Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dhyo Satria S

NIM : A.131.21.0114

Kelas : Hukum Sore B

1. Menurut Montesquieu dalam teori pemisahan kekuasaan bahwa kekuasaan negara harus
dipisahkan dengan tujuan untuk membatasi kekuasaan penguasa. Sebutkan dan jelaskan
system pemisahan kekuasaan tersebut

2. Legitimasi kekuasaan sangat penting bagi kepemimpinan dalam sebuah organisasi,


sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya legitimasi
kekuasaan ?

3. Berdasarkan paham teori kekuasaan hukum, bahwa hukumlah yang memiliki kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara.
a). sebutkan dan jelaskan ciri-ciri negara hukum ?
b). apa tujuan hukum itu ?

4. Dalam UUD 1945 pada pasal 1 ayat (3) dinyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara
hukum. jelaskan bukti-bukti yang konkret yang menunjukan bahwa negara Indonesia
adalah negara hukum ?

5. Menurut Prof.Miriam Budiarjo “ negara mempunyai sifat khusus yang merupakan


manifestasi dari kedaulatan yang dimilikinya dan hanya terdapat pada negara saja dan
tidak terdapat pada assosiasi/organisasi lainnya, sehingga negara mempunyai sifat
memaksa, monopoli dan mencakup semua, jelaskan tiga sifat tersebut ?

Jawab :
1. Menurut Montesquieu pemisahan kekuasaan negara atau yang disebut Trias Politika
terbagi menjadi tiga yaitu:
-Eksekutif (Pelaksana Undang-undang) = Lembaga eksekutif merupakan motor
penggerak kekuasaan pemerintahan negara dengan sistem presidensial. Lembaga
eksekutif merupakan lembaga yang memegang kekuasaan melaksanakan undang-
undang, menyelenggarakan urusan pemerintahan, serta mempertahankan tata tertib
dan keamanan, baik di dalam maupun di luar negeri. Lembaga eksekutif terdiri atas
presiden, wakil presiden, dan para menteri.
-Legislatif (Pembuat Undang-undang) = Lembaga legislatif merupakan lembaga atau
dewan yang mempunyai tugas serta wewenang membuat atau merumuskan UUD yang
ada di sebuah negera. Selain itu, lembaga legislatif juga diartikan sebagai lembaga
legislator, yang mana jika di negara Indonesia lembaga ini dijalankan oleh DPD (Dewan
Perwakilan Daerah) DPR (Dewan Perwakilan Rakyat, dan MPR (Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
-Yudikatif (Pengawas Pelaksana Undang-undang) = Lembaga yudikatif adalah lembaga
negara yang tugas utamanya sebagai pengawal, pengawas, dan pemantau proses
berjalannya UUD, dan juga pengawasan hukum di sebuah negara.Lembaga legislatif ini
dijalankan oleh MA (Mahkamah Agung), MK (Mahkamah Konstitusi), yang mana
keduanya memiliki peran sebagai pengawas dan pemantau berjalannya UUD dan hukum
yang ada di Indonesia.
2. Legitimasi adalah pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada pemimpin untuk
memerintah , membuat dan melaksanakan keputusan politik . Legitimasi hanya dari
anggota masyarakat, dalam arti massa dan kelompok sosial yang mempunyai kekuasaan
potensial, seperti militer, kelompok agama, birokrasi, dan sebagainya.Yang
menyebabkan kurangnya legitimasi terhadap pemerintah,rasa kurang peracaya antara
masyarakat terhadap petinggi negara atau pemerintah yang sering kita ketahui banyak
yang melakukan korupsi terhadap uang rakyat,uang negara,serta bahkan mengambil
bansos bansos yang seharusnya dibagikan kepada masyarakat.
3. a. Ciri-ciri negara hukum :
-Adanya system ketatanegaraan yang sistematis = Ciri-ciri negara hukum dapat dilihat
dimana negara tersebut memiliki susunan sistem ketatanegaraan atau kelembagaannya
yang mengatur urusan kenegaraan secara sistematis. Di setiap lembaga yang ada
memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing dalam menjalankan pemerintahan negara
tersebut agar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
- Hukum sebagai patokan segala bidang atau Supremasi Hukum =Supremasi hukum
adalah negara tersebut menggunakan hukum sebagai patokan atau aturan dalam segala
bidang
- Adanya perlindungan dan pengakuan hak asasi manusia (HAM)=Ciri-ciri negara hukum
yang paling utama adalah adanya pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi
manusia bagi seluruh rakyatnya. Hak asasi manusia adalah hak yang paling mendasar
dan fundamental. Bagi para pelanggar HAM bisa dijatuhi hukum secara tegas.
- Sistem peradilan yang tidak memihak dan memiliki persamaan kedudukan di hadapan
hukum=Sistem peradilan ini meliputi para hakim dan jaksa serta para anggota
administrasi pengadilan yang telah ditentukan berdasarkan hukum yang berlaku.
- Adanya pembagian kekuasaan yang jelas=Ciri-ciri negara hukum selanjutnya yaitu
adanya pembagian kekuasaan yang jelas. Pembagian kekuasaan ini menjunjung tinggi
nilai demokrasi. Setiap lembaga memiliki tugas dan fungsinya masing-masing sehingga
tidak adanya tumpang tindih.
b.Tujuan Hukum adalah=
Dalam literatur ada beberapa teori tentang tujuan hukum yaitu:
Teori etis, Menurut teori ini hukum semata-mata mewujudkan keadilan. Teori ini
dikemukakan oleh seorang filsuf yunani yaitu Aristoteles dalam karyanya Etika dan
Retonika. Bahwa hukum mempunyai tugas yang suci yaitu memberi pada setiap orang
yang ia berhak menerimanya. Untuk ini tentu saja persamaan hukum dibuat untuk
setiap orang.
Teori utility, Menurut teori ini hukum bertujuan semata-mata mewujudkan yang
berfaedah, hukum bertujuan menjamin adanya kebahagiaan pada orang sebanyak-
banyaknya.
Teori dogmatik, Menurut teori ini tujuan hukum adalah semata-mata untuk
mencipatakan kepastian hukum.
Teori campuran, Menurut teori ini tujuan hukum adalah untuk ketertiban. Tujuan lain
adalah hargai keadilan yang berbeda-beda isi menurut keadilan dan zamannya.
4. Konstitusi kita, UUD 1945 secara nyata menyatakan Indonesia sebagai negara hukum
yiatu pada pasal 1 ayat (3) UUD 1945 berbunyi : “Negara Indonesia negara hukum.”
Selain itu, dalamPenjelasan Umum UUD 1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara,
dijelaskan bahwa:
· Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtstaat) tidak berdasar
atas kekuasaan belaka
· Sistem konstitusional. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar),
tidak bersifat absolutisme (kekeuasaan yang tidak terbatas).
Rumusan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa:
a) Negara Indonesia berdasar atas hukum, bukan berdasarkan kekuasaan semata;
b) Pemerintah negara berdasar atas suatu konstitusi dengan kekuasaan pemerintah
terbatas, tidak absolut.
Konsepsi negara hukum Indonesia adalah konsep negara hukum materiilatau negara
hukum arti luas, yang berarti pemerintah berperan aktif membangun kesejahteraan
umum di berbagai lapangan kehidupan.

5. - Memaksa
Agar ketertiban dan keamanan dalam masyarakat tercapai sehingga tidak timbul
anarkis, negara memiliki sifat memaksa, artinya mempunyai kekuasaan untuk
memakai kekerasaan fisik secara legal. Sarana untuk itu adalah polisi, jaksa, tentara,
dan lain-lain.
Unsur paksa dapat dilihat dari ketentuan membayar pajak. Bagi warga negara atau
semua orang yang tinggal di indonesia wajib membayar pajak, apabila tidak ingin
dikenakan sanksi.
-Sifat Monopoli
Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat,
maka negara dapat menyatakan kepercayaan atau aliran politik tertentu dilarang hidup
dan disebarluaskan karena bertentangan dengan tujuan masyarakat.
-Sikap Mencakup Semua
Semua peraturan perundangan berlaku untuk semua orang tanpa kecuali. Keadaan ini
memang perlu, sebab kalau seseorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas
negara, maka usaha negara ke arah tercapainya masyarakat yang dicita-citakan akan
gagal.

Anda mungkin juga menyukai