Anda di halaman 1dari 11

PROVINSI JAMBI

Jambi adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir timur, di bagian tengah
pulau Sumatra, ibu kotanya berada di kota Jambi. Provinsi dengan luas wilayah 50.160,05 km2
ini, pada akhir tahun 2023 memiliki jumlah penduduk 3.760.275 jiwa. Provinsi Jambi adalah
nama provinsi di Indonesia yang ibu kotanya memiliki nama sama dengan provinsi selain
Bengkulu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Gorontalo.

Jambi merupakan wilayah yang terkenal dalam literatur kuno. Nama negeri ini, sering
disebut dalam prasasti dan juga berita-berita Tiongkok. Ini merupakan bukti bahwa, orang Cina
telah lama memiliki hubungan dengan Jambi, yang mereka sebut dengan nama Kien-pi atau
Chan-pei. Diperkirakan, telah berdiri empat kerajaan Melayu Kuno di Jambi, yaitu kerajaan
Koying (abad ke-3 M), Tupo (abad ke-3 M), Kantoli (abad ke-5) dan Zabag Daerah pedalaman
Jambi juga ditemukan Prasasti Karang Berahi, prasasti ini berbahasa Melayu Kuno ditulis dalam
aksara Pallawa, dengan pertanggalan abad ke 7 Masehi.

Jambi juga terkenal mempunyai kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di


Asia Tenggara, dengan luas 3981 hektare, yang dikenal dengan nama Candi Muaro Jambi.
Kemungkinan besar merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya dan Melayu, yang diperkirakan
berasal dari (abad ke-7–12 M). Candi Muara Jambi merupakan kompleks candi yang terbesar
dan yang paling terawat di pulau Sumatra.
Sejarah

Ada beberapa versi tentang asal usul nama Jambi:

1. 1. Versi pertama, Nama Jambi muncul sejak daerah


yang berada di pinggiran Sungai Batanghari ini
dikendalikan oleh seorang ratu bernama Putri Selaras
Pu
tri Selaras Pinang Masak, istri dari Pinang Masak, yaitu semasa keterikatan dengan
Raja Melayu Jambi ke-1, pada Kerajaan Majapahit. Waktu itu bahasa keraton
prangko Indonesia (2004)
dipengaruhi bahasa Jawa, di antaranya kata pinang

disebut jambe. Sesuai dengan nama ratunya “Pinang Masak”, maka kerajaan tersebut dikenal
dengan Kerajaan Melayu Jambe. Lambat laun rakyat setempat umumnya menyebut “Jambi”.

2. Versi kedua, kemungkinan besar saat Tanah Pilih dijadikan tapak pembangunan kerajaan
baru, pohon pinang banyak tumbuh di sepanjang aliran Sungai Batanghari, sehingga nama
itu yang dipilih oleh Orang Kayo Hitam.
3. Versi ketiga, berpedoman pada buku sejarah De Oudste Geschiedenis van de Archipel
bahwa Kerajaan Melayu Jambi dari abad 7 s.d. abad 13 merupakan bandar atau pelabuhan
dagang yang ramai. Di sini berlabuh kapal-kapal dari berbagai bangsa, seperti: Portugis,
India, Mesir, Cina, Arab, dan Eropa lainnya. Berkenaan dengan itu, sebuah legenda yang
ditulis oleh Chaniago menceritakan bahwa sebelum Kerajaan Melayu jatuh ke dalam
pengaruh Hindu, seorang putri Melayu bernama Putri Dewani berlayar bersama suaminya
dengan kapal niaga Mesir ke Arab, dan tidak kembali.[butuh rujukan]

Pada waktu lain, seorang putri Melayu lain bernama Ratna Wali bersama suaminya berlayar ke
Negeri Arab, dan dari sana merantau ke Ruhum Jani dengan kapal niaga Arab. Kedua peristiwa
dalam legenda itu menunjukkan adanya hubungan antara orang Arab dan Mesir dengan Melayu.
Mereka sudah menjalin hubungan komunikasi dan interaksi secara akrab.

Kondisi tersebut melahirkan interpretasi bahwa nama Jambi bukan tidak mungkin berasal dari
ungkapan-ungkapan orang Arab atau Mesir yang berkali-kali ke pelabuhan Melayu ini. Orang
Arab atau Mesir memberikan julukan kepada rakyat Melayu pada masa itu sebagai ”Jambi”,
ditulis dengan aksara Arab:, yang secara harfiah berarti ’sisi’ atau ’samping’, secara kinayah
(figuratif) bermakna ’tetangga’ atau ’sahabat akrab’.[butuh rujukan]

Kata Jambi ini sebelum ditemukan oleh Orang Kayo Hitam atau sebelum disebut Tanah Pilih,
bernama Kampung Jam, yang berdekatan dengan Kampung Teladan, yang diperkirakan di
sekitar daerah Buluran Kenali sekarang. Dari kata Jam inilah akhirnya disebut “Jambi”.

Menurut teks Hikayat Negeri Jambi, kata Jambi berasal dari perintah seorang raja yang bernama
Tun Telanai, untuk untuk menggali kanal dari ibu kota kerajaan hingga ke laut, dan tugas ini
harus diselesaikan dalam tempo satu jam. Kata jam inilah yang kemudian menjadi asal kata
Jambi.

Zaman kerajaan

Provinsi Jambi secara geografis berada di pesisir timur persis di tengah Pulau Sumatra,
ibu kotanya berada di kota Jambi. Provinsi Jambi adalah nama provinsi di Indonesia yang ibu
kotanya memiliki nama sama dengan provinsi, selain Bengkulu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Gorontalo.

Jambi merupakan wilayah yang terkenal dalam literatur kuno. Nama negeri ini sering
disebut dalam prasasti-prasasti dan juga berita-berita Tiongkok. Ini merupakan bukti bahwa,
orang Cina telah lama memiliki hubungan dengan Jambi, yang mereka sebut dengan nama Chan-
pei. Diperkirakan, telah berdiri tiga kerajaan Melayu Kuno di Jambi, yaitu Kerajaan Koying
(abad ke-3 M), Tupo (abad ke-3 M) dan Kerajaan Kandali/ Kantoli (abad ke-5). Seiring
perkembangan sejarah, kerajaan-kerajaan ini lenyap tanpa banyak meninggalkan jejak sejarah.

Politik dan pemerintahan

Gubernur

Gubernur adalah pemimpin tertinggi di pemerintahan provinsi Jambi, yang bertanggungjawab


atas wilayah tersebut. Saat ini, gubernur atau kepala daerah yang menjabat di provinsi Jambi
ialah Al Haris, didampingi wakil gubernur Abdullah Sani. Mereka pemenang pada Pemilihan
umum Gubernur Jambi 2020. Haris merupakan gubernur Jambi ke-10. Haris dan Abdullah
dilantik oleh presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada 7 Juli
2021, untuk masa jabatan 2021-2024

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

DPRD Provinsi Jambi beranggotakan 55 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima
tahun sekali. Pimpinan DPRD Provinsi Jambi terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang
berasal dari partai politik dengan jumlah kursi terbanyak. Anggota DPRD Jambi yang sedang
menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 9 September 2019 oleh Ketua
Pengadilan Tinggi Jambi, Edy Pramono di Gedung DPRD Provinsi Jambi.

komposisi anggota DPRD Jambi dalam empat periode terakhir


Penduduk

Jumlah Penduduk menurut Wilayah dan Jenis Kelamin, Provinsi JAMBI, Tahun 2022

Suku bangsa

Masyarakat Jambi merupakan masyarakat


heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Jambi
dan juga pendatang. Penduduk asli provinsi Jambi
termasuk Suku Melayu Jambi, Batin, Penghulu,
Pindah, Kerinci dan Suku Anak Dalam.[17] Suku
Batin dan Penghulu kebudayaannya berunsur
Melayu dan beberapa mengalami perpaduan dengan
Rumah Panggung Kajang Lako,
budaya Minangkabau, banyak bermukim di
rumah adat Jambi
Kabupaten Bungo, Merangin, Tebo, dan
Sarolangun.

Festival Tudung Lingkup di Kota


Jambi Seberang
Agama

Sebagian besar masyarakat Jambi memeluk agama Islam yaitu sebesar 95,07%,
sedangkan selebihnya merupakan pemeluk agama Kristen 3,94% di mana Protestan sebesar
3,36% dan Katolik sebesar 0,58%. Sebagian lagi memeluk agama Buddha yakni 0,90%,
kemudian penganut kepercayaan sebanyak 0,06%, Konghucu sebanyak 0,02% dan sebagian
kecil pemeluk agama Hindu sebanyak 0,01%, yang umumnya berada di Kota Jambi.[1]

Agama Islam umumnya dianut etnis asli provinsi Jambi yakni Melayu Jambi yang
banyak tinggal di Sarolangun, Kerinci, Tanjung Tebo. Kemudian etnis Jawa, Sunda, Sunda,
Bugis dan Minang sebagai etnis pendatang juga kebanyakan memeluk agama Islam. Sementara
agama Kristen (Protestan dan Katolik) umumnya dianut oleh penduduk etnis Batak, Nias, dan
sebagian Tionghoa. Agama Buddha dan Konghucu dianut penduduk etnis Tionghoa, sedangkan
sebagian kecil pemeluk agama Hindu berasal dari etnis Bali dan peranakan India.

Bahasa

Di Provinsi Jambi, terdapat berbagai macam bahasa yang digunakan oleh penduduknya, yaitu
bahasa Indonesia, Bahasa Melayu (dialek Jambi), Bajau Tungkal Satu, Banjar, Bugis, Jawa,
Kerinci,dan Minangkabau. Tidak menutup kemungkinan bahwa masih terdapat bahasa yang
belum terpetakan karena melihat dari luas wilayah, batas wilayah, sejarah, hingga perkembangan
Provinsi Jambi. Bahasa-bahasa yang ada di daerah Jambi sejalan dengan penyebaran
penduduknya, sehingga bahasanya ditemukan pada daerah tertentu dan memiliki ciri khas
dialeknya masing-masing.

Perekonomian

Dengan kondisi suhu udara berkisar antara 23 °C sampai dengan 34 °C dan luas wilayah
53,435 km2 di antaranya sekitar 60% lahan merupakan kawasan perkebunan dan kehutanan yang
menjadikan kawasan ini merupakan salah satu penghasil produk perkebunan dan kehutanan
utama di wilayah Sumatra. Kelapa sawit dan karet menjadi tanaman perkebunan primadona
dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit mencapai 400.168 hektare serta karet mencapai
595.473 hektare. Sementara itu, nilai produksi kelapa sawit sebesari 898,24 ribu ton pertahun.
Hasil perkebunan lainnya adalah karet, dengan jumlah produksi 240,146 ribu ton per tahun,
kelapa dalam (virgin coconut) 119,34 ribu ton per tahun, casiavera 69,65 ribu ton per tahun, serta
teh 5,6 ribu ton per tahun. Sementara produksi sektor pertanian yang dihasilkan oleh kawasan
bagian barat Provinsi Jambi yaitu beras kerinci, kentang, kol/kubis, tomat, dan kedelai.

Budaya dan seni

Jambi merupakan sebuah provinsi yang terletak di timur pulau Sumatra. Masyarakat Jambi
terdiri dari beberapa macam suku pribumi seperti Suku Melayu Jambi, Suku Kerinci, Suku Batin,
Suku Anak Dalam, hingga keturunan atau rumpun Minang. Tak heran jika provinsi ini
mempunyai berbagai macam tradisi dan budaya.

Musik tradisional

Musik Jambi banyak dipengaruhi oleh nuansa Melayu dan Arab, diantaranya adalah alat musik
tradisional, seperti Gambus Jambi, Gendang Melayu, Sekdu, Kompangan, Marawis, Cangor dan
Kelintang Jolo. Sedangkan untuk lagu daerah Jambi, diantaranya adalah Injit-Injit Semut, Pinang
Muda, Selendang Mayang, dan Batanghari

Gambus 1. Cangor
2. Rebana Sike
3. Kompangan
4. Kelintang Kayu
5. Kromong
6. Puput Kayu
7. Serdam
Alat musik Cangor Jambi, pada Prangko Indonesia, 2015
8. Serangko
Tari tradisional 9. Sekdu

Tari Sangkut Dak Menyauh, pertunjukan tari tentang menangkap


ikan secara tradisional dengan alat yang dikenal sebagai lukah oleh
masyarakat Provinsi Jambi

Secara garis besar seni tari dari provinsi Jambi adalah dari adat
budaya etnis Melayu dan Kerinci. Terdapat beberapa macam jenis
tari tradisional khas Jambi, di antaranya tari Sekapur Sirih,
Selampit Delapan, Inai, Rentak Kudo, Mengaup dan Rentak
Besapih.
Masakan khas

Kue padamaran

Masakan Jambi atau Hidangan Jambi adalah makanan


khas Jambi atau jenis kuliner yang berkembang di provinsi
Jambi, Indonesia. Masakan ini banyak berbahan dasar ikan yang
didukung oleh banyaknnya sungai di provinsi Jambi. Rempah-
rempah juga pada umumnya tidak jauh berbeda dengan masakan
dari Sumatera Barat. Budaya Melayu, dan Minangkabau juga
memengaruhi racikan kuliner provinsi Jambi. Beberapa contoh
makanan dari Jambi yang cukup populer adalah Nasi gemuk,
Tempoyak, Kerutup ikan, Daging masak hitam, Gulai tepek ikan,
Gulai terjun, dan Gulai tekuyung.

Nasi gemuk, salah satu hidangan masakan Jambi yang populer.

Setiap kawasan di provinsi Jambi, memiliki makanan


sebagai ciri khas daerah, yang biasa dijadikan sebagai buah
tangan (oleh-oleh) misalnya: kota Jambi terkenal dengan Kue
padamaran dan Kopi AAA, sedangkan Kerinci dengan Dodol
Kentang dan Teh Kayu Aro, lalu Merangin dengan Gelamai
perentak dan Kopi jangkat, kemudian Batanghari dengan Kue
cepak kapung, dan Muaro Jambi terkenal dengan Pempek
sambal dan Nanas Tangkit

Pariwisata

Objek wisata yang ada di Jambi cukup banyak. Salah satunya Kabupaten Kerinci merupakan
daerah wisata di provinsi Jambi, yang dikenal dengan sebutan sekepal tanah dari surga. Alam
yang ada di Kerinci sangatlah indah, mulai dari pegunungan, danau, perkebunan teh dan masih
banyak lagi. Selain di Kerinci tempat wisata di Jambi juga terdapat di beberapa Kabupaten
lainnya, antara lain :
 Menara Gentala Arasy dan Jembatan Pedestrian
Ada dua objek di lokasi ini yaitu Menara
Gentala Arasy dan Jembatan Pedestrian atau yang
lebih dikenal dengan Jembatan Gentala Arasy.
Jembatan Pedestrian adalah Jembatan untuk pejalan
kaki dengan bentuk berkelok-kelok dan terbentang
diatas sungai batanghari. Diujung jembatan terdapat
Menara Gentala Arasy yang merupakan museum
tentang sejarah berkembangnya islam di Kota
Jambi.
 Candi Muaro Jambi
Candi Muaro Jambi merupakan komplek
percandian Agama Hindu-Buddha yang
terdapat di kabupaten Muaro Jambi dan
diperkirakan berasal dari abad ke-11 M.
Komplek percandian ini adalah yang terluas
di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

 Geopark Merangin
Geopark Merangin merupakan salah satu objek wisata yang terdapat di kabupaten
Merangin. Geopark ini tidak hanya menawarkan arung jeram saja tetapi keunikan fosil
flora berusia 350 juta tahun juga menjadi daya tarik tersendiri.
 Air Terjun Sigerincing
Air Terjun Sigerincing memiliki ketinggian sekira
kurang lebih 40-60 meter, terletak di kabupaten
Merangin. Air terjun ini merupakan bagian dari
aliran sungai Batang Tembesi yang berhulu di
Gunung Masurai.
 Perkebunan Teh Kayu Aro
Salah satu tempat wisata di Jambi terbaik dan terkenal sejak zaman dahulu adalah Kebun
Teh Kayu Aro yang terdapat di kabupaten Kerinci. Perkebunan dengan luas 3.020 hektare
ini merupakan perkebunan teh dalam satu hamparan terluas di dunia dengan berlatarkan
Gunung Kerinci.
 Danau Gunung Tujuh
Kondisi alam sekitar Danau Gunung Tujuh sangat begitu indah dan alami serta memiliki
air yang begitu jernih. Keindahan Danau dilengkapi oleh barisan hamparan tujuh gunung
yang mengelilinginya. Pada beberapa titik di pinggir danau terbentang pasir yang
menyerupai pantai. Danau Gunung tujuh ini terdapat di kabupaten Kerinci.
 Danau Kaco
Danau ini memiliki luas sekitar 30 x
30 meter. Jernihnya air di Danau ini
membuat dasarnya terlihat secara
jelas, walaupun memiliki kedalaman
air yang tidak terukur. Selain itu,
pada saat malam Danau Kaco
mengeluarkan cahaya yang terang,
terutama pada waktu bulan purnama.

Pakaian Adat Jambi Wanita dan Pria

Penjelasan pakaian adat Jambi pertama adalah pakaian yang dipakai


wanita. Pakaian adat Jambi dikenal dengan nama baju kurung tanggung
yang terbuat dari bahan beludru.

Khusus untuk wanita, pakaian ini dilengkapi dengan sarung


songket serta selendang warna merah yang terbuat dari tenunan
benang sutra serta sandal selop yang khas.

Di dalam pakaian tersebut, terdapat sulam benang berwarna emas


yang motifnya cukup beragam, seperti bunga melati, pucuk rebung hingga bunga tagapo (bunga
bertabur).

Di bagian dada terdapat hiasan motif bunga teratai. Masih pakaian khusus yang dipakai wanita,
sarung songket dan selendang merah biasanya ditenun dari benang sutra.

Mahkota (penutup kepala) dari pakaian tradisional Jambi wanita disebut sebagai pesangkon,
yang terdapat hiasan logam berwarna kuning berbentuk mirip duri pandan.

 Pakaian adat kurung tanggung yang dikenakan pria terbuat dari


bahan utama beludru berwarna merah, dan terdapat i sulaman
benang emas bermotif flora seperti tagapo (bunga bertabur),
kembang melati, dan kembang berangkai.

 Sulaman emas yang ada pada pakaian adat Jambi pria ini
melambangkan bahwa tanah Melayu adalah tanah yang subur dan
kaya.
 Pria akan memakai celana sebagai bawahan dan terbuat dari bahan
yang sama, beludru warna merah yang disebut cangge.
 Pakaian adat Jambi pria ini mengenakan lacak atau penutup kepala
yang juga terbuat dari kain beludru merah yang pada bagian
dalamnya diberi kertas karton. Maksud pemberian kertas karton ini
agar kain dapat tegak menjulang tinggi ke atas.

 Lacak atau penutup kepala yang dikenakan biasanya berhias dengan flora, berbentuk tali
runci di sisi kiri dan bunga runci di sisi kanan. Bunga tersebut juga bisa berupa bunga asli
atau tiruan.
 Pria Jambi akan mengenakan baju kurung tanggung yang lengan bajunya tanggung di atas
pergelangan tangan. Tentu ada maksud tersendiri mengapa lengan bajunya hanya sampai di
atas pergelangan tangan.

Anda mungkin juga menyukai