Anda di halaman 1dari 3

Ruang Kolaborasi Topik 5

NAMA : Ade Martha Fernanda S.

Ade Dwi Setyo Budi

Diat Amarullah

M. Ghofron Yasa

Firman Kurnia Hajar D

Pembelajaran Sosio Emosional

1. Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok. Setiap kelompok
terdiri atas minimal 2 orang atau sesuai pembagian dalam kelas.
2. Tugas :
○ Observasi kelas Anda saat ini dan kemudian jelaskan iklim kelas Anda? Siapa yang lebih
berperan dalam pembelajaran? Bagaimana peran guru, bagaimana peran peserta didik
di kelas?

Iklim di kelas cukup kondusif untuk pembelajaran. Tersedia fasilitas yang cukup
memadai untuk pendukung pembelajaran. Yang lebih berperan dalam pembelajaran yaitu
guru. Guru sebagai sumber utama dalam pembelajaran. Peserta didik belajar melalui buku
paket yang disediakan sekolah. Peserta didik mengerjakan buku paket tersebut dengan
perintah dari guru. Peserta didik yang aktif bisa dihitung dengan jari. Peserta didik yang
lain enggan untuk lebih terlibat aktif dalam pembelajaran. Bahkan terkadang mereka
tidak sungkan menyampaikan pada guru untuk memberikan tugas yang mudah saja.
Walaupun jika sebenarnya mereka diberikan tugas yang menantang, mereka pun bisa
mengerjakannya dengan baik.

○ Pada bagian sebelumnya Anda diminta untuk menonton film “Laskar Pelangi” dan
“HICHKI” bagaimana iklim kelas pada dua setting tersebut? Observasilah bagaimana
perilaku guru dan peserta didik yang ada di film tersebut. Bagaimana peran guru?
Bagaimana tingkah laku awal peserta didik apakah ada perubahan perilaku? Mengapa?
a. Film ‘Laskar Pelangi:
Meskipun secara fasilitas, kelas dalam laskar pelangi jauh dari ideal, interaksi dalam
kelas antara guru dan murid berjalan dengan sangat baik. Bu Muslimah dan Pak
Harfan sebagai guru berperan memberikan tidak saja pelajaran akademik agar mereka
pandai secara kognitif, namun juga agar mereka memiliki moral yang baik. Tidak
hanya itu, Pak Harfan dan Bu Mus juga menjadi motivator yang dapat menularkan
semangat positif pada peserta didiknya. Mereka juga banyak memberikan teladan
mengenai nilai-nilai kehidupan mengenai keikhlasan, kesabaran, dan pantang
menyerah. Pak Harfan dan Bu Mus merupakan profil guru yang baik yaitu yang
berakhlak mulia, menumbuhkan dimensi moral, dan memiliki peranan untuk
merangsang dan memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini membuat yang awalnya
peserta didik di SD Muhammadiyah itu kehilangan semangat karena segala
keterbatasan yang mereka punya akhirnya mempunyai semangat yang tinggi dalam
belajar dan bersekolah. Bahkan bisa menorehkan prestasi luar biasa yang
mengalahkan SD PN Timah. Sebuah keajaiban di tengah kemustahilan.

b. Film ‘HICHKI”:
Iklim kelas pada film Hichki sebenarnya tidak kondusif karena sekolah melakukan
diskriminasi pada kelas yang diampu oleh Ibu Naina itu. Kelas tersebut diberikan
label nakal dan dianggap mempunyai kemampuan di bawah rata-rata. Namun Bu
Naina berperan sebagai guru yang tidak pantang menyerah dalam membentuk anak
didik nya menjadi lebih baik. Saat Bu Naina memanggil wali murid untuk datang
namun tak ada yang datang, Bu Naina sendirilah yang datang ke rumah murid-
muridnya. Tak hanya itu Bu Naina melakukan segala cara agar bisa membantu murid-
muridnya. Hasilnya, mereka dapat menjadi murid yang sama pintarnya dengan murid
yang lain. Bahkan mereka juga telah diakui dan mendapat lencana prefek dari sekolah.
Film hichki mengajarkan bahwa tidak ada murid yang buruk. Bu Naina selalu yakin
pada murid-muridnya bahwa mereka bukan anak yang nakal dan bisa bersaing dengan
baik dengan anak lainnya.

Anda mungkin juga menyukai