Rencana Penelitian
Rencana Penelitian
GANDUL
S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Gardu Induk (GI) merupakan bagian dari sistem tenaga listrik, tanpa adanya
Gardu Induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan
Gardu Induk diperlukan perhitungan yang tepat sesuai dengan kebutuhan, selain itu
Gardu Induk yang didesain harus aman dan dapat diandalkan. Adapun untuk
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk menyalurkan tegangan dari 150kV
adalah DS (Disconnecting Switch), CB (Circuit Breaker), CT (Current
Transformer), VT (Voltage Transformer), LA (Lightning Arrester) dan
Transformator step down 20kV. Pada Transformator step down itulah tegangan
diturunkan dari tegangan 150kV ke 20kV yang selanjutnya akan disalurkan ke
Cubicle 20kV. Sebagai salah satu konsumen besar yang menggunakan energy besar
biasanya langsung mengambil sumber listrik dari Gardu Induk terdekat untuk
kemudian disalurkan ke Gardu Induk (GI) pemakaian sendiri. (Sugianto.2022)
2.2 Kajian Empiris
Beberapa kajian yang didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
oleh peneliti lain di bidang analisis rugi daya dan jatuh tegangan yang masih memiliki
peluang yang dapat dikembangkan selanjutnya dipaparkan di bawah ini.
Penelitian pertama dilakukan oleh Shahlan.2017 berjudul “ANALISIS RUGI
DAYA DAN JATUH TEGANGAN PADA SALURAN TRANSMISI 150KV PADA
GARDU
INDUK PALUR-MASARAN”. Peneletian ini dilakukan dengan batasan waktu hanya 1
bulan yaitu pada bulan maret 2017. Hasil menunjukkan bahwa rugi-rugi daya pada 1
bulan penelitian mencapai nilai yang cukup besar yaitu 384.025 kW. Akibat daya yang
hilang saat terjadi rugi-rugi daya, pihak penyedia listrik (PLN) mengalami kerugian
yang cukup besar, kerugian mencapai Rp. 434.716.300. Jatuh tegangan pada GI Palur-
Masaran
masih dalam toleransi sesuai dengan standar tegangan yang ditentukan oleh PLN yaitu
kurang dari 10%.
Penelitian kedua oleh S wahyudi.2017 berjudul “ANALISIS RUGI DAYA DAN
JATUH TEGANGAN PADA PENYULANG KIMA”. Peneliti mengukur rugi daya
pada setiap jalur arus atau jalan dan didapatkan hasil rugi daya terbesar terjadi pada Jl.
Kima Raya yaitu sebesar 44,149 W, sedangkan rugi daya terkecil terjadi pada Jl. Kima
4 yaitu sebesar 0,00034 W. Peneliti memberikan kesimpulan bahwa penyebab rugi daya
terbagi atas 2, secara teknis dan non-teknis. Secara teknis rugi daya diakibatkan oleh
sifat daya hantar material / peralatan listrik itu sendiri dan sangat bergantung dari
kualitas bahan dari material / peralatan listrik tersebut. Kerugian tersebut bisa jadi
berupa panas, jarak dan luas penampang penghantar. Secara non-teknis muncul akibat
masalah pada penyaluran sistem tenaga listrik, misalnya seperti pencurian dan
penyambungan listrik secara ilegal, serta adanya pengaruh dari luar seperti pepohonan.
Pada tahun yang sama namun pada jenis jaringan listrik yang berbeda, penelitian
lain juga dilakukan oleh Josafat.2017 yang berjudul “ANALISA RUGI-RUGI DAYA
JARINGAN DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) AREA MANADO 2017”. Pada
penelitian ini menganalisa rugi daya pada jaringan listrik tegangan menengah dan
didapatkan hasil bahwa rugi-rugi daya pada jaringan distribusi di area Manado masih
sangat tinggi yaitu sebesar 1.962.051,492 kWh. Peneliti juga menambahkan saran dan
solusi agar panjang saluran diseimbangkan atau dibagi secara merata, atau luas
penampang saluran lebih diperbesar dan juga Menambah gardu hubung untuk
memperkecil jarak penghantar agar kerugian daya tidak terlalu besar.
2.3 Kerangka Berpikir
Rugi daya dan jatuh tegangan merupakan hal yang wajar dalam suatu sistem tenaga
listrik yang kompleks. Namun peraturan tetap membatasi nilai toleransi yaitu sebesar
5% untuk rugi daya dan +5% dan -10% untuk jatuh tegangan. Peraturan tersebut
ditetapkan demi mewujudkan suatu sistem tenaga listrik yang optimal. Secara teknis
rugi daya diakibatkan oleh sifat daya hantar material / peralatan listrik itu sendiri dan
sangat bergantung dari kualitas bahan dari material / peralatan listrik tersebut. Kerugian
tersebut bisa jadi berupa panas, jarak dan luas penampang penghantar.
Untuk menganalisa rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran transmisi tegangan
150 kV Sidoarjo-New Porong, langkah pertama adalah dengan menghitung resistansi
total. Kemudian menghitung rugi daya dengan besar arus yang berbeda pada tiap
fasanya akibat pembagian beban yang kurang seimbang. Setelah nilai rugi daya
diketahui, selanjutnya yaitu menghitung jatuh tegangan dengan mengetahui nilai
tegangan pada titik kirim dan terima. Dihitung pula Kerugian biaya yang dialami PLN
akibat adanya daya listrik yang hilang pada saat proses pentransmisian.
2.4 Hipotesis
Berdasarkan pengamatan sekilas penulis menyimpulkan hipotesis bahwa nilai rugi
daya pada saluran transmisi 150 kV Sidoarjo-New Porong masih dibawah batas
maksimal nilai toleransi. Hal ini dikarenakan jarak sirkuit yang tidak terlalu jauh dan
total beban yang tidak terlalu besar. Beban pada saluran ini hanya sebatas beban rumah
tangga dan beberapa industri kecil.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Sampel daya yang terjadi pada tiap fasa pada saluran transmisi Gardu Induk
Sidoarjo – Gardu Induk New Porong sealama 1 bulan.
2. Sampel daya yang terjadi pada 3 fasa pada saluran transmisi Gardu Induk
Sidoarjo
– Gardu Induk New Porong selama 1 bulan.
3. Sampel tegangan pada titik kirim (Gardu Induk Sidoarjo) dan titik terima (Gardu
Induk New Porong).
Ketiga sampel tersebut yang nantinya akan menjadi indikator hasil kinerja sistem
transmisi masih di dalam batas toleransi kerugian daya dan jatuh tegangan dalam artian
sistem andal atau di luar batas toleransi dalam arti sistem terganggu.
3.4 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat:
3.4.1 Variabel bebas
Variabel bebas (X) adalah variabel yang variasinya mempengaruhi variabel
lain atau dapat juga dikatakan variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain
ingin diketahui. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah rugi
daya (X1) dan jatuh tegangan (X2).
3.4.2 Variabel terikat
Variabel terikat (Y) adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui
besarnya efek atau pengaruh variabel lain atau variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah
keandalan sistem.
3.5 Analisis Data
3.5.1 Uji persyaratan analisis
Sebelum dilakukan analisis dengan regresi, dilakukan uji persyaratan analisis
terlebih dahulu. Uji persyaratan analisis, meliputi:
a. Uji Normalitas
b. Uji Linearitas
Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisa data". Keputusan dari
uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Hal ini
merupakan pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis
nol adalah benar.
DAFTAR PUSTAKA
Hariyadi, S., & Umar, S. T. M. T. (2017). Analisis Rugi-Rugi Daya Dan Jatuh
Tegangan Pada Saluran Transmisi Tegangan Tinggi 150 Kv Pada Gardu Induk
Palur–Masaran (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Hontong, N. J., Tuegeh, M., & Patras, L. S. (2015). Analisa Rugi –Rugi Daya Pada
Jaringan Distribusi Di PT. PLN Palu. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 4(1),
64- 71.
Mangundap, J., Silimang, S., & Tumaliang, H. (2018). Analisa Rugi-Rugi Daya
Jaringan Distribusi Di PT. PLN (Persero) Area Manado 2017. Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer, 7(3), 219-226.
Sonong, S., Herman, N., Zulhaq, Z., & Dedi, P. (2017). analisis rugi daya dan jatuh
tegangan pada penyulang kima. Sinergi, 15(2).
Sugianto, U., Kurniati, R. R., & Zunaida, D. (2022). Pengaruh Budaya Organisasi dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi
Malang. JIAGABI (Jurnal Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis), 11(2), 1-11.
Sujatmiko, H. (2009). Analisis kerugian daya pada saluran transmisi tegangan ekstra
tinggi 500 kv di pt Pln (persero) penyaluran & pusat pengaturan beban (p3b) jawa
bali regional jawa tengah & diy unit pelayanan transmisi semarang. Jurnal Teknik
Elektro, 1(1).
Zaini, S., Triansyah, E., Adipradana, W., & Herlina, H. (2021). PERHITUNGAN
RUGI- RUGI DAYA DAN JATUH TEGANGAN PADA TRANSFORMATOR
AKIBAT ADANYA KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS
NETRAL.
Applicable Innovation of Engineering and Science Research (AVoER), 465-470.