27546-Article Text-68773-79546-10-20230526
27546-Article Text-68773-79546-10-20230526
Performa Ayam Broiler yang Diberi Perlakuan Cairan Rumen Kerbau sebagai Sumber
Enzim dalam Ransum Berbasis Jagung dan Bungkil Kedelai
(Performance of Broiler Chicken with Treatment of Buffalo Rumen Liquid as A Source of
Enzymes in Corn and Soybean Meal-Based Rations)
Agus Budiansyah1*, Ucop Haroen1, Resmi1, Syafwan1, Ramlah1
1
Fakultas Peternakan Universitas Jambi
* Penulis Korespondensi (agus_budiansyah@unja.ac.id)
Dikirim (received): 14 Mei 2023; dinyatakan diterima (accepted): 22 Mei 2023; terbit (published): 31 Mei 2023.
Artikel ini dipublikasi secara daring pada
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/buletin_pt/index
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of using buffalo rumen fluid as a source of enzymes (CRKSE)
in corn and soybean meal-based rations on the performance of broiler chickens. A total of 240 day-
old chicks (DOC) of the Ross strain were allocated into 24 groups, consisting of 6 treatments and 4
replications with 10 chicks each. The treatment was using CRKSE, namely R1: 0 ml, R2: 30.78 ml, R3:
61.56 ml, R4: 92.35 ml, R5: 123.12 ml, and R6: 153.90 ml per kilogram of ration, respectively equivalent
to 0%, 0.6%, 1.2%, 1.8%, 2.4% and 3.0% extracted buffalo rumen fluid enzymes. The rations were
incubated with CRKSE for 24 hours at room temperature. Chickens were kept for 5 weeks and provided
food and drinking water ad libitum. The variables measured were feed consumption, body weight gain
(BWG), feed conversion ratio (FCR), final body weight (FBW), carcass weight, and digestive organ
weight. The study design was a completely randomized design, and data were analyzed using ANOVA.
If there is a significant effect, proceed with Duncan's multiple range test (DMRT). The use of CRKSE in
rations had a significant effect (P<0.05) on feed consumption and FCR, whereas on BWG and FBW of
broiler chickens up to 5 weeks of age, carcass weight, and digestive organ weights had no significant
effect (P>0.05). The DMRT test results proved that the treatment using CRKSE at the level of 30.78
ml/kg (R2) to the level of 153.9 ml/kg ration (R6) significantly (P<0.05) reduced feed consumption and
FCR compared to R1, but not significantly different (P>0.05) between R2, R3, R4, R5, and R6. It can be
concluded that the use of CRKSE from slaughterhouses in rations is effective in improving the
performance of broiler chickens by reducing the FCR
Key words: buffalo, broiler performance, enzyme, local feed, rumen fluid
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan cairan rumen kerbau sebagai sumber
enzim (CRKSE) dalam ransum berbasis jagung dan bungkil kedelai terhadap performa ayam broiler.
Sebanyak 240 ekor anak ayam umur sehari (DOC) strain Ross dibagi menjadi 24 kelompok, terdiri atas
6 perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan terdapat 10 ekor. Perlakuannya adalah penggunaan CRKSE
yaitu R1 : 0 ml, R2: 30,78 ml, R3: 61,56 ml, R4: 92,35 ml, R5: 123,12 ml dan R6: 153,90 ml per kilogram
ransum, masing masing setara dengan 0%, 0,6%, 1,2%, 1,8%, 2,4% dan 3,0% enzim cairan rumen
kerbau hasil ekstraksi. Ransum diinkubasi dengan CRKSE selama 24 jam pada suhu ruang. Ayam
dipelihara selama 5 minggu, pemberian makan dan air minum tersedia ad libitum. Peubah yang diukur
adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan (PBB), konversi ransum, Bobot badan akhir (BBA),
bobot karkas dan bobot organ pencernaan. Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap, dan
data dianalisis dengan ANOVA. Bila terdapat pengaruh yang nyata, dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan (DMRT). Penggunaan CRKSE dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap
konsumsi ransum dan konversi ransum, sedangkan terhadap PBB dan BBA ayam broiler sampai umur
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
5 minggu, bobot karkas dan bobot organ pencernaan tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Hasil uji DMRT
membuktikan bahwa perlakuan penggunaan CRKSE pada taraf 30,78 ml/kg (R2) sampai taraf 153,9
ml/kg ransum (R6) nyata (P<0,05) menurunkan konsumsi ransum dan angka konversi ransum
dibandingkan R1, tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) antara R2, R3, R4, R5 dan R6. Dapat disimpulkan
penggunaan CRKSE asal rumah potong hewan dalam ransum efektif memperbaiki performa ayam
broiler dengan menurunkan angka konversi ransum.
Kata kunci: cairan rumen, enzim, kerbau, pakan lokal, performa ayam broiler.
70
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
menyebabkan berkurangnya kecernaan lisin tahun 2018 mencapai 127.578 ekor. Jika
dan sistin sehingga akan berakibat pula jumlah cairan rumen kerbau diperkirakan
terhadap kinerja performa pertumbuhan mencapai 30 liter per ekor, maka jumlah
ayam broiler. Kecernaan protein dan asam cairan rumen kerbau berdasarkan
amino juga dipengaruhi oleh tingginya kadar pemotongan ternak kerbau tahun 2018 di
asam fitat dalam bungkil kedelai. Dengan Indonesia dapat mencapai 3.827.340 liter
demikian penambahan enzim fitase dan (Direktorat Jenderal Peternakan dan
protease juga akan meningkatkan kecernaan Kesehatan Hewan, 2019).
protein dan asam-asam amino serta Hasil penelitian sebelumnya telah
meningkatkan ketersediaan forfor dan membuktikan bahwa enzim yang
mineral-mineral lain yang terikat dengan asam diekstraksi dari isi/cairan rumen kerbau
fitat. Nilai gizi bungkil kedelai juga dipengaruhi (Budiansyah et al., 2014; Budiansyah et
oleh karbohidrat yang tidak dapat dicerna al., 2015) limbah dari rumah potong
terutama oligoskharida (OS) dan poliskharida hewan (RPH) ini mempunyai potensi
bukan pati (NSP). Bungkil kedelai mengandung sebagai feed addtive sumber enzim untuk
sekitar 60 g/kg OS, yang terutama adalah ayam broiler dengan aktivitas enzim-
galaktosida. Bungkil kedelai juga mengandung enzim karbohidrase yang cukup tinggi dan
sekitar 180 hingga 210 g/kg NSP, dimana 25 karakteristik enzim yang baik (Budiansyah
hingga 30 g/kg dapat larut, dan sisanya tidak et al., 2014; Budiansyah et al., 2015). Dari
larut (Kocher et al., 2002), sedangkan Choct et hasil penelitian tersebut dilaporkan
al. (2006) mengemukakan bahwa kacang bahwa cairan rumen kerbau asal RPH
kedelai mengandung NSP sebesar 19,2% dan mengandung enzim-enzim selulase,
sebanyak 16,5% adalah bagian yang dapat amilase xilanase, dan mannanase;
larut dalam air. Enzim endogen pada ayam sebagian enzim-enzim tersebut
broiler tidak mampu mencerna karbohidrat mempunyai kisaran suhu dan pH yang luas
tersebut. Para peneliti melaporkan bahwa untuk bekerja yaitu pada suhu 39 oC
penambahan enzim dalam pakan akan sampai 80 oC dan pH 4 sampai 8; dan
meningkatkan kelarutan bagian-bagain NSP beberapa ion logam dapat bertindak
yang tidak larut, yang secara keseluruhan akan sebagai activator enzim antara lain Ca2+
meningkatkan daya cerna NSP (Kocher et al., dan Mn2+ pada enzim selulase, Fe2+ pada
2002). Penggunaan enzim exogen dalam enzim amilase, Zn2+ dan Mg2+ pada enzim
ransum akan mengeliminasi sejumlah faktor xilanase dan mannanase cairan rumen
antinutrisi, meningkatkan penggunaan energi kerbau, sedangkan ion logam Mn 2+ dan K+
dan asam amino serta berakibat terhadap dapat bertidak sebagai inhibitor pada
peningkatan performans ayam broiler enzim xilanase dan ion logam Fe2+ dan
berbasis jagung dan bungkil kedelai (Yu et al., Ca2+ dapat bertindak sebagai inhibitor
2006; Zhu et al., 2014; Stefanello et al., 2015). pada enzim mannanase cairan rumen
Salah satu sumber enzim yang dapat kerbau (Budiansyah et al., 2014;
dimanfaatkan dengan harga yang murah dan Budiansyah et al., 2015). Aktifitas enzim
mudah didapat, serta tersedia dalam jumlah cairan rumen kerbau hasil ekstraksi
yang cukup banyak adalah cairan rumen dengan metode pengendapan
kerbau yang berasal dari rumah potong hewan menggunakan ammonium sulfat adalah
(RPH). Berdasarkan data Statistik Peternakan, sebagai berikut : selulase 13,6073±7,9986
populasi ternak kerbau di Indonesia pada IU/ml, amilase 4,1751±0,0927 IU/ml,
tahun 2017 mencapai jumlah 1.321.904 ekor mananase 1,8864±0,5226 IU/ml, dan
dan pada tahun 2018 naik menjadi 1.356.390 xylanase 0.6595±0.0525 IU/ml, sedangkan
ekor. Jumlah pemotongan ternak kerbau pada aktivitas enzim cairan rumen kerbau tanpa
71
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
72
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
sebagai sumber vitamin, dan asam amino disembelih dan dianalisis karkas serta
sintetis DL-metionin, dan L-lisin. Penambahan organ-organ pencernaannya.
cairan rumen kerbau sebagai sumber enzim ke Peubah yang diukur adalah performa
dalam ransum dilakukan secara merata ayam broiler (konsumsi ransum,
dengan cara diaduk sebelum ransum tersebut pertambahan bobot badan harian, rasio
diberikan pada ayam. Komposisi bahan pakan konversi ransum dan bobot badan akhir),
penyusun ransum dan kandungan zat bobot / berat karkas, bobot / berat organ
makanan dalam ransum perlakuan dapat pencernaan (proventriculus dan
dilihat pada Tabel 1. ventriculus), dan panjang usus (yaitu usus
Pemeliharaan ayam dilakukan selama 5 halus, sekum dan usus besar), hati dan
(lima) minggu dengan pemberian pakan pankreas. Disain penelitian yang dipakai
disesuaikan dengan perlakuan, dan air minum adalah disain acak lengkap (RAL), dan sidik
selalu tersedia setiap waktu. Pada akhir ragam dilakukan terhadap peubah-
penelitian, sebanyak dua dari sepuluh ekor peubah yang diukur. Bila terdapat
ayam yang berbobot mendekati rata-rata dari pengaruh yang nyata, tahap berikutnya
tiap-tiap unit kandang diambil untuk dilakukan uji lanjut perbedaan rata-rata
73
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
Tabel 2. Pengaruh perlakuan taraf penggunaan cairan rumen kerbau asal rumah potong hewan dalam
ransum terhadap performa ternak ayam broiler selama penelitian
Peubah yang Perlakuan
Diamati R1 R2 R3 R4 R5 R6
Performa ayam broiler fase starter (umur 1 – 21 hari)
Pertambahan bobot
badan 154,99 ± 163,12 ± 157,65 ± 161,41 ± 158,10 ± 162,88 ±
(g/ekor/minggu) 3,13 11,44 14,50 9,23 1,93 8,83
Konsumsi Ransum 319,44 ± 292,67 ± 291,19 ± 291,19 ± 290,56 ± 296,53 ±
(g/ekor/minggu) 11,34 a 5,88 b 4,06 b 4,06 b 10,03 b 4,30 b
1,80 ± 0,12 1,86 ± 0,16 1,85 ± 0,07 1,84 ± 0,07 1,82 ± 0,08
Konversi Ransum 2,06 ± 0,10 a b b b b b
perlakuan dengan uji jarak berganda Duncan ransum pada ayam broiler selama
berdasarkan Steel and Torrie (1980). penelitian nyata (P<0.05) menurunkan
konsumsi ransum (umur 1-21 hari, 22-35
HASIL DAN PEMBAHASAN hari dan 1-35 hari) dan rasio konversi
ransum (1-21 hari dan 1-35 hari), dan tidak
Performa Broiler nyata meningkatkan pertambahan bobot
Pengaruh perlakuan taraf penggunaan badan mingguan (1-21 hari, 22-35 hari dan
cairan rumen kerbau asal rumah potong 1-35 hari) dan bobot badan akhir ayam
hewan dalam ransum terhadap performa broiler pada umur 5 minggu. Terjadi
ayam broiler selama penelitian disajikan pada penurunan yang nyata (p<0,05) konsumsi
Tabel 2. ransum dan rasio konversi ransum akibat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan cairan rumen kerbau
perlakuan beberapa taraf penggunaan cairan dibanding dengan control, tetapi
rumen kerbau sebagai sumber enzim dalam konsumsi ransum dan rasio konversi
74
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
75
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
memperbaiki performa ayam broiler dengan Substrat utama untuk xilanase dalam
memperbaiki pertumbuhan dan penurunan pakan berbasis jagung-kedelai adalah
angka rasio konversi ransum. arabinoxylan yang tidak larut. Jagung
Adanya perbaikan terhadap performa mengandung 1 g/kg arabinoxylan larut
ayam broiler yang berkaitan dengan dan 51 g/kg arabinoxylan tidak larut yang
peningkatan pertambahan bobot badan dan merupakan komponen utama dinding sel
penurunan rasio angka konversi ransum endosperm (Choct, 2006), Xilanase dapat
disebabkan oleh beberapa hal. Suplementasi meningkatkan akses enzim endogen dan
enzim menurunkan viskositas digesta (Liu and eksogen ke protein dan pati dalam sel
Kim, 2017; Smeets et al., 2018; endosperm (Cowieson, 2005) dengan
Balasubramaniam et al., 2018; Meng et al., memecah arabinoxylans bercabang yang
2015) meningkatkan kecernaan zat makanan tidak larut di dinding sel (Chesson, 2001).
(Panda et al., 2012. Meng et al., 2015; Tang et Hal ini juga dapat menghasilkan xylo-
al., 2017; Balasubramaniam et al., 2018; oligosakarida yang dapat difermentasi
Smeets et al., 2018; Stefanello et al., 2015; menjadi asam lemak volatil dalam ceca
Jasek et al., 2018; Liu and Kim, 2017). Selain (Fernandez et al.,2000). Ini akan memiliki
itu, suplementasi enzim memiliki efek efek positif pada kesehatan usus dan
menguntungkan pada morfologi usus dan meningkatkan pencernaan dan
keseimbangan microflora dalam usus (Zhu et penyerapan di usus halus melalui produksi
al., 2014; Liu and Kim, 2017; Roofchaei et al., peptida (Masey O'Neill et al.,2012; Singh
2019). Xilanase meningkatkan secara linier et al., 2012) yang mengakibatkan
tinggi vili dan rasio tinggi vili terhadap tertundanya pengosongan lambung dan
kedalaman kripta bagian duodenum, jejunum, laju transit di duodenum (Park et al.,
dan ileum usus halus. Tinggi vili berhubungan 2013).
dengan kapasitas absorpsi enterosit, dan Tang et al (2017) melaporkan bahwa
adanya vili yang pendek akan menurunkan suplementasi enzim xylanase yang
luas permukaan untuk absorpsi nutrient. diisolasi dari Trichoderma reseii sebanyak
Selanjutnya suplementasi xylanase 16.000 IU per kg pada ransum ayam
meningkatkan bakteri Lactobacillus dan broiler berbasis cereal (jagung, barley,
menurunkan Escerechia coli pada usus bagian sorgum dan gandum/wheat) nyata
ileum dan sekum. Xilanase menghambat meningkatkan pertambahan bobot badan,
proliferasi bakteri pathogen. Suplementasi kecuali pada ransum berbasis barley.
xilanase mengurangi NH3 dan konsentrasi Suplementasi enzim xylanase juga
Hidrogen Sulfida dalam kotoran, yang dapat memperbaiki konversi ransum, retensi
mengurangi pelepasan emisi bau dari kandang nitrogen dan kecernaan NDF (neutral
ayam pedaging (Liu and Kim (2017). Hasil detergen fiber), memperbaiki kecernaan
tersebut diperkuat oleh beberapa peneliti. energi pada ransum berbasis jagung serta
Amerah et al. (2017) yang melaporkan bahwa meningkatkan energi metabolis pada
suplementasi enzim xilanase, amilase, ransum berbasis jagung dan gandum.
protease dan fitase, baik secara individual Xilosa dan arabinosa adalah komponen
maupun kombinasinya meningkatkan utama gula pada jagung, wheat/gandum,
kecernaan pati, energi dan protein, akan barley dan sorgum. Coppedge et al. (2012)
tetapi ransum yang disuplementasi dengan melaporkan bahwa suplementasi enzim
kombinasi enzim xylanase, amilase dan NSPase A (mempunyai aktivitas 15.000
protease secara bersama-sama menghasilkan EPU/g (EPU: endo-pentosanase units yang
konversi ransum paling rendah. membebaskan xilan pada pH 4,7 dan suhu
50°C) dan NSPase B (mempunyai aktivitas
76
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
77
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
endo-1,4 b-glucanase (2,500 TGU/g); baik akan tinggi, dan sebaliknya bila bobot
individual maupun yang dikombinasikan potong rendah bobot karkas juga akan
dengan enzim fitase sebanyak 100 g/t rendah. Beberapa penelitian melaporkan
PhyzymeXP 5.000 dengan 500 FTU/g atau hasil yang berbeda beda tentang
acidifier yang mengandung formic acid, lactic pengaruh enzim terhadap bobot karkas
acid, propionic acid, ammonium formate dan ayam broiler. Goli dan Shahryar (2015)
ammonium propionate sebanyak 3.000 g/t melaporkan bahwa penambahan enzim
BioAcid Ultra, pada ransum ayam broiler (multi enzim) dalam ransum ayam broiler
berbasis gandum tidak memperbaiki tidak berpengaruh nyata terhadap
performan pertumbuhan, tetapi memperbaiki persentase bobot karkas Demikian juga
konversi ransum ayam broiler. Bobot karkas Roofchaei et al. (2019) Hussein et al.
(g/100 g bobot badan), tidak dipengaruhi (2020), Haroen et al. (2019), Budiansyah
kecuali bobot spleen / limpa semakin et al. (2020) dan Amerah et al. (2017) tidak
menurun dan suplmenetasi enzim ada pengaruh suplementasi enzim
menurunkan populasi microba E. coli pada terhadap karakteristik karkas yang diukur.
usus bagian belakang, serta meningkatkan Tetapi Attia et al (2014) melaporkan
tinggi vili usus halus pada ayam broiler. bahwa penambahan enzim (multi enzim)
Dalam penelitian ini pertambahan bobot meningkatkan persentase bobot karkas
badan yang dihasilkan tidak berbeda nyata serta bagian bagian yang dapat dimakan.
antar perlakuan dengan penambahan cairan Peningkatan persentase bobot karkas
rumen kerbau dalam ransum sebagai sumber tersebut disebabkan penurunan bagian
enzim. Diduga enzim dalam cairan rumen yang tidak dapat dimakan dan berat dari
kerbau sebagian besar terdiri dari enzim- saluran pencernaan terutama usus halus
enzim pencerna serat atau karbohidrat (Moftakharzadeh et al., 2017). Kisaran
komplek dan hanya sebagian kecil saja enzim bobot karkas relative pada penelitian ini
pencerna protein. Tidak terjadi peningkatan adalah berkisar antara 70,68 ± 3,66%
ketersediaan protein yang siginifikan akibat sampai dengan 74,91 ± 2,83 %, relative
penambahan cairan rumen kerbau sebagai sedikit lebih tinggi dari yang dilaporkan
sumber enzim terhadap kandungan protein Roofchaei et al. (2019) yaitu 64,82%
kasar ransum, karena jumlah protein dalam sampai dengan 66,16% dan lebih rendah
ransum antar perlakuan relative sama yaitu dari yang dilaporkan Amerah et al. (2017)
sekitar 23% pada periode starter dan 21% yaitu 77,2% sampai dengan 78,0%.
pada periode finisher. Akibatnya
pertambahan bobot badan relative sama dan Bobot Organ Asesoris dan Organ
tidak berbeda antar perlakuan. Pertambahan Pencernaan
bobot badan sangat dipengaruhi kandungan Pengaruh perlakuan taraf penggunaan
protein dalam ransum, dimana kandungan cairan rumen kerbau asal rumah potong
protein yang lebih tinggi akan menghasilkan hewan dalam ransum terhadap bobot
pertambahan bobot badan dan bobot badan organ asesoris dan organ pencernaan
akhir yang lebih tinggi dibandingkan ayam broiler selama penelitian disajikan
kandungan protein yang lebih rendah. pada Tabel 3.
Perlakuan penggunaan cairan rumen Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kerbau sebagai sumber enzim dalam ransum perlakuan penambahan cairan rumen
tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kerbau sebagai sumber enzim dalam
karkas. Hasil ini menunjukkan bahwa bobot ransum ayam broiler tidak berpengaruh
karkas tergantung dari dari bobot potong, bila nyata (P>0.05) terhadap bobot relatif hati,
bobot potong tinggi, maka bobot karkas juga
78
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
Tabel 3. Pengaruh perlakuan taraf penggunaan cairan rumen kerbau asal rumah potong hewan
sebagai seumber enzim dalam ransum terhadap bobot organ pencernaan dan organ dalam
ayam broiler serta panjang usus halus dan bagian-bagiannya
Organ cerna ayam Perlakuan
broiler
R1 R2 R3 R4 R5 R6
Pj. Usus halus (cm
/100 g BB) 14,22± 14,06± 13,88± 14,60± 12,95± 15,52±
1,33 2,14 0,84 0,64 0,60 1,74
Pj. Duodenum
(cm/ 100 g BB) 2,3396± 2,2678± 2,0940± 2,1444± 2,1062± 2,6210±
0,1962 0,3072 0,0331 0,1226 0,1045 0,5679
Pj. Jejunum
(cm/100 g BB) 6,1782± 6,0034± 5,9927± 6,3185± 5,5685± 6,6537±
0,6361 0,9653 0,4423 0,3458 0,3089 0,7018
Pj. Ileum (cm/100
g BB) 5,6986± 5,7867± 5,7892± 6,1324± 5,2770± 6,2489±
0,5968 0,8799 0,4605 0,3953 0,3319 0,6966
BB Usus halus
(g/100 g BB) 2,9365± 2,8568± 3,5148± 3,1141± 2,4664± 2,8518±
0,4911 0,8958 1,4027 0,1402 0,2994 0,1713
BB Duodenum
(g/100 g BB) 0,5958± 0,6378± 0,5590± 0,6477± 0,5256± 0,5710±
0,1516 0,2149 0,0284 0,0335 0,0469 0,1344
BB Jejunum
(g/100 g BB) 1,3168± 1,2303± 1,8934± 1,3899± 1,0085± 1,1643±
0,2249 0,4071 1,3111 0,1002 0,0999 0,0712
BB Ileum (g/100 g
BB) 1,0240± 0,9888± 1,0624± 1,0766± 0,9323± 1,1165±
0,1662 0,2981 0,1241 0,0793 0,1939 0,1845
Proventrikulus
(g/100 g BB) 0,6599± 0,4976± 0,6093± 0,6737± 0,5765± 0,6468±
0,0638 0,3155 0,0666 0,0953 0,1178 0,0768
Ventrikulus (g/100
g BB) 1,8876± 1,9769± 2,0108± 1,8092± 1,8444± 1,9193±
0,2722 0,2429 0,0796 0,1581 0,1745 0,1793
Hati
(g/100 g BB) 2,1929± 2,1808± 2,0829± 2,2683± 2,0602± 2,1324±
0,2213 0,3301 0,0997 0,2646 0,0584 0,2668
Pankreas
(g/100 g BB) 0,6276± 0,3137± 0,3573± 0,3190± 0,2814± 0,4120±
0,6564 0,0696 0,0405 0,0243 0,0661 0,1150
pancreas, proventrikulus, ventriculus, usus al. (2014) melaporkan bahwa berat hati
halus, duodenum, jejunum, ileum serta pada ayam broiler umur 7 hari berkisar
panjang relative usus halus panjang 2,78% sampai dengan 3,06% dengan
duodenum, jejunum dan ileum. standar error 0,054%, umur 14 hari 2,32%
Bobot hati terrendah didapatkan pada sampai dengan 2,59% dengan standar
perlakuan R5 sebesar 2,0602 ± 0,0584 g/100 g error 0,045% dan umur 21 hari berat hati
bobot badan dan tertinggi pada R4 yaitu 2,05% sampai dengan 2,29% dengan
2,2683 ± 0,2646 g/100 g bobot badan. Zhu et standar error 0,044%. Hasil penelitian ini
79
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
80
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
keadaan dan kondisi pencernaan, akan trend menurun atau meningkatnya bobot
meningkat jumlahnya pada keadaan starvasi pankreas, hal ini karena pakan atau
dan menurun dengan cepat setelah makan. ransum yang digunakan terdiri atas pakan
Scanes and Dridi (2022). Hasil penelitian juga lokal yang tinggi kadar seratnya serta
menunjukkan jumlah konsumsi ransum yang NSPnya, sehingga sebenarnya lebih
sama. Oleh karena itu bobot proventrikulus banyak enzim-enzim pencerna serat yang
tidak berbeda nyata pada semua perlakuan. diperlukan didalam proses
Hasil analisis terhadap bobot pankreas pencernaannya, seperti enzim selulase,
memperlihatkan bahwa perlakuan xilanase ataupun mananase yang tidak
penggunaan cairan rumen kerbau sebagai produksi oleh pencernaan unggas.
sumber enzim dalam ransum ayam broiler Penggunaan cairan rumen kerbau sebagai
tidak nyata pengaruhnya terhadap berat sumber enzim hanya mensuplay sejumlah
relatif pankreas. Hasil ini berbeda dengan yang kecil amilase, sehingga diduga sekresi
dilaporkan oleh Zhu et al. (2014) bahwa amilase endogen oleh pankreas hanya
terdapat interaksi yang signifikan antara kadar sedikit dan tidak mampu menyebabkan
ME ransum dan suplementasi enzim terhadap perubahan pancreas.
berat relatif pankreas pada hari ke 7 dan 21 Hasil analisis terhadap panjang relative
bahwa suplementasi enzim menurunkan berat usus halus menunjukkan bahwa perlakuan
relatif pankreas pada ayam pedaging yang penggunaan cairan rumen kerbau sebagai
diberi ransum ME tinggi, sedangkan pada sumber enzim dalam ransum tidak nyata
ransum yang mengandung energi tinggi berpengaruh terhadap panjang relatif
suplementasi enzim tidak mempengaruhi usus halus, duodenum, jejeunum dan
bobot pankreas. NSP dapat mengganggu ileum.
kontak yang efektif antara enzim pencernaan Panjang relatif usus halus, segmen usus
dan digesta dengan meningkatkan viskositas duodenum, jejeunum serta ileum yang
digesta. Untuk mengatasi efek negatif NSP ini, tidak berbeda nyata, hal tersebut
sekresi organ pencernaan meningkat, menunjukkan bahwa penggunaan atau
sehingga hal ini dapat menyebabkan penambahan cairan rumen kerbau
peningkatan ukuran organ pencernaan (Wang sebagai sumber enzim tidak banyak
et al., 2005). Peningkatan ukuran organ berpengaruh terhadap panjang saluran
pencernaan ini bisa menjadi respons adaptif pencernaan. Ini juga menunjukkan bahwa
terhadap peningkatan kebutuhan enzim untuk panjang segmen usus, usus halus,segmen
meminimalkan efek negative terhadap organ usus duodenum, jejunum serta ileum
pencernaan (Pasquali et al., 2017). mengikuti kecenderungan berat badan,
Gracia et al. (2003) melaporkan bahwa semakin tinggi berat badan cenderung
terjadi penurunan bobot pankreas akibat semakin panjang segmennya ususnya.
suplementasi amilase dalam ransum berbasis Hasil yang sama dilaporkan oleh
bungkil kedelai dan jagung. Hal ini diduga Budiansyah et al. (2020) tentang
disebabkan adanya amilase eksogen sehingga penggunaan supernatant caiaran sapi
sekresi amilase endogen oleh pankreas sebagai sumber enzim pada itik kerinci
meenurun. Pankreas juga bekerja dan Haroen et al. (2019) tentang
mensekresikan amilase dan protease yang suplementasi enzim yang diekstraksi dari
berupa tripsin serta khimotripsin. Sedangkan cairan rumen kerbau, tidak nyata
Pasquali et al. (2017) dan Roofchaei et al. berpengaruh terhadap panjang usus halus
(2019) melaporkan bahwa suplementasi ayam broiler. Roofchaei et al. (2019)
enzim tidak berpengaruh terhadap bobot melaporkan bahwa suplementasi enzim
pankreas. Hasil penelitian ini tidak terjadi tidak mempengaruhi panjang usus halus.
81
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
Demikian juga Zhu et al. 2014) yang bersama dengan fitase bukan hanya
melaporkan bahwa suplementasi enzim tidak mengurangi panjang relatif segmen usus
berpengaruhi terhadap panjang duodenum, duodenum, jejeunum ileum serta sekum,
jejunum, dan ileum ayam broiler. tetapi juga menyebabkan penurunan
Bertentangan dengan hasil diatas, Hussein et terhadap berat proporsi segmen usus
al. (2020) melaporkan bahwa suplementasi tersebut. Penurunan ukuran serta berat
multi enzim dapat meningkatkan panjang dan bagian tersebut diakibatkan oleh
berat usus halus dan bagian-bagian usus halus meningkatnya jumlah karbohidrat yang
yaitu duodenum, jejunum dan ileum. Diduga tercerna sebagai aksi enzim eksogen. Hasil
hal ini berkaitan dengan viscositas digesta yang sama dilaporkan oleh Momtazan et
saluran cerna yang meningkat, dimana al. (2011) bahwa suplementasi enzim
viscositas saluran cerna yang meningkat komplek dalam ransum ayam broiler
berakibat kontak antara digesta dan enzim mengurangi panjang relative jejunum dan
pencernaan saluran cerna rendah. berat relative duodenum dan ileum.
Suplementasi enzim menyebabkan semakin Pengaruh enzim kompleks tersebut
meningkatkan jumlah digesta saluran cerna terhadap panjang jejunum dan berat
yang kontak dengan enzim sehingga saluran relatif duodenum sebagai akibat dari
cerna merespon dengan semakin penurunan faktor antinutrisi, dimana
bertambahnya panjang dan berat saluran degradasi enzim tersebut mengurangi
cerna yaitu duodenum, jejunum dan ileum. Liu viskositas digesta dan akibatnya adalah
and Kim (2017) melaporan bahwa pada berat dan panjang usus. Wang et al.
suplementasi enzyme xylanase (endo-1,4-β- (2005) melaporkan bahwa secara umum,
xylanase) pada taraf 0 hingga 5625 XU/kg peningkatan kadar suplementasi enzim
berpengaruh terhadap morfologi usus dengan menurunkan ukuran relatif organ
meningkatkan secara linier tinggi vili dan rasio pencernaan dan saluran pencernaan
tinggi vili terhadap kedalaman kripta bagian ayam broiler. Ketika suplementasi enzim
usus duodenum, jejunum, dan ileum. Namun, ransum meningkat, bobot usus halus
inklusi xilanase tidak berpengaruh signifikan bagian depan dan ileum, panjang usus
terhadap kedalaman kripta dari 3 segmen usus halus bagian depan dan ileum, dan
halus tersebut. Tinggi vili berhubungan panjang sekum secara linier menurun
dengan kapasitas absorpsi enterosit, karena tingkat inklusi enzim yang
peningkatan tinggi vili akan meningkatkan luas meningkat. Suplementasi enzim eksogen
permukaan untuk absorbs nutrient, dan dalam ransum, maka proporsi NSP yang
sebaliknya vili yang pendek akan menurunkan dihidrolisis dapat menjadi lebih besar. Hal
luas permukaan untuk absorpsi nutrient. ini dapat melemahkan fungsi sekretori
Hasil-hasil tersebut diatas berbeda dengan organ dan segmen saluran pencernaan
yang dilaporkan oleh beberapa peneliti. Wu et merespon dengan menurunkan ukuran
al. (2004b) mengemukakan bahwa organ dan segmen saluran pencernaan.
suplementasi enzim xilanase dan fitase pada
ransum atau pakan berbasis gandum KESIMPULAN
menyebabkan panjang usus halus berkurang Penambahan cairan rumen kerbau asal
sebesar 15%, sedangkan proporsi duodenum, rumah potong hewan sebagai sumber
jejeunum dan ileum menurun sebesar 17,8%, enzim sampai taraf 153,9 ml/kg (setara
15,8% dan 14,6%. Hasil tersebut didukung dengan 3,0 % enzim cairan rumen kerbau
oleh Akyurek et al. (2009) yang melaporkan hasil ekstraksi) dalam ransum ayam
bahwa suplementasi enzim (multi enzim broiler cukup efisien dalam memperbaiki
selulase, β-glukanase dan xilanase) secara performa ayam broiler dengan
82
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
83
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
84
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
85
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
Park, J. H., O. K. Won, S. H. Ahn, S. Lee, B. K. Scanes, C.G. and S. Dridi. 2022. Sturkies
Choi, K. Y. Jung. 2013. Fatty diets retarded Avian Physiology. Seventh Edition.
the propulsive function of and attenuated Elsevier. Academic Press. London UK,
motility in the gastrointestinal tract of rats. Sandiego USA.
Nutr. Res. 33:228–234. https://vetbooks.ir/sturkies-avian-
Pasquali, G.A.M., V.B. Fascina, A.L. Silva, M.M. physiology-7th-edition/
Aoyagi, E.M. Muro, P.G. Serpa, D.A. Stefanello C., S. L. Vieira,,1 G. O. Santiago,
Berto,E.S.P.B. Saldanha, J.R. Sartori. 2017. L. Kindlein, J. O. B. Sorbara, A. J.
Maize replacement with sorghum and a Cowieson. 2015. Starch digestibility,
combination of protease, xylanase, and energy utilization, and growth
phytase on performance, performance of broilers fed corn-
nutrientutilization, litter moisture, and soybean basal diets supplemented with
digestive organ sizein broiler chicken Can. J. enzymes. Poultry Sci., 94: 2472–2479,
Anim. Sci., 97: 328–337. http://dx.doi.org/10.3382/ps/pev244
dx.doi.org/10.1139/cjas-2016-0133 Smeets, N., F. Nuyens, L. Van
Roofchaei, A., V. Rezaeipour, S. Vatandour, F. Campenhout, E. Delezie, T. A. Niewold,
Zaefarian. 2019. Influence of dietary 2018. Interactions between the
carbohydrases, individually or in concentration of non-starch
combination with phytase or an acidifier, polysaccharides in wheat and the
on performance, gut morphology and addition of an enzyme mixture in a
microbial population in broiler chickens fed broiler digestibility and performance
a wheat-based diet. Animal Nutrition 5: 63- trial. Poultry Sci., 97: 2064–2070,
67. http://dx.doi.org/10.3382/ps/pey038
https://doi.org/10.1016/j.aninu.2017.12.0 Singh, A., H. V. M. O’Neill, T. K. Ghosh, M.
01 R. Bedford, S. Haldar. 2012. Effects of
Sharifi, S. D., F. Shariatmadari, A. Yaghobfar. xylanase supplementation on
2012. Effects of inclusion of hull-less barley performance, total volatile fatty acids
and enzyme supplementation of broiler and selected bacterial population in
diets on growth performance, nutrient caeca, metabolic indices and peptide
digestion and dietary metabolisable energy YY concentrations in serum of broiler
content. Journal Of Central European chickens fed energy restricted maize–
Agriculture, 2012, 13(1), P.193-207 Doi: soybean based diets. Anim. Feed Sci.
10.5513/Jcea01/13.1.1035 Technol., 177:194–203.
Sinurat, A.P., T. Haryati, A. Herliatika, N. Tang, De Fu, Xing Xing Liu, Xue Gang Shi,
Pratiwi. 2022. Performances of KUB Usama Aftab. 2017. Effect of cereal
chickens fed diets with different nutrient type and Xylanase supplementation on
densities and BS4 enzyme nutrient retention and growth
supplementation. Tropical Animal Science performance of broilers J. Appl. Poult.
Journal, March 2022, 45(1):73-83 DOI: Res., 26:529–535
https://doi.org/10.5398/tasj.2022.45.1.73 http://dx.doi.org/10.3382/japr/pfx026
Steel, R.G.D., J.H. Torrie. 1980. Principles and Tang, D., S. Hao, G. Liu, F. Nian, Y. Ru.
Procedures of Statistic. Diterjemahkan 2014. Effects of Maize Source and
Oleh Bambang Sumatri (1989) dengan judul Complex Enzymes on Performance and
“Prinsip dan Prosedur Statistika, Suatu Nutrient Utilization of Broilers. Asian
Pendekatan Biometrik”. PT. Gramedia, Australas. J. Anim. Sci., 27(12): 1755-
Jakarta. 1762
86
Bul. Pet. Trop. 4(1): 69-87, 2023 Budiansyah et al., 2023
87