Ispa Kak

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS SELASARI


Dusun Salakambang RT. 005 RW. 002 Desa Selasari
Kec. Parigi Kab. Pangandaran Kode POS 46393
Email: PKM_Selasari@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENJARINGAN KASUS ISPA DAN PNEUMONIA

A. PENDAHULUAN
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan
atas atau bawah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit yaitu dari penyakit
tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan (Arsin
dkk, 2020). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernapasan mulai dari hidung
sampai alveoli termasuk organ adneksanya yaitu sinus, rongga telinga tengah dan
pleura (Fatmawati, 2017). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi
saluran pernapasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paruparu yang
berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran diatas laring,
tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagaian saluran atas dan bawah secara
stimulan atau berurutan (Pitriani, 2020). ISPA dapat menyerang jaringan alveoli yang
berada di paru-paru dan mempunyai gejala seperti batuk, sesak napas, dan ISPA
dikategorikan penyakit infeksi akut (Nasution, 2020)
B. LATAR BELAKANG
Konsensus Pertemuan Ahli Infeksi Saluran Pernapasan Akut tahun (2017)
menyatakan bahwa penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) menjadi salah
satu masalah kesehatan masyarakat yang penting untuk diperhatikan, karena ISPA
merupakan penyakit akut dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada balita di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia. Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA) merupakan salah satu penyebab utama kematian pada balita didunia.
Populasi penduduk yang terus bertambah dan tidak terkendali mengakibatkan
kepadatan penduduk di suatu wilayah yang tidak tertata baik dari segi aspek sosial,
budaya dan kesehatan (Adesanya & Chiao, 2017).

Program P2 Ispa bertujuan untuk menurukan angka kesakitan dan kematian yang
disebabkan oleh penyakit pneumonia.Strategi dalam penanggulangan pneumonia
adalah deteksi penemuan dini dan tatalaksana anak batuk dan atau kesukaran
bernafas yang tepat, kunjungan rumah kepada penderita pneumonia sebagai upaya
preventif, serta penyluhan penyakit ISPA dan Pneumonia kepada masyarakat khusus
nya kepada kader dan ibu bayi balita.
Kunjungan rumah pneumonia merupakan salah satu upaya kesehatan dalam rangka
penanganan dan pencegahan kasus pneumonia sebanyak dua kali dalam seminggu setelah
berobat daripuskesmas. Kegiatan ini disebut care seeking pneumonia yang nantinya jika
penyakit penderita semakin parah, maka akan dirujuk ke rumah sakit. Dalam melakukan care
seeking pneumonia tersebut, petugas kesehatan juga memberikan penyuluhan kesehatan
mengenai ISPA khususnya pneumonia jika terulang kembali.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena pneumonia
b. Meningkatkan Cakupan penemuan kasus Pneumonia Balita 75%
c. Meningkatkan Persentase pengobatan kasus Pneumonia sesuai standar 70 %
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No. Kegiatan Rincian Kegiatan
1. Penjaringan kasus ISPA dan Melakukan kegiatan pemeriksaan
pneumonia pada bayi balita ISPA
Memberikan penyuluhan mengenai
penyakit ispa pneumonia

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Lintas Program
No. Kegiatan Pokok Pelaksanaan Program
Terkait
Penjaringan kasus Pemeriksaan pada bayi balita Pemegang program
ISPA dan ISPA P2 ISPA,Bidan
1.
pneumonia Desa,Petugas
MTBS

F. SASARAN
No. Kegiatan Pokok Pelaksanaan Program Sasaran
Penjaringan kasus Pemeriksaan pada bayi balita Bayi balita ISPA
1.
ISPA Pneumonia ISPA

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2023
No. Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Penjaringan
kasus ISPA            
1.
dan
pneumonia
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi kegiatan program ispa dan pelaporan dilakukan setiap selesai kegatan
sesuai jadwal kegatan dengan melengkapi format yang tersedia (daftar ceklist)

I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Untuk pencatatan laporan pemeriksaan bayi balita dengan menggunakan format
mtbs dan epus unit kerja, Pelaporan dari bidan desa, poskesdes, pmb, dan pustu
dilakukan disetiap akhir bulan, dan untuk rekapan data laporan dilakukan diawal bulan
dan pengisian laporan ke aplikasi ispa serta dikirimkan laporannya ke dinas
kesehatan paling lambat setiap tanggal 5 via email.
Evaluasi kegiatan dan capaian target program dilakukan pertrimester

Selasari, 04 Januari 2023


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Selasari Penanggungjawab Program

Hj. DEWI MEILIA, S.Kep.,Ners EUIS HERYANI,AM.,Keb


NIP. 19770501 200701 2 006 NIP.

Anda mungkin juga menyukai