Anda di halaman 1dari 4

Soal

Kemukakan peran pendidikan kewarganegaraan dalam pembentukan karakter generasi muda di


Era Industry 4.0 dan Society 5.0

Jawaban
Di Era Industry 4.0 dan Society 5.0, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran sentral dalam
membentuk karakter dan perspektif generasi muda. Era ini ditandai oleh integrasi teknologi yang
mendalam dalam kehidupan sehari-hari, transformasi dalam cara manusia berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya, serta perubahan dalam struktur sosial, politik, dan ekonomi. Dalam konteks
ini, peran pendidikan kewarganegaraan menjadi semakin penting karena membawa serangkaian
tanggung jawab yang tidak hanya berkaitan dengan penguasaan pengetahuan dasar, tetapi juga
pengembangan karakter yang holistik.

1. Pertama, pendidikan kewarganegaraan perlu menjadi landasan bagi pemahaman tentang


bagaimana teknologi dalam Era Industry 4.0 dan Society 5.0 memengaruhi pola pikir,
perilaku, dan interaksi sosial. Generasi muda perlu memahami implikasi teknologi seperti
kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan revolusi digital pada berbagai aspek
kehidupan mereka. Ini mencakup pemahaman tentang privasi data, etika digital, dan
dampak sosial yang mungkin timbul dari perkembangan teknologi tersebut.
2. Kedua, pendidikan kewarganegaraan juga harus menekankan nilai-nilai kemanusiaan. Di
tengah arus informasi yang cepat dan transformasi teknologi, penting bagi generasi muda
untuk tetap memahami nilai-nilai seperti empati, kesetaraan, keadilan, dan keberagaman.
Hal ini membantu mereka tidak hanya menjadi konsumen teknologi yang cerdas tetapi juga
warga yang peduli, memahami perbedaan, dan mampu berkolaborasi dalam masyarakat
yang semakin terhubung.
3. Ketiga, pendidikan kewarganegaraan dalam Era Industry 4.0 dan Society 5.0 juga harus
mendorong keterlibatan aktif dalam partisipasi sipil dan demokrasi digital. Generasi muda
harus dilatih untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk berpartisipasi dalam
kehidupan politik dan sosial, serta membangun pemahaman tentang pentingnya dialog,
pengambilan keputusan bersama, dan pengembangan solusi kolektif terhadap masalah-
masalah kompleks.
4. Keempat, pendidikan kewarganegaraan harus menekankan pada keterampilan berpikir
kritis, kreativitas, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Dalam era di mana
perubahan teknologi begitu cepat, generasi muda perlu dilengkapi dengan keterampilan
yang memungkinkan mereka untuk mengevaluasi informasi dengan kritis, beradaptasi
dengan perubahan, dan menghadapi masalah-masalah baru dengan solusi yang inovatif.
5. Kelima, pendidikan kewarganegaraan harus membantu generasi muda memahami identitas
mereka sebagai bagian dari masyarakat global yang juga memiliki keterikatan dan
tanggung jawab pada lingkungan lokal mereka. Ini membantu mereka untuk membangun
sikap inklusif, menjembatani perbedaan budaya, dan mempromosikan keberlanjutan serta
keadilan di tingkat global dan lokal.

Dengan mengintegrasikan semua aspek ini ke dalam pendidikan kewarganegaraan, generasi muda
akan lebih siap dan mampu untuk berperan aktif dalam membentuk masa depan yang diwarnai
oleh teknologi canggih, tetapi juga penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian pada
lingkungan. Terdapat beberapa aspek yang memperlihatkan peran penting pendidikan
kewarganegaraan dalam menghadapi tantangan serta peluang yang ditawarkan oleh revolusi
industri dan transformasi sosial ini.

1. Pemahaman Dampak Teknologi:


Pendidikan kewarganegaraan harus mendorong pemahaman yang mendalam tentang
bagaimana teknologi memengaruhi kehidupan sehari-hari. Generasi muda harus belajar
tentang perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang dibawa oleh teknologi seperti
kecerdasan buatan, Internet of Things, robotika, dan otomatisasi. Ini memungkinkan
mereka untuk mengantisipasi perubahan ini, memanfaatkannya secara positif, serta
mengatasi dampak negatif yang mungkin timbul.
2. Etika Digital dan Tanggung Jawab Teknologi:
Pendidikan kewarganegaraan juga harus memperkenalkan konsep etika digital dan
tanggung jawab dalam penggunaan teknologi. Hal ini mencakup kesadaran tentang privasi,
keamanan, dan dampak dari penggunaan teknologi dalam kehidupan pribadi maupun
masyarakat. Generasi muda harus dilatih untuk menjadi pengguna teknologi yang
bertanggung jawab, menghargai privasi orang lain, dan memahami implikasi etis dari
tindakan mereka dalam ranah digital.
3. Pengembangan Keterampilan Adaptasi dan Inovasi:
Di Era Industry 4.0 yang dinamis, keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan
untuk menemukan solusi inovatif menjadi sangat penting. Pendidikan kewarganegaraan
harus membekali generasi muda dengan keterampilan ini agar mereka bisa menghadapi
tantangan yang kompleks, menganalisis informasi dengan cermat, serta merumuskan
solusi-solusi baru yang efektif dalam lingkungan yang terus berubah.
4. Partisipasi Sipil dan Politik Digital:
Generasi muda perlu didorong untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik dan sosial
melalui platform digital. Pendidikan kewarganegaraan harus mengajarkan pentingnya
partisipasi aktif dalam diskusi, pengambilan keputusan bersama, serta bagaimana
menggunakan teknologi sebagai alat untuk menciptakan perubahan positif dalam
masyarakat.
5. Identitas Global dan Kemanusiaan:
Melalui pendidikan kewarganegaraan, generasi muda dapat membangun identitas yang
inklusif secara global serta kesadaran akan isu-isu kemanusiaan. Mereka harus
dipersiapkan untuk memahami keragaman budaya, memperjuangkan nilai-nilai
kemanusiaan seperti empati, toleransi, dan keadilan, serta membangun kolaborasi lintas
batas untuk menyelesaikan masalah global seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial,
dan ketidaksetaraan.
Dengan penerapan pendidikan kewarganegaraan yang komprehensif, generasi muda dapat
memiliki landasan yang kuat dalam menghadapi perubahan cepat di Era Industry 4.0 dan Society
5.0. Mereka akan mampu menjadi warga yang cerdas dalam menggunakan teknologi, berperan
aktif dalam masyarakat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang esensial dalam
membentuk masa depan yang berkelanjutan.
Masyarakat sering terlena akibat semakin pesatnya perkembangan teknologi. Tidak
jarang segala sesuatu yang dapat diatasi dengan adanya bantuan mesin menjadi hal yang
sangat disorot masyarakat tetapi membuat banyak masyarakat melupakan kewajibannya
sebagai manusia yang bertanggung jawab sebagai masyarakat dan warga negara. Untuk
menghadapi era yang akan datang masing-masing individu diharapkan memiliki keterampilan
dalam dirinya sendiri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Keterampilan yang dimaksud tersebut termuat dalam satu pembelajaran yaitu pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam implementasinya Pendidikan Kewarganegaraan memiliki
tiga kompetensi yang harus dikuasai tiap individu. Kompetensi yang dimaksud adalah civic
knowledge(pengetahuan), civic skills(keterampilan), dan civic dispositions(sikap). Dengan
menguasai ketiga kompetensi tersebut akan membuat generasi muda menjadi warga negara
yang memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam menyelesaikan permasalahan sosial
yang ada. Pendidikan Kewarganegaraan juga bertujuan membentuk kepekaan dan rasa
tanggungjawab yang nantinya akan bermanfaat dalam memecahkan segala permasalahan
sosial yang ada dengan cerdas sesuai peran dan fungsi warga negara. Karena hal tersebut,
Pendidikan Kewarganegaraan bukan sekedar pembelajaran bagi setiap individu dalam
memaknai pengertian hak dan kewajiban saja, melainkan juga bagaimana ia mengelaborasi
keterampilan serta sikap yang ia bangun dengan segala pengetahuan yang telah ia miliki.
Dengan begitu generasi muda akan mampu menghadapi Era Industry 4.0 dan Society 5.0 yang
akan datang.
Pembelajaran dari Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pembelajaran di segala
jenjang pendidikan yang sangat berperan penting untuk memperbaiki kualitas pendidikan di
Indonesia khususnya dalam membangun karakter generasi muda. Pendidikan
Kewarganegaraan tidak hanya membekali pengetahuan saja tetapi juga membekali kecakapan
atau keterampilan dan karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini didukung oleh Dewi
pada (Dewi, & Ulfiah, 2021) yang menyebutkan bahwa karakter yang sesuai dengan bangsa
Indonesia merupakan karakter warga negara yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Dalam Pancasila sudah terangkum karakter-karakter yang sesuai dengan bangsa
Indonesia, dengan begitu Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan salah satu instrumen
pembentuk karakter bangsa. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi pembelajaran yang dapat
menjadi pedoman dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka
menghadapi Era Industry 4.0 dan Society 5.0 yang akan datang sehingga Indonesia tidak akan
kalah dalam bersaing dengan negara-negara lain (Kirani & Najicha, 2022).

Daftar Pustaka
Amalia Setiawati, N., & Rachman, B. (2022). Peran Pendidikan Pancasila Di Masa Society 5.0.
Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 875–880.
Amalia Yunia Rahmawati. (2020). 済無No Title No Title No Title. July, 1–23.
Annisa, R. N., & Dewi, D. A. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan di Era Revolusi 4.0. IJoIS:
Indonesian Journal of Islamic Studies, 2(1), 47–57. https://doi.org/10.59525/ijois.v2i1.26
Handitya, B. (2021). Membangun Karakter Pancasila Dalam Menghadapi Era Society 5.0. Jurnal
Pancasila, 2(2), 45–58. https://journal.ugm.ac.id/pancasila/article/view/70085
Humaeroh, S., & Dewi, D. A. (2021). Peran Pendidikan Kewarganegaraan di Era Globalisasi
Dalam Pembentukan Karakter Siswa. Journal on Education, 3(3), 216–222.
https://doi.org/10.31004/joe.v3i3.381
Kirani, A. P., & Najicha, F. U. (2022). Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pedoman
dalam Menghadapi Era Society 5.0 Mendatang. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 8(2), 767–
773. https://doi.org/10.31949/educatio.v8i2.2391
Komala, R. (2012). PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI GENERASI
MILENIAL DALAM MENANAMKAN JIWA NASIONALISME DI ERA GLOBALISASI (The
Role Of Citizenship Education For The Millenial Generation In Implenenting The Soul Of
Nationalism In The Globalization Era).
L, S. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Nilai Dan Pendidikan Hukum
Dalam Mewujudkan Warga Negara Yang Cerdas Dan Baik (Smart and Good Citizen). Jurnal
Pemikiran Dan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya, XIV(2), 112–120.
https://ojs.unm.ac.id/supremasi/article/view/13143
Teknowijoyo, F. (2022). Relevansi Industri 4.0 dan Society 5.0 Terhadap Pendidikan Di Indonesia.
Educatio, 16(2), 173–184. https://doi.org/10.29408/edc.v16i2.4492

Anda mungkin juga menyukai