Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan sekarang ini yang sedang dirasakan oleh seluruh

dunia adalah adanya Covid-19. Covid-19 merupakan penyakit menular yang

di sebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2) yang

pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan, Ibukota Provinsi

Hubei China (Sumarni, 2020). Covid-19 sejak saat itu menyebar secara

global sehingga organisasi Kesehatan dunia (WHO) menetapkan sebagai

pandemi global pada 11 Maret 2020 (putri, 2020). Penyebaran Covid-19 di

Indonesia resmi diumumkan oleh pemerintah pada tanggal 2 Maret 2020

dengan total kasus sebanyak 3.886 kasus yang tersebar di 34 provinsi

(Sukur, Kurniadi, Haris, & Faradillahsari, 2020), sehingga pemerintah

memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang bertujuan

pemutusan rantai penularan covid-19.

Virus corona selain dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya,

juga penyebarannya sangat cepat sehingga pemerintah mengeluarkan

kebijakan dalam merespon covid-19 salah satunya dengan cara menetapkan

PSBB sebagai upaya menekan kemungkinan penularan covid-19, dan

dengan adanya kebijakan tersebut secara tidak langsung menimbulkan

dampak positif dan juga secara tidak langsung dapat menimbulkan dampak

negative pada sektor ekonomi yaitu terjadinya PHK, banyaknya UMKM yang

berhenti, terjadinya penurunan impor, terjadinya peningkatan harga (inflasi)

serta terjadinya kerugian pada sektor pariwisata. Kondisi ini memerlukan


penanganan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan membutuhkan

biaya yang besar. Salah satu sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk

mengatasi keadaaan ini adalah zakat.

Zakat secara harfiah memiliki dua makna yaitu “memurnikan” dan

“membersihkan” dalam arti bahwa zakat sebagai ibadah yang dapat

memurnikan hati bagi yang menunaikannya dengan menghilangkan sifat kikir

semata-mata mengharap ridha Allah SWT (Sakinah & Thamrin, 2021). Hal ini

dinyatakan sebagaimana dinyatakan dalam surah at-Taubah: 103 dan surah

ar-Rum: 39,

Artinya :

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Artinya :

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia

bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang
kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh

keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan

(pahalanya).

Zakat merupakan sejumlah harta yang wajib dikeluarkan karena telah

mencapai ketentuan tertentu (Ariani & Anwar, 2018). Dengan zakat

memungkinkan orang-orang kaya untuk dapat berpartisipasi untuk

menyalurkan hartanya untuk masyarakat yang kurang mampu, hal ini sudah

ditegaskan dalam Al-Quran Surah At-Taubat ayat 60:

Artinya :

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’alaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan

Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa pada tahun 2020

nomor 23 tentang pendayagunaan dana zakat, infaq, sedekah ditujukan

untuk menangani dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19 dalam hal

ini penggunaan dana zakat memiliki beberapa ketentuan yakni, zakat

produktif di disribusikan secara tunai ataupun barang untuk fakir miskin yang
terdampak covid-19. Kemudian penggunaan dana zakat dalam bentuk

layanan atau pengelolaan aset bagi kemaslahatan masyarakat diutamakan

untuk mustahiq, seperti kebutuhan pokok, penyediaan obatobatan, APD, dan

disinfektan yang dibutuhkan oleh petugas atau relawan dalam menangani

covid-19. Sehingga, pemanfaatan dana zakat diberikan kepada masyarakat

yang terdampak covid-19, baik muslim maupun non muslim (Amanda, et al.,

2021).

Namun pemanfaatan dana zakat harus berdasarkan kriteria yang

jelas agar tidak keluar dari fungsi zakat itu sendiri. Secara fikih, dana zakat

dapat didayagunakan untuk: (1) digunakan untuk membangun fasilitas rumah

sakit yang digunakan untuk perawatan pasien yang masuk kategori fakir atau

miskin; (2) untuk biaya pengobatan pasien corona yang masuk kategori

penerima zakat; (3) bantuan tunai untuk warga yang terkena PHK yang

merupakan golongan fakir atau miskin; (4) pemberian bantuan untuk

perantau yang tidak bisa pulang kampung karena larangan mudik ; (5)

penyelenggaraan Pendidikan keagamaan yang teknis dan implementasinya

disesuaikan dengan kebutuhan (Irfandi & Maisyal, 2020). Berdasarkan pada

uraian pemanfaatan dana zakat tersebut sehingga zakat memiliki peran yang

sangat penting selama pandemi covid-19.

Pendistribusian zakat selama pandemi covid-19 dapat difokuskan

pada aktivitas yang produktif contohnya dilakukannya pembiayaan untuk

kegiatan dan pelatihan keterampilan yang produktif atau pemberian modal

usaha maka dapat di rasakan secara terus menurus manfaatnya. Sehingga


zakat dapat dijadikan solusi dalam pemulihan ekonomi masyarakat selama

pandemi covid-19.

Berdasarkan latar belakang diatas, dimana zakat berperan penting

dalam pemulihan ekonomi pada saat pandemi Covid-19, maka penulis

tertarik untuk mengangkat judul skripsi tentang “Peran Zakat dalam

pemenuhan ekonomi pada masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Sinjai”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang dapat

dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pendistribusian

zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) selama pandemi

covid-19 di Kabupaten Sinjai?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan penelitian ini untuk

mengetahui bagaimana mekanisme pendistribusian zakat oleh

BAZANS dalam penanggulangan pandemic covid-19 di Kabupaten

Sinjai.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambahkan

pengetahuan dan wawasan mengenai peran zakat dalam

pemulihan ekonomi selama pandemi covid-19.

2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat menambahkan khasanah keilmuaan

sehingga berguna bagi pengembangan ilmu. Khususnya dalam

bidang zakat yang dapat menjadi masukan untuk lembaga

pengelola zakat selama pandemi covid-19.

Anda mungkin juga menyukai