Anda di halaman 1dari 130

KATA PENGANTAR

Formulir Pelayanan (Kada Mangullampa) cetakan pertama


habis.

Mengingat kebutuhan para pelayan dalam melayani di


Jemaat, maka PUSBANG (Pusat Studi dan Pengembangan
Theologia Gereja dan Masyarakat) Badan Pekerja Majelis
Sinode Gereja Toraja mengupayakan cetakan yang kedua ini.

Pada cetakan yang kedua ini selain diadakan perbaikan-


perbaikan lebih berfungsi untuk membangun hidup
kerohanian warga jemaat juga kami muat dalam cetakan ini
agar dengan itu para pelayan lebih diperlengkapi untuk
mempersiapkan dan melaksanakan pelayanan di tengah-
tengah jemaat.

Semoga buku ini menjadi alat yang bermanfaat dalam


pelayanan dan pembangunan jemaat demi kemuliaan Allah.

~~~

1
2
LITURGI
KEBAKTIAN HARI MINGGU / HARI RAYA
GEREJAWI
( LITURGI I )

I. PERSIAPAN MAJELIS JEMAAT DI


KONSISTORI
II. PERSIAPAN JEMAAT
III. PELAKSANAAN IBADAH
*) 1. Votum dan Salam
- Pertolongan kita adalah dalam Nama
Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
(Mz. 124:8)
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah,
Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus
menyertai kamu. Amin
(Roma 1:7b, I Kor. 1:3, II. Kor. 1:2, Efs. 1:2,
Pil. 1:2)
atau:
- Permulaan sampai akhir kebaktian kita ini
jadilah kiranya dalam Nama Allah Bapa dan
Yesus Kristus Anak-Nya yang Tunggal dan
Roh Kudus. (Rumusan trinitas).
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah,
Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus
menyertai kamu. Amin.
(Roma 1:7b, I Kor. 1:3, II. Kor. 1:2, Ef. 1:2,
Pil. 1:2)
2. Menyanyi
*) 3. Dasa Titah atau Pengakuan Iman
(Pengakuan Iman diambil dari Apostolikum
atau Niceanum).
*) 4. Menyanyi
3
5. Doa Pembacaan Alkitab (Doa Epiklese)
6. Pembacaan Alkitab
7. Menyanyi

8. Khotbah
9. Menyanyi
10. Pengumpulan persembahan
11. Doa persembahan
12. Menyanyi
13. Doa Syafaat
*) 14. Nyanyian berkat

*) 15. B e r k a t:
- Tuhan memberkati engkau dan melindungi
engkau; Tuhan menyinari engkau dengan
wajah-Nya dan memberi engkau kasih
karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya
kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera. (Bilangan 6:24-26). Amin
Atau:
- Damai sejahtera Allah, yang melampaui
segala akal, akan memelihara hati dan
pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:7).
Amin.
atau:

- Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan


kasih Allah dan Persekutuan Roh Kudus
menyertai kamu sekalian. (II
Korintus 13:13). Amin.
4
IV. UCAPAN SYUKUR DAN PENUTUP
1. Masing-masing anggota Jemaat berdoa mengucap
syukur dalam hati.
2. Berita Jemaat.
3. Doa penutup oleh Majelis Jemaat di konsistori.

Keterangan:
1. Tanda *) berarti berdiri
2. Nyanyian yang dipakai ialah nyanyian yang telah
disahkan oleh Sinode Am Gereja Toraja dan sekurang-
kurangnya 2 nyanyian Mazmur yang dinyanyikan.
3. Bila ada akta khusus pelaksanaannya sesudah akta ke-13,
yaitu sesudah doa syafaat.
4. Pengucapan syukur atas persembahan khusus, misalnya:
Persembahan Baptisan Kudus, Perjamuan Kudus, Nikah
dan Persembahan-persembahan lainnya, dibawakan
dalam doa persembahan (akta 11).
5. Warta jemaat dapat disampaikan sebelum atau sesudah
ibadah jemaat.

~~~

5
6
PENJELASAN
LITURGI I

I. Persiapan Majelis Jemaat di Konsistori


Sebelum kebaktian dimulai Majelis Jemaat sudah hadir
semua di konsistori untuk mempersiapkan pelaksanaan
Ibadah Jemaat. Majelis Jemaat membagi tugas sesuai
kebutuhan untuk pelayanan ibadah.
Menjelang ibadah dimulai, seorang Majelis Jemaat
memimpin doa persiapan di Konsistori. Doa ini
singkat: Mohon pimpinan Tuhan atas ibadah yang akan
dimulai dan pimpinan Tuhan atas pemimpin ibadah
agar ia melayani ibadah dengan hikmat dan
memberitakan Firman Tuhan dengan berani tanpa
segan dan ragu-ragu.

II. Persiapan Jemaat


a. Hendaknya tiap anggota jemaat mempersiapkan
diri.
b. Sesudah berdoa, maka salah seorang anggota
Majelis Jemaat yang lain masuk ruangan ibadah
untuk memimpin jemaat menyanyikan salah satu
nyanyian yang mengungkapkan kerinduan jemaat
menghadap Tuhan dalam ibadah.

Nyanyian itu antara lain:


Berhimpun semua menghadap Tuhan
Dan pujilah Dia yang murah benar
Berhentilah segala pengharuan
Diganti s’lamat dan berkat besar.
(Ny.Rohani 94:1)

7
III. Pelaksanaan Ibadah
Sementara jemaat menyanyi dengan berdiri, maka
pemimpin ibadah bersama seluruh Majelis Jemaat memasuki
ruangan ibadah dengan urut-urutan sebagai berikut:
Anggota Majelis Jemaat yang memimpin doa di konsistori
mengantar pemimpin ibadah naik ke mimbar dan di dekat
mimbar ia memberi jabat tangan kepada pemimpin ibadah.
Jabat tangan ini menandakan bahwa Majelis Jemaat
mempercayakan pelayanan ibadah pada jam tersebut kepada
pemimpin ibadah. Doa pribadi dari pemimpin ibadah di
mimbar bersifat fakultatif. Majelis Jemaat mengambil tempat
masing-masing dalam ruangan ibadah dan pemimpin ibadah
telah berada di atas mimbar.

1. Votum dan Salam (berdiri)


Pada saat jemaat telah selesai menyanyi dan masih
dalam posisi berdiri, maka pemimpin ibadah memulai
ibadah dengan mengucapkan: Votum dan Salam.
Votum: diambil dari Mazmur 124:8 atau dari
Rumusan Trinitas.
Salam: diambil dari Roma 1:7b; I Kor. 1:2; Eps. 1:2;
Pil. 1:2 dan diakhiri dengan kata AMIN, oleh
Pemimpin Ibadah.
2. Menyanyi:
Nyanyian jemaat pada akta kedua ini adalah nyanyian
yang mengungkapkan kerinduan jemaat mencari dan
bersekutu dengan Tuhan serta memuji Dia dalam
ibadah.
3. Dasa Titah atau Pengakuan Iman (berdiri)
Pengakuan iman (Apostolikum atau Niceanum) dipakai
dalam ibadah jemaat pada minggu pertama, ketiga dan
kelima (bila ada) tiap bulan. Pengakuan iman itu
diucapkan bersama-sama oleh peserta ibadah
(Pemimpin dan Jemaat). Bila karena sesuatu kondisi
8
sehingga tak dapat diucapkan secara bersama-sama,
maka diucapkan secara terpimpin yaitu pemimpin
ibadah mengucapkan lebih dahulu, kemudian diulangi
oleh jemaat.
Dasa Titah (10 Hukum) dipakai dalam ibadah jemaat
pada hari Minggu kedua dan keempat tiap bulan.
Pembacaan Dasa Titah disambung dengan pembacaan
hukum kasih (Hukum yang terutama Mat.22:27-40)
oleh pemimpin ibadah dan diakhiri dengan
mengucapkan “AMIN” oleh seluruh peserta ibadah.
4. Menyanyi (berdiri)
Nyanyian jemaat pada akta ini bersifat pengaminan
jemaat akan pengakuan iman yang baru diikrarkan atau
Dasa Titah yang baru didengarnya.
5. Doa Pembacaan Alkitab
Doa ini singkat atau berisi pengakuan dosa serta
permohonan semoga Tuhan dengan Roh Kudus
memberi pemahaman akan Firman-Nya sehingga
bertumbuh di dalam kehidupan jemaat; jadi bukan doa
syafaat.
6. Pembacaan Alkitab
Sesudah pembacaan Alkitab pemimpin ibadah
mengucapkan: Berbahagialah segala orang yang
mendengar Firman Allah dan memelihara-Nya dalam
hidupnya.
7. Menyanyi
Nyanyian jemaat pada akta ini bersifat membimbing
jemaat untuk pemahaman dan penghayatan Firman
Tuhan dari khotbah yang akan disampaikan.
8. Khotbah
Pedoman bahan Pembacaan Alkitab dan pokok
renungan ditetapkan oleh Badan Pekerja Majelis
Sinode Gereja Toraja.
9
9. Menyanyi
Nyanyian jemaat dalam akta ini bersifat pengaminan
jemaat akan Firman Tuhan yang jemaat dengar dari
khotbah yang baru disampaikan.

10. Pengumpulan persembahan


Sebelum persembahan dikumpulkan pemimpin ibadah
mengucapkan: Firman Tuhan dari:
(I Taw. 29:14; II Kor. 9:7; Mz. 116:12; Ul. 16:16b-17).

Pengumpulan persembahan dapat diiringi oleh Paduan


Suara, Vocal Group, Orgel, Nyanyian jemaat, yang
berhubungan dengan persembahan.

11. Doa persembahan


Pengumpul persembahan berdiri di muka menghadap
mimbar sambil pengkhotbah berdoa. Doa persembahan
ini dipisahkan dari doa syafaat dengan maksud agar
jemaat memahami dan menghayati bahwa
persembahan adalah salah satu akta ibadah yang
penting dalam ibadah jemaat. Ia mempunyai peranan
penting dalam pembangunan dan pelayanan
jemaat/gereja.
Doa ini cukup singkat antara lain sebagai berikut:
Ya Tuhan Bapa kami di Surga. Dunia dengan segala
kekayaan adalah milik-Mu, bahkan diri dan hidup kami
pun adalah kekayaan-Mu; semua harta milik yang ada
pada kami pun dari pada-Mu datangnya. Kami
bersyukur atas segala kemurahan-Mu pada kami,
sehingga Engkau berkenan melayakkan kami dalam
Kristus untuk mempersembahkan persembahan syukur
ini kepada-Mu. Berkenanlah dan kuduskanlah serta
berkatilah persembahan syukur kami ini kepada-Mu,
sehingga mendatangkan kebangunan atas jemaat dan
gereja-Mu untuk kemuliaan nama-Mu dan kelebaran
10
kerajaan-Mu. Dalam Nama Tuhan kami Yesus Kristus
kami berdoa kepada-Mu. AMIN.

12. Menyanyi
Nyanyian ini bersifat lebih meresapkan penghayatan
jemaat tentang persembahan syukur yang baru
dipersembahkan selaku bagian dari ibadahnya.

13. Doa syafaat


Doa syafaat ini antara lain untuk anggota jemaat,
pemerintah, perdamaian dunia dan lain-lain. Doa
syafaat diakhiri dengan “Doa Bapa Kami” yang
diucapkan bersama oleh seluruh peserta ibadah, kecuali
kalau ada akta khusus, Doa Bapa Kami diucapkan
dalam pelaksanaan akta khusus (akta doa yang
terakhir).

14. Nyanyian berkat (berdiri)


Nyanyian ini antara lain Mazmur 121; Ny. Roh. 18, 19,
145 dan lain-lain Mazmur atau Kidung Jemaat yang
sehubungan dengan berkat.

15. Berkat (berdiri)


Rumusan berkat dapat diambil dari Bil. 6:24-26; II
Kor. 13:13; Pil. 4:7 dan lain-lain. Bila pemimpin
ibadah seorang pendeta, maka pada saat mengucapkan
berkat ia menumpangkan tangan. Sesudah pemimpin
ibadah mengucapkan berkat, maka ia turun dari
mimbar dan disambut oleh anggota Majelis Jemaat
yang menghantar tadi dengan jabatan tangan selaku
tanda terima kasih atas ibadah yang telah dilayani dan
kepercayaan melayani ibadah yang telah diberikan
(dipercayakan).
Sesudah itu maka pemimpin ibadah dengan seluruh
Majelis Jemaat menaikkan doa syukur pula kepada
Tuhan, yang dipimpin oleh anggota Majelis Jemaat

11
yang memimpin doa pembukaan tadi. Sesudah berdoa
seluruh Majelis Jemaat pada waktu itu bersama
pemimpin ibadah saling berjabat tangan selaku tanda
saling berterima kasih atas kerjasama dalam ibadah
yang telah berlangsung dengan baik.

IV. Ucapan Syukur Penutup


1. Jemaat masing-masing duduk kembali dan berdoa
secara pribadi mengucap syukur atas selesainya ibadah.
2. Jemaat mendengarkan berita jemaat.
3. Majelis Jemaat mengadakan doa penutup di Konsistori.

Catatan:
1. Hindari pelayanan pelaksanaan beberapa akta khusus
(Baptisan Kudus, Perjamuan Kudus, Pemberkatan
Nikah, Peneguhan Sidi) sekaligus dalam satu ibadah
jemaat, dengan membuat program pelayanan tahunan
di jemaat.

2. Dalam ibadah jemaat dimana dilaksanakan pelayanan


khusus, khotbah hendaknya singkat, karena Formulir
yang tersedia sudah merupakan bahagian dari khotbah.

~~~

12
LITURGI
KEBAKTIAN HARI MINGGU / HARI RAYA
GEREJAWI
( LITURGI II )
I. PERSIAPAN MAJELIS JEMAAT DI
KONSISTOPRI
II. PERSIAPAN JEMAAT (Nyanyian Jemaat)
III. PELAKSANAAN IBADAH.
*) 1. Votum dan Salam
- Pertolongan kita adalah dalam Nama
Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
(Mz. 124:8)
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah,
Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus
menyertai kamu. Amin
(Roma 1:7b; I Kor. 1:3; II Kor. 1:2; Efs. 1:2;
Pil. 1:2)
J: 4 . 3 . 2 . 1 .
A - min, A – min.

Atau:
- Permulaan sampai akhir kebaktian kita ini
jadilah kiranya dalam Nama Allah Bapa dan
Yesus Kristus Anak-Nya yang Tunggal dan
Roh Kudus. (Rumusan trinitas)
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah,
Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus
menyertai kamu. Amin.
(Roma 1:7b; I Kor. 1:3; II. Kor. 1:2; Ef. 1:2;
Pil. 1:2).
J: 4 . 3 . 2 . 1 .
A - min, A – min.

13
2. Menyanyi
*) 3. Dasa Titah atau Apostolikum / Niceanum.
*) 4. Menyanyi
5. a. Pengakuan dosa
- Ya, Bapa kami yang pemurah, kami
mengakui bahwa kami telah berdosa
kepada-Mu dan kepada sesama kami
dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Kami mohon kemurahan dan
pengampunan-Mu dalam Nama Yesus
Kristus Juru Selamat kami.
Atau:
- Terhadap Engkau, terhadap Engkau
sajalah kami telah berdosa dan melakukan
apa yang Kauanggap jahjat. Kasihilah
kami ya Allah menurut kasih setia-Mu,
hapuskanlah pelanggaran kami menurut
rahmat-Mu yang besar.
J. Ampunilah dan kasihilah kami ya Tuhan.
Amin.
b. Pemberitaan Anugerah
P. Barangsiapa percaya kepada Anak ia
beroleh hidup yang kekal, tetapi
barangsiapa tidak taat kepada Anak ia
tidak akan melihat hidup, melainkan
murka Allah tetap ada di atasnya. (Yoh.
3:36).
Atau:
Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah. (II Kor. 5:21).
Atau:
14
Mazmur 103:8-13, atau Yesaya 1:18
atau I Tim 1:15a
6. Doa Pembacaan Alkitab
7. Membaca Alkitab
8. Menyanyi
9. Khotbah
10. Pengucapan syukur dengan pengumpulan
persembahan diiringi dengan menyanyi.
11. Doa persembahan
12. Menyanyi
13. Doa Syafaat diakhiri dengan Doa Bapa
Kami:
P. Mengucapkan doa syafaat untuk pokok-
pokok yang aktual.
P+J: Doa Bapa Kami.
*) 14. Nyanyian berkat
*) 15. B e r k a t:
P. Mengucapkan berkat dari Bilangan 6:24-26,
atau Filipi 4:7, atau II Kor. 13:13 (Lihat
Liturgi I)
J. 3 . 2 . 1 . 7 . 6 2 1 7 1 .
A - min, A - min, A - - - min
*) 16. Menyanyikan Nyanyian Pengutusan sambil
tetap berdiri sementara pemimpin ibadah turun
dari mimbar dan diantar oleh seorang Majelis
Jemaat kembali ke konsistori.

IV. UCAPAN SYUKUR DAN PENUTUP


1. Masing-masing anggota Jemaat berdoa mengucap
syukur dalam hati.
2. Berita Jemaat.
3. Doa penutup oleh Majelis Jemaat di konsistori.
15
Keterangan:
1. Tanda *) berarti berdiri
2. P. Maksudnya Pemimpin Ibadah
3. J. Maksudnya Jemaat.
4. Apabila ada akta khusus, seperti misalnya Perjamuan
Kudus, Baptisan, Peneguhan Sidi dan lain-lain, maka
akta tersebut ditempatkan antara akta ke 9 dan ke 10
yaitu sesudah menyanyi tetapi sebelum mengumpulkan
persembahan syukur. Akta ke 10 (menyanyi dan
persembahan dilaksanakan setelah akta khusus itu).
5. Doa Bapa Kami hanya diucapkan satu kali dalam setiap
ibadah, karena itu apabila dalam Ibadah yang memakai
Liturgi II ada akta khusus, maka Doa Bapa Kami tetap
diucapkan bersama pada Doa Syafaat bukan dalam akta
pelayanan khusus tersebut.
6. Akta 15 disesuaikan dengan pemimpin ibadah yang
melayani waktu itu. Bila seorangPendeta, maka ia
menumpangkan tangan pada waktu mengucapkan berkat.

~~~

16
PENJELASAN
LITURGI II
Liturgi II adalah pengembangan dari Liturgi I, oleh
karena itu penjelasan Liturgi I berlaku pula disini. Pada
hakekatnya ibadah hari minggu adalah perayaan
kemenangan dan pembebasan. Melalui ibadah, jemaat
diikutsertakan merayakan kemenangan Yesus Kristus, dan
pembebasan manusia dari cengkeraman dosa dan maut.
Kehadiran Yesus Kristus dalam Gereja menciptakan
suatu pertemuan dan percakapan (dialog) antara Tuhan dan
jemaat-Nya. Ia memanggil, jemaat menjawab; Ia berfirman
jemaat mengaminkan; Ia memberi, jemaat menerima dan
mengucap syukur dalam berbagai bentuk pengungkapan.
Karena itu Liturgi II memberikan peranan aktif kepada
jemaat dalam berdialog dengan Tuhannya.
Unsur baru dalam Liturgi II juga nyata dalam akta 5
yaitu Pengakuan Dosa dan Pemberitaan Anugerah. Kedua
unsur ini lebih dikonkritkan dengan menempatkannya pada
satu akta. Dalam berdialog dengan Allah jemaat dengan
sadar dan tulus ikhlas secara terbuka mengaku dosanya di
hadapan Tuhan dan karena itu, ia senantiasa merindukan
persekutuan dengan Yesus Kristus yang telah dan sedang
membebaskannya dari dosa dan maut (Band. Mz.25:51, 130,
Yes. 64, Rm. 7).
Dalam pemberitaan anugerah jemaat mendengar
pemberitaan anugerah Allah yang di dalam Yesus Kristus
telah mendamaikan diri-Nya dengan dunia. Berdasarkan
berita anugerah itu jemaat dengan sukacita dapat
menyampaikan puji-pujiannya, pengakuannya, dosanya,

17
kerinduannya mendengarkan Firman Tuhan dan
persembahan syukurnya (bandingkan Mz.92, 95, 103;
Yoh.3:16; Rm.5:1-5, 8:31-39; II Kor.5:17-21; Efs. 2:4-7).

Nyanyian yang dinyanyikan pada akta ke-16 ialah nyanyian


pengucapan syukur atau nyanyian pengutusan.

18
LITURGI
KEBAKTIAN HARI MINGGU
( LITURGI III )
Warta Jemaat
1. Menyanyi:
(berdiri)
2. Votum dan Salam
(berdiri)
P: Mengucapkan Votum dari Mazmur 124:8 dan
Salam dari Roma 1:7b, II Korintus 1:2
J: Dan Bagimu Juga
P+J: AMIN.
3. Menyanyi
(berdiri)
4. Hukum Kasih – Matius 22:37-40
(berdiri)
5. Menyanyi nyanyian sambutan atas Hukum kasih
(berdiri)
6. Pengakuan Dosa
(duduk)
P: Ya Bapa di Surga, kami mengaku kepada-Mu,
bahwa kami telah berdosa dalam pikiran,
perkataan, perbuatan dan sikap hidup yang tidak
sesuai dengan kehendak-Mu.
Jika Engkau ya Bapa mengingat-ingat kesalahan
kami, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
J: Ya, Tuhan, pada-Mu ada kasih dan pengampunan,
kasihanilah kami ya Bapa, menurut rahmat-Mu
yang besar.
P+J: (menyanyi)
____ ____

19
5 . 4 3 4 5 . 3 . 4 . 3 2 3 4 .
2 .
Tu- han ka- si- ha - ni, Kris – tus ka - si– ha -
ni
____
5 . 4 3 4 5 . 6 . 5 . 4 . 3 .
Tu–han ka-si – ha - ni ka - - - mi.
7. Pemberitaan Anugerah (duduk)
P: Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang
sabar dan limpah kasih setia. Seperti seorang Bapa
sayang kepada anak-anaknya demikian Tuhan
sayang kepada orang yang takut akan Dia (atau
Yohanes 3:16)

P+J: Menyanyi nyanyian sambutan atas pemberitaan


anugerah.
8. Doa Epiklese
P: Ya Bapa, terima kasih, kami sudah berhimpun. Ya
Allah Roh Kudus terangilah hati kami dan
pimpinlah kami supaya kami dapat mengerti dan
memahami arti dan makna Firman-Mu dalam
kehidupan kami sehari-hari. Dalam nama Yesus
Kristus kami berdoa. Amin.
9. Pembacaan Alkitab
10. Khotbah
11. Menyanyi
12. Apostolikum (diucapkan bersama sambil berdiri)
13. Persembahan diiringi nyanyian
14. Doa Persembahan
(Sementara pundi masih dipegang, seorang Majelis
Jemaat mengucapkan doa sebagai berikut):
Bapa di Surga, kami bersyukur bahwa Engkau telah
melibatkan kami dalam pekerjaan-Mu melalui

20
persembahan yang telah kami persembahkan, yang
kami ambil dari berkat-Mu juga.
Ajar kami untuk menggunakan dengan baik apa yang
sudah diberikan dan yang masih ada pada kami.
Kiranya persembahan ini akan membawa hormat dan
kemuliaan bagi-Mu dalam nama Tuhan Yesus kami
berdoa. Amin.
15. - Menyanyi: Nyanyian syukur persembahan
- Akta khusus (bila ada)

16. Doa Syafaat


17. Nyanyian berkat berdiri
18. Berkat

Pemimpin mengucapkan berkat yang antara lain


diambil dari:
- Bilangan 6 : 24 – 26
- Filipi 4 : 7
- II Korintus 13 : 13
Catatan:
Bila yang memimpin kebaktian seorang Pendeta:
menumpangkan tangan dan mengucapkan: …..
“kamu” …..
Bila yang memimpin kebaktian bukan Pendeta: tidak
menumpangkan tangan dan mengucapkan kata: ……
“kita” ….
P+J: (menyanyi)

3 . . 2 . . 1 . . 7 . . 1 . .
A - - - - - min, A - - min
19. Menyanyi:
Sesudah menyanyi, jemaat duduk kembali dan berdoa
secara pribadi mengucap syukur atas selesainya ibadah.
21
~~~

22
PENJELASAN LITURGI III

Susunan dan bentuk Liturgi III ini mengalami beberapa


perubahan dari Liturgi I dan II karena ingin menekankan
beberapa hal sebagai berikut:

a. Kerinduan melayani Tuhan dengan unsur budaya yang


menyentuh hatyi jemaat. Musik, bunyi-bunyian, lagu
daerah, yang berfungsi sebagai aba-aba bahwa suatu
upacara besar akan dimulai disini diberi tempat pada
unsur introitus.

b. Dasa Titah dan Apostolikum dalam liturgi ini kedua-


duanya dipakai. Dasa Titah sebagai Hukum Allah disini
berfungsi sebagai cermin yang menyatakan betapa
besarnya dosa manusia sehingga ia membutuhkan
pembebasan dan penyelamatan. Karena itu Dasa Titah
ditempatkan sebelum akta pengakuan dosa. Sedangkan
Apostolikum diikrarkan setelah mendengar Firman
Tuhan sebagai ucapan syukur dan sebagai pengaminan,
serta pengakuan akan karya Firman Allah.

c. Unsur Pengakuan Dosa dan unsur Pemberitaan Anugerah


(keduanya ditekankan oleh Calvin) disini masing-masing
diberi tempat tersendiri dan dihayati oleh jemaat secara
responsoris.

d. Dalam liturgi ini Berita Jemaat diakui sebagai salah satu


unsur liturgi yang dapat ditempatkan antara akta 1 dan 2
(sebelum votum dan salam) atau sesudah ibadah (jadi
menjadi akta 19) menurut kondisi jemaat setempat.

~~~

23
24
LITURGI
KEBAKTIAN HARI MINGGU
( LITURGI IV )

Persiapan Jemaat: Menyanyi


(berdiri)
1. Votum Dan Salam
(berdiri)
P: Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN yang
menjadikan langit dan bumi (Mazmur 124:8).
Salamkepadamu dari segala orang kudus, kasih
karunia dari Tuhan Yesus Kristus menyertai
Saudara (II Korintus 13:12; Pilipi 4:22-23)
J: Sejahteralah kita sekalian
P+J: Menyanyi:
i . i 2 i / 6 . . 0
A - min, A - min.

2. Menyanyi
(berdiri)
3. Dasa Titah
(berdiri)
4. Pengakuan Dosa
(duduk)
P: Oleh karena hukum Allah menegaskan segala
kesalahan kita dan dosa kita, maka sepatutnyalah
kita merendahkan diri di hadirat Allah mengaku
dosa kita: (atau: Oleh karena hukum Allah sebagai
berita pembebasan Allah menuntut ketaatan jemaat
dan menuntut jemaat untuk pengenalan dosa, maka
sepatutnyalah kita merendahkan diri di hadapan
Allah mengaku dosa kita).
25
J: Bapa kami yang pemurah, kami mengaku bahwa
kami semua berdosa di dalam pikiran, perkataan
dan perbuatan kami. Kami mohonkemurahan dan
pengampunan dalam nama Yesus Kristus.

P+J: (menyanyi)
____ _____ _____ ____ _____ _____
3 . 5 6 5 6 i 5 . 5 3 5 6 5 5
.
Su - ci- kan - lah ka - mi ya Tu -
han
5. Pemberitaan Anugerah (duduk)
P: Sebab itu dengarlah berita anugerah dari Tuhan.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal (Yohanes 3:16)
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar, karena itu muliakanlah Allah dengan
tubuhmu! (I Korintus 6:20).

P+J: (Menyanyi)
________ _______
5 3 5 5 3 3
T’rima ka- sih Tu-han
6. Pengakuan Percaya (berdiri)
P+J: Mengikrarkan bersama Pengakuan Iman Rasuli
atau Pengakuan Nicea.
7. Menyanyi: Nyanyian Pengakuan Jemaat (berdiri)
8. Persembahan Syukur (duduk)
P. Mengucapkan I Tawarikh 29:4b atau Mazmur
116:12a atau lainnya.

26
J. Memberikan persembahan syukurnya, dan
menyanyikan nyanyian yang sesuai dengan
persembahan syukur.

9. Doa Persembahan Syukur (duduk)


P: Bapa di Surga, kami bersyukur Engkau telah
melibatkan kami dalam pekerjaan-Mu melalui
persembahan yang telah kami persembahan yang
kami ambil dari berkat-Mu juga.
Ajar kami untuk menggunakan dengan baik yang
masih ada pada kami. Kiranya semuanya itu akan
membawa hormat dan kemuliaan bagi-Mu. Dalam
nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
10. Menyanyi: Nyanyian syukur persembahan
11. Doa untuk Pemberitaan Firman
P: Ya Tuhan terangilah hati dan pikiran kami.
Perdengarkanlah Firman-Mu kepada kami. Ya
Allah, Roh Kudus, berilah kami hikmat dan
pengertian serta kesediaan untuk mendengar
firman-Mu. Berfirmanlah ya Tuhan, kami telah
sedia mendengar. Dalam nama Yesus Kristus kami
berdoa kepada-Mu. Amin
12. Pembacaan Alkitab dan Khotbah
13. Menyanyi: Nyanyian Jemaat dan atau Paduan Suara
yang mengaminkan Firman sesuai isi khotbah.
Akta Khusus (bila ada)
14. Doa Syafaat, diakhiri dengan Doa Bapa Kami yang
diucapkan bersama.

15. Menyanyi: Nyanyian berkat


(berdiri)
16. Berkat

27
- Pemimpin mengucapkan berkat (Lihat Liturgi I No.
17).
- P + J (Menyanyi):
______ _____

1 . 1 . 2 3 2 1 / 2 . 2 3 0 / 1 . . . / 13 0
A - min, A - - - - - min A - - - min

- Saat teduh.

~~~

28
PENJELASAN SUSUNAN DAN BENTUK
LITURGI IV
Susunan dan bentuk Liturgi IV ini dibagi dalam 7
kelompok. Maksud pengelompokan itu untuk lebih
menyatakan dalam hubungan mana suatu unsur liturgi (akta)
ditempatkan dan agar tidak mencampur-baurkan maksud dan
fungsinya masing-masing misalnya doa persiapan, doa
pembacaan Alkitab (epiklese), doa syafaat serta berkat.
Begitu juga dengan nyanyian persiapan, nyanyian
pembukaan, nyanyian sambutan atas Firman Tuhan,
nyanyian persembahan syukur dan sebagainya.
Penjelasan masing-masing kelompok sebagai berikut:
- Persiapan
Sebenarnya persiapan beribadah telah dimulai dari rumah.
Kiranya bukan saja pengkhotbah yang telah
mempersiapkan diri dari rumah tetapi seluruh anggota
jemaat. Jemaat mempersiapkan diri dengan perlengkapan
(Alkitab, buku nyanyian), persembahan syukur. Dan
persiapan yang matang bagi yang akan mengambil
bahagian misalnya paduan suara, vocal group, to
ma’parapa’, tarian dan sebagainya. Persiapan di gedung
gereja termasuk persiapan Majelis Jemaat di Konsistori,
doa Majelis Jemaat, doa pribadi jemaat dan introitus.
- Votum dan salam ditempatkan sebagai pembukaan ibadah,
bukan berkat.
- Kelompok pengakuan dosa dan pemberitaan anugerah
didahului oleh pembacaan Dasa Titah sebagai berita
pembebasan yang menuntut ketaatan jemaat dan menuntun
untuk pengenalan dosa. Dalam hukum kasih (Dwi Titah)
itu pulalah terbuka jalan untuk pertobatan dan
pengampunan.
- Pengakuan percaya dan persembahan syukur (kelompok
IV) mengikuti berita pengampunan (kelompok III) sebagai
29
ikrar dan ucapan syukur. Dalam Hosea 14:3 kita dapatkan
urutan: pengakuan dosa dan pertobatan – pengampunan
dan persembahan pengakuan. Persembahan pengakuan
ialah persembahan hidup (bandingkan Rm. 12:1).
Mengaku berarti kita mempersembahkanhidup kita untuk
dikuasai oleh Firman Tuhan, dikuasai oleh kebenaran
Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari (Gal 2:20-21).
Dihubungkan pengakuan dengan persembahan uang/natura
adalah persembahan kurban dan bahwa ibadah jemaat
adalah ibadah kurban. Karena Kristus sebagai satu-satunya
Imam Besar telah membawa kurban, sekali dan untuk
selama-lamanya menggantikan pengurbanan kita.
- Kelompok V adalah pemberitaan Firman.
Pemberitaan Firman Tuhan merupakan bagian terpenting
dalam ibadah jemaat karena itu ditempatkan pada puncak
ibadah. Jemaat telah siap dengan sukacita di hadapan
Tuhan dan dengan penuh kerinduan mendengarkan firman-
Nya. Firman Tuhan yang telah dibacakan diterangkan dan
diterapkan ke dalam kehidupan jemaat melalui khotbah.
Sebab itu antara pembacaan Alkitab dan khotbah tidak
diceraikan dengan unsur lain. Khotbah membangun jemaat
agar jemaat menjadi jemaat misioner, siap diutus ke dunia
sehari-hari. Alkitab baru menjadi Firman yang hidup, baru
menjadi jelas apabila Tuhan sendiri yang mengerjakannya
yang menerangkannya melalui Roh-Nya yang kudus.
Karena itu sebelum pembacaan Alkitab dan khotbah
didahului dengan doa epiklese, yaitu permohonan
pimpinan Roh Kudus, agar menerangi hati dan pikiran,
baik pengkhotbah maupun jemaat.
- Kelompok VI adalah kelompok doa syafaat dan berkat.
Pemimpin ibadah jangan menyusun sendiri rumus berkat
(dan votum serta salam), selain dari yang telah ditetapkan
oleh Sinode Am (atau c.q. Sinode Kerja) untuk kebaktian
hari Minggu.
- Terkahir, kelompok penutup, sudah jelas.
30
- Tentang bersalaman melalui jabatan tangan antara pelayan
ibadah hari Minggu, dengan peserta ibadah, dapat
dilakukan bagi jemaat yang memungkinkan untuk itu.
~~~

31
UNSUR-UNSUR LITURGI

Liturgi berarti pelayanan. Kata itu dapat berarti


pelayanan secara umum yaitu pelayanan yang dilaksanakan
seseorang atau sekelompok orang kepada masyarakat atau
bangsa.
Secara khusus liturgi diartikan sebagai pelayanan kepada
Tuhan dalam ibadah. Dalam ibadah pelayanannya kepada
Tuhan, jemaat mengungkapkan pengucapan syukurnya
dengan hati, perasaan dan pikiran, yang diwujudkan dalam
bentuk pelayanan (liturgi) secara tertib, teratur dan hikmat.
Unsur-unsur pelayanan, nilai-nilai yang hendak diungkapkan
disusun secara terpadu dalam suatu bentuk liturgi. Menurut
Tata Gereja Toraja, liturgi pada kebaktian hari Minggu
ditetapkan oleh Sinode Am Gereja Toraja.
Dalam Alkitab kita tidak menjumpai isi dan bentuk
liturgi yang lengkap. Dalam Kis.Ras. 2:41-42, I Kor. 14:26-
33 kita jumpai unsur-unsur nyanyian (puji-pujian),
persembahan, pemberitaan Firman, pelayanan sakramen
baptisan dan perjamuan kudus, yang dilaksanakan secara
dialogis. Dalam Mazmur 149, 150 dikatakan: pujilah Dia
dalam jemaah orang saleh, di tempat kudus-Nya dengan
nyanyian baru, dengan tari-tarian, dengan suling dan
ceracap. Jadi semacam berkasidah. Unsur-unsur yang
terdapat dalam liturgi Calvin di Straszburg ialah: Persiapan,
votum dan salam, nyanyian jemaat, pengakuan dosa,
pemberitaan anugerah, pengakuan percaya, Dasa Titah, doa
pemberitaan Alkitab, pembacaan alkitab, persembahan,
khotbah, doa syafaat dan berkat. Gereja-gereja di Indonesia
mengambil alih unsur-unsur liturgi dan pemahamannya
sesuai dengan latar belakang pemberita Injil dari barat.
Dengan demikian jelaslah bahwa bentuk dan isi liturgi
ibadah jemaat itu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan
perkembangan jemaat sepanjang masa.

32
Di bawah ini dijelaskan beberapa unsur liturgi dalam
ibadah hari Minggu yang telah mentradisi dalam gereja-
gereja.

1. PERSIAPAN MAJELIS JEMAAT DAN JEMAAT


Persiapan beribadah oleh setiap anggota jemaat
dimulai sejak dari rumah: mempersiapkan hidupnya,
peralatan, beribadah (Alkitab, buku nyanyian),
persembahannya. Di Gereja, Majelis Jemaat dan jemaat
mempersiapkan diri dan dipersiapkan sehingga masing-
masing akan mengatakan; “Hatiku siap ya allah, hatiku siap,
aku mau menyanyi, aku mau bermazmur” (Mazmur 57:8).
Di ruang konsistori salah seorang Majelis Jemaat
berdoa (singkat) mohon pimpinan Tuhan atas ibadah yang
segera akan dimulai dan pimpinan Tuhan atas pemimpin
ibadah. Jemaat dipersiapkan dengan mengungkapkan
kerinduannya beribadah menghadap Tuhan dengan nyanyian
misalnya Kidung Jemaat 15 (= NR 94). Berhimpun semua,
atau dengan paduan suara atau dengan musik lainnya yang
telah dipersiapkan dengan matang. Sementara musik atau
nyanyian persiapan tersebut dinyanyikan pemimpin ibadah
dan Majelis Jemaat keluar dari konsistori. Penyerahan
Alkitab dan pemberian selamat (jabat tangan) kepada
pemimpin ibadah berarti Majelis Jemaat memberikan
kepercayaan pertanggungjawaban kepada pemimpin ibadah
untuk memimpin ibadah seterusnya.

2. VOTUM DAN SALAM


Votum adalah satu proklamasi yang diucapkan oleh
pelayan, tentang pertolongan dan keselamatan Allah yang
telah memanggil dan mengumpulkan jemaat-Nya untuk
beribadah. Rumus Votum diambil dari Mazmur 124:8 atau
rumusan Trinitas.
Salam adalah tanda persekutuan. Kita memberikan salam
kepada orang lain dalam pengharapan bahwa ia beroleh
33
sejahtera. Salam gerejawi berarti Tuhan Allah mau
mengadakan persekutuan dengan jemaat-Nya dan
menganugerahkan keselamatan baginya, yang disampaikan
oleh pelayan. Salam itu diaminkan oleh jemaat. Rumus
salam diambil dari: Roma 1:7b atau II Korintus 1:2.

3. NYANYIAN JEMAAT
Isi, bentuk dan fungsi nyanyian jemaat dapat berupa
pemberitaan Firman Tuhan atau berupa respons atas
pemberitaan Firman Tuhan. Oleh karena itu ada bermacam-
macam jenis nyanyian jemaat, misalnya: Nyanyian
pemberitaan Firman, puji-pujian pembukaan ibadah
misalnya Kidung Jemaat No.15 = NR No.94, nyanyian
pengakuan dosa, pembacaan Alkitab, pengakuan iman,
nyanyian pengucapan syukur dan persembahan, nyanyian
doa (hampir 25% dari 150 Mazmur berjudul doa), nyanyian
pengutusan, berkat.
Selain itu nyanyian jemaat juga mengikuti tahun gerejawi,
waktu (siang, malam), peristiwa-peristiwa tertentu (nyanyian
kedukaan/penghiburan, nyanyian penahbisan rumah dan
sebagainya). Untuk dapat menggunakan nyanyian Nyang
tepat kita dapat ditolong oleh “Petunjuk Penggunaan
Nyanyian” yang terdapat dalam buku-buku nyanyian
gerejawi. Nyanyian yang dipakai dalam setiap ibadah jemaat
harus disesuaikan dengan tema pada saat itu, disesuaikan
dengan unsur-unsur liturgi yang didukungnya dan dengan
tahun gerejawi.
Tujuan nyanyian jemaat ialah supaya Allah dimuliakan di
dalam semua tempat dalam segala situasi pada segala abad.

4. NYANYIAN PADUAN SUARA DAN VOKAL GROUP


Paduan Suara dan Vokal Group Gerejawi juga
merupakan wahana pemberitaan Firman Allah dan alat untuk
mengaminkan pemberitaan serta respons atas pemberitaan
Firman. Paduan Suara dan Vokal Group merupakan

34
bahagian dari jemaat (bukan mewakili jemaat) dalam
mengaminkan Firman Tuhan. Paduan Suara atau Vokal
Group dapat menuntun nyanyian jemaat (seperti
instrumental), menyokong nyanyian jemaat untuk
menghidupkan ibadah jemaat. Paduan Suara dan Vokal
Group ada dalam rangkaian ibadah jemaat bukan semacam
selingan saja. Oleh karena itu apabila Paduan Suara atau
Vokal Group akan mengambil bahagian tidak boleh
menghapuskan perhatian terhadap unsur ibadah yang baru
selesai, tidak boleh memutuskan hubungan antara unsur
ibadah yang baru selesai dengan unsur yang baru akan
menyusul melainkan merupakan jembatan penghubung
antara kedua unsur tersebut. Paduan Suara dan Vokal Group
harus mendukung tema ibadah, tahun gerejawi dan unsur
ibadah yang paling dekat dengannya (yang mendahului dan
yang menyusul).

5. PENGAKUAN DOSA DAN PEMBERITAAN


ANUGERAH
Kedua unsur ini ditambah dengan Petunjuk Hidup
merupakan salah satu ciri gereja-gereja Calvinis. Ketiga
unsur tersebut sesuai dengan kerangka Katekismus
Heidelberg yang urutannya adalah dosa, anugerah dan
pengucapan syukur.
Pengakuan dosa. Dalam berdialog dengan Allah jemaat
dengan sadar dan tulus ikhlas secara terbuka mengaku di
hadapan Allah bahwa ia berdosa kepada Allah dan karena itu
ia senantiasamerindukan persekutuan dengan Yesus Kristus
yang telah membebaskannya dari dosa dan maut
(bandingkan Mazmur 25, 51, 130, Yesaya 64, Roma 7).
Pemberitaan Anugerah. Di sini jemaat mendengar berita
pemberitaan Anugerah Allah di dalam Yesus Kristus yang
telah mendamaikan diri-Nya dengan dunia. Berdasarkan
berita anugerah itu Jemaat dengan lega dapat menyampaikan
puji-pujian, pengakuannya, persembahannya dan
kerinduannya akan Firman Tuhan (bandingkan dengan
35
Mazmur 92, 95, 103, Efesus 2:4-7; Roma 5:1-5; 8:31-39; II
Korintus 5:17-21; Yohanes 3:16).

6. DOA
Doa merupakan komunikasi dengan Allah. Hubungan
antara Tuhan Yesus dengan jemaat-Nya setelah kenaikan-
Nya ke Surga tidak lagi merupakan hubungan jasmaniah
dengan tatap muka tetapi dengan cara rohaniah yaitu dengan
doa. Ketika Gereja lahir melalui pencurahan Roh Kudus,
maka pekerjaan Gereja dimulai dengan doa (Kis. 1:14; 6:4,
12; Roma 12:12; Fil. 1:19; Yak. 5:15-18; Efs.6:18). Calvin
mengatakan “Doa adalah nafas orang Kristen”. Melalui doa
Allah mencapai dan menyentuh kehidupan manusia sampai
yang terdalam. Dengan doa kita mengakui kehadiran kuasa
Allah dalam kehidupan kita, yaitu kuasa membebaskan,
memelihara, melindungi, menyembuhkan, menghakimi dan
membinasakan. Dengan berdoa kita membuka hati kita dan
mengalami kuasa Allah.
Dalam Sejarah Gereja kita mengenal beberapa bentuk dan
jenis doa, misalnya:
- Doa dalam bentuk nyanyian, misalnya Mazmur, Kyrie
eleison (Tuhan kasihani). Kyrie eleison ialah doa yang
dinyanyikan sesudah pengakuan dosa. Kyrie eleison
sendiri adalah pengakuan dosa.
- Doa yang diucapkan oleh jemaat secara berbalas-
balasan (doa litani) misalnya dengan memakai Mazmur
103 atau 136. Colecte adalah doa bersama jemaat yang
biasanya juga diucapkan sesudah Pengakuan dosa.
- Doa Epiklese, yaitu doa untuk memohonkan kedatangan
Roh Kudus agar Firman Allah dapat diberitakan dan
didengarkan dengan baik. Biasanya Epiklese diucapkan
sebelum pembacaan Alkitab.
- Doa Syafaat (I Tim. 2:1-7), yaitu doa permohonan
kepada Tuhan bagi jemaat dan anggota jemaat,
pekabaran Injil, pemerintah dan dunia. Doa syafaat
terdiri dari doa bebas dan sering diakhiri dengan Doa
36
Bapa Kami. Calvin menempatkan doa syafaat ini sesudah
khotbah. Bahasanya supaya sederhana, mudah diikuti
jemaat, tidak berbelit-belit, jelas dan terarah.
- Doa persembahan. Memperhadapkan kepada Tuhan
persembahan jemaat baik uang maupun natura,
memohonkan berkat dan perkenan Tuhan atas
persembahan itu dalam pemakaiannya.
- Doa persembahan ibadah dan penutupan ibadah di
Konsistori oleh Majelis Jemaat. Doa persiapan ibadah di
Konsistori ini singkat yang memohon pimpinan Tuhan
atas ibadah yang akan dimulai dan atas pemimpin ibadah
agar ia melayani ibadah dengan hikmat dan
memberitakan Firman Tuhan dengan berani tanpa segan
dan ragu-ragu.
- Doa penutupan ialah pengucapan syukur kepada Tuhan
yang telah menyertai ibadah jemaat.

Oleh karena doa itu mempunyai fungsi masing-


masing, maka hendaknya doa itu dilaksanakan sesuai dengan
fungsinya masing-masing jangan dikacaukan. Kadang-
kadang doa pembukaan ibadah atau doa pembacaan Alkitab
kita sudah jadikan doa syafaat.

7. DASA TITAH
Dasa Titah (Dekalog atau 10 hukum) adalah kasih
karunia Allah kepada umat perjanjian-Nya, umat yang telah
diselamatkan. Dengan Dasa Titah Allah menyatakan Diri
sebagai Juru Selamat yang telah membebaskan bangsa Israel
dari perbudakan dan di dalam Yesus Kristus telah
membebaskan kita dari hukum dosa dan hukum maut, sebab
Kristus adalah kegenapan Hukum Taurat (Ul. 8:1; 30:6-20;
Kel. 20:2; Bil. 15:41; Luk. 2:11; Roma 8:1; 10:4; Gal.
13:13). Dalam Dasa Titah pertama-tama Allah menyatakan
Diri sebagai penyelamat sebelum perintah dan alarangan
(hukum) disampaikan. Allah memilih umat-Nya dan kepada-
Nya Allah menyatakan kehendak-Nya, hukum-Nya supaya
37
umat itu hidup, tetapi jika tidak dilaksanakan dan dilanggar
akan membawa maut dan kebinasaan. Dasa Titah sebagai
karunia menuntun kita untuk mengenal dosa kita supaya kita
datang kepada pengenalan Yesus Kristus dan menimbulkan
ketaatan iman. (Bandingkan Pengakuan Gereja Toraja III.8
Katekismus Heidelberg Minggu 2.3).
Dasa Titah yang diringkaskan oleh Yesus Kristus dalam Dwi
Titah yaitu kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia
adalah satu-satunya dasar yang normatif bagi kehidupan
manusia, baik kehidupan pribadi baik kehidupan sosialnya
dan kehidupan keagamaannya. Hukum Allah, kehendak
Allah adalah sumber segala keadilan dan kebenaran, sumber
hukum sipil dan hukum keagamaan (bandingkan PGT II.6
Katekismus Heidelberg Minggu 1.4). Dasa Titah dan Dwi
Titah sebaiknya dibacakan bersama-sama dalam ibadah
jemaat.

8. PENGAKUAN IMAN
Pengakuan iman adalah rumusan gereja sebagai hasil
refleksinya terhadap penyataan Allah. Pengakuan iman
berfungsi sebagai ungkapan iman sebagai kesaksian, untuk
memelihara kesatuan iman dan sebagai pegangan untuk
menyatakan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari dan
melanjutkannya kepada generasi yang berikut.
Pengakuan iman sebagai refleksi terhadap pernyataan Allah
diikrarkan dengan mulut dan hati, artinya jemaat sendirilah
yang mengucapkan atau menyanyikannya sebagai puji-
pujian atau sebagai ucapan syukur.
Pada umumnya yang diikrarkan jemaat pada ibadah hari
Minggu ialah Pengakuan Oikumenis yaitu Pengakuan Iman
Rasuli atau pengakuan Nicea untuk menyatakan bahwa
gereja adalah bagian dari Gereja Am.

9. PEMBACAAN ALKITAB
Roh Kudus menyaksikan dan meyakinkan kita bahwa
Alkitab adalah Firman Allah dan bahwa Yesus Kristus
38
adalah Firman Allah yang hidup dan menyelamatkan.
Firman Allah itu untuk memanggil kita untuk percaya
kepada-Nya dan mengalami keselamatan-Nya. Dalam diri
Yesus Kristus kita memahami Firman Allah bahwa Allah
berkenan mengadakan relasi yang hidup dengan manusia.
Allah berfirman di tengah-tengah jemaat-Nya seperti Allah
berkenan hadir dan mengadakan relasi dengan jemaat-Nya,
Firman itu memberi terang, pelita bagi kaki kita, Firman
kebenaran dan kehidupan. Dalam pembacaan Alkitab dapat
dipakai sistim jamak (pembacaan dari PL dan PB) atau
sistim tunggal (hanya dari PL atau dari PB). Dalam
pemilihan perikop agar disesuaikan dengan tahun gerejawi
dan pergumulan yang aktual dalam masyarakat.
Agar pembacaan Alkitab dalam ibadah jemaat dapat
terencana mencakupi seluruh Alkitab, maka sebaiknya diatur
secara menyeluruh dalam suatu kalender bacaan. Hal ini juga
akan mencegah terlalu bebasnya para pelayan memilih
perikop yang disukainya dan jemaat hanya mendengarkan
perikop-perikop kesukaan pelayan. Antara lain karena itulah
Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja menerbitkan
buku Membangun Jemaat.
Pembacaan Alkitab diakhiri dengan: “Berbahagialah orang
yang mendengarkan Firman Allah dan memelihara dalam
kehidupannya” (Luk. 11:28).

10. KHOTBAH
Sejak dari ibadah dalam sinagoge dan ibadah jemaat
mula-mula khotbah berhubungan dengan pembacaan
Alkitab. Khotbah ialah usaha untuk menerangkan Firman
Allah dengan baik dan jelas untuk kemuliaan nama-Nya dan
untuk membangun jemaat (pengajaran, nasehat, teguran dan
penghiburan), supaya Firman Allah itu diberlakukan dalam
kehidupannya sehari-hari. Firman Tuhan itu diuraikan,
dijelaskan, diaktualkan, diaplikasikan (dikenakan) ke dalam
kehidupan jemaat. Khotbah hendaknya menyentuh

39
pergumulan jemaat sehari-hari. Dan hendaknya memakai
bahasa yang sederhana yang dapat dipahami oleh jemaat.

11. PERSEMBAHAN JEMAAT


Persembahan jemaat adalah pengucapan syukur
kepada Allah atas segala kebaikan-Nya. Sebagai tanda
pengucapan syukurnya kepada Yesus Kristus, satu-satunya
Imam Besar yang telah membawa kurban, sekali dan untuk
selama-lamanya, untuk menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan yang sia-sia supaya kita dapat beribadah kepada
Allah yang hidup (Ibrani 9:11-28).
Persembahan syukur jemaat adalah buah-buah iman jemaat,
karena itu persembahan haruslah yang terbaik dan diberikan
sebagai bagian dari kehidupan kita, bukan sebagian dari
kelimpahan kita (Luk. 21:4).

12. BERKAT
Berkat adalah penyampaian atau proklamasi kasih
dan berkat Allahbagi jemaat. Berkat disampaikan oleh
pelayan/pemimpin ibadah pada akhir ibadah. Apabila
pemimpin ibadah adalah seorang yang telah diurapi
(pendeta) maka berkat itu disampaikan dengan
menumpangkan tangan. Rumus berkat diambil dari II
Korintus 13:13 atau Bilangan 6:24-26 atau Filipi 4:7.

13. PENUTUP
Sementara pelayan turun dari mimbar, jemaat secara
pribadi duduk mengucap syukur. Majelis Jemaat menghitung
persembahan di konsistori mengkonsultasikan pelayanan
mendesak dan mengadakan doa pengucapan syukur.

Demikianlah beberapa unsur liturgi yang telah lasim dalam


Gereja-gereja di Indonesia.

40
SUSUNAN LITURGI

Bagaimana menyusun unsur-unsur di atas dalam


suatu Tata Ibadah (Liturgi)? Tata Ibadah adalah alat untuk
melayani Tuhan dalam ibadah jemaat secara teratur, tertib
dan hikmat. Susunan dan bentuk Tata Ibadah itu sendiri
bukan tujuan. Jika ia dijadikan tujuan, maka sia-sialah
ibadah kita (Mat. 15:9; Mark. 7:7).
Susunan dan bentuk Tata Ibadah adalah hasil pergumulan
gereja sepanjang abad dengan latar belakang tertentu.
Alkitab sendiri tidak memberikan susunan Tata Ibadah yang
lengkap. Oleh karena itu susunan Tata Ibadah senantiasa
terbuka dan tidak mutlak bahwa semua unsur-unsur liturgi
seperti tersebut di atas semuanya termuat dalam satu Tata
Ibadah. Kita mengambil unsur-unsur liturgi yang dapat
dihayati oleh jemaat yang disusun menurut pola pikiran yang
dapat dipahami jemaat.
Untuk penyusunannya kiranya perlu diperhatikan
beberapa pokok di bawah ini:
- Seluruh akta dalam liturgi harus merupakan satu
kesatuan yang bulat.
- Tata Ibadah yang utuh bulat itu mengikuti suatu jalan
pikiran theologis yang sistematis praktis.
- Tata Ibadah hendaknya memberikan kemungkinan
kepada jemaat menyatakan pengucapan syukurnya
dengan hati dan pikiran melalui persembahan ibadah,
harta dan hidupnya (Mazmur 150; Amsal 3:9; Roma
12:1-2; Matius 2:11; I Petrus 2:5; Roma 15:16).
- Tata Ibadah hendaknya memberikan tempat bagi akta
dialogis, suatu pertemuan percakapan dimana Tuhan
memanggil jemaat-Nya beribadah dan jemaat datang
berkumpul untuk memuliakan nama-Nya, Tuhan
berfirman, jemaat mendengar dan menanamkannya
dalam hatinya, Tuhan memberi, jemaat mengucap
syukur.

41
Sistematika yang berdasarkan pemikiran Theologia
dapat dilihat misalnya pada penempatan Dasa Titah dalam
susunan Tata Ibadah. Jikalau yang lebih ditekankan pada
Dasa Firman ialah fungsinya sebagai cermin yang
menyatakan kepada kita betapa besar dan seringnya kita
berbuat dosa maka unsur Dasa Titah ini hendaknya
ditempatkan sebelum Pengakuan Dosa. Jika Dasa Titah lebih
menekankan fungsinya sebagai berita pembebasan, maka ia
ditempatkan sesudah pemberitaan pengampunan dosa atau
sesudah pemberitaan Firman Tuhan. Dalam Liturgi I Gereja
Toraja Pengakuan Dosa tidak dicantumkan sebagai satu
unsur liturgi karena ia disatukan dalam unsur Doa
Pembacaan Alkitab.
Demikian Gereja-gereja menyusun liturginya bukan
asal tempel saja tetapi mengikuti suatu jalan pemikiran.
Kjalau kita perhatikan liturgi dari berbagai gereja kita
melihat bahwa unsur-unsur yang disebut di atas tadi tidak
mutlak semuanya diramu dalam satu liturgi. Beberapa gereja
termasuk Gereja Toraja mempunyai lebih dari satu liturgi
kebaktian Hari Minggu yang susunannya berbeda dengan
maksud supaya liturgi itu dapat dipilih sesuai dengan tema
yang hendak dikemukakan.

~~~

42
PETUNJUK PELAKSANAAN KEBAKTIAN
AGAR LEBIH BERFUNGSI UNTUK
MEMBANGUN
HIDUP KEROHANIAN WARGA JEMAAT

A. JENIS-JENIS KEBAKTIAN
Berdasarkan pengaturan dalam Tata Gereja Toraja
pasal 23 dan 24, Gereja Toraja mengenal dan melaksanakan
kebaktian-kebaktian sebagai b erikut:
1. Kebaktian hari minggu
2. Kebaktian hari-hari raya gerejawi
3. Kebaktian rumah tangga
4. Kebaktian pengucapan syukur
5. Kebaktian doa
6. Kebaktian penyegaran iman
7. Kebaktian penghiburan
8. Kebaktian pelayanan baptisan
9. Kebaktian pelayanan Perjamuan Kudus
10. Kebaktian Pemberkatan / Peneguhan Nikah
11. Dan Kebaktian-kebaktian lainnya yang diatur oleh
Majelis Jemaat.

B. MASALAH
Dalam pelaksanaan kebaktian-kebaktian di jemaat
ternyata bahwa ada kebaktian yang hanya merupakan
formalisme dan ritus belaka, tanpa dihayati baik oleh
pemimpin, maupun oleh jemaat.

Hal ini antara lain disebabkan oleh:


1. Ada kebaktian yang tidak atau kuranga dipersiapkan
dengan baik, baik isinya maupun cara pelaksanaannya.
Ada pelayan atau pengkhotbah yang tidak atau kurang
mempersiapkan diri dengan baik. Khotbah yang
disampaikan oleh pengkhotbah, sering terlalu dogmatis
sehingga jemaat belum mampu memahaminya ataukah

43
sebaliknya kbotbah itu tidak berdasar ajaran Alkitab
sehingga tidak membangun kehidupan rohani warga
jemaat. Tempat dan suasana kebaktian sering pula tidak
dipersiapkan dan tidak ditata (diatur) dengan baik
sehingga tidak memberikan suasana yang hikmat dalam
beribadah. Sering pula tempat paduan suara atau vocal
group tidak diatur rapih sehingga bukannya menambah
semarak dan hikmatnya ibadah malah justru mengurangi.

2. Pelaksanaan kebaktian yang cenderung ritualistis, ibadah


menjadi semacam upacara suci yang dipadatkan pada
waktu dan tempat tertentu sehingga menjurus kepada
simbolisme belaka. Hal yang demikian nampak dalam
pelaksanaan ibadah yang ditumpuk pada hari minggu
(sesudah kebaktian hari minggu dilanjutkan dengan
kebaktian rumah tangga atau kebaktian bergilir PWGT
dan PPGT). Juga nampak dalam pemadatan beberapa
akta khusus dalam suatu ibadah, dimana baptisan kudus,
perjamuan kudus, peneguhan nikah, peneguhan sidi dan
peneguhan Majelis Jemaat dilaksanakan seluruhnya di
dalam satu ibadah. Akibatnya tiap akta ibadah tidak lagi
dihayati dan acara ibadah menjadi terlalu panjang.

3. Pelaksanaan Penelaahan Alkitab sering berlarut-larut


pada percakapan mengenai hal-hal yang sepele ataukah
menjadi suasana adu argumentas dan saling
mempersalahkan, sehingga tujuan Penelaahan Alkitab
tidak tercapai. Ada warga jemaat yang tidak mau
mengikuti Penelaahan Alkitab dengan alasan tidak
mampu memberi jawaban yang pasti dan benar.

4. Kurangnya tenaga pelayan serta terbatasnya kemampuan


tenaga pelayanan yang ada ketimbang volume pelayanan
yang dihadapi dalam jemaat tentunya mempunyai
pengaruh terhadap pelaksanaan kebaktian-kebaktian
yang ada dalam jemaat.
44
5. Tentu ada hal-hal lain lagi selain yang sudah disebutkan
di atas, yang menyebabkan pelaksanaan kebaktian-
kebaktian yang ada, kurang fungsional membangun
hidup kerohanian jemaat.

C. SARAN-SARAN
Menyadari masalah-masalah tersebut di atas dan
mengingat maksud ibadah sebagai penyembahan kepada
Allah sebagai bentuk persekutuan, sebagai perayaan
kebangkitan Kristus, sebagai penghayatan iman jemaat, mak
ada beberapa petunjuk seperti berikut ini kiranya dapat
diperhatikan:
1. Mengusahakan agar segala bentuk ibaah yang
dilaksanakan oleh Majelis Jemaat dan Organisasi Intra
Gereja dalam lingkungan Gereja Toraja dapat
membangun iman/kehidupan rohani warga jemaat,
dengan melaksanakan kebaktian-kebaktian yang ada
secara lebih hidup (dinamis) dan bermutu, baik dalam
cara maupun isi.

2. Perlu mendorong dan memperlengkapi para


pelayan/pemimpin kebaktian dalam lingkungan Gereja
Toraja agar kebaktian-kebaktian dapat berlangsung,
sebagaimana yang diharapkan melalui:
a. Penataran/Konsultasi para Pendeta Gereja Toraja
b. Penataran Majelis Jemaat
c. Penataran Guru-guru Jemaat
d. Penataran Pengurus Organisasi Intra Gereja.

3. Para pemimpin ibadah agar mempersiapkan diri dengan


baik, khususnya khotbah yang akan disampaikan agar
dipersiapkan sebaik-baiknya sehingga sungguh-sungguh
merupakan pemberitaan Firman yang membangun

45
kehidupan jemaat yang mendengarkan. Penampilan yang
rapih dari pemimpin ibadah tak kurang pentingnya.
4. Tempat dan suasana ibadah hendaknya dipersiapkan
dengan baik. Hal-hal seperti: Tempat Paduan Suara dan
Vocal Group, pengeras suara, agar dipersiapkan dengan
baik lebih dahulu. Kalau ruang ibadah memungkinkan,
Paduan Suara dan Vocal Group sebaiknya ditempatkan
sedemikian rupa sehingga tidak membelakangi mimbar,
tetapi juga tidak membelakangi jemaat.
5. Janganlah ibadah dilaksanakan sebagai pemenuhan
persyaratan semata atau hanya sebagai upacara suci
belaka tanpa penghayatan, baik oleh pemimpin ibadah
maupun oleh jemaat terhadap kata-kata yang diucapkan,
formulir-formulir yang dibacakan, akta-akta liturgi dan
pelayanan yang ada.
6. Perlu dipahami apa maksud tiap-tiap akta liturgi dalam
kebaktian. Nyanyian atau Paduan Suara atau Vocal
Group jangan dianggap sebagai selingan untuk
mendengar khotbah atau akta-akta lain. Isi Nyanyian
hendaknya Alkitabiah dan hendaknya Nyanyian
dinyanyikan dengan baik, benar dan merdu.

7. Selain dari kebaktian-kebaktian yang sudah biasa


dilakukan selama ini di jemaat, maka ada satu kebaktian
yang cukup populer dalam Gereja Toraja tetapi beberapa
tahun terakhir sangat jarang atautidak lagi dilaksanakan,
yakni Gereja Padang. Gereja Padang jangan dikacaukan
atau disamakan dengan kebaktian pengucapan syukur
panen atau kebaktian pengucapan syukur tahunan. Gereja
Padang perlu digiatkan kembali oleh jemaat atau klasis-
klasis yang pelaksanaannya dapat sebagai berikur:
a. Dilaksanakan di luar gedung gereja, mungkin di
halaman gedung gereja bila cukup luas atau di
padang yang dirasa memadai untuk itu.
b. Dilaksanakan untuk menyegarkan semangat warga
gereja bagi tugas Pekabaran Injil, baik melalui
46
kehidupan praktis sehari-hari maupun melalui
pengumpulan dana.
c. Gereja Padang selain sebagai kebaktian penyegaran
iman juga adalah kebaktian Pekabaran Injil. Untuk
itu, Paduan Suara dan Vocal Group perlu
dipersiapkan sebaik-baiknya untuk menyampaikan
lagu-lagu pujian. Pengkhotbah dapat beberapa orang
yang sebelumnya masing-masing mempersiapkan diri
untuk mengkhotbahkan pokok-pokok tertentu.
d. Dalam pelaksanaan Gereja Padang tersebut agar tidak
diadakan sakramen, peneguhan sidi, pemberkatan
nikah dan akta khusus lainnya.
e. Dapat diadakan sehari penuh atau mungkin
dilanjutkan dengan malam lagu. Untuk itu jemaat
sebaiknya masing-masing membawa bekal dari
rumah masing-masing serta persembahan khusus
untuk Pekabaran Injil. Seluruh dana dan
persembahan yang terkumpul dalam Gereja Padang
tersebut dikhususkan untuk Dana Pekabaran Injil.

8. Majelis Jemaat hendaknya tanggap memperhatikan


keadaan dan jalannya ibadah, sehingga dimana perlu,
dapat mengambil tindakan untuk memungkinkan
terselenggaranya ibadah dengan tertib dan hikmat.

D. PENUTUP
Demikian beberapa petunjuk untuk pelaksanaan
kebaktian-kebaktian dalam jemaat, dengan harapan agar
dapat lebih berfungsi membangun kehidupan rohani warga
jemaat.
~~~

47
LITURGI KEBAKTIAN RUMAH TANGGA

1. NYANYIAN PUJI-PUJIAN
a. Dipimpin oleh Majelis Jemaat atau salah seorang
peserta ibadah.
b. Sebaiknya lebih dari satu nyanyian.

2. VOTUM DAN SALAM


a. Votum dan Salam:
Pertolongan kita dalam kebaktian rumah tangga ini
adalah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi.
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa
kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kita.
Amin.
b. Votum dan Salam dapat dilakukan dalam keadaan
berdiri (tergantung pada keadaan rumah tempat
kebaktian rumah tangga), dipimpin oleh pelayan.

3. PEMBACAAN MAZMUR PUJIAN


a. Pembacaan Mazmur pujian, dipimpin oleh pelayan
dan dapat dilakukan dalam keadaan berdiri serta
dapat dilakukan secara antiphonis.
b. Mazmur pujian dipilih beberapa ayat dari Mazmur-
mazmur: 1, 15, 23, 29, 30, 33, 34,63, 65-68, 84, 92,
95, 100, 103, 104, 105, 107, 111, 113, 115, 135, 136,
138, 145-150.

4. MENYANYI
a. Dapat dipimpin oleh Majelis Jemaat yang bukan
pelayan.
b. Pada akta ini, nyanyian yang digunakan adalah
Mazmur.

5. DOA PEMBACAAN ALKITAB


a. Doa pembacaan Alkitab dipimpin oleh pelayan atau
salah seorang Majeli Gereja.
48
b. Doa ini adalah doa khusus dalam rangka pembacaan
Alkitab dan bukan doa syafaat.
6. PEMBACAAN ALKITAB
Dilakukan oleh pelayan atau salah seorang anggota
keluarga.

7. RENUNGAN ATAU DISKUSI: Dipimpin oleh pelayan.

8. MENYANYI
a. Dipimpin oleh pelayan
b. Nyanyian ini sebagai respons atas Firman Allah.

9. PERSEMBAHAN / MENYANYI:
a. Pundi dapat dijalankan oleh salah seorang anak atau
seorang anggota keluarga.
b. Sementara menyanyi untuk persembahan,
persembahan uang dan natura diserahkan. Untuk
persembahan natura penguangannya dapat dilakukan
sesudah ibadah.

10. DOA SYAFAAT diakhisi dengan Doa Bapa Kami


a. Dipimpin oleh pelayan
b. Isi doa syafaat adalah:
- Menyangkut persembahan yang telah
diserahkan oleh peserta ibadah.
- Kehidupan rumah tangga dari keluarga yang
dilayani.
- Hal-hal penting yang ada dalam jemaat.

11. MENYANYI
a. Dipimpin oleh pelayan
b. Dapat dilakukan dalam keadaan berdiri

12. BERKAT
a. Dipimpin oleh pelayan
b. Dapat dilakukan dalam keadaan berdiri
49
Catatan:
1. Keterangan singkat:
Sejak Gereja Toraja berdiri, telah terdapat beberapa
pemahaman/ penekanan tentang ibadah yang
dilaksanakan di rumah anggota jemaat. Sekurang-
kurangnya telah terdapat tiga penekanan yaitu:
a. Bahwa ibadah yang diadakan di rumah tangga
anggota jemaat ialah kumpulan anggota jemaat untuk
mendoakan rumah tangga jemaat (bidstond). Tekanan
diletakkan pada sembahyang, doa (sembahyang
rumah tangga) untuk masalah-masalah rumah tangga.
Pembacaan Alkitab dan renungan diarahkan untuk
penghiburan dan pengajaran rumah tangga.
b. Ibadah rumah tangga jemaat merupakan kebaktian
yang dilaksanakan di rumah anggota jemaat.
Penekanan pada hal kebaktian dengan mengambil
alih sebahagian besar liturgi kebaktian di gereja
dengan mengutamakan khotbah pemberitaan Firman
Tuhan.
c. Ibadah rumah tangga jemaat adalah suatu upaya
anggota jemaat untuk bersama-sama memahami
Firman Tuhan lebih dalam. Dalam hal ini diskusi-
diskusi mengenai pokok iman Kristen yang
diungkapkan dalam pembacaan Alkitab, memegang
peranan penting. Kaitan ibadah dengan rumah
tangga anggota jemaat hampir tidak kelihatan,
kecuali pada doa khusus dalam rangka doa syafaat.
Bahan-bahan yang ada dalam membangun jemaat
mengikuti pola yang ketiga ini.
Ketiga penekanan tersebut dapat saling melengkapi.
Ketiga unsur tersebut dicoba ditampung dalam
konsep Liturgi Kebaktian Rumah Tangga di atas.

50
2. Liturgi ini disampaikan kepada jemaat untuk
dipergunakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan
yaitu pada setiap Minggu II.
3. Nyanyian pada akta 2, 4, 8, 9, 11 disiapkan oleh pelayan.
4. Ibadah rumah tangga adalah ibadah jemaat. Karena itu
ada beberapa akta yang dapat dipimpin oleh anggota
jemaat.
~~~

51
LITURGI KEBAKTIAN PEMBERKATAN NIKAH

I. PENDAHULUAN (Persiapan)
1. Tarian pengucapan syukur oleh anak-anak Sekolah
Minggu atau Vokal Group atau genderang
“Pa’tumbarakai” atau musik.
2. Menyanyi (berdiri)

II. IBADAH PEMBERKATAN NIKAH


1. VOTUM DAN SALAM (berdiri)
P. Pertolongan kita dalam kebaktian pemberkatan
Nikah ini adalah dari Tuhan yang menjadikan
langit dan bumi. Kasih karunia dan damai
sejahtera dari Allah Bapa kita dari Tuhan Yesus
Kristus menyertai kamu sekalian.
____ ___ ____ ______
J. 5 5 / 6 5 ‘ i i / 2 i ‘ 4 4 / 3 2 i 2 /
i .
Ha-le - lu-ya, Ha-le - lu- ya, Ha-le - lu - - -
ya!

2. PEMBACAAN: HUKUM KASIH: Matius 22:37-


40 atau
Roma 13:8-14
(berdiri)

3. MENYANYI: (berdiri)

4. DOA PEMBACAAN ALKITAB (duduk)

5. PEMBACAAN ALKITAB

6. KHOTBAH

7. MENYANYI

52
8. PEMBERKATAN NIKAH

9. PEMBACAAN MAZMUR 128

10. PERSEMBAYHAN / MENYANYI

11. DOA SYAFAAT

12. MENYANYI: Nyanyian berkat (berdiri)

13. BERKAT (berdiri)

Catatan:
1. Liturgi ini hanya dilakukan bila pemberkatan Nikah
dilaksanakan bukan pada hari Minggu. Jika pemberkatan
Nikah dilaksanakan pada hari Minggu, maka liturgi
yang dipergunakan adalah liturgi kebaktian Hari
Minggu.
2. Apabila mempelai memakai kaus tangan, maka kaus
tangan dilepaskan pada waktu berjabatan tangan.
3. Sebelum pemberkatan, maka mempelai perempuan
berada di sebelah kiri mempelai laki-laki, dan sesudah
pemberkatan, mempelai perempuan dipindahkan ke
sebelah kanan mempelai laki-laki oleh pendeta.
4. Jika pengantin menyediakan cincin kawin, maka
pemasangannya dilaksanakan sesudah pemberkatan
Nikah.
Pelayan memegang cincin yang disediakan dan
mengucapkan: “Cincin ini adalah tanda yang kelihatan
bahwa mulai hari ini Saudara ……… dengan Saudari
…………. Hidup dalam ikatan kasih yang utuh sebagai
suami isteri”.

53
Sesudah mengucapkan kata-kata ini, pelayan memberikan
cincin mempelai kepada mempelai laki-laki, untuk
dikenakan di jari manis tangan kanan mempelai perempuan.
Sesudah itu, menyerahkan cioncin mempelai laki-laki
kepada mempelai perempuan untuk dikenakan pada jari
manis tangan kanan mempelai laki-laki.

~~~

LITURGI
PENGURAPAN PENDETA GEREJA TORAJA

I. INTROITUS:
1. Prosesi Pendeta memasuki tempat Ibadah diiringi:
Tari-tarian, Musik Bambu, Orgen, Pa’parapa’,
Nyanyian jemaat (disesuaikan kondisi setempat).

II. 2. VOTUM dan SALAM


3. MENYANYI

III. 4. PANGGILAN ILAHI:


Pelayan: ALLAH memanggil, memilih dan
menetapkan hamba-hamba-Nya
untuk menggembalakan domba-
domba-Nya.
Calon Pendeta: Inilah aku Tuhan pakailah hamba-
Mu ini.
Pelayan: Dalam keterbatasan kita Allah
berkenan memakai sebagai teman
sekerja-Nya, Dialah yang

54
menyempurnakan pelayanan kita di
dalam Yesus Kristus yang adalah
Tuhan Juru Selamat dan Gembala
Agung.
Jemaat: Terpujilah Engkau Tuhan atas
perkenanan dan kemurahan-Mu.
P+CP+J: Amin.
5. Menyanyi: (Rohani 153, KJ 362, 363, atau
sejenisnya).

IV. PEMBERITAAN FIRMAN:


6. Doa Pembacaan Alkitab
7. Pembacaan Alkitab / Khotbah
8. Menyanyi
V. PENGURAPAN:
9. Pembacaan Formulir
10. Penumpangan Tangan kepada Pendeta yang
diurapi (dua belas Pendeta yang menumpangkan
tangan membacakan nats Alkitab paling banyak 2
ayat tanpa komentar apa-apa). Sambil penumpangan
tangan Pendeta yang diurapi berlutut, jemaat berdiri
menyanyi Mazmur 134 : 3).
11. Pemasangan Baju Jabatan (Baju Jabatan
dibawa oleh Ketua Majelis Jemaat setempat
diberikan kepada pelayan sambil mengucapkan: Toga
ini adalah pakaian jabatan Pendeta, pakailah dan siap
sedialah baik atau tidak baik waktunya untuk
mempertanggung jawabkan makna yang terkandung
di dalamnya).
12. Pelayan naik ke mimbar meneruskan
pembacaan formulir (Pendeta-pendeta dan jemaat
kembali duduk).

55
13. Doa
14. Pendeta yang baru diurapi naik ke mimbar
(sebelum naik ke mimbar pelayan memasangkan
Stola).
Dari mimbar ia mengungkapkan: selaku Hamba
Yesus Kristus yang adalah Kepala Gereja saya siap
melaksanakan tugas. Karena itu saya mengajak
saudara-saudara Penatua dan Diaken bekerja sama
untuk menunaikan tugas memperlengkapi warga
jemaat. Demikian pula kepada pengurus OIG bahkan
seluruh warga jemaat marilah kita bersama-sama
membangun Tubuh Kristus menuju kepada
kedewasaan Iman demi keluasan Kerajaan Allah.
Menyadari keterbatasan kita marilah kita mohon pi
mpinan Roh Kudus dalam menunaikan tugas
panggilan. Amin.
15. Persembahan (marilah kita mengucap syukur
sambil memberikan persembahan diiringi nyanyian
……)
16. Doa syafaat diteruskan dengan doa Bapa
Kami.

VI. PENUTUP:
17. Berkat (berkat ini dinyanyikan sambil
Pendeta menumpangkan tangan).
____ ____
1 . 1 . 2 3 2 1 / 2 . 23 0
Pendeta: Tu- han ber- kat- i ka - mu.
1 . 1 . / 13 0
Jemaat : Pim - pin - lah
____ ____
1 . 1 . 2 3 2 1 / 2 . 23 0
Pendeta: Tu- han si - na - ri ka - mu.
3
1 . 1 . / 1 0
56
Jemaat: Tun – tun - lah
____ ____
1 . 1 . 2 3 2 1 / 2 . 23 0
Pendeta: Tu- han ka- wa - li ka - mu
3
1 . . . / 1 0
P + J : A - - - min
(Lagu Pentatonik dinyanyikan dalam gaya
Toraja)

Keterangan: Dilaksanakan di luar kebaktian hari minggu

~~~

57
PELAYANAN BAPTISAN KUDUS
UNTUK ORANG DEWASA

Saudara-saudara Sidang Jemaat Tuhan.

Dengarkanlah perkataan titah Baptisan Kudus itu


seperti yang dititahkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus dalam
Matius 28:18-20 demikian: “Kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di Sorga dan di bumi. Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman”.

Adapun arti baptisan kudus itu seperti berikut:


1. Setiap kali kita menghadiri pelayanan Baptisan Kudus,
kita mengaku bahwa kita semua telah dikandungkan dan
diperanakkan dalam dosa sehingga tak dapat kita
memasuki kerajaan Allah kalau tidak diperanakkan pula.
Hal itu diajarkan kepada kita oleh tanda Baptisan Kudus,
agar supaya kita merendahkan diri di hadapan Allah serta
menanti keselamatan dan pengudusan kita hanya dari
pada-Nya.

2. Baptisan Kudus menyaksikan dan memeteraikan kepada


kita pengampunan dosa dalam Yesus Kristus. Sebab itu
kita dibaptiskan ke dalam Nama Bapa dan anak dan
Rohulkudus.
Dibaptiskan ke dalam Nama Bapa menyaksikan dan
memeteraikan kepada kita bahwa Ia mengadakan
perjanjian anugerah yang kekal dengan kita dan
mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya dan ahli waris-
Nya; Dibaptiskan ke dalam Nama Anak menjamin
kepada kita bahwa Ia menguduskan kita dalam darah-
58
Nyadan mempersatukan kita dengan maut dan
kebangkitan-Nya sehingga kita dibebaskan dari hukuman
atas dosa kita dan dibenarkan di hadapan Allah.
Dibaptiskan ke dalam Nama Roh Kudus memeteraikan
bahwa Ia hendak tinggal dalam kita dan memberikan
kepada kita dalam persekutuan dengan Kristus suatu
kehidupan baru dari hari ke hari.

3. Karena tiap-tiap perjanjian selalu mempunyai dua pihak


maka oleh baptisan kita dinasihatkan dan diwajibkan
untuk mulai hidup baru yaitu supaya kita mengasihi
Allah Tuhan kita dengan sebulat-bulat hati dengan
segenap jiwa dan dengan sepenuh akal budi dan
mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri.
Lagi pula patutlah kita menjauhkan diri dari dosa,
mematikan manusia kita yang lama serta hidup berbakti
kepada Tuhan.

Jikalau karena kelemahan kita jatuh ke dalam dosa,


janganlah kita meragukan akan anugerah Allah lalu
berkanjang di dalam dosa karena baptisan itu adalah
meterai dan kesaksian yang sungguh bahwa Allah setia
memelihara perjanjian anugerah yang kekal dengan kita.

Saudara-saudara di dalam Yesus Kristus.


Yohanes Pembaptis mengatakan: “Bertobatlah dan
percayalah kepada Injil. Yesus Kristus sendiri bersabda:
Siapa yang percaya dan yang dibaptis akan diselamatkan,
tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Supaya nyata bahwa Saudara-saudara telah
mengaminkan pengajaran Kristen yang telah diajarkan dan
yang harus nampak dalam kehidupan Saudara-saudara, maka
sekarang dipersilakan Saudara-saudara berdiri serta
menjawab di hadapan Tuhan dan Jemaat-Nya pertanyaan-
pertanyaan yang berikut:
59
(Pertanyaan ditanyakan satu persatu)
1. Percayakah saudara kepada Allah Yang Esa dan yang
juga Tritunggal yaitu Allah Bapa Khalik langit dan bumi,
yang memerintahkan dan memeliharakan ciptaan-Nya,
kepada Allah Anak, yaitu Yesus Kristus, Allah benar dan
Manusia sejati, Juruselamatmu yang menebus engkau
dari dosa dan kuasa maut, kepada Allah Rohulkudus,
Penghibur yang memimpin saudara pada segala
kebenaran menjadi anggota yang hidup dari Tubuh
Kristus?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara percaya?

Jawab: Ya, saya percaya!

2. Mengakukah Saudara akan memegang teguh dan tetap


setia pada pengajaran Firman Allah sesuai dengan
Pengakuan Gereja kita dan bahwa Saudara ikut
bertanggung jawab menjaga kebersihan pengajaran itu?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?

Jawab: Ya, saya mengaku!

3. Berjanjikah Saudara akan hidup sesuai dengan kehendak


Tuhan, mengambil bahagian dalam pelayanan Firman
dan Sakramen, menjauhkan diri dari dosa serta takluk
dibawah teguran Gereja apabila jatuh ke dalam dosa?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?

Jawab: Ya, saya berjanji!

60
(……….), aku membaptiskan saudara, ke dalam Nama Bapa
dan Anak dan Rohulkudus. Amin.
Sesudah baptisan dilayani, saudara-saudara yang menerima
baptisan duduk, jemaat berdiri menyanyikan Mazmur 134:3,
sementara itu Pendeta menumpangkan tangan.

Setelah itu pendeta naik ke mimbar dan


mengucapkan syukur atas baptisan itu demikian:

Ya Allah yang Maha Kuasa dan Maha Murah. Kami


bersyukur kepada-Mu karena Tuhan sudah menjadikan kami
anggota-anggota Tubuh Kristus dan menjadikan kami anak-
anak-Mu seperti yang telah dimeteraikan dengan Baptisan
Kudus itu. Kami mohon dalam Anak-Mu yang Tunggal
kiranya oleh Rohulkudus mereka yang baru dibaptis ini
diperintah dan dipelihara supaya mereka dapat hidup dan
beribadat sesuai dengan kehendak-Mu, dan supaya mereka
dapat bertumbuh di dalam Tuhan Yesus Kristus sambil
mengakui kemurahan dan rakhmat-Mu dan hidup dalam
kebenaran. Berilah kekuatan rohani supaya mereka dapat
melawan dosa dan iblis serta beroleh bahagian dalam
kemenangan Yesus Kristus, supaya mereka juga dapat
memuji dan memuliakan Nama-Mu. Kami mohon doa ini
dalam Nama Yesus Kristus, Penebus kami. Amin.

~~~

61
62
PELAYANAN BAPTISAN KUDUS
UNTUK ANAK-ANAK

Saudara-saudara Sidang Jemaat Tuhan.

Dengarkanlah perkataan titah Baptisan Kudus itu


seperti yang dititahkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus dalam
Matius 28:18-20 demikian: “Kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman”.

Adapun arti baptisan kudus itu seperti berikut:

1. Setiap kali kita menghadiri pelayanan Baptisan Kudus,


kita mengaku bahwa kita semua telah dikandungkan dan
diperanakkan dalam dosa sehingga tak dapat kita
memasuki kerajaan Allah kalau tidak diperanakkan pula.
Hal itu diajarkan kepada kita oleh tanda Baptisan Kudus,
agar supaya kita merendahkan diri di hadapan Allah serta
menanti keselamatan dan pengudusan kita hanya
daripada-Nya.

2. Baptisan Kudus menyaksikan dan memeteraikan kepada


kita pengampunan dosa dalam Yesus Kristus. Sebab itu
kita dibaptiskan ke dalam Nama Bapa dan Anak dan
Rohulkudus.

Dibaptiskan ke dalam Nama Bapa menyaksikan dan


memeteraikan kepada kita bahwa Ia mengadakan
perjanjian anugerah yang kekal dengan kita dan

63
mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya dan ahli waris-
Nya.

Dibaptiskan ke dalam Nama Anak menjaminkan kepada


kita bahwa Ia menguduskan kita dalam darah-Nya dan
mempersatukan kita dengan maut dan kebangkitan-Nya
sehingga kita dibebaskan dari hukuman atas dosa kita
dan dibenarkan di hadapan Allah.
Dibaptiskan ke dalam Nama Rohulkudus memeteraikan
bahwa Ia hendak tinggal dalam kita dan memberikan
kepada kita dalam persekutuan dengan Kristus suatu
kehidupan baru dari hari ke hari.

3. Karena tiap-tiap perjanjian selalu mempunyai dua pihak,


maka oleh baptisan kita dinasihatkan dan diwajibkan
untuk mulai hidup baru yaitu supaya kita mengasihi
Allah Tuhan kita dengan sebulat-bulat hati dengan
segenap jiwa dan dengan sepenuh akal budi dan
mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri.
Lagi pula patutlah kita menjauhkan diri dari dosa,
mematikan manusia kita yang lama serta hidup berbakti
kepada Tuhan.

Jikalau karena kelemahan kita jatuh ke dalam dosa,


janganlah kita meragukan akan anugerah Allah lalu
berkanjang di dalam dosa, karena baptisan itu adalah
meterai dan kesaksian yang sungguh bahwa Allah setia
memeliharakan Perjanjian Anugerah yang kekal dengan
kita.

Meskipun anak-anak kita belum mengerti akan


Baptisan Kudus itu, janganlah hal itu menjadi alasan untuk
meneguhkan mereka daripada Baptisan Kudus, karena
mereka juga dibawah kutuk Allah oleh sebab dosa Adam,
akan tetapi telah difirmankan Allah kepada Abraham bapa
segala orang beriman: “Maka Aku akan meneguhkan
64
perjanjian-Ku antara Aku dengan dikau dan dengan anak
cucumu kemudian dari padamu dengan bangsanya yaitu
suatu perjanjian yang kekal, bahwa Aku menjadi Allah
bagimu dan bagi segala anak cucumu kemudian dari
padamu. Rasul Petruspun menyaksikan hal itu tatkala ia
berkata: Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu
dan bagi orang yang masih jauh yaitu sebanyak yang akan
dipanggil oleh Allah Tuhan kita.
Tuhan Yesus sendiri bersabda: Biarkan anak-anak itu
datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka,
sebab orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan
Allah.

Pada zaman dahulu Tuhan Allah telah menyuruh


Abraham menyuruh anak-anaknya akan menjadi tanda
perjanjian dan meterai kebenaran. Tetapi setelah Tuhan
Yesus mencurahkan darah-Nya di Golgota, maka kita tidak
lagi disunatkan seperti yang telah dilakukan oleh manusia,
melainkan dengan sunat Kristus yaitu dikuburkan dengan
Dia dalam baptisan dan dibangkitkan juga dengan Dia
kepada kerja-kuasa Allah yang telah membangkitkan Dia
dari antara orang mati.

Sebab itu haruslah anak-anak itu dibaptiskan karena


mereka itupun adalah anak-anak Allah dan waris kerajaan-
Nya. Dalam hal ini ibu dan bapa berkewajiban menerangkan
perjanjian Allah itu kepada anak-anaknya serta bertanggung
jawab atas pendidikannya.

Saudara-saudara yang akan menyerahkan anaknya


untuk dibaptis dipersilakan berdiri.
Saudara-saudara sudah mendengarkan bahwa baptisan kudus
itu adalah perintah Allah. Sebab itu haruslah kita
membaptiskan anak-anak kita berdasarkan perintah itu dan

65
jangan karena kebiasaan saja atau karena kepercayaan yang
sia-sia.
Agar nyata bahwa Saudara-saudara menaati Firman
Allah itu lalu menyerahkan anak-anak Saudara untuk
dibaptis, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan yang berikut
di hadapan Tuhan dan Jemaat-Nya:

(Pertanyaan ditanyakan satu persatu)


1. Mengakukah saudara bahwa anak-anak kitapun telah
dikandung dan diperanakkan dalam dosa, dan sebab itu
takluk kebawah segala jenis sengsara bahkan berada
dibawah kutuk Allah tetapi telah dikuduskan dalam
darah Kristus sehingga olehnya patut dibaptiskan?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?

Jawab: Ya, saya mengaku!

2. Percayakah Saudara bahwa pengajaran dalam Alkitab


yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Batu itu adalah
pengajaran yang benar dan sempurna mengenai
keselamatan?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara percaya?


Jawab: Ya, saya percaya!
3. Berjanjikah Saudara di hadapan Tuhan dan Jemaat-Nya
akan mendidik anak-anakmu kepada pengenalan akan
Yesus Kristus sesuai dengan pengajaran yang tersebut di
atas?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?

Jawab: Ya, saya berjanji!

(Pelayan turun dari mimbar)

66
(…………..), aku membaptiskan engkau ke dalam Nama
Bapa dan Anak dan Rohulkudus, Amin.

Setiap orang yang dibaptis menerima tiga kali percikan air


dan diakhiri dengan mengucapkan: Amin
Sesudah pelayanan baptisan itu, orang tua yang memangku
anak-anaknya duduk. Jemaat berdiri dan menyanyikan
Mazmur 134:3 dan sementara itu pelayan menumpangkan
tangan.
Setelah jemaat menyanyi, mereka duduk kembali,
pelayan naik ke mimbar dan menaikkan doa syukur sebagai
berikut:

Ya Allah Yang Mahakuasa dan Mahamurah. Kami


bersyukur kepada-Mu karena Tuhan sudah mengampuni
dosa kami dan dosa anak-anak kami. Oleh Rohulkudus
Tuhan sudah menjadikan kami anggota Tubuh Kristus dan
menjadikan kami anak-anak-Mu seperti yang telah
dimeteraikan dengan baptisan kudus itu. Kami mohon dalam
Nama Anak-Mu Yang Tunggal, kiranya Tuhan
memeliharakan dan memerintahkan anak-anak ini dengan
Rohulkudus supaya mereka dapat bertumbuh di dalam
Tuhan Yesus Kristus dan mengakui kemurahan dan rahmat-
Mu serta hidup dalam kebenaran. Berilah kekuatan supaya
mereka dapat melawan dosa dan iblis serta beroleh bahagian
dalam kemenangan Yesus Kristus supaya mereka dapat
memuji dan memuliakan Nama-Mu. Karuniakanlah kekuatan
dan kebijaksanaan bagi orang tua dalam mendidik anak-anak
ini kepada pengenalan akan Yesus Kristus sebagai
Juruselamatnya. Kami mohon doa ini dalam Nama Yesus
Kristus Juru Selamat kami. Amin.

67
FORMULIR
PELAYANAN PERJAMUAN KUDUS

Minggu Persiapan:

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,


Minggu depan kita akan mengadakan perjamuan kudus.
Tuhan Yesus menitahkan murid-murid-Nya memperingati
pengorbanan-Nya sampai Ia datang kembali dalam
kemuliaan kerajaan-Nya (Lukas 22:14-20). Berdasarkan
titah itulah pula Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat
yang ada di Korintus, demikian:

“Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku


terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada
malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah
itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-
mecahkannya dan berkata: Inilah tubuhKu, yang
diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan
akan Aku. Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah
makan, lalu berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru
yang dimeteraikan oleh darahKu; perbuatlah ini, setiap
kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku”
(I Korintus 11:23-25).

Titah Tuhan Yesus itu, yang telah dijelaskan pula oleh Rasul
Paulus kepada jemaat di Korintus, ditujukan kepada semua
orang yang percaya, termasuk kita. Untuk itu kita juga
dipanggil mengambil bagian di dalamnya. Untuk turut
mengambil bagian di dalam perjamuan kudus, hal-hal yang
perlu kitaperhatikan dan lakukan adalah:

68
Pertama: Menyadari dan mengaku dengan sungguh-sungguh
dosa kita di hadapan Allah lalu menyerahkan diri kepada-
Nya dan mengharapkan kelepasan di dalam Tuhan Yesus,
Kristus.
Kedua: Meyakini dan percaya dengan sungguh bahwa Allah
telah mengampuni dosa kita melalui sengsara dan kematian
Tuhan Yesus.
Ketiga: Bersedia meninggalkan kepercayaan yang sia-sia dan
segala perilaku yang tidak baik, lalu dengan sungguh
mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah.
Sebaliknya, saudara-saudara yang tidak mau berbuat
demikian, kehadirannya mengambil bagian pada meja
perjamuan Tuhan hanyalah merupakan perbuatan yang sia-
sia dan tidak akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
kepadanya. Karena itu pula tidak perlu mereka ikut dalam
perjamuan kudus.

69
Arti Perjamuan Kudus

Minggu Pelaksanaan:
Seperti yang telah disampaikan pada minggu sebelumnya,
perjamuan kudus adalah suatu pelayanan yang Tuhan Yesus
sendiri kehendaki untuk tetap dilakukan sampai Ia datang
kembali dalam kemuliaan kerajaan-Nya.
Saudara-saudara, setiap kali kita makan roti dan minum
anggur dalam perjamuan kudus, kita memperingati
pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, yaitu mati untuk
menebus dan membebaskan kita dari kutuk dosa.
Roti dan anggur hendaknya kita terima sebagai tanda dan
meterai dari kasih dan kesetiaan-Nya kepada kita. Di dalam
perjamuan kudus ditegaskan kepada kita, bahwa Tuhan kita
Yesus Kristus melalui pengorbanan-Nya yang sempurna
telah membebaskan kita dari sumber segala kesusahan, yaitu
dosa. Suatu Perjanjian Baru diadakan-Nya dengan kita, dan
Roh-Nya yang menghidupkan itu dikaruniakan-Nya kepada
kita, supaya kita dapat hidup dengan Dia dalam suatu
persekutuan yang benar. Ia menghubungkan kita seorang
dengan yang lain dalam kasih yang benar yang patut
dinampakkan dalam hidup kita melalui perkataan dan
perbuatan.
Doa
Ya Allah yang Mahamurah dan Bapa kami dalam Tuhan
Yesus Kristus, kami mohon Engkau kiranya bekerja dalam
hati kami melalui Roh-Mu, supaya di dalam perjamuan
kudus ini, kami dengan penuh kepercayaan menyerahkan
diri kepada Anak-Mu Yesus Kristus. Kenyangkan dan
segarkanlah kami dengan roti kehidupan, yaitu Yesus
Kristus, supaya kami mampu menanggung salib dan
mengiring Engkau. Kuatkanlah kami supaya dosa tidak lagi
menguasai kami. Kiranya Kristuslah yang berkuasa atas
hidup kami dan kami hidup di dalam Dia. Ya Bapa yang

70
rakhmani, kuatkanlah dan anugerahilah kami
pengampunan-Mu.
Dalam menanti kedatangan Tuhan yang akan menyambut
kami, hiburkan kami untuk mampu bertahan di dalam
memikul salib dan menyangkal diri kami, mengaku penebus
kami, serta melihat kepadaMu baik dalam suka maupun
dalam duka. Demi nama Tuhan Yesus. Amin.

Atau:

Ya Allah, Bapa dan Ibu kehidupan kami!


Engkau mengundang kami datang ke meja PerjamuanMu.
Lalu Engkau mempersilahkan kami melihat dan merasakan
betapa baik dan bersahabatnya Engkau. Kini kami datang
sebagaimana adanya kami. Engkau tentu tahu, bahwa ada di
antara kami yang tertekan oleh pelbagai kekhawatiran. Ada
juga yang terlibat dan terlilit di dalam dosa. Keadaan ini
semakin pahit ketika kami merasakan betapa banyaknya hal
yang semestinya kami lakukan tetapi tidak terjadi.
Sebaliknya, ada juga di antara kami yang penuh dengan
sukacita dan syukur serta berlimpah kegembiraan dalam
hidupnya. Tolonglah kami Tuhan, kiranya dengan roti dan
anggur yang terbagi, beban dan kegembiraan kami akan
terbagi pula. Kuatkanlah persekutuan dan keyakinan kami
lewat PerjamuanMu ini di atas kasih dan kebaikanMu. Demi
nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.

Persiapan Pelayanan Perjamuan Kudus

- Menyanyikan salah satu nyanyian yang disesuaikan


panggilan untuk datang ke meja perjamuan kudus.
- Pendeta (pelayan) turun dari mimbar menuju ke meja
perjamuan untuk mempersiapkan pelayanan.

71
Pelaksanaan Perjamuan Kudus

Pendeta (pelayan) mengucapkan peringatan tentang


bagaimana pandangan yang benar dalam penerimaan
roti dan anggur, sebagai berikut:

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,


Roti dan anggur yang kita lihat ini hendaklah kita terima
sebagai tanda dan meterai dari pengorbanan dan persekutuan
dengan Kristus. Supaya kita dipelihara dengan roti sorgawi,
yakni Yesus Kristus, janganlah hati kita melekat kepada roti
dan anggur yang kelihatan ini, melainkan dengan iman kita
mengangkat hati kepada Yesus Kristus Tuhan kita.
Jemputan/Ajakan
a. Apabila tempat peserta perjamuan kudus disiapkan di
muka (meja khusus):
Pelayan mengucapkan:
“Marilah, sebab segala perkara telah sedia”.
Pelayan dapat juga membaca salah satu nats Alkitab
yang berisi panggilan, misalnya: Matius 11:28; Yohanes
7:37b.

Pelayanan
Pelayan (sambil memecah-mecahkan roti)
mengucapkan:
“Roti yang kita pecah-pecahkan ini adalah persekutuan
kita dengan tubuh Kristus. Tuhan Yesus berkata: Inilah
tubuh-Ku yang diserahkan karena kamu; perbuatlah ini
menjadi peringatan akan Aku”. Ambil dan makanlah.
Selanjutnya, pelayan mengangkat cawan, lalu
mengucapkan:
“Cawan minuman ini: [yang isinya telah dituangkan ke
dalam sloki atau wadah lainnya (apabila jemaat sudah
menggunakan sloki atau wadah lainnya)] adalah
72
perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus.
Oleh darah-Nya itu kita dipersekutukan dengan Kristus.
Tuhan Yesus bersabda: Inilah darah-Ku darah perjanjian
baru yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk
pengampunan dosa”. Ambil dan minumlah.

b. Apabila tempat peserta perjamuan kudus tidak disiapkan


meja khusus di muka (peserta duduk ditempatnya
masing-masing):
Peserta perjamuan kudus diajak mempersiapkan diri
melalui berdoa dengan khusuk dalam saat teduh

Pelayan mengucapkan:
“Segala perkara telah sedia”.
Pelayan dapat juga membaca salah satu nats Alkitab
yang berisi ajakan, misalnya: Matius 11:28; Yohanes
7:37b.

Pelayanan
Pelayan (sambil memecah-mecahkan roti)
mengucapkan:
“Roti yang kita pecah-pecahkan ini adalah persekutuan
kita dengan tubuh Kristus. Ambillah. Tuhan Yesus
berkata: Inilah tubuh-Ku yang diserahkan karena kamu;
perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku”.
Roti dibagikan dan setelah semua peserta telah
menerimanya, pelayan mengatakan: “Makanlah”.
Selanjutnya, pelayan mengangkat cawan, lalu
mengucapkan:
“Cawan minuman ini: [yang isinya telah dituangkan ke
dalam sloki atau wadah lainnya (apabila jemaat sudah
menggunakan sloki atau wadah lainnya)] adalah
perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus.
Oleh darah-Nya itu kita dipersekutukan dengan Kristus.
Ambil. Tuhan Yesus bersabda: Inilah darah-Ku darah

73
perjanjian baru yang ditumpahkan bagi banyak orang
untuk pengampunan dosa”.
Minuman dibagikan dan setelah semua peserta telah
menerimanya, pelayan mengatakan: “Minumlah”.

Selanjutnya, pelayan membaca salah satu nats Alkitab yang


berisi arti dan makna dari pengorbanan Tuhan Yesus,
kemudian menyanyikan secara bersama salah satu nyanyian
yang juga sesuai dengan arti dan makna perjamuan kudus.
Akhirnya, pelayan mempersilakan peserta perjamuan kudus
meninggalkan meja perjamuan dengan suatu ucapan
selamat. Sementara meninggalkan tempat, peserta
perjamuan kudus menyerahkan persembahan syukurnya;
dapat pula diserahkan ketika baru datang ke meja
perjamuan kudus.

Akhir Pelayanan

Sesudah pelaksanaan perjamuan kudus pelayan kembali ke


mimbar dan mengucapkan:
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
Karena Tuhan sudah menguatkan dan menyegarkan
jiwa kita, marilah kita sekarang memuji Nama Tuhan dan
mengucapkan syukur kepada-Nya serta masing-masing
berkata dalam hati: Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-
Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan hai
jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia
yang menebus hidupmu dari lubang kubur, yang memahkotai
engkau dengan kasih-setia dan rakhmat. Dia yang
memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa
mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. Tuhan
menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang
diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada
Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel. Tuhan
adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan

74
berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak
untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya
kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya
kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi
langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas
orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat,
demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan
sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab itu
mulutku dan hatiku akan memuji Tuhan dari sekarang ini
sampai selama-lamanya. Amin.

Doa Ucapan Syukur


Ya Allah yang Mahakuasa dan penuh rahmat. Kami
mengucap syukur kepada-Mu dengan segenap hati kami,
karena Tuhan mengasihi kami sedemikian sehingga telah
mengaruniakan kepada kami Anak-Mu yang tunggal menjadi
pengantara dan korban yang satu-satunya untuk segala dosa
kami dan sebagai makanan dan minuman untuk hidup yang
kekal. Kami mengucap syukur pula bahwa Tuhan sudah
mengaruniakan kepada kami iman yang benar sehingga kami
telah menerima segala perkara yang baik itu. Untuk
menguatkan iman kami, Tuhan pun telah mengaruniakan
dengan perantaraan Yesus Kristus, Perjamuan Kudus ini.
Kami berdoa kepada-Mu ya Tuhan dan Bapa yang setiawan,
supaya oleh pekerjaan Rohulkudus, Perjamuan Kudus ini
menguatkan iman dan persekutuan kami dengan Yesus
Kristus. Kami sampaikan doa dan syukur kami ini dalam
Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
Atau:
Ya Allah yang Mahabaik. Terimakasih atas segala perkara
yang baru saja kami lalui. Engkau mengundang kami dan
kami telah datang di mejaMu. Lewat perkara ini kami telah
dihubungkan satu dengan yang lain di dalam Kristus. Betapa
75
indahnya hidup dalam keyakinan, bahwa kami tidak sendiri
di dalam perjalanan hidup kami. Engkau beserta dengan
kami. Mereka yang dekat dengan kami, dan yang dengannya
kami hidup bersama adalah bersama-sama dengan kami
dalam perjalanan ini. Bahwa ketika kami saling
memperhatikan, sesungguhnya saat itulah kami mengalami
kedekatanMu. Tolonglah kami untuk membagi
PersahabatanMu, menghadiahkan senyumMu, serta menjaga
contoh kesabaranMu di dalam hati kami. Amin

Atau:
Ya Allah yang penuh rahmat. Di dalam perjamuan kudus ini
kami mengalami kasih dan kedekatanMu. Tetapiulah
bersama dengan kami sampai hari-hari akhir kehidupan
kami. Hidupkanlah persekutuan kami oleh hal-hal yang baru
di dalam RohMu, bahwa kami mempercayai Engkau di
dalam hidup dan kematian kami. KepadaMula kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.

~~~

76
77
PENEGUHAN SIDI
Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.
Sekarang kita akan meneguhkan Saudara-saudara
kita yang hendak menyatakan imannya di hadapan Allah
dan jemaat-Nya, sehingga mereka menjadi anggota dewasa
dari Gereja Toraja dan menerima keluaran akan turut
mengambil bahagian dalam Perjamuan Kudus.
Saudara-saudara yang akan diteguhkan yaitu
Saudara-saudara: ……………………………. (nama-nama
mereka disebut satu persatu) dipersilakan berdiri dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
(Pertanyaan ditanyakan satu persatu).
1. Percayakah Saudara kepada Allah Yang Esa dan yang
juga Tritunggal yaitu Allah Bapa Khalik langit dan bumi,
yang memerintahkan dan memeliharakan ciptaan-Nya,
kepada Allah Anak, yaitu Yesus Kristus, Allah benar dan
manusia sejati, Juru Selamatmu yang menebus engkau
dari dosa dan kuasa maut, kepada Allah Rohulkudus,
penghibur yang memimpin Saudara pada segala
kebenaran menjadi anggota yang hidup dari Tubuh
Kristus?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara percaya?
Jawab: Ya, saya percaya!
2. Mengakukah Saudara akan memegang teguh dan tetap
setia pada pengajaran Firman Allah sesuai dengan
Pengakuan Gereja Toraja dan bahwa Saudara ikut
bertanggung jawab menjaga kebersihan dan kemurnian
pengajaran itu?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?
Jawab: Ya, saya mengaku!
3. Berjanjikah Saudara akan hidup sesuai dengan kehendak
Tuhan, mengambil bahagian dalam pelayanan Firman
78
dan Sakramen, menjauhkan diri dari dosa serta takluk
dibawah teguran gereja apabila Saudara jatuh ke dalam
dosa?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?
Jawab: Ya, saya berjanji.

Sesuai dengan pengakuan Saudara, maka kami


meneguhkan Saudara menjadi anggota dewasa Gereja
Toraja. (Pelayan turun dari mimbar, Saudara-saudara yang
baru menyatakan pengakuan iman bertelut), dan pelayan
mengucapkan:
Maka Allah damai sejahtera itu, yang oleh darah perjanjian
yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati
Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik
untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam
diri kamu apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus
Kristus. Amin.
Jemaat berdiri dan menyanyi Mazmur 134:3, (dari Mazmur
dan Nyanyian Rohani) sementara itu pelayan
menumpangkan tangan. Sesudah menyanyi jemaat dan
Saudara-saudara yang baru diteguhkan duduk kembali dan
pelayan kembali ke mimbar lalu menaikkan doa syukur
demikian:
Bapa kami yang di Sorga, dari pada-Mulah semua
bangsa di Sorga dan di atas bumi menerima namanya. Kami
berdoa, kiranya Engkau menganugerahi Saudara-saudara
kami yang baru diteguhkan ini, menurut kekayaan
kemuliaan-Mu, kekuatan oleh Roh-Mu di dalam hati mereka
masing-masing. Biarlah oleh iman kepada Tuhan kami
Yesus Kristus mereka berakar dan berdasar di dalam kasih.
Karuniailah mereka agar bersama-sama dengan segala orang
kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan
tingginya dan dalamnya kasih Kristus, yang melampaui
segala pengetahuan.
79
Berikanlah ya Tuhan, supaya mereka dipenuhi di dalam
jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai
selama-lamanya. Kami mohon doa ini di dalam Nama Yesus
Kristus, Juru Selamat kami. Amin.

~~~

PEMBERKATAN / PENEGUHAN NIKAH

Seperti telah diumumkan kepada Sidang Jemaat dua


minggu berturut-turur bahwa bila tak ada halangan, Saudara
(……………………) dengan Saudari
(…………………………) akan diteguhkan dalam nikah
pada jam ini di tengah-tengah jemaat.

Dengarkanlah sekarang sabda Tuhan yang telah


menjadikan langit dan bumi dan yang telah menjadikan
manusia itu laki-laki dan perempuan.

Tuhan bersabda: “Tidak baik, kalau manusia itu


seorang diri saja. Aku akan membuat penolong baginya,
yang sepadan dengan dia”. Sebab itu janganlah Saudara-
saudara meragukan apakah nikah itu berkenan kepada
Tuhan. Sabda-Nya memberitakan kepada kita bahwa Allah
sendiri telah menjadikan untuk manusia yang pertama
seorang perempuan dan sudah membawa kepadanya untuk
menjadi isterinya. Dengan itu Allah hendak menyatakan
kepada kita bahwa juga sekarang Ialah yang

80
menghubungkan seorang laki-laki dengan seorang
perempuan.

Yesus Kristus yang menyebut diri-Nya sendiri


Mempelai jemaat-Nya dengan menghadiri pernikahan di
Kana telah menunjukkan dengan berkat-Nya bahwa Ia sedia
menolong orang yang menikah.

Allah telah menjadikan laki-laki dan perempuan


begitu rupa, supaya sama-sama akan membentuk suatu
persekutuan yang kuat dan benar di dunia ini. Dengan
demikian mereka akan berdiri tegak dan kuat dan benar di
tengah percobaan hidup.
Mempelai laki-laki dan perempuan.
Dalam nikah Allah mempertanggungjawabkan
kepada kita tugas yang harus diterima dengan penuh
tanggung jawab yakni akan membentuk keluarga. Sebab itu
hendaklah kamu mendidik anak-anak yang dikaruniakan
kepada kamu dalam pengenalan yang benar dan takut akan
Tuhan. Jikalau sekalipun dalam nikah, kamu akan
menanggung salib, dan akan menemui untung-malang dalam
dunia yang telah dirusakkan oleh dosa, percayalah bahwa
dalam Tuhan terletak perjanjianmu dalam Kristus.
Hendaklah kamu mengetahui, bahwa Allah menghendaki
supaya kamu hidup menurut sabda-Nya, mengabdi kepada-
Nya dengan keesaan percaya dan bekerja sama dalam
pengasihan serta tolong-menolong dalam keperluan hidup.

(Kedua mempelai dipersilakan berdiri).


Mempelai laki-laki (…………………..) hendaklah
engkau mengasihi isterimu dengan kasih yang benar
sebagaimana Kristus mengasihi jemaat-Nya. Selaku kepala
keluarga hendaklah engkau memberi hormat yang patut
kepadanya, menghiburkan, melindungi dan menolong dia.

81
Hendaklah engkau melakukan pekerjaanmu dengan setia dan
menolong yang berkekurangan untuk kemuliaan Allah.

Mempelai perempuan (…………………) hendaklah


engkau mengasihi suamimu, sebagaimana engkau dikasihi
oleh Yesus Kristus, supaya engkau menjadi contoh dalam
melayani dengan kasih. Hendaklah engkau setia
mendampingi suamimu dan memberikan tempatnya yang
patut selaku kepala keluarga. Hendaklah engkau
mengerjakan kewajibanmu memelihara rumah tangga dan
selalu berdoa supaya dalam rumahmu Nama Allah
dipermuliakan. Sebab itu, Saudara (……………..) dan
(………………) hendaklah kamu takut akan Tuhan dan
carilah damai dan anugerah dari pada-Nya senantiasa dalam
doa dan membaca Alkitab bersama-sama.

Dipersilakan kedua mempelai memberikan tangan


kanan seorang kepada yang lain (berjabat tangan) dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berikut di hadapan
Tuhan dan jemaat-Nya.*)
Saudara (………………. – laki-laki), mengakukah
engkau dengan sungguh di sini di hadapan Tuhan dan
jemaat-Nya bahwa engkau telah menerima Saudari
(………………..) yang tangannya engkau pegang menjadi
isterimu, karena itu engkau tidak akan pernah meninggalkan
dia, dan bahwa engkau mengasihi dia dalam untung atau
malang dan hendak memeliharakan dia seperti seorang
Kristen yang setia harus berbuat kepada isterinya?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?


Jawab: Ya, saya mengaku!
*
Catatan:
*) Pertanyaan untuk peneguhan nikah bagi mereka yang telah lama
hidup dalam rumah tangga diberikepercayaan kepada Pendeta
untuk menyesuaikannya.
*) Suami-isteri berdiri berdampingan tanpa diharuskan berjabatan
tangan.
82
Saudari (……………… - perempuan), mengakukah
engkau dengan sungguh di sini, di hadapan Tuhan dan
jemaat-Nya bahwa engkau telah menerima (……………….)
yang tangannya engkau pegang menjadi suamimu, karena itu
engkau tidak akan pernah meninggalkan dia, dan bahwa
engkau mengasihi dia dalam untung dan malang dan
memelihara dia seperti seorang Kristen yang setia harus
berbuat kepada suaminya?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?

Jawab: Ya, saya mengaku!

Taruhlah dalam ingatan kamu Firman Tuhan ini: “Yang telah


dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan manusia”.

Pelayan turun dari mimbar, kedua mempelai bertelut.


Jemaat berdiri menyanyikan Mazmur 134:3, (dari Mazmur
dan Nyanyian Rohani) dan sementara itu pelayan
menumpangkan tangan atas kedua mempelai itu. Setelah
jemaat selesai menyanyi, mereka segera duduk, kemudian
pelayan mempersilakan mempelai duduk pada tempatnya
kembali, lalu naik ke mimbar dan mengucapkan doa sebagai
berikut:

Tuhan pohon kehidupan dan pengasihan kekal, kami


bersyukur kepada-Mu, sebab mereka ini telah bertemu dalam
kasih untuk mempersatukan hidupnya. Oleh sebab di luar
pertolongan Tuhan, mereka tak dapat berbuat apa-apa, maka
kami berdoa kepada-Mu, kiranya Tuhan memberikan kepada
mereka Rohulkudus untuk memimpin mereka dalam rumah
tangga segenap hidupnya. Tolonglah mereka supaya dengan
kepercayaan mereka sungguh-sungguh bersandar pada
pemeliharaan Tuhan. Karuniakanlah mereka anugerah-Mu di

83
dalam Tuhan kami Yesus Kristus supaya mereka memegang
teguh janji mereka itu. Kami mohon doa ini dalam Nama
Tuhan Yesus. Amin.

~~~

84
PENEGUHAN PENATUA

Seperti telah diumumkan kepada Sidang Jemaat dua


minggu berturut-turut, bahwa jikalau tidak ada keberatan-
keberatan yang sah dari jemaat mengenai diri Saudara-
saudara (…………………), maka mereka akan diteguhkan
di tengah-tengah jemaat dalam jabatan:

Penatua

Oleh karena keberatan-keberatan tidak ada, maka


peneguhan tersebut akan diselenggarakan pada jam ini.

Saudara-saudara yang kekasihdi dalam Tuhan,


Firman Tuhan mengatakan: kamulah bangsa yang terpilih,
imamat yang rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-
perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Dan
Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberitan-pemberita Injil maupun gembala-gembala
dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang
kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan Tubuh
Kristus.

Dalam Gereja Kristus sejak dari mulanya ada


penatua-penatua di samping gembala-gembala dan diaken-
diaken. Penatua bertugas untuk melayani gereja bersama-
sama dengan gembala dan diaken-diaken.
Jabatan penatua perlu ada, supaya dalam pelayanan jemaat
terhindarlah kelaliman dan kesewenang-wenangan yang
mungkin sekali terjadi bila dijalankan oleh satu orang saja.
Gembala, penatua dan diaken merupakan satu badan yaitu:
Majelis Jemaat, yang mewakili seluruh jemaat dan dikepalai
oleh Yesus Kristus sendiri.

85
Adapun tugas penatua, ialah:
1. Bersama-sama dengan gembala dan diaken
memberitakan Firman Tuhan, memeliharakan Jemaat
yang telah dipercayakankepada mereka, mengamat-amati
pengakuan dan kelakuan anggota jemaat. Menasihati
Saudara-saudara yang berbuat tidak senonoh. Menjaga
jangan sampai tanda-tanda kudus dicemarkan. Menegur
Saudara-saudara yang sesat untuk datang kepada
pertobatan dan menyiasatkan Saudara-saudara yang tidak
mau bertobat.

2. Menjaga supaya semua peraturan dalam jemaat


diindahkan sehingga dalam jemaat sendiri ada ketertiban.
Membantu dan menasihati gembala dalam segala perkara
untuk kemajuan dan pertumbuhan jemaat.

3. Mengamat-amati kebersihan pengajaran dan kelakuan


gembala supaya semuanya menuju kepada untung dan
keselamatan jemaat dan supaya jangan ada pengajaran
sesat dalam jemaat. Karena itu penatua-penatua
berkewajiban membaca dan menyelidiki dengan
sungguh-sungguh Firman Tuhan serta bertekun di dalam
doa.

Agar supaya jemaat mendengarkan bahwa Saudara


(…………….) bersedia menunaikan tugas penatua, kami
persilakan Saudara-saudara berdiri untuk menjawab di
hadapan Tuhan dan jemaat-Nya pertanyaan-pertanyaan yang
berikut: (Pertanyaan ditanyakan satu persatu).
1. Yakinkah Saudara dengan sungguh bahwa pilihan jemaat
yang jatuh pada Saudara (Saudara-saudara) untuk
menjadi penatua adalah panggilan dari pada Tuhan
sendiri?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara yakin?

86
Jawab: Ya, saya yakin!

2. Percayakah Saudara dengan sungguh bahwa semua kitab


dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah satu-
satunya Firman Tuhan, yang memuat pengajaran yang
sempurna untuk kehidupan yang kekal dan yang isinya
telah diterangkan dalam pengakuan Iman Gereja Toraja?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara percaya?

Jawab: Ya, saya percaya!

3. Berjanjikah Saudara dengan sungguh akan melakukan


jabatan penatua ini dengan setia serta patuh akan nasihat
dan teguran gerejawi bila Saudara dalam pengajaran dan
kelakuan menyimpang dari pada yang benar?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?

Jawab: Ya, saya berjanji!

Kemudian pelayan mengucapkan: “Karena itu


jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah
yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan
darah Anak-Nya sendiri”.

Penatua-Penatua dipersilakan duduk.


Pelayan turun dari mimbar, kemudian mengucapkan:
“Mahabesar Tuhan, Bapa kita yang di sorga kiranya
mengaruniai Saudara-saudara rahmat-Nya sehingga Saudara-
saudara rajin dan setia melakukan jabatan penatua untuk
kemuliaan nama-Nya”. Amin.

87
Jemaat berdiri menyanyikan Mazmur 134:3 (dari Mazmur
dan Nyanyian Rohani) sementara itu pelayan
menumpangkan tangan. Selesai jemaat menyanyi, pelayan
kembali ke mimbar dan mengucapkan nasihat sebagai
berikut:

Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.


Hendaklah Saudara-saudara rajin memelihara jemaat
disamping gembala dan diaken. Hendaklah Saudara-saudara
sebagai penunggu rumah dan kota Allah menasihati dan
mengingatkan Saudara-saudara seiman agar jangan binasa.
Jagalah baik-baik supaya pengajaran yang benar tetap
diajarkan dalam Sidang Jemaat dan dengan demikian
anggota jemaat dapat menunjukkan ibadah yang patut.

Saudara-saudara anggota jemaat, terimalah Saudara-saudara


ini sebagai hamba Allah. Hormatilah mereka yang melayani
kamu dan terimalah dengan sukacita pemeliharaan dan
pelayanan mereka.

Marilah kita berdoa:


Ya Allah Bapa kami yang di Sorga. Kami bersyukur,
oleh karena Tuhan sudah berkenan menetapkan penatua-
penatua disamping gembala dan diaken untuk
memeliharakan dan melayani jemaat-Mu. Kami bersyukur
oleh karena Tuhan sendiri telah menunjukkan kepada kami
Saudara-saudara yang bersedia melakukan pekerjaan ini.
Kiranya Tuhan mencurahkan Rohulkudus dan karunia-Mu
atas mereka, agar supaya mereka kuat dan rajin melakukan
pekerjaan itu.
Berilah kepada mereka hikmat dan keberanian hati untuk
menyatakan yang benar dan yang salah, untuk kedatangan
kerajaan-Mu dan kemuliaan Namamu. Kami mohon doa ini
dalam Nama Yesus Juru Selamat kami. Amin.

~~~
88
89
PENEGUHAN DIAKEN

Seperti telah diumumkan kepada Sidang Jemaat dua


minggu berturut-turut bahwa bila tak ada keberatan jemaat
mengenai diri Saudara-saudara (………………….), maka di
tengah-tengah jemaat pada jam ini mereka akan diteguhkan
dalam jabatan Diaken.

Oleh karena keberatan-keberatan tak ada maka


peneguhan tersebut akan diselenggarakan pada jam ini.

Saudara-saudara, kamulah bangsa yang terpilih,


imamat yang rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-
perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Dan
Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala
dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang
kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh
Kristus. Dalam gereja sejak dari mulanya disamping
gembala-gembala dan penatua-penatua ada diaken-diaken.
Tentang pengangkatan diaken kita baca dalam Kissah Para
Rasul 6:2-7: Berhubung dengan itu keduabelas rasul itu
memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami
tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah
untuk melayani meja. Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah
tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang
penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat
mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat
memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman. Usul
itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih
Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan
Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolas,
seorang penganut agama Yahudi dari antiokhia. Mereka itu
dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa
90
dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin
tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah
banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan
percaya.

Gembala, penatua dan diaken merupakan satu badan


yaitu: Majelis Jemaat yang mewakili seluruh Jemaat dan
dikepalai oleh Kristus sendiri.

Adapun tugas Diaken, ialah:


1. Bersama-sama gembala dan penatua mengabarkan
Firman Tuhan, memeliharakan jemaat yang telah
dipercayakan kepada mereka.

2. Mengumpulkan dengan rajin dan setia segala


persembahan yang dipersembahkan untuk Saudara-
saudara seiman yang berkekurangan.

3. Membagi-bagikan persembahan-persembahan yang telah


dikumpulkan dengan tepat.

Agar supaya Jemaat mendengarkan bahwa Saudara-


saudara bersedia menunaikan tugas diaken, kami persilakan
Saudara-saudara berdiri dan menjawab pertanyaan yang
berikut di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya:

(Pertanyaan ditanyakan satu persatu)


1. Yakinkah Saudara dengan sungguh bahwa pilihan jemaat
yang jatuh atas diri Saudara-saudara untuk menjadi
diaken adalah panggilan dari pada Tuhan sendiri?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara yakin?

Jawab: Ya, saya yakin!

91
2. Percayakah Saudara dengan sungguh bahwa semua kitab
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah satu-
satunya Firman Allah yang memuat pengajaran yang
sempurna untuk kehidupan yang kekal dan yang isinya
diterangkan dalam Pengakuan Iman Gereja Toraja?

Apa jawab Sausara, apakah Saudara percaya?

Jawab: Ya, saya percaya!

3. Berjanjikah Saudara-saudara dengan sungguh akan


melakukan jabatan diaken ini dengan setia serta patuh
akan nasihat dan teguran gerejawi bila Saudara-saudara
dalam pengajaran dan kelakuan menyimpang dari pada
yang benar?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?

Jawab: Ya, saya berjanji!

(Kemudian pelayan mengucapkan): Karena itu


jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah
yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan Jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan
darah Anak-Nya sendiri.
Diaken-diaken dipersilakan duduk.
(Pelayan turun dari mimbar; kemudian
mengucapkan): Mahabesar Tuhan Bapa kita yang di sorga,
kiranya mengaruniai Saudara-saudara rahmat-Nya sehin gga
Saudara-saudara rajin dan setia melakukan jabatan diaken
untuk kemuliaan Namanya. Amin.

Jemaat berdiri menyanyikan Mazmur 134:3


sementara itu pelayan menumpangkan tangan. Selesai jemaat

92
menyanyi, pelayan kembali ke mibar dan mengucapkan
nasihat sebagai berikut:

Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.


Hendaklah Saudara-saudara setia dalam
memeliharakan jemaat yang telah dipercayakan kepada
Saudara-saudara disamping gembala dan penatua-penatua.
Hendaklah Saudara-saudara setia melayani dan menunaikan
tugas pelayanan itu dengan kerendahan hati. Tolonglah
orang-orang sakit, orang-orang miskin dan berdukacita.
Peliharakanlah janda-janda dan yatim piatu. Tunjukkanlah
kemurahan kepada setiap orang terutama kepada saudara
seiman. Jadilah penganjur yang baik bagi segenap kaum.

Saudara-saudara jemaat kekasih Tuhan, terimalah


Saudara-saudara ini sebagai hamba Allah. Hormatilah
mereka yang dalam Nama Tuhan akan menghiburkan
Saudara-saudara yang miksin dan yang berkekurangan, baik
badani maupun rohani.

Marilah kita berdoa:


Ya Allah Bapa kami yang di Sorga. Kami bersyukur
oleh karena Tuhan sudah berkenan menetapkan Diaken
disamping gembala-gembala dan penatua-penatua untuk
memeliharakan dan melayani Jemaat-Mu. Kami bersyukur
kepada Tuhan oleh karena Tuhan sendiri telah menunjukkan
kepada kami Saudara-saudara yang bersedia melakukan
pekerjaan ini. Kiranya Tuhan mencurahkan Rohulkudus dan
karunia-Mu atas mereka supaya mereka kuat dan rajin
melakukan pekerjaan itu. Berikanlah pula kepada anggota-
anggota jemaat-Mu, hati yang dermawan untuk memberikan
sesuatu kepada saudara-saudaranya yang berkekurangan dan
kepada Saudara-saudara yang berkekurangan, karuniakanlah
hati yang berterima kasih. Kami mohon doa ini dalam Nama
Yesus Kristus, Penebus kami. Amin.

93
~~~

94
PENGURAPAN PENDETA

Dari Pa’ Panggalo !


………….

95
FORMULIR
EMERITASI PENDETA

Pengantar

PL: Kita datang ke hadapan Allah Bapa yang Mahakasih


dan Mahamurah, untuk mengemeritasikan seorang
pendeta dalam gereja Tuhan.

 Dalam kebaktian emeritasi ini, Pendeta . . . . ..


karena telah mencapai umur yang ditetapkan
dalam Tata Gereja Gereja Toraja yaitu 60
tahun, akan dinyatakan dan diberi status
sebagai pendeta emeritus Gereja Toraja.

 Pendeta . . . . telah . . . . tahun menjadi


pendeta Gereja Toraja. Selama kurun waktu itu,
bersama dengan umat dan pejabat gerejawi
lainnya, oleh panggilan Allah dalam Kristus dan
dengan kuasa Roh Kudus, Pendeta . . . . . telah
memimpin gereja dalam menjalankan misinya di
tengah dunia, sebagai peranserta gereja dalam
misi Allah. Ia telah melaksanakan pembangunan
tubuh Kristus. Ia telah memberitakan Firman
Allah serta melayankan sakramen-sakramen
baptisan kudus dan perjamuan kudus. Ia telah
menjadi gembala dan pengajar, berbagi suka
96
dan duka Jemaat, menghiburkan yang susah,
menguatkan yang lemah, membalut yang
terluka, mencari yang terhilang dan tersesat,
serta menolong yang sakit dan sekarat. Ia telah
menjadi teladan dalam iman, yaitu dalam
berjuang untuk perdamaian, keadilan dan
keutuhan ciptaan, berjuang untuk keesaan
gereja dan keesaan umat manusia, berjuang
menantikan penggenapan perjanjian Allah.

Untuk pelaksanaan emeritasi tersebut saudara Pdt.. . . . .


diminta untuk berdiri.

Saudara telah melaksanakan pelayanan yang Tuhan


karuniakan kepada Saudara serta tidak lalai
memberitakan maksud Tuhan kepada jemaat-
jemaat-Nya, baik dalam memberi kesaksian tentang
Injil kasih karunia Allah maupun dalam memelihara
kawanan domba Allah yang telah ditebusnya dengan
darah-Nya sehingga jemaat Tuhan tidak kekurangan
kasih karunia dalam menantikan penyataan Tuhan
kita Yesus Kristus. Saya atas nama Jemaat-jemaat
Gereja Toraja menyatakan terima kasih atas
pelayanan dan pengabdian Saudara. Kiranya Tuhan,
Kepala Gereja, yang dari pada-Nya semua turunan
di dalam Sorga dan di atas bumi menerima nama-

97
Nya, dan oleh-Nya pula Saudara telah menerima
jabatan pelayan sebagai pendeta, tetap
menguatkan Saudara.

Karena Saudara telah melayani Jemaat Tuhan


dengan masa tugas yang sesuai ketentuan Tata
Gereja Gereja Toraja, maka pada hari ini: . . . .,
tanggal .. . . . , atas nama Badan Pekerja Majelis
Sinode Gereja Toraja, saya menguraikan Saudara
dari tugas pelayanan Pendeta Jemaat untuk
seterusnya menjalani masa emeritus. Tuhan yang
telah memulai pekerjaan yang baik diantara kita,
Dia pulalah yang akan meneruskannya sampai pada
akhirnya. Jalanilah masa emeritus dengan damai
dan sukacita dan tetaplah melayani Tuhan menurut
kekuatan yang Tuhan anugerahkan.
Doa jemaat menyertai Saudara.

Pendeta . . . . . . duduk kembali.

Saudara-saudara sidang Jemaat


Pada hari ini, Pendeta . . . . . . telah dinyatakan
dan diberi status sebagai pendeta emeritus Gereja
Toraja. Ia telah dibebaskan dari semua jabatan
dan fungsi strukturalnya di dalam Majelis Jemaat,
Klasis dan Sinode. Namun, tidak berarti ia akan
98
berhenti melayani sebagai pendeta, karena
jabatan pendetanya berlaku seumur hidup. Dan
dengan demikian, kehormatannya sebagai seorang
pendeta pun akan tetap dipertahankan. Bahkan,
sebagai pendeta emeritus, ia akan terus
diberdayakan demi kehidupan dan pelayanan
Gereja Toraja, sesuai dengan kondisi dan
kemampuannya, dan sesuai dengan kebutuhan
yang ada pada Jemaat, Klasis dan Sinode.

Doa Syukur
Tuhan Allah, Bapa kami yang di Sorga. Bagi-Mulah
segala kemuliaan dan hormat dan syukur kami
naikkan karena Engkau mengutus Anak Tunggal-Mu,
Tuhan kami Yesus Kristus, untuk menebus kami dari
dosa-dosa kami, dan menyelamatkan kami. Tuhan
sendirilah yang memanggil, memilih dan
menetapkan serta mengutus hamba-hamba-Mu,
memberitakan Injil kesukaan itu yang telah kami
terima. Kami mengucap syukur atas pelayanan-Mu
melalui Saudara kami Pdt . . . . . selama bertahun-
tahun dalam Jemaat-jemaat, dan sekarang Tuhan
sendirilah yang berkenan memberi waktu emeritus

99
kepadanya. Terima kasih Tuhan, atas pelayanan
yang telah kami terima melalui hamba-Mu ini. Kami
berdoa kiranya hamba-hamba-Mu yang akan
menjalani masa emeritusnya tetap Engkau kuatkan
dan senantiasa melimpahkan kasih karunia dan
damai sejahtera-Mu kepadanya dan keluarganya.
Semua ini kami mohon dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, Gembala yang baik, Juru selamat kami.
Amin.

100
FORMULIR PENGUTUSAN PROPONEN /
CALON PENDETA DALAM JEMAAT

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan.


Berdasarkan Tata Gereja Gereja Toraja dan keputusan rapat
Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja tentang
penenmpatan proponen, maka dalam kebaktian ini kita akan
mengutus Saudara ……………….. sebagai Proponen.
Firman Tuhan mengatakan: “Kamulah bangsa yang terpilih,
imamat yang rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-
perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (I
Petrus 2:9). Dialah juga di dalam Roh Kudus-Nya
memanggil kita dan mengaruniakan kepada kita masing-
masing karunia-karunia sesuai pemberian Kristus. Dialah
pula yang telah memanggil pelayan-pelayan-Nya untuk
memberitakan kekayaan anugerah-Nya melalui pemberitaan
Firman yang hidup itu.
Kepada jemaat-Nya Ia telah memerintahkan agar pelayanan
jemaat Tuhan ditingkatkan, serta meluangkan kesempatan
dan menguji orang-orang yang menghendaki pekerjaan
indah dan kudus itu melalui pembuktian hidup dalam jemaat
bahwa ia mempunyai perilaku dan perihidup yang baik,
terdidik dalam soal-soal pokok iman dan dalam ajaran sehat,
penuh pengabdian dan cakap mengajar serta mendidik orang
dalam kebenaran dan kasih.
Oleh karena itu, mereka yang merasa terpanggil untuk
pelayanan kudus ini, adalah wajar bahwa mereka tidak hanya
mempersiapkan diri melalui jerih payah dalam studi, doa dan
pemahaman serta pengamalan Firman Tuhan, tetapi juga
memperoleh kesempatan untuk mewujudkan karunia Tuhan

101
yang ada padanya melalui khotbah, pelayanan dan kehidupan
di tengah-tengah jemaat sebagai seorang proponen.
Sehubungan dengan itu, maka saya mengundang
saudara . . . . . . .. untuk berdiri dan menjawab di hadapan
Tuhan dan jemaat-Nya pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Apakah Saudara yakin dengan sungguh bahwa pekerjaan
pelayanan sebagai seorang Proponen adalah panggilan
yang datangnya dari pada Tuhan sendiri?
Apakah Saudara …………………. Yakin?
Jawab: Ya, saya yakin!
2. Apakah Saudara percaya dengan sungguh bahwa semua
Kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah
satu-satunya Firman Tuhan yang memuat pengajaran
yang sempurna untuk kehidupan kekal, dan yang isinya
telah diterangkan dalam Pengakuan Gereja Toraja?
Apakah Saudara …………………. Percaya?
Jawab: Ya, saya percaya!
3. Apakah Saudara berjanji untuk berusaha sungguh-
sungguh mewujudkan kesatuan jemaat Tuhan, kemajuan
pemberitaan Injil dan peningkatan pelayanan gerejawi
dan akan melakukan pekerjaan Proponen ini dengan setia
serta patuh dan taat akan nasehat dan teguran gerejawi
bila Saudara dalam pengajaran dan perilaku serta
perihidup menyimpang dari yang benar?
Apakah Saudara ………………. Berjanji?
Jawab: Ya, saya berjanji!
Dengan demikian, kami mengutus Saudara untuk melayani
sebagai tenaga proponen dalam jemaat (jemaat-
jemaat) . . . . . . . . . dan atas rahmat dan kasih karunia
Tuhan, Majelis Jemaat di jemaat (jemaat-jemaat) ini akan
102
memberi kesempatan dan keluasan kepada Saudara untuk
memberitakan Firman Tuhan dalam kebaktian-kebaktian dan
perkunjungan-perkunjungan pelayanan kepada para warga
jemaat.
Latihlah dirimu beribadah dan usahakanlah supaya engkau
layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak
usah malu, melainkan memberitakan perkataan kebenaran
dengan terus terang, lemah lembut dan hormat dan dengan
hati nurani yang murni.
(Pelayan ibadah turun dari mimbar dan mengundang
Proponen untuk berdiri dan menyerahkan sebuah Alkitab
kepadanya, sambil berkata):
Terimalah Alkitab ini yang dari dalamnya Saudara berjerih-
payah berkhotbah dan mengajar serta memuji Tuhan.
Usahakanlah dirimu menekuni dan menggali Firman Tuhan
dengan setia, mengenal kekayaan anugerah Allah dalam
Yesus Kristus dan menjadi teladan dalam iman dan hidup
yang kudus di hadapan Tuhan dan manusia. Semoga Roh
Kudus menguatkan hati Saudara dan mereka yang Saudara
layani.
(Proponen duduk kembali dan pelayan ibadah kembali ke
mimbar dan mengucapkan):
Saudara-saudara Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Terimalah Proponen ini sebagaimana Saudara menerima
hamba-hamba Tuhan di tengah jemaat. Bantulah dan
dukunglah dia dalam pelayanannya sehingga bila Tuhan
berkenan ia dapat menyelesaikan masa Proponennya dan
dipanggil oleh jemaat pada waktunya untuk tugas
pelayanannya tetap sebagai gembala dan pemberita Firman
Tuhan.
Marilah kita berdoa:
Allah Yang Mahakuasa dan Kekal, Bapa kami dalam Tuhan
Yesus Kristus. Kami bersyukur kepada-Mu karena Tuhan
103
telah mengaruniakan seorang Proponen dalam jemaat-Mu di
sini. Tempatkanlah Firman-Mu yang kudus dalam mulut
Saudara kami ini dan dalam hati kami. Karuniakanlah Roh
Kudus untuk mewujudkan pelayanan dan kasih karunia
dengan semangat dan kegembiraan.
Ya Tuhan, dengarkanlah doa kami dalam Nama Yesus
Kristus, Juruselamat kami. Amin.

104
NASKAH PENGUTUSAN
PENGASUH KARGT, PELANTIKAN PENGURUS
PELAYANAN KELOMPOK KATEGORIAL, UNIT
KERJA DAN YAYASAN

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan.


Firman Tuhan mengatakan: Kamulah bangsa yang
terpilih, Imamat yang berkerajaan, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya
yang ajaib. Dialah juga yang telah memanggil, menetapkan
dan menjadikan kita kawan sekerja-Nya. Kalau bukan Tuhan
yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang
membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota,
sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Saudara-saudara ………………. (nama-nama) yang dikasihi


Tuhan.

Saudara-saudara telah diangkat dan ditetapkan sebagai


Pengurus/ Pengasuh …………….. dalam Gereja Toraja.
Tugas dan tanggungjawab yang hendak Saudara-saudara
layankan adalah pelayanan dan panggilan gerejawi.
Ketahuilah bahwa pelayanan Saudara-saudara adalah bagian
dari pelayanan yang dipertanggungkan kepada gereja dalam
rangka kedatangan Kerajaan Allah itu. Biarlah Saudara-
saudara menerima panggilan itu sebagai kesempatan
melayani dalam Kerajaan-Nya. Semoga Saudara beroleh
sukacita dan damai sejahtera dalam melayani sebagai
pengelola yang setia untuk Tuhan, dengan mengetahui
bahwa waktu, bakat dan harta milik yang Saudara-saudara
berikan untuk kemajuan pelayanan gerejawi dalam
persekutuan dengan Tuhan adalah tidak sia-sia.

105
Agar hal itu dapat nyata bagi warga gereja dan sidang jemaat
Tuhan di sini, kami persilakan Saudara-saudara berdiri dan
menjawab di hadapan Tuhan dan Jemaat-Nya pertanyaan-
pertanyaan yang berikut ini:
1. Apakah Saudara yakin bahwa pilihan yang jatuh atas diri
Saudara, sebagai …………………. Adalah panggilan
yang datangnya dari pada Tuhan sendiri?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara yakin?

Jawab: Ya, saya yakin!

2. Apakah Saudara percaya dengan sungguh bahwa semua


Kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah
satu-satunya Firman Tuhan yang memuat pengajaran
yang sempurna untuk kehidupan kekal dan yang isinya
diterangkan dalam Pengakuan Gereja Toraja?

Apa jawab Sauara, apakah Saudara percaya?

Jawab: Ya, saya percaya!

3. Apakah Saudara berjanji untuk melaksanakan


tugas/kepengurusan ini dengan tekun dan setia serta
berusaha sungguh-sungguh mewujudkan keesaan Gereja
Tuhan, menjaga kekudusan Gereja, kemajuan
pemberitaan Injil dan peningkatan pelayanan gerejawi
sesuai Pengakuan Gereja Toraja dan Tata Gereja Toraja?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?

Jawab: Ya, saya berjanji!]

Setelah mereka yang diutus/dilantik memberikan


jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan,
jemaat dipersilakan berdiri dan menyanyikan nyanyian
106
berkat: Mazmur 134:3; setelah itu mereka yang
diutus/dilantik dan jemaat duduk kembali.

Sidang Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan. Terimalah


Saudara-saudara kita ini sebagai kawan-kawan sekerja Allah
melalui tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh
mereka sebagai Pengurus/Pengasuh ………… Gereja Toraja
dan bantulah serta dukunglah mereka dalam doa dan karya
sehingga mereka senantiasa giat di dalam pekerjaan dan
persekutuan dengan Tuhan.

Saudara-saudara Pengurus/Pengasuh ……………….


Gereja Toraja yang dikasihi oleh Tuhan, di dalam Nama
Tuhan kita Yesus Kristus yang adalah Kepala Gereja kami
menyambut Saudara-saudara untuk tugas pelayanan dalam
Gereja Toraja.
Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar,
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik
kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Amin.

Marilah kita berdoa:


Allah yang mahakuasa dan kekal, Bapa kami dalam
Tuhan Yesus Kristus. Engkaulah satu-satunya dasar dan
Kepala Gereja. Kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau
sendirilah yang telah memanggil pelayan-pelayan-Mu untuk
mengambil bagian dalam perwujudan kerajaan-Mu. Berilah
mereka kasih kesetiaan-Mu sehingga mereka
melaksanakannya dengan seluruh kesungguhan hati.
Berikanlah buah-buah yang lebat bagi segala kerja dan usaha
mereka dan tuntunlah mereka pada jalan yang benar
mengikuti Tuhan kami Yesus Kristus yang telah datang
bukan untuk dilayani tetapi melayani.
Karuniakanlah Roh Kudus-Mu kepada mereka sehingga
semangat dan kegembiraan tidak pudar dalam karya mereka.
Berilah mereka keyakinan bahwa Tuhan sendiri
mempergunakan mereka menuju perwujudan karya-Mu yang
107
agung dalam Tuhan kami Yesus Kristus. Semua ini kami
sampaikan kepada-Mu dalam Nama Tuhan Yesus,
Juruselamat kami. Amin.

~~~

108
PENERIMAAN SAUDARA-SAUDARA
DARI GEREJA YANG TIDAK SEAJARAN

Saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.

Oleh Pimpinan Rohulkudus Saudara-saudara telah


datang di sini untuk mengaku di hadapan Tuhan dan jemaat-
Nya, Pengakuan Iman Gereja Toraja. Agar supaya nyata
bahwa Saudara-saudara dengan tulus ikhlas hendak menjadi
anggota Gereja Toraja, kami persilakan Saudara-saudara
berdiri dan menjawab pertanyaan yang berikut:
(Pertanyaan diajukan dan dijawab satu persatu)

Pertama:
Percayakah Saudara dengan sungguh bahwa semua kitab
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah satu-
satunya Firman Allah yang memuat pengajaran yang
sempurna untuk kehidupan yang kekal dalam Yesus
Kristus, Juruselamat yang satu-satunya?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara percaya?

Jawab: Ya, saya percaya!

Kedua:
Mengakukah Saudara dengan sungguh, bahwa menurut
Firman Tuhan, Tuhan sudah mengadakan perjanjian
dengan orang-orang dewasa dan dengan anak-anak,
sehingga walaupun anak-anak itu belum mengetahui arti
Baptisan Kudus, mereka tak boleh ditegahkan dari pada
menerima tanda meterai anugerah Tuhan itu?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?

Jawab: Ya, saya mengaku!

109
Ketiga:
Berjanjikah Saudara dengan sungguh akan memegang
teguh pengajaran Firman Tuhan, mengasihi dan melayani
Tuhan dengan setia, melawan dosa dan segala keinginan
jahat dan bersedia mentaati Pengakuan Iman Gereja
Toraja dan Tata Gereja Gereja Toraja serta tunduk dan
patuh di bawah nasihat dan teguran gerejawi apabila
Saudara dalam pengajaran dan kelakuan menyimpang
dari pada yang benar?

Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?

Jawab: Ya, saya berjanji!

Kemudian pelayan mengucapkan:

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah


memanggil saudara dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya
yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan
mengokohkan saudara. Dalah yang empunya kuasa sampai
selama-lamanya. Amin.

Marilah kita menghadap Tuhan di dalam doa:


Ya Allah yang mahatahu dan Bapa Yang
Mahamurah. Kami bersyukur kepada-Mu, oleh karena Tuhan
sudah menggerakkan hati Saudara (Saudara-saudara) kami
ini, sehingga dia (mereka) telah mengaku akan kebenaran
Firman-Mu. Kiranya Tuhan tolong dan kuatkan dia (mereka)
supaya dari hari ke hari ia (mereka) yakin akan kebenaran
Firman-Mu itu dan oleh pimpinan Rohulkudus, ia (mereka)
dapat mengikut Yesus Kristus, Juruselamat satu-satunya itu
dengan sukacita. Kami mohon doa ini dalam Nama Yesus
Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

~~~
110
111
PENGAKUAN DOSA
DI TENGAH-TENGAH JEMAAT
Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus
Kristus.
Saudara kita yang telah jatuh dalam dosa yang
diketahui umum, sekarang hendak menyatakan penyesalan
dan pertobatan di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya. Firman
Tuhan mengajarkan bahwa Allah itu Hakim yang adil, yang
menghukumkan tiap-tiap orang yang tak mau bertobat, tetapi
ia juga pengasih dan penyayang, panjang sabar dan limpah
kemurahan bagi setiap orang yang menyesal dan bertobat.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia
telah mengaruniakan anak-Nya yang Tunggal, supaya tiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Jikalau kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan.
Oleh sebab itu maka dipersilakan Saudara (………..)
berdiri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut di
hadapan Tuhan dan jemaat-Nya: (Pertanyaan ditanyakan
satu persatu)
Pertama:
Mengakukah Saudara dengan sungguh bahwa
Saudara telah melanggar perintah Allah (yang ke ….)
dan bahwa Saudara telah menyesali perbuatan itu dan
mau bertobat?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?
Jawab: Ya, saya mengaku!
Kedua:

112
Percayakah Saudara dengan sungguh bahwa dosa
Saudara telah diampuni oleh Tuhan dalam darah dan
korban Yesus Kristus?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara percaya?
Jawab: Ya, saya percaya!
Ketiga:
Berjanjilah Saudara dengan sungguh hendak hidup
suci menurut Firman Tuhan dan patuh akan nasehat
dan teguran gerejawi?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?
Jawab: Ya, saya berjanji!

Kemudian pelayan mengucapkan:


Bahwa dosa Saudara telah mendukacitakan jemaat
tetapi sebaliknya penyesalan dan pengakuan Saudara telah
mendatangkan sukacita yang besar diantara jemaat-Nya.
Demikianlah juga jadilah kesukaan diantara malaekat
Allah di Sorga oleh sebab seorang yang berdosa balik
bertobat.
Kiranya Tuhan menyucikan Saudara dan kami
sekalian oleh Rohulkudus, supaya kehidupan kita akan
menjadi kemuliaan nama-Nya. Amin.

Marilah kita menghadap Tuhan di dalam doa.


Ya Allah dan Bapa yang Mahamurah. Kami
bersyukur kepada-Mu, oleh karena Tuhan sudah
menggerakkan hati Saudara kami ini, kepada tobat, supaya ia
boleh hidup. Ya Tuhan kuatkanlah dia supaya dari hari ke
hari ia yakin akan keampunan dosanya dalam darah Yesus
Kristus. Sebagaimana dahulu karena dosanya telah
mendukacitakan Tuhan dan jemaat-Mu, kiranya oleh
pertobatan itu, dengan pimpinan Rohulkudus banyak
Saudara dikuatkan dalam imannya. Ajarlah kiranya kami, ya
Tuhan, supaya kejadian ini meyakinkan kami, bahwa pada
113
Tuhan adalah keampunan dosa senantiasa. Kami mohon doa
ini dalam Nama Yesus Kristus Tuhan dan Penebus kami.
Amin.

~~~

114
PERTANYAAN BAGI YANG
AKAN MENGAKU KRISTEN
Saudara-saudara di dalam Yesus Kristus.
Oleh kuasa dan pekerjaan roh Kudus, maka sekarang
Saudara ……… akan mengaku menjadi seorang Kristen.
Saudara ……….. diminta untuk berdiri dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini: (Pertanyan diajukan dan
dijawab satu persatu)
1. Apakah Saudara dengan segenap hati akan menjadi
seorang Kristen sehingga Saudara termasuk dalam
bilangan anggota Gereja Toraja.
Apa jawab Saudara, apakah dengan segenap hati?
Jawab: Ya, saya dengan segenap hati!
2. Mengakukah Saudara akan setia dan bersungguh-
sungguh memahami iman Kristen berdasarkan Firman
Allah.
Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?
Jawab: Ya, saya mengaku!
3. Berjanjikah Saudara sejak sekarang akan menjauhkan
diri dari segala perbuatan dan kepercayaan yang tidak
sesuai dengan kehendak Tuhan?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?
Jawab: Ya, saya berjanji!
Saudara-saudara sekalian di dalam Tuhan Yesus.
Kamulah yang menjadi saksi pada hari ini, bahwa Saudara
kita ini dengan segala ketulusan hati mengaku menjadi
seorang Kristen.
Terimalah Saudara kita ini dengan sukacita; nampakkanlah
kepadanya kebaikan hati kamu, agar dari hari ke hari ia
semakin bertambah-tambah dalam pengenal akan kasih
115
karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa serta
pimpinan Allah Roh Kudus. Amin.

~~~

116
HAL MELAKUKAN DISIPLIN PERTAMA
Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.
Yesus Kristus, Juruselamat kita memberikan tiga amanat
kepada jemaat-Nya sebagai berikut: Memberitakan Injil,
pelayanan sakramen di tengah-tengah sidang jemaat, yaitu
Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus, dan pelaksanaan
siasat. Firman Tuhan menyatakan kepada kita, bahwa siasat
perlu untuk memelihara dan menjaga kekudusan jemaat,
Tubuh Kristus itu, dan kemurnian ajaran Firman Tuhan.
Salam seorang Saudara kita telah jatuh dalam dosa dan
sudah diketahui umum.
Sesuai perintah Tuhan, ia telah berkali-kali
diperingati, dinasihati, dan ditegur dengan penuh kasih dan
kesabaran, tetapi ia tetap berkeras hati dan tak mau bertobat.
Dengan berdukacita Saudara itu harus dijatuhi siasat
pertama, yaitu:
1. Tidak diperkenankan turut Perjamuan Kudus;
2. Tidak diperkenankan anaknya dibaptiskan;
3. Hak untuk memilih dan dipilih dalam jabatan gerejawi
ditangguhkan untuk sementara.
Diminta kepada Saudara-saudara, supaya mendoakan
saudara itu kepada Tuhan, agar Tuhan sendiri menunjukkan
wajah-Nya kepadanya; supaya mendekatinya sebagai
saudara dalam memberitakan Firman Tuhan kepadanya
dalam bentuk peringatan, nasihat, pengajaran dan teguran
untuk kemuliaan Tuhan. Amin.
Marilah kita menghadap Tuhan di dalam doa:
Ya Allah yang Mahaadil dan Mahapengasih. Kami
mengaku di hadapan Tuhan, bahwa kami ini adalah orang-orang
berdosa yang patut disiasat dan dikucilkan tetapi kami bersyukur
kepada Tuhan, sebab oleh pengorbanan Yesus Kristus telah
menjadikan kami anak-anak-Mu. Kami percaya bahwa Tuhan
tidak menghendaki kematian orang-orang berdosa, oleh karena itu,
kiranya oleh pimpinan Rohulkudus, saudara kami itu dapat
menyesal dan bertobat kembali kepada Tuhan. Berkatilah

117
pengajaran, nasihat dan teguran kami, supaya jemaat-Mu boleh
hidup dalam kesucian.
Bapa di Sorga. Dengarkanlah kiranya doa kami ini yang kami
persembahkan kepada-Mu dalam Nama Yesus Kristus penebus
kami. Amin.

~~~

HAL MELAKUKAN DISIPLIN KEDUA


Saudara-saudara yang ekkasih dalam Yesus Kristus.
Saudara (Saudara-saudara) kita yang telah dijatuhi
siasat pertama, pada beberapa waktu yang lampau, ternyata
makin mengeraskan hati. Segala pengajaran, nasihat dan
tehuran kepadanya tak berhasil. Ia tetap berkanjang dalam
dosanya.
Sebab itu dengan berdukacita, diberitahukan kepada
jemaat, bahwa ia harus dijatuhi siasat kedua.
Diumumkan kepada Saudara-saudara sidang jemaat
bahwa Saudara itu bernama:
( ………………….. )
telah melanggar perintah Tuhan yang ke …..
Diminta kepada Saudara-saudara, supaya
menyerahkan Saudara itu dalam doa, agar kiranya Tuhan
sendiri menunjukkan wajah-Nya kepadanya; supaya
mendekati dia sebagai Saudara-saudara dalam memberitakan
Firman Tuhan kepadanya dalam bentuk peringatan, nasihat,
pengajaran dan teguran untuk kemuliaan Tuhan. Amin.

Marilah kita menghadap Tuhan di dalam doa:


Ya Allah yang Mahaadil dan Mahapengasih. Kami
mengaku di hadapan Tuhan bahwa kami adalah orang-orang
berdosa yang patut disiasat dan dikucilkan tetapi kami

118
bersyukur kepada Tuhan, sebab oleh pengorbanan Yesus
Kristus telah menjadikan kami anak-anak-Mu. Kami percaya
bahwa Tuhan tidak menghendaki kematian orang-orang
berdosa, karena itu kami mohon kiranya oleh pimpinan
Rohulkudus, Saudara kami itu dapat menyesal dan bertobat
supaya beroleh berkat kembaoi dari pada Tuhan.
Berkatilah pengajaran, nasihat dan teguran kami, supaya
jemaat-Mu boleh hidup dalam kesucian. Bapa si Sorga,
dengarlah kiranya kami yang bermohon kepada-Mu dalam
Nama Yesus Kristus Juru Selamat kami. Amin.

~~~

HAL PENGUCILAN
Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.
Seperti telah diberitahukan kepada jemaat, bahwa
Saudara (…..) telah dijatuhi siasat yang pertama dan kedua,
oleh karena telah jatuh ke dalam dosa yang mendatangkan
malu di tengah-tengah jemaat.
Oleh karena Saudara itu tetap berkeras hati dan
berkanjang dalam dosa itu, maka dengan dukacita, harus
dijatuhi siasat yang terakhir.
Hal itu kita lakukan supaya Tubuh Kristus yaitu jemaat-Nya
tidak dicemarkan oleh anggota yang sakit itu. Dengan
demikian putuslah hubungan Saudara itu dengan jemaat dan
asing dari persekutuan dalam Kristus dan segala berkat yang
dijanjikan kepada jemaat. Firman Tuhan mengatakan:
“Karena barang apa yang kamu ikat di atas bumi itupun
terikat kelak di Sorga”. Namun demikian, janganlah
memandang Saudara kita ini seperti seteru, tetapi
nasihatkanlah dia sebagaimana patut orang berbuat terhadap
saudaranya.
Hendaklah Saudara memeliharakan diri dari pada
permulaan kejahatan yang terkecilpun. Marilah kita
menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu

119
merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam
perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita
melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang
memimpin kita kepada iman, dan membawa iman kita itu
kepada kesempurnaan. Hendaklah kita seiman, berjagalah
dan berdoalah supaya jangan kamu kena pencobaan. Pada
hari ini jikalau kamu mendengarkan suara-Nya, janganlah
keraskan hatimu. Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut
dan gentar. Hendaklah masing-masing menyesal akan
dosanya sendiri, agar Tuhan tidak merendahkan kita lagi.
Hendaklah kita dengan sehati hidup berbakti kepada Tuhan,
supaya kita menjadi mahkota dan kesukaan bagi-Nya, karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu, baik kemauan
maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Hendaklah kita
menyebut nama-Nya yang suci itu dengan mengaku dosa-
dosa kita. Kiranya Rohulkudus tetap beserta kita, supaya
dapat kita bertahan sampai ke akhir.
Marilah kita menghadap Tuhan di dalam doa:
Ya Allah yang Mahadil dan Mahamurah. Kami
mengaku di hadapan-Mu, bahwa kami ini orang-orang
berdosa yang patut dibuang dan dikucilkan tetapi kami
bersyukur kepada Tuhan, bahwa oleh pengorbanan Yesus
Kristus, kami telah dijadikan anak-anak-Mu. Kami mohon
kepada Tuhan yang tak menghendaki kematian orang-orang
berdosa, kiranya saudara kami yang telah dikucilkan ini,
dapat bertobat kembali dan hidup. Berkatilah teguran kami
dan nasihat kami, supaya jemaat-Mu boleh hidup dalam
kesucian. Kami mohon doa ini di dalam Tuhan kami Yesus
Kristus. Amin.

120
PENERIMAAN KEMBALI
SAUDARA YANG SUDAH DIKUCILKAN
Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.
Saudara-saudara mengetahui, bahwa beberapa waktu
yang lampau, seorang Saudara dalam persekutuan kita ini,
telah dikucilkan dari hidup persekutuan jemaat. Sekarang
dengan sukacita diberitahukan kepada jemaat, bahwa Tuhan
telah mendengarkan doa kita dan memberkati nasihat-nasihat
kita sehingga Saudara kita yang telah dikucilkan itu telah
menyesal dan bertobat dari dosanya. Ia telah menyatakan
keinginannya akan kembali dalam persekutuan jemaat
Tuhan.
Agar nyata bahwa Saudara (……………..) telah
menyesal dan bertobat, sekarang Saudara dipersilakan
berdiri dan menjawab di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya
pertanyaan-pertanyaan berikut:
(Pertanyaan diajukan dan dijawab satu demi satu)
Pertama: Mengakukah Saudara dengan sungguh di
hadapan Tuhan dan jemaat-Nya bahwa Saudara
telah menyesal dan bertobat dari dosa yang
Saudara telah buat itu?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara mengaku?
Jawab: Ya, saya mengaku!

Kedua: Percayakah Saudara dengan sungguh bahwa


Tuhan mengampuni dosa Saudara dan menerima
Saudara kembali dalam persekutuan hidup
jemaat-Nya, karena korban Yesus Kristus?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara percaya?
Jawab: Ya, saya percaya!

121
Ketiga: Berjanjikah Saudara dengan sungguh bahwa
mulai pada saat ini Saudara akan hidup sebagai
seorang percaya yang tunduk kepada Firman
Tuhan dan patuh kepada nasihat dan teguran
gerejawi untuk kemuliaan Nama Tuhan?
Apa jawab Saudara, apakah Saudara berjanji?
Jawab: Ya, saya berjanji!
Kemudian pelayan mengucapkan:
Mulai pada saat ini dalam nama dan kuasa Tuhan,
kami menerima kembali Saudara dalam persekutuan hidup
jemaat-Nya. Berdasarkan pengakuan dan perjanjian Saudara
yang sudah diucapkan itu, maka kami menyatakan di sini
bahwa kami memperkenankan Saudara duduk bersama
jemaat Tuhan merayakan Perjamuan Kudus dan menerima
berkat yang dijanjikan Tuhan kepada jemaat-Nya. Allah
yang kekal kiranya dengan Roh Kudus dapat menyucikan
Saudara supaya boleh hidup untuk kemuliaan nama-Nya.
Amin.
Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus.
Sambutlah Saudara ini dengan hati yang penuh kasih.
Bersukacitalah karena Saudara ini telah mati, tetapi hidup
kembali. Ia telah hilang tetapi didapat kembali.
Bersukacitalah dengan segala malaekat di Sorga karena
seorang berdosa telah bertobat.

Marilah kita menghadap Tuhan di dalam doa:


Ya Allah yang Mahakuasa dan Mahamurah. Kami
bersyukur kepada Tuhan oleh karena Tuhan telah
menggerakkan hati Saudara kami ini kepada tobat supaya
beroleh hidup. Kiranya Tuhan menguatkan dia supaya dari
hari ke hari ia yakin akan keampunan dosanya dalam darah
Yesus Kristus sehingga dengan hati yang bersukacita ia
122
boleh memuji nama-Mu. Oleh dosanya ia telah
mendukacitakan Tuhan dan jemaat-Mu, tetapi sekarang oleh
pertobatannya dengan pimpinan Rohulkudus, banyak
Saudara diteguhkan dalam kepercayaan. Ajarlah kiranya
kami ya Tuhan supaya kejadian ini dapat meyakinkan kami
bahwa pada Tuhan ada keampunan dosa senantiasa.
Kami mohon doa ini dalam Nama Yesus Kristus Penebus
kami yang hidup. Amin.

~~~

DASA TITAH

Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar


dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai


apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di
bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan
sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya,
sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya,
kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang
yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia
kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku
dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan


sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah
orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

123
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari
lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala
pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN,
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau
atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau
hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan
bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari yang
ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan
menguduskannya.

Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu


di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
Jangan membunuh.

Jangan berzinah.

Jangan mencuri.

Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan


mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau
hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau
apapun yang dipunyai sesamamu. (Keluaran 20:1-17).

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan


dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirmu sendiri. Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”.
(Matius 22:37-40).
124
~~~

PENGAKUAN IMAN RASULI


( APOSTOLIKUM )

1. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa,


khalik langit dan bumi.

2. Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal,


Tuhan kita,

3. yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak


dara Maria,

4. yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,


disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam
kerajaan maut,

5. pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang


mati,

6. naik ke Sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa


yang Mahakuasa,

7. dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang


yang hidup dan yang mati.

8. Aku percaya kepada Roh Kudus;

9. Gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus,

10. pengampunan dosa,

125
11. kebangkitan daging,

12. dan hidup yang kekal.

Amin.

PENGAKUAN NICEA – KONSTANTINOPEL

Aku percaya kepada satu Allah, Bapa yang Mahakuasa,


Pencipta langit dan bumi, segala yang kelihatan dan yang
tidak kelihatan.

Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah


yang Tunggal, yang lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala
zaman, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah yang
sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan, bukan dibuat,
sehakekat dengan sang Bapa, yang dengan perantaraan-Nya
segala sesuatu dibuat;
Yang telah turun dari Sorga untuk kita manusia dan untuk
keselamatan kita, dan menjadi daging oleh Roh Kudus, dari
anak dara Maria, dan menjadi manusia;
yang disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius
Pilatus, menderita dan dikuburkan;
yang bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan isi Kitab-kitab,
dan naik ke Sorga;
yang duduk di sebelah kanan Sang Bapa, dan akan datang
kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang
hidup dan yang mati; yang kerajaan-Nya takkan berakhir.

Aku percaya kepada Roh Kudus, yang jadi Tuhan


dan yang menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan
Sang Anak, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang

126
Anak disembah dan dimuliakan, yang telah berfirman
dengan perantaraan para nabi.

Aku percaya satu gereja yang kudus dan am dan


rasuli.

Aku mengaku satu baptisan untuk pengampunan


dosa.

Aku menantikan kebangkitan orang mati dan


kehidupan di zaman yang akan datang. Amin.

PENGAKUAN ATHANASIUS
Barang siapa ingin selamat, terutama sekali ia harus
mempunyai iman Kristen yang benar. Dan barang siapa tidak
memelihara iman itu secara utuh dan dengan ikhlas pasti
akan binasa untuk selamanya.
Inilah iman Kristen yang benar: kita memuji Allah
yang Esa di dalam tiga oknum dan tiga oknum di dalam
Allah yang Esa. Ketiga oknum ini jangan dicampurkan
(disatukan) dan jangan pula wujud ilahi dipisahkan.
Bapa adalah oknum lain, Anak adalah oknum lain,
Rohulkudus adalah oknum lain. Tetapi Bapa dan Anak dan
rohulkudus adalah satu allah, sama dalam kemuliaan, sama
dalam kebesaran yang kekal. Sama seperti Bapa, demikian
juga Anak, demikian juga Rohulkudus; Bapa tidak
diciptakan, Anak tidak diciptakan, Rohulkudus tidak
diciptakan.
Bapa tidak terhingga, Anak tidak terhingga, rohulkudus tidak
terhingga. Bapa kekal adanya, Anak kekal adanya,
Rohulkudus kekal adanya, dan bukan tiga yang kekal,
melainkan satu yang kekal.
127
Bukan pula tiga yang tidak diciptakan, bukan juga tiga yang
tidak terhingga, melainkan satu yang tidak diciptakan dan
satu yang tidak terhingga.Demikian pula Allah adalah
mahakuasa, anak adalah mahakuasa, rohulkudus adalah
mahakuasa. Tetapi bukan tiga yang mahakuasa, melainkan
satu yang mahakuasa. Jadi Bapa adalah Allah, Anak adalah
Allah, Rohulkudus adalah Allah. Tetapi bukanlah ada tiga
Allah, melainkan ada satu Allah.
Jadi Bapa adalah Tuhan, Anak adalah Tuhan Rohulkudus
adalah Tuhan. Sesuai dengan kebenaran Kristen kita harus
mengakui tiap-tiap oknum tersendiri adalah Allah dan
Tuhan. Di dalam iman Kristen kita tidak dapat menyebut tiga
Allah atau tiga Tuhan.
Bapa tidak diciptakan oleh siapapun, bukan diadakan, bukan
dilahirkan. Anak satu-satunya, bukan dijadikan, bukan
diadakan, melainkan dilahirkan. Rohulkudus adalah dari
Bapa dan Anak, bukan dijadikan bukan diadakan, bukan
dilahirkan, melainkan keluar dari Bapa dan Anak.
Jadi demikianlah halnya; ada satu Bapa, bukan tiga Bapa;
ada satu Anak, bukan tiga Anak; ada satu Rohulkudus,
bukan tiga Rohulkudus. Dan diantara oknum yang tiga ini
tidak ada yang pertama, tidak ada yang terakhir, tidak ada
yang terbesar dan tidak ada yang terkecil, melainkan ketiga
oknum satu dengan yang lain, sama kekal, sama besar;
sehingga seperti dikatakan, tiga oknum di dalam satu ilahi,
dan satu Allah di dalam tiga oknum, dipermuliakan. Barang
siapa ingin selamat, ia harus memahami ketiga oknum itu di
dalam Allah.
Untuk keselamatan yang kekal perlu juga diakui
dengan setia, bahwa Yesus Kristus Tuhan kita adalah
manusia yang benar. Inilah kepercayaan yang benar, kalau
kita percaya dan mengakui, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus
Anak Allah, adalah Allah dan manusia.
Ia adalah Allah menurut wujud dari Bapa, yang dilahirkan
sebelum dunia ada; Ia adalah manusia menurut wujud dari
ibu, dilahirkan di dalam dunia. Allah yang mutlak dan
128
manusia yang mutlak, dengan roh yang arif dan dengan
tubuh manusia. Ia sama dengan Bapa sesuai dengan ilahi
yang ada pada-Nya.
Ia lebih kecil dari Bapa menurut kemanusiaan-Nya, dan
walaupun Ia Allah dan manusia, bukanlah ada dua,
melainkan satu Kristus.
Ia satu, bukan karena ilahi bertukar menjadi manusia,
melainkan ilahi telah menerima kemanusiaan.
Ya, Ia adalah Esa, bukan karena wujud yang dua
dicampurkan, melainkan karena Ia adalah oknum yang Esa.
Sama seperti tubuh dan roh menjadi manusia, demikian
pulalah Allah dan manusia menjadi satu Kristus.
Ia menderita untuk keselamatan kita turun ke neraka, pada
hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati, naik ke
sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa,
dari sana Ia akan datang menghakimi orang yang hidup dan
yang mati.
Dan pada kedatangan-Nya kembali semua orang akan
bangkit, dengan tubuhnya sendiri dan harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan yang berbuat
baik, akan memasuki hidup yang kekal, yang berbuat jahat
akan masuk ke dalam api yang kekal.
Demikianlah iman Kristen yang benar, barang siapa yang
tidak mempercayainya dengan kuat dan setia, ia tidak dapat
selamat.

~~~

DOA BAPA KAMI

Bapa kami yang di sorga,

dikuduskanlah namaMu,
129
datanglah kearajan-Mu,

jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang

secukupnya

dan ampunilah kami akan kesalahan kami,

seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada

kami;

Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,

tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

Karena Engkaulah yang empunya Kerjaan dan

kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.

Amin.

~~~

130

Anda mungkin juga menyukai