Anda di halaman 1dari 58

PENGARUH KELEKATAN ORANGTUA

TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK


USIA 5 - 6 TAHUN DI TK MENTARI KOTA KUPANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH

Apresia Mariani Seko


NIM. 1801180034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi oleh Apresia Mariani Seko


Telah disetujui dan diseminarkan pada
Hari : Jumat
Tanggal : 16 Juni 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Angelikus N. Koten,, M.Pd Vanida Mundiarti, S.Pd,,M.Pd


Nip. 19610916 198702 1 001 Nip. 19920703 201903 2 018

Mengetahui
Koordinator Program Studi PG PAUD

Kristin Margiani, S.Pd,,M.Pd


Nip. 19800325 200812 2 003

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KELEKATAN ORANGTUA TERHADAP KEMANDIRIAN


BELAJAR ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MENTARI KOTA KUPANG

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Skripsi Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Nusa Cendana Kupang dalam Ujian Skripsi yang
diselenggarakan
Hari / Tanggal : Jumat, 16 Juni 2023
Tempat : Zoom Meeting
Dinyatakan : Lulus

DEWAN PENGUJI

Ketua : Credo G. Betty, S.Pd.,M.Pd


Nip. 19901215 201803 2 001 (…………………….)

Anggota : Dr. Angelikus N. Koten, M.Pd


Nip. 19610916 198702 1 001 (…………………….)

: Vanida Mundiarti, S.Pd.,M.Pd


Nip. 19920703 201903 2 018 (…………………….)

Mengetahui

Dekan FKIP Undana Koordinator Program Studi PG PAUD

Dr. Malkisedek Taneo, M.Si Kristin Margiani, S.Pd,,M.Pd


Nip. 19670402 199403 1 003 Nip. 19800325 200812 2 003

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah:


Nama : Apresia Mariani Seko
NIM : 1801180034
Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk


memenuhi persyaratan kelulusan Sarjana Pendidikan Universitas Nusa Cendana
dengan judul: “PENGARUH KELEKATAN ORANGTUA TERHADAP
KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MENTARI
KOTA KUPANG” benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi
sebagian atau seluruhnya.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini
hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kupang, Juni 2023


Yang membuat Pernyataan

Apresia Mariani Seko


Nim.1801180034

iv
MOTTO

“Bimantara”

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur dan terimakasih skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus yang telah memberikan anugerah kesehatan, keteguhan,
ketabahan dan kesabaran bagi saya
2. Ayahanda Armos H. Seko dan Ibunda Mince Koro tercinta yang selalu
setia dan sabar mendoakan saya dan memberikan motivasi, nasihat serta
dukungan secara penuh baik secara materil maupun moril hingga saat ini
3. Saudara Ayub Joan Seko tersayang yang setia mendampingi dan
memberikan dukungan serta motivasi secara penuh kepada saya
4. Saudara-saudara saya beserta rumpun keluarga terkait yang telah
memberikan dukungan bagi saya
5. Sahabat-sahabat saya yang tidak bisa sebutkan satu persatu yang telah
memberikan motivasi dan turut membantu saya dalam melakukan
penelitian
6. Bapak ibu Dosen PG PAUD Undana yang sudah mendampingi,
membimbing dan membekali saya dalam proses perkuliahan
7. TK Mentari Kota Kupang yang telah membantu saya dalam pengumpulan
data penelitian
8. Seluruh teman-teman Kids On The Block 18 yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu

vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat penyertaan dan rahmat-Nya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Kelekatan Orangtua Terhadap Kemandirian Belajar Anak Usia 5-6
Tahun Di TK Mentari Kota Kupang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat guna memperoleh gelar Strata 1 (S1) pada Program Studi Pendidikan
Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Nusa Cendana.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak pihak
yang membantu penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak
menyampaikan terima kasih dan mendoakan semoga Allah memberikan balasan
terbaik kepada:
1. Bapak Dr. Drh. Max's U. E. Sanam, M. Sc selaku rektor Universitas Nusa
Cendana Kupang yang telah memberikan fasilitas selama menempuh
perkuliahan
2. Bapak Dr. Malkisedek Taneo, M.Si selaku Dekan FKIP Undana yang
telah memberikan izin dalam penyusunan dan pengesahan skripsi ini
3. Bapak Dr. Angelikus N. Koten, M.Pd dan Ibu Vanida Mundiarti, S.Pd.,
M.Pd selaku dosen pembimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen PGPAUD Undana yang telah membekali
penulis dengan berbagai ilmu selama masa perkuliahan yang sangat
bermanfaat bagi penulis
5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu
Akhir kata dalam penyusunan skripsi, penulis masih melakukan kesalahan.
Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa hormat penulis meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan.

vii
Harapan penulis semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan dapat
dijadikan sumber acuan demi pengembangan ke arah yang lebih baik. Semoga
Allah Bapa Yang Mahakuasa senantiasa mencurahkan rahmatnya kepada kita
semua.
Kupang, Juni 2023
Penulis

Apresia Mariani Seko

viii
ABSTRAK
Kelekatan adalah hubungan emosional yang terbentuk antara anak dan pengasuh.
Dampak dari fenomena kelekatan ini pada perkembangan kemandirian belajar
anak di TK Mentari Kota Kupang. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi pengaruh kelekatan orang tua terhadap tingkat kemandirian
belajar anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan
dalam waktu 1 bulan. Jumlah populasi adalah 21 orang tua yang memiliki anak
usia 5-6 tahun. Sampel berjumlah 21 orang tua dengan menggunakan teknik total
sampling. Analisis data menggunakan uji hipotesis dengan perbandingan t hitung
(2,996) ≥ ttabel (1,721) sehingga terdapat pengaruh yang signifikan. Berdasarkan
hasil penelitian, kelekatan orang tua berpengaruh penting terhadap kemandirian
belajar anak. Penelitian ini memberikan gambaran tentang pentingnya kelekatan
orang tua dalam membentuk kemandirian belajar anak pada usia pra sekolah
khususnya di TK Mentari Kota Kupang. Implikasi dari temuan ini dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan pendekatan yang lebih baik
untuk mendukung kemandirian belajar anak pada tahap awal perkembangannya.

Kata Kunci : Kelekatan, Kemandirian Belajar, Anak Usia Dini

ix
ABSTRACT
Attachment is an emotional connection formed between the child and caregiver.
The impact of the attachment phenomenon has an impact on the development of
children's learning independence in Mentari Kindergarten, Kupang City. The
purpose of this study was to identify the effect of parental attachment on the level
of learning independence of children aged 5-6 years. This study used a
quantitative approach by collecting data using a questionnaire. This research was
conducted within 1 month. The total population is 21 parents who have children
aged 5-6 years. The sample is 21 parents using total sampling technique. Data
analysis used hypothesis testing with a comparison of t count (2.996) ≥ ttable (1.721)
so that there was a significant effect. Based on the research results, parental
attachment has an important influence on children's learning independence. This
study provides an illustration of the importance of parental attachment in shaping
children's learning independence at pre-school age, especially in the Mentari
Kindergarten, Kupang City. The implications of this finding can be used as a
basis for developing better approaches to support children's independent learning
in the early stages of development

Keywords : Attachment, Independent Learning, Early Childhood

x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv
MOTTO .................................................................................................................... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii
ABSTRAK .............................................................................................................. ix
ABSTRACT.............................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kelekatan ...................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Kelekatan ..................................................................... 5
2.1.2 Indikator Kelekatan ....................................................................... 7
2.2 Kemandirian Belajar AUD ........................................................................ 8
2.2.1 Pengertian Kemandirian ................................................................ 8
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian ................................... 9
2.2.3 Indikator Kemandirian ................................................................... 10
2.3 Anak Usia Dini............................................................................................. 11
2.4 Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 12
2.5 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 13

xi
2.6 Hipotesis ........................................................................................................ 14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ....................................................................... 15
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 15
3.3 Populasi / Sampel ........................................................................................ 15
3.4 Variabel Penelitian...................................................................................... 16
3.5 Definisi Operasional ................................................................................... 16
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................. 17
3.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 18
3.8 Teknik Analisis Data .................................................................................. 19
3.9 Skema Alur Penelitian ................................................................................ 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ............................................................................................................... 24
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 35
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 38
5.2 Saran ............................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 39
LAMPIRAN ............................................................................................................. 42

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ............................................................... 17


Tabel 3.2 Kriteria Penilaian ...................................................................................... 18
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian................................................................. 18
Tabel 4.1 Data Sebaran Kuesioner ........................................................................... 24
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 25
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia............................................ 26
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 27
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas .................................................................................... 29
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrument ............................................................. 29
Tabel 4.7 Normalitas Data Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov.............................. 32
Tabel 4.8 Tabel Uji Linearitas .................................................................................. 33
Tabel 4.9 Uji T........................................................................................................... 34

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian ....................................................................................22


Gambar 4.1 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................25
Gambar 4.2 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................26
Gambar 4.3 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .........27
Gambar 4.4 Histogram Uji Normalitas Kemandirian Belajar ..........................................31
Gambar 4.5 PP Plot Uji Normalitas ..................................................................................31

xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1.................................................................................................................... 13

xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ................................................................................................................. 43
Lampiran 2 ................................................................................................................. 47
Lampiran 3 ................................................................................................................. 49
Lampiran 4 ................................................................................................................. 50
Lampiran 5 ................................................................................................................. 51
Lampiran 6 ................................................................................................................. 52
Lampiran 7 ................................................................................................................. 53
Lampiran 8 ................................................................................................................. 54
Lampiran 9 ................................................................................................................. 56
Lampiran 10 ............................................................................................................... 58
Lampiran 11 ............................................................................................................... 59
Lampiran 12 ............................................................................................................... 60
Lampiran 13 ............................................................................................................... 61
Lampiran 14 ............................................................................................................... 62
Lampiran 15 ............................................................................................................... 63
Lampiran 16 ............................................................................................................... 64
Lampiran 17 ............................................................................................................... 65

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini sangat penting karena pendidikan pada masa ini

sebagai tonggak utama bagi terlaksananya pendidikan selanjutnya. Anak-anak

pada usia 5-6 tahun menyerap informasi yang sangat tinggi. Konsentrasi anak

belum terpecah dan semua informasi diterima dengan baik. Pendidikan usia dini

sebagai suatu bimbingan atau peran secara sadar oleh si pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

yang utama. Pendidikan anak usia dini sebagaimana yang tercantum dalam

Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa,

Pendidikan Anak Usia Dini sebagai salah satu upaya pembinaan yang ditujukan

pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut.

Anak usia dini sebagai kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun. Marimba

(dalam Saputra 2018). Dalam keluarga, anak dianggap sebagai individu yang

berbeda karena mereka memiliki kualitas sendiri yang memerlukan pertimbangan

khusus saat mereka berkembang. Orangtua harus memberi perhatian dan perhatian

ekstra kepada anak-anak mereka karena, secara teori, mereka adalah penerus masa

depan keluarga dan standar masyarakat. Dengan demikian anak menjadi satu-

satunya harapan keluarga dan tumpuan jiwa orangtua dalam membantu

mewujudkan cita-citanya.

1
Orangtua sebagai guru pertama bagi anak dan berdampak pada

perkembangannya di masa depan. Selain itu, interaksi yang positif antara anak dan

orangtua akan menghasilkan keterikatan yang kuat antara kedua belah pihak.

Hubungan psikologis yang bertahan lama antara orang-orang disediakan oleh

kelekatan, yang memiliki manfaat kelangsungan hidup yang melampaui fisik.

Menurut Andreassen dan Fletcher (dalam Ionescu, 2014) menyatakan

terbentuknya awal hubungan yang hangat dan responsif antara anak dan orang

dewasa yang signifikan akan bertindak sebagai pelindung untuk anak-anak.

Mendez, et al (2014), perilaku kelekatan adalah perilaku paling sering pada anak-

anak yang mengirim mereka ke klinik, dengan tingkat prevalensi berkisar antara

5% hingga 25% di seluruh dunia. Padahal menurut penelitiannya, anak prasekolah

memiliki prevalensi perilaku kelekatan sebesar 2,6%. The National Comorbidity

Study Replication menemukan bahwa 4,1% anak usia prasekolah menunjukkan

perilaku kelekatan. Di Indonesia pernah dilakukan penelitian mengenai prevalensi

perilaku lekat yang dikumpulkan dari bulan Juli 2009-Mei 2012, hasilnya

diketahui sebesar 0,73% anak prasekolah mengalami perilaku lekat (Novitasari,

2013).

Bowlby (Cenceng, 2015) menjelaskan bahwa anak-anak dengan kesulitan

keterikatan sering bergumul dengan masalah perkembangan seperti harga diri

rendah dan perilaku atipikal (agresif). Kelekatan yang tidak aman antara orangtua

dan anak-anak sangat umum terjadi di taman kanak-kanak seperti TK Mentari

Kota Kupang, di mana siswa masih merasa sangat sulit untuk berpisah dari

orangtua mereka meskipun proses belajar mengajar telah berlangsung dalam

2
waktu yang cukup lama. Hal ini dibuktikan dengan pola pikir atau tindakan

orangtua yang tidak rela meninggalkan anaknya sendirian selama di sekolah

karena selalu sedih melihat anaknya pergi. Fenomena kelekatan ini sangat

berperan dalam pencapaian prestasi akademik anak, terutama yang membentuk

pengaruh positif dan negatif, salah satunya terbentuknya Attachment (kelekatan).

Berdasarkan hasil angket yang telah disebar dan dianalisis di TK Mentari

Kota Kupang, diperoleh hasil yang menunjukan bahwa perilaku lekat antara

orangtua berdampak pada kemandirian belajar anak usia 5-6 tahun. Hal ini

ditinjau dari interaksi yang dibangun oleh orangtua dan anak. Prevalensi

menunjukan interaksi berdampak negatif terhadap akademik prestasi belajar anak.

Peneliti menemukan bahwa, selama proses belajar mengajar berlangsung orangtua

enggan untuk meninggalkan anaknya, hal ini berkaitan dengan pola pikir orangtua

tentang anak yang tidak bisa lepas dari jangkaun dan anak yang belum mandiri.

Interaksi antara anak dan orangtua yang begitu lekat, sehingga dalam proses

belajar mengajar berlangsung orangtua sering mendampingi anak. Anak

menunjukan sikap menolak kehadiran guru dengan menangis, tidak

mendengarkan arahan dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Secara tidak

langsung hal tersebut mempengaruhi kemandirian belajar anak. Penelitian ini

dilakukan untuk melihat besar pengaruh kelekatan orangtua terhadap kemandirian

belajar anak usia 5-6 tahun di TK Mentari Kota Kupang. Dari penjabaran di atas

maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kelekatan

Orangtua Terhadap Kemandirian Belajar Anak Usia 5-6 Tahun Di TK

Mentari Kota Kupang”

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas maka rumusan masalah

penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kelekatan orangtua terhadap

kemandirian belajar anak usia 5-6 tahun di TK Mentari Kupang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh kelekatan orangtua terhadap kemandirian belajar anak

usia 5-6 tahun di TK Mentari Kupang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber rujukan bagi peneliti

berikutnya dan tambahan referensi bagi ilmu pendidikan khususnya PG-PAUD

tentang bagaimana Pengaruh Kelekatan Orangtua Terhadap Kemandirian Belajar

Anak

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi orangtua dan guru

Sebagai tambahan referensi dalam mendidik anak ketika dalam proses

pembelajaran.

2. Bagi pemerintah dan lembaga pendidikan

Melalui penelitian ini penulis dapat memberikan informasi kepada

pemerintah dan lemaga pendidikan agar dapat memberikan arahan bagi guru dan

orangtua dalam meningkatkan kemandirian belajar anak baik di sekolah maupun

di rumah.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kelekatan

2.1.1 Pengertian kelekatan

Psikolog Inggris John Bowlby mengklaim bahwa manusia memiliki

karakteristik unik yang dikenal sebagai kelekatan, yaitu kecenderungan dan

keinginan seseorang untuk mencari keintiman dengan orang lain dan menemukan

kepuasan dalam hubungan dengan orang tersebut.

Sejalan dengan pendapat John Bowlby, Monks (dalam Cenceng, 2015),

Kelekatan adalah pengejaran dan pemeliharaan kontak dengan sekelompok orang

terpilih. Ibu, ayah, dan kerabat terdekat adalah orang-orang khusus yang dipilih

anak untuk berinteraksi secara lekat.

Pengertian ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Mery Ainsworth

(dalam Nura, 2018) menyatakan bahwa keterikatan adalah hubungan emosional

yang diciptakan oleh orang tertentu yang menganggap mereka selalu dekat.

Hubungan berdasarkan kelekatan ditopang oleh perilaku yang dimaksudkan untuk

menegakkan hubungan tersebut. Keterikatan ini menggambarkan kemitraan antara

dua individu yang memiliki kasih sayang yang mendalam satu sama lain dan

melangkah lebih jauh untuk menjaga hubungan mereka tetap berjalan.

Merujuk pendapat dari Mery Ainsworth, Zuzy Ariyanti (2015), tidak semua

orangtua menyadari pentingnya ikatan lekat antara orangtua dan anak dalam

lingkungan psikologis anak, yang dianggap vital dan mendasar bagi

5
perkembangan psikososial anak. Anak yang merasa lekat bermain lebih leluasa

dan meningkatkan keterampilannya.

Bowlby (dalam Puryanti, 2013), menjelaskan 3 pola / gaya attachment

(kelekatan) yaitu :

1. Secure Attachment (Pola kelekatan aman)

Interaksi antara orangtua dan anak ini menciptakan suatu pola dimana

anak mengembangkan kepercayaan kepada ibu sebagai figur lekat yang

selalu ada, menemaninya, peka dan tanggap, penuh cinta dan kasih

sayang ketika anak membutuhkan perlindungan atau kenyamanan, dan

selalu mendukung atau membantunya dalam menavigasi keadaan

berbahaya dan menakutkan. Ciri-ciri kelekatan aman sebagai berikut :

1) Merasa aman berada bersama orangtua

2) Mencari orangtua jika dalam kondisi tertekan

3) Tidak berani bereksplorasi jika tidak berada disamping orangtua

4) Orangtua dijadikan sebagai dasar untuk eksplorasi

5) Jika sudah merasa aman, maka anak akan mandiri

2. Resistant Attachment (Pola Melawan / Ambivalen)

Anak-anak merasa ragu bahwa ibunya selalu hadir, tanggap, atau cepat

membantu dan datang kepada mereka ketika mereka membutuhkannya,

dan pola ini berkembang dari interaksi mereka dengan orangtua mereka.

Oleh karena itu, anak-anak kecil bergumul dengan kecemasan akan

perpisahan, memiliki kecenderungan untuk bergantung pada orang lain,

6
menuntut-perhatian, dan sangat ingin mengeksplorasi lingkungan

mereka.Ciri-ciri Resistant Attachment yaitu :

1) Menghindari kedekatan dan ketergantungan emosi

2) Tidak memperlihatkan perasaan butuh dan tetap menahan

emosinya

3) Berperilaku sesuai dengan yang diinginkan orangtua atau

pengasuhnya supaya tidak dimarahi

3. Avoidant Attachment (Pola Menghindar)

Anak menolak orang tuanya sebagai akibat dari gaya kelekatan dimana

orangtua selalu menghindarinya. Karena tidak merespon atau bahkan

ditolak saat meminta kasih sayang, anak jadi kurang percaya diri. Tanpa

bantuan orangtua mereka, anak-anak dapat memenuhi tuntutan kasih

sayang mereka sendiri. Ciri-ciri Avoidant Attachment yaitu :

1) Berusaha mendapatkan perhatian dengan cara yang menjengkelkan,

menyebalkan, mempengaruhi dan mengancam orang lain.

2) Meningkatan perilaku ketahanan terhadap keadaan stress untuk

meyakinkan bahwa kebutuhan mereka tidak diabaikan dan

meningkatkan kemampuan memprediksi pengasuhnya.

2.1.2 Indikator kelekatan

Dari beberapa teori yang ada. Adapun indikator kelekatan seperti

1) Secure Attachment (kelekatan aman)

2) Resistant Attachment (Pola Melawan / Ambivalen)

3) Avoidant Attachment (Pola Menghindar)

7
2.2 Kemandirian Belajar AUD

2.2.1 Pengertian kemandirian

Menurut Sa’diyah (2017), Seseorang belajar menghadapi kejadian-kejadian

di lingkungan sosialnya sehingga ia mampu berpikir dan mengambil tindakan

yang tepat dalam mengatasi setiap skenario. Kemandirian adalah sikap yang

diperoleh secara kumulatif yang dialami oleh seseorang dalam perkembangannya.

Sejalan dengan pendapat Sa’diyah di atas, Komala (2015) menyatakan

bahwa kemandirian adalah suatu keadaan memiliki kemauan untuk maju demi

keuntungan diri sendiri, kemampuan berinisiatif dan mengambil keputusan untuk

memecahkan kesulitan, dan kepercayaan diri untuk melaksanakan tanggung

jawabnya dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Senada dengan hal di atas Nurhayati (dalam Suprihatin & Rosita, 2020)

dorongan untuk melakukan segala sesuatu sendiri adalah ekspresi kemandirian.

Istilah "kemandirian" berhubungan dengan keterampilan psikososial, seperti

kemampuan untuk mengambil inisiatif, berfungsi secara independen dari orang

lain, menolak pengaruh lingkungan, dan mengelola kebutuhan sendiri.

Ditinjau dari segi perspektif psikologis Luther (dalam Sa’diyah, 2017) rasa

kemandirian (self-efficacy), atau persepsi seseorang tentang seberapa baik

seseorang dapat menangani krisis yang berkembang, pada dasarnya di mana

semuanya dimulai. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah kemandirian, yang

tidak datang dengan sendirinya; itu akan membutuhkan waktu dan pelatihan.

Untuk melakukan ini, salah satu strateginya adalah menumbuhkan lingkungan

yang mendukung pertumbuhan kemandirian anak-anak. Agar anak menjadi

8
mandiri, mereka harus dapat mengalami dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial

sendiri.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, Kemandirian merupakan sikap yang

diperoleh dalam suatu kondisi dimana seseorang berkeinginan untuk mengerjakan

segala sesuatu bagi diri sendiri memiliki keyakinan dalam melakukan tugasnya

untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan.

2.2.2 Faktor yang mempengaruhi kemandirian

Hasan Basri (dalam Sa’diyah,2017), berpendapat bahwa faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi kemandirian anak sebagai berikut :

1. Faktor Internal

1) Faktor peran jenis kelamin

Anak laki-laki dan perempuan secara fisik berkembang secara mandiri

dengan cara yang sangat berbeda. Anak perempuan kurang aktif

dibandingkan anak laki-laki.

2) Faktor kecerdasan atau intelegensi

Tingkat kemandirian seorang anak berkorelasi dengan kecerdasan,

sehingga semakin cerdas seorang anak, semakin besar tingkat

kemandiriannya

3) Faktor perkembangan

anak dipengaruhi secara positif oleh kemandirian. Dengan demikian,

sesuai dengan tahap perkembangan anak, sebaiknya orang tua mulai

mengajarkan kemandirian sedini mungkin.

9
2. Faktor eksternal

1) Faktor pola asuh

Agar seseorang dapat menjadi mandiri, mereka memerlukan kesempatan,

dukungan, dan motivasi dari keluarga dan lingkungan sekitar. Oleh

karena itu, orangtua dan respons dari lingkungan sosial sangat penting

bagi anak dalam menghadapi setiap tindakan yang mereka lakukan

2) Faktor sosial budaya

Kepribadian anak termasuk kemandirian mereka akan dibentuk oleh

nilai-nilai dan kebiasaan hidup yang ada. Hal ini juga berlaku di

Indonesia, yang memiliki keragaman suku bangsa. Oleh karena itu,

mengajarkan kemandirian kepada anak menjadi suatu hal yang penting

2.2.3 Indikator Kemandirian

Dilihat dari teori yang ada. Adapun indikator kemandirian yaitu :

1) Bertanggung jawab

2) Disiplin

3) Percaya diri

10
2.3 Anak Usia Dini

Definisi anak usia dini yang dikemukakan oleh NAEYC (National

Association Education For Young Children) adalah sekelompok individu yang

berada pada rentang usia 0-8 tahun. Anak usia dini merupakan sekelompok

manusia yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Pada usia

tersebut para ahli menyebutkan sebagai masa emas (Golden Age). Pertumbuhan

dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada fisik, kognitif, sosio-

emosional, bahasa, dan kreativitas yang seimbang sebagai peletak dasar yang

tepat guna pembentukan pribadi yang utuh. Anak-anak secara tradisional

dianggap sebagai makhluk dewasa kecil yang masih polos dan tidak mampu

melakukan apapun, atau, dengan kata lain, tidak mampu berpikir. Anak adalah

manusia kecil dengan potensi yang masih perlu dikembangkan, menurut

perspektif lain tentang perkembangan anak usia dini. Masa bayi awal merupakan

masa di mana setiap anak berkembang secara cepat dan fundamental dalam

persiapan untuk kehidupan selanjutnya. Ciri-ciri yang ditunjukkan oleh setiap

tahap perkembangan anak harus diperhatikan selama proses pembelajaran sebagai

bentuk perawatan bagi anak (Nuraini, 2011:6).

Ayuningsih (2012:94) menguraikan karakteristik anak usia dini dengan usia

4-6 tahun sebagai berikut :

1. Perkembangan fisik anak sangat aktif, anak sangat aktif melakukan berbagai

kegiatan

2. Perkembangan bahasa semakin membaik

11
3. Perkembangan kognitif (daya fikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa

ingin tahu

4. Bentuk permainan masih individu bukan permainan sosial.

2.4 PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian terdahulu yang menjadi pedoman dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Amin, Kristiana, dan Fadillah (2020)

dengan judul Pengaruh Kelekatan Aman Anak Pada Ibu Terhadap

Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh kelekatan kemandirian anak usia 5-

6 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik

analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini berupa adanya

pengaruh positif dan signifikan antara kelekatan aman pada ibu terhadap

kemandirian anak usia 5-6 tahun dengan nilai F hitung sebesar 14.883

dengan tingkat signifikan 0,001 yang berarti hasil analisis dalam

penelitian ini H0 ditolak dan Ha diterima. Pada penelitian ini memiliki

persamaan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama meneliti

tentang pengaruh kelekatan orangtua terhadap kemandirian belajar anak,

sama-sama menggunakan metode penelitian kuantitatif. Perbedaan dalam

penelitian ini, lebih memfokuskan pada kelekatan aman antara ibu dan

anak.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fadillah, Rasmani dan Rahmawati dengan

judul Pengaruh Secure Attachment Terhadap Kemandirian Anak

12
Kelompok B Gugus Mawar Matesih Karanganyar (2021). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secure attachment

terhadap kemandirian anak kelompok B Gugus Mawar Matesih

Karanganyar. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan jenis penelitian analisis regresi linear. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa secure attachment berpengaruh pada

kemandirian anak. Persamaan pada penelitian ini adalah menggunakan

pendekatan kuantitatif dan sama-sama meneliti tentang pengaruh

attachment (kelekatan) terhadap kemandirian anak. Perbedaan dalam

penelitian ini adalah penelitian ini meneliti tentang Secure Attachment.

Penelitian ini lebih memfokuskan pada pengaruh kelekatan aman antara

ibu dan anak dalam membentuk kemandirian anak.

2.5 KERANGKA BERPIKIR


Berdasarkan uraian di atas maka kerangka berpikir dalam penelitian sebagai

berikut :

Dampak perilaku Kelekatan : ikatan


Hubungan antara
lekat terhdap emosional antara
orangtua dan
kemandirian anak dan pengasuh
anak
belajar anak (Bowbly)

Angket dan
Hasil kuantitatif
dokumentasi

Bagan 2.1
Kerangka Berpikir

13
2.6 HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono,

2019).

Hipotesis dalam penelitian ini, terdiri dari 2 hipotesis yang bersifat

sementara yaitu H 0 sebagai hipotesis nol dan Ha sebagai hipotesis alternatif.

H0 : Tidak ada pengaruh kelekatan orangtua dengan kemandirian belajar anak usia

5-6 tahun di TK Mentari Kupang

Ha : Ada pengaruh kelekatan orangtua dengan kemandirian belajar anak usia di

TK Mentari Kupang.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian

komparasi. Kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivism yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk mengembangkan dan

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di TK Mentari Kota Kupang, yang berlokasi di Jl.

Perintis KemerdekaanI No 1, Kayu Putih, Kec. Oebobo, Kota Kupang. Waktu

pelaksanaan penelitian ± 1 bulan.

3.3 Populasi / Sampel

1. Populasi penelitian

Populasi merupakan seluruh subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini

adalah anak usia 5-6 tahun di TK Mentari Kupang sebanyak 21 orang anak.

2. Sampel penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik sampling total, teknik sampling total

adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini melibatkan

jumlah keseluruhan anak TK Mentari Kupang sebanyak 21 anak usia 5-6

tahun.

15
3.4 Variabel Penelitian

Menurut Merthajaya (2020) variabel penelitian adalah sesuatu yang

ditetapkan oleh peneliti berdasarkan penelitian yang akan dilakukan atau suatu

atribut objek yang berdiri, dan dalam variabel tersebut terdapat data yang

melengkapi. Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen / Bebas (X)

Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,

antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(Sugiyono,2019). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

Kelekatan Orangtua.

2. Variabel Dependen / Terikat (Y)

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2019). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah Kemandirian Belajar Anak.

3.5 Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2017) definisi operasional merupakan penentuan

konstruk atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat

diukur. Definisi operasional dalam penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini

16
Tabel. 3.1
Definisi Operasional Penelitian
No Variabel Definisi variabel Indikator

1 Kelekatan Kelekatan orangtua merupakan ikatan


orangtua(X) emosional dalam mempertahankan suatu1) Secure Attachment
hubungan kedekatan antara anak dengan (kelekatan aman)
figur lekat untuk mencari kenyamanan2) Resistant Attachment
dan kepuasan yang bersifat sepanjang (Pola Melawan /
waktu sehingga anak dapat Ambivalen)
mengembangkan kemampuan yang3) Avoidant Attachment
dimilikinya. (Pola Menghindar)

2 Kemandirian Kemandirian merupakan sikap yang


belajar anak (Y) diperoleh dalam suatu kondisi dimana1) Bertanggung jawab
seseorang berkeinginan untuk2) Disiplin
mengerjakan segala sesuatu bagi diri3) Percaya Diri
sendiri memiliki keyakinan dalam
melakukan tugasnya untuk
mempertanggungjawabkan apa yang telah
dilakukan.

3.6 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2019), yang digunakan sebagai alat

untuk pengumpulan data dalam penelitian ini terdapat 2 instrumen yang mengacu

pada 2 variabel yaitu :

1. Instrumen untuk mengetahui kelekatan orangtua

2. Instrumen untuk mengetahui kemandirian belajar anak.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket sebagai instrumen

penelitian berupa pernyataan mengenai kelekatan orangtua terhadap kemandirian

belajar anak. Penyusunan instrumen penelitian ini menggunakan skala likert,

dengan alternatif jawaban 4 (Selalu), 3 (Sering), 2 (Kadang-kadang), 1 (Tidak

Pernah). Adapun kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

17
Tabel. 3.2
Kriteria Penilaian
Alternatif Pernyataan Pernyataan
Pilihan Positif Negatif

Selalu 4 1

Sering 3 2

Kadang-kadang 2 3

Tidak pernah 1 4

3.7 Teknik Pengumpulan Data


Adapun alat yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

yaitu :

1. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respon

untuk dijawab. Angket dapat berupa pernyataan atau pertanyaan tertutup

atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dapat

dikirim melalui internet. Terdapat kisi-kisi instrumen penelitian yang

digunakan pada saat penelitian, seperti berikut :

Table. 3.3
Kisi-Kisi Instrument Penelitian
No Variabel Indikator Jumlah
Penelitian Butir
1. Secure Attachment (kelekatan aman)
Kelekatan
1 2. Resistant Attachment (Pola Melawan / Ambivalen) 45
Orangtua (X)
3. Avoidant Attachment (Pola Menghindar)

1. Bertanggung Jawab
Kemandirian
2 2. Disiplin 45
belajar anak (Y)
3. Percaya diri

18
Dalam penelitian ini, pembagian angket ditujukan kepada 21 responden

yaitu orangtua yang memiliki anak usia 5-6 tahun di TK Mentari Kota

Kupang. Penyebaran angket dilaksanakan dalam waktu 2 minggu selama

hari kerja, angket disebarkan secara manual dengan menggunakan hard

copy yang telah disediakan oleh peneliti. Proses pembagian angket tersebut

dengan cara membagikan langsung kepada responden yang berada di lokasi

penelitian, langkah selanjutnya peneliti menjelaskan cara mengisi angket.

Setelah peneliti mendapatkan angket yang telah diisi, peneliti melakukan

pengolahan data dan pengambilan data tambahan dalam waktu 2 minggu

berikutnya.

2. Dokumentasi

Dokumentasi atau data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah catatan

harian mengenai kemandirian anak, catatan anekdot, raport. Dokumentasi

ini digunakan untuk melihat tingkat pencapain anak.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari angket. Dalam penelitian ini menggunakan menggunakan uji

prasyarat dan uji t :

1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen merupakan prosedur pengujian untuk melihat apakah

pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner dapat mengukur dengan cermat

atau tidak. Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment.

Rumus korelasi product moment yaitu :


19
Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

N : Jumlah Responden

N : Jumlah seluruh skor X

Y : Jumlah seluruh skor Y

XY : Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y

X2 : Jumlah nilai X kuadrat

Y2 : Jumlah nilai Y kuadrat

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah dilakukannya uji validitas. Uji reliabilitas

dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach, yaitu :

𝑘 𝜎2
r11 = ((𝑘−1)) (1 − 𝜎𝑏2 )
𝑡

Keterangan :

r11 :reliabilitas instrument

k : banyaknya soal

𝜎2𝑏 : jumlah varians butir

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kedua kelompok

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji

kolmogorov ( uji K-S satu sampel) pada SPSS (Statistical Program for

Social Science) versi 22.


20
4. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel atau lebih

yang diuji mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.

Uji linearitas ini menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Program for

Social Science) versi 22 melalui Deviation from Linearity jika nilai

signifikansi lebih besar dari 5 atau 0,05 maka dinyatakan hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat linear. Sebaliknya apabila nilai

signifikansi dari Deviation from Linearity lebih kecil dari 5 atau 0,05 maka

hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linear.

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan Uji T untuk melihat

pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus yang

digunakan dalam Uji T yaitu :

𝑟√𝑛 − 2
𝑡 =
√1 − 𝑟 2

Keterangan :

t : nilai signifikan t hitung yang nantinya dibandingkan dengan ttabel

r : koefisien korelasi

n : banyaknya sampel

21
3.9 Skema Alur Penelitian

Menentukan Topik Merumuskan Masalah Merumuskan Hipotesis

Merencanakan & Menentukan Jenis & Menentukan Variabel


Melaksanakan Penelitian Desain Penelitian

Menganalisis data Membuat kesimpulan

Gambar. 3.1
Skema Alur penelitian
Keterangan gambar :

1. Menentukan topik

Sebelum memulai penelitian, peneliti menentukan topik terlebih dahulu.

Topik yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh kelekatan

orangtua terhadap kemandirian belajar anak usia 5-6 tahun di TK Mentari

Kota Kupang

2. Merumuskan masalah

Masalah yang dirumuskan oleh peneliti adalah bagaimana pengaruh

kelekatan orangtua terhadap kemandirian belajar anak usia 5-6 tahun di

TK Mentari Kota Kupang.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara dari penelitian. Terdapat 2

hipotesis dalam penelitian ini yaitu hipotesis statistic (H 0) dan hipotesis

alternatif (Ha), hipotesis nol (H0) merujuk pada tidak adanya pengaruh

kelekatan orangtua terhadap kemandirian belajar anak usia 5-6 tahun di

TK Mentari Kupang. Sedangkan, hipotesis alternatif (Ha) merujuk pada


22
adanya pengaruh kelekatan orangtua terhadap kemandirian belajar anak

usia 5-6 tahun di TK Mentari Kupang Kota Kupang

4. Menentukan variabel

Penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel independen (variabel

terikat) kelekatan orangtua dan variabel dependen (variabel bebas)

kemandirian belajar anak.

5. Menentukan jenis dan desain penelitian

Setelah menentukan variabel penelitian, langkah selanjutnya adalah

menentukan jenis dan desain penelitian, dalam penelitian ini jenis

penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian komparasi

6. Merencanakan dan melaksanakan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan, yang berlokasi di TK Mentari

Kota Kupang, dalam melakukan penelitian peneliti menggunakan 2 teknik

pengumpulan data yaitu angket dan dokumentasi. Jumlah sampel yang

diteliti sebanyak 21 orangtua anak yang memiliki anak usia 5-6 tahun.

7. Menganalisis data

Menganalisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji

normalitas, uji linearitas, uji t

8. Membuat kesimpulan

Setelah menganalisis data, peneliti merancang kesimpulan sesuai dengan

hasil yang telah didapat.

23
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Bertonggakkan pada waktu yang telah ditentukan, peneliti dapat

mengumpulkan sebanyak 21 kuesioner dan dibahas pada bab ini. Dalam bab ini

dijabarkan mengenai hasil analisis data penelitian yang terdiri dari uji validitas, uji

reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas dan uji hipotesis. Selanjutnya, terdapat

penjelasan mengenai karakteristik responden dari segi jenis kelamin, usia dan

tingkat pendidikan.

4.1.1 Gambaran Karakteristik Data Responden

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuesioner yang

disebarkan kepada sampel sebanyak 21 responden di TK Mentari Kota Kupang.

Gambaran sebaran angket dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Data sebaran Kuesioner


No Jenis Kuesioner Jumlah Kuesioner Jumlah Kuesioner yang
yang disebarkan dikembalikan
1 Angket 21 21
Sebanyak 21 angket disebarkan kepada 21 orangtua yang memiliki anak

usia 5-6 tahun sebagai responden. Karakteristik responden yang digunakan dalam

penelitian ini ditinjau dari segi jenis kelamin, usia, jenjang pendidikan, dengan

penjabarannya sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sebesar 21 responden yang digunakan terdapat variasi responden

berdasarkan jenis kelamin yang dapat ditinjau pada tabel 4.2 berikut ini.

24
Tabel.4.2 Responden berdasarkan jenis kelamin

Sumber : Data diolah 2023


Berdasarkan tabel 4.2 mengenai persentase responden berdasarkan jenis

kelamin dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran dibawah ini

Jenis_Kelamin

28,6%

L
P

71,4%

Gambar 4.1 diagram karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin


Jika diperhatikan pada gambar diagram 4.2 variasi responden berdasarkan

jenis kelamin, responden laki-laki sebanyak 6 orang dengan persentase 28,6% dan

responden perempuan sebanyak 15 orang dengan persentase 71,4%. Sebagian

responden yang terbanyak adalah ibu. Hal ini disebabkan, ibu lebih dominan

berinteraksi dengan anak di sekolah dibandingkan ayah.

25
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Pemilihan responden dari segi usia menjadi salah satu alternatif dalam

memperoleh hasil yang akurat. Keragaman responden berdasarkan usia dapat

dijabarkan dalam tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Usia

Sumber : Data diolah pada 2023


Melalui penjabaran tabel 4.3 terkait responden berdasarkan usia, maka

divisualisasikan melalui diagram lingkaran di bawah ini.

Gambar 4.2 diagram karakteristik responden berdasarkan usia


Berlandaskan gambar diagram 4.2 mengenai responden berdasarkan usia

menunjukan bahwa responden yang berumur 20-30 tahun dengan persentase

23,8%, responden yang berumur 31-40 tahun dengan persentase 47,6% dan

26
responden yang berumur 41-50 tahun dengan persentase 28,6%. Responden

terbanyak berdasarkan usia pada penelitian dengan usia 31-40 tahun.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan suatu kondisi jenjang pendidikan yang

ditempuh oleh seseorang. Pada penelitian ini terdapat lima tingkatan pendidikan

yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Diploma 3 (D3),

Strata 1 (S1). Penjabaran karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidik

dapat diamati pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber : Data diolah 2023


Dari penjabaran karakteristik responden diatas berdasarkan tingkat pendidikan

pada tabel 4.4. Maka dapat digambarkan dalam diagram lingkaran di bawah ini.

Gambar 4.3 diagram karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

27
Jika diamati pada gambar 4.3 mengenai responden berdasarkan tingkat

pendidikan, mayoritas responden dengan tingkat pendidikan terbanyak adalah

SMA dengan persentase sebanyak 38,1%, diikuti responden dengan tingkat

pendidikan S1 sebanyak 33,3%, responden dengan tingkat pendidikan D3

sebanyak 14,3%, responden dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 9,5% dan

responden dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 4,8%. Dari penjabaran

tersebut, disimpulkan responden yang memiliki jenjang pendidikan SMA dengan

jumlah persentase sebanyak 38,1% lebih dominan.

4.1.2 Hasil Uji Validitas, Normalitas, Reliabilitas, Linearitas, Hipotesis

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah

penelitian merupakan data yang valid atau tidak. Untuk tingkat uji validitas

dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan nilai R hitung dengan Rtabel.

Untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k

adalah jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df dapat dihitung 21-2 atau df =

19 dengan alpha 0,05, di dapat Rtabel 0,433; (untuk tiap-tiap butir pernyataan dapat

dilihat pada kolom corrected item pernyataan total correlation). Item pernyataan

dikatakan valid apabila nilai R hitung≤ Rtabel.

Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui 45 butir item pernyataan per

variabel, terdapat 39 item pernyataan per variabel dinyatakan valid karena nilai

Rhitung ≥ Rtabel dan 6 item pernyataan per variabel dinyatakan tidak valid karena

memiliki nilai R hitung ≤ Rtabel (0,433). Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.5

di bawah ini.

28
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
No Variabel Tidak valid Valid
1 X 6 item 39 item
(Kelekatan Orangtua) (Nilai R hitung ≤ Rtabel) (Nilai R hitung ≥ Rtabel)
2 Y 6 item 39 item
(Kemandirian Belajar) Nilai R hitung ≤ Rtabel) (Nilai R hitung ≥ Rtabel)
Total 45 item 45 item
Sumber: data diolah 2023
2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran

dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji

reliabilitas ini dilakukan pada 21 responden di TK Mentari Kota Kupang, dengan

menggunakan pernyataan yang dinyatakan valid pada uji validitas. Variabel

dinyatakan reliabel apabila memenuhi kriteria berikut :

1) Kedua variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai dari Cronbach

Alpha ≥ nilai α 0,05

2) Kedua variabel tidak dapat dikatakan reliabel apabila nilai dari

Cronbach Alpha ≤ nilai α 0,05

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


0,933 1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


0,943 2
Sumber: data diolah 2023

29
Beranjak dari hasil uji statistik di atas, diketahui bahwa masing-masing

variabel memiliki nilai Cronbach Alpha 0,933 (variabel X) sedangkan nilai

Cronbach Alpha sebesar 0,943 (variabel Y), kedua variabel dapat dikatakan

reliabel apabila nilai dari Cronbach Alpha ≤ nilai α (0,05). Berdasarkan

perhitungan tersebut didapat nilai Cronbach alpha untuk variabel X sebesar 0,933

sedangkan variabel Y 0,943. Dengan demikian variabel Pengaruh Kelekatan

Orangtua terhadap Kemandirian Belajar dapat dikatakan reliabel, dinyatakan

reliabel karena nilai Cronbach Alpha dari kedua variabel lebih besar dari nilai α

yaitu 0,05.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. Uji

normalitas data dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of

Regression Standardized Residual. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas dan p. Selain itu, uji normalitas dilakukan dengan analisis histogram

yaitu pada Histogram Dependent Variable, data dinyatakan normal apabila

histogram memiliki garis membentuk lonceng dan memiliki kecembungan yang

seimbang. Hasil analisis histogram uji normalitas kemandirian belajar dapat

diamati pada Gambar 4.1 di bawah ini.

30
Gambar 4.4 Histogram Uji Normalitas Kemandirian Belajar
Merujuk pada gambar 4.1 histogram hasil pengujian normalitas data

variabel kelekatan orangtua terhadap kemandirian belajar diketahui bahwa data

telah berdistribusi secara normal, dimana gambar histogram memiliki garis

membentuk lonceng dan memiliki kecembungan seimbang. Lebih lanjut, terdapat

gambar grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual yang

digunakan untuk melihat sebaran data secara diagonal. Hal tersebut dapat diamati

pada gambar 4.2

Gambar 4.5 PP Plot Uji Normalitas

31
Menilik dari Gambar 4.2 untuk hasil pengujian normalitas data dengan

menggunakan gambar PP Plot terlihat titik-titik data untuk variabel Kelekatan

orangtua yang menyebar berada di sekitar garis diagonal sehingga data telah

berdistribusi secara normal. Maka model regresi layak digunakan.

Kriteria pengambilan keputusan Uji Normalitas Data dengan menggunakan

Uji kolmogorov-Smirnov Test sebagai berikut :

1) Jika nilai ρ atau Asymp. Sig. (2-tailed) ≥ nilai α (0,05), maka data

dinyatakan berdistribusi secara normal

2) Jika nilai ρ atau Asymp. Sig. (2-tailed) ≤ nilai α (0,05), maka data

dinyatakan berdistribusi secara tidak normal.

Uji normalitas data dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov dapat

diperhatikan pada tabel 4.7 di bawah ini

Tabel 4.7 Normalitas Data Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov Test

Sumber: data diolah 2023


Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.6 di atas, diketahui nilai ρ dari

Variabel X (Kelekatan Orangtua) sebesar 0,12 dan nilai ρ dari Variabel Y

32
(Kemandirian Belajar) sebesar 0,52. Kedua variabel memiliki data yang

berdistribusi secara normal karena masing-masing memiliki nilai ρ ≥ α (0,05).

4. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel atau lebih

yang diuji mempunyai hubungan yang signifikan secara linear atau tidak. Uji

linearitas ini menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Program for Social Science)

versi 22 melalui Deviation from Linearity. Pengambilan hasil dalam uji ini dilihat

dari 4 sisi yaitu :

1. Jika nilai signifikan dari Deviation from Linearity≥ 5 atau 0,05 maka

dinyatakan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linear.

2. Jika nilai signifikan dari Deviation from Linearity≤ 5 atau 0,05 maka

hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linear.

3. Jika nilai Fhitung ≥ Ftabel maka kedua variabel mempunyai pengaruh

yang linear

4. Jika nilai Fhitung ≤ Ftabel maka kedua variabel tidak mempunyai pengaruh

yang linear

Hasil uji linearitas dapat ditinjau pada tabel 4.8 di bawah ini

Tabel 4.8 Tabel Uji Linearitas

Sumber: data diolah 2023

33
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diperoleh nilai deviation from linearity Sig

adalah 0.721. Variabel Kelekatan Orangtua (X) dengan Kemandirian Belajar (Y)

dinyatakan mempunyai pengaruh yang signifikan secara linear karena nilai dari

Deviation from Linearity (0, 721) ≥ 0,05.

Ditinjau dari nilai F hitung ≥ Ftabel, maka diperoleh nilai dari Fhitung (3,872)≥

Ftabel (2,685). Dengan demikian Variabel Kelekatan Orangtua (X) dengan Variabel

Kemandirian Belajar (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan secara linear.

5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan Uji T untuk melihat

pengaruh dari masing-masing variabel. Pengambilan keputusan untuk uji hipotesis

ditinjau dari 2 kriteria yaitu :

1) Apabila nilai dari t hitung ≥ ttabel yang berarti hipotesis alternatif (Ha)

diterima dan Hipotesis nol (H0) ditolak.

2) Apabila nilai dari thitung ≤ ttabel, maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak

dan Hipotesis nol (H0) diterima.

Hasil uji T dapat diamati pada tabel 4.9 di bawah ini

Tabel 4.9 Tabel Uji T

Sumber: data diolah 2023

34
Berlandaskan uji T pada tabel 4.8, diperoleh nilai t hitung (2,996) dan t tabel

untuk 21 responden 1,721. Maka diperoleh hasil hitung uji t dengan t hitung (2,996)

≥ ttabel(1,721). Dari perhitungan dapat dinyatakan hipotesis alternatif (H a) diterima

dan Hipotesis nol (H0) ditolak. Secara variabel Kelekatan Orangtua (X)

mempunyai pengaruh terhadap kemandirian belajar (Y)

4.2 Pembahasan

Penelitian dimulai dengan penyebaran kuesioner dengan variabel kelekatan

orangtua (X) dan kemandirian belajar anak (Y), masing-masing variabel memiliki

45 item pernyataan dengan nilai 4-3-2-1 yang tertera di bagian belakang

kuesioner. Penyebaran kuesioner ditujukan untuk orangtua yang memiliki anak

usia 5-6 tahun di TK Mentari Kota Kupang berjumlah 21 orang.

Langkah selanjutnya mengevaluasi dan menginterpretasikan data untuk

menentukan apakah kelekatan orangtua mempengaruhi kemampuan anak untuk

belajar mandiri. Dalam melakukan uji statistik menggunakan aplikasi SPSS

(Statistical Program for Social Science) versi 22 untuk melakukan analisis data

dan uji statistik. uji validitas untuk mengetahui valid atau tidaknya data yang

diperoleh berdasarkan 45 item pada setiap variabel, uji reliabilitas untuk

mengetahui apakah dua variabel reliabel, uji normalitas untuk mengetahui apakah

model regresi antara kedua variabel. Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh variabel dependen terhadap faktor independen, sedangkan

uji linearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan variabel

dependen dengan variabel independen.

35
Berdasarkan hasil pengujian linearitas deviation from linearity yang

memiliki nilai Signifikansi adalah 0.721 maka dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh yang linear secara signifikan antara variabel Kelekatan Orangtua (X)

dengan Kemandirian Belajar (Y), dan juga diperoleh F hitung adalah 3,872 ≥ 2,685,

nilai Fhitung ≥ nilai Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh linier secara

signifikan antara variabel Kelekatan Orangtua (X) dengan Kemandirian Belajar

(Y). Berkenaan dengan penelitian ini juga diuji dengan menggunakan uji validitas,

dimana tujuan uji validitas adalah untuk mengetahui kelayakan kuesioner dari 45

item pernyataan untuk masing-masing variabel, dimana 39 di antaranya dianggap

valid hal ini dikarenakan nilai dari R hitung ≥ Rtabel., ada 6 butir pernyataan

dinyatakan tidak valid karena nilai dari R hitung ≤ Rtabel. Sejalan dengan itu, dalam

uji hipotesis juga menunjukan bahwa nilai t hitung 2,996 ≥ ttabel 0,433. Nilai

signifikansi 0,000 ≤ α 0,05 maka keputusannya adalah hipotesis diterima,

sehingga dapat dikatakan bahwa H 0 ditolak dan Ha diterima artinya secara variabel

kelekatan orangtua (X) mempunyai pengaruh terhadap kemandirian belajar (Y).

Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara kelekatan orangtua terhadap kemandirian belajar. Temuan ini

sejalan penelitian yang dilakukan oleh Nura (2018) ia menjelaskan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara kelekatan ibu terhadap kemandirian belajar anak di

sekolah dibuktikan dari “r” tabel product moment dengan df sebesar 18 pada taraf

signifikan 5% maka 1,405 lebih besar dari “r” tabel 0,361 dan untuk taraf

signifikan 1% sebesar 0,590. Sedangkan “r” hitung sebesar 0,610 oleh karena itu

“r” hitung lebih besar dari “r” tabel baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%.

36
Berdasarkan hasil uji statistik dan pembahasan di atas, dinyatakan terdapat

pengaruh kelekatan orangtua terhadap kemandirian belajar anak. Pernyataan

tersebut dapat ditinjau berdasarkan hasil uji statistik dalam menguji hipotesis

dengan menggunakan uji t yang menunjukan bahwa nilai t hitung 2,996 ≥ ttabel 0,433

dengan taraf nilai signifikansi 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa H a diterima

dan H0 ditolak dalam penelitian ini. Ditinjau dari uji linearitas dengan perolehan

nilai deviation from linearity dengan taraf signifikansi sebesar 0,770 ≥ nilai α

(0,05) secara variabel terdapat pengaruh secara linear antara Variabel X

(kelekatan orangtua) terhadap Variabel Y(kemandirian belajar anak). Berdasarkan

nilai Fhitung sebesar 3,872 ≥ Ftabel sebesar 2,685 maka dapat ditarik kesimpulan ada

pengaruh linear secara signifikan antara variabel Kelekatan Orangtua(X) dengan

Kemandirian Belajar (Y).

37
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penyajian data dan pembahasan di atas, maka dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

Terdapat pengaruh yang positif secara signifikan antara kelekatan orangtua

terhadap kemandirian belajar anak usia 5-6 tahun di TK Mentari Kota Kupang.

Hal ini dibuktikan dari hasil hitung uji statistik yang dilakukan untuk menguji

hipotesis dengan menggunakan uji t dengan nilai t hitung 2,996 ≥ ttabel 0,433 dengan

taraf nilai signifikansi 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa H a diterima dan H0

ditolak. Dengan demikian variabel Kelekatan Orangtua (X) memiliki pengaruh

terhadap variabel Kemandirian belajar (Y).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini dapat dikemukakan saran

sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian dengan

metode kualitatif untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh perilaku

lekat orangtua terhadap kemandirian belajar anak

2. Bagi orangtua dan guru, diharapkan membangun komunikasi yang baik

dalam meningkatkan prestasi anak dalam bidak akademik

38
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M., Kristiana, D., & Fadlillah, M. (2020). Pengaruh Kelekatan Aman
Anak pada Ibu terhadap Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 127.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.504

Aryanti, Z. (2015.). Kelekatan dalam perkembangan anak. Tarbawiyah, 12(2),


245–258

Cenceng. (2015). Perilaku Kelekatan Pada Anak Usia Dini (Perspektif John
Bowlby). IXX(2), 141–153.

Fadillah, N., Elok, U., Rasmani, E., & Rahmawati, A. (2021). Pengaruh Secure
Attachment terhadap Kemandirian Anak Kelompok B Gugus Mawar
Matesih Karanganyar. 10(2), 157–163.

Ionescu, A. M. (2014). Intersubjectivity and relational health in mother and child


attachment dimensions. procedia-social and behavioral science, 163
(2014), 159-168

Insani, A., Yufiarti, & Yeti, E. (2021). Parental Involvement and Mothers’
Employment on Children’s Independence During Covid-19 Pandemics.
JPUD-Jurnal Pendidikan Usia Dini, 15(1), 22–40.
https://doi.org/10.21009/jpud.151.02

Iswanti Ningtyas Veny, Raharjo B. Itot. (2016). Kemandirian Anak Usia Dini
(Studi Di Taman Kanak-Kanak Tauladan Kecamatan Pare Kabupaten
Kediri). Jurnal Program Studi PGRA. 2 (1) : 60

Jamil, Z. A., & Kuswardani, M. E. (2020). Kelekatan Anak Terhadap Orangtua


Dalam Pembentukan Kemandirian Di Taman Kanak-Kanak As-Salam
Kota Jambi. 3, 107–120

Lismawati Siti, Anisah Laelatul, Widjanarko Mochmad. (2021). Hubungan


Antara Kelekatan Anak Pada Ibu Dan Kepercayaan Diri Dengan
Kemandirian Siswa TK It Ulul Albab Weleri. Jurnal Mahasiswa BK An-
Nur : Bereda, Bermakna, Mulia. 7 (3). 47

Megan. M., et al. (2011). Separation anxiety Disorder in OCD. Depression and
Anxiety 28: 256-262

Mendez, et al. (2014). Children’s Separation anxiety scale (CSAS): Psychometric


Properties, Journal Plos One.

39
Nilawan, Atmasari Ayuning, Roni Hartono.(2019). HubunganKelekatan Orangtua
Dengan Prestasi Belajar Siswa TK Sandhy Putra Telkom Sumbawa. Jurnal
SIMAWA : Jurnal Diskursus Ilmu Psikologi & Pendidikan. 18-19

Novitasari, Y. (2013). The Application of Cognitive Behavior Therapy (CBT) To


Reduce Anxiety in Middle Age Children. Jakarta : UI

Nura V. Hevie. (2018). Hubungan Kelekatan Anak Pada Ibu Dengan Kemandirian
Di Sekolah Paud Tasya Kota Bengkulu.[Skripi]. Institut Agama Islam
Negeri. 12-13

Nurhayati, H. (2015). Hubungan Kelekatan Aman (SECURE ATTACHMENT)


Anak Pada Orangtua Dengan Kemandirian Anak Kelompok B TK PKK 37
Dodogan Jatimulyo Dlingo Bantul. [Skripsi]. Universitas Negeri
Yogyakarta. 101

Nurhidayah, S. (2011). Kelekatan ( Attachment ) dan Pembentukan Karakter.


7(2). 80-81

Puryanti, I. (2013). Hubungan Kelekatan Anak Pada Ibu Dengan Kemandirian Di


Sekolah [skripsi]. Universitas Negeri Semarang

Priyanto Aris. (2014). Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Melalui
Aktivitas Bermain. Jurnal Ilmiah Guru COPE. 2. 42

Rohmah Umi. (2018). Pengembangan Karakter Pada Anak Usia Dini (AUD).
Jurnal Pendidikan Anak. 4 (1) . 91

Saputra, A. (2018). Pendidikan Anak Pada Usia Dini. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Agama Islam. 10 (2). 194 Sari L. Irma, dkk. (2020). Hubungan Kelekatan
Orangtua Dengan Kepercayaan Diri Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Se-
Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang-Banten. JPP PAUD FKIP
UNTIRTA. 7 (1). 29

Sari R Desi, Rosyidah Z. Amelia. (2019). Peran Orangtua Terhadap


Kemandirian Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan : Early Childhood. 3 (1).
6

Sa’diyah. (2017). Pentingnya Melatih Kemandirian Anak. Koordinat.16 (1). 32

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif. Penerbit ALFABETA, cv.


Yogyakarta. 99

40
Suprihatin, E., & Rosita, D. (2020). Penerapan Teknik Scaffolding Sebagai Upaya
Meningkatkan Kemandirian Belajar Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Kristen
Kada Situru Terpadu. EDULEAD: Journal of Christian Education and
Leadership, 1(1), 34–55. https://doi.org/10.47530/edulead.v1i1.17

41
LAMPIRAN

42

Anda mungkin juga menyukai