Anda di halaman 1dari 55

SASARAN STRATEGIS (SS) DAN INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) TAHUN 2024

KEPALA SEKSI PELAYANAN (PRATAMA)


Target
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
Q1 Q2 Smt 1 Q3 s.d.Q3 Q4 Y
Kepatuhan tahun berjalan yang Persentase capaian tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh
1 01a-CP 60% 80% 80% 90% 90% 100% 100%
tinggi Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi
Persentase perubahan perilaku lapor dan bayar atas kegiatan edukasi
02a-CP 10% 40% 40% 60% 60% 74% 74%
dan penyuluhan

02b-CP Indeks Kepuasan Pelayanan dan Efektivitas Penyuluhan 5% 5% 10% 5% 15% 85% 100%

Persentase penyelesaian pengembalian pendahuluan kelebihan


2 Edukasi dan pelayanan yang efektif 02c-N 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
pembayaran pajak tepat waktu
Persentase realisasi penerbitan Surat Pelaksanaan Putusan Banding
02d-N 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(SP2B) dan Peninjauan Kembali (SP2PK) tepat waktu
02e-N Persentase realisasi pelayanan penerbitan SKPKPP tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase realisasi penyelesaian permohonan layanan unggulan tepat
02f-N 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
waktu
Persentase pengemasan dokumen perpajakan yang akan dikirim
03a-N 40% 60% 60% 75% 75% 87% 87%
Data dan Informasi yang ke/diambil oleh PPDDP/KPDDP
3
Berkualitas Persentase tindak lanjut pengembalian dokumen perpajakan dari
03b-N 97% 97% 97% 97% 97% 97% 97%
PPDDP/KPDDP
Pengelolaan Tingkat Pemenuhan Kompetensi Teknis dan Standar Jam Pelajaran
4 04a-CP 15 45 45 75 75 90 90
Organisasi dan SDM yang adaptif Pegawai
MANUAL INDIKATOR KINERJA back
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK …
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Perspektif: Customer Perspective

Sasaran Strategis: Kepatuhan tahun berjalan yang tinggi

Deskripsi Sasaran Strategis: Peningkatan voluntary and enforced tax compliance Wajib Pajak pada tahun berjalan baik secara formal maupun material yang mendukung
pencapaian penerimaan pajak yang optimal

Rencana Hasil Kerja Atasan: Kepatuhan tahun berjalan yang tinggi

Rencana Hasil Kerja: Tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh WP Badan dan Orang Pribadi yang tinggi untuk mendukung pencapaian penerimaan pajak
yang optimal

Indikator Kinerja Utama: Persentase capaian tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi

Deskripsi IKU: Definisi:


1. Persentase capaian tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh WP Badan dan Orang Pribadi adalah perbandingan antara jumlah SPT
Tahunan PPh Tahun Pajak 2023 dari WP Badan dan Orang Pribadi dengan Target WP Badan dan Orang Pribadi yang menyampaikan SPT
Tahunan PPh dengan memperhatikan kualitas waktu;

2. SPT Tahunan PPh adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak, yang meliputi:
a. SPT 1771 dan SPT 1771$ yang dilaporkan oleh Badan;
b. SPT 1770, 1770S dan 1770SS yang dilaporkan oleh Orang Pribadi;

3. SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2023 dari WP Badan dan Orang Pribadi Wajib SPT adalah SPT Tahunan Tahun Pajak 2023 yang disampaikan
oleh WP Badan dan Orang Pribadi yang diterima selama tahun 2024 termasuk SPT Tahunan PPh selain Tahun Pajak 2023 yang batas akhir
penyampaiannya pada Tahun 2024 (tidak termasuk pembetulan SPT Tahunan PPh).

4. Wajib Pajak Wajib SPT terdiri dari Wajib Pajak Badan dan Orang pribadi dengan status domisili/pusat (kode status NPWP 000) yang
mempunyai kewajiban menyampaikan SPT Tahunan PPh, tidak termasuk: bendahara, joint operation, cabang/lokasi, WP berstatus Kantor
Perwakilan (Representative Office), WP Penghasilan Tertentu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2014 yang diubah
dengan PMK-9/PMK.03/2018, WP Non Efektif, dan sejenis lainnya yang dikecualikan atau tidak mempunyai kewajiban menyampaikan SPT
Tahunan PPh, dengan detil kriteria sebagaimana dijelaskan melalui Nota Dinas Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian.

5. kriteria tepat waktu penyampaian SPT adalah sebagaimana diatur dalam pasal 3 ayat 3 UU KUP, termasuk Wajib Pajak yang memperpanjang
jangka waktu penyampaian SPT sebaimana diatur dalam pasal 3 ayat 4 UU KUP.

6. Terkait ketepatan waktu, pembobotan pelaporan SPT pada tahun 2024 adalah sebagai berikut:
a. atas SPT Tahunan PPh yang dilaporkan tepat waktu pada tahun 2024 oleh Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi yang termasuk
dalam target Wajib Pajak Wajib SPT yang menyampaikan SPT Tahunan PPh diberikan pembobotan 1,2;
b. atas SPT Tahunan PPh yang dilaporkan tidak tepat waktu dan/atau selain oleh Wajib Pajak Badan dan Orang
Pribadi yang termasuk dalam target Wajib Pajak Wajib SPT, diberikan pembobotan 1.

7. Target WP Badan dan Orang Pribadi yang Wajib SPT pada Pimpinan Unit Kanwil ditetapkan melalui Nota Dinas Direktur Ekstensifikasi dan
Penilaian berdasarkan jumlah WP Wajib SPT pada unit tersebut;

8. Tata cara penetapan Target WP Badan dan Orang Pribadi yang menyampaikan SPT Tahunan PPh pada Pimpinan Unit KPP/Pemilik Peta
Strategi dan selain Pimpinan Unit/selain Pemilik Peta Strategi dijelaskan melalui Nota Dinas Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian.
Formula

Tujuan :
Meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak

Satuan Pengukuran: Persen (%)

Aspek Indikator: (X) Kuantitas/Output ( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

Tingkat Kendali IKU: ( ) High ( ) Moderate (X) Low

Tingkat Validitas IKU: ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU: Kepala Seksi Pelayanan

Unit/Pihak Penyedia Data: Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian, Direktorat Data dan Informasi Perpajakan

Sumber Data: Aplikasi Dashboard Kepatuhan, Aplikasi Mandor

Jenis Cascading IKU: (X) Cascading Peta ( ) Cascading Non Peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading: (X) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode: ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi: ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw Data

Polarisasi Indikator Kinerja: (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan: ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan


IKU dengan Target/Realisasi Maksimal ( ) Ya (X) Tidak

Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak

Jenis Ukuran IKU: ( ) Frekuensi/intensitas Pekerjaan (X) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan ( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan ( ) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Tindak Lanjut rekomendasi Review/Audit Eksternal ( ) Nilai Nominal/Persentase Nilai Nominal Rupiah
( ) Kriteria Lainnya ( ) Penyelesaian Kebijakan

Karakteristik Target IKU : (X) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU ( ) IKU Lama (non kolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (non kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
(X) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
2022 2023 2024
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target Realisasi Target
Januari - - - - -
Februari - - - - -
Maret - - - - 60.00%
April - - - - -
Mei - - - - -
Juni - - - - 80.00%
Juli - - - - -
Agustus - - - - -
September - - - - 90.00%
Oktober - - - - -
November - - - - -
Desember - - - - 100.00%
Tahunan - - - - 100.00%
MANUAL INDIKATOR KINERJA back
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK …
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Perspektif : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Peningkatan edukasi tentang hak dan kewajiban perpajakan serta pemberitaan dan informasi positif mengenai
Deskripsi Sasaran Strategis : perpajakan yang dapat menumbuhkan pengertian Wajib Pajak terhadap masalah-masalah perpajakan. Pelayanan
yang profesional, tepercaya, transparan, tepat waktu, dan konsisten sesuai aturan yang berlaku.

Rencana Hasil Kerja Atasan : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Rencana Hasil Kerja : Edukasi dan Pelayanan yang Efektif sesuai kebutuhan stakeholder melalui kegiatan edukasi dan penyuluhan

Indikator Kinerja Utama : Persentase perubahan perilaku lapor dan bayar atas kegiatan edukasi dan penyuluhan

Deskripsi Indikator Kinerja Utama : Definisi


Penyuluhan perpajakan adalah suatu upaya dan proses pemberian informasi perpajakan kepada masyarakat,
dunia usaha, dan lembaga pemerintah maupun non pemerintah.

Edukasi Pajak adalah setiap upaya dan proses mengembangkan serta meningkatkan semua potensi warga negara
(jasmani, rohani, moral dan intelektual) untuk menghasilkan perilaku kesadaran perpajakan yang tinggi serta
peningkatan pengetahuan dan keterampilan perpajakan agar terdorong untuk paham, sadar, peduli dan
berkontribusi dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

Kegiatan penyuluhan dibagi menjadi tiga tema dan tujuan, yaitu:


1. Tema I - Meningkatkan Kesadaran Pajak
2. Tema II - Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Pajak
3. Tema III - Meningkatkan Kepatuhan Perpajakan melalui Perubahan Perilaku

Sub IKU Kegiatan


Kegiatan edukasi yang diperhitungkan dalam hal manual IKU ini adalah kegiatan edukasi perpajakan dengan
metode penyuluhan langsung secara aktif dan penyuluhan melalui pihak ketiga yang diinisiasi oleh unit kerja.
Kegiatan edukasi perpajakan yang dilakukan perekaman dalam aplikasi sisuluh melampaui 30 hari kalender
setelah kegiatan edukasi dilakukan atau tidak menyelesaikan tahapan MPKP sesuai ketentuan, tidak diakui
sebagai kegiatan penyuluhan yang diperhitungkan dalam capaian IKU.
Rasio kegiatan penyuluhan merupakan perbandingan antara jumlah realisasi kegiatan penyuluhan terhadap total
rencana kegiatan penyuluhan.
Realisasi kegiatan penyuluhan yang dapat diakui sebagai realisasi adalah maksimal sebesar rencana kegiatan
penyuluhan yang telah ditetapkan.

Rencana kegiatan penyuluhan selama setahun diusulkan pada awal periode oleh masing-masing unit kerja yang
ditetapkan oleh Kanwil DJP dengan batasan minimal sesuai yang ditetapkan dalam Nota Dinas Kebijakan Edukasi
Perpajakan tahun 2023.
Masing-masing unit pengampu, yang berwenang melakukan persetujuan rencana kerja, wajib melakukan
pemeriksaan jumlah rencana kerja dan dapat melakukan penyesuaian jumlah rencana kerja untuk masing masing
tema, sebelum dilakukan persetujuan.

Daftar Sasaran Penyuluhan Terpilih (DSPT) terdiri dari DSPT Kolaboratif dan DSPT mandiri.
DSPT kolaboratif melingkupi daftar wajib pajak yang akan dilakukan edukasi perpajakan tema III, dalam hal tidak
dapat dilakukan edukasi perpajakan tema III, komite kepatuhan dapat mengajukan data tersebut untuk
ditetapkan sebagai DSPT tema II.

Sub IKU Perubahan Perilaku


Kriteria Perubahan perilaku sebagaimana dimaksud pada tema III adalah sebagai berikut.
1. Perubahan Perilaku Pelaporan
a. Melakukan pelaporan SPT Masa yang telah jatuh tempo; atau
b. Melakukan pelaporan SPT Tahunan yang telah jatuh tempo.
setelah pelaksanaan kegiatan edukasi perpajakan, sesuai dengan materi edukasi yang disampaikan.
2. Perubahan Perilaku Pembayaran
a. Melakukan pembayaran semua jenis pajak untuk pertama kali dan tidak jatuh tempo;
b. Melakukan pembayaran semua jenis pajak yang telah jatuh tempo;
c. Melakukan pembayaran atas SPT Pembetulan;

Petunjuk kegiatan penyuluhan mengacu pada Nota Dinas Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan
Masyarakat tentang Petunjuk Kegiatan Edukasi Perpajakan Tahun 2024
pemeriksaan jumlah rencana kerja dan dapat melakukan penyesuaian jumlah rencana kerja untuk masing masing
tema, sebelum dilakukan persetujuan.

Daftar Sasaran Penyuluhan Terpilih (DSPT) terdiri dari DSPT Kolaboratif dan DSPT mandiri.
DSPT kolaboratif melingkupi daftar wajib pajak yang akan dilakukan edukasi perpajakan tema III, dalam hal tidak
dapat dilakukan edukasi perpajakan tema III, komite kepatuhan dapat mengajukan data tersebut untuk
ditetapkan sebagai DSPT tema II.

Sub IKU Perubahan Perilaku


Kriteria Perubahan perilaku sebagaimana dimaksud pada tema III adalah sebagai berikut.
1. Perubahan Perilaku Pelaporan
a. Melakukan pelaporan SPT Masa yang telah jatuh tempo; atau
b. Melakukan pelaporan SPT Tahunan yang telah jatuh tempo.
setelah pelaksanaan kegiatan edukasi perpajakan, sesuai dengan materi edukasi yang disampaikan.
2. Perubahan Perilaku Pembayaran
a. Melakukan pembayaran semua jenis pajak untuk pertama kali dan tidak jatuh tempo;
b. Melakukan pembayaran semua jenis pajak yang telah jatuh tempo;
c. Melakukan pembayaran atas SPT Pembetulan;

Petunjuk kegiatan penyuluhan mengacu pada Nota Dinas Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan
Masyarakat tentang Petunjuk Kegiatan Edukasi Perpajakan Tahun 2024

Formula:

IKU EP = {(25% x Rasio Kegiatan) + (30% x Rasio Perubahan Perilaku Lapor) + (45% x Rasio Perubahan Perilaku
Tujuan:
Dengan peningkatan penyuluhan dan humas akan menunjang peningkatan pendapatan, peningkatan kepercayaan
stakeholder, dan peningkatan kepatuhan Wajib Pajak menuju pengamanan pendapatan negara.

Satuan Pengukuran : Persen (%)

Aspek Indikator: (X) Kuantitas/Out( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : (X) Exact ( ) Proxy (X) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :Kepala Seksi Pelayanan

Unit/Pihak Penyedia Data : Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Data dan Informasi Perpajakan,
Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan

Sumber Data : Mandor-DJP

Jenis Cascading IKU : (X) Cascading Peta( ) Cascading non ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : (X) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan (X) Semesteran ( ) Tahunan

IKU dengan Target/Realisasi Maksim


( ) Ya (X) Tidak
Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak

Jenis Ukuran IKU : ( ) Frekuensi/Intensitas Pekerjaan ( ) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan ( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan (X) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Tindak Lanjut Rekomendasi Review/Audit Eksternal U( ) Nilai Nominal/Persentase Nominal Rupiah
( ) Kriteria Lainnya ( ) Penyelesaian Kebijakan

Karakteristik Target IKU : (X) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU : ( ) IKU Lama (nonkolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (nonkolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
(X) IKU Baru tidak memiliki data historis
Tabel Data :
2022 2023 2024
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target Realisasi Target
Januari - - - - -
Februari - - - - -
Maret - - - - 10%
April - - - - -
Mei - - - - -
Juni - - - - 40%
Juli - - - - -
Agustus - - - - -
September - - - - 60%
Oktober - - - - -
November - - - - -
Desember - - - - 74%
Tahunan - - - - 74%
ang-undang (UU)
ngkat Kementerian
MANUAL INDIKATOR KINERJA
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK ...
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Perspektif : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Deskripsi Sasaran Strategis : Peningkatan edukasi tentang hak dan kewajiban perpajakan serta pemberitaan dan informasi positif mengenai
perpajakan yang dapat menumbuhkan pengertian Wajib Pajak terhadap masalah-masalah perpajakan. Pelayanan
yang profesional, tepercaya, transparan, tepat waktu, dan konsisten sesuai aturan yang berlaku.

Rencana Hasil Kerja Atasan : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Rencana Hasil Kerja : Edukasi dan pelayanan yang efektif sesuai kebutuhan stakeholder

Indikator Kinerja Utama : Indeks Kepuasan Pelayanan dan Efektivitas Penyuluhan

Deskripsi Indikator Kinerja Utama :Definisi


Salah satu indikator keberhasilan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam pencapaian Sasaran Strategis Edukasi,
Pelayanan dan Kehumasan yang efektif pada Internal Perspektif diukur dari hasil survei terhadap Wajib Pajak dan
stakeholders lainnya. Survei dilaksanakan oleh unit kerja vertikal dan Kantor Pusat DJP. Hasil dalam pelaksanaan
survei adalah Laporan Hasil Survei.
Realisasi Triwulan I s.d. Triwulan III diperoleh dari hasil survei yang dilaksanakan unit kerja vertikal sebagai
berikut.
1.Survei kepuasan pelayanan : terkait tingkat kepuasan stakeholders atas pelayanan yang diberikan oleh KPP.
2.Survei efektivitas penyuluhan : terkait pemberian informasi atau edukasi perpajakan yang dilakukan oleh KPP.
3.Survei efektivitas kehumasan : terkait pelaksanaan kegiatan kehumasan oleh Kanwil DJP.
Kuesioner survei berasal dari Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat.
Selain survei yang dilaksanakan oleh unit kerja vertikal, Kantor Pusat DJP melalui Direktorat Penyuluhan,
Formula:
Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat bekerja sama dengan pihak surveyor mengadakan Survei Kepuasan Layanan
dan Efektivitas Penyuluhan dan Kehumasan untuk realisasi
Indeks HasilIKU Triwulan IV.
Survei

Tujuan:
Untuk mengukur tingkat kepuasan pelayanan, penyuluhan, dan kehumasan dalam penyampaian pengetahuan dan
informasi perpajakan kepada stakeholder serta pengelolaan reputasi dan persepsi atas DJP.

Satuan Pengukuran : Persen (%)

Aspek Indikator: (X ) Kuantitas/Output( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : (X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU Kepala Seksi Pelayanan Perpajakan

Unit/Pihak Penyedia Data : Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat; Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan
Masyarakat
Sumber Data : Laporan hasil survei

Jenis Cascading IKU : (X) Cascading Peta ( ) Cascading non Peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : (X) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : (X) Sum ( ) Average ( ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

IKU dengan Target/Realisasi Maksi( ) Ya (X) Tidak


Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak

Jenis Ukuran IKU : ( ) Frekuensi/Intensitas Pekerjaan ( ) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan ( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan (Bagian dari Output) (X) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Tindak Lanjut Rekomendasi Review/Audit Eksternal Unit ( ) Nilai Nominal/Persentase Nominal Rupiah
( ) Kriteria Lainnya ( ) Penyelesaian Kebijakan

Karakteristik Target IKU : ( ) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
(X) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU : ( ) IKU Lama (nonkolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (nonkolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
(X) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
2022 2023
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target Realisasi
Januari - - - -
Februari - - - -
Maret - - - -
April - - - -
Mei - - - -
Juni - - - -
Juli - - - -
Agustus - - - -
September - - - -
Oktober - - - -
November - - - -
Desember - - - -
Tahunan - - - -

Raw Data
2022 2023
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target Realisasi
Januari - - - -
Februari - - - -
Maret - - - -
April - - - -
Mei - - - -
Juni - - - -
Juli - - - -
Agustus - - - -
September - - - -
Oktober - - - -
November - - - -
Desember - - - -
Tahunan - - - -
back

n dan informasi positif mengenai


alah-masalah perpajakan. Pelayanan
uran yang berlaku.

capaian Sasaran Strategis Edukasi,


asil survei terhadap Wajib Pajak dan
Pusat DJP. Hasil dalam pelaksanaan

akan unit kerja vertikal sebagai

ayanan yang diberikan oleh KPP.


rpajakan yang dilakukan oleh KPP.
eh Kanwil DJP.
gan Masyarakat.
elalui Direktorat Penyuluhan,
mengadakan Survei Kepuasan Layanan

dalam penyampaian pengetahuan dan


epsi atas DJP.

uluhan, Pelayanan, dan Hubungan

epatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


rasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
gkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
i Nominal/Persentase Nominal Rupiah
yelesaian Kebijakan

kan berdasarkan Undang-undang (UU)


an UU yang mengatur batas waktu
institusi minimal setingkat Kementerian
2024
Target
-
-
5%
-
-
5%
-
-
5%
-
-
85%
100%

2024
Target
-
-
78
-
-
78
-
-
78
-
-
82
82
MANUAL INDIKATOR KINERJA
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK …
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Perspektif : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Deskripsi Sasaran Strategis : Peningkatan edukasi tentang hak dan kewajiban perpajakan serta pemberita
mengenai perpajakan yang dapat menumbuhkan pengertian Wajib Pajak ter
perpajakan. Pelayanan yang profesional, tepercaya, transparan, tepat waktu
aturan yang berlaku.

Rencana Hasil Kerja Atasan : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Rencana Hasil Kerja : Edukasi dan pelayanan yang efektif sesuai kebutuhan stakeholder

Indikator Kinerja Utama : Persentase penyelesaian pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran

Deskripsi Indikator Kinerja Utama : Definisi


Pelayanan penyelesaian pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran
waktu apabila dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (PM

Jumlah penyelesaian pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pa


jumlah tindak lanjut penyelesaian berupa SKPPKP atau surat pemberitahua
Pengembalian Pendahuluan atau tidak terdapat kelebihan pembayaran paja
dalam jangka waktu sesuai ketentuan yang berlaku.

Jumlah permohonan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pa


yang disampaikan melalui SPT maupun surat tersendiri sesuai ketentuan ya
(PMK-39/PMK.03/2018), termasuk Wajib Pajak orang pribadi yang menyam
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan dengan jumlah lebih bayar palin
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) yang disertai permohonan pengemb
pembayaran pajak dan diproses sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal
PER-5/PJ/2023.

1. Wajib Pajak Kriteria Tertentu:


a. PPh diselesaikan paling lama 3 bulan;
b. PPN diselesaikan paling lama 1 bulan ;
2. Wajib Pajak Persyaratan Tertentu
a. PPh OP diselesaikan paling lama 15 hari kerja;
b. PPh Badan diselesaikan paling lama 1 bulan;
c. PPN diselesaikan paling lama 1 bulan ;
3. Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah diselesaikan paling lama 1 bulan
sejak permohonan diterima.

Atas permohonan yang selesai ditindaklanjuti diberikan poin sebagai beriku


1. permohonan yang ditindaklanjuti sampai dengan jangka waktu yang ditet
2. permohonan yang ditindaklanjuti melebih batas jangka waktu yang diteta
Formula:

Jumlah penyelesaian pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran p


tepat waktu
Jumlah permohonan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran p
Tujuan:
Dengan peningkatan pelayanan ini maka diharapkan adanya peningkatan p
bagi Wajib Pajak, dan mendukung program pemerintah guna meningkatkan
Satuan Pengukuran : Persen (%)

Aspek Indikator: (X) Kuantitas/Out( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( ) Proxy (X) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :Fungsional Penyuluh

Unit/Pihak Penyedia Data :


1. Seksi Pelayanan
2. Fungsional Penyuluh

Sumber Data : SIDJP

Jenis Cascading IKU : ( ) Cascading Peta ( ) Cascading non (X) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect


Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran

IKU dengan Target/Realisasi Maksi ( ) Ya (X) Tidak


Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak

Jenis Ukuran IKU : ( ) Frekuensi/Intensitas Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan (Bagian dari Output)
( ) Tindak Lanjut Rekomendasi Review/Audit Eksternal U
( ) Kriteria Lainnya

Karakteristik Target IKU : (X) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetap
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasar
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU : ( ) IKU Lama (nonkolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (nonkolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
(X) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
2022 2023
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target
Januari - - -
Februari - - -
Maret - - -
April - - -
Mei - - -
Juni - - -
Juli - - -
Agustus - - -
September - - -
Oktober - - -
November - - -
Desember - - -
Tahunan - - -
back

an perpajakan serta pemberitaan dan informasi positif


kan pengertian Wajib Pajak terhadap masalah-masalah
caya, transparan, tepat waktu, dan konsisten sesuai

butuhan stakeholder

huluan kelebihan pembayaran pajak tepat waktu


uluan kelebihan pembayaran pajak dikatakan tepat
an ketentuan yang berlaku (PMK-39/PMK.03/2018).

uan kelebihan pembayaran pajak tepat waktu adalah


PPKP atau surat pemberitahuan tidak dapat diberikan
at kelebihan pembayaran pajak yang diselesaikan
rlaku.

uan kelebihan pembayaran pajak adalah permohonan


tersendiri sesuai ketentuan yang berlaku
k orang pribadi yang menyampaikan Surat
engan jumlah lebih bayar paling banyak
disertai permohonan pengembalian kelebihan
n Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor

kerja;
ulan;

elesaikan paling lama 1 bulan;

diberikan poin sebagai berikut :


engan jangka waktu yang ditetapkan diberikan poin 1
atas jangka waktu yang ditetapkan diberikan poin 0.7

uluan kelebihan pembayaran pajak


u x100%
uluan kelebihan pembayaran pajak

rapkan adanya peningkatan pelayanan yang optimal


merintah guna meningkatkan kemudahan dalam

( ) Biaya

Cascading
e Last Known Value

( ) Tahunan

(X) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Nilai Nominal/Persentase Nominal Rupiah
( ) Penyelesaian Kebijakan

h besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)


rget yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
nya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian

rget waktu layanan

2023 2024
Realisasi Target
- -
- -
- 90%
- -
- -
- 90%
- -
- -
- 90%
- -
- -
- 90%
- 90%
MANUAL INDIKATOR KINERJA
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK …
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Perspektif : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Peningkatan edukasi tentang hak dan kewajiban perpajakan serta pemberita


mengenai perpajakan yang dapat menumbuhkan pengertian Wajib Pajak ter
Deskripsi Sasaran Strategis : perpajakan. Pelayanan yang profesional, terpercaya, transparan, tepat waktu
yang berlaku.

Rencana Hasil Kerja Atasan : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Rencana Hasil Kerja : Edukasi dan pelayanan yang efektif sesuai kebutuhan stakeholder

Persentase realisasi penerbitan Surat Pelaksanaan Putusan Banding (SP2B)


(SP2PK) tepat waktu
Indikator Kinerja Utama :

Deskripsi Indikator Kinerja Utama : Definisi


Pelaksanaan putusan adalah seluruh tindakan yang dilakukan oleh Pejabat
dengan wewenang dan tanggung jawabnya untuk melaksanakan Putusan Ba
Peninjauan Kembali.

Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terha
Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

Surat Pelaksanaan Putusan Banding, yang selanjutnya disingkat SP2B adal


Pejabat yang berwenang sebagai dasar untuk melaksanakan Putusan Bandi
putusan tersebut dapat dicatat ke dalam sistem administrasi perpajakan.

Putusan Peninjauan Kembali adalah putusan Mahkamah Agung atas permo


yang diajukan oleh Wajib Pajak atau oleh Direktur Jenderal Pajak terhadap
peradilan pajak.

Surat Pelaksanaan Putusan Peninjauan Kembali, yang selanjutnya disingka


diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang sebagai dasar untuk melaksanakan
(atas Putusan Banding) dari Mahkamah Agung agar putusan tersebut dapat
administrasi perpajakan.

Yang dimaksud dengan jumlah penerbitan SP2B dan SP2PK tepat waktu ada
berdasarkan SE-41/PJ/ 2014 yang diselesaikan dalam jangka waktu 30 (tig
tanggal diterima putusan di Kantor Pelayanan Pajak.

Yang dimaksud dengan jumlah putusan Banding dan Peninjauan Kembali y


seluruh Putusan Banding dan Peninjauan Kembali yang diterima oleh Kanto
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian yaitu sebagai berikut :
a. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan Banding yang d
Pajak disimpulkan tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud keten
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka dia
Banding tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum, sehingga pelaks
sampai dengan diterima kembali putusan yang telah sah.

b. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian putusan Banding yang diterima K


disimpulkan terdapat kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung sebagaima
dalam Pasal 66 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tent
pelaksanaannya sampai diterima Putusan Banding yang sudah dibetulkan.

c. Dalam hal berdasarkan penelitian terhadap putusan Banding yang diterim


disimpulkan bahwa objek sengketa sudah tidak ada karena Wajib Pajak dan
Pajak telah melaksanakan hak dan kewajibannya sebelum adanya putusan,
mengirimkan surat pemberitahuan bahwa hak dan kewajiban yang berkaita
dilaksanakan dan alasannya kepada Wajib Pajak, dalam jangka waktu 30 (ti
tanggal diterima putusan.

atas penerbitan putusan banding diberikan poin sebagai berikut:


1. putusan banding dan Peninjauan Kembali diterbitkan sebelum 30 (tiga pu
diterima putusan diberikan poin 1.2
2. putusan banding dan Peninjauan Kembali diterbitkan 30 (tiga puluh) hari
putusan diberikan poin 1
3. putusan banding dan Peninjauan Kembali diterbitkan setelah 30 (tiga pul
diterima putusan diberikan poin 0.8

Contoh perhitungan :
Pada triwulan KPP X menerima putusan banding dan putusan peninjauan k
putusan tersebut terdapat 1 putusan banding sebagaimana dimaksudkan d
diterbitkan dalam jangka waktu 25 hari, 2 putusan diterbitkan dalam jangk
putusan diterbitkan dalam jangka waktu 34 hari.
Adapun perhitungan untuk IKU ini adalah : {[(1x1.2) + (2x1) + (1x0.9)]/4) =
Formula:
Jumlah penerbitan SP2B dan SP2PK tepat waktu
Jumlah Putusan Banding dan Peninjauan Kembali yang diterima
Tujuan:
Dengan peningkatan pelayanan yang pasti maka kepatuhan Wajib Pajak ser
akan meningkat sehingga penerimaan akan optimal dan hal ini mendukung
negara dan akan menjaga validitas penyajian data utang pajak, serta membe
kewajiban Wajib Pajak.

Satuan Pengukuran : Persen (%)

Aspek Indikator: (X) Kuantitas/Out( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( ) Proxy (X) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :Fungsional Penyuluh

Unit/Pihak Penyedia Data : 1. Seksi Pelayanan


2. Fungsional Penyuluh
Sumber Data : SIDJP, Aplikasi Banding-PK

Jenis Cascading IKU : ( ) Cascading Peta ( ) Cascading non (X) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran

IKU dengan Target/Realisasi Maksi ( ) Ya (X) Tidak


Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak

Jenis Ukuran IKU : ( ) Frekuensi/Intensitas Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan (Bagian dari Output)
( ) Tindak Lanjut Rekomendasi Review/Audit Eksternal U
( ) Kriteria Lainnya

Karakteristik Target IKU : (X) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetap
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasar
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU : (X) IKU Lama (nonkolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (nonkolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
( ) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
2022 2023
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target
Januari - - -
Februari - - -
Maret - - -
April - - -
Mei - - -
Juni - - 90%
Juli - - -
Agustus - - -
September - - -
Oktober - - -
November - - -
Desember - - 90%
Tahunan - - 90%
back

an perpajakan serta pemberitaan dan informasi positif


kan pengertian Wajib Pajak terhadap masalah-masalah
rcaya, transparan, tepat waktu, dan konsisten sesuai aturan

butuhan stakeholder

naan Putusan Banding (SP2B) dan Peninjauan Kembali


n yang dilakukan oleh Pejabat yang berwenang sesuai
tuk melaksanakan Putusan Banding, atau Putusan

dilan pajak atas banding terhadap Surat Keputusan

anjutnya disingkat SP2B adalah surat yang diterbitkan oleh


melaksanakan Putusan Banding dari Pengadilan Pajak agar
m administrasi perpajakan.

Mahkamah Agung atas permohonan peninjauan kembali


ktur Jenderal Pajak terhadap Putusan Banding dari badan

ali, yang selanjutnya disingkat SP2PK adalah surat yang


gai dasar untuk melaksanakan Putusan Peninjauan Kembali
g agar putusan tersebut dapat dicatat ke dalam sistem

2B dan SP2PK tepat waktu adalah SP2B dan SP2PK


an dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari, terhitung sejak
Pajak.

ing dan Peninjauan Kembali yang diterima adalah jumlah


mbali yang diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak.
ian yaitu sebagai berikut :
hadap putusan Banding yang diterima Kantor Pelayanan
sebagaimana dimaksud ketentuan dalam Pasal 84 ayat (1)
ng Pengadilan Pajak, maka dianggap sebagai Putusan
atan hukum, sehingga pelaksanaan putusan ditunda
g telah sah.

usan Banding yang diterima Kantor Pelayanan Pajak


u kesalahan hitung sebagaimana dimaksud ketentuan
ng Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, ditunda
nding yang sudah dibetulkan.

putusan Banding yang diterima Kantor Pelayanan Pajak


k ada karena Wajib Pajak dan/atau Direktorat Jenderal
nya sebelum adanya putusan, Pejabat yang berwenang
k dan kewajiban yang berkaitan dengan sengketa sudah
ak, dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak

oin sebagai berikut:


diterbitkan sebelum 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak

diterbitkan 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterima

diterbitkan setelah 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak

ing dan putusan peninjauan kembali sebanyak 5, dari 5


sebagaimana dimaksudkan dalam huruf b, 1 putusan
usan diterbitkan dalam jangka waktu 30 hari dan 1
ari.
1x1.2) + (2x1) + (1x0.9)]/4) = 102.5%

SP2PK tepat waktu n


x100%
uan Kembali yang diterima

ka kepatuhan Wajib Pajak serta kepercayaan stakeholder


ptimal dan hal ini mendukung pengamanan penerimaan
data utang pajak, serta memberikan kepastian hak dan

( ) Biaya
Cascading

e Last Known Value

( ) Tahunan

(X) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Nilai Nominal/Persentase Nominal Rupiah
( ) Penyelesaian Kebijakan

h besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)


rget yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
nya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian

rget waktu layanan

2023 2024
Realisasi Target
- -
- -
- 100%
- -
- -
- 100%
- -
- -
- 100%
- -
- -
- 100%
- 100%
LEMBARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA ...
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Perspektif : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Deskripsi Sasaran Strategis : Peningkatan edukasi tentang hak dan kewajiban perpajakan serta pemberitaan dan informasi positif mengenai perpajakan yang
dapat menumbuhkan pengertian Wajib Pajak terhadap masalah-masalah perpajakan. Pelayanan yang profesional, tepercaya,
transparan, tepat waktu, dan konsisten sesuai aturan yang berlaku.
Rencana Hasil Kerja Atasan : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Rencana Hasil Kerja : Edukasi dan pelayanan yang efektif sesuai kebutuhan stakeholder

Indikator Kinerja Utama : Persentase realisasi pelayanan penerbitan SKPKPP tepat waktu

Deskripsi Indikator Kinerja Utama : Definisi


Berdasarkan surat edaran nomor SE-36/PJ/2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penghitungan dan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak, Penerbitan SKPKPP dilakukan paling lama 1 (bulan) sejak diterbitkannya SKPLB, SKPPKP, SK Keberatan, SK
Pembetulan, SK Pengurangan Sanksi Administrasi atau SK Penghapusan Sanksi Administrasi, SK Pengurangan Surat Ketetapan
Pajak atau SK Pembatalan Surat Ketetapan Pajak, SK Pengurangan Surat Tagihan Pajak
atau SK Pembatalan Surat Tagihan Pajak, SKKP PBB, SK Pengurangan PBB, SK Pengurangan Denda Administrasi PBB, atau
diterimanya Surat Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak sehubungan dengan diterbitkannya SKPLB
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang KUP, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan
Kembali.

Jumlah SKPKPP yang seharusnya diterbitkan adalah jumlah konsep SKPKPP yang seharusnya diterbitkan oleh Seksi Pelayanan.

Atas penerbitan SKPKPP diberikan poin sebagai berikut :


1. penerbitan SKPKPP sebelum jangka waktu yang ditetapkan diberikan poin 1.1
2. penerbitan SKPKPP sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan diberikan poin 1
2. penerbitan SKPKPP lebih dari jangka waktu yang ditetapkan diberikan poin 0.5.

Formula:
Jumlah SKPKPP yang diterbitkan tepat waktu
x100%
Jumlah SKPKPP yang seharusnya diterbitkan
Tujuan:
Dengan peningkatan pelayanan yang pasti maka kepatuhan Wajib Pajak serta kepercayaan stakeholder akan meningkat
sehingga penerimaan akan optimal dan hal ini mendukung pengamanan penerimaan negara.

Satuan Pengukuran : Persen (%)

Aspek Target: (X) Kuantitas/Output ( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :fungsional penyuluh

Unit/Pihak Penyedia Data : Seksi Pelayanan

Sumber Data : SIDJP, Laporan Penerbitan SKPKPP

Jenis Cascading IKU : ( ) Cascading Peta ( ) Cascading non Peta (X) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

IKU dengan Target/Realisasi Maksi ( ) Ya (X) Tidak


Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak

Jenis Ukuran IKU : ( ) Frekuensi/Intensitas Pekerjaan (X) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan ( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan (Bagian dari Output) ( ) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Tindak Lanjut Rekomendasi Review/Audit Eksternal Unit ( ) Nilai Nominal/Persentase Nominal Rupiah
( ) Kriteria Lainnya ( ) Penyelesaian Kebijakan

Karakteristik Target IKU : (X) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU : ( ) IKU Lama (nonkolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (nonkolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
(X) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
2022 2023 2024
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target Realisasi Target
Januari - - - - -
Februari - - - - -
Maret - - - - 100%
April - - - - -
Mei - - - - -
Juni - - - - 100%
Juli - - - - -
Agustus - - - - -
September - - - - 100%
Oktober - - - - -
November - - - - -
Desember - - - - 100%
Tahunan - - - - 100%
back
MANUAL INDIKATOR KINERJA
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK …
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Perspektif : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Peningkatan edukasi tentang hak dan kewajiban perpajakan serta pembe


perpajakan yang dapat menumbuhkan pengertian Wajib Pajak terhadap
Deskripsi Sasaran Strategis : yang profesional, tepercaya, transparan, tepat waktu, dan konsisten sesu

Rencana Hasil Kerja Atasan : Edukasi dan pelayanan yang efektif

Rencana Hasil Kerja : Edukasi dan pelayanan yang efektif sesuai kebutuhan stakeholder

Indikator Kinerja Utama : Persentase realisasi penyelesaian permohonan layanan unggulan tepat w

Deskripsi Indikator Kinerja Utama : Definisi


Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK-601/KMK.01/20
Layanan Unggulan Kementerian Keuangan dijelaskan bahwa jenis layana

1. Pelayanan Permohonan Surat Keterangan Fiskal (SKF) Wajib Pajak;


2. Pelayanan Permohonan Pemindahbukuan (Pbk).

Masing-masing layanan unggulan di atas telah ditentukan jangka waktu


waktu penyelesaian ini yang dijadikan dasar untuk mengukur indikator
yang akan dihitung sebagai pengukuran indikator kinerja utama adalah
permohonan pemindahbukuan (Pbk) yang disampaikan ke KPP. Sementa
diperhitungkan mengingat layanan tersebut telah disediakan secara otom

Yang dimaksud waktu penyelesaian adalah waktu yang dibutuhkan dala


Pemindahbukuan (Pbk) sejak diterbitkannya Bukti Penerimaan Surat (BP
diterbitkan bukti Pbk atau surat penolakan secara sistem.

Atas setiap permohonan Pbk yang telah diselesaikan dalam jangka waktu
sebagai berikut:

1. Bobot 1,2 diberikan untuk permohonan yang diselesaikan1-6 hari


2. Bobot 1,1 diberikan untuk permohonan yang diselesaikan 7-14 hari
3. Bobot 1 diberikan untuk permohonan yang diselesaikan setelah 15 - 2
4. Bobot 0 diberikan untuk permohonan yang diselesaikan setelah lewat

contoh kasus 1:
Pada tanggal 4 Januari 2024, KPP Pratama ABC menerima permohonan
tanggal 4 Januari 2024. Pada tanggal 8 Januari 2024, bukti Pbk dicetak
jangka waktu penyelesaian permohonan Pbk oleh KPP ABC adalah 4 har

contoh kasus 2:
Pada tanggal 25 Januari 2024, KPP Pratama XYZ menerima permohonan
tanggal 25 Januari 2024. Pada tanggal 2 Februari 2024, surat penolakan
tersebut, jangka waktu penyelesaian permohonan Pbk oleh KPP Pratama

Contoh 1:
terdapat permohonan Pbk yang diselesaikan dalam jangka waktu sebaga
Atas setiap permohonan Pbk yang telah diselesaikan dalam jangka waktu
sebagai berikut:

1. Bobot 1,2 diberikan untuk permohonan yang diselesaikan1-6 hari


2. Bobot 1,1 diberikan untuk permohonan yang diselesaikan 7-14 hari
3. Bobot 1 diberikan untuk permohonan yang diselesaikan setelah 15 - 2
4. Bobot 0 diberikan untuk permohonan yang diselesaikan setelah lewat

contoh kasus 1:
Pada tanggal 4 Januari 2024, KPP Pratama ABC menerima permohonan
tanggal 4 Januari 2024. Pada tanggal 8 Januari 2024, bukti Pbk dicetak
jangka waktu penyelesaian permohonan Pbk oleh KPP ABC adalah 4 har

contoh kasus 2:
Pada tanggal 25 Januari 2024, KPP Pratama XYZ menerima permohonan
tanggal 25 Januari 2024. Pada tanggal 2 Februari 2024, surat penolakan
tersebut, jangka waktu penyelesaian permohonan Pbk oleh KPP Pratama

Contoh 1:
terdapat permohonan Pbk yang diselesaikan dalam jangka waktu sebaga
- terdapat 4 permohonan yang diterima dan diselesaikan dalam jangka w
- terdapat 1 permohonan yang diterima dan diselesaikan dalam jangka w
- terdapat 2 permohonan yang diterima dan diselesaikan dalam jangka w

maka perhitungan adalah

permohonan Pbk lama(hari) bobot

(1) (2) (3)


4 7 1.10
1 15 1.00
2 12 1.10
7
contoh 2:
maka rata-rata realisasi
terdapat permohonan PbkIKU adalah
yang 109% dalam jangka waktu sebaga
diselesaikan
- terdapat 5 permohonan yang diterima dan diselesaikan dalam jangka w
- terdapat 7 permohonan yang diterima dan diselesaikan dalam jangka w
- terdapat 2 permohonanyang diterima dan diselesaikan jangka waktu 31

maka perhitungan adalah


permohonan Pbk lama(hari) Point
(1) (2) (3)
5 14 1.10
7 15 1.00
2 31 0.00
14
maka rata-rata realisasi IKU adalah 89%

Formula:
Realisasi IKU = (Jumlah bobot penyelesaian permohonan Pbk / Jumlah
Tujuan:
Meningkatkan kepuasan layanan wajib pajak dan mendorong kebijakan

Satuan Pengukuran : Persen (%)


Aspek Indikator: (X) Kuantitas/Out( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :Fungsional Penyuluh Pajak

Unit/Pihak Penyedia Data : Seksi Pelayanan

Sumber Data : Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak

Jenis Cascading IKU : ( ) Cascading Peta ( ) Cascading non (X) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran

IKU dengan Target/Realisasi Maksi ( ) Ya (X) Tidak


Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak

Jenis Ukuran IKU : ( ) Frekuensi/Intensitas Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan (Bagian dari Output)
( ) Tindak Lanjut Rekomendasi Review/Audit Eksternal U
( ) Kriteria Lainnya

Karakteristik Target IKU : (X) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang dit
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target yang ditetapkan berda
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penil
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU : ( ) IKU Lama (nonkolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (nonkolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
(X) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
2022 2023
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target
Januari - - -
Februari - - -
Maret - - -
April - - -
Mei - - -
Juni - - -
Juli - - -
Agustus - - -
September - - -
Oktober - - -
November - - -
Desember - - -
Tahunan - - -
back

an perpajakan serta pemberitaan dan informasi positif mengenai


tian Wajib Pajak terhadap masalah-masalah perpajakan. Pelayanan
waktu, dan konsisten sesuai aturan yang berlaku.

butuhan stakeholder

layanan unggulan tepat waktu

omor KMK-601/KMK.01/2020 tentang Standar Operasional Prosedur


elaskan bahwa jenis layanan unggulan di bidang perpajakan yaitu

iskal (SKF) Wajib Pajak;


Pbk).

h ditentukan jangka waktu penyelesaian permohonannya. Jangka


ntuk mengukur indikator kinerja utama. Jenis layanan unggulan
ator kinerja utama adalah permohonan penyelesaian atas
ampaikan ke KPP. Sementara jenis layanan unggulan lainnya tidak
lah disediakan secara otomasi melalui laman djponline.

aktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan permohonan


Bukti Penerimaan Surat (BPS) sampai dengan dicetak atau
cara sistem.

saikan dalam jangka waktu penyelesaian akan diberikan point bobot

ng diselesaikan1-6 hari
ng diselesaikan 7-14 hari
diselesaikan setelah 15 - 21 hari
diselesaikan setelah lewat 21 hari

BC menerima permohonan Pbk dan telah diterbitkan BPS pada


ri 2024, bukti Pbk dicetak melalui sistem. Atas kasus tersebut,
leh KPP ABC adalah 4 hari.

XYZ menerima permohonan Pbk dan telah diterbitkan BPS pada


uari 2024, surat penolakan Pbk dicetak melalui sistem. Atas kasus
nan Pbk oleh KPP Pratama XYZ adalah 8 hari.

alam jangka waktu sebagai berikut:


saikan dalam jangka waktu penyelesaian akan diberikan point bobot

ng diselesaikan1-6 hari
ng diselesaikan 7-14 hari
diselesaikan setelah 15 - 21 hari
diselesaikan setelah lewat 21 hari

BC menerima permohonan Pbk dan telah diterbitkan BPS pada


ri 2024, bukti Pbk dicetak melalui sistem. Atas kasus tersebut,
leh KPP ABC adalah 4 hari.

XYZ menerima permohonan Pbk dan telah diterbitkan BPS pada


uari 2024, surat penolakan Pbk dicetak melalui sistem. Atas kasus
nan Pbk oleh KPP Pratama XYZ adalah 8 hari.

alam jangka waktu sebagai berikut:


selesaikan dalam jangka waktu 7 hari
selesaikan dalam jangka waktu 15 hari
selesaikan dalam jangka waktu 12 hari

Realisasi IKU
Nilai
Ʃ(4)/Ʃ(1)*100%
(4) = [(1) x (3)]
4.40
1.00
2.20
7.60 109%
alam jangka waktu sebagai berikut:
selesaikan dalam jangka waktu 14 hari
selesaikan dalam jangka waktu 15 hari
selesaikan jangka waktu 31 hari

Realisasi IKU
Nilai
Ʃ(4)/Ʃ(1)*100%
(4) = [(1) x (3)]
5.50
7.00
0.00
12.50 89%

permohonan Pbk / Jumlah permohonan Pbk yang diterima) x 100%

dan mendorong kebijakan Ease of Doing Business (EoDB)


( ) Biaya

Cascading

e Last Known Value

( ) Tahunan

(X) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Nilai Nominal/Persentase Nominal Rupiah
( ) Penyelesaian Kebijakan

h besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)


rget yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
nya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian

rget waktu layanan

2023 2024
Realisasi Target
- -
- -
- 100%
- -
- -
- 100%
- -
- -
- 100%
- -
- -
- 100%
- 100%
MANUAL INDIKATOR KINERJA back
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA ...
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Perspektif: Internal Process Perspective

Sasaran Strategis: Data dan Informasi yang berkualitas

Deskripsi Sasaran Strategis: Data, informasi, dan insight yang mampu memberikan nilai tambah untuk mendukung pengambilan keputusan.

Rencana Hasil Kerja Atasan:


Data dan Informasi yang berkualitas

Rencana Hasil Kerja: Pengemasan dokumen perpajakan yang akan dikirim ke/diambil oleh PPDDP/KPDDP yang tepat waktu

Indikator Kinerja Utama: Persentase pengemasan dokumen perpajakan yang akan dikirim ke/diambil oleh PPDDP/KPDDP

Deskripsi IKU: Definisi:


Dokumen SPT adalah dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam KEP-712/PJ/2019 dan ketentuan/perubahan terkait keputusan
tersebut.
Pengemasan dokumen SPT yang akan diambil oleh PPDDP/KPDDP adalah proses yang dimulai dari penempelan barcode, penghitungan jumlah
lembar pada SPT yang akan dikemas, input nomor LPAD, input data barcode yang telah ditempel pada SPT, kemudian mengemasnya dalam
kardus khusus (sesuai standar berdasarkan masing-masing wilayah kerja PPDDP/KPDDP) diakhiri dengan pencetakan register melalui aplikasi
PPDDP/KPDDP sesuai SOP.
Pengemasan dokumen SPT yang akan dikirim ke PPDDP/KPDDP adalah proses yang dimulai dari penempelan barcode, penghitungan jumlah
lembar pada SPT yang akan dikemas, input nomor LPAD, input data barcode yang telah ditempel pada SPT, kemudian mengemasnya dalam
kardus khusus (sesuai standar berdasarkan masing-masing wilayah kerja PPDDP/KPDDP), pencetakan register melalui aplikasi PPDDP/KPDDP
sesuai SOP, setelah selesai kemasan dikirim kemudian petugas pengemas merekam nomor resi ke aplikasi pengemasan.
Jumlah SPT yang dikemas adalah jumlah SPT yang telah selesai dikemas, ditutup kemasannya dan/atau dilakukan perekaman nomor resi ke
aplikasi pengemasan pada tahun berjalan sesuai SOP dan tidak termasuk SPT yang dikemas ulang.
Jumlah SPT yang seharusnya dikemas adalah jumlah SPT yang seharusnya dikemas KPP & diadministrasikan di PPDDP/KPDDP sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, terdiri dari SPT yang diterima pada tahun berjalan.

Dokumen perpajakan selain SPT adalah dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam SE-36/PJ/2020, KEP-280/PJ/2020
KEP-237/PJ/2022, KEP-136/PJ/2023 dan ketentuan/perubahan terkait keputusan tersebut.
Pengemasan dokumen perpajakan selain SPT yang akan dikirim dan diambil ke PPDDP/KPDDP adalah proses yang dimulai dari penempelan
barcode, penghitungan jumlah lembar pada dokumen selain SPT yang akan dikemas, input ID, input data barcode yang telah ditempel pada
dokumen perpajakan selain SPT dan kemudian mengemasnya dalam kardus khusus (sesuai standar berdasarkan masing-masing wilayah kerja
PPDDP/KPDDP), pencetakan register melalui aplikasi PPDDP/KPDDP sesuai SOP, setelah selesai kemasan dikirim petugas pengemas merekam
nomor resi ke aplikasi pengemasan.
Jenis dokumen perpajakan selain SPT yang dikemas oleh KPP meliputi dokumen proses bisnis registrasi selain orang pribadi karyawan
(KEP280/PJ/2020), dokumen proses bisnis registrasi orang pribadi karyawan, pemeriksaan, dan penagihan (KEP-237/PJ/2022), dokumen
proses bisnis pembayaran, pengawasan, penilaian, keberatan dan banding, dan non keberatan (KEP-136/PJ/2023).
Kepala Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan dan Kepala Seksi Pengawasan I,II, III, IV, V, dan VI mengirimkan dokumen perpajakan
selain SPT kepada Seksi Pelayanan sesuai dengan target yang ditentukan.
Jumlah dokumen perpajakan selain SPT yang dikemas adalah jumlah dokumen perpajakan selain SPT yang telah selesai dikemas, ditutup
kemasannya dan dilakukan perekaman nomor resi ke aplikasi pengemasan pada tahun berjalan sesuai ketentuan, yaitu SE-36/PJ/2020, KEP-
280/PJ/2020, KEP237/PJ/2022, KEP-136/PJ/2023, dan ketentuan/perubahan terkait keputusan tersebut.
Jumlah dokumen perpajakan selain SPT yang seharusnya dikemas adalah jumlah dokumen perpajakan yang seharusnya dikemas KPP &
diadministrasikan di PPDDP/KPDDP sesuai dengan target yang ditetapkan Kantor Pusat.

Dokumen yang dikemas tidak sesuai dengan ketentuan tersebut tidak diperhitungkan sebagai realisasi IKU.
Sesuai SE-36/PJ/2020, dokumen perpajakan selain SPT yang telah selesai dikemas, selanjutnya diserahkan kepada UPDDP. Penyerahan
kemasan dokumen perpajakan selain SPT dapat dilakukan dengan cara pengambilan kemasan oleh UPDDP atau pengiriman kemasan
berdasarkan pada kebijakan UPDDP di wilayah kerja masing-masing.
Dalam hal kemasan dikirim ke UPDDP, petugas pengemas melalui Seksi/Subbagian yang mengampu urusan pengiriman berkas, mengirimkan
kemasan melalui petugas pos atau jasa ekspedisi yang ditunjuk paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah selesai dikemas. Atas pengiriman
kemasan tersebut, petugas pengemas merekam nomor resi ke aplikasi pengemasan paling lambat 5 (lima) hari sejak kemasan dikirim.
Dalam hal kemasan diambil oleh UPDDP, petugas pengemas menyerahkan kemasan kepada petugas pengambil berdasarkan penugasan
pengambilan kemasan dari Pejabat UPDDP yang berwenang. Atas pengambilan kemasan tersebut, petugas pengemas merekam nomor Surat
Perintah Kirim (SPK) ke aplikasi pengemasan.

Formula

Perhitungan untuk seluruh KPP Pratama:


(30% x Persentase pengemasan SPT yang akan dikirim ke/diambil oleh PPDDP/KPDDP tepat waktu) + (70% x Persentase pengemasan
dokumen perpajakan selain SPT yang akan dikirim ke/diambil oleh PPDDP/KPDDP)

*)Persentase pengemasan SPT yang akan dikirim ke/diambil oleh PPDDP/KPDDP tepat waktu =
Jumlah SPT yang dikemas tepat waktu
x100%
Jumlah SPT yang seharusnya dikemas
*) Persentase pengemasan dokumen perpajakan selain SPT yang akan dikirim ke/diambil oleh PPDDP/KPDDP =
Jumlah dokumen perpajakan selain SPT yang dikemas
x100%
Jumlah dokumen perpajakan selain SPT yang seharusnya dikemas

Tujuan :
Dengan pengemasan dokumen perpajakan yang efektif akan mendukung pengolahan dokumen perpajakan yang lebih optimal.
Satuan Pengukuran: Persen (%)

Aspek Indikator: (X) Kuantitas/Output ( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

Tingkat Kendali IKU: ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU: ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU: Pelaksana Seksi Pelayanan

Unit/Pihak Penyedia Data: Seksi Pelayanan, Seksi Pengawasan, dan Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan

Sumber Data: Aplikasi Managerial Dashboard and Online Reporting (Mandor)

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non Peta (X) Non-Cascading

Metode Cascading: ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode: ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi: ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw Data

Polarisasi Indikator Kinerja: (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan: ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

IKU dengan Target/Realisasi Maksimal ( ) Ya (X) Tidak


Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak

Jenis Ukuran IKU: ( ) Frekuensi/intensitas Pekerjaan (X) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan ( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan ( ) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Tindak Lanjut rekomendasi Review/Audit Eksternal ( ) Nilai Nominal/Persentase Nilai Nominal Rupiah
( ) Kriteria Lainnya ( ) Penyelesaian Kebijakan

Karakteristik Target IKU : (X) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU ( ) IKU Lama (non kolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (non kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
(X) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
2022 2023 2024
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target Realisasi Target
Januari - - - - -
Februari - - - - -
Maret - - - - 40%
April - - - - -
Mei - - - - -
Juni - - - - 60%
Juli - - - - -
Agustus - - - - -
September - - - - 75%
Oktober - - - - -
November - - - - -
Desember - - - - 87%
Tahunan - - - - 87%
MANUAL INDIKATOR KINERJA back
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA ...
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Perspektif: Internal Process Perspective

Sasaran Strategis: Data dan Informasi yang berkualitas

Deskripsi Sasaran Strategis: Data, informasi, dan insight yang mampu memberikan nilai tambah untuk mendukung pengambilan keputusan.

Rencana Hasil Kerja Atasan: Data dan Informasi yang berkualitas

Rencana Hasil Kerja: Menindaklanjuti pengembalian dokumen perpajakan dari PPDDP/KPDDP dengan benar

Indikator Kinerja Utama: Persentase tindak lanjut pengembalian dokumen perpajakan dari PPDDP/KPDDP

Deskripsi IKU: Definisi:


Jumlah SPT yang dikemas ulang adalah jumlah SPT selain SPT 1770S dan 1770SS yang dikembalikan pada tahun berjalan dan
telah ditindaklanjuti di tahun berjalan oleh Seksi Pelayanan sesuai dengan ketentuan, dikemas ulang dan ditutup kemasannya
pada tahun berjalan sesuai SOP, tidak termasuk SPT yang memerlukan konfirmasi ulang atau tindak lanjut kepada Wajib Pajak.

Jumlah SPT yang dikembalikan adalah SPT selain SPT 1770S dan 1770SS yang dikembalikan fisiknya oleh PPDDP/KPDDP pada
tahun berjalan, tidak termasuk SPT yang dikembalikan karena seharusnya tidak dikirim oleh KPP ke PPDDP/KPDDP dan tidak
termasuk SPT yang memerlukan konfirmasi ulang atau tindak lanjut kepada Wajib Pajak.

SPT yang harus ditindaklanjuti oleh Seksi Pelayanan adalah SPT yang penyelesaiannya tidak memerlukan konfirmasi ulang atau
tindak lanjut kepada Wajib Pajak.

SPT yang dikembalikan karena seharusnya tidak dikirim oleh KPP ke PPDDP/KPDDP diantaranya:
1. Jenis dan tahun SPT yang tidak termasuk dalam pengolahan PPDDP/KPDDP sesuai ketentuan yang berlaku;
2. SPT yang seharusnya disampaikan oleh Wajib Pajak secara elektronik;
3. SPT dengan NPWP yang status delete (DE);
4. SPT dengan status NPWP yang berstatus pindah.

Contoh:
1. Jumlah SPT selain SPT 1770S dan 1770SS yang dikembalikan pada tahun 2021 oleh PPDDP/KPDDP sejumlah 1000 SPT, dari
pengembalian tersebut ditindaklanjuti dan dikemas ulang oleh Seksi Pelayanan sebesar 500 SPT, maka persentase tindak lanjut
pengembalian SPT = (500/1000) x 100% = 50%. (Asumsi: seluruh SPT tidak memerlukan konfirmasi ulang atau tindak lanjut
kepada Wajib Pajak)

2. Jumlah SPT selain SPT 1770S dan 1770SS yang dikembalikan pada tahun 2021 oleh PPDDP/KPDDP sejumlah 1000 SPT,
diantaranya terdapat 200 SPT yang seharusnya tidak dikirim ke PPDDP/KPDDP. Dari pengembalian tersebut ditindaklanjuti dan
dikemas ulang oleh Seksi Pelayanan sebesar 500 SPT, maka persentase tindak lanjut pengembalian SPT = 500/(1000-200) x 100%
= 62,5%. (Asumsi: seluruh SPT tidak memerlukan konfirmasi ulang atau tindak lanjut kepada Wajib Pajak)

3. Jumlah SPT selain SPT 1770S dan 1770SS yang dikembalikan pada tahun 2021 oleh PPDDP/KPDDP sejumlah 1000 SPT,
diantaranya terdapat 200 SPT yang seharusnya tidak dikirim ke PPDDP/KPDDP dan 100 SPT yang memerlukan konfirmasi ulang
atau tindak lanjut kepada Wajib Pajak. Dari pengembalian tersebut ditindaklanjuti dan dikemas ulang oleh Seksi Pelayanan
sebesar 500 SPT, maka persentase tindak lanjut pengembalian SPT = 500/(1000-200-100) x 100% = 71,43%.

Jumlah kemasan dokumen selain SPT yang dikembalikan adalah jumlah kemasan dokumen selain SPT yang dikembalikan
fisiknya oleh PPDDP/KPDDP pada tahun berjalan, sesuai dengan SE-36/PJ/2020, dalam hal terjadi selisih lebih jumlah dokumen
lebih dari 10% dalam satu kemasan antara penghitungan fisik dengan yang tertera pada aplikasi.

Contoh :
1. Dalam satu kemasan yang tertera pada aplikasi berjumlah 250 dokumen , diantaranya terdapat dokumen yang lebih saat
dilakukan penghitungan fisik sebesar lebih dari 25 dokumen. Atas seluruh dokumen dalam satu kemasan tersebut ,
PPDDP/KPDDP mengembalikannya ke KPP untuk dilakukan penghitungan ulang.

2. Triwulan I PPDDP/KPDDP mengembalikan 2 kemasan, maka persentase jumlah kemasan dokumen selain SPT yang
dikembalikan dari PPDDP/KPDDP = 95% . Triwulan II PPDDP/KPDDP mengembalikan 4 kemasan (total s.d triwulan II = 6
kemasan), maka persentase jumlah kemasan dokumen selain SPT yang dikembalikan dari PPDDP/KPDDP = 90%. Triwulan III dan
IV tidak ada pengembalian kemasan (total s.d triwulan IV = 6 kemasan) , maka persentase jumlah kemasan dokumen selain SPT
yang dikembalikan dari PPDDP/KPDDP tahun X = 90%

Formula
Perhitungan tindaklanjut pengembalian untuk KPP Pratama:

(70% x Persentase tindak lanjut pengembalian SPT dari PPDDP/KPDDP) + (30% x Persentase jumlah kemasan dokumen selain SPT
yang dikembalikan dari PPDDP/KPDDP)

*) Persentase tindak lanjut pengembalian SPT dari PPDDP/KPDDP =


Jumlah SPT yang dikemas ulang
x100%
Jumlah SPT yang dikembalikan

*) Persentase jumlah kemasan dokumen selain SPT yang dikembalikan dari PPDDP/KPDDP =
Jumlah kemasan
dikembalikan Persentase
0 100%
1-10 90%
>10 80%
Perhitungan tindaklanjut pengembalian untuk selain KPP Pratama (LTO, Khusus, Madya):
*) Persentase jumlah kemasan dokumen selain SPT yang dikembalikan dari PPDDP/KPDDP =
Jumlah kemasan
dikembalikan Persentase
0 100%
1-10 90%
>10 80%
Tujuan :
Dengan pengemasan ulang secara efektif dokumen perpajakan yang dikembalikan, akan mendukung pengolahan dokumen perpajakan yang lebih

Satuan Pengukuran: Persen (%)

Aspek Indikator: (X) Kuantitas/Output ( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

Tingkat Kendali IKU: ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU: ( ) Exact ( ) Proxy (X) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU: Pelaksana

Unit/Pihak Penyedia Data: Seksi Pelayanan

Sumber Data: Aplikasi Managerial Dashboard and Online Reporting (Mandor)

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non Peta (X) Non-Cascading

Metode Cascading: ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode: ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi: ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw Data

Polarisasi Indikator Kinerja: (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan: ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

IKU dengan Target/Realisasi Maksimal ( ) Ya (X) Tidak


Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak

Jenis Ukuran IKU: ( ) Frekuensi/intensitas Pekerjaan (X) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan ( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan ( ) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Tindak Lanjut rekomendasi Review/Audit Eksternal ( ) Nilai Nominal/Persentase Nilai Nominal Rupiah
( ) Kriteria Lainnya ( ) Penyelesaian Kebijakan

Karakteristik Target IKU : (X) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU (X) IKU Lama (non kolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (non kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
( ) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
2022 2023 2024
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target Realisasi Target
Januari - - - - -
Februari - - - - -
Maret 90% - 95% - 97%
April - - - - -
Mei - - - - -
Juni 90% - 95% - 97%
Juli - - - - -
Agustus - - - - -
September 90% - 95% - 97%
Oktober - - - - -
November - - - - -
Desember 90% - 95% - 97%
Tahunan 90% - 95% - 97%
MANUAL INDIKATOR KINERJA back
KEPALA SEKSI PELAYANAN 1a-N
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA ...
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Perspektif: Learning & Growth Perspective

Sasaran Strategis: Pengelolaan Organisasi dan SDM yang adaptif

Deskripsi Sasaran Strategis: Upaya perbaikan organisasi untuk mencapai ketangguhan, responsivitas, dan fleksibilitas optimal dalam menghadapi perubahan
dinamis di lingkungan Kementerian Keuangan melalui pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan organisasi yang proaktif,
inovatif, dan kolaboratif menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

Rencana Hasil Kerja Atasan Pengelolaan Organisasi dan SDM adaptif

Rencana Hasil Kerja: Pengelolaan SDM melalui Pengembangan Kompetensi Pegawai yang Efektif

Indikator Kinerja Utama: Tingkat Pemenuhan Kompetensi Teknis dan Standar Jam Pelajaran Pegawai

Deskripsi IKU: Definisi:


Tingkat Kualitas Pemenuhan Kompetensi Teknis dan Standar Jam Pelajaran Pegawai mengukur kualitas kompetensi SDM yang
meliputi:
1) Kualitas kompetensi pelaksana dan fungsional yang diukur berdasarkan pemenuhan kompetensi teknis pelaksana dan fungsional
serta pengembangannya;
2) Pengembangan kompetensi pegawai yang diukur berdasarkan pemenuhan standar jam pelajaran pegawai.

Aspek Tingkat Pemenuhan Kompetensi Teknis Pelaksana dan Fungsional dianggap 100% dalam hal:
- tidak ada Pelaksana dan Fungsional yang mengikuti uji kompetensi teknis pada tahun 2024
- seluruh Pelaksana dan Fungsional yang mengikuti uji kompetensi teknis pada tahun 2024 lulus

Formula

Tingkat Pemenuhan
Kompetensi Teknis (𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 1 𝑥 50%)+ "(" 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 2 𝑥
dan Standar Jam 50%)
Pelajaran Pegawai

Aspek 1: Tingkat Pemenuhan Kompetensi Teknis Pelaksana dan Fungsional


Jumlah pegawai yang tidak lulus uji
Jumlah pegawai yang lulus uji kompetensi kompetensi teknis dan dilakukan
teknis pengembangan x 70%
x 30% +
x 30% + x 70%
Jumlah pegawai yang mengikuti uji jumlah pegawai yang tidak lulus uji kompetensi
kompetensi teknis teknis

Aspek 2: Tingkat Pemenuhan Standar Jam Pelajaran Pegawai

(Efektivitas Penyelesaian Jam Pelajaran x 60%) + (Efektivitas Penyelesaian Modul E-learning StudiA x 40%)

Tujuan :
IKU ini bertujuan untuk memantau pegawai di lingkungan DJP yang telah memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan
dalam jabatannya dan meningkatkan kompetensi bagi pegawai yang belum memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan.
Selain itu, bertujuan meningkatkan kualitas dan kinerja pegawai melalui peningkatan kompetensi sesuai tugas dan fungsi untuk
mendorong produktivitas pegawai yang mendukung pencapaian tujuan pokok organisasi DJP dalam menghimpun penerimaan pajak.

Satuan Pengukuran: Indeks

Aspek Indikator: (X) Kuantitas/Output( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

Tingkat Kendali IKU: ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU: ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU: Pelaksana Seksi Pelayanan

Unit/Pihak Penyedia Data: 1. Sekretariat Jenderal (Biro SDM)


2. Direktorat KITSDA
3. Subbagian Kepegawaian
4. Bagian P4
5. BPPK

Rekapitulasi laporan hasil uji kompetensi teknis dan laporan realisasi pengembangan kompetensi, Laporan pelaksanaan pelatihan
Sumber Data: pegawai/IHT, studiA DJP, SIKKA dan Kemenkeu Learning Center

Jenis Cascading IKU: (X) Cascading Peta ( ) Cascading Non Peta( ) Non-Cascading

Metode Cascading: ( ) Direct (X) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode: ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi: ( ) Sum ( ) Average (X) Raw Data

Polarisasi Indikator Kinerja: (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan: ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

IKU dengan Target/Realisasi Maksimal ( ) Ya (X) Tidak


Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak
Jenis Ukuran IKU: ( ) Frekuensi/intensitas Pekerjaan (X) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan
( ) Output dari Pekerjaan ( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan ( ) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Tindak Lanjut rekomendasi Review/Audit Eksternal ( ) Nilai Nominal/Persentase Nilai Nominal Rupiah
( ) Kriteria Lainnya ( ) Penyelesaian Kebijakan

Karakteristik Target IKU : (X) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU ( ) IKU Lama (non kolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (non kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
(X) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
2022 2023 2024
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target Realisasi Target
Januari - - - - -
Februari - - - - -
Maret - - - - 15
April - - - - -
Mei - - - - -
Juni - - - - 45
Juli - - - - -
Agustus - - - - -
September - - - - 75
Oktober - - - - -
November - - - - -
Desember - - - - 90
Tahunan - - - - 90
MANUAL INDIKATOR KINERJA
SHEET MANUAL IKU INI DIGUNAKAN
(Pejabat Pengawas) SEBAGAI PETUNJUK IKU/IKI TINGKAT 1a-N
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PEMENUHAN KOMPETENSI TEKNIS DAN
STANDAR JAM PELAJARAN DAN TIDAK
DIINPUT DI E-PERFORMANCE
Perspektif: Learning & Growth Perspective

Sasaran Strategis: Organisasi dan SDM yang berkinerja tinggi

Deskripsi Sasaran Strategis: Penyelenggaraan serangkaian kegiatan berupa pengelolaan kinerja, pengelolaan risiko, dan peningkatan kompetensi pegawai dalam rangka
mewujudkan organisasi yang bersifat dinamis dan fleksibel serta aparatur pajak yang berintegritas dan profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan
dan dinamika transformasi kelembagaan Kementerian Keuangan.

Rencana Hasil Kerja: Organisasi dan SDM yang berkinerja tinggi

Indikator Kinerja Utama: Tingkat Pemenuhan Kompetensi Teknis Pelaksana dan Fungsional

Deskripsi IKU: Definisi:


Setiap pegawai harus memenuhi kompetensi yang disyaratkan pada masing-masing jabatan. Kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap pegawai terdiri
dari kompetensi manajerial, kompetensi teknis, dan kompetensi sosial kultural.
Standar Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin
dan/atau mengelola unit organisasi.

Pegawai yang diperhitungkan adalah pegawai yang mengikuti pengukuran kompetensi teknis sebagai berikut:
1. Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang dan Jabatan bagi Fungsional yang unit pembinanya adalah DJP pada Tahun 2024
2. Uji Kompetensi Teknis kenaikan Peringkat dan Jabatan bagi Pelaksana umum pada Tahun 2024

Hasil pengukuran kompetensi teknis yang diperhitungkan adalah sebagai berikut:


a. bagi Kepala Unit:
1. Hasil Uji Kompetensi Teknis Kenaikan Jenjang dan Jabatan bagi Fungsional Pemeriksa Pajak, Asisten Penilai Pajak, Penilai Pajak, Asisten Penyuluh
Pajak dan Penyuluh Pajak pada Tahun 2024
2. Hasil Uji Kompetensi Teknis kenaikan peringkat dan jabatan bagi Pelaksana Umum pada Tahun 2024
b. bagi Pejabat Pengawas:
1. Hasil Uji Kompetensi Teknis kenaikan peringkat dan jabatan bagi Pelaksana Umum pada Tahun 2024

Komponen penghitungan formula IKU ini adalah pelaksana dan pejabat fungsional yang mengikuti Uji Kompetensi Teknis. Dari komponen tersebut
dijabarkan menjadi dua subkomponen sebagai berikut:
1. Jumlah pegawai yang lulus Uji Kompetensi Teknis;
2. Jumlah pegawai yang TIDAK lulus Uji Kompetensi Teknis dan sudah dilakukan pengembangan.

Target di akhir tahun adalah 90%


Bagi pegawai yang tidak lulus uji kompetensi maka pegawai tersebut harus dilakukan pengembangan kompetensi
Pengembangan Kompetensi dapat berupa IHT yang relevan dengan materi uji kompetensi teknis atau pengembangan kompetensi lainnya.
Untuk mengukur realisasi pengembangan kompetensi yang telah dilakukan, perlu dibuat laporan pengembangan kompetensi oleh unit kerja.

Aspek Tingkat Pemenuhan Kompetensi Teknis Pelaksana dan Fungsional dianggap 100% dalam hal:
- tidak ada Pelaksana dan Fungsional yang mengikuti uji kompetensi teknis pada tahun 2024
- seluruh Pelaksana dan Fungsional yang mengikuti uji kompetensi teknis pada tahun 2024 lulus

Formula
Jumlah pegawai yang lulus uji kompetensi Jumlah pegawai yang tidak lulus uji kompetensi
teknis teknis dan dilakukan pengembangan
x 30% + x 70%
Jumlah pegawai yang mengikuti uji kompetensi jumlah pegawai yang tidak lulus uji kompetensi teknis
teknis

Tujuan :
IKU ini bertujuan untuk memantau dan menghitung persentase jumlah pegawai di lingkungan DJP yang telah memenuhi standar kompetensi teknis.
Semakin tinggi persentasenya, semakin baik dalam mendukung pencapaian tujuan pokok organisasi DJP dalam menghimpun penerimaan pajak sesuai
dengan aturan.

Satuan Pengukuran: Indeks

Aspek Indikator: (X) Kuantitas/Output ( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

Tingkat Kendali IKU: ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU: ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU: Keoala Unit/Pejabat Pengawas

Unit/Pihak Penyedia Data:


1.Direktorat KITSDA sebagai penyedia data hasil uji kompetensi
2. Unit Kerja sebagai pihak yang melaporkan realisasi pengembangan kompetensi

Sumber Data: Hasil uji kompetensi teknis dan laporan realisasi pengembangan kompetensi

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non Peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading: ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode: ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi: (X) Sum ( ) Average ( ) Raw Data

Polarisasi Indikator Kinerja: (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan: ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

IKU dengan Target/Realisasi Maksimal ( ) Ya (X) Tidak


Konversi 105 ( ) Ya (X) Tidak

Jenis Ukuran IKU: ( ) Frekuensi/intensitas Pekerjaan (X) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan ( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan ( ) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Tindak Lanjut rekomendasi Review/Audit Eksternal ( ) Nilai Nominal/Persentase Nilai Nominal Rupiah
( ) Kriteria Lainnya ( ) Penyelesaian Kebijakan
Karakteristik Target IKU : ( )-
( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU ( ) IKU Lama (non kolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (non kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
(X) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
Y-2 Y-1 Y
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target Realisasi Target
Januari - - - - -
Februari - - - - -
Maret - - - - 15
April - - - - -
Mei - - - - -
Juni - - - - 45
Juli - - - - -
Agustus - - - - -
September - - - - 75
Oktober - - - - -
November - - - - -
Desember - - - - 90
Tahunan - - 90
MANUAL INDIKATOR KINERJA
SHEET MANUAL IKU INI DIGUNAKAN
(PEMILIK IKU/IKI) SEBAGAI PETUNJUK IKU/IKI TINGKAT
(UPK LEVEL DI ATASNYA) PEMENUHAN KOMPETENSI TEKNIS DAN
STANDAR JAM PELAJARAN DAN TIDAK
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIINPUT DI E-PERFORMANCE

Perspektif: Learning & Growth Perspective

Sasaran Strategis: Organisasi dan SDM yang berkinerja tinggi

Penyelenggaraan serangkaian kegiatan berupa pengelolaan kinerja, pengelolaan risiko, dan peningkatan kompetensi pegawai dalam rangka mewujudkan
Deskripsi Sasaran Strategis: organisasi yang bersifat dinamis dan fleksibel serta aparatur pajak yang berintegritas dan profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan dinamika
transformasi kelembagaan Kementerian Keuangan.

Rencana Hasil Kerja Atasan: Organisasi dan SDM yang berkinerja tinggi

Organisasi dan SDM yang berkinerja tinggi melalui pemenuhan kompetensi teknis pelaksana dan pemenuhan standar jam pelajaran pegawai di lingkungan
Rencana Hasil Kerja:
Direktorat Jenderal Pajak

Indikator Kinerja Utama/Individu: Tingkat Pemenuhan Standar Jam Pelajaran Pegawai

Deskripsi IKU/IKI: Definisi


Standar Jam Pelajaran adalah jumlah satuan waktu pelaksanaan pengembangan kompetensi yang wajib dipenuhi oleh Pegawai Direktorat Jenderal Pajak dalam
1 tahun kalender melalui pelatihan maupun program pengembangan kompetensi lain yang telah ditentukan.

Pelatihan adalah pembelajaran melalui jalur klasikal atau non-klasikal yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Program Pengembangan Kompetensi yang dimaksud dalam manual IKU ini adalah kegiatan yang mengandung unsur pengembangan kompetensi yang
diselenggarakan secara mandiri oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Pelatihan dan Program Pengembangan Kompetensi dilaksanakan melalui jalur klasikal (termasuk In-House Training, pelatihan publik dan sosialisasi/bimbingan
teknis, serta Leadership Development Program) dan non klasikal meliputi On the Job Training (OJT), Coaching dan Mentoring pada Individual Development
Plan (IDP), Online Group Coaching (OGC), Open Access di KLC, website studiA

In House Training adalah program pengembangan kompetensi yang dilaksanakan secara mandiri oleh unit kerja di DJP dengan menggunakan narasumber
internal dan/atau eksternal serta fasilitas internal DJP yang bertujuan meningkatkan kompetensi pegawai baik kompetensi teknis, manajerial maupun sosial
kultural yang dapat berupa workhshop, lokakarya, seminar, diseminasi dan sharing session. IHT yang dapat diperhitungkan jam pelajarannya adalah: IHT Wajib
dan IHT yang terkait langsung dengan tusi utama unit kerja. IHT dapat dilaksanakan dengan metode tatap muka ataupun metode pembelajaran jarak jauh (video
conference) menggunakan aplikasi internal ataupun eksternal kementerian keuangan.

Pelatihan Publik adalah Program Pengembangan Kompetensi yang dilakukan dengan cara mengirimkan pegawai DJP untuk mengikuti pelatihan yang
diselenggarakan oleh pihak eksternal di luar Kementerian Keuangan dengan menggunakan narasumber dan fasilitas eksternal.

Sosialisasi/Bimbingan Teknis adalah kegiatan penyampaian informasi terkait teknis pelaksanaan tugas tertentu yang dilakukan oleh narasumber pada unit yang
bertanggung jawab melakukan sosialisasi/bimbingan teknis tersebut kepada unit lainnya di Direktorat Jenderal Pajak. Selain itu, bagi pegawai yang ditugaskan
sebagai narasumber/pengajar bagi unit lainnya di DJP maupun yang bekerja sama dengan BPPK, juga dapat diakui sebagai pemenuhan jam pelajaran.

Leadership Development Program adalah kegiatan pengembangan kompetensi manajerial bagi pejabat struktural eselon IV, III dan II.

On the Job Training adalah kegiatan pembelajaran yang memadukan antara teori yang disampaikan melalui pembimbingan dengan praktik di tempat kerja yang
dilakukan secara terstruktur dan terencana yang dengan tujuan mempercepat penguasaan kompetensi di tempat kerja bagi peserta OJT.
Individual Development Plan (IDP) adalah rencana kegiatan pengembangan kompetensi, karakter, dan komitmen pegawai melalui berbagai kegiatan terprogram
yang spesifik dengan tujuan yang jelas dan dalam jangka waktu tertentu. Termasuk didalamnya adalah IDP yang terkait dengan pengembangan Talent dalam
program Manajemen Talenta.
Online Group Coaching (OGC) merupakan kegiatan bimbingan dan pengarahan yang dilaksanakan secara berkelompok dan disampaikan jarak jauh
menggunakan media teknologi informasi, sebagai tindak lanjut dari hasil Assessment Center. Group Coaching dilaksanakan dengan peserta heterogen
(peserta/assessee berasal dari berbagai unit eselon I) pada jenjang yang sama (OGC Pejabat Administrator dan OGC Pejabat Pengawas), dengan dipandu oleh
Assessor SDM Aparatur atau narasumber lain yang ditunjuk sebagai coach. Kegiatan OGC yang dimaksud disini termasuk dengan kegiatan pengembangan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana pengembangan diri (Individual Development).

Pembelajaran melalui Open Access di Kemenkeu Learning Center adalah pembelajaran melalui media pembelajaran online yang diselenggarakan oleh BPPK yang membahas
berbagai materi yang dapat diakses oleh pegawai Kementerian Keuangan.
Pembelajaran melalui website studiA adalah pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk membantu
meningkatkan jumlah keikutsertaan, fleksibilitas, efisiensi dan efektivitas Pembelajaran dalam rangka menunjang program pengembangan kompetensi pegawai
melalui portal Learning Management System (LMS) Direktorat Jenderal Pajak, baik dalam bentuk pembelajaran modul interaktif maupun video.

Jam Pelajaran (JP) pegawai adalah seluruh jam pelajaran yang diperoleh oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh
BPPK maupun melalui Program Pengembangan Kompetensi lainnya. Jumlah Jam Pelajaran (JP) dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jalur klasikal atau classroom baik yang diselenggarakan secara luring ataupun daring dihitung dengan satuan ukuran waktu 45 (empat puluh lima) menit
yang setara dengan 1 (satu) poin JP.
2. On the Job Training dihitung dengan satuan ukuran keseluruhan kegiatan OJT yang setara dengan 20 poin JP.
3. Coaching dan Mentoring pada Individual Development Plan (IDP) dihitung dengan satuan ukuran keseluruhan kegiatan IDP setara dengan 15 poin JP.
4. Online Group Coaching (OGC) dihitung dengan satuan ukuran keseluruhan kegiatan OGC (termasuk kegiatan IDP/rencana aksi setelahnya yang merupakan
satu rangkaian kegiatan dengan OGC) setara dengan 15 poin JP.
5. Pembelajaran melalui open Access di KLC di hitung dengan satuan jam pelajaran, yang modul dan besaran jam pelajaran yang diakui akan di atur lebih lanjut
dalam pengumuman mengenai open access di KLC yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Dalam hal modul open access yang diselesaikan bukan
merupakan materi pembelajaran yang sesuai dengan tusi jabatan pegawai, hanya dapat diakui maksimal 4 poin JP.

JP minimal yang harus dipenuhi Pegawai dalam satu tahun adalah 24 poin JP

Pembelajaran melalui website studiA dihitung dengan poin ketepatan waktu penyelesaian modul e-learning.
Poin Ketepatan waktu penyelesaian modul e-learning StudiA menggunakan ketentuan sebagai berikut:
1) Pegawai yang menyelesaikan Modul StudiA di Triwulan I & II = Bobot 1,1 poin
2) Pegawai yang menyelesaikan Modul StudiA di Triwulan III = Bobot 1 poin
3) Pegawai yang menyelesaikan Modul StudiA di Triwulan IV = Bobot 0,9 poin

Catatan:
Khusus bagi pegawai:
1.) CPNS yang baru diangkat;
2.) pegawai yang baru diangkat dari unit eselon I lain;
3.) pegawai yang baru penempatan kembali setelah selesai dari Tugas Belajar/Cuti di Luar Tanggungan Negara/pegawai diperbantukan di luar DJP
yang mulai bertugas kembali di triwulan IV, maka Bobot Poinnya tetap dihitung 1 poin.

Jika pegawai sebagaimana yang dimaksud tersebut di atas masuk di triwulan I-III, maka bobot poin menyesuaikan sesuai dengan ketentuan yang seharusnya.

Standar Poin pemenuhan Jam Pelajaran untuk tiap level pegawai adalah sebagai berikut:
Jabatan JP Pertahun Modul StudiA
Pelaksana 24 JP (24 poin) 2 modul (2 poin)
Jabatan Fungsional 24 JP (24 poin) 2 modul (2 poin)
Pengawas 24 JP (24 poin) 2 modul (2 poin)
Administrator 24 JP (24 poin) 2 modul (2 poin)
Pimpinan Tinggi Pratama 24 JP (24 poin) -

Formula:

Tingkat Efektivitas Pemenuhan Standar Jam Pelajaran = (Efektivitas Penyelesaian Jam Pelajaran x 60%)* + (Efektivitas Penyelesaian Modul E-learning StudiA x 40%)**

Jumlah Poin Penyelesaian Jam Pelajaran


*Formula Efektivitas Penyelesaian Jam Pelajaran =
Target Poin Penyelesaian Jam Pelajaran
a. Jumlah poin penyelesaian jam pelajaran adalah total poin yang diperoleh seluruh pegawai yang berada di
bawah Pejabat Pengawas atas pemenuhan jam pelajaran pada setiap akhir triwulan.

b. Target Poin Penyelesaian Jam Pelajaran adalah jumlah standar poin jam pelajaran tiap pegawai dikalikan
jumlah total pegawai yang berada di bawah Pejabat Pengawas tersebut, sehingga target tiap unit adalah 24
Poin JP X (jumlah pegawai yang berada di bawah Pejabat Pengawas tersebut)

Jumlah Poin Ketepatan Waktu Penyelesaian Modul E-learning StudiA


**Formula Efektivitas Penyelesaian Modul E-learning StudiA =
Target Poin Penyelesaian Modul E-learning StudiA
a. Jumlah poin ketepatan waktu penyelesaian modul e-learning StudiA adalah total poin yang diperoleh
pegawai yang berada di bawah Pejabat Pengawas atas penyelesaian modul e-learning StudiA pada setiap
akhir triwulan.

b. Target poin penyelesaian modul e-learning StudiA adalah jumlah standar poin modul StudiA dikalikan
jumlah total yang berada di bawah Pejabat Pengawas, sehingga target tiap unit adalah 2 Poin JP X (jumlah
pegawai yang berada di bawah Pejabat Pengawas tersebut)

Contoh penghitungan
IKU :
Pada Tahun 2024, Pegawai A dengan realisasi perolehan jam pelajaran pada setiap akhir triwulan adalah sebagai berikut:
1. Jam Pelajaran
Jumlah poin
Target Poin Penyelesaian
Triwulan penyelesaian jam Nilai Efektivitas
Jam Pelajaran
pelajaran
I 8 24 0.33
II 16 24 0.67
III 24 24 1
IV 35 24 1
Ket : Nilai Efektivitas Maksimal 100

2. Modul E-learning
StudiA

Modul yang diselesaikan Target Poin Penyelesaian


Triwulan Perhitungan Poin Jumlah Poin Nilai Efektivitas
pegawai Modul E-learning StudiA

I 1 1 x 1.1 = 1,1 1,1 2 55%

1 x 1.1 = 1,1
II 0 0 x 1.1 = 0 1,1 2 55%

1 x 1.1 = 1,1
III 1 0 x 1.1 = 0 2,1 2 105%
1x1=1
1 x 1.1 = 1,1
0 x 1.1 = 0
IV 1 2.1 2 105%
1 x 1=1
1 x 0.9 = 0,9
Ket : Modul Elearning yang diakui maksimal 2

Realisasi Triwulan I : [ 60% x (33%) ] + [ 40% x (55%) ] = 23.80% 42%


Realisasi Triwulan II : [ 60% x (67%) ] + [ 40% x (55%) ] = 33.20% 62%
Realisasi Triwulan III : [ 60% x (100%) ] + [ 40% x (105%) ] = 23.80% 102%
Realisasi Triwulan IV : [ 60% x (100%) ] + [ 40% x (105%) ] = 23.80% 102%
Sehingga realisasi IKI Tingkat Efektivitas Pemenuhan Standar Jam Pelajaran Pegawai A pada tahun 2024 sebesar 102%

Tujuan:
Meningkatkan kualitas dan kinerja pegawai melalui peningkatan kompetensi sesuai tugas dan fungsi untuk mendorong produktivitas pegawai.

Satuan Pengukuran: Indeks

Aspek Indikator: (X) Kuantitas/Output ( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

Tingkat Kendali IKU: ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU: ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU/IKI: Pejabat Pengawas (Atasan Langsung)

1. Subbagian Kepegawaian
2. Direktorat KITSDA
Unit/Pihak Penyedia Data: 3. Bagian P4

Sumber Data: BPPK, Laporan pelaksanaan pelatihan pegawai/IHT, studiA DJP, SIKKA dan Kemenkeu Learning Center

Jenis Cascading IKU: (X) Cascading Peta ( ) Cascading non Peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading: ( ) Direct (X) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode: ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi: (X) Sum ( ) Average ( ) Raw Data

Polarisasi Indikator Kinerja: ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan: ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

IKU dengan Target/Realisasi Maksimal ( ) Ya ( X ) Tidak


Konversi 105 ( ) Ya ( X ) Tidak

Jenis Ukuran IKU : ( ) Frekuensi/Intensitas Pekerjaan ( X ) Kecepatan/Lama Penyelesaian Pekerjaan


( ) Output dari Pekerjaan ( ) Akurasi/Deviasi Hasil Pekerjaan
( ) Kemajuan Tahapan Pekerjaan ( ) Tingkat/Kadar Baik Buruk (Nilai Pekerjaan)
( ) Tindak Lanjut Rekomendasi Review/Audit Eksternal Unit ( ) Nilai Nominal/Persentase Nominal Rupiah
( ) Kriteria Lainnya ( ) Penyelesaian Kebijakan

Karakteristik Target IKU : (X) -


( ) IKU yang targetnya sama dengan atau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang (UU)
( ) IKU yang targetnyaatau lebih besar dari target yang ditetapkan berdasarkan UU yang mengatur batas waktu
( ) IKU dengan target maksimal yang realisasinya diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat Kementerian
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak internal
( ) IKU diukur dengan survei/penilaian pihak eksternal
( ) IKU yang targetnya atau lebih besar dari target waktu layanan

Kriteria IKU : ( ) IKU Lama (nonkolektif)


( ) IKU Lama (kolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (nonkolektif)
( ) IKU Baru memiliki data historis (kolektif)
(X) IKU Baru tidak memiliki data historis

Tabel Data :
Y-2 Y-1 Y
Periode Pelaporan
Target Realisasi Target Realisasi Target
Januari - - - - -
Februari - - - - -
Maret - - - - 15
April - - - - -
Mei - - - - -
Juni - - - - 45
Juli - - - - -
Agustus - - - - -
September - - - - 75
Oktober - - - - -
November - - - - -
Desember - - - - 90
Tahunan - - - - 90

Anda mungkin juga menyukai