SKRIPSI
OLEH
FRANSISKA TEA
NIM. 201703031
SKRIPSI
Di ajukan Kepada
STKIP CITRA BAKTI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi PG-PAUD
FRANSISKA TEA
NIM. 201703031
Skripsi oleh Fransiska Tea telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
untuk mengikuti ujian Skripsi.
Malanuza, …… 2021
Pembimbing 1
Marsianus Meka, M. Pd
NIDN 0830068203
Pembimbing 2
Skripsi oleh Floriana Toyo telah berhasil dipertahankan didepan penguji dan
dinyatakan diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Program STUDI PG-PAUD Citra Bakti.
Disetujui pada tanggal...................................................................
Oleh
Tim Penguji
Ketua Penguji (Koordinator Prodi)
Elisabeth Tantiana Ngura, M.Pd
....................................................... NIDN: 0812019201
Penguji Utama
Dr. Dek Ngurah Laba Laksana, M.Pd
........................................................ NIDN: 0831108501
Anggota Penguji I
Marsianus Meka, S. Pd., M.Pd
....................................................... NIDN: 0830068203
Anggota Penguji II
Elisabeth Tantiana Ngura, M.Pd
....................................................... NIDN: 0812019201
LEMBAR PERNYATAAN
6
Malanuza, 2021
Yang Memberi Pernyataan
Fransiska Tea
201703031
PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan
tanda terima kasih, skripsi ini penulis persembahkan dengan tulus kepada:
7
1. Sang pencipta yang selalu melindungi penulis dalam suka dan duka.
2. Yang tercinta para leluhurku yang selalu penulis panjatkan doa dan
permohonan dalam melancarkan proses studi selama 4 tahun dan
menyertai penulis dalam melaksanakan tugas akhir ini.
3. Yang tercinta Bapak Yoseph Leu dan Mama Magdalena Muza yang selalu
mendukung dengan doa dan membiayai penulis dalam studi ini yang
menjadi kekuatan dan tumpuan penulis.
4. Yang tercinta kakak Elisabeth Nay, kakak Maria Anjelina Oje dan adik
Anastasia Leku yang selalu mendukung, mendukung, memotivasi, dan
mendoakan perjalanan studi dan tugas akhir penulis.
5. Yang tercinta kakak Hermanus Dhey yang selalu mendukung dan
memotivasi penulis dalam perjalanan studi.
6. Semua dosen dan pegawai-pegawai di STKIP Citra Bakti, yang selalu
mendoakan dan setia membantu dalam situasi sulit selama masa studi
hingga tugas akhir.
7. Sahabat-sahabat seperjuangan dan tersayang In Coo, Bince Ito Tina,
Melita Uko, Oryn toyo, Asni ene, Fera Ninu, Nestin Fono,Ita Ago, Riska
Elsa Meo yang setia membantu dalam situasi sulit selama masa studi
hingga tugas akhir.
Semoga semua bantuan yang telah mereka taburkan dalam perjalanan studi
penulis, terhargakan dengan sepantasnya oleh Tuhan yang Maha Esa.
8
MOTTO
PRAKATA
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan perlindungan-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “ Pengembangan
9
5. Ibu koordinator Program Studi PG-PAUD dan staf dosen pengajar yang
telah banyak membantu dan memotivasi penulis, selama perjalanan studi
dan penyusunan skripsi.
10
Penulis
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang Penelitian
12
Anak usia dini merupakan individu yang memasuki awal kehidupan, tidak
mengerti apa-apa, dan sepenuhnya memerlukan bantuan orang lain. Masa kanak-
kanak merupakan masa saat nak belum mampu mengembangkan potensi yang ada
dalam diirinya. Mereka cenderung senag bermain pada saat yang bersamaan, ingin
menag sendiri, dan sering mengubah aturan main untuk kepentingan diri sendiri.
dengan demikian dibituhkan upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi
semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun perkembangan
psikis. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) anak adalah
acuan untuk mengembangkan standar isi, proses penilaian, pendidikan dan tenaga
kependidikan, saran dan prasarana, pengelolaan, serta pembiayaan dalam
pengeloaan dan penyelengaraan anak usia dini.
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) tentang indicator
perkembangan kognitif anak untuk meningkatkan kemampuan kognitif masalah
sederhana antara lain sebagai berikut: 1) mengenal perbedaan berdasarkan ukura
lebih dar, kurang dari, dan paling, ter, 2) menunjukan inisiatif dalam memilih
tema permainan, 3) menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan, 4)
mengenal sebab akibat tentang lingkungannya, 5) mengklasifikasikan benda
berdasrkan warna, bentuk dan ukuran, (3 variasi) 6) mengklarifikasikan benda
yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sejenis, atau kelompok berpasangan
yang lebih dari 2 variasai, 7) mengenal pola ABC_ABC, 8) mengurutkan benda
berdasarkan ukuran dari paling kecil ke yang paling besar atau sebaliknya.
Permendikbud Tahun 2014 No. 137 tentang Standar Tingkat Pernacapaian
Perkembangan Anak pada aspek perkembangan kognitif untuk kecerdasan logis
matematis, dituliskan bahwa anak usia 5-6 tahun sudah mampu mengenal
lambang bilangan. Lambang bilangan yang wajib dikenalkan kepada anak usia 5-6
tahun adalah lambang bilangan 0-9 untuk meningkatkan kecerdasan logis
matematis. Kecerdasan logika matematis adalah kemampuan untuk mengenal
warna dan bentuk secara efektif guna meningkatkan keterampilan mengelolah
angka dan kemahiran menggunakan logika dan akal. Kecerdasan logis matematika
berkaitan dengan kemampuan mengelolah angka atau kemahiran menggunakan
logika.
14
karena salah satu fungsi utama pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditat dan
diciptakan oleh guru. Media bola angka berwarna digunakan sebagai symbol yang
digunakan pada bilangan dapat memicu perkembangan anak yaitu perkembangan
kognitif. Permainan bola merupakan suatu kegiatan yang dilakukan anak dengan
menggunakan bola berwarna-warni, dimana pada masing-masing bola tertera
lambang bilangan (angka) yang digunakan sebagai pengenalan lambang bilangan.
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka peneliti merasa perlu
melakukan penelitian yang berjudul” Pengembangan Media Bola Angka
Berwarna untuk Aspek Kognitif Kecerdasan Logis Matematis Anak Usia 5-6
Tahun di TKK Negeri Radha Kecamatan Bajawa Kabupatan Ngada Tahun
ajaran 2020/2021”
.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah desain media bola angka berwarna untuk meningkatkan aspek
kognitif kecerdasan logis matematis anak usia 5-6 tahun di TKK Negeri
Radha kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada?
2. Bagaimanakah kelayakan media bola angka berwarna untuk meningkatkan
aspek kognitif kecerdasan logis matematis anak usia 5-6 tahu di TKK Negeri
Radha Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada
.3 Tujuan Pengembangan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dipaparkan diatas,
maka tujuan pengembangan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui rancangan atau desain media bola angka berwarna untuk
meningkatakan aspek kognitif kecerdasan logis matematis anak usia 5-6
tahun di TKK Negeri Radha Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada.
2. Untuk mrngetahui kelayakan media bola angka berwarna untuk
meningkatakan aspek kognitif kecerdasan logis matematis anak usia 5-6
tahun di TKK Negeri Radha Kecamatan bajawa Kabupaten Ngada.
.4 Spesifik Produk yang Diharapkan
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
emosional, bahasa dan fisik anak. Masa perkembangan anak usia dini harus
dipantau secara terus menerus sehingga akan cepat diketahui kematangan dan
kesiapan anak untuk memasuki jenjang berikutnya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksudkan dengan Anak usia dini adalah individu yang mengalami proses
pertumbuhan perkembangan secara menyeluruh atau menekankan pada
perkembangan seluruh aspek yang menitik beratkan pada peletakan dasar dan
mencakup anak-anak sejak lahir sampai usia delapan tahun.
Menurut Sujiono (2007: 59) prinsip-rinsip pembelajaran anak usia dini yaitu.
1) anak sebagai pembelajar aktif, 2) anak belajar melalui sensori dan panca indra,
3) anak membangun pengetahuan sendiri, 4) anak berpikir melalui benda konkrit,
5) anak belajar dari lingkungan. Anak usia dini harus mengenal dengan dunia
sekitar agar anak memiliki pengalaman yang lebih banyak.
Sedangkan menurut Risaldy (2014: 21) proses pembelajaran yang akan
dilakukan harus memenuhi prinsip pembelajaran yaitu: 1) berangkat dari yang
dimiliki anak, 2) belajar harus menentang pemahaman anak, 3) belajar sambil
bermain, 4) menggunakan bahan alam sebagai media pembelajaran, 5) belajar
dilakukan melalui sensoriknya, 6) belajar membekali keterampilan hidup, 7)
belajar sambil melakukan atau praktek lansung.
Menurut Tina Bruce (Suyadi & Ulfah 2013:28) prinsip pendidikan anak usia
dini merupakan:
1. Masa anak-anak adalah sebagian dari kehidupan secara keseluruhan, masa ini
bukan dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang
melainkan sebatas optimalisasi potensi secara optimal
2. Fisik, mental, dan kesehatan, sama pentingnya dengan berpikir maupun aspek
psikis lainnya
3. Membangkitkan motivasi dalam diri anak akan menghasilkan inisiatif sendiri
yang sangat bernilai
4. Pembelajaran anak usia dini melalui berbagai kegiatan saling berkait satu
dengan yang lain sehingga pola stimulasi perkembangan anak tidak boleh
sektoral dan persial hanya satu aspek perkembangan saja
5. Program pendidikan pada anak usia dini perlu menekankan pada pentingnya
sikap disiplin karena dapat membentuk watak dan kepribadiannya
6. Masa peka untuk mempelajari sesuatu pada tahap perkembangan tertentu,
perlu diobservasi lebih detail
7. Tolak ukur pembelajaran anak usia dini hendaknya bertumpu pada kegiatan
yang telah mampu dikerjakan anak
8. Anak dan orang dewasa dalam berinteraksi merupakan sentral penting
25
9. Suatu kondisi terbaik atau kehidupan terjadi dalam diri anak khususnya dalam
kondisi yang menunjang
10. Pada hakikatnya pendidikan anak usia dini merupakan interaksi anatara
anak, orang dewasa, lingkungan dan pengetahuan.
Menurut Suyadi (2013: 21) prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini
adalah mengarah pada kepentingan anak, pembelajaran anak usia dini harus sesuai
dengan tingkat perkembangan, mengembangkan kecerdasan majemuk anak,
belajar melalui bermai. Anak belajar mengenali lingkungan sekitar dengan cara
bermain, pembelajaran anak usia dini dilakukan degan cara bertahap, anak sebagai
pembelajar aktif, interaksi sosial anak, lingkungan belajar yang kondusif,
mengembangkan kecakapan hidup.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
prinsip pembelajaran pada anak usia dini merupakan peranan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak, harus mengarah pada kepentingan anak,
melibatkan anak dalam melakukan aktifitas bermain. Prinsip pembelajaran anak
usia dini harus sesuai dengan tingkat kematangan anak karena tujuannya untuk
mengoptimalkan seluruh aspek perkembangan anak.
2.1.4 Model Pembelajaran Anak Usia Dini
Model Pembelajaran anak usia dini suatu desain atau rancangan yang
menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan
atau perkembangangan pada diri anak. Adapun komponen model pembelajaran
meliputi : konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-langkah/prosedur,
metode, alat/ sumber belajar, dan teknik evaluasi.
Penyusyunan Model pembelajaran ditaman kanak-kanak didasarkan pada
silabus yang dikembangkan menjadi perencanaan semester, satuan kegiatan
mingguan (SKM), dan satuan kegiatan harian (SKH). Dengan demikian, model
pembelajaran merupakan gambaran koknret yang dilakukan pendidik dan peserta
didik sesuai dengan kegiatan harian. Kita mengenal beberapa model
pembelajaran yang diterapkan di TK, diantaranya adalah:
26
2.1.6 Media
2.1.6.1 Pengertian Media
Menurut Daryanto (2016: 4) media pembelajaran merupakan bentuk jamak
dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar
terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Batasan mengenai
pengertian media dalam pendidikan yakni media yang digunakan sebagai alat dan
bahan kegiatan pembelajaran. Media merupakan bentuk saluran yang digunakan
manusia untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Menurut Azhar Arsyad (2014: 4),media pembelajaran adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandiung materi instruksional
dilingkungan anak yang dapat meransang siswa untuk belajar. Media
pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan
dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efisien dan efektif.
Sedangkan Arief Sadiman, dkk (2014: 7) menyampaikan bahwa media
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat anak
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi Jadi dapat disimpulkan bahwa
media adalah suatu alat bantu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan
dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian,
aktifitas dan partisipasi siswa sehingga dapat menunjang terjadinya proses belajar
mengajar yang diharapkan antara guru dan peserta didik. Pembelajaran dapat
dinyatakan efektif apabila dengan menggunakan media pembelajaran, siswa lebih
memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh pengajar.
Menurut Miarso (dalam Susilana dan Riyana, 2007: 6), media merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Dengan adanya media
33
pembelajaran anak dapat merasa tertarik, menyenagkan tidak merasa bosan pada
saat pembelajaran berlansung. Media dapat digunakan pada saat pembelajaran
karena media sebagai alat peraga saat anak tidak mengerti yang dijelaskan oleh
pendidik.
Bedasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksudkan dengan media pembelajaran adalah salah satu bentuk teknologi yang
digunakan untuk membantu meransang pemikiran, perasaan, kemampuan dan
perhatian siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Media tersebut dapat
berupa alat ataupun bahan mengajar.
fungsi yang sama yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran,
terutama pembelajaran anak usia dini usia 4-6 tahun.
lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengar uraian
guru.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
manfaat media pembelajaran adalah untuk memperjelas pesan, anak berintegrasi
secara lansung dengan lingkungan dan juga alat bantu proses belajar mengajar
yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Definisinya mencakup
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meransang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau keterampilan sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan.
anak didik yakni bisa dikatakan cerdas dan tidak cerdas, setiap pendidik PAUD
mutlak menstimulasi kecerdasan logika matematika karena keberhasilan stimulasi
tersebut akan memberikan dampak yang sangat luas dalam perkembangan anak
karena hampir semua aktifitas kehidupan dan berkarier tidak lepas dari kecerdasan
ini.
Pada kenyataannya yang peneliti amati di lapangan, guru jarang
mengembangkan ide-ide yang dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan
anak dalam kegiatan pembelajaran terutama pada perkembangan kemampuan
logis matematis. Sebagai seorang guru, peneliti menyadari bahwa cara mengajar
guru yang seperti ini mengakibatkan kemampuan membaca anak terlihat rendah.
Media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga anak
merasa bosan dan jenuh dalam belajar. Berdasarkan pengamatan di TKK Negeri
Radha ditemukan bahwa kemampuan logis matematis pada anak masih rendah,
hal ini mungkin terjadi dikarenakan guru belum menggunakan media yang
bervariatif.
Oleh karena itu peneliti bermaksud mengembangkan media bola angka
berwarna yang diracang secara terpadu sebagai solusi dari permasalahan di TKK
Negeri Radha yang dapat mengembangkan berbagai indikator atau aspek
kemampuan kognitif pada anak usia dini khususnya pada aspek mengenal angka.
Melalui media bola angka ini diharapkan anak dapat bermain sambil belajar serta
tidak langsung mereka dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Alur kerangka
berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
43
SOLUSI
Di hasilkan Media Bola Angka yang layak di gunakan dan berkualitas
HASIL
Pengembangan media bola angka berwarna untuk meningkatkan aspek
kognitif
BAB III
METODE PENELITIAN
Analyze
Development
Tahap Analisis
1.13 Produk
Akhir
TAHAP II
variabel latar belakang siswa, orang tua, pendidika, sikap terhadap sesuatu
dan perhatian. Pada pedoman wawancara ini peneliti menyediakan beberapa
pertanyaan yang terkait dengan perkembangan belajar siswa.Studi
pendahuluan inilah yang menjadi dasar berbagai aspek dalam pengembangan
ini.
Tahap II: Tahap pengembangan model
Dalam tahap ini hendaknya memuat butir-butir:
1) Model pengembangan (desain produk)
Tahap ini merupakan tahapan produksi dimana segala sesuatu telah dibuat
dalam tahapan desain menjadi nyata. Peneliti melakukan pengembangan
media bola angka untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada anak usia
dini di TKK Negeri Radha
2) Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan
produk. Tahapan validasi ini bertujuan untuk memperoleh pengakuan
kelayakan dan memperoleh masukan perbaikan mengenai media yang
dikembangkan. Pada tahap ini media divalidasi oleh ahli media adalah media
bola angka berwarna.
3) Revisi desain
Media yang telah divalidasi selanjutnya melalui tahap revisi.Revisi terhadap
media dilakukan berdasarkan masukan dari ahli materi dan ahli media yang
diberikan pada tahap validasi.Validasi dari ahli materi dan ahli media yang
diberikan pada tahap validasi.Validasi dari ahli materi peneliti dijadikan dasar
untuk melakukan perbaikan pada materi.Sedangkan, validasi dari ahli media,
peneliti mendapatkan komentar atau saran terkait media.Komentar atau saran
dari ahli media dijadikan dasar untuk melakukan perbaikan pada media.
ANALISIS &
REVISI I
DRAFT II
Angket Ahli Desain
DRAFT I
ANALISIS &
REVISI II
DRAFT III
2) Metode dokumentasi
Digunakan oleh peneliti untuk menganalisis aktivitas berdasarkan foto-foto
biasanya lebih akurat dan menarik dan dapat menyimpulkan semua kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
Keterangan :
P = Persentase
∑X = jawaban responden dalam satu item
∑Xi = jumlah nilai ideal dalam satu item
100% = Konstansta
(2) Rumus untuk mengolah data per kelompok dan keseluruhan
∑X
P = x 100%
∑ xi
Keterangan :
P = Persentase
∑X = jawaban responden dalam satu item
∑Xi = jumlah nilai ideal dalam satu item
100% = Konstansta
(3) Tabel tingkat validitas
Untuk menentukan kesimpulan yang telah tercapai maka ditetapkan kriteria
sesuai tabel tingkat validitas, sebagai berikut.
Tabel 3.1 Tingkat Validitas Kelayakan Media
Persentase Keterangan
86% - 100% A. Sangat Valid
71% - 85% B. Valid
56%-70% C. Cukup Valid
<55% D. Kurang Valid
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
Ahli media yang menjadi penilai atau orang yang memvalidasi media yang
di kembangkan adalah Bapak Dr.Dek Ngurah Laba Laksana M.Pd yang
merupakan lulusan.
Instrument yang di gunakan untuk memvalidasi media pembelajaran yang di
kembangkan di konsultasikan terlebih dahulu kepada pembimbing apakah layak
atau tidak layak untuk di gunakan dalam penelitian ini.
3. Validasi Instrument Buku Panduan
Instrummen yang di gunakan untuk memvalidasi buku panduan yang di
kembangkan oleh peneliti, terlebih dahulu di konsultasikan kepada pembiming
untuk mendapat persetujuan.
berikan. Maka peneliti memperbaiki indikator dan materi yang akan di gunakan
dalam pembelajaran di kelas. Hasil uji coba oleh ahli materi dapat di lihat pada
tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Penilaian Ahli Konten/ Materi
No Aspek yang dinilai Skor
1 Media yang dikembangkan relavan dengan kompetensi 4
anak usia 5-6 tahun
2 Media yang dikembangkan relavan dengan kompetensi 4
dasar nak usia 5-6 tahun
3 Media yang dikembangkan relavan dengan tujuan 4
pembelajaran anak usia 5-6 tahun
4 Media yang dikembangkan dapat digunakan untuk 4
pengembangan aspek kognitif
5 Media yang dikembangkan dapat digunakan untuk 4
pengembangan aspek kognitif berpikir simbolik anak
usia 5-6 tahun
6 Media yang digunakan relavan dengan perkembangan 5
kognitif anak usia 5-6 tahun
7 Media yang dikembangkan sesuai dengan kehidupan 5
sehari-hari anak usia 5-6 tahun
8 Kesesuaian media ular tangga dengan karakteristik anak 5
usia 5-6 tahun
9 Media bola angka ini mudah digunakan dalam 5
pembelajaran anak usia 5-6 tahun
Jumlah Skor 40
Persentase 88%
Kriteria Sangat
baik
Berdasarkan tabel 4.1 di atas maka dapat di jelaskan bahwa terdapat lima
skor penilain yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5. Skor 1 artinya sangat kurang, skor 2 artinya
kurang, skor 3 artinya cukup, skor 4 artinya baik dan skor 5 artinya sangat baik. 5
aspek penilaian memperoleh skor 4 artinya baik dan 4 aspek penilaian
memperoleh skor 5 yang artinya sangat baik. Dan Berdasarkan hasil penilaian
ahli materi maka, dapat di jelaskan sebagai berikut : ada 5 skor dalam
penilaian, dari 5 skor di atas di peroleh hasil dari jumlah skor yaitu 40 .
Karena skor 4 memperoleh 20 skor dan skor 5 memperoleh 20 skor , dan
jumlah penilaian di kali dengan skor yaitu 9 butir penilaian x 5 butir skor = 45.
59
Jadi , jumlah skor di bagi dengan jumlah penilaian di kali dengan 100 %.
Maka hasilnya 40/45x 100% = 88 %.
Adapun masukan dan saran yang di berikan oleh ahli materi yang sesuai
dengan media bola angka berwarna adalah sebagai berikut :
1) Harus menggunakan metode yang bervariasi
2) Media yang di gunakan harus membuat anak berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran
3) Media yang disiapkan sangat bagus sesuai dengan sikon ana
2. Hasil Penilaian Ahli Media Pembelajaran
Instrument ahli media pembelajaran, yang di kembangkan oleh peneliti di
konsultasi kepada media, apakah layak atau tidak digunakan dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui kegiatan dari media bola angka di lihat dari kuisioner yang
telah di isi oleh ahli media seperti yang di paparkan di bawah ini.
dinilai
1 Spatial Media bola angka menggunakan prinsip 4
Contiguit contiguity, jika angka ditempatkan
y berdekatan dengan gambar
2 Unsur Ketepatan pemilihn gambar dengan 4
gambar/f materi
oto
3 Fungsi Ketepatan menampilkan fungsi dari 4
gambar gambar/foto
4 Penggunaan Ketepatan mematuhi prinsip 5
warna penggunaan media yakni: warna untuk
membedakan dari setiap elemen,
memfokuskan akses untuk link dan
penerapan yang konsisten
5 Kontras Produk menggunakan warna hanya 5
warna untuk meningkatkan perhatian dan
membangkitkan respon emosionala anak
6 Warna Medi bola angka berwarna mematuhi 5
latar prinsip, dimana latar disandingkan
dengan warna lain dan tingkat kecerahan
tinggi, sedang dan mengggunakan
gradasi warna untuk kecukupan
kontraks antara simbol dan latar .
7 Panduan Media bola angka dilengkapi dengan 5
buku panduan yang diprint secara
terpisah
8 Kemasan Media bola angka dikemas dan disimpan 5
dengan baik
Jumlah skor 37
Persentase 92%
Kriteria Sangat
baik
Berdasarkan tabel 4.1 di atas maka dapat di jelaskan bahwa terdapat 8 butir
indikator penilaian yang di gunakan untuk memvalidasi produk pengembangan.
Terdapat 5 skor penilaian pada kusioner di atas adalah skor 1 artinya sangat
kurang , skor 2 artinya kurang , skor 3 artinya cukup, skor 4 artinya baik, dan skor
5 artinya sangat baik. Dan Berdasarkan hasil penilaian ahli media maka, dapat
di jelaskan sebagai berikut : ada 5 skor dalam penilaian, dari 5 skor di atas
di peroleh hasil dari jumlah skor yaitu 37 . Karena skor 4 memperoleh 12 skor
dan skor 5 memperoleh 25 skor , dan jumlah penilaian di kali dengan skor
61
yaitu: 8 butir indikator penilaian x 5 butir skor = 40. Jadi , jumlah skor di
bagi dengan jumlah penilaian di kali dengan 100 %. Maka hasilnya 37/40x
100% = 92 %.
Uji coba ahli media pembelajaran ini di lakukan oleh ahli media yang telah
di pilih oleh peneliti yaitu Bapak Dr. Dek Ngurah Laba Laksana M.Pd. Uji coba
di lakukan untuk mengetahui kelayakan serta untuk meningkatkan kualitas dari
media bola angka berwarna. Dengan perolehan skor dari ahli media maka media
ini layak di gunakan.
Adapun masukan dan saran dari ahli media terhadapat media bola angka
berwarna sebagai berikut : 1) Media harus di kembangkan sesuai dengan tema dan
sub tema 2) Symbol symbol yang ada pada bola harus sesuai tema dan sub tema
3) Media yang di buat harus bulat 4) Kontars warna pada media bola angka harus
dapat menarik perhatian murid 5) Media bola angka harus di kemas dan di simpan
pada tempat yang baik 6) Warna pada boks bola angka harus sesuai dengan warna
pada bola angka
3. Instrument Buku Panduan Oleh Ahli Materi dan Ahli Media
Pembelajaran
Buku panduan adalah buku yang menyajikan cara penggunaan media, sebelum
di gunakan buku panduan tersebut di uji kelayakan oleh ahli materi dan ahli media
pembelajaran. Untuk mengetahui kelayakan dari buku panduan ini di lihat dari
kusioner yang telah di berikan.
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Buku Panduan oleh Ahli Materi Pembelajaran
No Aspek yang dinilai Skor
1 Ruang lingkup informasi yang disajikan pada buku 4
panduan sudah selesai
2 Cara penyajian dan pengorganisasian panduan sudah 4
selesai
3 Bahasa yang digunakan lugas dan komunikatif 4
4 Buku panduan memberikan informasi yang jelas 4
sebelum media dijalankan
5 Buku panduan dibuat untuk memudahkan kegiatan 5
dalam proses pembelajaran dikelas
Jumlah Skor 21
Persentase 84%
Kriteria Sangat
62
baik
Berdasarkan tabel 4.3 di atas maka dapat di jelaskan bahwa terdapat 8 butir
indikator penilaian yang di gunakan untuk menilai kelayakan buku panduan yang
di buat oleh peneliti. Terdapat 5 skor penilaian dan memiliki kriteria masing-
masing adalah sebagai berikut. Skor 1 artinya sangat kurang, skor 2 artinya
kurang, skor 3 artinya cukup, skor 4 artinya baik, skor 5 artinya sangat baik.
Dan Berdasarkan hasil penilaian buku panduan maka, dapat di jelaskan
sebagai berikut : ada 5 skor dalam penilaian, dari 5 skor di atas di peroleh
hasil dari jumlah skor yaitu 21. Karena skor 4 memperoleh 16 skor dan skor 5
memperoleh 5 skor , dan jumlah penilaian di kali dengan skor yaitu: 5 butir
indikator penilaian x 5 butir skor = 25. Jadi , jumlah skor di bagi dengan
jumlah penilaian di kali dengan 100 %. Maka hasilnya 21/25x 100% = 84%
Saran yang di berikan oleh ahli materi tentang buku panduan adalah : 1) Buku
panduan harus di cantumkan rencana pembelajaran, 2) Buku panduan harus di
kembangkan dengan cara penggunaan aktivitas guru dan anak, 3) Buku panduan
harus di lengkapi dengan langkah-langkah dalam pembelajaran
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Buku Panduan oleh Ahli Media Pembelajaran
No Aspek yang dinilai Skor
1 Ruang lingkup informasi yang disajikan pada buku 4
panduan sudah selesai
2 Cara penyajian dan pengorganisasian panduan sudah 4
selesai
3 Bahasa yang digunakan lugas dan komunikatif 4
4 Buku panduan memberikan informasi yang jelas 4
sebelum media dijalankan
5 Buku panduan dibuat untuk memudahkan kegiatan 5
dalam proses pembelajaran dikelas
Jumlah Skor 21
Persentase 84%
Kriteria Sangat
baik
peneliti untuk menilai kelayakan dari buku panduan media bola angka. Dan
Berdasarkan hasil penilaian buku panduan maka, dapat di jelaskan sebagai
berikut : ada 5 skor dalam penilaian, dari 5 skor di atas di peroleh hasil dari
jumlah skor yaitu 21. Karena skor 4 memperoleh 16 skor dan skor 5
memperoleh 5 skor , dan jumlah penilaian di kali dengan skor yaitu: 5 butir
indikator penilaian x 5 butir skor = 25. Jadi , jumlah skor di bagi dengan
jumlah penilaian di kali dengan 100 %. Maka hasilnya 21/25x 100% = 84%.
4.1.1.3 Analisis dan Revisi
Analisis data draft 1 pengembangan ini merupakan analisis hasil data
deskripsi kualitatif dan kuantitatif uji ahli materi pembelajran dan ahli media
pembelajaran.
1. Analisis Data Deskripsi dan Kuantitatif Ahli Isi/Materi
Instrument ahli materi yang di gunakan untuk memvalidasi materi
pembelajaran yang di buat di nyatakan layak untuk di gunakan dalam penelitian.
Indikator penilaian yang tercantum di dalamnya yaitu untuk menilai materi
pembelajaran yang akan di laksanakan.
Berdasarkan hasil penilaian ahli materi yang di sajikan pada tabel 4.1 maka dapat
di hitung persentase tingkat pencapaian media sebagai berikut:
∑X
P = x 100%
∑ xi
Keterangan:
P = Presentase
∑x = jawaban responden dalam suatu item
∑xi = jumlah nilai ideal dalam satu item
100% = konstanta
∑x =9x5=45%
∑xi =40dari 5 nilai ideal x 9 butir instrumen
P = 40/45x100%=88%
Keterangan:
P = Presentase
∑x = jawaban responden dalam suatu item
∑xi = jumlah nilai ideal dalam satu item
100% = konstanta
∑x =8x5 =40%
∑xi =37dari 5 nilai ideal x 9 butir instrumen
P = 37/40x100%=92%
Tabel 4.6 Tingkat Validasi
65
Prosentase Keterangan
86%-100% Sangat valid
71%-85% Valid
56%-70% Cukup valid
<55% Kurang valid
Sumber: Buku Panduan Skripsi Edisi III (Revisi), (2019:77)
Berdasarkan rumus di atas maka di peroleh hasil dari jumlah skor 40 yaitu
92% dengan kategori”sangat valid” krena media bola angka layak di gunakan
untuk pembelajaran. Di tetatpkan bobot setiap butir dengan kriteria angka yaitu 5,
maka prosentase di hitung =92% dari media bola angka tidak perlu di revisi,
namum masih ada saran dan masukan oleh ahli untuk menjadi perbaikan di masa
mendatang.
Buku panduan penggunaan media bola angka di validasi oleh ahli media dan
ahli materi untuk mengetahui kelayakan dari buku panduan penggunaan media
bola angka. Sesuai hasil yang telah diisi pada instrument buku panduan layak di
tabel 4.3 maka dapat di hitung persentase tingkat pencapaian penggunaan buku
panduan.
∑X
P = x 100%
∑ xi
Keterangan:
P = Presentase
∑x = jawaban responden dalam suatu item
∑xi = jumlah nilai ideal dalam satu item
100% = konstanta
∑x =21
∑xi =21 dari (5 nilai x 5 butir instrument) + ( 5 nilai x 5 butir
instrument)
66
P = 21/25x100%=84%
Tabel 4.7 Tingkat Validasi
Prosentase Keterangan
86%-100% Sangat valid
71%-85% Valid
56%-70% Cukup valid
<55% Kurang valid
Sumber: Buku Panduan Skripsi Edisi III (Revisi), (2019:77)
Berdasarkan hasil di atas maka dari 8 aspek di nilai dapat di simpulkan
dengan jumlah skor sebanyak 21 dengan hasil yang di peroleh adalah 25 dengan
porsentase 84% masuk pada kategori “valid” dengan kesimpulan layak untuk di
gunakan tanpa revisi.
RPPH
2 Kesempurnaan Rumusan KD sesuai Permendiknas 5
rumusan KD
3 Ketepatan Mengacu pada konsep pengembangan 4
rumusan tujuan model ADDIE
4 Keluasan Mengacu pada tujuan yang dirumuskan 4
rumusan tujuan dari setiap KD
5 Ketepatan Mengacu pada ketepatan menggunakan 4
merumuskan kata kerja operasional
indikator
6 Keluasan Mengacu pada indicator yang dirumuskan 4
merumuskan dari KD
indikator
7 Ketepatan Ketepatan metode yang digunakan dengan 4
memilih metode tujuan pembelajaran yang dirumuskan
8 Kesesuaian Kesesuaian metode dengan teknik yang 4
metode dengan digunakan
teknik
9 Keseuaian Materi dalam prodak pengembangan 5
materi dengan sesuai dengan tujuan pembelajaran
tujuan
10 Suplemen Materi pembelajaran disertakan dengan 4
materi suplemen pengayaan materi
11 Suplemen Materi pembelaajaran sertakan dengan 4
latihan suplemen latihan pengayaan materi
12 Ketepatan Metode yang digunakan cocok dengan 4
memilih tujuan
Asesmen
13 Keseuaian Instrument yang digunakan sesuai dengan 4
memilih metode asesmen
instrument
14 Ketepatan Materi dalam produk mengacu pada 5
menuliskan ketepatan memilih kalimat Tanya
pertanyaan
15 Kenampakan Produk pengembangan ini tampak jelas 4
strategi dalam tahapan belajarnya
desain
16 Panduan Media bola angka dileengkapi dengan 5
buku panduan yang diprint secara terpisah
17 Kemasan Media bola angka ini dikemas dan 5
disimpan dengan baik
Jumlah Skor 73
Persentase 85%
Kriteria Sangat
baik
69
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa uji coba ahli desain
pembelajaran media bola angka terdapat 17 butir indikator penilaian. Uji coba
desain media pembelajaran ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan sesuai
dengan kuisioner yang diisi oleh peneliti. Hasil yang sudah dinilai oleh ahli dapat
dilihat melalui skor penilaian, jumlah skor maksimal 73 karena skor 4
memperoleh 48 skor + 5 skor memperoleh 25 skor. Jumlah skor yan di peroleh 17
butir indikator x 5 skor= 85, jadi untuk jumlah porsentasi akhir yaitu
73/85x100%=85%.
Namun sebelum melakukan penilaian ahli desain memberikan masukan dan
saran kepada peneliti yaitu:1) Pemilihan KI yang tepat, 2) Kompetensi dasar harus
sesuai dengan kegiatan pada saat pembelajaran, 3) Indikator diturunkan dari
kompetensi dasar, 4) Materi kegiatan harus sesuai dengan indikator, 5) Penilaian
diturunkan dari indicator
4.2.3 Analisis Penyajian Data Draft II Pengembangan
4.2.3.1 Analisis Data Deskriptif dan Kuantitatif Ahli Desain Pembelajaran
1. Analisis Data Deskriptif Kualitatif Ahli Desain Pembelajaran
Instrumen yang diisi oleh ahli desain pembelajaran layak digunakan oleh
peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan media bola angka. Instrumen
yang digunakan untuk memvalidasi desain yang sudah dicantumkan sesuai
patokan yang cocok.
Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) yang sudah dibuat oleh
peneliti lalu di uji coba oleh ahli desain pembelajaran, setelah itu ahli memberikan
kritikan dan saran. Kritikan dan saran yang di berikan ahli adalah harus
memperhatikan KI, KD, indikator, materi pembelajaran, dan penilaian serta pada
saat proses pembelajaran berlansung guru harus memberikan pelajaran yang
menyenagkan kepada anak, harus sesuai dengan topik pembahasan, mengenalkan
pada anak warna dan simbol-simbol huruf. Sesuai dengan penilaian uji coba ahli
desain pada tabel 4.8 dapat dihitung porsentase menggunakan rumus yang sudah
ada
70
∑X
P= X 100%
∑ xi
Keterangan:
P = Presentase
∑x = jawaban responden dalam satu item
∑xi = jumlah nilai ideal dalam satu item
100% = konstanta
∑x= 73%
∑xi = 85 dari 5 nilai ideal x 17 butir instrumen
P = 73/85X100 =85.8%
Tabel 4.9 Tingkat Validasi
Prosentase Keterangan
86%-100% Sangat valid
71%-85% Valid
56%-70% Cukup valid
<55% Kurang valid
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Media Bola Angka Pada Uji Coba Perseorangan
No Komponen-komponen Responden
1 2
1 Angka dalam media bola angka dapat dilihat jelas oleh anak 1 1
2 Media bola angka yang dilihat anak sangat menarik 1 1
3 Anak-anak menyukai media bola angka 1 1
4 Media yang ibu buat dapat membuat anak-anak semangat 1 1
72
belajar
5 Anak-anak merasa senang dengan media yang dikembangkan 1 0
Jumlah Skor 5 4
Total skor untuk 2 responden 9
Persentase 90%
Kriteria Sangat baik
Berdasarkan tabel 4.10 di atas yang melibatkan 3 orang anak usia 5-6 tahun
di TKK Negeri Radha. Tujuan melakukan uji coba perorangan adalah untuk
mengetahui kelayakan dari media bola angka, untuk mendapatkan informasi
tentang kemampuan menggunakan media bola angka. Hasil dari instrument di
atas maka dapat disimpulkan bahwa, hasil skor peritem adalah 5 dan 4 dan jumlah
skor perolean adalah 9 (5 + 4) , jumlah skor maksimal 10 (5 butir instrument x 2
butir skor responden) persentasi akhir 90% (9/10x 100%)
2. Validasi Instrumen Uji Coba Kelompok Kecil
Karena sudah melakukan uji coba perorangan pada tahap ini yaitu
melakukan uji coba kelompok kecil, pada tahap ini peneliti meneliti anak usia 5-6
tahun dengan jumlah 5 orang siswa di TKK Negeri Radha. Yang dilakukan oleh
peneliti dan siswa pada saat uji coba kelompok kecil adalah peneliti membagikan
siswa dalam bentuk kelompok yaitu satu kelompok terdiri dari 2 orang siswa,
menyuruh anak untuk memperhatikan perintah, sehingga anak dengan mudah
melakukan permainan menggunakan media bola angka. Adapun instrumen uji
coba kelompok kecil yaitu terlihat pada tabel 4.11 di bawah ini
1 2 3 4 5
1 Bentuk media bola 1 1 1 1 1
angka sudah jelas
2 Bentuk media bola 1 1 1 1 1
angka sangat menarik
3 Bentuk media bola 1 1 1 1 1
angka yang dibuat
disukai anak
73
4 Anak-anak menyukai 1 1 1 1 1
media bola angka
5 Anak-anak merasa senang 0 0 0 0 0
ketika diperlihatkan media
bola angka
Jumlah skor 4 4 4 4 4
Total skor untuk 5 anak 20
Persentase 80%
Kriteria Sangat baik
Sesuai dengan tabel 4.11 bahwa opsi yang ditentukan adalah 2 yaitu opsi “ya”
dan “tidak” maka dapat dijelaskan jika memilih opsi “ya” nilainya I dan memilih
opsi “tidak” maka nilainya 0. Hasil dari instrument di atas maka dapat
disimpulkan bahwa, hasil skor peritem adalah 4, dan jumlah skor perolean adalah
20 , jumlah skor maksimal 25 (5 butir instrument x 5 butir skor responden)
persentasi akhir 80% (20/25x 100%).
Adapun saran dan masukan yang diberikan oleh ahli bahwa media ini
menarik untuk digunakan dalam pembelajaran dan dapat digunakan untuk
mengembangkan aspek kognitif dalam mengenal bilangan untuk anak usia dini.
Uji coba kelompok kecil dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akan
digunakan untuk mengetahui kelayakan dari media bola angka.
Keterangan
P= Presentase
∑x= jawaban responden dalam satu item
∑xi= jumlah nilai ideal dalam satu item
100%= konstanta
∑x =5+4=9
∑xi=9/10x100%=90%
Tabel 4.12 Tingkat Validasi
Prosentase Keterangan
86%-100% Sangat valid
71%-85% Valid
56%-70% Cukup valid
<55% Kurang valid
Sumber: Buku Panduan Penulisan Skripsi Edisi III (Revisi), (2019:77)
Berdasarkan hasil penilaian pada tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa hasil
penyajian memperoleh nilai skor 9 dan setelah dihitung menggunakan rumus
hasilnya adalah 90%. Hasil kalkulasi sebesar 90 % berada pada kategosi “Sangat
valid”. Mendapatkan hasil ini diperoleh dari hasil penelitian anak usia 5-6 tahun
di TKK Negeri Radha dengan jumlah 3 orang anak. Tujuan dari uji coba
perorangan adalah untuk mengetahui minat dan bakat anak terhadap media bola
angka. Dari hasil kriteria yang sudah dihitung sebanyak 90% maka dari situ media
balok huruf dikategorikan layak di uji coba tanpa revisi.
2. Analisis Data Deskriptif Kualitatif dan Kuantitatif Uji Coba Kelompok
Kecil
Pada tahap uji coba kelompok kecil ini dilakukan penelitian kepada 5 orang
anak usia 5-6 tahun di TKK Negeri Radha . Adapun instrumen yang diisi guru
kelas B sebanyak 5 butir indikator diisi sesuai kuisioner yang diberikan untuk
mengetahui kelayakan media bola angka. Tujuan melakukan uji coba ini adalah
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam aspek kognitif yaitu anak mampu
mengenal lambang bilangan, dapat menghitung angka maka dari situ peneliti
melihat bahwa media bola angka dapat mengembangkan aspek kognitif anak usia
5-6 tahun.
75
Berdasarkan hasil pada tabel 4.12 maka dapat dihitung porsentase tingkat
pencapaian dalam uji coba kelompok kecil menggunakan media bola angka
∑X
P= ∑ xi X 100%
Keterangan
P= Presentase
∑x= jawaban responden dalam satu item
∑xi= jumlah nilai ideal dalam satu item
100%= konstanta
∑x=9 dari (5 nilai × 3 butir intrumen) + (4 nilai × 5 butir intrumen)
ΣΧi = 10 dari 5 nilai ideal × 5 butir instrumen
P = 9/10 × 100% = 90%
Tabel 4.13 Tingkat Validasi
Prosentase Keterangan
86%-100% Sangat valid
71%-85% Valid
56%-70% Cukup valid
<55% Kurang valid
Sumber: buku panduan penulisan skripsi edisi III (Revisi), (2019:77)
Berdasarkan hasil kalkulasi penilaian pada instrumen uji coba kelompok
kecil memperoleh prosentase 90 % maka hasil uji coba tersebut berada pada
kategori “sangat valid”. Adapun saran dan masukan yang diberikan adalah media
bola angka tidak perlu direvisi.
4.2.6 Revisi Draft III Pengembangan
Ada beberapa saran dan masukan pada tahap uji coba perorangan dan
kelompok kecil ini adalah menarik untuk mempengaruhi aspek kognitif pada
anak, anak semangat dalam melaksanakan proses pembelajaran.
.3 Prodauk Akhir
Penelitian ini menghasilkan desain pengembangan media bola angka hasil
yang dilakukan oleh peneliti adalah menghasilkan produk yang dikembangkan
untuk aspek kognitif anak usia 5-6 tahun. Oleh karena itu media bola angka akan
76
menjadi pembahasan dan mendapatkan hasil-hasil uji coba terhadap media bola
angka.
.4 Pembahasan
1. Media Pembelajaran Bola Angka.
Media bola angka adalah fasilitas yang penting dalam melakukan
pembelajaran di sekolah karena sangat bermanfaat untuk meningkatkan perhatian
anak. Dengan alat peraga bola, anak diajak secara aktif untuk memperhatikan apa
yang disampaikan oleh guru. Asnawir (2002: 41) Penggunaan media bola angka
ini sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran pengenalan angka bagi
anak usia dini. Selanjutnya, bola angka merupakan suatu media pengajaran yang
penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual
untuk mendapatkan informasi . Penggunan media dalam proses pembelajaran
sangat membantu guru untuk menanamkan konsep tertentu kepada peserta didik,
dan bermanfaat bagi anak untuk memudahkan memahami konsep dari materi
pelajaran yang dipelajari.
1) Identitas Produk dan Spesifikasi Produk
Identitas dan spesifikasi produk media BOLA ANGKA dijabarkan sebagai
berikut ini.
Nama Produk : Media Bola Angka
Model Produk : Bola Angka
Sasaran : Peserta Didik TKK Negeri Radha
Nama Pengembang : fransiska tea
Tahun Produksi : 2021
2) Karakteristik Produk Media Bola Angka
Karakteristik atau ciri dari Media Bola Angka yang dikembangkan dijabarkan
sebagai berikut.
(1) Tahap Awal
Tahap awal pembuatan media ini adalah dengan membuat atau menyusun draf
atau konsep untuk menentukan tema yang tepat untuk anak usia dini dan dapat
diterapkan ke dalam model bola angka isi dan tema yang sudah dibuat yang
terbuat dari kain flanel lalu digunting menyerupai bola, hal-hal yang perlu
77
1) Pembuatan Pola
Berdasarkan gambar 4.1 di atas dapat dijelaskan bahwa pembuatan pola yang
pola berbentuk bulat, sebanyak 1 kain flanel dan satu warna yang sudah di
masukan kapuk dalam kain flanel yang dibuat sendiri.
2) Pola bola
ini agar merangsang aspek perkembangan kognitif anak melalui lambang bilangan
yang ada.
4) Pola gambar bintang, pelangi, matahari, pelangi
Gambar 4.5 Berbagai macam warna kain flanel yang siap dijahit
Berdasarkan gamar 4.5 di atas menggunting kain flanel sesuai dengan pola
yaitu bentuk bulat. pola berbentuk bulatan seperti bola yang dibuat sendiri dari
kain flanel, dan warna harus menarik bagi anak bisa mengenal warna dan bisa
membedahkan warna pada kain flanel yang sudah disediakan.
80
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil uji coba yang dilakukan oleh ahli konten/ materi terhadap kualitas
media bola angka berwarna 88% kategorikan“sangat valid”, kualitas media bola
angka berwarna berdasarkan hasil uji coba ahli media 92 % kategorikan “sangat
valid”,kulitas media bola angka berwarna berdasarkan instrument buku panduan
84% di kategorkan“valid”, kualitas media bola angka berwarna berdasarkan uji
coba ahli desain 85% di kategorkan “valid”, kualitas media bola angka berwarna
berdasarkan uji coba perorangan 90% dikategorikan “sangat valid”, kualitas
media bola angka berwarna berdasarkan uji coba kelompok kecil 80%
dikategorikan “svalid”. Dengan demikian, berdasarkan hasil uji coba media bola
angka berwarna oleh ahli dan anak usia dini di TKK Negeri Radha dinyatakan
layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
81
Kesimpulan akhir media bola angka berwarna layak untuk digunakan dalam
proses pembelajaran di TKK Negeri Radha.
5.2 Saran
Terdapat Beberapa saran mengenai pengembangan Media Bola Angka
Berwarna adalah sebagai berikut.
1. Bagi Anak
Dengan adannya Media Bola Angka yang sudah dikembangkan oleh peneliti
diharapkan kepada anak mampu untuk belajar mengenal lambang bilangan dengan
baik dari media yang sudah dikembangkan.
2. Bagi Pendidik
1) Pendidik perlu lebih kreatif dalam penggunaan media Bola Angka
Berwarna ini sebagai Media pembelajaraan dalam meningkatkan
kemampuan mengenal lambang bilangan. Produk ini, dapat memacu
semangat anak belajar sambil bermain.
2) Perlu dilakukan pengembangan Media Bola Angka berwarna dengan tema
lainnya agar penerapan Media Bola Angka Berwarna dapat lebih sering
diterapkan untuk anak usia dini.
3) Bagi peneliti selanjutnya
(1) Perlu dilakukan pengembangan Media Bola Angka berwarna dengan
tema lainnya agar penerapan Media Bola Angka Berwarna dapat lebih
sering untuk anak usia dini.
(2) Produk pengembangan Media Bola Angka Berwarna AUD perlu
memperhatikan aspek ekonomis.
(3) Pengembangan Media Bola Angka Berwarna dibuat untuk peningkatan
kompetensi anak yang lainnya selain mengenal lambang bilangan,
diantaranya aspek motorik, aspek bahasa, aspek sosial-emosional, dan
aspek seni.
.
82
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti, dkk. 2010 Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Amirul dkk(2017) Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Pustaka Setia. ...
Untuk Anak Usia Dini”, Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak,. Vol. 3. (1),. 2017,.
Yogyakarta: ... Raharjo, dkk., 1999, Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Tokoh.
Permendikbud No. 137 tahun 2014 tentang STPPA (Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak).
Rahman, H.S. 2002 Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Galah.
Suyadi & Maulidya Ulfah. 2013 KONSEP DASAR PAUD. Bandung: REMAJA
ROSDAKARYA.
Suyanto. 2005. Konsep Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Wiyani, Novan Ardi. 2016. Bina Karakter Anak Usia Dini. Jokjakarta: PT Ar-
ruzz Media.