Anda di halaman 1dari 1

Tugas.

3
Lahan yang tidak resmi menurut Pemerintah

Perintah tugas 3: “Dengan dalih melaksanakan pembangunan, pemerintah sering mengambil


langkah-langkah yang tidak populer dengan melakukan penertiban bangunan-bangunan liar yang
dipergunakan masyarakat untuk tempat tinggal. Dampak dari penertiban ini sangat luar biasa,
penolakan oleh masyarakat sering terjadi bahkan penertiban harus dilakukan dengan pemaksaan
alias penggusuran terhadap bangunan-bangunan tersebut. Alasan sering dikemukakan oleh
masyarakat yang menempati lahan-lahan tersebut sering dikaitkan dengan pengenaan/pemungutan
pajak khususnya PBB. Yang menjadi pertanyaan apakah dalam lahan yang tidak resmi menurut
pemerintah memang bisa menjadi objek pajak?”

Jawablah pertanyaan ini dengan mengacu pada ketentuan perundangan yang berlaku.

Kedalaman analisa dan dasar hukum akan menjadi poin penilaian

Menurut saya:

1. Subjek pajak tersebut memanfaatkan atau menggunakan bumi dan/atau bangunan milik orang
lain yaitu subjek milik Negara bukan karena sesuatu hak berdasarkan Undang-undang atau bukan
karena perjanjian maka dalam hal demikian subjek tsb yang memanfaatkan atau menggunakan
bumi dan/atau bangunan tersebut ditetapkan sebagai wajib pajak.

2. Suatu objek pajak yang masih dalam sengketa pemilikan di pengadilan, maka orang atau badan
yang memanfaatkan atau menggunakan objek pajak tersebut ditetapkan sebagai Wajib Pajak.

3. Subjek pajak dalam waktu yang lama berada di luar wilayah letak objek pajak, sedang untuk
merawat objek pajak tersebut dikuasakan kepada orang atau badan, maka orang atau badan yang
diberi kuasa dapat ditunjuk sebagai Wajib Pajak.

Disekitar pemukiman saya banyak rumah semi permanen sampai permanan yang berdiri
tidak jauh 5 meter dari rel kereta api. Bahkan tanda kepemilikan seperti patok tanah terdapat di
rumah warga tersbut.

Mengacu UUD 1945 Pasal 33 (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Jika suatu tanah atau lahan
tidak memiliki sertifikat, maka kekuasaan lahan tersebut sepenuhnya milih negara, selama tanah tersebut
berada di wilayah NKRI. Dan ada yang mengatakan jika kita membayar PBB bukti pembayaran tersebut
bukan berarti orang tersebut memiliki tanah tersebut, bisa saja orang tersebut hanay membayar tanah milik
orang lain atau sebagainya.

Fadzillah Akbar Wirantho 042499642 Page 1

Anda mungkin juga menyukai