Anda di halaman 1dari 9

SELAMAT DATANG DI

KAMPUS TERCINTA UPI


YPTK PADANG
MATA KULIAH
KEWARGANEGARAAN
UPI-YPTK PADANG

DOSEN PEMBIMBING

VIVI PUSPITA SARI, S.IP, M. PD


Defenisi Kewarganegaraan
1. Hendry Randal. W ( Sumantri, 2001:281) : Ilmu yang membicarakan
hubungan manusia dalam perkumpulan yang terorganisir serta hubungan
individu dengan negara.
2. Zamroni : Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan
warga negara berfikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas
menanamkan kesadaran kepada generasi baru.
3. Merphin Panjaitan : Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk
mendidik generasi muda menjadi warga negara yang demokratis,
partisipatif melalui pendidikan yang dialogal.
4. Soedijarto : Pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu peserta
didik untuk menjadi warga negara yang secara politik dewasa dan ikut
serta membangun sistem politik yang demokratis.
Secara umum Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai program yang
memuat bahasan tentang masalah kebangsaan, negara, demokrasi, HAM,
dan masyarakat madani yang menerapkan prinsip pendidikan yang
demokratis dan humanistik.
Orientasi Pendidikan Kewarganegaraan

 Orientasi feodalistik : lembaga pendidikan merupakan


tempat melatih dan mempersiapkan genarasi di masa yang
akan datang, yang mana guru/dosen sebagai satu-satunya
sumber ilmu, kebenaran dan informasi berperilaku otoriter
dan birokratis. Segi negatif orientasi ini peserta didik menjadi
manusia robot, tidak kreatif dan tidak demokratis/otoriter.
 Orientasi Humanistik : Mendidik manusia yang memiliki
potensi dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga dalam
orientasi ini manusia dijadikan objek sekaligus subjek
pembelajaran, sementara dosen diposisikan sebagai fasilitator
dan mitra dialog
Kompetensi dan Dasar Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan dan kecakapan yang terukur setelah
peserta didik mengikuti proses pembelajaran secara keseluruhan yang meliputi
kemampuan akademik, sikap dan keterampilan.

1. Kecakapan dan kemampuan penguasaan pendidikan


kewarganegaraan (Civic Knowledge), demokrasi, HAM,
masyarakat madani.
2. Kecakapan dan kemampuan sikap (civic disposition),
pengakuan kesetaraan,toleransi, kebersamaan.
3. Kecakapan dan kemampuan mengartikulasikan ketrampilan
kewarganegaraan (civic skiil), partisipasi, proses pembuatan
keputusan
TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Membentuk kecakapan kritis yang bertanggug jawab


dalam kehidupan politik baik ditingkat lokal, nasional,
regional dan global
2. Menjadikan warga negara yang baik dan mampu
menjaga persatuan
3. Menghasilkan mahasiswa yang berfikir kritis dan
bertindak demokratis
4. Mampu mengembangkan kurtur demokrasi
5. Membentuk mahasiswa sebagai warga negara yang baik
dan bertanggung jawab
Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
Demokrasi, HAM dan Masyarakat
Keuntungan Orientasi Humanistik
 Kreativitas tinggi
 Mandiri &toleransi tinggi
 Pengalaman belajar lebih bermakna
(learning experience)
 Dapat menemukan jati diri (learning to
be)
 Sadar & bertanggung jawab
 Sadar akan realitas keragaman
 Saling memerlukan
 Learning to live together : Belajar untuk
hidup bersama dalam menghadapi
dunia yang penuh konflik dan
banyaknya pelanggaran HAM
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan

 Mampu dijadikan sebagai salah satu instrumen pendidikan politik yang


mampu memberikan dukungan kapada masyarakat, terutama masyarakat
kampus melalui program pembelajaran yang mencerminkan adanya
rekonstruksi sosial, dengan cara demikian maka patologi sosial (penyakit
masyarakat) dapat dianalisis dan dicarikan jalan keluar/solusinya.
 Wahana dan instrumen untuk membangun efektifitas masyarakat bagi
tumbuhnya kultur demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara serta tumbuhnya masyarakat madani.
 Membangun kesadaran, kedewasaan, dan kemandirian serta pembebasan.
 Kebutuhan mendesak bagi bangsa dalam membangun demokrasi
berkeadaban
Alasan Pembangunan Demokrasi

 Meningkatkan gejala dan kecendrungan aturan politik, tidak melek politik.


 Pembentukan warga negara yang cerdas secara intelektual, emosional, dan sosial.
 Melahirkan generasi muda dan masyarakat luas yang mengetahui tentang pengetahuan,
nilai-nilai dan keterampilan yang diperlikan dalam mentransformasikan,
mengaktualisasikan dan melestarikan demokrasi.

Anda mungkin juga menyukai