M. Adam Syah - Tahap 2 Baja

TAHAP II
Permodelan dan Penginputan Beban
A. Pengecheckan Penampang
 Data :
1. Gelagar Memanjang IWF 400.300.13.21
2. Gelagar Melintang IWF 500.400.16.24
3. Rangka IWF 500.450.18.28
4. Ikatan Angin Profil Siku 250.250.25.25
 Perhitungan pengecekan penampang kompak non kompak
Profil I
Sayap :
b
 ʎf =
2 tf
 ʎpf =0 ,38
√ E
fy
karna ʎf < ʎpf , maka penampang sayap kompak.
b = lebar profil penampang
tf = tebal sayap
E = modulus elastisitas baja (200.000 MPa)
fy = tegangan leleh minimum
ʎf = parameter tebal sayap
ʎpf = batas parameter tebal sayap
Badan :
h−2 tf
 ʎw=
tw
 ʎpw=3 ,76
√ E
fy
karna ʎw < ʎpw , maka penampang badan kompak.
h = tinggi profil penampang
tf = tebal sayap
tw = tebal badan
LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

ʎw = parameter tebal badan
ʎpw = batas parameter tebal badan
Profil Siku
b
 ʎ=
tf
 ʎp=0 ,54
√ E
fy
karna ʎ < ʎp, maka penampang kompak.
b = lebar profil penampang
tf = tebal sayap
ʎ = parameter tebal
ʎp = batas parameter tebal
1. Gelagar Memanjang IWF 400.300.13.21

Sayap
b
 ʎf =
2 tf
300 mm
¿ =7,143
2 x 21mm
 ʎpf =0 ,38
√ E
fy
¿ 0 , 38
√ 200000
410
=8,393

Badan
h−2 tf
 ʎw=
tw
300 mm−2 x 21 mm
¿ =28,308
13 mm
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
 ʎpw=3 ,76
√ E
fy
¿ 3 , 76
√ 200000
410
=83,044

2. Gelagar Melintang IWF 500.400.16.24
Sayap
b
 ʎf =
2 tf
400 mm
¿ =8,333
2 x 24 mm
 ʎpf =0 ,38
√ E
fy
¿ 0 , 38
√ 200000
410
=8,393

Badan
h−2 tf
 ʎw= =13 , 24
tw
400 mm−2 x 24 mm
¿ =28,250
16 mm
 ʎpw=3 ,76
√ E
fy
¿ 3 , 76
√ 200000
410
=83,044

3. Rangka IWF 500.450.18.28
Sayap
b
 ʎf =
2 tf
450
¿ =8,036
2 x 28
 ʎpf =0 ,38
√ E
fy
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
¿ 0 , 38
√ 200000
410
=8,393

Badan
h−2 tf
 ʎw=
tw
450 mm−2 x 28 mm
¿ =24,667
18 mm
 ʎpw=3 ,76
√ E
fy
¿ 3 , 76
√ 200000
410
=83,044
karna ʎf < ʎpf , maka penampang badan kompak.

4. Ikatan Angin Profil Siku 250.250.25.25
b
 ʎ=
tf
250 mm
¿ =10,000
25 mm
 ʎp=0 ,54
√ E
fy
¿ 0 , 54
√ 200000
410
=11,926
karna ʎ < ʎp, maka penampang kompak.
B. Langkah-Langkah Pemodelan
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
1. Buka aplikasi SAP2000.
Gambar 2. 1 Aplikasi SAP2000
2. Klik New Model untuk membuat lembar kerja baru, atau klik open
untuk membuka lembar kerja yang sudah di buat sebelumnya.
Gambar 2. 2 Tampilan Awal Aplikasi SAP 2000
3. Atur Model Initialization menjadi template 2D Trusses.
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 3 Jendela New Model
4. Kemudian atur Sloped Truss Dimension sesuai dengan data jembatan.
Gambar 2. 4 Jendela 2D Trusses
5. Lakukan Define Material untuk mendefinisikan material yang akan

digunakan yaitu Baja dan Beton. Dengan cara pilih Define 
Materials. Lalu atur masing-masing properties data.
 Beton fc’ 27 MPa
M. ADAM SYAH 2110921039
STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 5 Jendela Material Property Data
 Baja mutu BJ 55
Gambar 2. 6 Jendela Material Property Data
6. Lakukan Define Properties dengan klik Section Properties. Lalu pilih

seperti berikut :
a. Frame Section untuk mendefinisikan Rangka, Gelagar Melintang,
Gelagar Memanjang, dan Ikatan Angin.
M. ADAM SYAH 2110921039
STRUKTUR BAJA II
 Rangka (IWF 500.450.18.28)
Gambar 2. 7 Jendela I/IWF Flange Section
 Gelagar Memanjang (IWF 400.300.13.21)
 Gelagar Melintang (IWF 500.400.16.24)
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
 Ikatan Angin (250.250.25.25)
Gambar 2. 10 Jendela Angle Section
b. Area Section untuk mendefinisikan Plat Lantai Jembatan dan

Trotoar.
 Plat Lantai
M. ADAM SYAH 2110921039
STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 11 Jendela Shell Section Data
 Trotoar
Gambar 2. 12 Jendela Shell Section Data
7. Select bagian jembatan lalu definisikan sebagai rangka dengan cara

pilih Assignt  Frame section  Rangka.
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 13 Jendela Assign Frame Section
8. Lalu replicate jembatan sesuai dengan lebar jembatan ditambah dengan

lebar trotoar.
Gambar 2. 14 Jendela Replicate
9. Kemudian buatlah gelagar melintang.
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 15 Membuat Gelagar Melintang Jembatan
10. Kemudian buat plat lantai nya.
Gambar 2. 16 Membuat Plat Lantai Jembatan
11. Lalu divide plat lantai seperti berikut.
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 17 Jendela Divide Selected Areas
12. Kemudian buatlah gelagar memanjangnya seperti berikut.
Gambar 2. 18 Membuat Gelagar Memanjang Jembatan
13. Buatlah ikatan angin seperti berikut.
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 19 Membuat Ikatan Angin Pada Jembatan
14. Select rangka yang ada di bagian kiri dan kanan jembatan kemudian
ubah sudutnya menjadi 90 derajat maka hasilnya seperti berikut.
Gambar 2. 20 Jendela Assign Frame Local Areas
15. Definisikan load pattern-nya sesuai dengan data.
Gambar 2. 21 Jendela Define Load Patterns
16. Lalu definisikan load case seperti berikut.
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 22 Jendela Define Load Cases
17. Input-kan load combination-nya.
Gambar 2. 23 Jendela Define Load Combinations
 Kuat I
Gambar 2. 24 Combination Kuat I
 Kuat II
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 25 Combination Kuat II
 Kuat III
Gambar 2. 26 Combination Kuat III
 Layan I
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 27 Combination Layan I
C. Langkah Langkah Pembebanan

1. Masukkan beban mati tambahan di aspal sebesar 5,5 kN/m².
Gambar 2. 28 Jendela Assign Area Uniform Loads
2. Masukkan beban mati tambahan di trotoar sebesar 7,2 kN/m².
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 29 Assign Area Uniform Loads
3. Kemudian divide bagian jalan dengan ketentuan seperti berikut :
Gambar 2. 30 Jendela Divide Selected Areas
4. Maka hasilnya akan seperti berikut :
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 31 Hasil Divide Selected Areas
5. Input-kan Beban Terbagi Rata (BTR) sebesar 7,875 kN/m², sesuai

dengan data.
Gambar 2. 32 Jendela Assign Area Uniform Loads
6. Input-kan Beban Garis Terpusat (BGT) pada gelagar melintang sebesar

68,60 kN/m².
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
Gambar 2. 33 Jendela Assign Frame Distributed Loads
7. Lalu input-kan beban truk (TT) sesuai dengan data.
Gambar 2. 34 Jendela Assign Joint Forces
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
8. Input-kan beban angin tekan sebesar 2,4 kN/m² dan angin hisap sebesar
1,2 kN/m².
Gambar 2. 36 Jendela Frame Distributed Loads
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
9. Input-kan beban EWL sebesar 1,46 N/mm².
10. Kemudian lakukan perhitungan untuk beban gempanya yaitu sebesar

20% dari berat struktur.
Tabel 2. 1 Material List
TABEL` : Material List 1

NumPiece
ObjectType Material TotalWeight (kN) s
Frame BAJA BJ 55 1436.38 117
Area BETON FC 27 MPa 2120.681
Jumlah 3557.061
355.7061 kN
Beban Gempa 71.141 kN
11. Kemudian input-kan beban gempa ke joint. Untuk EQX input-kan pada
arah x dan untuk EQY input-kan di arah y.
M. ADAM SYAH 2110921039

STRUKTUR BAJA II
M. ADAM SYAH 2110921039

M. Adam Syah - Tahap 2 Baja

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

M. Adam Syah - Tahap 2 Baja

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TAHAP II

Permodelan dan Penginputan Beban

fy = tegangan leleh minimum

1. Gelagar Memanjang IWF 400.300.13.21

karna ʎf < ʎpf , maka penampang sayap kompak.

M. ADAM SYAH 2110921039

karna ʎw < ʎpw , maka penampang badan kompak.

karna ʎf < ʎpf , maka penampang sayap kompak.

karna ʎw < ʎpw , maka penampang badan kompak.

M. ADAM SYAH 2110921039

karna ʎf < ʎpf , maka penampang sayap kompak.

karna ʎf < ʎpf , maka penampang badan kompak.

karna ʎ < ʎp, maka penampang kompak.

M. ADAM SYAH 2110921039

1. Buka aplikasi SAP2000.

Gambar 2. 1 Aplikasi SAP2000

Gambar 2. 2 Tampilan Awal Aplikasi SAP 2000

3. Atur Model Initialization menjadi template 2D Trusses.

M. ADAM SYAH 2110921039

Gambar 2. 3 Jendela New Model

4. Kemudian atur Sloped Truss Dimension sesuai dengan data jembatan.

Gambar 2. 4 Jendela 2D Trusses

5. Lakukan Define Material untuk mendefinisikan material yang akan

Gambar 2. 5 Jendela Material Property Data

Gambar 2. 6 Jendela Material Property Data

6. Lakukan Define Properties dengan klik Section Properties. Lalu pilih

 Rangka (IWF 500.450.18.28)

Gambar 2. 7 Jendela I/IWF Flange Section

 Gelagar Memanjang (IWF 400.300.13.21)

Gambar 2. 8 Jendela I/IWF Flange Section

 Gelagar Melintang (IWF 500.400.16.24)

M. ADAM SYAH 2110921039

Gambar 2. 9 Jendela I/IWF Flange Section

 Ikatan Angin (250.250.25.25)

Gambar 2. 10 Jendela Angle Section

b. Area Section untuk mendefinisikan Plat Lantai Jembatan dan

Gambar 2. 11 Jendela Shell Section Data

Gambar 2. 12 Jendela Shell Section Data

7. Select bagian jembatan lalu definisikan sebagai rangka dengan cara

M. ADAM SYAH 2110921039

Gambar 2. 13 Jendela Assign Frame Section

8. Lalu replicate jembatan sesuai dengan lebar jembatan ditambah dengan

Gambar 2. 14 Jendela Replicate

9. Kemudian buatlah gelagar melintang.

M. ADAM SYAH 2110921039

Gambar 2. 15 Membuat Gelagar Melintang Jembatan

10. Kemudian buat plat lantai nya.

Gambar 2. 16 Membuat Plat Lantai Jembatan

11. Lalu divide plat lantai seperti berikut.

M. ADAM SYAH 2110921039

Gambar 2. 17 Jendela Divide Selected Areas

12. Kemudian buatlah gelagar memanjangnya seperti berikut.

Gambar 2. 18 Membuat Gelagar Memanjang Jembatan

13. Buatlah ikatan angin seperti berikut.

M. ADAM SYAH 2110921039

Gambar 2. 19 Membuat Ikatan Angin Pada Jembatan

Gambar 2. 20 Jendela Assign Frame Local Areas

15. Definisikan load pattern-nya sesuai dengan data.

Gambar 2. 21 Jendela Define Load Patterns

16. Lalu definisikan load case seperti berikut.

M. ADAM SYAH 2110921039

Gambar 2. 22 Jendela Define Load Cases

17. Input-kan load combination-nya.