Anda di halaman 1dari 8

Nama: Cristovel Lumbantoruan

NIM : 41322120011

Mata kuliah : Teknik Pemipaan

Dosen Pengampu: Fajar Anggara ST.,M.Eng

TUGAS BESAR 1

SOAL

Di dunia industri MIGAS, sistem perpipan banyak dipakai dalam mengalirkan fluida cair dan gas dari
peralatan satu ke peralatan yang lainnya, misalnya fluida dari pompa dialirkan melalui pipa menuju
separator atau tanki.

1. Apa yang saudara ketahui tentang Pipa dan Sitem Pemipaan.


2. Kita mengenal beberapa istilah dalam sistem pemipaan dalam industri MIGAS, coba sebutkan
dan jelaskan istilah-istilah tersebut:
3. Gambarkan skema pemipaan mengenai oil/gas flowline dan oil/gas pipeline yang saudara ketahui.
4. Sistem pemipaan digunakan untuk mengalirkan fluida dari satu titik ke titik yang lain atau ke
dalam suatu proses, komponen pemipaan berperan penting dalam komposisi dan pengoperasian
suatu sistem pemiaan, sebutkan dan jelaskan komponen pemipaan tersebut:
5. Jenis material pipa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu metalik dan non-metalik, sebutkan jenis
material metalik dan material non-metalik tersebut.
6. Sebutkan dan jelaskan apa yang saudara ketahui tentang Code, Standard, dan Spesifikasi dalam
sistem pemipaan.

Selamat Mengerjakan Soal


JAWABAN

1. Pipa adalah tabung berongga yang digunakan untuk mengalirkan fluida, seperti air, gas, minyak,
atau bahan cair lainnya dari satu tempat ke tempat lain dalam berbagai aplikasi. Pipa biasanya
terbuat dari berbagai bahan, termasuk logam (seperti baja, tembaga, dan aluminium), plastik
(seperti PVC dan HDPE), dan material komposit. Sistem perpipaan adalah infrastruktur yang
terdiri dari jaringan pipa, fitting, katup, dan perlengkapan lainnya yang digunakan untuk
mengalirkan fluida dalam berbagai keperluan, seperti distribusi air minum, pembuangan limbah,
perpipaan industri, sistem perminyakan, sistem perpipaan dalam bangunan, dan banyak lagi.

2. Industri Minyak dan Gas (MIGAS) memiliki sejumlah istilah khusus yang berkaitan dengan sistem
pemipaan. Berikut adalah beberapa istilah yang umum digunakan dalam konteks industri MIGAS:

1) Flowline: Flowline adalah pipa atau sistem perpipaan yang digunakan untuk mengalirkan
minyak atau gas dari sumur bor ke fasilitas pemrosesan atau penyimpanan. Flowline dapat
menjadi bagian penting dari jaringan distribusi minyak dan gas di lapangan minyak.

2) Manifold: Manifold adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa pipa
atau flowline menjadi satu titik pengumpulan. Manifold memungkinkan aliran dari beberapa
sumur atau pipa yang berbeda untuk digabungkan menjadi satu aliran tunggal untuk
pengolahan lebih lanjut.

3) Riser: Riser adalah pipa vertikal yang menghubungkan dasar laut dengan fasilitas di
permukaan dalam platform lepas pantai. Riser digunakan untuk mengalirkan minyak atau gas
dari sumur-sumur bawah laut ke fasilitas pengolahan di atas permukaan.

4) Separator: Separator adalah perangkat yang digunakan untuk memisahkan minyak, gas, dan
air dari aliran campuran. Ini adalah bagian penting dalam fasilitas pemrosesan minyak dan
gas. Minyak, gas, dan air dipisahkan dalam separator untuk kemudian diolah dan diangkut
secara terpisah.

5) Flow Assurance: Flow assurance adalah konsep yang berkaitan dengan memastikan aliran
yang lancar dan aman dari minyak dan gas dalam sistem perpipaan. Ini mencakup pencegahan
kondisi seperti pengendapan parafin, hidratos, dan pengendapan lain yang dapat mengganggu
aliran.
6) Pigging: Pigging adalah proses penggunaan perangkat yang disebut "pig" (pipeline inspection
gauge) untuk membersihkan, menguji, atau memelihara pipa. Pig dapat digerakkan melalui
pipa dengan menggunakan tekanan gas atau cairan, dan dapat digunakan untuk membersihkan
residu, menginspeksi kerusakan, atau mengukur ketebalan dinding pipa.

7) Corrosion Protection: Perlindungan korosi adalah langkah-langkah yang diambil untuk


melindungi pipa dan peralatan perpipaan dari korosi yang disebabkan oleh eksposur terhadap
lingkungan yang keras dan bahan kimia berbahaya. Ini melibatkan penggunaan pelapisan anti-
korosi dan teknik lainnya.

8) Cathodic Protection: Perlindungan katodik adalah metode untuk melindungi pipa dari korosi
dengan mengalirkan arus listrik ke pipa untuk menjaga katodik (sisi negatif) pipa dan
menghindari oksidasi (korosi) di pipa.

9) Piping and Instrumentation Diagram (P&ID): P&ID adalah diagram yang digunakan untuk
menggambarkan secara rinci sistem perpipaan dan instrumen yang digunakan dalam proses
industri, termasuk dalam industri MIGAS. Ini digunakan untuk merencanakan, memahami,
dan memelihara sistem pemipaan.

3. SKEMA PIPING TANKAGE SYSTEM


Skema perpipaan tankage adalah alat penting dalam perencanaan, operasi, dan
pemeliharaan fasilitas industri yang melibatkan penyimpanan dan pengelolaan cairan dalam
jumlah besar. Ini membantu dalam memahami aliran cairan, mengidentifikasi komponen, dan
memastikan operasi yang aman dan efisien. Skema ini juga berperan dalam pemantauan dan
pengendalian sistem tankage secara keseluruhan.
Gambar 1. SKEMA PIPING TANKAGE SYSTEM

4. Berikut adalah beberapa komponen utama dalam sistem pemipaan dan penjelasan singkat tentang
peran masing-masing:
1) Pipa (Pipes):
Pipa adalah komponen utama dalam sistem perpipaan yang membentuk saluran untuk
mengalirkan fluida dari satu tempat ke tempat lain. Pipa tersedia dalam berbagai ukuran,
bahan, dan konstruksi sesuai dengan jenis fluida dan lingkungan yang dihadapi.

2) Fitting:
Fitting adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan, mengarahkan, atau
mengubah arah aliran fluida dalam sistem perpipaan. Contoh fitting termasuk siku (elbow),
tee, reduksi, coupling, dan flange.
3) Valve (Katup):
Valve digunakan untuk mengontrol aliran fluida dalam sistem perpipaan. Mereka dapat
digunakan untuk menghentikan, mengatur, atau mengalihkan aliran sesuai dengan
kebutuhan. Valve dapat berupa gate valve, ball valve, butterfly valve, dan lain-lain.

4) Pompa (Pumps):
Pompa adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk menggerakkan fluida melalui sistem
perpipaan dengan meningkatkan tekanan. Pompa memungkinkan aliran cairan dari satu titik
ke titik yang lain dalam sistem.

5) Instrumentasi:
Sistem perpipaan sering dilengkapi dengan peralatan instrumen seperti sensor tekanan,
sensor suhu, dan transmitter yang digunakan untuk memantau dan mengendalikan kondisi
dalam sistem. Ini termasuk pengukuran level, aliran, dan tekanan.

6) Strainer dan Filter:


Strainer dan filter digunakan untuk menyaring cairan yang mengalir melalui sistem
perpipaan, menghilangkan kotoran, partikel, dan zat padat yang tidak diinginkan.

7) Expansion Joints:
Expansion joints adalah komponen yang memungkinkan pipa untuk mengembang dan
menyusut dengan perubahan suhu dan tekanan tanpa merusak integritas sistem perpipaan.

8) Inspeksi dan Maintenance Points:


Titik-titik inspeksi dan pemeliharaan adalah lokasi yang dirancang untuk
memungkinkan akses untuk pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan dalam sistem
perpipaan.

9) Hangers dan Supports:


Hangers dan supports adalah komponen yang digunakan untuk menyangga dan mendukung
pipa agar tetap dalam posisi yang benar, mencegah deformasi atau kerusakan.

10) Thermal Insulation:


Insulasi termal digunakan untuk mengontrol suhu fluida dalam pipa dan mencegah
hilangnya panas atau kondensasi.
11) Flange:
Flange adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan dua bagian pipa atau
komponen dalam sistem. Mereka juga digunakan untuk menghubungkan pipa dengan
peralatan, seperti pompa atau tangki.

5. Material pipa dapat dibagi menjadi dua kategori utama: material pipa metalik dan material pipa non-
metalik. Berikut adalah beberapa contoh dari kedua kategori tersebut:

A. Material Pipa Metalik:


1) Baja (Steel)
Baja adalah salah satu material pipa metalik yang paling umum digunakan dalam berbagai
aplikasi industri. Ada berbagai jenis baja, termasuk baja karbon, baja tahan karat (stainless
steel), dan baja paduan, yang digunakan tergantung pada kebutuhan spesifik.

2) Besi Cor (Cast Iron)


Pipa besi cor digunakan terutama dalam sistem saluran air limbah dan sistem pembuangan.
Mereka tahan terhadap korosi dan memiliki kekuatan yang baik.

3) Tembaga (Copper)
Pipa tembaga adalah pilihan yang baik untuk saluran air bersih dan sistem pemipaan dalam
bangunan. Tembaga memiliki sifat antimikroba yang baik.

4) Aluminium
Aluminium digunakan dalam beberapa aplikasi khusus, terutama di mana berat pipa adalah
faktor penting. Pipa aluminium sering digunakan dalam sistem udara dan pendingin.

B. Material Pipa Non-Metalik:

1) Plastik (Plastic)
Plastik adalah jenis material pipa non-metalik yang paling umum. Beberapa contoh plastik
yang digunakan untuk pipa adalah PVC (Polyvinyl Chloride), HDPE (High-Density
Polyethylene), PP (Polypropylene), dan CPVC (Chlorinated Polyvinyl Chloride).

2) Fiberglass Reinforced Plastic (FRP)


Pipa FRP terbuat dari material komposit yang diperkuat dengan serat fiberglass. Mereka tahan
terhadap korosi dan digunakan dalam aplikasi yang memerlukan ketahanan kimia.
3) Concrete
Pipa beton digunakan dalam sistem pembuangan limbah dan air hujan. Mereka kuat dan tahan
lama.

4) Keramik (Ceramic)
Pipa keramik adalah pilihan yang jarang digunakan dan lebih umum digunakan dalam sistem
pembuangan limbah.

Setiap jenis material pipa memiliki karakteristik unik, kekuatan, dan kelemahan yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan dan desain sistem perpipaan. Pemilihan material pipa
yang tepat harus disesuaikan dengan jenis fluida yang akan diangkut, tekanan, suhu, serta
pertimbangan ekonomi dan lingkungan.

6. Dalam sistem perpipaan, terdapat tiga konsep penting yang berkaitan dengan standar dan
spesifikasi, yaitu Code, Standard, dan Specification. Berikut penjelasan singkat tentang masing-
masing konsep:
1) Code (Kode)
Kode dalam konteks sistem perpipaan adalah serangkaian pedoman teknis yang
mengatur desain, konstruksi, pengujian, dan pengoperasian sistem perpipaan. Kode sering
kali memiliki karakter yang mengikat secara hukum dan biasanya dikembangkan oleh
organisasi terkemuka di industri atau oleh badan pemerintah yang berwenang.
Contoh kode yang terkenal adalah ASME (American Society of Mechanical
Engineers) Boiler and Pressure Vessel Code, yang mengatur desain dan konstruksi boiler,
tangki tekan, dan peralatan terkait lainnya. Kode-kode ini bertujuan untuk memastikan
keamanan, keandalan, dan kinerja sistem perpipaan.

2) Standard (Standar)
Standar adalah dokumen teknis yang mengatur berbagai aspek dari sistem perpipaan,
termasuk spesifikasi material, ukuran pipa, fitting, katup, metode pengujian, dan tata cara
pengukuran. Standar adalah panduan teknis yang digunakan untuk memastikan bahwa
komponen dalam sistem perpipaan memenuhi persyaratan tertentu.
Misalnya, ANSI/ASME B16.5 adalah standar yang mengatur dimensi dan toleransi
flange pipa baja dan fitting.
3) Specification (Spesifikasi):
Spesifikasi adalah dokumen yang dikembangkan oleh perusahaan atau proyek
tertentu yang merinci persyaratan teknis yang harus dipatuhi dalam konstruksi atau
pengadaan komponen sistem perpipaan. Spesifikasi umumnya didasarkan pada standar yang
ada, tetapi dapat mencakup persyaratan tambahan yang sesuai dengan kebutuhan khusus
proyek.
Sebagai contoh, sebuah spesifikasi proyek mungkin merinci tipe pipa yang harus
digunakan, bahan pipa, ketebalan dinding, dan tindakan spesifik yang harus diambil dalam
pengelasan atau instalasi pipa.
Penting untuk memahami perbedaan antara kode, standar, dan spesifikasi dalam sistem
perpipaan. Kode dan standar adalah dokumen yang bersifat umum dan dapat diterapkan pada
berbagai proyek, sementara spesifikasi adalah dokumen yang dibuat untuk proyek atau aplikasi
tertentu dan dapat mencakup persyaratan khusus. Semua tiga konsep ini berperan dalam
memastikan bahwa sistem perpipaan memenuhi standar kualitas, keamanan, dan kinerja yang
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai