Proposal Vebry M Fix 04-04-2024
Proposal Vebry M Fix 04-04-2024
SELATAN
PROFOSAL
KUPANG
2024
DAFTAR ISI
i
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 49
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Muhammad, 2021)
masyarakat sekitar. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi sosial antara
1
masyarakat di sekitarnya dengan wisatawan yang berkunjung. Kegiatan
sebagai suatu sistem yang besar, dimana sistem tersebut memiliki aktor
kepentingan yang harus melebur menjadi satu dan saling mendukung satu
sama lain bekerja sama. Meskipun setiap pelaku wisata memiliki peran
yang berbeda- beda, tetapi mutlak peran dan pendapat para pelaku wisata
2
melakukan peran-peran mereka masing-masing, pemerintah wajib dan
potensi dan daya tarik wisata berupa pegunungan, alam, pantai dan wisata
budaya, serta letaknya yang strategis yaitu sebagai daerah transit yang
wisata, enam belas daya tarik tersebut terdiri dari 6 daya tarik alam, 4 daya
tarik sejarah, 3 daya tarik kampung tradisional, 2 daya tarik pantai yang
terdiri dari wisata Pantai Kolbano dan wisata Pantai Oe'tune, serta 1 daya
3
Tenggara Timur, Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan
Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Jarak ini dapat di tempuh dalam
dengan pantai pada umumnya yang memiliki hamparan pasir putih atau
warna mulai dari warna- warna standard batuan, hitam, putih, kelabu
coklat, peach, jingga dan abu-abu kehijauan, bahkan ada yang batu yang
4
sekepalan tangan orang dewasa, dan bentuk seperti bulat, lonjong, oval,
dalam salah satu Pantai eksotis di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain
batu warna-warni, Pantai Kolbano juga memiliki air laut yang berwarna
biru creamy yang dihasilkan dari pantulan batu-batu putih yang berada di
dasar laut. Keunikan Pantai Kolbano lainnya yaitu adanya sebuah batu
yang menjadi landmark Pantai Kolbano ini bernama Fatu Un, Sekilas, batu
Kolbano'.
peruntukan pariwisata dan dalam RTRW Kolbano menjadi salah satu dari
wisatawan
5
pelaku wisata atau berkepentingan (stakeholder) yang meliputi
dapat menerima dan menikmati kondisi wisata Pantai Kolbano saat ini.
Namun, besar harapan mereka agar pemerintah dapat turun tangan dan
juga pada kurangnya atraksi wisata dan aktivitas wisata yang dapat
6
Permasalahan lain yang sedang mengancam keindahan Pantai
di sisi timur dan barat Fatu Un sebagai daerah larang tambang. Menurut
yang tidak mematuhi izin tersebut dan seharusnya pemerintah tidak boleh
kontribusi besar bagi pendapatan asli daerah dari sektor pariwisa sehingga,
7
di sekitar Pantai Kolbano, dengan melibatkan pemerintah, masyarakat,
Kolbano.
1. Bagi Pemerintah
2. Bagi Pengelola
8
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa ide
3. Bagi masyarakat
selanjutnya.
9
BAB II
PEMBAHASAN
lebih kepada upaya kenaikan GDP dan tidak memandang apakah kenaikan
itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk dan tanpa
(Zalukhu, 2024).
10
2.1.2. Teori Pembangunan Ekonomi
penelitian ini didefinisikan sebagai suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi
karena, ini sebagai bentuk masih belum kuatnya sistim yang harus di ikuti
terobosan yang baru, jadi bukan merupakan gambaran ekonomi suatu saat
11
Pertambahan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita dari
yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah
dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
sendiri dan bantuan teknis serta bantuan lain-lain dari pemerintah. Dalam
dan usaha- usaha pertanian serta industri dan lain-lain yang sesuai dengan
12
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi masih merupakan target utama
Menurut teori ekonomi Neo Klasik, ada dua konsep pokok dalam
retriksi (pembatasan). Oleh karena itu, modal akan mengalir dari daerah
yang memiliki upah tinggi menuju daerah yang memiliki upah rendah.
(Kuncoro, 2019).
13
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi
ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai
14
wilayah yang terus menunjukkan peningkatan, maka itu menggambarkan
baik.
(Romi, 2019).
Merupakan total nilai pasar (total market value) dari barangbarang akhir
dan jasa-jasa (final goods and service) yang dihasilkan di dalam suatu
15
2.1.5. Pembangunan Pariwisata
1. Pembangunan
2. Pengertian Pariwisata
Pengertian pariwisata berasal dari kata Sansakerta itu terdiri dari dua
suku kata pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali, atau berputar-
secara berulang dari satu tempat ke tempat lainnya, atau dalam bahasa
16
Menurut UU No. 9 Tahun 1990 Tentang: Kepariwisataan, Pariwisata
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di
17
Meskipun beberapa ahli tersebut memiliki tiga sampai empat produk
alat komunikasi;
18
lebih luas pada pemerintahan daerah untuk mengelola wilayahnya. Dalam
wisata dengan adanya UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004
(https://peraturan.bpk.go.id).
(PMParekraf,009,2021).
1. Asas Pariwisata
Menurut ((UU), No. 1 Tahun 2009) dalam Peraturan Daerah
sumber daya.
20
sumber daya sosial dan budaya. Ekploitasi sumber daya yang
menguntungkan.
masyarakat.
21
masyarakat dalam setiap tahapan pelaksanaan pembangunan, mulai
pariwisata.
2. Fungsi Pariwisata
rakyat.
3. Tujuan Pariwisata
3. Menghapus kemiskinan
4. Mengatasi pengangguran
22
6. Melestarikan dan memajukan kebudayaan serta perlindungan
4. Macam-macam Pariwisata
tertentu.
warga negara lokal dan warga negara asing yang hidup di Negara
tersebut.
23
4) Pariwisata regional-internasional, kepariwisataan ini terbatas
2017):
belajar/mengajar.
tertentu.
24
7) Hunting tourism, pariwisata yang bertujuan untuk berburu suatu
5. Karakteristik Pariwisata
waktu senggang, dan ketiga, kepentingan politis suatu pihak yang berkuasa
terhadap negara yang dijadikan objek wisata yang harus dipenuhi. Istilah
kepuasan berwisata, yaitu: segala daya tarik yang terdapat di daerah tujuan
tujuan wisata (tourist resaurces), dan segala aktivitas yang dapat dilakukan
25
a. Intangibilty, Wisatawan hanya menerima tawaran janji atau garansi
disimpan lama dengan tujuan untuk dijual saat harga tinggi, berbeda
dengan produk barang yang bisa disimpan dan dijual saat harga tinggi.
Jika produk jasa tidak dapat terjual pada saat itu maka berarti tidak
terbang.
yang sama dan bersamaan, oleh karena itu wisatawan yang ingin
dari mana saja, produk jasa hanya bisa dikonsumsi pada tempat
26
pariwisata dapat diketahui batapa sensitif dan beresiko tinggi nya
manufaktur.
f. After sales service, Pelayana purna jual (after sale service) merupakan
Produk wisata tidak hanya dari segi ekonomis tetapi juga segi-segi
27
Produk wisata yang berwujud benda seperti berbagai jenis makanan,
(Widyatmaja, 2017).
dan atraksi wisata yang disediakan. Sesuatu yang menarik yang dimiliki
pelayanan bagi wisatawan sehingga mereka betah dan tinggal lebih lama di
(UNESCO, 2009):
budaya yang unik yang dapak disaksikan, atau sejarah yang dapat
28
wisatawan tertarik untuk mengunjungi dan ingin menikmati hal-hal
dan menjadi nilai tambah serta daya tarik tersendiri bagi wisatawan
29
memandu wisatawan, penjual cindera mata, bank dan sarana penukara
berwisata.
berwisata.
Daerah tujuan wisata yang ideal harus mempunyai daya tarik wisata,
a. Sesuatu yang dapat dilihat (something to see), yaitu objek wisata harus
wisata yang umumnya menjadi ciri atau ikon daerah tersebut dan oleh
30
d. Sesuatu yang dinikmati, yaitu hal-hal yang memenuhi selera dan cita
rasa wisatawan dalam arti luas. Sesuatu yang berkesan, yang mampu
31
Tabel 2.1
Jenis Perusahaan Serta Tugas dan Fungsinya
yang lama.
merupakan prioritas.
33
Pemasukan devisa negara diperoleh pada saat adanya wisatawan asing
lintas budaya yang terjadi. Dampak ini tergantung pada pemerintah yang
(Widyatmaja, 2017).
2017).
34
terhadap daerah tujuan wisata dan masyarakat yang banyak mendapat
lingkungan.
pariwisata
pemerataan kesejahteraan.
e. Penghasil devisa.
impor).
35
g. Pangsa pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan profesi
2017):
36
pendapatan pemerintah yaitu: kontribusi langsung yaitu pajak
destinasi dan diambil dari para pekerja pariwisata dan pelaku usaha
37
pariwisata secara tidak terkendali. Kita dapat melihat beberapa contoh
disekitarnya.
tahunnya.
Penulis,
Metode
NO Tahun, dan Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
Judul
(Syafarini & Metode Dampak dari Menggunakan Peneliti
Adnan, 2021) deskriptif pengembang an metode terdahulu
Judul: kualitatif objek wisata Pantai deskriptif meneliti
Dampak Tiram ini sudah kualitatif pengemban
Pengembanga berdampak baik bagi gan yang
n Objek masyarakat di dilakukan
Wisata Pantai kawasan objek pemerintah
Tiram wisata Pantai Tiram kabupaten
1 Terhadap terhadap
Perekonomia objek
n Masyarakat wisata
pantai tiram
sedangkan
penulis
meneliti
dampak
pendukung
38
dan
penghamba
t objek
wisata
pantai
kolbano
(Novela, Metode Pengembangan Menggunakan
2023) Judul: Kualitatif pariwisata di pantai metode
Dampak Deskriptif sayang heulang kualitatif,
Pengembanga ternyata memberikan meneliti
n Pariwisata dampak positif dan dampak
Terhadap negatif bagi pariwisata bagi
Kondisi masyarakat sekitar, kehidupan
Sosial dan dari aspek sosial ekonomi
Ekonomi perubahan sosial masyarakat.
Masyarakat yang terlihat pada
Sekitar Pantai masyarakat
Sayang mancagahar adalah
Heulang Desa cara pola pikir
Mancagehar masyarakat yang
Kecamatan semakin maju dan
Peneliti
Pameung berkembang.
terdahulu
Peuk Perubahan juga
meneliti
Kabupaten dirasakan pada
objek
Garut bidang ekonomi
wisata
yaitu perubahan pada
Pantai
mata pencaharian
Sayang
dan peningkatan
Heulang
pendapatan
2 Desa
masyarakat. Dampak
Mancagehar
positif yang di
sedangkan
rasakan banyak
penulis
lapangan kerja baru,
meneliti
meningkatnya
objek
kesejahtraan, akses
wisata
jalan mudah, pola
Pantai
pikir masyrakat
Kolbano
maju, sedangkan
dampak negatifnya
adalah gaya hidup
kebarat-baratan yang
di tiru asyarakat,
potensi kriminalitas.
Dengan demikian
maka,
pengembangan
pariwisata di pantai
sayang heilang dapat
menjadikan
kehidupan
masyarakat menjadi
lebih baik.
39
(Ompusungg Metode Penelitian Vina Menggun
u & Munth, deskriptif Maria Ompusunggu Metode akan
2020) Judul: kualitatif hanya meneliti deskriptif metode
Analisis dampak perkembang kualitatif deskriptif
Dampak an pariwisata kualitatif
Perkembanga sedangkan penulis
n Pariwisata meneliti faktor
Terhadap pendukung dan
Perekonomia penghambat
3 n Masyarakat perkembangan objek
(Studi Kasus wisata
Desa
Tongging,
Kecamatan
Merek,
Kabupaten
Karo,
Sumatera
Utara)
(Sekoen, Metode Partisipasi Menggunakan Penelitian
2021) Judul: kualitatif masyarakat sangat metode sekoen
partisipasi diperlukan dalam kualitatif meneliti
Masyarakat ketersedian objek partisipasi
Dalam wisata agar semakin masyarakat
Pengembanga maju dan dalam
n Wisata berkembang. Namun pengemban
Bukit Kasih perkembangan gan wisata
Di Desa pariwisata belum bukit kasih
Kanonang berjalan secara sedangkan
4 Kecamatan efektif karena penulis
Kawangkoan ketersedian fasilitas meneliti
Barat masih kurang baik. dampak
Kabupaten pendukung
Minahasa dan
penghambat
pembangun
an
pariwisata
pantai
kolbano
(Makwa, Metode Pengembangan Menggunakan Objek
2019) Judul: deskriptif pantai Tanjung Luar metode penelitian
Dampak kualitatif berdampak kepada penelitian Makwa
Pengembanga kehidupan deskriptif berada di
n Pariwisata masyarakat sekitar kualitatif Desa
Terhadap karena Tanjung
5
Perekonomia mengakibatkan Luar
n Masyarakat perputaran arus uang Lombok
Lokal di Desa di desa Tanjung Timur
Tanjung Luar Luar, sehingga sedangkan
Lombok pendapatan penulis
Timur masyarakat yang berada di
40
bekerja di sektor Desa
pariwisata meningkat Kolbano
Kecamatan
Kolbano
Kabupaten
Timor
tengah
selatan
yang ditemukan, telaah pustaka, dan dasar teori yang dijelaskan melalui
dijelaskan oleh Rianse dan Abdi (Muchson, 2017). Dalam penelitian ini
2.4. Hipotesis
41
BAB III
METODE PENELITIAN
yang dilakukan untuk mencari gambaran naratif dari kegiatan dan dampak
dari tindakan yang dilakukan (Erickson, Dkk., 2018). Melihat definisi dan
42
penelitian yang mengamati suatu kondisi secara mendalam dan bertujuan
adanya lokasi wisata yang unik dan menarik. Dan menjadi tempat
43
2020:75). Pada penelitian ini variabel dibatasi sebagai berikut untuk lebih
2. Dampak adalah pengaruh atau akibat dari adanya objek wisata Pantai
Kolbano
Pantai Kolbano
44
3.6. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
jumlah sampel yang akan diteliti (Sugiyono, 2018). Pada penelitian ini,
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
penelitian atau sesuatu tempat atau sarana ilmiah yang akan dipaparkan
dengan sebutan lain yaitu sesuatu yang akan menjadi fokus pada sebuah
45
mendapatkan jawaban dari permasalahan yang terjadi. Maka dalam
Tabel 3.1
Informan Penelitian
dari masyarakat.
46
dalam dua tahap, yaitu ketika pengumpulan data dan setelah data
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh sari hasil
1. Reduksi data yaitu merangkum data atau hasil yang diperoleh dari
dari data yang telah disajikan dan diverifikasi berdasarkan data yang
sebagai berikut:
47
2. Kelemahan (Weakness) yaitu kondisi kelemahan atau sesuatu yang
48
DAFTAR PUSTAKA
49
Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara).
Regionomic, Vol 2 No.1, 45-52.
Setyowati, N., Kartikasari, M. M., & Habibah, S. M. (2020). Kewirausahaan.
Surabaya: Unesa University Press.
Soedarso, M. N. (2014). Potensi dan Kendala Pengembangan Pariwisata Berbasis
Kekayaan Alam dengan Pendekatan Marketing Place. Sosial Humaniora,
Vol 7 No 2 Hal. 138.
Soewarni, I., N. S., Santosa, E. B., & Gai, A. M. (2019). Dampak Perkembangan
Pariwisata terhadap Ekonomi Masyarakat di Desa Tulungrejo Kecamatan
Bumiaji Kota Batu. Journal Planoearth, Vol 4 No.2, 52-57.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutawa, G. K. (2012). Issues On Bali Tourism Development and Comunicaty
Empowerment To Support Suistanaible Tourism Development. Economy
and Finance, Vol 4, Page 413-422.
Suwilma, N., & Abdi, A. W. (2022). Dampak Pengembangan Objek Wisata
Pantai Suak Geudubang Terhadap Perekonomian Masyarakat Gampong
Suak Geudubang Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Jurnal
Pendidikan Geosfer, Vol 7 no.1, 43-53.
Syafarini, S. S., & Adnan, M. F. (2021). Dampak Pengembangan Objek Wisata
Pantai Tiram Terhadap Perekonomian Masyarakat. Jurnal Ilmu Sosial dan
Pendidikan, Vol 5 No.1, 594-601
Syukri, A. U., & Rahmatia. (2020). Determinan Pola Konsumsi Mahasiswa Yang
Bekerja di STIE Tri Dharma Nusantara. Jurnal Ekonomi Pembangunan,
Vol 6 No.1, 1-11.
Tarigan, R. (2009). Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
UNESCO. (2009). Ekowisata : Panduan Dasar Pelaksanaan. Jakarta: UNESCO
Office.
Widyatmaja, I. K. (2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Pustaka
Larisan. Yohanes, F. D. (2019). Pariwisata Berkelanjutan Dalam
Perspektif Pariwisata Budaya. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Zalukhu,W. F. (2024). Dampak Wisata Air Panas Sipoholon terhadap
Kesejahteraan Masyarakat. Journal Economic and Strategy, Vol 5 No. 1,
25-34.
(UU), U.-U. R. (No 10 Tahun 2009). Tentang Kepariwisataan.
https://peraturan.bpk.go.id
50