Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RUTIN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh:

Nama : Dania Rahyl Sophia


Nim : 4221131033
Kelas : PSPK 22 E
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Dr. Mariani., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
TUGAS RUTIN BAB I
1. Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan mengalami dinamika dan tantangan tersendiri
dalam menghadapi permasalahan bangsa. Hal apa yang melandasi penyelenggaraan
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi?
Jawab:
- Kesadaran Akan Kewajiban Kewarganegaraan: Perguruan tinggi mempunyai peran
dalam mengembangkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa tentang hak dan
kewajiban sebagai warga negara. Hal ini meliputi pemahaman tentang konstitusi,
hukum, serta tanggung jawab dalam proses demokrasi dan partisipasi aktif dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Dampak Globalisasi: Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi perlu merespons
dampak globalisasi dan interkoneksi antarnegara. Mahasiswa perlu memahami peran
mereka dalam konteks global dan bagaimana isu-isu global dapat memengaruhi
permasalahan dalam negeri.
- Multikulturalisme dan Keanekaragaman: Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan
di perguruan tinggi harus mencerminkan keanekaragaman masyarakat modern.
Pendidikan ini perlu mengajarkan nilai-nilai toleransi, penghargaan terhadap keragaman
budaya, dan keterampilan berinteraksi di lingkungan yang beragam.
- Teknologi dan Informasi: Teknologi informasi telah mengubah cara orang
berkomunikasi dan memperoleh informasi. Pendidikan Kewarganegaraan perlu
mengajarkan tentang penggunaan yang bertanggung jawab terhadap teknologi ini, serta
dampaknya pada hak asasi manusia, privasi, dan kehidupan sosial.
- Partisipasi Sosial dan Politik: Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi perlu
mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam isu-isu sosial dan politik. Hal ini
mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis kebijakan publik, dan
berkontribusi dalam advokasi atau gerakan sosial.
- Keterlibatan dengan Komunitas: Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi juga
sebaiknya melibatkan mahasiswa dalam proyek-proyek komunitas, pengabdian
masyarakat, atau magang yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Ini akan memberikan
pengalaman praktis dalam menerapkan konsep-konsep kewarganegaraan dalam
kehidupan nyata.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi


juga perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mengintegrasikan isu-isu aktual
yang dihadapi bangsa dan dunia. Hal ini akan membantu menghasilkan lulusan yang tidak
hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang
peran mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab dalam masyarakat global.
2. Berikan penjelasan anda bahwa Pendidikan Kewarganegaraan saat ini masih relevan
untuk dipelajari?
Jawab: Berikut beberapa alasan mengapa pendidikan kewarganegaraan masih relevan:

- Pemahaman tentang Proses Demokrasi: Pendidikan kewarganegaraan membantu


individu memahami prinsip-prinsip dasar demokrasi, seperti hak asasi manusia,
kebebasan berekspresi, partisipasi politik, dan proses pengambilan keputusan. Pada
era informasi digital pada saat ini, pemahaman ini menjadi semakin penting untuk
membantu orang memilah informasi yang sahih dan terlibat dalam proses
demokratis dengan bijak.
- Penghargaan terhadap Keanekaragaman: Dunia saat ini semakin terhubung secara
global, dan orang sering berinteraksi dengan individu dari berbagai budaya dan
latar belakang. Pendidikan kewarganegaraan juga membantu mengembangkan
pemahaman tentang nilai-nilai multikulturalisme, toleransi, dan penghargaan
terhadap perbedaan. Ini penting dalam menghindari konflik dan membangun
kerjasama di masyarakat yang beragam.
- Keterampilan Berpikir Kritis dan Analitis: Pendidikan kewarganegaraan sering
mengajarkan keterampilan berpikir kritis, seperti kemampuan menganalisis
informasi, mengenali bias, dan menyusun argumen yang kuat. Di tengah arus
informasi yang besar dan beragam, kemampuan ini memungkinkan individu untuk
membuat keputusan yang lebih baik dan berpikir secara mendalam tentang isu-isu
penting.
- Ketertiban Sosial dan Keadilan: Pendidikan kewarganegaraan membantu dalam
membangun kesadaran tentang pentingnya ketertiban sosial, hak asasi manusia,
dan keadilan. Ini penting dalam menjaga stabilitas masyarakat dan mencegah
ketidaksetaraan serta pelanggaran hak-hak individu.
- Pemahaman tentang Hak dan Kewajiban: Pendidikan kewarganegaraan membantu
individu memahami hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara. Ini termasuk
tanggung jawab terhadap masyarakat, lingkungan, serta kontribusi positif terhadap
pembangunan sosial dan ekonomi.

Dari beberapa alasan di atas, pendidikan kewarganegaraan masih memiliki peran yang
penting dalam membentuk individu yang sadar akan perannya dalam masyarakat dan
dunia. Ini adalah landasan bagi pembentukan warga negara yang berpikiran terbuka,
terinformasi, bertanggung jawab, dan aktif dalam menghadapi perubahan zaman.

3. Kemukakan permasalahan yang muncul dan Pendidikan Kewarganegaraan memiliki


peran dalam menanggulanginya?
Jawab:
▪ Ketidakpedulian Politik dan Sosial: Banyak individu yang cenderung apatis
terhadap masalah-masalah politik dan sosial. Pendidikan kewarganegaraan dapat
membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya partisipasi aktif dalam proses
demokrasi, memahami dampak kebijakan publik, dan merespons isu-isu penting.
▪ Krisis Lingkungan dan Keberlanjutan: Pendidikan kewarganegaraan dapat
memberikan pemahaman tentang isu-isu lingkungan, memotivasi individu untuk
mengambil tindakan positif dalam mengurangi dampak lingkungan, serta
mendorong kesadaran akan perlunya keberlanjutan dalam pola hidup dan
konsumsi.
▪ Ketidaksetaraan dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia: Melalui pendidikan
kewarganegaraan, individu dapat memahami hak asasi manusia dan mengenali
tindakan yang melanggar hak-hak tersebut. Pendidikan ini dapat membantu
melawan diskriminasi, menuntut keadilan, dan mempromosikan hak-hak yang
sama bagi semua warga negara.
▪ Krisis Nilai dan Etika: Pendidikan kewarganegaraan juga berperan dalam
membangun dasar etika yang kuat pada individu. Ini membantu melawan korupsi,
perilaku tidak etis, dan mendorong individu untuk mengambil tindakan
berdasarkan prinsip-prinsip moral yang benar.
▪ Penyebaran Informasi Palsu dan Manipulasi Media: Pendidikan kewarganegaraan
dapat mengajarkan literasi media, membantu individu memahami bagaimana
mengidentifikasi informasi palsu, menghindari penyebaran berita palsu, serta
berpikir kritis terhadap informasi yang diterima.
▪ Kurangnya Partisipasi Masyarakat: Pendidikan kewarganegaraan mendorong
individu untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan politik, serta memberikan
keterampilan yang diperlukan untuk melakukan perubahan positif dalam
masyarakat.

Melalui pendidikan kewarganegaraan yang baik, individu dapat dikembangkan menjadi


warga negara yang sadar, terlibat, dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan dapat
memberikan landasan yang kuat untuk mengatasi tantangan dan membangun
masyarakat yang lebih baik.

4. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliahh wajib kurikulum bertujuan untuk


pengembangan kepribadian dan mempunyai posisi strategis dalam menyiapkan warga
negara indonesia yang diandalkan di masa depan. uraikan peran pendidikan
kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib kurikulum untuk pengembangan
kepribadian?
Jawab: Berikut ini beberapa peran utama PKn dalam pengembangan kepribadian:

- Agar dapat memahami Nilai dan Norma-Norma Kewarganegaraan: Pendidikan


kewarganegaraan dapat membantu mahasiswa memahami nilai-nilai dasar dan
norma-norma kewarganegaraan yang menjadi landasan dalam kehidupan bersama.
Diantaranya nilai-nilai demokrasi, keadilan, toleransi, dan hak asasi manusia.
Pemahaman ini membentuk landasan etika dan moral dalam berinteraksi dengan
sesama warga negara.
- Pembentukan Identitas Kewarganegaraan: Pendidikan kewarganegaraan
membantu mahasiswa mengembangkan identitas mereka sebagai warga negara
Indonesia. Ini melibatkan pemahaman tentang sejarah, budaya, bahasa, dan simbol-
simbol nasional yang membentuk identitas nasional.
- Dapat memahami Sistem Pemerintahan: Pendidikan kewarganegaraan
memperkenalkan mahasiswa pada struktur dan proses pemerintahan, serta prinsip-
prinsip dasar demokrasi. Ini membantu mahasiswa agar dapat memahami
bagaimana sistem pemerintahan bekerja, serta hak dan tanggung jawab mereka
dalam proses demokratis.
- Kemampuan Berpikir Kritis dan Analitis: Mahasiswa diajarkan untuk menganalisis
informasi, membandingkan pendapat yang berbeda, dan membuat keputusan yang
berdasarkan pemikiran yang rasional.
- Pengembangan Keterampilan Komunikasi dan Kolaborasi: Pendidikan
kewarganegaraan mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam diskusi, debat,
dan kolaborasi dalam kelas. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan
komunikasi yang efektif dan belajar untuk bekerja sama dengan orang lain yang
memiliki pandangan yang beragam dan berbagai pendapat
- Pengembangan Rasa Empati dan Kepedulian Sosial: Mahasiswa diajarkan untuk
peduli terhadap kesejahteraan masyarakat, serta merespons dengan tindakan yang
membantu mengatasi masalah sosial.

Dengan peran-peran tersebut, Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya menjadi mata


kuliah teoritis, tetapi juga menjadi tempat di mana mahasiswa dapat mengembangkan
karakter, sikap, dan keterampilan yang esensial dalam membentuk kepribadian yang
kuat dan bertanggung jawab sebagai warga negara yang diandalkan di masa depan.

5. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan proses pembelajaran yang berusaha untuk


membangun civic knowledge, civic skills, dan civic disposition, sehingga tujuan untuk
membentuk warga negara yang baik dapat terwujud. Berikan penjelasan anda terkait
kompetensi civic knowledge, civic skills, dan civic disposition dan bagaimana
keterkaitannya?
Jawab: Berikut penjelasan tentang ketiga komponen tersebut dan bagaimana
keterkaitannya:

➢ Civic Knowledge (Pengetahuan Kewarganegaraan): Civic knowledge merujuk


pada pemahaman individu tentang prinsip-prinsip, struktur, dan fungsi-fungsi dasar
dalam sistem pemerintahan, hukum, politik, dan masyarakat. Ini mencakup
pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara, sejarah dan perkembangan
negara, serta isu-isu sosial dan politik yang relevan. Misalnya, pengetahuan tentang
konstitusi, proses pemilihan umum, hak asasi manusia, dan isu-isu lingkungan
termasuk dalam civic knowledge.
➢ Civic Skills (Keterampilan Kewarganegaraan): Civic skills merujuk pada
kemampuan individu untuk mengaplikasikan pengetahuan kewarganegaraan dalam
situasi dunia nyata. Ini mencakup keterampilan berpikir kritis, berargumentasi,
berpartisipasi dalam diskusi, menyusun dan mengomunikasikan pendapat, serta
berkolaborasi dalam mengatasi masalah sosial. Civic skills juga melibatkan
kemampuan untuk berpartisipasi dalam proses demokratis, seperti memilih dalam
pemilihan umum atau berkontribusi dalam kegiatan advokasi.
➢ Civic Disposition (Sikap Kewarganegaraan): Civic disposition merujuk pada
sikap, nilai, dan motivasi individu dalam berperan sebagai warga negara yang
bertanggung jawab dan aktif. Ini mencakup sikap terhadap demokrasi, toleransi,
empati, kerjasama, serta komitmen untuk terlibat dalam masyarakat dan
memperjuangkan keadilan sosial.
Keterkaitan Ketiga Komponen:
Ketiga komponen ini saling terkait dan saling melengkapi dalam membentuk warga
negara yang baik dan aktif. Civic knowledge memberikan dasar pengetahuan yang
diperlukan untuk memahami dan mengatasi isu-isu sosial dan politik. Civic skills
memungkinkan individu untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam situasi
nyata, termasuk berpartisipasi dalam proses demokratis dan berkontribusi dalam
masyarakat. Civic disposition menggerakkan individu untuk memiliki sikap dan nilai-
nilai yang mendukung partisipasi aktif dan tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Tanpa civic knowledge, individu mungkin tidak memiliki pemahaman yang cukup
untuk bertindak secara efektif. Tanpa civic skills, pengetahuan tidak dapat diaplikasikan
dengan baik dalam praktek. Dan tanpa civic disposition, individu mungkin tidak
memiliki motivasi dan komitmen untuk terlibat dalam masyarakat. Oleh karena itu,
ketiga komponen ini perlu ditekankan dan diintegrasikan dalam pendidikan
kewarganegaraan guna menciptakan warga negara yang berpengetahuan,
berketerampilan, dan memiliki sikap yang mendukung partisipasi aktif dan kontribusi
positif dalam masyarakat dan negara.

Anda mungkin juga menyukai