Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Administrasi pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan pendidikan di suatu negara. Sedangkan administrasi sekolah kegiatan-kegiatannya
terbatas pada pelaksanaan pengelolaan pendidikan di sekolah sehingga kita mengenal adanya
administrasi sekolah dasar, lanjutan, perguruan tinggi dan sebagainya, diantaranya
kepemimpinan kepala sekolah, supervisi dan sebagainya. Didalam administrasi terdapat
beberapa unsur pokok, diantaranya: adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang),
adanya tujuan yang hendak di capai bersama, adanya tugas atau fungsi yang harus
dilaksanakan, dan adanya perlengkapan dan peralatan.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional sebagaimana pengamalan pancasila di
bidang pendidikan, maka pendidikan nasional mengusahakan pertama pembentukan manusia
pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri,
dan kedua, pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan negara indonesia
yang terwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh yang mengandung makna terwujudnya
kemampuan bangsa menangkal setiap ajaran, paham dan ideologi yang bertentangan dengan
pancasila.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam siklus kehidupan
manusia mulai lahir hingga akhir hayat (long life education). Pada dasarnya pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (UUSPN,
pasal 25 ayat (1), butir 1 (penjelasan) dan karenanya masyarakat sebagai mitra pemerintah
berkesempatan yang seluas-luasnya untuk berperanserta dalam penyelenggaraan pendidikan
nasional (UUSPN, bab XIII, pasal 47, ayat (1)).
Todaro (2006) mengemukakan bahwa pendidikan merupakan tujuan pembangunan
yang mendasar. Pendidikan adalah hal pokok untuk menggapai kehidupan yang memuaskan
dan berharga karena pendidikan adalah hal yang fundamental untuk membentuk kapabilitas
manusia yang lebih luas yang berada pada inti makna pembangunan. Pendidikan memainkan
peranan kunci dalam membentuk kemampuan sebuah negara berkembang untuk menyerap
teknologi modern dan untuk mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta
pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disadari akan arti pentingnya pendidikan dalam
pembangunan suatu negara dan daerah. Sehubungan dengan hal itu pemerintah dan
masyarakat senantiasa berusaha terus untuk meningkatkan pembangunan pendidikan di
masyarakat.
Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan diantaranya adalah dengan menetapkan suatu tolok ukur kinerja pelayanan
pendidikan di daerah sehingga diharapkan dapat menjamin terwujudnya mutu pendidikan
yang diselenggarakan daerah. Tolok ukur tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan. Selain
itu, pemerintah juga telah menetapkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang mengamanatkan bahwa besarnya alokasi anggaran pendidikan
minimal 20% dari anggaran belanja pemerintah (pusat dan daerah). Dengan menetapkan
alokasi anggaran minimal tersebut diharapkan pelaksanaan program dan kegiatan bidang
pendidikan memiliki anggaran yang memadai sehingga dapat menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen
pendidikan.
Alokasi anggaran pendidikan yang memadai memang menjadi bagian penting dari
keberhasilan pembangunan pendidikan. Berdasarkan pengalaman di banyak negara di dunia,
mutu pendidikan dipengaruhi oleh jumlah alokasi anggaran terhadap pendidikan. Anggaran itu
diberikan langsung pada unit-unit pendidikan sebagai faktor penunjang pendidikan, misalnya
pembangunan fisik berupa rehabilitasi gedung sekolah, buku-buku pelajaran dan sarana
pendidikan lainnya.
Fungsi perencanaan diperlukan untuk menjelaskan dan memberikan mekanisme
pengambilan keputusan yang rasional dan bertanggungjawab atas berbagai pilihan
(Wrihatnolo, 2006). Sementara itu perencanaan pembangunan bidang pendidikan tersebut baik
dalam bentuk program, kebijakan maupun kegiatan akan tinggal sebagai dokumen yang sia-sia
jika tidak dikaitkan dengan penganggarannya. Karena anggaran merupakan bagian yang
sangat penting untuk merealisasikan rencana dan targettarget pembangunan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Namun di sisi lain, keterbatasan anggaran semakin menuntut adanya perencanaan yang
matang agar pemanfaatan sumber daya yang tersedia benar-benar dilakukan secara efektif dan
efisien dengan kata lain agar sasaran pembangunan yang telah ditetapkan sebelumnya benar-
benar tercapai sesuai dengan target. Oleh karena itu hubungan fungsi perencanaan dan
penganggaran merupakan hal yang sangat penting. Harmonisasi kedua fungsi perencanaan dan
penganggaran ini dipertegas dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Kedua Undang-Undang tersebut mengamanatkan adanya kesinambungan antara
perencanaan dengan penganggaran sehingga sasaran pembangunan yang telah ditetapkan
dalam dokumen perencanaan dapat tercapai karena didukung oleh penganggaran. Beberapa
penelitian sebelumnya menemukan adanya indikasi tidak terkaitnya antara perencanaan dan
penganggaran dalam perumusan kebijakan pendidikan di beberapa daerah yang menyebabkan
terjadinya inefektifitas anggaran.
Hal tersebut terlihat ketika dalam perumusan kebijakan pendidikan, perencana di
daerah hanya melakukan pendekatan parsial yang lebih mengedepankan egoisme sektoral dan
dominasi pemerintah saja. Sedangkan keterlibatan pemangku kepentingan dan partisipasi
masyarakat dalam perumusan kebijakan pendidikan dinilai masih rendah (Usodo, 2011).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja peran serta administrasi pembangunan dalam bidang pendidikan?

2. Mengapa administrasi pembangunan dalam bidang pendidikan itu sangat penting?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa peran administrasi pembangunan dalam bidang pendidikan
sehingga dianggap ebgitu penting.
2. Untuk mengetahu apa saja yang melandasi pentingnya peran administrasi
pembangunan dalam pendidikan.

1.4. Manfaat Penulisan

1. Manambah pemahaman pembaca mengenai peran administrasi pembangunan dalam


bidang pendidikan.
2. Menambah referensi untuk peneliti selanjutnya
3. Menjadi lading informasi baru bagi orang-orang yang terlibat dalam administrasi
pendidikan.
BAB II

TIJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep dan Teori

A. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan

Administrasi Pendidikan dalam Profesi Keguruan merupakan kegiatan pendidikan untuk


mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. ilmu pengetahuan, teori belajar dan
ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi,
manajemen maupu mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.

Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegrasiansegala


sesuatu baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut denganpencapaian
tujuan pendidikan. Jadi di dalam proses administrasi pendidikan segenap usahaorang-orang
yang terlibat didalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan,dioragnisasi dan
dikoordinasi secara efektif dan semua materi yang diperlukan dan yang telahada dimanfaatkan
secara efisien.(Purwanto, 2009).

Kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata
ad mempunyai arti yang sama dengan kata todalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau
“kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti
“melayani”, “membantu”, atau mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer berarti pula
“mengatur”, “memelihara” (to look after), dan “mengarahkan”. Jadi, kata “administrasi” dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau
mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang dipadu dengan
pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam menganalisa tingkat konsistensi
serta tingkat capaian kinerja pendidikan setiap tahun yang dilakukan melalui teknik
persentase. Sementara itu data kualitatif digunakan untuk menjelaskan pola hubungan tersebut
dan mempertegas hasil analisa kuantitatif.

Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode analisa secara
deskriptif. Alat analisa yang digunakan untuk menjawab permasalahan konsistensi
perencanaan dan penganggaran adalah dengan membuat Matrik Konsolidasi Perencanaan dan
Penganggaran (MKPP) bidang pendidikan. MKPP merupakan alat bantu untuk
menkonsolidasikan dokumen perencanaan dan penganggaran secara menyeluruh sehingga
akan terlihat apakah terjadi sinkronisasi dan sinergitas antara perencanaan dan penganggaran.

Selanjutnya untuk melihat hubungan antara tingkat konsistensi dengan kinerja bidang
pendidikan di Kota Padang Panjang maka penulis melihat perkembangan yang terjadi pada
tingkat pencapaian indikator kinerja bidang pendidikan selama tiga tahun terakhir yaitu 2007-
2009 dan mengaitkannya dengan tingkat konsistensi perencanaan dan penganggaran selama
kurun waktu yang sama. Untuk mendapatkan tambahan informasi sebagai pendukung analisa
terhadap dokumen yang dilakukan secara kuantitatif, maka dilakukan wawancara mendalam
(in depth interview) terhadap beberapa orang informan yang dipilih melalui teknik purposve
sampling.

Kriteria informan tersebut adalah orang yang dianggap tahu atau ahli dan terlibat dalam
penyusunan perencanaan dan penganggaran bidang pendidikan di Kota Padang Panjang.
Selanjutnya informasi yang diperoleh dari informan tersebut di reduksi ke dalam matrik,
dianalisa dan diinterpretasikan.

1.2 Kajian Pustaka

2.1 Administrasi

2.1.1 Pengertian Administrasi

Admintrasi dalam kehidupan sehari-sehari ataupun dalam dunia kerja ,anda pasti sudah
tidak asing dengan istilah admintrasi .Kata ini sering dijumpai dan digunakan dalam
kehidupan sehari-sehari . Namun tidak semua mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud
dengan admintrasi itu sendiri.

Menurut Dr. Sondang Siagian (2012:13) admintrasi dapat didefinisikan sebagai


keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasrkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Irra
Chisyanti Dewi ( 2011: 3) dalam buku pengantar admintrasi mengatakan bahwa admintrasi
memiliki pengertian dalam arti yaitu sebagai perkerjaan tulis menulis atau ketataushaan atau
kesekretarisan, yaitu meliputi kegiatan menerima, mencatat ,menghimpun,mengolah
mengadakan, mengirim,menyimpan.

Menurut The Liang Gie (2009:9) dalam bukunya administrasi perkantiran modern
mengatakan bahwa administrasi memiliki pengertian dalam arti luas, yaitu Adminstrasi
merupakan proses kerjasama beberapa individu dengan cara yang efisien 7 dalam mencapai
tujuan sebelumnya. Hal tersebut menyelesaikan bahwa serangkaian kegiatan yang
memerlukan proses kerja sama dan bukan merupakan hal yang baru karena dia telah timbul
bersama-bersama dengan timbulnya pemidahan manusia.

2.1.2 Fungsi Administrasi

Berdasarkan pengertian administrasi menurut para ahli pengertian tersebut dapat


disimpulkan jika perkerjaan ini memiliki fungsi atau peran yang sangat penting.Berikut ini
adalah beberapa fungsi administrasi yang harus anda ketahui:

1. Planing Berdasarkan salah satu pengertian administrasi perkantoran menurut para ahli
menyebutkan jika administrasi adalah sebuah kegiatan perencanaan. Maka, fungsi administrasi
yang pertama adalah fungsi planning atau perencanaan dimana dalam perencanaan ini
dibutuhkan pengumpulan dan pengolahan data kemudian menyusun perencanaan.

2. Organizing Fungsi selanjutnya yang juga menjadi pengertian administrasi perkantoran


menurut para ahli adalah fungsi organizing atau pengorganisasian.Fungsi ini adalah menyusun
serta membentuk hubungan kerja antara satu pihak dengan pihak lain hingga terwujud
kesatuan.

3. Reporting Fungsi lain dari administrasi ini adalah reporting dimana kegiatan yang dilakukan
adalah melaporkan perkembangan dan hasil kegiatan melalui keterangan keterangan, baik
dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dengan adanya fungsi ini, pihak yang menerima laporan
kegiatan bisa mengetahui dan mendaptkan gambaran informasi atas pelaksanaan tugas yang
sudah dikerjakan.

4. Budgeting Fungsi terakhir ini sebenarnya bisa masuk dalam ramah administrasi namun
dalam bidang keuangan. Dimana jika dilihat berdasarkan fungsi administrasi keuangan ini
adalah untuk mengelola atau mengatur segala perencanaan tentang anggaran atau keuangan
yang digunakan. Pada dasarnya , pengetian administrasi keuangan ini hamper sama dengan
administrasi perkantoran, namun lebih spesifik dalam fungsi mengatur keuangan.

2.1.3 Tujuan Administrasi

Tujuan administrasi terbagi menjadi dua yaitu:

1. Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka panjang lebih kepada organisasi itu sendiri, artinya
dengan adanya pola administrasi, ditujukan untuk mencapai target sebuah organisasi pada
dasarnya tujuan jangka panjang tidak dibuat oleh sembarang orang dalam organisasi
melainkan oleh para pemilik organisasi tersebut, yang bersifat ideal, administrasi bersifat
general, kualifikasi tidak terbatas.

2. Tujuan jangka pendek Tujuan administrasi jangka pendek organisasi bersifat lebih kecil,
biasanya dibuat oleh sub-sub divisi dari organisasi untk kebijakan divisinya. Tujuan jangka
pendek bersifat spesifik,ruang lingkup kecil dan kualifikasinya terbatas.

2.1.4 Ruang Lingkup Administrasi

The Liang Gie (2009:9) Ruang lingkup administrasi yaitu bahwa ini terdiri dari
informasi atau keterangan tentang suatu hal atau peristiwa yang diperoleh terutama melalui
pembacaan atau pengamatan seperti:

a. Menghimpun Adalah suatu kegiaan untuk mencari dan mengumpulkan informasi atau
keterangan secara detail kemudian di simpan untuk tujuan agar nanti bisa gunakan bila
diperlukan.

b. Mencatat atau Menuliskan atau Mengetik Adalah kegiatan lanjutan dari kegiatan
menghimpun data agar dapat disimpan, dibaca atau dikirim.

c. Mengelola Adalah mengelola atau menganalisis suatu bentuk data administrasi yang telah
ada atau yang sudah ada , guna mendapatkan hasil dari data yang dihimpun.

d. Menyimpan Adalah kegiatan mengamankan dokumen atau mendokumentasikan data


dengan berbagi cara untuk nantinya di gunakan kembali jika di perlukan. e. Mengirim Adalah
kegiatan bebagai data atau file ke pihak lain lebih baik dari dalam organisasi ataupun dari luar
organisasi.

2.2 Pendidikan

2.2.1 Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik


dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada juga para beberapa orang ahli mengartikan
pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan. Dengan pendidikan
kita bisa lebih dewasa karena pendidikan tersebut memberikan dampak yang sangat positif
bagi kita, dan juga pendidikan tersebut bisa memberantas buta huruf dan akan memberikan
keterampilan, kemampuan mental, dan lain sebagainya.

Tertera didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya,
masyarakat, dan Negara.1 Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat .

Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Nasional Indonesia mengatakan


pendidikan tersebut adalah merupakan tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksud dari pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak tersebut agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

2.3.1 Pengertian Administrasi Pembangunan

Seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk memperbaiki tata
kehidupannya sebagai suatu bangsa dalam berbagai aspek kehidupan bangsa tersebut dalam
rangka usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan (sp. Siagian :1982:4). Ilmu dan seni
tentang bagaimana pembangunan suatu sistem administrasi negara dilakukan. sehingga sistem
administradi tersebut mampu menyelenggarakan berbagai fungsi umum pemerintahan dan
pembangunan secara efisien dan efektif (bintoro dan stopadidjaja;1988:83)

Administrasi negara dengan kegunaan khusus.Administrasi yang tujuannya adalah


pembangunan politik. Administrasi pembangunan berorientasi pada tindakan dan
menempatkan administrasi sebagai pusatnya dalam menunjang pencapaian tujuan
pembangunan (edwar w. Weidner).

Administrasi pembangunan menggunakan dua fungsi yaitu pembangunan administrasi


dan administrasi pembangunan.Kedua fungsi tersebut saling melengkapi untuk menghasilkan
suatu kebijakan.Partisipasi masyarakat diperlukan agar kebijakan tersebut bisa berhasil dan
tercapailah perubahan ke arah modernisasi, pembangunan bangsa dan pembangunan sosial.
Dari sudut praktik, administrasi pembangunan merangkum dua kegiatan besar dalam satu
pengertian, yakni administrasi dan pembangunan.Dengan demikian, administrasi
pembangunan memiliki nilai-nilai yang dikandung dalam administrasi dan pembangunan
dengan paradigma yang sejalan.

Istilah administrasi berasal dari bahasa latin yaitu ad dan ministrate yang artinya
pemberian jasa atau bantuan, yang dalam bahasa inggris disebut administration artinya to
serve, yaitu melayani dengan sebaik-baiknya.

Pengertian administrasi dapat dibedakan menjadi 2 pengertian yaitu:

1. Administrasi dalam arti sempit.

Menurut soewarno handayaningrat mengatakan “administrasi secara sempit berasal dari kata
administratie (bahasa belanda) yaitu meliputi kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat,
pembukuan ringan, keti-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis
ketatausahaan”(1988:2). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan administrasi dalam arti
sempit merupakan kegiatan ketatausahaan yang mliputi kegiatan cata-mencatat, surat-
menyurat, pembukuan dan pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan untuk
menyediakan informasi serta mempermudah memperoleh informasi kembali jika dibutuhkan.

2. Administrasi dalam arti luas.

Menurut the liang gie mengatakan administrasi secara luas adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu”(1980:9). Administrasi secara luas dapat disimpulkan pada dasarnya semua
mengandung unsur pokok yang sama yaitu adanya kegiatan tertentu, adanya manusia yang
melakukan kerjasama serta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Peran Administrasi Pembangunan Dalam Dunia Pendidikan

Administrasi pembangunan pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan


dengan pengelolaan pendidikan di suatu negara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.jadi, dengan lebih memperhatikan aspek administrasi
pendidikan maka diharapkan tujuan pendidikan atau target program pendidikan dapat tercapai
secara efektif dan efisien.

Administrasi pendidikan yang juga sering disebut dengan manajemen pendidikan yang
sangat diperlukan untuk menjamin supaya seluruh kegiatan pendidikan dapat terlaksana
dengan optimal.administrasi pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut, : perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengoordinasian (coordinating), komunikasi,
supervisi, kepegawaian (staffing), pembiayaan (budgeting), penilaian (evaluating).

Dalam administrasi pendidikan terkandung unsur-unsur, yaitu

a. Tujuan yang akan dicapai

b. Adanya proses kegiatan bersama,

c. Adanya pemanfaatan sumber daya,

d. Adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap


sumber daya yang ada.dengan melihat kepada unsur–unsur pokok dalam administrasi seperti
telah di kemukakan terdahulu, jelas bahwa bidang–bidang yang tercakup di dalam proses
kegiatan administrasi pendidikan itu luas.

Administrasi pendidikan merupakan suatu proses daur ulang penyelenggaraan


pendidikan dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan,
pemantauan dan penilaian tentang usaha untuk mencapai tujuannya. Administrasi sekolah juga
mencakup usaha untuk melakukan manajemen administrasi meliputi berbagai hal yaitu :

1.Administrasi kurikulum
2.Administrasi pegawai
3.Administrasi perlengkapan
4.Administrasi keuangan
5.Administrasi kemuridan
Adapun Tujuan dari administrasi pendidikan adalah agar semua pekerjaan yang ada
didalamnya dapat berjalan baik dengan mempergunakan segala fasilitas yang ada di dalamnya
seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan pendidikan.Hal ini didukung dengan
administrasi pendidikan yang dikemukakan oleh Syamsi yaitu tujuan administrasi pendidikan
adalah agar segala pekerjaan atau kegiatan yang ada di dalam suatu usaha kerjasama itu bisa
berjalan dengan baik, lancar, dan teratur mencapai tujuannya. Dengan kata lain tujuan
administrasi pendidikan adalah untuk mendayagunakan segala tenaga, fasilitas dan dana
secara efektif dan efisien.

Adapun tujuan dari administrasi pendidikan menurut Syasmi dapat dijabarkan sebagai
berikut:

1.Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapai tujuan


pendidikan.

2.Administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan.

3.Administrasi pendidikan dapat dilihat dari kerangka berpikir sistem.

4.Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen.

5.Administrasi pendidikan dapat dilihat dari segi kepemimpinan.

6.Administrasi pendidikan dapat dilihat dari dari proses pengambilan keputusan.

7.Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi.

8.Administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan
yang intinya adalah kegiatan catat mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan
surat-menyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.

3.2 Peranan Administrasi Pembangunan Di Bidang Pendidikan Dalam Meningkatkan


Mutu Pendidikan

Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan di negara kita


Indonesia.maka kewajiban dan tanggung jawab para pemimpin pendidikan umumnya dan
sekolah khususnya mengalami perkembangan dan perubahan pula.

Adanya perubahan dalam tujuan pendidikan, mengubah pula scope atau luasnya
tanggung jawab yang harus dipikul dan dilaksanakan oleh para pemimpin pendidikan.Hal ini
mengubah pula bagaimana sifat-sifat kepemimpinan yang harus dijalankan sehingga dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Tanggung jawab sekolah dan guru-guru makin banyak
dan luas.Jika dahulu kepala sekolah telah dianggap baik dan cukup kalau sekolahnya dapat
berjalan dengan teratur tanpa menghiraukan kepentingan dan hubungan dengan masyarakat
sekitarnya, maka penilaian sekaran lebih dari itu.

Tugas kewajiban administrasi pendidikan di sekolah, di samping mengatur jalanya


sekolah, juga harus dapat bekerja sama dan berhubungan erat dengan sistem yang ada di
masyarakat. Ia berkewajiban membangkitkan semangat staf guru-guru dan pegawai sekolah
untuk bekerja lebih baik. Membangun dan memelihara kekeluargaan, kekompakan dan
persatuan antara guru-guru, pegawai dan murid-muridnya.Semua ini merupakan tugas kepala
sekolah.Tugas-tugas kepala sekolah seperti itu adalah bagian dari fungsi-fungsi supervisi
(kepengawasan) yang menjadi kewajibannya sebagai pemimpin pendidikan.

1. Pengelolaan Administrasi Kesiswaan

Administrasi kesiswaan adalah bagian dari administrasi pendidikan di sekolah yang


menangani masalah-masalah kesiswaan yang berupa pengelolaan siswa atau data-data tentang
siswa sejak masuk sampai siswa tersebut meninggalkan sekolah. Pengelolaan administrasi
kesiswaan meliputi:

1. Penerimaan siswa baru

2. Pengisian data siswa

3. Melakukan bimbingan kepada siswa

4. Mengatur pembagian kelas

5. Melakukan pencatatan kehadiran siswa

6. Mencatat keterlambatan siswa

7. Mengarahkan dan mengatur kegiatan organisasi siswa

8. Mengerjakan buku mutasi siswa

9. Membina usaha kesehatan sekolah

10. Melaksanakan kegiatan pengelepasan siswa kelas

2. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian

Administrasi kepegawaian di sekolah merupakan penata usahaan pegawai dalam


lingkungan sekolah.Tujuan adalah menggunakan tenaga kerja di sekolah agar berdaya guna,
berhasil guna, dan tepat guna untuk menciptakan dan memelihara dan mengembangkan
suasana kerja yang menyenangkan.

Kegiatan pengadministrasian pegawai meliputi pengadaan, pembinaan, kenaikan pangkat


sampai dengan pensiun.

1. Pengadaan

Pada dasarnya pengadaan pegawai di sekolah dasar dilaksanakan oleh Departemen


Pendidikan yang selanjutnya diperbantukan kepada pemerintah daerah, kepala sekolah sebagai
pengelola, mengusulkan kebutuhan pegawai dan menerima pegawai yang telah ditetapkan
oleh Dinas Pendidikan yang dilanjutkan dengan Surat Keputusan penempatan oleh Pemda.

2. Pembinaan Personil
Agar guru dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, maka mereka harus
mendapat perhatian dan bimbingan terutama terhadap masalah-masalah baru atau yang sukar
mereka kerjakan. Peningkatan dan pengembangan dapat dilakukan dengan cara, misalnya :

a. Melalui usaha sendiri dari guru bersangkutan dengan giat membaca buku, surat kabar, dan
sebagainya.

b. Melalui penataran.

c. Melalui diskusi-diskusi bersama.

d. Melalui seminar-seminar pendidikan.

3.Kesejahteraan Guru

Untuk menjaga semangat dan efektifitas kerja, perlu ditumbuhkan dan dipelihara rasa
aman dan puas dalam diri guru.

3. Pengelolaan Administrasi Program Pengajaran/Kurikulum

Administrasi program pengajaran adalah keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan


di bidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan dibidang pengajaran yang
bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran terlaksana secara berhasil guna dan berdaya guna.

1. Kegiatan administrasi program pengajaran, meliputi:

a) Menyusun program tahunan dan semester termasuk pembagian tugas mengajar.


b) Menyusun jadwal pelajaran.
c) Mengatur pelaksanaan penyusunan persiapan mengajaran dan batas pengajaran.
d) Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar dan mengatur norma penilaian.
e) Mengatur norma kenaikan kelas.

2. Kegiatan harian, yang meliputi:

a) Memeriksa daftar hadir guru dan penjaga sekolah.


b) Memeriksa persiapan mengajaran dan batas pengajaran.
c) Mengadakan pengawasan umun terhadap berlangsungnya pengajaran.
d) Mengatasi masalah yang terjadi di sekolah selama 1 hari.

3. Kegiatan mingguan, meliputi:

a) Kegiatan pada hari senin adalah upacara bendera.


b) Kegiatan pada hari sabtu adalah upacara penurunan bendera.

4. Kegiatan semester, meliputi:

a) Mempersiapkan ulangan harian dan ulangan umum.


b) Pengisian rapor.
c) Pembagian rapor.
5. Kegiatan menjelang akhir tahun ajaran, meliputi:

a) Menyelenggarakan UAN dan membuat laporan sesuai dengan petunjuk.


b) Melaksanakan evaluasi belajar.
c) Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun ajaran yang
bersangkutan.
d) Membuat laporan akhir tahun ajaran.
e) Pembagian rapor.
f) Kenaikan kelas.
g) Kelulusan.

4. Pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana

Sejalan dengan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar, perlu
adanya langkah yang seragam dalam pengelolaan barang di sekolah dasar serta terlaksananya
pengaturan pengadministrasian/pengelolaan barang di sekolah dasar, meliputi:

a. Perencanaan kebutuhan barang

b.Pengadaan barang

c. Pemeliharaan barang

d. Pengahapusan barang

e. Pengelolaan Administrasi Keuangan

Fungsi kepala sekolah dalam pengelolaan keuangan dalam administrasi keuangan


harus ada pemisahan tugas antara tugas otorisator, ordonator dan bendaharawan. Otorisator
adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan
penerimaan/pengeluaran anggaran.

Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan


pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otoritasi yang telah
ditetapkan.Ordonator dibidang pengeluaran adalah pejabat yang diberi wewenang oleh
otorisator untuk memeriksa/ menguji tagihan kepada negara kemudian memerintahkan
pembayaran dan membebankan tagihan tersebut pada mata anggaran.

Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan dan


pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang dan
diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung jawaban.Kepala sekolah berfungsi sebagai
otorisator dan disamping itu dilimpahi pula fungsi ordonator untuk memerintahkan
pembayaran, sedang bendaharawan sekolah dilimpahi fungsi ordonotar yang hanya untuk
menguji hak atas pembayaran.

5. Pengelolaan Administrasi Tata Usaha


Administrasi tata usaha merupakan kegiatan pencatatan tentang segala sesuatu yang
terjadi dalam sekolah untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan. Administrasi
tata usaha itu meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan surat, pengelolaan, penataan
sampai dengan penyimpanan semua surat atau bahan keterangan yang diperlukan oleh
sekolah.

6. Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Sekolah adalah bagian dari masyarakat yang berada/berkedudukan di tengah-tengah


lingkungan masyarakat.Dengan demikian sekolah perlu menjalin hubungan yang erat dengan
masyarakat sekitar.Adapun jalinan sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan dalam kegiatan
pentas seni, pameran dan kegiatan-kegiatan sekolah.

Dari beberapa tugas administrasi diatas adapun usaha yang dapat dilakukan oleh
kepala sekolah atau sepervisor dalam rangka memperbaiki dan mengembangkan mutu
pendidikan disekolah terhadap pengajaran guru-guru ialah:

-Mengadakan evaluasidengan jalan mengobservasi kegiatan-kegiatan mengajar pada guru, dan


membuat catatan-catatan harian. Dari catatan-catatan itulah kepala sekolah atau supervisor
selanjutnya memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk yang diperlukan.Blangko catatan
observasi yang memuat berbagai aspek yang perlu diamati dan dicatat hendaknya telah
tersedia di sekolah.

- Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengadakan observation visit atau kunjungan
observasi, yakni mengamati demonstrasi mengajar yang selalu dilakukan oleh guru yang telah
berpengalaman, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara mereka.

-Memberi bimbingan dalam membuat dan merencanakan pekerjaan mereka, seperti bimbingan
dalam membuat persiapan mengajar, memilih bahan pelajaran, memilih metode mengajar
yang sesuai, menentukan kesempatan-kesempatan apa yang diperlukan untuk mengadakan
hubungan sekolah dan masyarakat atau orang tua murid, cara-cara menggunakan alat-alat
peraga dalam mengajar, cara membuat dan menyusun tes atau soal-soal ulangan dalam rangka
mengevaluasi hasil belajar murid-murid,dsb.

Pekerjaan sebagai guru (mengajar) bukan hanya sekedar bekerja untuk mencari
nafkah.Mengajar dan mendidik adalah profesi yang memerlukan suatu keahlian khusus serta
bakat ataupun minat yang besar.Pekerjaan sebagai pendidik adalah juga tugas yang bersifat
sosial dan amal. Tidak semua orang yang telah menyelesaikan pendidikannya disuatu lembaga
pendidikan guru atau sekolah guru akan dengan sendirinya telah dapat dan suka serta
mempunyai minat yang besar terhadap pekerjaaannya sebagai guru.

Ada bermacam-macam kesempatan yang digunakan untuk mengikutsertakan guru-guru


dalam kegiatan-kegiatan sekolah seperti dalam:

a. Mengembangkan filasafat pendidikan


Pendidikan ialah ilmu, seni, teknik, dan juga filsafat, semuanya menjadi satu.Filasafat
pendidikan ialah penerapan filsafat pada penelitian masalah-masalah pendidikan.
Mengembangkan filsafat pendidikan berarti bahwa dalam setiap langkah kegiatan mendidik
selalu berusaha hendak menjawab apakah yang sedang kita lakukan, bagaimana kita
melakukannya, apa sebab kita melakukannya, an apakah kita melakukannya.

b. Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum

Biasanya penyusunan kurikulum serta perubahan dan penyesuaiannya dilakukan pada


tingkat kanwil dengan bantuan para ahli dalam mata-mata pelajaran khusus.Keadaan yang
demikian mengakibatkan banyak usaha perbaikan pengajaran yang hanya tinggal diatas kertas
saja. Hal yang demikian menimbulkan pengertian tentangk keharusan untuk mengikutsertakan
guru-guru dalam usaha memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum.

c. Merencanakan program supervisi dalam administrasi pendidikan

Dengan supervisi administrasi pendidikan dimaksudkan merupakan kegiatan-kegiatan


administratif yang langsung ditujukan untuk memperbaiki situasi mengjar-belajar di dalam
kelas.Tujuannya yang pokok ialah membantu para guru untuk tumbuh secara pribadi dan
profesional, dan untuk belajar memecahkan sendiri masalah-masalah yang mereka hadapi
dalam tugasnya.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
administrasi pendidikan adalah seluruh kegiatan yang dilakukan melalui kerjasama dalam
suatu organisasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan Administrasi pendidikan memiliki peran sebagai berikut, :Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengoordinasian (Coordinating), Komunikasi, Supervisi,
Kepegawaian (Staffing), Pembiayaan (Budgeting), Penilaian (Evaluating).

Ruang lingkup administrasi pendidikan disekolah berperan penting dalam mewujudkan


suatu arah dan landasan etis yang diperoleh dari kemampuan klimaks suatu staf / instansi
dalam menghadapi pengadministrasian yang menjunjung nilai-nilai dari pada kegiatan
kerjasama yamg dilakukan oleh sejumlah orang untuk mengarahkan, melayani secara
sistematis dan universal dalam mencapai tujuan yang efektif dan fesien terutama dalam
administrasi pendidikan dilingkungan sekolah yang mengarah kedepannya untuk mencapai
yang terbaik dan dapat diterima oleh masyarakat luas.

Untuk mewujudkan administrasi pendidikan disekolah diperlukan kerjasama tiap


golongan maupun masyarakat dan didukung pula oleh perwujudan sejumlah pihak yang
terlibat didalamnya.

4.2 Saran dan Rekomendasi

1. Melihat pentingnya administrasi dalam pendidikan maka pemerintah hendaknya lebih


memperhatikan permasalahan-permasalahan dalam administrasi pendidikan.
2. Hendaknya pemerintah serta lembaga yang bertugas dalam hal administrasi pendidikan
dapat menjalin coordinator yang baik.
3. Para pembaca hendaknya bijak dalam menangkap informasi mengenai administrasi
pendidikan.
4. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis, penelitian ini dapat digunakan
sebagai wacana untuk dapat dikembangkan dalam instrumen penelitian dan populasi
yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, H. (2019). Administrasi Peserta Didik. Padang.


https://doi.org/10.17605/OSF.IO/NRXH8.

Anggara Sahya, Sumantri li. Administrasi pembangunan teori dan praktik. 2016.Bandung:

Pustaka Setia.

Bintoro, Tjokroamidjojo. 1988. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES.

Dewi, Irra Chrisyanti. 2011. Pengantar Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli


http://belajarpsikologi. com/pengertianpendidikan-menurut-ahli/ diakes pada tanggal 9 april
2017.

MAKALAH KONSEP ADMINISTRASI PENDIDIKAN (1).(n.d.).

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.

Pustaka, K. (1998). ministrare. Ad. (1989).

Siagian. Sondang P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara. Jakarta.

The Liang Gie. 2009. AdministrasiPerkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Usodo. 2011. Analisis Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Perbedaan Kemampuan


Penalaran Matematis pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Makasar. Jurnal Pendidikan
Matematika, 7(2), 20.

Anda mungkin juga menyukai