Anda di halaman 1dari 4

23025010057@student.upnjatim.ac.

id : 23 25 057, RIFADA NUR A, KELAS G198

1. a. Kepribadian manusia Indonesia ialah sangat beragam, tetapi ada beberapa ciri khas
yang sering dikaitkan dengan budaya dan nilai-nilai Indonesia. Ini termasuk keramahan,
gotong royong, toleransi, keberagaman, kearifan lokal, dan semangat untuk bersatu dalam
perbedaan. Orang Indonesia juga sering dikenal sebagai orang yang ramah, suka bergaul,
dan memiliki semangat kekeluargaan yang kuat.

b. - Keanekaragaaman budaya Indonesia menjadikan kita harus saling menghargai dan juga
toleransi, atau yang biasa dikenal dengan ‘Bhineka Tunggal Ika’

- Partisipasi aktif dari masyarakat dalam kegiatan sosial, budaya dan politik agar mengerti
pentingnya persatuaan dan kebersamaan

- Menghargai serta mempromosikan keberagaaman budaya, bahasa, dan tradisi yang ada di
seluruh Indonesia

- Pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di seluruh Indonesia

- Memberikan perlakuan adil bagi semua warga negara, serta menegakkan hukum untuk
menjaga stabilitas dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari

c. - Melindungi dan merawat ekosistem alam Indonesia dengan cara mengurangi deforestasi
dan menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan

- Mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan dampak lingkungan,


mempromosikan energi terbarukan, dan mengurangi limbah serta polusi

- Pemanfaatan sumber daya alam dengan penuh tangung jawab serta memperhatikan
keberlanjutan dan keberagaman lingkungan

2. a. Menjadikan lulusan yang berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

b. Lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam di bidang studi
mereka, mampu menerapkannya, memiliki kemampuan analisis dan pemecahan masalah.
Diharapkan juga memiliki sikap etis dan profesional dalam menjalakan tugas dan tanggung
jawab mereka diberbagai bidang, baik dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.

c. Profesional adalah memiliki pendidikan formal atau pelatihan khusus dalam bidangnya, dan
mereka melakukan pekerjaan dengan tingkat keahlian dan standar tertentu

d. Sarjana yang profesional adalah Lulusan seseorang yang tidak hanya memiliki gelar
sarjana dari suatu universitas, namun juga mampu secara efektif menerapkan pengetahuan
dan keterampilan yang diperolehnya dalam lingkungan kerja atau praktik profesional. Mereka
tidak hanya memiliki keahlian akademis di bidangnya, namun juga keterampilan praktis yang
diperlukan untuk berhasil dalam profesinya.

3. a. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

b. Kewarganegaraan secara etimologi adalah hal yang mengacu pada hubungan atau status
seseorang sebagai warga negara atau anggota negara atau kelompok politik tertentu.

c. Kewarganegaraan secara terminologi adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan
warga negara. Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

d. Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi


politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh
positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses
guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis
dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

4. a. Penduduk adalah setiap orang yang tinggal di wilayah Indonesia, baik secara sementara
maupun tetap, dan memiliki hubungan dengan negara Indonesia. Warganegara adalah setiap
orang yang diakui sebagai anggota negara Indonesia sesuai dengan hukum yang berlaku.

b. Penduduk adalah warga negara Indonesia serta orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Warga negara diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi anggota sebuah
negara. Bangsa adalah kelompok masyarakat yang hidup berdampingan dengan asal
keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Rakyat adalah
semua orang yang berada di suatu daerah, bangsa, atau negara.

5. Menekankan pada pembentukan warga negara agar memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air, penguatan identitas kebangsaan, pengembangan berpikir kritis, penguatan
partisipasi polotik, pemahaman sistem politik, pemahaman sistem toleransi, pengembangan
kesatuan dan persatuan.

6. a. Periode I : Pendidikan kewarganegaraan berfokus pada membangun loyalitas dan


kesetiaan kepada pemerintah dan penguasa.
b. Periode II : Pendidikan kewarganegaraan secara bertahap beralih dari kesetiaan kepada
pemerintah ke peningkatan kesadaran politik dan partisipasi masyarakat dalam proses
demokrasi.

c. Periode III : Pendidikan kewarganegaraan semakin menitikberatkan pada pembentukan


karakter moral dan etika serta pengembangan keterampilan sosial yang diperlukan untuk
hidup dalam masyarakat yang majemuk dan kompleks.

d. Periode IV : Pendidikan kewarganegaraan berfokus pada pengembangan keterampilan


sosial, kritis, dan analitis yang diperlukan untuk mengatasi tantangan global dalam
masyarakat yang semakin saling terhubung.

e. Periode V : Pendidikan kewarganegaraan menekankan transisi menuju kesadaran global


yang lebih dalam dan tanggap terhadap perubahan sosial, lingkungan, dan teknologi.

f. Periode VI : Pendidikan kewarganegaraan berfokus untuk mendidik individu dengan


pemahaman holistik tentang kewarganegaraan dalam konteks era digital dan globalisasi yang
semakin kompleks.

7. a. Dalam dekade berikutnya, pendidikan kewarganegaraan di Indonesia kemungkinan akan


lebih fokus pada pemahaman konstitusi, hak asasi manusia, dan pluralisme sosial. Dalam 30
tahun ke depan, pendidikan kewarganegaraan mungkin akan lebih terfokus pada isu-isu
global seperti perdamaian, kelestarian lingkungan, dan teknologi. Sementara itu, 100 tahun
dari sekarang, pendidikan kewarganegaraan dapat mengalami transformasi besar dengan
pendekatan yang lebih komprehensif dan adaptif terhadap perubahan sosial, teknologi, dan
geopolitik global.

b. Peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi tonggak
penting dalam pendidikan kewarganegaraan. Saya berharap masyarakat Indonesia akan
menggunakan kesempatan ini untuk memperkuat pemahaman mereka tentang konstitusi
negara dan nilai-nilai kewarganegaraan. Acara peringatannya meliputi pendidikan intensif
tentang sejarah, demokrasi, hak asasi manusia, dan pluralisme, dengan penekanan pada
pengembangan kesadaran kritis dan partisipasi aktif dalam pembangunan bangsa. Hal ini
akan menjadi peluang untuk membangun generasi yang lebih terdidik, berpengetahuan dan
berwawasan kewarganegaraan demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

c. Pada periode tersebut, adanya bonus demografi di Indonesia dapat dilihat sebagai sebuah
peluang besar. Mengingat banyaknya penduduk produktif, maka potensi pertumbuhan
ekonomi yang pesat dan pembangunan sosial yang berkelanjutan sangat besar. Bonus
demografi dapat menjadi pendorong penting pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan
produktivitas, dan inovasi di berbagai sektor. Namun, untuk mewujudkan potensi ini menjadi
manfaat nyata, diperlukan investasi besar di bidang pendidikan, pelatihan kejuruan,
kesehatan dan pembangunan infrastruktur untuk menciptakan peluang kerja yang layak dan
meningkatkan kualitas hidup generasi muda. Jika tidak dikelola dengan baik, bonus
demografi juga dapat menimbulkan ancaman berupa pengangguran massal, kemiskinan, dan
peningkatan kesenjangan sosial. Oleh karena itu, pentingnya untuk melihat hal ini sebagai
peluang dan mengambil tindakan yang tepat untuk memaksimalkan manfaatnya bagi
pembangunan Indonesia.

d. Tuntutan, kebutuhan dan tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia sangatlah


beragam dan kompleks, meliputi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pengentasan
kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, pembangunan infrastruktur,
perlindungan lingkungan hidup, penegakan hukum dan keadilan sosial. Semua ini berkaitan
erat dengan persoalan kewarganegaraan, karena menyangkut hak dan kewajiban warga
negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan negaranya dan perlindungan hak-hak dasar.
Misalnya, partisipasi aktif warga negara dalam proses demokrasi merupakan upaya penting
untuk menjaga stabilitas politik dan menjamin pemerintahan yang baik. Selain itu, hak warga
negara atas akses yang adil terhadap layanan kesehatan, pendidikan dan pekerjaan juga
merupakan bagian penting dari pembangunan inklusif. Tantangan seperti korupsi,
kesenjangan ekonomi, dan konflik sosial juga berdampak langsung pada hak dan tanggung
jawab warga negara. Memahami hubungan kompleks antara isu kewarganegaraan dan
tuntutan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi negara Indonesia akan membantu
pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk memperkuat lembaga-lembaga demokrasi,
meningkatkan partisipasi masyarakat, dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Mengikuti
Konstitusi dan prinsip-prinsip kewarganegaraan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai