Formulir - Kada Mangullampa
Formulir - Kada Mangullampa
~~~
1
2
LITURGI
KEBAKTIAN HARI MINGGU / HARI RAYA
GEREJAWI
( LITURGI I )
8. Khotbah
9. Menyanyi
10. Pengumpulan persembahan
11. Doa persembahan
12. Menyanyi
13. Doa Syafaat
*) 14. Nyanyian berkat
*) 15. B e r k a t:
- Tuhan memberkati engkau dan melindungi
engkau; Tuhan menyinari engkau dengan
wajah-Nya dan memberi engkau kasih
karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya
kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera. (Bilangan 6:24-26). Amin
Atau:
- Damai sejahtera Allah, yang melampaui
segala akal, akan memelihara hati dan
pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:7).
Amin.
atau:
Keterangan:
1. Tanda *) berarti berdiri
2. Nyanyian yang dipakai ialah nyanyian yang telah
disahkan oleh Sinode Am Gereja Toraja dan sekurang-
kurangnya 2 nyanyian Mazmur yang dinyanyikan.
3. Bila ada akta khusus pelaksanaannya sesudah akta ke-13,
yaitu sesudah doa syafaat.
4. Pengucapan syukur atas persembahan khusus, misalnya:
Persembahan Baptisan Kudus, Perjamuan Kudus, Nikah
dan Persembahan-persembahan lainnya, dibawakan
dalam doa persembahan (akta 11).
5. Warta jemaat dapat disampaikan sebelum atau sesudah
ibadah jemaat.
~~~
5
6
PENJELASAN
LITURGI I
7
III. Pelaksanaan Ibadah
Sementara jemaat menyanyi dengan berdiri, maka
pemimpin ibadah bersama seluruh Majelis Jemaat memasuki
ruangan ibadah dengan urut-urutan sebagai berikut:
Anggota Majelis Jemaat yang memimpin doa di konsistori
mengantar pemimpin ibadah naik ke mimbar dan di dekat
mimbar ia memberi jabat tangan kepada pemimpin ibadah.
Jabat tangan ini menandakan bahwa Majelis Jemaat
mempercayakan pelayanan ibadah pada jam tersebut kepada
pemimpin ibadah. Doa pribadi dari pemimpin ibadah di
mimbar bersifat fakultatif. Majelis Jemaat mengambil tempat
masing-masing dalam ruangan ibadah dan pemimpin ibadah
telah berada di atas mimbar.
12. Menyanyi
Nyanyian ini bersifat lebih meresapkan penghayatan
jemaat tentang persembahan syukur yang baru
dipersembahkan selaku bagian dari ibadahnya.
11
yang memimpin doa pembukaan tadi. Sesudah berdoa
seluruh Majelis Jemaat pada waktu itu bersama
pemimpin ibadah saling berjabat tangan selaku tanda
saling berterima kasih atas kerjasama dalam ibadah
yang telah berlangsung dengan baik.
Catatan:
1. Hindari pelayanan pelaksanaan beberapa akta khusus
(Baptisan Kudus, Perjamuan Kudus, Pemberkatan
Nikah, Peneguhan Sidi) sekaligus dalam satu ibadah
jemaat, dengan membuat program pelayanan tahunan
di jemaat.
~~~
12
LITURGI
KEBAKTIAN HARI MINGGU / HARI RAYA
GEREJAWI
( LITURGI II )
I. PERSIAPAN MAJELIS JEMAAT DI
KONSISTOPRI
II. PERSIAPAN JEMAAT (Nyanyian Jemaat)
III. PELAKSANAAN IBADAH.
*) 1. Votum dan Salam
- Pertolongan kita adalah dalam Nama
Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
(Mz. 124:8)
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah,
Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus
menyertai kamu. Amin
(Roma 1:7b; I Kor. 1:3; II Kor. 1:2; Efs. 1:2;
Pil. 1:2)
J: 4 . 3 . 2 . 1 .
A - min, A – min.
Atau:
- Permulaan sampai akhir kebaktian kita ini
jadilah kiranya dalam Nama Allah Bapa dan
Yesus Kristus Anak-Nya yang Tunggal dan
Roh Kudus. (Rumusan trinitas)
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah,
Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus
menyertai kamu. Amin.
(Roma 1:7b; I Kor. 1:3; II. Kor. 1:2; Ef. 1:2;
Pil. 1:2).
J: 4 . 3 . 2 . 1 .
A - min, A – min.
13
2. Menyanyi
*) 3. Dasa Titah atau Apostolikum / Niceanum.
*) 4. Menyanyi
5. a. Pengakuan dosa
- Ya, Bapa kami yang pemurah, kami
mengakui bahwa kami telah berdosa
kepada-Mu dan kepada sesama kami
dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Kami mohon kemurahan dan
pengampunan-Mu dalam Nama Yesus
Kristus Juru Selamat kami.
Atau:
- Terhadap Engkau, terhadap Engkau
sajalah kami telah berdosa dan melakukan
apa yang Kauanggap jahjat. Kasihilah
kami ya Allah menurut kasih setia-Mu,
hapuskanlah pelanggaran kami menurut
rahmat-Mu yang besar.
J. Ampunilah dan kasihilah kami ya Tuhan.
Amin.
b. Pemberitaan Anugerah
P. Barangsiapa percaya kepada Anak ia
beroleh hidup yang kekal, tetapi
barangsiapa tidak taat kepada Anak ia
tidak akan melihat hidup, melainkan
murka Allah tetap ada di atasnya. (Yoh.
3:36).
Atau:
Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah. (II Kor. 5:21).
Atau:
14
Mazmur 103:8-13, atau Yesaya 1:18
atau I Tim 1:15a
6. Doa Pembacaan Alkitab
7. Membaca Alkitab
8. Menyanyi
9. Khotbah
10. Pengucapan syukur dengan pengumpulan
persembahan diiringi dengan menyanyi.
11. Doa persembahan
12. Menyanyi
13. Doa Syafaat diakhiri dengan Doa Bapa
Kami:
P. Mengucapkan doa syafaat untuk pokok-
pokok yang aktual.
P+J: Doa Bapa Kami.
*) 14. Nyanyian berkat
*) 15. B e r k a t:
P. Mengucapkan berkat dari Bilangan 6:24-26,
atau Filipi 4:7, atau II Kor. 13:13 (Lihat
Liturgi I)
J. 3 . 2 . 1 . 7 . 6 2 1 7 1 .
A - min, A - min, A - - - min
*) 16. Menyanyikan Nyanyian Pengutusan sambil
tetap berdiri sementara pemimpin ibadah turun
dari mimbar dan diantar oleh seorang Majelis
Jemaat kembali ke konsistori.
~~~
16
PENJELASAN
LITURGI II
Liturgi II adalah pengembangan dari Liturgi I, oleh
karena itu penjelasan Liturgi I berlaku pula disini. Pada
hakekatnya ibadah hari minggu adalah perayaan
kemenangan dan pembebasan. Melalui ibadah, jemaat
diikutsertakan merayakan kemenangan Yesus Kristus, dan
pembebasan manusia dari cengkeraman dosa dan maut.
Kehadiran Yesus Kristus dalam Gereja menciptakan
suatu pertemuan dan percakapan (dialog) antara Tuhan dan
jemaat-Nya. Ia memanggil, jemaat menjawab; Ia berfirman
jemaat mengaminkan; Ia memberi, jemaat menerima dan
mengucap syukur dalam berbagai bentuk pengungkapan.
Karena itu Liturgi II memberikan peranan aktif kepada
jemaat dalam berdialog dengan Tuhannya.
Unsur baru dalam Liturgi II juga nyata dalam akta 5
yaitu Pengakuan Dosa dan Pemberitaan Anugerah. Kedua
unsur ini lebih dikonkritkan dengan menempatkannya pada
satu akta. Dalam berdialog dengan Allah jemaat dengan
sadar dan tulus ikhlas secara terbuka mengaku dosanya di
hadapan Tuhan dan karena itu, ia senantiasa merindukan
persekutuan dengan Yesus Kristus yang telah dan sedang
membebaskannya dari dosa dan maut (Band. Mz.25:51, 130,
Yes. 64, Rm. 7).
Dalam pemberitaan anugerah jemaat mendengar
pemberitaan anugerah Allah yang di dalam Yesus Kristus
telah mendamaikan diri-Nya dengan dunia. Berdasarkan
berita anugerah itu jemaat dengan sukacita dapat
menyampaikan puji-pujiannya, pengakuannya, dosanya,
17
kerinduannya mendengarkan Firman Tuhan dan
persembahan syukurnya (bandingkan Mz.92, 95, 103;
Yoh.3:16; Rm.5:1-5, 8:31-39; II Kor.5:17-21; Efs. 2:4-7).
18
LITURGI
KEBAKTIAN HARI MINGGU
( LITURGI III )
Warta Jemaat
1. Menyanyi:
(berdiri)
2. Votum dan Salam
(berdiri)
P: Mengucapkan Votum dari Mazmur 124:8 dan
Salam dari Roma 1:7b, II Korintus 1:2
J: Dan Bagimu Juga
P+J: AMIN.
3. Menyanyi
(berdiri)
4. Hukum Kasih – Matius 22:37-40
(berdiri)
5. Menyanyi nyanyian sambutan atas Hukum kasih
(berdiri)
6. Pengakuan Dosa
(duduk)
P: Ya Bapa di Surga, kami mengaku kepada-Mu,
bahwa kami telah berdosa dalam pikiran,
perkataan, perbuatan dan sikap hidup yang tidak
sesuai dengan kehendak-Mu.
Jika Engkau ya Bapa mengingat-ingat kesalahan
kami, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
J: Ya, Tuhan, pada-Mu ada kasih dan pengampunan,
kasihanilah kami ya Bapa, menurut rahmat-Mu
yang besar.
P+J: (menyanyi)
____ ____
19
5 . 4 3 4 5 . 3 . 4 . 3 2 3 4 .
2 .
Tu- han ka- si- ha - ni, Kris – tus ka - si– ha -
ni
____
5 . 4 3 4 5 . 6 . 5 . 4 . 3 .
Tu–han ka-si – ha - ni ka - - - mi.
7. Pemberitaan Anugerah (duduk)
P: Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang
sabar dan limpah kasih setia. Seperti seorang Bapa
sayang kepada anak-anaknya demikian Tuhan
sayang kepada orang yang takut akan Dia (atau
Yohanes 3:16)
20
persembahan yang telah kami persembahkan, yang
kami ambil dari berkat-Mu juga.
Ajar kami untuk menggunakan dengan baik apa yang
sudah diberikan dan yang masih ada pada kami.
Kiranya persembahan ini akan membawa hormat dan
kemuliaan bagi-Mu dalam nama Tuhan Yesus kami
berdoa. Amin.
15. - Menyanyi: Nyanyian syukur persembahan
- Akta khusus (bila ada)
3 . . 2 . . 1 . . 7 . . 1 . .
A - - - - - min, A - - min
19. Menyanyi:
Sesudah menyanyi, jemaat duduk kembali dan berdoa
secara pribadi mengucap syukur atas selesainya ibadah.
21
~~~
22
PENJELASAN LITURGI III
~~~
23
24
LITURGI
KEBAKTIAN HARI MINGGU
( LITURGI IV )
2. Menyanyi
(berdiri)
3. Dasa Titah
(berdiri)
4. Pengakuan Dosa
(duduk)
P: Oleh karena hukum Allah menegaskan segala
kesalahan kita dan dosa kita, maka sepatutnyalah
kita merendahkan diri di hadirat Allah mengaku
dosa kita: (atau: Oleh karena hukum Allah sebagai
berita pembebasan Allah menuntut ketaatan jemaat
dan menuntut jemaat untuk pengenalan dosa, maka
sepatutnyalah kita merendahkan diri di hadapan
Allah mengaku dosa kita).
25
J: Bapa kami yang pemurah, kami mengaku bahwa
kami semua berdosa di dalam pikiran, perkataan
dan perbuatan kami. Kami mohonkemurahan dan
pengampunan dalam nama Yesus Kristus.
P+J: (menyanyi)
____ _____ _____ ____ _____ _____
3 . 5 6 5 6 i 5 . 5 3 5 6 5 5
.
Su - ci- kan - lah ka - mi ya Tu -
han
5. Pemberitaan Anugerah (duduk)
P: Sebab itu dengarlah berita anugerah dari Tuhan.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal (Yohanes 3:16)
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar, karena itu muliakanlah Allah dengan
tubuhmu! (I Korintus 6:20).
P+J: (Menyanyi)
________ _______
5 3 5 5 3 3
T’rima ka- sih Tu-han
6. Pengakuan Percaya (berdiri)
P+J: Mengikrarkan bersama Pengakuan Iman Rasuli
atau Pengakuan Nicea.
7. Menyanyi: Nyanyian Pengakuan Jemaat (berdiri)
8. Persembahan Syukur (duduk)
P. Mengucapkan I Tawarikh 29:4b atau Mazmur
116:12a atau lainnya.
26
J. Memberikan persembahan syukurnya, dan
menyanyikan nyanyian yang sesuai dengan
persembahan syukur.
27
- Pemimpin mengucapkan berkat (Lihat Liturgi I No.
17).
- P + J (Menyanyi):
______ _____
1 . 1 . 2 3 2 1 / 2 . 2 3 0 / 1 . . . / 13 0
A - min, A - - - - - min A - - - min
- Saat teduh.
~~~
28
PENJELASAN SUSUNAN DAN BENTUK
LITURGI IV
Susunan dan bentuk Liturgi IV ini dibagi dalam 7
kelompok. Maksud pengelompokan itu untuk lebih
menyatakan dalam hubungan mana suatu unsur liturgi (akta)
ditempatkan dan agar tidak mencampur-baurkan maksud dan
fungsinya masing-masing misalnya doa persiapan, doa
pembacaan Alkitab (epiklese), doa syafaat serta berkat.
Begitu juga dengan nyanyian persiapan, nyanyian
pembukaan, nyanyian sambutan atas Firman Tuhan,
nyanyian persembahan syukur dan sebagainya.
Penjelasan masing-masing kelompok sebagai berikut:
- Persiapan
Sebenarnya persiapan beribadah telah dimulai dari rumah.
Kiranya bukan saja pengkhotbah yang telah
mempersiapkan diri dari rumah tetapi seluruh anggota
jemaat. Jemaat mempersiapkan diri dengan perlengkapan
(Alkitab, buku nyanyian), persembahan syukur. Dan
persiapan yang matang bagi yang akan mengambil
bahagian misalnya paduan suara, vocal group, to
ma’parapa’, tarian dan sebagainya. Persiapan di gedung
gereja termasuk persiapan Majelis Jemaat di Konsistori,
doa Majelis Jemaat, doa pribadi jemaat dan introitus.
- Votum dan salam ditempatkan sebagai pembukaan ibadah,
bukan berkat.
- Kelompok pengakuan dosa dan pemberitaan anugerah
didahului oleh pembacaan Dasa Titah sebagai berita
pembebasan yang menuntut ketaatan jemaat dan menuntun
untuk pengenalan dosa. Dalam hukum kasih (Dwi Titah)
itu pulalah terbuka jalan untuk pertobatan dan
pengampunan.
- Pengakuan percaya dan persembahan syukur (kelompok
IV) mengikuti berita pengampunan (kelompok III) sebagai
29
ikrar dan ucapan syukur. Dalam Hosea 14:3 kita dapatkan
urutan: pengakuan dosa dan pertobatan – pengampunan
dan persembahan pengakuan. Persembahan pengakuan
ialah persembahan hidup (bandingkan Rm. 12:1).
Mengaku berarti kita mempersembahkanhidup kita untuk
dikuasai oleh Firman Tuhan, dikuasai oleh kebenaran
Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari (Gal 2:20-21).
Dihubungkan pengakuan dengan persembahan uang/natura
adalah persembahan kurban dan bahwa ibadah jemaat
adalah ibadah kurban. Karena Kristus sebagai satu-satunya
Imam Besar telah membawa kurban, sekali dan untuk
selama-lamanya menggantikan pengurbanan kita.
- Kelompok V adalah pemberitaan Firman.
Pemberitaan Firman Tuhan merupakan bagian terpenting
dalam ibadah jemaat karena itu ditempatkan pada puncak
ibadah. Jemaat telah siap dengan sukacita di hadapan
Tuhan dan dengan penuh kerinduan mendengarkan firman-
Nya. Firman Tuhan yang telah dibacakan diterangkan dan
diterapkan ke dalam kehidupan jemaat melalui khotbah.
Sebab itu antara pembacaan Alkitab dan khotbah tidak
diceraikan dengan unsur lain. Khotbah membangun jemaat
agar jemaat menjadi jemaat misioner, siap diutus ke dunia
sehari-hari. Alkitab baru menjadi Firman yang hidup, baru
menjadi jelas apabila Tuhan sendiri yang mengerjakannya
yang menerangkannya melalui Roh-Nya yang kudus.
Karena itu sebelum pembacaan Alkitab dan khotbah
didahului dengan doa epiklese, yaitu permohonan
pimpinan Roh Kudus, agar menerangi hati dan pikiran,
baik pengkhotbah maupun jemaat.
- Kelompok VI adalah kelompok doa syafaat dan berkat.
Pemimpin ibadah jangan menyusun sendiri rumus berkat
(dan votum serta salam), selain dari yang telah ditetapkan
oleh Sinode Am (atau c.q. Sinode Kerja) untuk kebaktian
hari Minggu.
- Terkahir, kelompok penutup, sudah jelas.
30
- Tentang bersalaman melalui jabatan tangan antara pelayan
ibadah hari Minggu, dengan peserta ibadah, dapat
dilakukan bagi jemaat yang memungkinkan untuk itu.
~~~
31
UNSUR-UNSUR LITURGI
32
Di bawah ini dijelaskan beberapa unsur liturgi dalam
ibadah hari Minggu yang telah mentradisi dalam gereja-
gereja.
3. NYANYIAN JEMAAT
Isi, bentuk dan fungsi nyanyian jemaat dapat berupa
pemberitaan Firman Tuhan atau berupa respons atas
pemberitaan Firman Tuhan. Oleh karena itu ada bermacam-
macam jenis nyanyian jemaat, misalnya: Nyanyian
pemberitaan Firman, puji-pujian pembukaan ibadah
misalnya Kidung Jemaat No.15 = NR No.94, nyanyian
pengakuan dosa, pembacaan Alkitab, pengakuan iman,
nyanyian pengucapan syukur dan persembahan, nyanyian
doa (hampir 25% dari 150 Mazmur berjudul doa), nyanyian
pengutusan, berkat.
Selain itu nyanyian jemaat juga mengikuti tahun gerejawi,
waktu (siang, malam), peristiwa-peristiwa tertentu (nyanyian
kedukaan/penghiburan, nyanyian penahbisan rumah dan
sebagainya). Untuk dapat menggunakan nyanyian Nyang
tepat kita dapat ditolong oleh “Petunjuk Penggunaan
Nyanyian” yang terdapat dalam buku-buku nyanyian
gerejawi. Nyanyian yang dipakai dalam setiap ibadah jemaat
harus disesuaikan dengan tema pada saat itu, disesuaikan
dengan unsur-unsur liturgi yang didukungnya dan dengan
tahun gerejawi.
Tujuan nyanyian jemaat ialah supaya Allah dimuliakan di
dalam semua tempat dalam segala situasi pada segala abad.
34
bahagian dari jemaat (bukan mewakili jemaat) dalam
mengaminkan Firman Tuhan. Paduan Suara atau Vokal
Group dapat menuntun nyanyian jemaat (seperti
instrumental), menyokong nyanyian jemaat untuk
menghidupkan ibadah jemaat. Paduan Suara dan Vokal
Group ada dalam rangkaian ibadah jemaat bukan semacam
selingan saja. Oleh karena itu apabila Paduan Suara atau
Vokal Group akan mengambil bahagian tidak boleh
menghapuskan perhatian terhadap unsur ibadah yang baru
selesai, tidak boleh memutuskan hubungan antara unsur
ibadah yang baru selesai dengan unsur yang baru akan
menyusul melainkan merupakan jembatan penghubung
antara kedua unsur tersebut. Paduan Suara dan Vokal Group
harus mendukung tema ibadah, tahun gerejawi dan unsur
ibadah yang paling dekat dengannya (yang mendahului dan
yang menyusul).
6. DOA
Doa merupakan komunikasi dengan Allah. Hubungan
antara Tuhan Yesus dengan jemaat-Nya setelah kenaikan-
Nya ke Surga tidak lagi merupakan hubungan jasmaniah
dengan tatap muka tetapi dengan cara rohaniah yaitu dengan
doa. Ketika Gereja lahir melalui pencurahan Roh Kudus,
maka pekerjaan Gereja dimulai dengan doa (Kis. 1:14; 6:4,
12; Roma 12:12; Fil. 1:19; Yak. 5:15-18; Efs.6:18). Calvin
mengatakan “Doa adalah nafas orang Kristen”. Melalui doa
Allah mencapai dan menyentuh kehidupan manusia sampai
yang terdalam. Dengan doa kita mengakui kehadiran kuasa
Allah dalam kehidupan kita, yaitu kuasa membebaskan,
memelihara, melindungi, menyembuhkan, menghakimi dan
membinasakan. Dengan berdoa kita membuka hati kita dan
mengalami kuasa Allah.
Dalam Sejarah Gereja kita mengenal beberapa bentuk dan
jenis doa, misalnya:
- Doa dalam bentuk nyanyian, misalnya Mazmur, Kyrie
eleison (Tuhan kasihani). Kyrie eleison ialah doa yang
dinyanyikan sesudah pengakuan dosa. Kyrie eleison
sendiri adalah pengakuan dosa.
- Doa yang diucapkan oleh jemaat secara berbalas-
balasan (doa litani) misalnya dengan memakai Mazmur
103 atau 136. Colecte adalah doa bersama jemaat yang
biasanya juga diucapkan sesudah Pengakuan dosa.
- Doa Epiklese, yaitu doa untuk memohonkan kedatangan
Roh Kudus agar Firman Allah dapat diberitakan dan
didengarkan dengan baik. Biasanya Epiklese diucapkan
sebelum pembacaan Alkitab.
- Doa Syafaat (I Tim. 2:1-7), yaitu doa permohonan
kepada Tuhan bagi jemaat dan anggota jemaat,
pekabaran Injil, pemerintah dan dunia. Doa syafaat
terdiri dari doa bebas dan sering diakhiri dengan Doa
36
Bapa Kami. Calvin menempatkan doa syafaat ini sesudah
khotbah. Bahasanya supaya sederhana, mudah diikuti
jemaat, tidak berbelit-belit, jelas dan terarah.
- Doa persembahan. Memperhadapkan kepada Tuhan
persembahan jemaat baik uang maupun natura,
memohonkan berkat dan perkenan Tuhan atas
persembahan itu dalam pemakaiannya.
- Doa persembahan ibadah dan penutupan ibadah di
Konsistori oleh Majelis Jemaat. Doa persiapan ibadah di
Konsistori ini singkat yang memohon pimpinan Tuhan
atas ibadah yang akan dimulai dan atas pemimpin ibadah
agar ia melayani ibadah dengan hikmat dan
memberitakan Firman Tuhan dengan berani tanpa segan
dan ragu-ragu.
- Doa penutupan ialah pengucapan syukur kepada Tuhan
yang telah menyertai ibadah jemaat.
7. DASA TITAH
Dasa Titah (Dekalog atau 10 hukum) adalah kasih
karunia Allah kepada umat perjanjian-Nya, umat yang telah
diselamatkan. Dengan Dasa Titah Allah menyatakan Diri
sebagai Juru Selamat yang telah membebaskan bangsa Israel
dari perbudakan dan di dalam Yesus Kristus telah
membebaskan kita dari hukum dosa dan hukum maut, sebab
Kristus adalah kegenapan Hukum Taurat (Ul. 8:1; 30:6-20;
Kel. 20:2; Bil. 15:41; Luk. 2:11; Roma 8:1; 10:4; Gal.
13:13). Dalam Dasa Titah pertama-tama Allah menyatakan
Diri sebagai penyelamat sebelum perintah dan alarangan
(hukum) disampaikan. Allah memilih umat-Nya dan kepada-
Nya Allah menyatakan kehendak-Nya, hukum-Nya supaya
37
umat itu hidup, tetapi jika tidak dilaksanakan dan dilanggar
akan membawa maut dan kebinasaan. Dasa Titah sebagai
karunia menuntun kita untuk mengenal dosa kita supaya kita
datang kepada pengenalan Yesus Kristus dan menimbulkan
ketaatan iman. (Bandingkan Pengakuan Gereja Toraja III.8
Katekismus Heidelberg Minggu 2.3).
Dasa Titah yang diringkaskan oleh Yesus Kristus dalam Dwi
Titah yaitu kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia
adalah satu-satunya dasar yang normatif bagi kehidupan
manusia, baik kehidupan pribadi baik kehidupan sosialnya
dan kehidupan keagamaannya. Hukum Allah, kehendak
Allah adalah sumber segala keadilan dan kebenaran, sumber
hukum sipil dan hukum keagamaan (bandingkan PGT II.6
Katekismus Heidelberg Minggu 1.4). Dasa Titah dan Dwi
Titah sebaiknya dibacakan bersama-sama dalam ibadah
jemaat.
8. PENGAKUAN IMAN
Pengakuan iman adalah rumusan gereja sebagai hasil
refleksinya terhadap penyataan Allah. Pengakuan iman
berfungsi sebagai ungkapan iman sebagai kesaksian, untuk
memelihara kesatuan iman dan sebagai pegangan untuk
menyatakan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari dan
melanjutkannya kepada generasi yang berikut.
Pengakuan iman sebagai refleksi terhadap pernyataan Allah
diikrarkan dengan mulut dan hati, artinya jemaat sendirilah
yang mengucapkan atau menyanyikannya sebagai puji-
pujian atau sebagai ucapan syukur.
Pada umumnya yang diikrarkan jemaat pada ibadah hari
Minggu ialah Pengakuan Oikumenis yaitu Pengakuan Iman
Rasuli atau pengakuan Nicea untuk menyatakan bahwa
gereja adalah bagian dari Gereja Am.
9. PEMBACAAN ALKITAB
Roh Kudus menyaksikan dan meyakinkan kita bahwa
Alkitab adalah Firman Allah dan bahwa Yesus Kristus
38
adalah Firman Allah yang hidup dan menyelamatkan.
Firman Allah itu untuk memanggil kita untuk percaya
kepada-Nya dan mengalami keselamatan-Nya. Dalam diri
Yesus Kristus kita memahami Firman Allah bahwa Allah
berkenan mengadakan relasi yang hidup dengan manusia.
Allah berfirman di tengah-tengah jemaat-Nya seperti Allah
berkenan hadir dan mengadakan relasi dengan jemaat-Nya,
Firman itu memberi terang, pelita bagi kaki kita, Firman
kebenaran dan kehidupan. Dalam pembacaan Alkitab dapat
dipakai sistim jamak (pembacaan dari PL dan PB) atau
sistim tunggal (hanya dari PL atau dari PB). Dalam
pemilihan perikop agar disesuaikan dengan tahun gerejawi
dan pergumulan yang aktual dalam masyarakat.
Agar pembacaan Alkitab dalam ibadah jemaat dapat
terencana mencakupi seluruh Alkitab, maka sebaiknya diatur
secara menyeluruh dalam suatu kalender bacaan. Hal ini juga
akan mencegah terlalu bebasnya para pelayan memilih
perikop yang disukainya dan jemaat hanya mendengarkan
perikop-perikop kesukaan pelayan. Antara lain karena itulah
Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja menerbitkan
buku Membangun Jemaat.
Pembacaan Alkitab diakhiri dengan: “Berbahagialah orang
yang mendengarkan Firman Allah dan memelihara dalam
kehidupannya” (Luk. 11:28).
10. KHOTBAH
Sejak dari ibadah dalam sinagoge dan ibadah jemaat
mula-mula khotbah berhubungan dengan pembacaan
Alkitab. Khotbah ialah usaha untuk menerangkan Firman
Allah dengan baik dan jelas untuk kemuliaan nama-Nya dan
untuk membangun jemaat (pengajaran, nasehat, teguran dan
penghiburan), supaya Firman Allah itu diberlakukan dalam
kehidupannya sehari-hari. Firman Tuhan itu diuraikan,
dijelaskan, diaktualkan, diaplikasikan (dikenakan) ke dalam
kehidupan jemaat. Khotbah hendaknya menyentuh
39
pergumulan jemaat sehari-hari. Dan hendaknya memakai
bahasa yang sederhana yang dapat dipahami oleh jemaat.
12. BERKAT
Berkat adalah penyampaian atau proklamasi kasih
dan berkat Allahbagi jemaat. Berkat disampaikan oleh
pelayan/pemimpin ibadah pada akhir ibadah. Apabila
pemimpin ibadah adalah seorang yang telah diurapi
(pendeta) maka berkat itu disampaikan dengan
menumpangkan tangan. Rumus berkat diambil dari II
Korintus 13:13 atau Bilangan 6:24-26 atau Filipi 4:7.
13. PENUTUP
Sementara pelayan turun dari mimbar, jemaat secara
pribadi duduk mengucap syukur. Majelis Jemaat menghitung
persembahan di konsistori mengkonsultasikan pelayanan
mendesak dan mengadakan doa pengucapan syukur.
40
SUSUNAN LITURGI
41
Sistematika yang berdasarkan pemikiran Theologia
dapat dilihat misalnya pada penempatan Dasa Titah dalam
susunan Tata Ibadah. Jikalau yang lebih ditekankan pada
Dasa Firman ialah fungsinya sebagai cermin yang
menyatakan kepada kita betapa besar dan seringnya kita
berbuat dosa maka unsur Dasa Titah ini hendaknya
ditempatkan sebelum Pengakuan Dosa. Jika Dasa Titah lebih
menekankan fungsinya sebagai berita pembebasan, maka ia
ditempatkan sesudah pemberitaan pengampunan dosa atau
sesudah pemberitaan Firman Tuhan. Dalam Liturgi I Gereja
Toraja Pengakuan Dosa tidak dicantumkan sebagai satu
unsur liturgi karena ia disatukan dalam unsur Doa
Pembacaan Alkitab.
Demikian Gereja-gereja menyusun liturginya bukan
asal tempel saja tetapi mengikuti suatu jalan pemikiran.
Kjalau kita perhatikan liturgi dari berbagai gereja kita
melihat bahwa unsur-unsur yang disebut di atas tadi tidak
mutlak semuanya diramu dalam satu liturgi. Beberapa gereja
termasuk Gereja Toraja mempunyai lebih dari satu liturgi
kebaktian Hari Minggu yang susunannya berbeda dengan
maksud supaya liturgi itu dapat dipilih sesuai dengan tema
yang hendak dikemukakan.
~~~
42
PETUNJUK PELAKSANAAN KEBAKTIAN
AGAR LEBIH BERFUNGSI UNTUK
MEMBANGUN
HIDUP KEROHANIAN WARGA JEMAAT
A. JENIS-JENIS KEBAKTIAN
Berdasarkan pengaturan dalam Tata Gereja Toraja
pasal 23 dan 24, Gereja Toraja mengenal dan melaksanakan
kebaktian-kebaktian sebagai b erikut:
1. Kebaktian hari minggu
2. Kebaktian hari-hari raya gerejawi
3. Kebaktian rumah tangga
4. Kebaktian pengucapan syukur
5. Kebaktian doa
6. Kebaktian penyegaran iman
7. Kebaktian penghiburan
8. Kebaktian pelayanan baptisan
9. Kebaktian pelayanan Perjamuan Kudus
10. Kebaktian Pemberkatan / Peneguhan Nikah
11. Dan Kebaktian-kebaktian lainnya yang diatur oleh
Majelis Jemaat.
B. MASALAH
Dalam pelaksanaan kebaktian-kebaktian di jemaat
ternyata bahwa ada kebaktian yang hanya merupakan
formalisme dan ritus belaka, tanpa dihayati baik oleh
pemimpin, maupun oleh jemaat.
43
sebaliknya kbotbah itu tidak berdasar ajaran Alkitab
sehingga tidak membangun kehidupan rohani warga
jemaat. Tempat dan suasana kebaktian sering pula tidak
dipersiapkan dan tidak ditata (diatur) dengan baik
sehingga tidak memberikan suasana yang hikmat dalam
beribadah. Sering pula tempat paduan suara atau vocal
group tidak diatur rapih sehingga bukannya menambah
semarak dan hikmatnya ibadah malah justru mengurangi.
C. SARAN-SARAN
Menyadari masalah-masalah tersebut di atas dan
mengingat maksud ibadah sebagai penyembahan kepada
Allah sebagai bentuk persekutuan, sebagai perayaan
kebangkitan Kristus, sebagai penghayatan iman jemaat, mak
ada beberapa petunjuk seperti berikut ini kiranya dapat
diperhatikan:
1. Mengusahakan agar segala bentuk ibaah yang
dilaksanakan oleh Majelis Jemaat dan Organisasi Intra
Gereja dalam lingkungan Gereja Toraja dapat
membangun iman/kehidupan rohani warga jemaat,
dengan melaksanakan kebaktian-kebaktian yang ada
secara lebih hidup (dinamis) dan bermutu, baik dalam
cara maupun isi.
45
kehidupan jemaat yang mendengarkan. Penampilan yang
rapih dari pemimpin ibadah tak kurang pentingnya.
4. Tempat dan suasana ibadah hendaknya dipersiapkan
dengan baik. Hal-hal seperti: Tempat Paduan Suara dan
Vocal Group, pengeras suara, agar dipersiapkan dengan
baik lebih dahulu. Kalau ruang ibadah memungkinkan,
Paduan Suara dan Vocal Group sebaiknya ditempatkan
sedemikian rupa sehingga tidak membelakangi mimbar,
tetapi juga tidak membelakangi jemaat.
5. Janganlah ibadah dilaksanakan sebagai pemenuhan
persyaratan semata atau hanya sebagai upacara suci
belaka tanpa penghayatan, baik oleh pemimpin ibadah
maupun oleh jemaat terhadap kata-kata yang diucapkan,
formulir-formulir yang dibacakan, akta-akta liturgi dan
pelayanan yang ada.
6. Perlu dipahami apa maksud tiap-tiap akta liturgi dalam
kebaktian. Nyanyian atau Paduan Suara atau Vocal
Group jangan dianggap sebagai selingan untuk
mendengar khotbah atau akta-akta lain. Isi Nyanyian
hendaknya Alkitabiah dan hendaknya Nyanyian
dinyanyikan dengan baik, benar dan merdu.
D. PENUTUP
Demikian beberapa petunjuk untuk pelaksanaan
kebaktian-kebaktian dalam jemaat, dengan harapan agar
dapat lebih berfungsi membangun kehidupan rohani warga
jemaat.
~~~
47
LITURGI KEBAKTIAN RUMAH TANGGA
1. NYANYIAN PUJI-PUJIAN
a. Dipimpin oleh Majelis Jemaat atau salah seorang
peserta ibadah.
b. Sebaiknya lebih dari satu nyanyian.
4. MENYANYI
a. Dapat dipimpin oleh Majelis Jemaat yang bukan
pelayan.
b. Pada akta ini, nyanyian yang digunakan adalah
Mazmur.
8. MENYANYI
a. Dipimpin oleh pelayan
b. Nyanyian ini sebagai respons atas Firman Allah.
9. PERSEMBAHAN / MENYANYI:
a. Pundi dapat dijalankan oleh salah seorang anak atau
seorang anggota keluarga.
b. Sementara menyanyi untuk persembahan,
persembahan uang dan natura diserahkan. Untuk
persembahan natura penguangannya dapat dilakukan
sesudah ibadah.
11. MENYANYI
a. Dipimpin oleh pelayan
b. Dapat dilakukan dalam keadaan berdiri
12. BERKAT
a. Dipimpin oleh pelayan
b. Dapat dilakukan dalam keadaan berdiri
49
Catatan:
1. Keterangan singkat:
Sejak Gereja Toraja berdiri, telah terdapat beberapa
pemahaman/ penekanan tentang ibadah yang
dilaksanakan di rumah anggota jemaat. Sekurang-
kurangnya telah terdapat tiga penekanan yaitu:
a. Bahwa ibadah yang diadakan di rumah tangga
anggota jemaat ialah kumpulan anggota jemaat untuk
mendoakan rumah tangga jemaat (bidstond). Tekanan
diletakkan pada sembahyang, doa (sembahyang
rumah tangga) untuk masalah-masalah rumah tangga.
Pembacaan Alkitab dan renungan diarahkan untuk
penghiburan dan pengajaran rumah tangga.
b. Ibadah rumah tangga jemaat merupakan kebaktian
yang dilaksanakan di rumah anggota jemaat.
Penekanan pada hal kebaktian dengan mengambil
alih sebahagian besar liturgi kebaktian di gereja
dengan mengutamakan khotbah pemberitaan Firman
Tuhan.
c. Ibadah rumah tangga jemaat adalah suatu upaya
anggota jemaat untuk bersama-sama memahami
Firman Tuhan lebih dalam. Dalam hal ini diskusi-
diskusi mengenai pokok iman Kristen yang
diungkapkan dalam pembacaan Alkitab, memegang
peranan penting. Kaitan ibadah dengan rumah
tangga anggota jemaat hampir tidak kelihatan,
kecuali pada doa khusus dalam rangka doa syafaat.
Bahan-bahan yang ada dalam membangun jemaat
mengikuti pola yang ketiga ini.
Ketiga penekanan tersebut dapat saling melengkapi.
Ketiga unsur tersebut dicoba ditampung dalam
konsep Liturgi Kebaktian Rumah Tangga di atas.
50
2. Liturgi ini disampaikan kepada jemaat untuk
dipergunakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan
yaitu pada setiap Minggu II.
3. Nyanyian pada akta 2, 4, 8, 9, 11 disiapkan oleh pelayan.
4. Ibadah rumah tangga adalah ibadah jemaat. Karena itu
ada beberapa akta yang dapat dipimpin oleh anggota
jemaat.
~~~
51
LITURGI KEBAKTIAN PEMBERKATAN NIKAH
I. PENDAHULUAN (Persiapan)
1. Tarian pengucapan syukur oleh anak-anak Sekolah
Minggu atau Vokal Group atau genderang
“Pa’tumbarakai” atau musik.
2. Menyanyi (berdiri)
3. MENYANYI: (berdiri)
5. PEMBACAAN ALKITAB
6. KHOTBAH
7. MENYANYI
52
8. PEMBERKATAN NIKAH
Catatan:
1. Liturgi ini hanya dilakukan bila pemberkatan Nikah
dilaksanakan bukan pada hari Minggu. Jika pemberkatan
Nikah dilaksanakan pada hari Minggu, maka liturgi
yang dipergunakan adalah liturgi kebaktian Hari
Minggu.
2. Apabila mempelai memakai kaus tangan, maka kaus
tangan dilepaskan pada waktu berjabatan tangan.
3. Sebelum pemberkatan, maka mempelai perempuan
berada di sebelah kiri mempelai laki-laki, dan sesudah
pemberkatan, mempelai perempuan dipindahkan ke
sebelah kanan mempelai laki-laki oleh pendeta.
4. Jika pengantin menyediakan cincin kawin, maka
pemasangannya dilaksanakan sesudah pemberkatan
Nikah.
Pelayan memegang cincin yang disediakan dan
mengucapkan: “Cincin ini adalah tanda yang kelihatan
bahwa mulai hari ini Saudara ……… dengan Saudari
…………. Hidup dalam ikatan kasih yang utuh sebagai
suami isteri”.
53
Sesudah mengucapkan kata-kata ini, pelayan memberikan
cincin mempelai kepada mempelai laki-laki, untuk
dikenakan di jari manis tangan kanan mempelai perempuan.
Sesudah itu, menyerahkan cioncin mempelai laki-laki
kepada mempelai perempuan untuk dikenakan pada jari
manis tangan kanan mempelai laki-laki.
~~~
LITURGI
PENGURAPAN PENDETA GEREJA TORAJA
I. INTROITUS:
1. Prosesi Pendeta memasuki tempat Ibadah diiringi:
Tari-tarian, Musik Bambu, Orgen, Pa’parapa’,
Nyanyian jemaat (disesuaikan kondisi setempat).
54
menyempurnakan pelayanan kita di
dalam Yesus Kristus yang adalah
Tuhan Juru Selamat dan Gembala
Agung.
Jemaat: Terpujilah Engkau Tuhan atas
perkenanan dan kemurahan-Mu.
P+CP+J: Amin.
5. Menyanyi: (Rohani 153, KJ 362, 363, atau
sejenisnya).
55
13. Doa
14. Pendeta yang baru diurapi naik ke mimbar
(sebelum naik ke mimbar pelayan memasangkan
Stola).
Dari mimbar ia mengungkapkan: selaku Hamba
Yesus Kristus yang adalah Kepala Gereja saya siap
melaksanakan tugas. Karena itu saya mengajak
saudara-saudara Penatua dan Diaken bekerja sama
untuk menunaikan tugas memperlengkapi warga
jemaat. Demikian pula kepada pengurus OIG bahkan
seluruh warga jemaat marilah kita bersama-sama
membangun Tubuh Kristus menuju kepada
kedewasaan Iman demi keluasan Kerajaan Allah.
Menyadari keterbatasan kita marilah kita mohon pi
mpinan Roh Kudus dalam menunaikan tugas
panggilan. Amin.
15. Persembahan (marilah kita mengucap syukur
sambil memberikan persembahan diiringi nyanyian
……)
16. Doa syafaat diteruskan dengan doa Bapa
Kami.
VI. PENUTUP:
17. Berkat (berkat ini dinyanyikan sambil
Pendeta menumpangkan tangan).
____ ____
1 . 1 . 2 3 2 1 / 2 . 23 0
Pendeta: Tu- han ber- kat- i ka - mu.
1 . 1 . / 13 0
Jemaat : Pim - pin - lah
____ ____
1 . 1 . 2 3 2 1 / 2 . 23 0
Pendeta: Tu- han si - na - ri ka - mu.
3
1 . 1 . / 1 0
56
Jemaat: Tun – tun - lah
____ ____
1 . 1 . 2 3 2 1 / 2 . 23 0
Pendeta: Tu- han ka- wa - li ka - mu
3
1 . . . / 1 0
P + J : A - - - min
(Lagu Pentatonik dinyanyikan dalam gaya
Toraja)
~~~
57
PELAYANAN BAPTISAN KUDUS
UNTUK ORANG DEWASA
60
(……….), aku membaptiskan saudara, ke dalam Nama Bapa
dan Anak dan Rohulkudus. Amin.
Sesudah baptisan dilayani, saudara-saudara yang menerima
baptisan duduk, jemaat berdiri menyanyikan Mazmur 134:3,
sementara itu Pendeta menumpangkan tangan.
~~~
61
62
PELAYANAN BAPTISAN KUDUS
UNTUK ANAK-ANAK
63
mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya dan ahli waris-
Nya.
65
jangan karena kebiasaan saja atau karena kepercayaan yang
sia-sia.
Agar nyata bahwa Saudara-saudara menaati Firman
Allah itu lalu menyerahkan anak-anak Saudara untuk
dibaptis, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan yang berikut
di hadapan Tuhan dan Jemaat-Nya:
66
(…………..), aku membaptiskan engkau ke dalam Nama
Bapa dan Anak dan Rohulkudus, Amin.
67
FORMULIR
PELAYANAN PERJAMUAN KUDUS
Minggu Persiapan:
Titah Tuhan Yesus itu, yang telah dijelaskan pula oleh Rasul
Paulus kepada jemaat di Korintus, ditujukan kepada semua
orang yang percaya, termasuk kita. Untuk itu kita juga
dipanggil mengambil bagian di dalamnya. Untuk turut
mengambil bagian di dalam perjamuan kudus, hal-hal yang
perlu kitaperhatikan dan lakukan adalah:
68
Pertama: Menyadari dan mengaku dengan sungguh-sungguh
dosa kita di hadapan Allah lalu menyerahkan diri kepada-
Nya dan mengharapkan kelepasan di dalam Tuhan Yesus,
Kristus.
Kedua: Meyakini dan percaya dengan sungguh bahwa Allah
telah mengampuni dosa kita melalui sengsara dan kematian
Tuhan Yesus.
Ketiga: Bersedia meninggalkan kepercayaan yang sia-sia dan
segala perilaku yang tidak baik, lalu dengan sungguh
mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah.
Sebaliknya, saudara-saudara yang tidak mau berbuat
demikian, kehadirannya mengambil bagian pada meja
perjamuan Tuhan hanyalah merupakan perbuatan yang sia-
sia dan tidak akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
kepadanya. Karena itu pula tidak perlu mereka ikut dalam
perjamuan kudus.
69
Arti Perjamuan Kudus
Minggu Pelaksanaan:
Seperti yang telah disampaikan pada minggu sebelumnya,
perjamuan kudus adalah suatu pelayanan yang Tuhan Yesus
sendiri kehendaki untuk tetap dilakukan sampai Ia datang
kembali dalam kemuliaan kerajaan-Nya.
Saudara-saudara, setiap kali kita makan roti dan minum
anggur dalam perjamuan kudus, kita memperingati
pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, yaitu mati untuk
menebus dan membebaskan kita dari kutuk dosa.
Roti dan anggur hendaknya kita terima sebagai tanda dan
meterai dari kasih dan kesetiaan-Nya kepada kita. Di dalam
perjamuan kudus ditegaskan kepada kita, bahwa Tuhan kita
Yesus Kristus melalui pengorbanan-Nya yang sempurna
telah membebaskan kita dari sumber segala kesusahan, yaitu
dosa. Suatu Perjanjian Baru diadakan-Nya dengan kita, dan
Roh-Nya yang menghidupkan itu dikaruniakan-Nya kepada
kita, supaya kita dapat hidup dengan Dia dalam suatu
persekutuan yang benar. Ia menghubungkan kita seorang
dengan yang lain dalam kasih yang benar yang patut
dinampakkan dalam hidup kita melalui perkataan dan
perbuatan.
Doa
Ya Allah yang Mahamurah dan Bapa kami dalam Tuhan
Yesus Kristus, kami mohon Engkau kiranya bekerja dalam
hati kami melalui Roh-Mu, supaya di dalam perjamuan
kudus ini, kami dengan penuh kepercayaan menyerahkan
diri kepada Anak-Mu Yesus Kristus. Kenyangkan dan
segarkanlah kami dengan roti kehidupan, yaitu Yesus
Kristus, supaya kami mampu menanggung salib dan
mengiring Engkau. Kuatkanlah kami supaya dosa tidak lagi
menguasai kami. Kiranya Kristuslah yang berkuasa atas
hidup kami dan kami hidup di dalam Dia. Ya Bapa yang
70
rakhmani, kuatkanlah dan anugerahilah kami
pengampunan-Mu.
Dalam menanti kedatangan Tuhan yang akan menyambut
kami, hiburkan kami untuk mampu bertahan di dalam
memikul salib dan menyangkal diri kami, mengaku penebus
kami, serta melihat kepadaMu baik dalam suka maupun
dalam duka. Demi nama Tuhan Yesus. Amin.
Atau:
71
Pelaksanaan Perjamuan Kudus
Pelayanan
Pelayan (sambil memecah-mecahkan roti)
mengucapkan:
“Roti yang kita pecah-pecahkan ini adalah persekutuan
kita dengan tubuh Kristus. Tuhan Yesus berkata: Inilah
tubuh-Ku yang diserahkan karena kamu; perbuatlah ini
menjadi peringatan akan Aku”. Ambil dan makanlah.
Selanjutnya, pelayan mengangkat cawan, lalu
mengucapkan:
“Cawan minuman ini: [yang isinya telah dituangkan ke
dalam sloki atau wadah lainnya (apabila jemaat sudah
menggunakan sloki atau wadah lainnya)] adalah
72
perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus.
Oleh darah-Nya itu kita dipersekutukan dengan Kristus.
Tuhan Yesus bersabda: Inilah darah-Ku darah perjanjian
baru yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk
pengampunan dosa”. Ambil dan minumlah.
Pelayan mengucapkan:
“Segala perkara telah sedia”.
Pelayan dapat juga membaca salah satu nats Alkitab
yang berisi ajakan, misalnya: Matius 11:28; Yohanes
7:37b.
Pelayanan
Pelayan (sambil memecah-mecahkan roti)
mengucapkan:
“Roti yang kita pecah-pecahkan ini adalah persekutuan
kita dengan tubuh Kristus. Ambillah. Tuhan Yesus
berkata: Inilah tubuh-Ku yang diserahkan karena kamu;
perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku”.
Roti dibagikan dan setelah semua peserta telah
menerimanya, pelayan mengatakan: “Makanlah”.
Selanjutnya, pelayan mengangkat cawan, lalu
mengucapkan:
“Cawan minuman ini: [yang isinya telah dituangkan ke
dalam sloki atau wadah lainnya (apabila jemaat sudah
menggunakan sloki atau wadah lainnya)] adalah
perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus.
Oleh darah-Nya itu kita dipersekutukan dengan Kristus.
Ambil. Tuhan Yesus bersabda: Inilah darah-Ku darah
73
perjanjian baru yang ditumpahkan bagi banyak orang
untuk pengampunan dosa”.
Minuman dibagikan dan setelah semua peserta telah
menerimanya, pelayan mengatakan: “Minumlah”.
Akhir Pelayanan
74
berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak
untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya
kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya
kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi
langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas
orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat,
demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan
sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab itu
mulutku dan hatiku akan memuji Tuhan dari sekarang ini
sampai selama-lamanya. Amin.
Atau:
Ya Allah yang penuh rahmat. Di dalam perjamuan kudus ini
kami mengalami kasih dan kedekatanMu. Tetapiulah
bersama dengan kami sampai hari-hari akhir kehidupan
kami. Hidupkanlah persekutuan kami oleh hal-hal yang baru
di dalam RohMu, bahwa kami mempercayai Engkau di
dalam hidup dan kematian kami. KepadaMula kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.
~~~
76
77
PENEGUHAN SIDI
Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.
Sekarang kita akan meneguhkan Saudara-saudara
kita yang hendak menyatakan imannya di hadapan Allah
dan jemaat-Nya, sehingga mereka menjadi anggota dewasa
dari Gereja Toraja dan menerima keluaran akan turut
mengambil bahagian dalam Perjamuan Kudus.
Saudara-saudara yang akan diteguhkan yaitu
Saudara-saudara: ……………………………. (nama-nama
mereka disebut satu persatu) dipersilakan berdiri dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
(Pertanyaan ditanyakan satu persatu).
1. Percayakah Saudara kepada Allah Yang Esa dan yang
juga Tritunggal yaitu Allah Bapa Khalik langit dan bumi,
yang memerintahkan dan memeliharakan ciptaan-Nya,
kepada Allah Anak, yaitu Yesus Kristus, Allah benar dan
manusia sejati, Juru Selamatmu yang menebus engkau
dari dosa dan kuasa maut, kepada Allah Rohulkudus,
penghibur yang memimpin Saudara pada segala
kebenaran menjadi anggota yang hidup dari Tubuh
Kristus?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara percaya?
Jawab: Ya, saya percaya!
2. Mengakukah Saudara akan memegang teguh dan tetap
setia pada pengajaran Firman Allah sesuai dengan
Pengakuan Gereja Toraja dan bahwa Saudara ikut
bertanggung jawab menjaga kebersihan dan kemurnian
pengajaran itu?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?
Jawab: Ya, saya mengaku!
3. Berjanjikah Saudara akan hidup sesuai dengan kehendak
Tuhan, mengambil bahagian dalam pelayanan Firman
78
dan Sakramen, menjauhkan diri dari dosa serta takluk
dibawah teguran gereja apabila Saudara jatuh ke dalam
dosa?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?
Jawab: Ya, saya berjanji.
~~~
80
menghubungkan seorang laki-laki dengan seorang
perempuan.
81
Hendaklah engkau melakukan pekerjaanmu dengan setia dan
menolong yang berkekurangan untuk kemuliaan Allah.
83
dalam Tuhan kami Yesus Kristus supaya mereka memegang
teguh janji mereka itu. Kami mohon doa ini dalam Nama
Tuhan Yesus. Amin.
~~~
84
PENEGUHAN PENATUA
Penatua
85
Adapun tugas penatua, ialah:
1. Bersama-sama dengan gembala dan diaken
memberitakan Firman Tuhan, memeliharakan Jemaat
yang telah dipercayakankepada mereka, mengamat-amati
pengakuan dan kelakuan anggota jemaat. Menasihati
Saudara-saudara yang berbuat tidak senonoh. Menjaga
jangan sampai tanda-tanda kudus dicemarkan. Menegur
Saudara-saudara yang sesat untuk datang kepada
pertobatan dan menyiasatkan Saudara-saudara yang tidak
mau bertobat.
86
Jawab: Ya, saya yakin!
87
Jemaat berdiri menyanyikan Mazmur 134:3 (dari Mazmur
dan Nyanyian Rohani) sementara itu pelayan
menumpangkan tangan. Selesai jemaat menyanyi, pelayan
kembali ke mimbar dan mengucapkan nasihat sebagai
berikut:
~~~
88
89
PENEGUHAN DIAKEN
91
2. Percayakah Saudara dengan sungguh bahwa semua kitab
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah satu-
satunya Firman Allah yang memuat pengajaran yang
sempurna untuk kehidupan yang kekal dan yang isinya
diterangkan dalam Pengakuan Iman Gereja Toraja?
92
menyanyi, pelayan kembali ke mibar dan mengucapkan
nasihat sebagai berikut:
93
~~~
94
PENGURAPAN PENDETA
95
FORMULIR
EMERITASI PENDETA
Pengantar
97
Nya, dan oleh-Nya pula Saudara telah menerima
jabatan pelayan sebagai pendeta, tetap
menguatkan Saudara.
Doa Syukur
Tuhan Allah, Bapa kami yang di Sorga. Bagi-Mulah
segala kemuliaan dan hormat dan syukur kami
naikkan karena Engkau mengutus Anak Tunggal-Mu,
Tuhan kami Yesus Kristus, untuk menebus kami dari
dosa-dosa kami, dan menyelamatkan kami. Tuhan
sendirilah yang memanggil, memilih dan
menetapkan serta mengutus hamba-hamba-Mu,
memberitakan Injil kesukaan itu yang telah kami
terima. Kami mengucap syukur atas pelayanan-Mu
melalui Saudara kami Pdt . . . . . selama bertahun-
tahun dalam Jemaat-jemaat, dan sekarang Tuhan
sendirilah yang berkenan memberi waktu emeritus
99
kepadanya. Terima kasih Tuhan, atas pelayanan
yang telah kami terima melalui hamba-Mu ini. Kami
berdoa kiranya hamba-hamba-Mu yang akan
menjalani masa emeritusnya tetap Engkau kuatkan
dan senantiasa melimpahkan kasih karunia dan
damai sejahtera-Mu kepadanya dan keluarganya.
Semua ini kami mohon dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, Gembala yang baik, Juru selamat kami.
Amin.
100
FORMULIR PENGUTUSAN PROPONEN /
CALON PENDETA DALAM JEMAAT
101
yang ada padanya melalui khotbah, pelayanan dan kehidupan
di tengah-tengah jemaat sebagai seorang proponen.
Sehubungan dengan itu, maka saya mengundang
saudara . . . . . . .. untuk berdiri dan menjawab di hadapan
Tuhan dan jemaat-Nya pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Apakah Saudara yakin dengan sungguh bahwa pekerjaan
pelayanan sebagai seorang Proponen adalah panggilan
yang datangnya dari pada Tuhan sendiri?
Apakah Saudara …………………. Yakin?
Jawab: Ya, saya yakin!
2. Apakah Saudara percaya dengan sungguh bahwa semua
Kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah
satu-satunya Firman Tuhan yang memuat pengajaran
yang sempurna untuk kehidupan kekal, dan yang isinya
telah diterangkan dalam Pengakuan Gereja Toraja?
Apakah Saudara …………………. Percaya?
Jawab: Ya, saya percaya!
3. Apakah Saudara berjanji untuk berusaha sungguh-
sungguh mewujudkan kesatuan jemaat Tuhan, kemajuan
pemberitaan Injil dan peningkatan pelayanan gerejawi
dan akan melakukan pekerjaan Proponen ini dengan setia
serta patuh dan taat akan nasehat dan teguran gerejawi
bila Saudara dalam pengajaran dan perilaku serta
perihidup menyimpang dari yang benar?
Apakah Saudara ………………. Berjanji?
Jawab: Ya, saya berjanji!
Dengan demikian, kami mengutus Saudara untuk melayani
sebagai tenaga proponen dalam jemaat (jemaat-
jemaat) . . . . . . . . . dan atas rahmat dan kasih karunia
Tuhan, Majelis Jemaat di jemaat (jemaat-jemaat) ini akan
102
memberi kesempatan dan keluasan kepada Saudara untuk
memberitakan Firman Tuhan dalam kebaktian-kebaktian dan
perkunjungan-perkunjungan pelayanan kepada para warga
jemaat.
Latihlah dirimu beribadah dan usahakanlah supaya engkau
layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak
usah malu, melainkan memberitakan perkataan kebenaran
dengan terus terang, lemah lembut dan hormat dan dengan
hati nurani yang murni.
(Pelayan ibadah turun dari mimbar dan mengundang
Proponen untuk berdiri dan menyerahkan sebuah Alkitab
kepadanya, sambil berkata):
Terimalah Alkitab ini yang dari dalamnya Saudara berjerih-
payah berkhotbah dan mengajar serta memuji Tuhan.
Usahakanlah dirimu menekuni dan menggali Firman Tuhan
dengan setia, mengenal kekayaan anugerah Allah dalam
Yesus Kristus dan menjadi teladan dalam iman dan hidup
yang kudus di hadapan Tuhan dan manusia. Semoga Roh
Kudus menguatkan hati Saudara dan mereka yang Saudara
layani.
(Proponen duduk kembali dan pelayan ibadah kembali ke
mimbar dan mengucapkan):
Saudara-saudara Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Terimalah Proponen ini sebagaimana Saudara menerima
hamba-hamba Tuhan di tengah jemaat. Bantulah dan
dukunglah dia dalam pelayanannya sehingga bila Tuhan
berkenan ia dapat menyelesaikan masa Proponennya dan
dipanggil oleh jemaat pada waktunya untuk tugas
pelayanannya tetap sebagai gembala dan pemberita Firman
Tuhan.
Marilah kita berdoa:
Allah Yang Mahakuasa dan Kekal, Bapa kami dalam Tuhan
Yesus Kristus. Kami bersyukur kepada-Mu karena Tuhan
103
telah mengaruniakan seorang Proponen dalam jemaat-Mu di
sini. Tempatkanlah Firman-Mu yang kudus dalam mulut
Saudara kami ini dan dalam hati kami. Karuniakanlah Roh
Kudus untuk mewujudkan pelayanan dan kasih karunia
dengan semangat dan kegembiraan.
Ya Tuhan, dengarkanlah doa kami dalam Nama Yesus
Kristus, Juruselamat kami. Amin.
104
NASKAH PENGUTUSAN
PENGASUH KARGT, PELANTIKAN PENGURUS
PELAYANAN KELOMPOK KATEGORIAL, UNIT
KERJA DAN YAYASAN
105
Agar hal itu dapat nyata bagi warga gereja dan sidang jemaat
Tuhan di sini, kami persilakan Saudara-saudara berdiri dan
menjawab di hadapan Tuhan dan Jemaat-Nya pertanyaan-
pertanyaan yang berikut ini:
1. Apakah Saudara yakin bahwa pilihan yang jatuh atas diri
Saudara, sebagai …………………. Adalah panggilan
yang datangnya dari pada Tuhan sendiri?
~~~
108
PENERIMAAN SAUDARA-SAUDARA
DARI GEREJA YANG TIDAK SEAJARAN
Pertama:
Percayakah Saudara dengan sungguh bahwa semua kitab
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah satu-
satunya Firman Allah yang memuat pengajaran yang
sempurna untuk kehidupan yang kekal dalam Yesus
Kristus, Juruselamat yang satu-satunya?
Kedua:
Mengakukah Saudara dengan sungguh, bahwa menurut
Firman Tuhan, Tuhan sudah mengadakan perjanjian
dengan orang-orang dewasa dan dengan anak-anak,
sehingga walaupun anak-anak itu belum mengetahui arti
Baptisan Kudus, mereka tak boleh ditegahkan dari pada
menerima tanda meterai anugerah Tuhan itu?
109
Ketiga:
Berjanjikah Saudara dengan sungguh akan memegang
teguh pengajaran Firman Tuhan, mengasihi dan melayani
Tuhan dengan setia, melawan dosa dan segala keinginan
jahat dan bersedia mentaati Pengakuan Iman Gereja
Toraja dan Tata Gereja Gereja Toraja serta tunduk dan
patuh di bawah nasihat dan teguran gerejawi apabila
Saudara dalam pengajaran dan kelakuan menyimpang
dari pada yang benar?
~~~
110
111
PENGAKUAN DOSA
DI TENGAH-TENGAH JEMAAT
Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus
Kristus.
Saudara kita yang telah jatuh dalam dosa yang
diketahui umum, sekarang hendak menyatakan penyesalan
dan pertobatan di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya. Firman
Tuhan mengajarkan bahwa Allah itu Hakim yang adil, yang
menghukumkan tiap-tiap orang yang tak mau bertobat, tetapi
ia juga pengasih dan penyayang, panjang sabar dan limpah
kemurahan bagi setiap orang yang menyesal dan bertobat.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia
telah mengaruniakan anak-Nya yang Tunggal, supaya tiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Jikalau kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan.
Oleh sebab itu maka dipersilakan Saudara (………..)
berdiri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut di
hadapan Tuhan dan jemaat-Nya: (Pertanyaan ditanyakan
satu persatu)
Pertama:
Mengakukah Saudara dengan sungguh bahwa
Saudara telah melanggar perintah Allah (yang ke ….)
dan bahwa Saudara telah menyesali perbuatan itu dan
mau bertobat?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?
Jawab: Ya, saya mengaku!
Kedua:
112
Percayakah Saudara dengan sungguh bahwa dosa
Saudara telah diampuni oleh Tuhan dalam darah dan
korban Yesus Kristus?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara percaya?
Jawab: Ya, saya percaya!
Ketiga:
Berjanjilah Saudara dengan sungguh hendak hidup
suci menurut Firman Tuhan dan patuh akan nasehat
dan teguran gerejawi?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?
Jawab: Ya, saya berjanji!
~~~
114
PERTANYAAN BAGI YANG
AKAN MENGAKU KRISTEN
Saudara-saudara di dalam Yesus Kristus.
Oleh kuasa dan pekerjaan roh Kudus, maka sekarang
Saudara ……… akan mengaku menjadi seorang Kristen.
Saudara ……….. diminta untuk berdiri dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini: (Pertanyan diajukan dan
dijawab satu persatu)
1. Apakah Saudara dengan segenap hati akan menjadi
seorang Kristen sehingga Saudara termasuk dalam
bilangan anggota Gereja Toraja.
Apa jawab Saudara, apakah dengan segenap hati?
Jawab: Ya, saya dengan segenap hati!
2. Mengakukah Saudara akan setia dan bersungguh-
sungguh memahami iman Kristen berdasarkan Firman
Allah.
Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?
Jawab: Ya, saya mengaku!
3. Berjanjikah Saudara sejak sekarang akan menjauhkan
diri dari segala perbuatan dan kepercayaan yang tidak
sesuai dengan kehendak Tuhan?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?
Jawab: Ya, saya berjanji!
Saudara-saudara sekalian di dalam Tuhan Yesus.
Kamulah yang menjadi saksi pada hari ini, bahwa Saudara
kita ini dengan segala ketulusan hati mengaku menjadi
seorang Kristen.
Terimalah Saudara kita ini dengan sukacita; nampakkanlah
kepadanya kebaikan hati kamu, agar dari hari ke hari ia
semakin bertambah-tambah dalam pengenal akan kasih
115
karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa serta
pimpinan Allah Roh Kudus. Amin.
~~~
116
HAL MELAKUKAN DISIPLIN PERTAMA
Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.
Yesus Kristus, Juruselamat kita memberikan tiga amanat
kepada jemaat-Nya sebagai berikut: Memberitakan Injil,
pelayanan sakramen di tengah-tengah sidang jemaat, yaitu
Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus, dan pelaksanaan
siasat. Firman Tuhan menyatakan kepada kita, bahwa siasat
perlu untuk memelihara dan menjaga kekudusan jemaat,
Tubuh Kristus itu, dan kemurnian ajaran Firman Tuhan.
Salam seorang Saudara kita telah jatuh dalam dosa dan
sudah diketahui umum.
Sesuai perintah Tuhan, ia telah berkali-kali
diperingati, dinasihati, dan ditegur dengan penuh kasih dan
kesabaran, tetapi ia tetap berkeras hati dan tak mau bertobat.
Dengan berdukacita Saudara itu harus dijatuhi siasat
pertama, yaitu:
1. Tidak diperkenankan turut Perjamuan Kudus;
2. Tidak diperkenankan anaknya dibaptiskan;
3. Hak untuk memilih dan dipilih dalam jabatan gerejawi
ditangguhkan untuk sementara.
Diminta kepada Saudara-saudara, supaya mendoakan
saudara itu kepada Tuhan, agar Tuhan sendiri menunjukkan
wajah-Nya kepadanya; supaya mendekatinya sebagai
saudara dalam memberitakan Firman Tuhan kepadanya
dalam bentuk peringatan, nasihat, pengajaran dan teguran
untuk kemuliaan Tuhan. Amin.
Marilah kita menghadap Tuhan di dalam doa:
Ya Allah yang Mahaadil dan Mahapengasih. Kami
mengaku di hadapan Tuhan, bahwa kami ini adalah orang-orang
berdosa yang patut disiasat dan dikucilkan tetapi kami bersyukur
kepada Tuhan, sebab oleh pengorbanan Yesus Kristus telah
menjadikan kami anak-anak-Mu. Kami percaya bahwa Tuhan
tidak menghendaki kematian orang-orang berdosa, oleh karena itu,
kiranya oleh pimpinan Rohulkudus, saudara kami itu dapat
menyesal dan bertobat kembali kepada Tuhan. Berkatilah
117
pengajaran, nasihat dan teguran kami, supaya jemaat-Mu boleh
hidup dalam kesucian.
Bapa di Sorga. Dengarkanlah kiranya doa kami ini yang kami
persembahkan kepada-Mu dalam Nama Yesus Kristus penebus
kami. Amin.
~~~
118
bersyukur kepada Tuhan, sebab oleh pengorbanan Yesus
Kristus telah menjadikan kami anak-anak-Mu. Kami percaya
bahwa Tuhan tidak menghendaki kematian orang-orang
berdosa, karena itu kami mohon kiranya oleh pimpinan
Rohulkudus, Saudara kami itu dapat menyesal dan bertobat
supaya beroleh berkat kembaoi dari pada Tuhan.
Berkatilah pengajaran, nasihat dan teguran kami, supaya
jemaat-Mu boleh hidup dalam kesucian. Bapa si Sorga,
dengarlah kiranya kami yang bermohon kepada-Mu dalam
Nama Yesus Kristus Juru Selamat kami. Amin.
~~~
HAL PENGUCILAN
Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.
Seperti telah diberitahukan kepada jemaat, bahwa
Saudara (…..) telah dijatuhi siasat yang pertama dan kedua,
oleh karena telah jatuh ke dalam dosa yang mendatangkan
malu di tengah-tengah jemaat.
Oleh karena Saudara itu tetap berkeras hati dan
berkanjang dalam dosa itu, maka dengan dukacita, harus
dijatuhi siasat yang terakhir.
Hal itu kita lakukan supaya Tubuh Kristus yaitu jemaat-Nya
tidak dicemarkan oleh anggota yang sakit itu. Dengan
demikian putuslah hubungan Saudara itu dengan jemaat dan
asing dari persekutuan dalam Kristus dan segala berkat yang
dijanjikan kepada jemaat. Firman Tuhan mengatakan:
“Karena barang apa yang kamu ikat di atas bumi itupun
terikat kelak di Sorga”. Namun demikian, janganlah
memandang Saudara kita ini seperti seteru, tetapi
nasihatkanlah dia sebagaimana patut orang berbuat terhadap
saudaranya.
Hendaklah Saudara memeliharakan diri dari pada
permulaan kejahatan yang terkecilpun. Marilah kita
menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu
119
merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam
perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita
melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang
memimpin kita kepada iman, dan membawa iman kita itu
kepada kesempurnaan. Hendaklah kita seiman, berjagalah
dan berdoalah supaya jangan kamu kena pencobaan. Pada
hari ini jikalau kamu mendengarkan suara-Nya, janganlah
keraskan hatimu. Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut
dan gentar. Hendaklah masing-masing menyesal akan
dosanya sendiri, agar Tuhan tidak merendahkan kita lagi.
Hendaklah kita dengan sehati hidup berbakti kepada Tuhan,
supaya kita menjadi mahkota dan kesukaan bagi-Nya, karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu, baik kemauan
maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Hendaklah kita
menyebut nama-Nya yang suci itu dengan mengaku dosa-
dosa kita. Kiranya Rohulkudus tetap beserta kita, supaya
dapat kita bertahan sampai ke akhir.
Marilah kita menghadap Tuhan di dalam doa:
Ya Allah yang Mahadil dan Mahamurah. Kami
mengaku di hadapan-Mu, bahwa kami ini orang-orang
berdosa yang patut dibuang dan dikucilkan tetapi kami
bersyukur kepada Tuhan, bahwa oleh pengorbanan Yesus
Kristus, kami telah dijadikan anak-anak-Mu. Kami mohon
kepada Tuhan yang tak menghendaki kematian orang-orang
berdosa, kiranya saudara kami yang telah dikucilkan ini,
dapat bertobat kembali dan hidup. Berkatilah teguran kami
dan nasihat kami, supaya jemaat-Mu boleh hidup dalam
kesucian. Kami mohon doa ini di dalam Tuhan kami Yesus
Kristus. Amin.
120
PENERIMAAN KEMBALI
SAUDARA YANG SUDAH DIKUCILKAN
Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.
Saudara-saudara mengetahui, bahwa beberapa waktu
yang lampau, seorang Saudara dalam persekutuan kita ini,
telah dikucilkan dari hidup persekutuan jemaat. Sekarang
dengan sukacita diberitahukan kepada jemaat, bahwa Tuhan
telah mendengarkan doa kita dan memberkati nasihat-nasihat
kita sehingga Saudara kita yang telah dikucilkan itu telah
menyesal dan bertobat dari dosanya. Ia telah menyatakan
keinginannya akan kembali dalam persekutuan jemaat
Tuhan.
Agar nyata bahwa Saudara (……………..) telah
menyesal dan bertobat, sekarang Saudara dipersilakan
berdiri dan menjawab di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya
pertanyaan-pertanyaan berikut:
(Pertanyaan diajukan dan dijawab satu demi satu)
Pertama: Mengakukah Saudara dengan sungguh di
hadapan Tuhan dan jemaat-Nya bahwa Saudara
telah menyesal dan bertobat dari dosa yang
Saudara telah buat itu?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?
Jawab: Ya, saya mengaku!
121
Ketiga: Berjanjikah Saudara dengan sungguh bahwa
mulai pada saat ini Saudara akan hidup sebagai
seorang percaya yang tunduk kepada Firman
Tuhan dan patuh kepada nasihat dan teguran
gerejawi untuk kemuliaan Nama Tuhan?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?
Jawab: Ya, saya berjanji!
Kemudian pelayan mengucapkan:
Mulai pada saat ini dalam nama dan kuasa Tuhan,
kami menerima kembali Saudara dalam persekutuan hidup
jemaat-Nya. Berdasarkan pengakuan dan perjanjian Saudara
yang sudah diucapkan itu, maka kami menyatakan di sini
bahwa kami memperkenankan Saudara duduk bersama
jemaat Tuhan merayakan Perjamuan Kudus dan menerima
berkat yang dijanjikan Tuhan kepada jemaat-Nya. Allah
yang kekal kiranya dengan Roh Kudus dapat menyucikan
Saudara supaya boleh hidup untuk kemuliaan nama-Nya.
Amin.
Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.
Sambutlah Saudara ini dengan hati yang penuh kasih.
Bersukacitalah karena Saudara ini telah mati, tetapi hidup
kembali. Ia telah hilang tetapi didapat kembali.
Bersukacitalah dengan segala malaekat di Sorga karena
seorang berdosa telah bertobat.
~~~
DASA TITAH
123
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari
lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala
pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN,
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau
atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau
hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan
bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari yang
ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan
menguduskannya.
Jangan berzinah.
Jangan mencuri.
125
11. kebangkitan daging,
Amin.
126
Anak disembah dan dimuliakan, yang telah berfirman
dengan perantaraan para nabi.
PENGAKUAN ATHANASIUS
Barang siapa ingin selamat, terutama sekali ia harus
mempunyai iman Kristen yang benar. Dan barang siapa tidak
memelihara iman itu secara utuh dan dengan ikhlas pasti
akan binasa untuk selamanya.
Inilah iman Kristen yang benar: kita memuji Allah
yang Esa di dalam tiga oknum dan tiga oknum di dalam
Allah yang Esa. Ketiga oknum ini jangan dicampurkan
(disatukan) dan jangan pula wujud ilahi dipisahkan.
Bapa adalah oknum lain, Anak adalah oknum lain,
Rohulkudus adalah oknum lain. Tetapi Bapa dan Anak dan
rohulkudus adalah satu allah, sama dalam kemuliaan, sama
dalam kebesaran yang kekal. Sama seperti Bapa, demikian
juga Anak, demikian juga Rohulkudus; Bapa tidak
diciptakan, Anak tidak diciptakan, Rohulkudus tidak
diciptakan.
Bapa tidak terhingga, Anak tidak terhingga, rohulkudus tidak
terhingga. Bapa kekal adanya, Anak kekal adanya,
Rohulkudus kekal adanya, dan bukan tiga yang kekal,
melainkan satu yang kekal.
127
Bukan pula tiga yang tidak diciptakan, bukan juga tiga yang
tidak terhingga, melainkan satu yang tidak diciptakan dan
satu yang tidak terhingga.Demikian pula Allah adalah
mahakuasa, anak adalah mahakuasa, rohulkudus adalah
mahakuasa. Tetapi bukan tiga yang mahakuasa, melainkan
satu yang mahakuasa. Jadi Bapa adalah Allah, Anak adalah
Allah, Rohulkudus adalah Allah. Tetapi bukanlah ada tiga
Allah, melainkan ada satu Allah.
Jadi Bapa adalah Tuhan, Anak adalah Tuhan Rohulkudus
adalah Tuhan. Sesuai dengan kebenaran Kristen kita harus
mengakui tiap-tiap oknum tersendiri adalah Allah dan
Tuhan. Di dalam iman Kristen kita tidak dapat menyebut tiga
Allah atau tiga Tuhan.
Bapa tidak diciptakan oleh siapapun, bukan diadakan, bukan
dilahirkan. Anak satu-satunya, bukan dijadikan, bukan
diadakan, melainkan dilahirkan. Rohulkudus adalah dari
Bapa dan Anak, bukan dijadikan bukan diadakan, bukan
dilahirkan, melainkan keluar dari Bapa dan Anak.
Jadi demikianlah halnya; ada satu Bapa, bukan tiga Bapa;
ada satu Anak, bukan tiga Anak; ada satu Rohulkudus,
bukan tiga Rohulkudus. Dan diantara oknum yang tiga ini
tidak ada yang pertama, tidak ada yang terakhir, tidak ada
yang terbesar dan tidak ada yang terkecil, melainkan ketiga
oknum satu dengan yang lain, sama kekal, sama besar;
sehingga seperti dikatakan, tiga oknum di dalam satu ilahi,
dan satu Allah di dalam tiga oknum, dipermuliakan. Barang
siapa ingin selamat, ia harus memahami ketiga oknum itu di
dalam Allah.
Untuk keselamatan yang kekal perlu juga diakui
dengan setia, bahwa Yesus Kristus Tuhan kita adalah
manusia yang benar. Inilah kepercayaan yang benar, kalau
kita percaya dan mengakui, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus
Anak Allah, adalah Allah dan manusia.
Ia adalah Allah menurut wujud dari Bapa, yang dilahirkan
sebelum dunia ada; Ia adalah manusia menurut wujud dari
ibu, dilahirkan di dalam dunia. Allah yang mutlak dan
128
manusia yang mutlak, dengan roh yang arif dan dengan
tubuh manusia. Ia sama dengan Bapa sesuai dengan ilahi
yang ada pada-Nya.
Ia lebih kecil dari Bapa menurut kemanusiaan-Nya, dan
walaupun Ia Allah dan manusia, bukanlah ada dua,
melainkan satu Kristus.
Ia satu, bukan karena ilahi bertukar menjadi manusia,
melainkan ilahi telah menerima kemanusiaan.
Ya, Ia adalah Esa, bukan karena wujud yang dua
dicampurkan, melainkan karena Ia adalah oknum yang Esa.
Sama seperti tubuh dan roh menjadi manusia, demikian
pulalah Allah dan manusia menjadi satu Kristus.
Ia menderita untuk keselamatan kita turun ke neraka, pada
hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati, naik ke
sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa,
dari sana Ia akan datang menghakimi orang yang hidup dan
yang mati.
Dan pada kedatangan-Nya kembali semua orang akan
bangkit, dengan tubuhnya sendiri dan harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan yang berbuat
baik, akan memasuki hidup yang kekal, yang berbuat jahat
akan masuk ke dalam api yang kekal.
Demikianlah iman Kristen yang benar, barang siapa yang
tidak mempercayainya dengan kuat dan setia, ia tidak dapat
selamat.
~~~
dikuduskanlah namaMu,
129
datanglah kearajan-Mu,
secukupnya
kami;
Amin.
~~~
130