7.1.1.1. SK Kebijakan Pelayanan Klinis Buluspesantren
7.1.1.1. SK Kebijakan Pelayanan Klinis Buluspesantren
DINAS KESEHATAN
UPTD UNIT PUSKESMAS BULUSPESANTREN I
Jl. Daendels, Setrojenar, Buluspesantren, Kebumen
Kode Pos 54391
KEPUTUSAN
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
UPTD UNIT PUSKESMAS BULUSPESANTREN I
Ditetapkan di : Kebumen
PadaTanggal : 18 Februari 2017
KEPALA
UPTD UNIT PUSKESMAS BULUSPESANTREN I
ENDRA TRIPRAKOSA
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
UPTDUNIT PUSKESMAS
BULUSPESANTREN I
NOMOR 445.4/ 059 /KEP/2017
TENTANGKEBIJAKAN PELAYANAN
KLINIS DI PUSKESMAS
BULUSPESANTREN I.
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
a) Petugas pendaftaran mempersilahkan setiap pelanggan untuk
mengambil nomor antrian di loket pendaftaran kemudian
menunggu panggilan.
b) Petugas pendaftaran akan memanggil pelanggan sesuai nomor
antrian untuk mendaftar di loket pendaftaran.
c) Petugas pendaftaran melakukan identifikasi pasien
d) Petugas pendaftaran melakukan proses pembuatan kartu berobat
e) Petugas pendaftaran mempersilahkan pelanggan untuk menunggu
di depan ruang pemeriksaan tujuan berobat.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a. Berpendidikan minimal SLTA
b. Dapat mengoperasikan komputer
c. Bersikap ramah dan sopan
Menunjuk penanggung jawab pendaftaran UPTD Unit Puskesmas
Buluspesantren I kepada :
Nama : Muhtamim
NIP : 19670410 200701 1 054
Pendidikan : SLTA
Tugas :
1. Mendaftar pasien yang datangberobat,
2. Melakukan entri SIMPUS dan Pcare,
3. Mencatat di register pendaftaran,
4. Mengisi identitas pasien di lembar rekam medis,
5. Mengisi kartu berobat pasien,
6. Mengumpulkan data survey kepuasan pelanggan di tempat
pendaftaran
7. Bertanggung jawab atas penerimaan uang retribusi dan
pengeluaran karcis kepada bendahara penerimaan pembantu,
dan disetorkan setiap hari,
8. Mencatat hasil penerimaan retribusi di buku bantu,
9. Membantu merencanakan kebutuhan kartu rawat jalan, kartu
berobat,dan amplop tempat kartu rawat jalan,
10. Mencatat Register Baru/Lama,register Bayar/Gratis/KIS/BPJS
Kesehatan/ASKES
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien,
alamat/tempat tinggal, nama kepala keluarga, dan nomor rekam medis
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi
lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis dan jadwal
pelayanan, dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan
yang lain ( rujukan ) harus dapat disediakan di tempat pendaftaran
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan
proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran
7. Hak-hak pasien meliputi :
a. Mendapatkan pelayanan sesuai standar pelayanan
b. Mendapatkan informasi berupa :
- Penyakit yang diderita
- Tindakan medis yang akan dilakukan
- Kemungkinan efek samping / komplikasi akibat tindakan dan
cara mengatasinya
- Upaya pencegahan penyakit
c. Memperoleh informasi mengenai tata tertib / peraturan yang
berlaku di Puskesmas Buluspesantren I
d. Mendapatkan informasi tentang identitas pemberi layanan
e. Menerima atau menolak tindakan medis setelah diberi informasi,
kecuali untuk kasus KLB dan kasus yang dapat membahayakan
masyarakat
f. Menyampaikan keluhan / saran / kritik yang berkaitan dengan
pelayanan
8. Kewajiban pasien meliputi:
a. Membawa kartu identitas ( kartu berobat / KTP / Kartu Keluarga )
b. Membawa Kartu Asuransi Kesehatan bagi yang memiliki ( KIS /
BPJS / Jamkesmas / Askes )
c. Membayar retribusi sesuai tarif perda Kabupaten Kebumen yang
berlaku
d. Mentaati peraturan yang berlaku di Puskesmas Buluspesantren I
e. Mengikuti alur pelayanan Puskesmas Buluspesantren I
f. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah
kesehatan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Buluspesantren
I
g. Mematuhi nasehat serta petunjuk pengobatan yang diberikan.
h. Mendahulukan pasien lansia dan emergensi / gawat darurat
9. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan ditindak lanjuti
TIM INTERPROFESI
UPTD UNIT PUSKESMAS BULUSPESANTREN I
C. PELAKSANAAN LAYANAN;
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan standar
operasional prosedur pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam
rekam medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko tinggi wajib
diinformasikan pada pasien sebelum mendapatkan persetujuan
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent)
wajib didokumentasikan dan ditandatangani oleh pasien / keluarga
pasien.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak
lanjuti
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat,
KASUS GAWAT DARURAT
a. Kecelakaan lalu lintas yang disertai penyerta ( cedera kepala,
perdarahan, fraktur, dll)
b. Diare dengan dehidrasi berat
c. Ketuban pecah dini (KPD)
d. Perdarahan post partum
e. Eklamsi
11. Dalam pelaksanaan pelayanan klinis memuat proses koordinasi dan
komunikasi antar praktisi klinis dalam hal :
- Pada waktu transfer pasien maupun pergantian shift
- Pelaporan kasus
- Instruksi tindakan sesuai dengan SOP
- Pada kasus yang memerlukan penanganan terintegrasi
12. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi
KASUS BERESIKO TINGGI :
a. TB paru
b. HIV / AIDS
c. Hepatitis B
13. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal)
14. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan
prosedur pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti
prosedur aseptik.
15. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indikator yang jelas
16. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan.
17. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindak lanjuti
18. Pelaksanaan pelayanan dilaksanakan secara tepat dan terencana
dan menjamin tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu baik dalam
pengkajian, pemeriksaan penunjang maupun pemberian terapi.
19. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian
obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus
dijamin kesinambungannya
20. Pasien berhak untuk menolak pengobatan dan menandatangani
lembar informed consent ( form penolakan tindakan).
21. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain
dan menandatangani lembar informed consent ( form penolakan
rujukan).
22. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan
dipandu oleh prosedur yang baku.
23. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan,
akibat dari keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan
dengan keputusan tersebut dan menandatangani lembar informed
consent ( form penolakan tindakan).
24. Pelayanan rujukan pasien emergensi harus memuat stabilisasi
pasien dan memastikan kesiapan tempat rujukan
25. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan
prosedur baku
26. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten
27. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan
informed consent ( form persetujuan tindakan ).
28. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan
pembedahan
29. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai
dengan rencana layanan