Tugas 1 Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas 1 Pendidikan Kewarganegaraan
NIM : 053439529
TUGAS 1
JAWABAN:
Era digital telah membawa perubahan revolusioner dalam hampir semua aspek kehidupan
kita.Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita bekerja,
belajar, berkomunikasi, dan bahkan berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik. Di tengah
perubahan ini, konsep Smart and Good Citizen muncul sebagai tujuan utama dalam pendidikan
kewarganegaraan. Kita akan menjelaskan mengapa pendidikan kewarganegaraan sangat penting
dalam membangun Smart and Good Citizen di era digital ini, serta upayaupaya yangdapat
dilakukan untuk mencapainya.
Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran sentral dalam membentuk Smart and GoodCitizen
di era digital. Ini adalah mata pelajaran yang dirancang khusus untuk membantusiswa memahami
hak, kewajiban, dan peran mereka dalam masyarakat dan negara. Dalamkonteks pendidikan
kewarganegaraan, menciptakan Smart and Good Citizen mencakup beberapa aspek penting:
Mengajarkan Literasi DigitalLiterasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi
digital dengan bijakdan bertanggung jawab. Dalam pembelajaran kewarganegaraan, siswa dapat
diajarkantentang pentingnya literasi digital, termasuk bagaimana menghindari penyebaran
informasi palsu, mengamankan data pribadi, dan berpartisipasi dalam dialog onlineyang sehat
dan bermakna.Memahami etika dan tata tertib dalam penggunaan teknologidigital adalah
langkah penting menuju menjadi Smart and Good Citizen yang bertanggung jawab di dunia
maya. Mengajarkan Nilai-nilai Kewarganegaraan Pembelajaran kewarganegaraan juga harus
mencakup pengajaran nilai-nilaikewarganegaraan yang penting. Ini termasuk nilai-nilai seperti
rasa nasionalisme,toleransi, dan kepedulian sosial. Siswa perlu memahami pentingnya
menjagakedamaian, menghormati perbedaan, dan berkontribusi pada kesejahteraan
bersama.Mengenalkan nilai-nilai ini sejak dini akan membantu siswa mengembangkankarakter
yang baik dan sikap positif terhadap masyarakat dan negara. Mengajarkan Keterampilan
SosialKeterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, danmemecahkan
masalah, sangat penting dalam era digital yang serba terhubung. Dalam pembelajaran
kewarganegaraan, siswa dapat diajarkan tentang bagaimana berpartisipasi Dalam diskusi yang
bekerja sama dalam proyek-proyeksosial, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai
dan produktif.Mengembangkan keterampilan sosial ini akan membantu siswa menjadiwarga
negara yang cerdas dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
Kesadaran Digital Di Era Global Konsep smart and good citizen adalah idealisasi dari warga
negara yang memilikikesadaran dan kualitas tinggi. Mereka tidak hanya diperlukan untuk
berperilaku baiksesuai hukum dan norma yang ada, tetapi juga harus mampu beradaptasi
danmemanfaatkan teknologi secara maksimal. Warga negara yang berpendidikan,memiliki
literasi digital, dan mampu berkontribusi secara positif pada masyarakatadalah definisi dari
smart and good citizen Mewujudkan Smart and Good Citizen Melalui PendidikanPendidikan
kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk smart and good citizen. Dengan
bantuan kurikulum yang dirancang secara baik, siswa dapat diberi pemahaman tentang
etika digital, manajemen informasi, dan pemanfaatan teknologiuntuk tujuan yang positif.Secara
lebih spesifik, pendidikan kewarganegaraan dapat melibatkan pengajarantentang teknologi
informasi dan komunikasi. Hal ini untuk memastikan bahwa siswamemiliki pengetahuan dan
keterampilan teknis yang diperlukan untuk beradaptasidengan cepat ke lingkungan digital.Selain
itu, pendidikan kewarganegaraan juga dapat mendorong siswa untuk berpikirkritis tentang
informasi yang mereka terima. Mengajarkan siswa cara mengevaluasisumber berita dan
informasi, serta memahami bagaimana data dihasilkan dandigunakan, merupakan bagian penting
dari pendidikan di era digital. Perlindungan Privasi dan Keamanaan dikalangan Good
CitizenPendidikan kewarganegaraan juga harus mengajarkan tentang perlindungan privasi
dankeamanan online. Warga negara perlu memahami risiko yang terkait dengan
berbagiinformasi pribadi di dunia digital, serta tahu cara melindungi diri dari ancaman
cyber.Pendidikan kewarganegaraan yang efektif adalah kunci dalam membangun smart andgood
citizen di era digital. Hal ini tidak hanya mencakup pemahaman tentang hak dankewajiban,
literasi digital, etika online, partisipasi aktif dalam pemerintahan digital, dan perlindungan
privasi, tetapi juga melibatkan pengembangan sikap positif terhadap penggunaan teknologi infor
masi. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakatyang cerdas, berperilaku baik, dan
mampu menghadapi tantangan dalam dunia digitaldengan bijaksana.
3. Peran Lembaga Negara dan Kesadaran Warga Negara
Selain peran pendidikan, lembaga negara juga memiliki peran penting dalam pembangunan
Smart and Good Citizen di era digital. Lembaga negara perlu membuatkebijakan yang
mendukung pembelajaran kewarganegaraan yang efektif dan efisien.Ini mencakup menyediakan
sumber daya, pelatihan bagi guru, dan kerangka kerjakurikulum yang relevan.Di samping itu,
kesadaran warga negara juga sangat penting. Warga negara perlumemahami pentingnya
kewarganegaraan dalam era digital ini. Mereka harus merasa bertanggung jawab atas
kehidupan sosial dan politik negara mereka, serta berpartisipasidalam proses demokratisasi.
Kesadaran warga negara juga mencakup kemampuan untukmenghargai perbedaan,
mendengarkan sudut pandang orang lain, dan berkontribusi pada penyelesaian masalah bersama.
Semua ini adalah aspek penting dalam membangun Smart and Good Citizen yang kuat.
4. Bagaimana agar Smart and Good Citizen Terlaksana Sebagai Tujuan Dari Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk mencapai tujuan dari pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk smart andgood
citizen, beberapa langkah kunci perlu diambil.Pembelajaran yang Aktif: Pendidikan
kewarganegaraan harus berfokus pada pembelajaran yang aktif, dimana siswa terlibat dalam
diskusi, proyek, dan simulasiyang memungkinkan mereka menerapkan konsep-konsep
kewarganegaraan dalamsituasi nyata.Kurikulum yang Relevan: Kurikulum pendidikan
kewarganegaraan harus diperbaruisecara teratur untuk mencerminkan isu-isu terkini dan
dinamika yang ada dalammasyarakat dan dunia digital. Pelatihan Guru yang Memadai: Guru-
guru perlu mendapatkan pelatihan yang memadaiuntuk mengajar pendidikan kewarganegaraan
dengan efektif. Mereka harus memiliki pemahaman mendalam tentang konsep-konsep
kewarganegaraan dan literasi digital.Kolaborasi dengan Komunitas: Sekolah dan lembaga
pendidikan perlu bekerjasamadengan komunitas lokal dan organisasi non-pemerintah yang
berfokus pada isu-isukewarganegaraan, untuk menghadirkan pengalaman yang nyata bagi
siswa.Evaluasi dan Pengukuran: Penilaian yang efektif perlu digunakan untuk
mengukur pencapaian tujuan pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk smart and goodciti
zen. Hal ini dapat mencakup proyek, tugas, dan ujian yang mendorong refleksi dan penerapan
konsep.Pendidikan kewarganegaraan tetap sangat relevan di masa sekarang, bahkan
mungkinlebih penting daripada sebelumnya. Di era digital dan globalisasi, warga negara
harusmemiliki pemahaman yang kuat tentang isu-isu global, literasi digital, dan
kemampuan berpikir kritis. Pendidikan kewarganegaraan dapat membantu masyarakat
memahamihak dan kewajiban mereka, mempromosikan etika dan keadilan sosial,
danmengembangkan pemimpin yang bertanggung jawab.Selain itu, pendidikan kewarganegaraan
membantu melawan polarisasi dandisinformasi yang seringkali marak dalam dunia digital saat
ini. Ini adalah instrumen penting untuk membangun masyarakat yang berperilaku baik,
peduli, dan cerdas dalammenghadapi tantangan kompleks yang dihadapi dunia saat ini. Oleh
karenaitu, pendidikan kewarganegaraan harus terus ditingkatkan dan diperbarui agar relevandeng
an kondisi zaman
Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam
melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG)
agar dapat mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam
dan luar negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.
Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta
berupa fisik dan non fisik dan silahkan kaitkan dengan jurusan atau prodi yang Anda
amabil saat ini!
JAWABAN:
Peran sebagai mahasiswa yang dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia:
Apa yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir ATHG jika dikaitkan dengan prodi
atau jurusan yang Anda ambil saat ini!
JAWABAN:
Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman
untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman,
Tantangan, hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional,
sehingga Pancasila seharusnya dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya
ketahanan nasional negara Indoneisa menjadi kokoh.
Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!
JAWABAN:
Cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha memperkuat wawasan ideologi Indonesia:
- Bendera Negara Sang Saka Merah Putih Ketentuan tentang Bendera Negara diaturdalam
UU No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 4 sampai Pasal 24. Bendera warna
merah putih dikibarkan pertamakali pada tanggal 17 Agustus 1945 namun telah diikrarkn
pada peristiwaSumpah Pemuda Tahun 1928. Bendera Negara yang dikibarkan padaProkl
amasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan
Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera
Pusaka Sang Saka Merah Putih saat ini disimpan di Monumen Nasional Jakarta.Bahasa
Negara Bahasa Indonesia Ketentuan tentang Bahasa Negara diatur dalam Undang-
Undang No.24 Tahun 2009 mulai Pasal 25 sampai Pasal 45. Bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri NKRI. Bahasa Indonesia berasal
darirumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca)
dan kemudian diangkat dan dikrarkan sebagai bahasa persatuan pada Kongres Pemuda Il
tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa indonesia merupakan
bahasa nasional sekaligus sebagai identitasnasional Indonesia.
- Lambang Negara Garuda PancasilaKetentuan tentang Lambang Negara diatur dalam
Undang-Undang No.24 Tahun 2009 mulai Pasal 46 sampai Pasal 57. Lambang negara
Garuda Pancasila mulai diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS
padatangeal 11 Februari 1950. Lambang negara Garuda Pancasila mengandung makna
simbol sila-sila Pancasila. Lambang negara yang dilukiskan dengan seekor burung
Garuda merupakan satu kesatuan dengan Pancasila sehingga tidak dapat dipisahkan dari
dasar negara Pancasila. Perisai burung Garuda berbentuk bintang bersudut lima. Perisai
burung Garuda tersebut di bagian tengah terdapat gambar sebuah garis hitam tebal
yang melambangkan khatulistiwa. Perisai burung Garuda yang berbentuk bintang
bersudut lima tersebut berisi lima buah gambar-gambar yang melambangkan sila
Pancasila. Lagu Kebangsaan Indonesia RayaKetentuan tentang lagu kebangsaan, yaitu
Indonesia Raya diatur dalamUU No. 24Tahun 2009 mulai Pasal 58 sampai Pasal 64.
Indonesia Rayasebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda
Iltanggal 28 Oktober 1928. LagIndonesia Raya selanjutnya menjadi lagukebangsaan yang
dinanyikan pada setiapupacara kenegaraan dan upacara-upacara resmi lainnya.
- Semboyan Negara Bhinneka Tunggal IkaBhinnekaTunggal Ika artinya berbeda-beda
tetapi tetap satu jua.Semboyan inidirumuskan oleh para pendiri negara setelah
memperhatikankebangsaan Indonesiayang sangat pluralis terdiri dari suku bangsa.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ikamengandung makna bahwa bangsa Indonesia
adalahbangsa yang heterogen terdiridari banyak suku bangsa, tetapi tetap berniat
danbersepakat untuk menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
- Dasar Falsafah Negara PancasilaPancasila asal mulanya adalah pandangan hidup bangsa
Indonesia.Pancasila melalui perjalanan dan waktu yang panjang memiliki kedudukan
danfungsi sangat pentingdalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Pancasilaberkedudukan
sebagai dasar negaradan karena rumusannya berisi nilai-nilaiyang dalam sehingga juga
disebut dasarfalsafah negara. Pancasila berfungsisebagai ideologi nasional dan identitas
nasional.Pancasila menjadi penciribangsa Indonesia. Setiap orang Indonesia atau
yangmengaku sebagai warganegara Indonesia maka harus punya pemahaman,
bersikap,dan berperilakusesuai dengan Pancasila.Dengan kata lain, Pancasila sebagai
identitasnasional memiliki maknabahwa seluruh rakyat Indonesia seyogianya
menjadikanPancasila sebagailandasan berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam
kehidupansehari-hari. Caraberpikir, bersikap, dan berperilaku bangsa Indonesia
tersebutmenjadipembeda dari cara berpikir, bersikap, dan berperilaku bangsa lain.Seperti
padauraian sebelumnya, Pancasila sebagai identitas nasional tidakhanya berciri
fisiksebagai simbol atau lambang, tetapi merupakan identitasnonfisik atau sebagai jati
diri bangsa. Pancasila sebagai jati diri bangsabermakna nilai-nilai yang
dijalankanmanusia Indonesia akan mewujudsebagai kepribadian, identitas,dan keunikan
bangsaIndonesia. Identitasindividu manusia dapat dikenali dari aspek fisik dan aspek
psikis.
- Aspek fisik dapat berupa jenis kelamin, bentuk fisik, nama, asal etnis, asal daerah,Dan
sebagainya. Aspek psikis dapat berupa watak baik, seperti jujur, rajin,toleran,dermawan,
dan sebagainya atau watak tidak baik, seperti pendendam,sadis,malas, suka berbohong,
dan sebagainya. Mengapa individu ingin dikenalidaningin mengenali identitas individu
lain? Secara naluriah atau umumnyamanusiamemiliki kebutuhan yang sama, yakni
kebutuhan yang bersifat fisikatau jasmaniah,seperti kebutuhan makan dan minum untuk
kelangsunganhidup dan kebutuhan psikis(rohaniah), seperti kebutuhan akan
penghargaan,penghormatan, pengakuan, dan lain-lain. Apabila disimpulkan,
individumanusia perlu dikenali dan mengenali orang lainadalah untuk memenuhi
danmenjaga kebutuhan hidupnya agar kehidupannya dapat berlangsung hingga akhirnya
dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
DAFTAR PUSTAKA
“Antirasisme, Multikulturalisme, dan Komunitas Antar -Ras: Tiga Nilaiyang Bersifat Mendidik
bagi Sebuah Masyarakat Multikultural”. Dalam May, Larry, ShariCollins-Chobanian, and Kai
Wong (Eds). Etika Terapan I: Sebuah PendekatanMultikultural.Terjemahan oleh Sinta Carolina
dan Dadang Rusbiantoro. Yogyakarta:PT Tiara Wacana. Budihardjo, E. (2011).