Anda di halaman 1dari 167

MODUL AJAR

USAHA, HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA DAN KAPASITAS PANAS

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Pada modul Fisika kali ini akan diungkap hal-hal yang berhubungan dengan Termodinamika
yang mencakup : usaha, hukum-hukum termodinamika, kapasitas kalor, entropi, proses pada
mesin kalor. Sebelum mempelajari modul kali ini ada pra syarat yaitu Anda harus sudah
memahami dan menguasai modul sebelumnya tentang Teori Kinetik Gas.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari pelajaran atau materi tentang Termodinamika
dalam kehidupan sehari-hari, dari lokomotif ketel uap sampai alat pendingin. Itulah
sebabnya bahwa materi Termodinamika menjadi bagian yang penting untuk dipelajari dan
dibuatkan Modul pembelajaran.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung
V. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Memahami pengertian Usaha oleh sistem.
 Menganalisis usaha tekanan tetap
 Menganalisis usaha pada suhu tetap
 Menganalisis usaha pada Volume tetap
 Menganalisis proses adiabatik
 Menganalisis Hukum Pertama Termodinamika
 Menganalisis kapasitas kalor

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan Hukum Termodinamika
 Membuat karya/model penerapan Hukum I dan II Termodinamika dan makna fisisnya

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Guru mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta didik seputar Usaha, Hukum Pertama
Termodinamika dan Kapasitas Panas
 Guru membandingakan jawaban peserta didik satu dengan jawaban peserta didik lainnya.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Usaha, Hukum Pertama Termodinamika dan Kapasitas
Panas
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Usaha,
masalah
Hukum Pertama Termodinamika dan Kapasitas Panas
Mengamati dengan seksama materi : Usaha, Hukum Pertama

Termodinamika dan Kapasitas Panas, dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya
Pengumpula  Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Usaha, Hukum
Pertama Termodinamika dan Kapasitas Panas
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Usaha, Hukum Pertama
Termodinamika dan Kapasitas Panas
Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Usaha, Hukum Pertama Termodinamika
dan Kapasitas Panas.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Usaha, Hukum
Pertama Termodinamika dan Kapasitas Panas.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Usaha, Hukum Pertama
kesimpulan Termodinamika dan Kapasitas Panas berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Usaha, Hukum Pertama Termodinamika dan Kapasitas Panas.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Usaha, Hukum Pertama Termodinamika dan Kapasitas Panas dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Usaha, Hukum Pertama
Termodinamika dan Kapasitas Panas dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya mampu memahami pengertian usaha oleh Sistem
2 Saya mampu menjelaskan pengertian usaha pada tekanan tetap
3 Saya mampu menjelaskan pengertian usaha pada suhu tetap
4 Saya mampu menjelaskan pengertian usaha pada volume tetap
5 Saya mampu menganalisis proses adiabatic
6 Saya mampu menganalisis HukumPertama
Termodinamika
7 Saya mampu menganalisis kapasitas kalor
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

Setelah mempelajari hukum pertama termodinamika, Anda tidak boleh puas sebelum
mengetahui penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Coba perhatikan gambar berikut !

Termos

Gambar 2. Thermos yang dapat menyimpan air panas

Dirumah Anda pasti ada termos atau alat untuk menyimpan air panas. Jika termos diisi air panas
dan tidak dibuka maka air didalam termos akan tetap panas untuk beberapa hari. Jelaskan
konsep ini dengan menggunakan Hukum Pertama Termodinamika .

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

USAHA

Kita sudah mempelajari tentang usaha pada semester lalu. Apabila melakukan usaha pada suatu
sistem, maka kita memindahkan tenaga kita ke sistem. Sekarang kita akan membahas usaha
pada gas.
Perhatikan Gambar (1) sebuah tabung yang terpasang dengan rapat, tutup tabung bisa digeser,
kita asumsikan tidak ada gesekan. Tabung berisi gas. Bila tutup tabung kita gerakkan maka volume
akan berubah, tekanan atau suhu, atau keduanya akan berubah, sesuai dengan persamaan keadaan
gas. Begitu juga dengan gambar tabung di atas. Jika diberi kalor dari bawah maka suhunya
berubah.

Gambar 1 Sebuah tabung yang diisi gas.


Luas piston atau penghisap adalah A. Piston dapat bergeser sebesar ds. ds bisa ke atas atau ke
bawah. Tekanan dalam tabung dapat menggerakkan piston

Apabila diatur suhunya dengan cara dipanasi, maka tekanan semakin tinggi dan gas akan
mengembang secara perlahan serta memberikan tekanan pada tutup tabung. Gaya yang diberikan
gas pada tutup tabung adalah PA, dengan A adalah luas tutup. Jika tutup bergeser sejauh ds maka
usaha yang dilakukan gas pada tutup yaitu dW adalah:

dW = Fds = PAdx = PdV

Dari persamaan gas kita tahu perubahan P akan diikuti V atau T atau keduanya. Demikian juga
perubahan V akan diikuti perubahan T, V atau keduanya. Kita bisa mengatur agar salah satu dari
besaran V, P atau T konstan. Kita bisa mengetahui keadaan gas dengan mengetahui dua besaran.
Misalkan kedua besaran itu adalah P dan V, maka kita dapat menyatakan keadaan gas dengan
diagram P berbanding V. Tiap titik pada diagram menyatakan keadaan tertentu dari gas.
Bila proses terjadi pada tekanan tetap kita bisa mencari usaha yang dilakukan gas
menggunakan Persamaan (1), bila proses terjadi tidak pada tekanan konstan maka usaha adalah
luasan daerah di bawah diagram PV.

Proses Termodinamika
Gas yang berada dalam ruang tertutup dapat diubah keadaanya dengan melalui beberapa proses,
yang disebut proses termodinamika, yaitu :
1. Proses Isobarik
Yaitu proses yang berlangsung pada tekanan tetap (tekanan sama). Grafik tekanan gas (P)
terhadap volume (V) adalah sebagai berikut :
Karena tekanan sama dan suhu berubah dari T1 menjadi T2, maka berlaku hukum Charles:

W = usaha gas (J)


P = tekanan gas (Pa)
V1 = volume gas mula-mula (m3)
V2 = volume gas akhir (m3)
T1 = suhu gas mula-mula (K)
T2 = volume gas akhir (K)

2. Proses Isovolume (isokhorik)


Yaitu proses yang berlangsung pada volume tetap (volume sama). Grafik tekanan gas (P)
terhadap volume (V) adalah sebagai berikut :
Dari grafik di atas pada volume yang sama (V1 = V2), tekanan gas berubah dari P1 menjadi P2.
Usaha yang dilakukan gas pada proses isovolume adalah sama dengan nol.

Karena tekanan sama dan suhu berubah dari T1 menjadi T2, maka berlaku hukum Gay-
Lussac:

P1 = tekanan gas mula-mula (m3)


P2 = tekanan gas akhir (m3)
T1 = suhu gas mula-mula (K)
T2 = volume gas akhir (K)

3. Proses Isotermik
Yaitu proses yang berlangsung pada suhu tetap (suhu sama). Grafik tekanan gas (P)
terhadap volume (V) adalah sebagai berikut :

Dari grafik di atas pada suhu yang sama (T 1 = T2), volume gas berubah dari V1 menjadi V2 dan
tekananya berubah dari P1 menjadi P2. Usaha yang dilakukan gas pada proses isothermal
adalah :

Sesuai dengan persamaan gas umum bahwa nilai :


n.R.T = P.V
Karena tekanan sama dan suhu berubah dari T1 menjadi T2, maka berlaku hukum Boyle :
4. Proses Adiabatik
Yaitu proses perubahan keadaan gas dimana tidak ada kalor yang masuk maupun kalor yang
keluar dari sistem (Q = 0). Grafik tekanan gas (P) terh adap volume (V) adalah sebagai
berikut :

Dari grafik di atas pada suhu yang sama (T1 = T2), volume gas berubah dari V1 menjadi V2
dan tekananya berubah dari P1 menjadi P2. Usaha yang dilakukan gas pada proses
isothermal adalah :

Karena tekanan sama dan suhu berubah dari T1 menjadi T2, maka berlaku hukum
Poisson :

Hukum Pertaman Termodinamika


Hukum pertama termodinamika sebenarnya adalah kekekalan tenaga yang menghubungkan antara
usaha yang dilakukan pada sistem,panas yang ditambahkan atau dikurangkan, dan tenaga dalam
sistem.
Hukum pertama termodinamika menyatakan:
Panas yang ditambahkan pada suatu sistem sama dengan perubahan energi internal
sistem ditambah usaha yang dilakukan oleh sistem.
Jika usaha dilakukan oleh sistem pada lingkungan misalkan gas mengembang sehingga volume
tabung membesar maka usaha W bertanda positif (+). Jika usaha dilakukan pada sistem, misalkan
volume mengecil maka dilakukan usaha pada sistem atau W bertanda negatif (-). Jika positif
artinya panas diberikan kepada sistem, Q bertanda negatif jika panas keluar dari sistem.
Kita telah mempelajari berbagai proses dan usaha tiap proses. Untuk proses isobarik usaha yang
dilakukan gas adalah maka hukum termodinamika pertama menjadi:

Pada proses isothermik usaha yang diakukan gas adalah karena suhu konstan
maka energi dalam sistem juga konstan atau ΔU = 0. Hukum termodinamika pertama menjadi:
Pada proses isokhorik,usaha yang dilakukan gas adalah nol, maka Q = ΔU. Dengan demikian
semua kalor yang masuk digunakan untuk menaikkan tenaga dalam sistem.

Kapasitas Kalor Gas


Kapasitas kalor merupakan kemampuan gas untuk menyerap atau melepas kalor tiap satuan suhu.
Jadi kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan (Q) untuk menaikkan suhu gas (T)
sebesar 1 Kelvin.

Kapasitas kalor gas monoatomik


1. Kapasitas Kalor pada volum tetap (Cv)
Pada volume tetap V = 0 atau W = 0, sehingga Q = 3 nRT
2
Jadi :

2. Kapasitas Kalor pada tekanan tetap (Cp)


Cp = kapasitas kalor pada tekanan tetap (J/K)
Cv = kapasitas kalor pada volume tetap (J/K)
y = tetapan Laplace

Kapasitas kalor gas diatomik


Kapasitas kalor untuk gas diatomik dan poliatomik tergantung pada derajat kebebasan.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Isokhorik : Suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada perubahan volume
(volume konstan)
Isothermal : Suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada perubahan suhu (suhu
konstan)
Isobarik : Suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada perubahan volume
(tekanan konstan)
Adiabatik : Suatu proses perubahan keadaan gas tanpa ada tenaga yang masuk atau yang
keluar sistem
Energi : Kemampuan untuk melakukan usaha
Energi dalam : Jumlah energi (energi kinetik translasi, rotasi dan vibrasi serta energi potensial
listrik) yang dimiliki oleh seluruh molekul gas dalam wadah tertentu.
Kapasitas Kalor : Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 kelvin.
Thermodinamika : cabang ilmu fisika yang mempelajari hukum-hukum dasar dan membahas
konversi energi termal menjadi usaha yang bermanfaat

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Frederick J. Bueche, Ph.D.1999. Physics Handbook, Student Edition, Hartwell Bratt Ltd., Lud:
Sweden.
Hewit.G.P, 1993. Fundamental of Physics Extended, Edisi 5, John Willet and Sons, Inc.
Muis, Abdul,.2006. Perang Siasat Fisika Praktis, Jakarta : Kreasi Wacana. Grolier
International, 2004.
Nordling C. dan Osterman J. 1987. Conceptual Physics, Edisi 7. Harper Collins College
Publisher.
Tipler.P,2006. Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
MODUL AJAR
HUKUM TERMODINAMIKA KEDUA, SIKLUS CARNOT DAN ENTROPI

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Pada modul Fisika kali ini akan diungkap hal-hal yang berhubungan dengan Termodinamika
yang mencakup : usaha, hukum-hukum termodinamika, kapasitas kalor, entropi, proses pada
mesin kalor. Sebelum mempelajari modul kali ini ada pra syarat yaitu Anda harus sudah
memahami dan menguasai modul sebelumnya tentang Teori Kinetik Gas.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari pelajaran atau materi tentang Termodinamika
dalam kehidupan sehari-hari, dari lokomotif ketel uap sampai alat pendingin. Itulah
sebabnya bahwa materi Termodinamika menjadi bagian yang penting untuk dipelajari dan
dibuatkan Modul pembelajaran.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung
V. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Memahami hokum kedua Termodinamika
 Menganalisis siklus Termodinamika
 Menganalisis prinsip kerja mesin kalor
 Menganalisis prinsip kerja mesin pemanas
 Menganalisis prinsip kerja mesin pendingin
 Menganalisis siklus mesin Carnot
 Menganalisis entropi pada siklus reversible.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan Hukum Termodinamika
 Membuat karya/model penerapan Hukum I dan II Termodinamika dan makna fisisnya

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Guru mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta didik seputar Hukum Termodinamika
Kedua, Siklus Carnot dan Entropi
 Guru membandingakan jawaban peserta didik satu dengan jawaban peserta didik lainnya.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Hukum Termodinamika Kedua, Siklus Carnot dan
Entropi
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Hukum
masalah
Termodinamika Kedua, Siklus Carnot dan Entropi
Mengamati dengan seksama materi : Hukum Termodinamika Kedua, Siklus

Carnot dan Entropi, dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang
disajikan dan mencoba menginterprestasikannya
Pengumpula  Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Hukum
Termodinamika Kedua, Siklus Carnot dan Entropi
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Hukum Termodinamika
Kedua, Siklus Carnot dan Entropi
Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Hukum Termodinamika Kedua, Siklus
Carnot dan Entropi.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Hukum
Termodinamika Kedua, Siklus Carnot dan Entropi.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Hukum Termodinamika
kesimpulan Kedua, Siklus Carnot dan Entropi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Hukum Termodinamika Kedua, Siklus Carnot dan Entropi.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Hukum Termodinamika Kedua, Siklus Carnot dan Entropi dan ditanggapi
oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Hukum Termodinamika Kedua,
Siklus Carnot dan Entropi dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya mampu memahami hukum kedua Termodinamika
2 Saya mampu menganalisis siklus Termodinamika
3 Saya mampu menganalisis prinsip kerja mesin kalor
4 Saya mampu menganalisis prinsip kerja mesin pemanas
5 Saya mampu menganalisis prinsip kerja mesin pendingin
6 Saya mampu menganalisis siklus mesin Carnot
7 Saya mampu menganalisis entropi pada siklus reversible
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

Anda sudah mempelajari efisiensi. Dalam contoh disebutkan bahwa efisiensi merupakan
perbandingan antara usaha yang dilakukan terhadap panas yang diserap pada tandon panas. Nah,
setelah Anda memahami hal itu, apa yang akan Anda lakukan tentang efisiensi ? Buatlah langkah
kerja yang sesuai dengan pengetahuan ini, yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

HUKUM TERMODINAMIKA KEDUA

Hukum II termodinamika membatasi perubahan energi yang dapat terjadi dan yang tidak dapat
terjadi. Hukum II termodinamika dapat dinyatakan dalam berbagai cara :
1. Pendapat Kelvin-Plank
Kalor tidak mungkin diubah seluruhnya menjadi usaha.
2. Pendapat Clausius (pernyataan mesin kalor)
Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus mengambil kalor dari
reservoir suhu rendah dan memberikan pada reservoir suhu tinggi tanpa memerlukan usaha
dari luar.
3. Pernyataan aliran kalor
Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak
mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
4. Pernyataan entropi
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah ketika
proses irreversibel terjadi.

Mesin Kalor
Mesin kalor adalah suatu alat yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik.
Misalnya dalam mobil energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi gerak
mobil. Kalian tahu ada gas yang dibuang dari knalpot mobil disertai panas. Tidak semua energi
panas dapat diubah menjadi energi mekanik, ada energi yang timbul selain energi mekanik.
Contoh lain adalah mesin pembangkit tenaga listrik tenaga panas bumi yang digunakan untuk
mengubah air menjadi uap. Uap dialirkan melalui sebuah turbin sehingga turbin bergerak dan
memutar generator sehingga timbul tenaga listrik.Secara sistematik usaha mesin kalor adalah
usaha yang dilakukan empat tahap secara siklus

SIKLUS TERMODINAMIKA
Siklus Carnot
Siklus Carnot adalah proses dimana gas yang melakukan proses dapat dikembalikan ke keadaan
semula (bersifat reversibel) tanpa kehilangan energi, sehingga gas dapat melakukan usaha
kembali.
Mesin Carnot
Tidak ada mesin yang bekerja di antara dua tandon panas yang tersedia yang dapat
lebih efesien daripada mesin reversible yang bekerja di antara kedua tandon tersebut

Siklus carnot disebut siklus ideal yang terdiri dari dua proses, yaitu :
1. proses isotermik, yang terdiri dari proses pemuaian isotermis dan pemampatan isotermik
2. proses adiabatik, yang terdiri dari proses pemuaian adiabatis dan pemampatan adiabatik.

Jika kita lihat siklus carnot terdiri dari 4 proses lengkap sebagai berikut :
1. Proses pemuaian isotermal
Gas yang mula-mula tekanannya P1, volumenya V1 melakukan proses pemuaian isotermal
pada suhu T1 sehingga tekananya menjadi turun menjadi P2 dan volumenya naik menjadi V2.
Pada proses ini sistem menyerap kalor Q1 dari reservoir suhu tinggi T1 dan melakukan usaha
W1.
2. Proses pemuaian adiabatik
Gas yang tekanannya P2 volumenya V2 dan suhunya T1 melakukan proses pemuaian adiabatis
sehingga tekannya turun menjadi P3, volumenya naik menjadi V3 dan suhunya turun menjadi
T2 sambil melakukan usaha W2.
3. Proses pemampatan isotermik
Gas yang tekanannya P3 volumenya V3 melakukan proses pemampatan isotermis pada suhu
T2, sehingga tekanannya naik menjadi P4, volumenya turun menjadi V4. Pada proses ini sistem
menerima usaha W3 dan melepas kalor Q2 ke reservor bersuhu rendah T2.
4. Proses pemampatan adiabatik
Gas yang tekanannya P4 volumenya V4 m dan suhunya T2 mengalami proses pemampatan
adiabatis, sehingga tekanannya kembali menjadi P1, volumenya kembali menjadi V1 dan
suhunya menjadi T1 akibat dari sistem yang menerima usaha W4.

Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal, yaitu mesin yang efisiensi tertinggi yang
disebut dengan mesin Carnot.
Usaha yang dilakukan oleh mesin Carnot adalah :

Dalam prakteknya dikenal mesin kalor seperti motor bakar, diesel dan mesin uap. Pada siklus
Otto terdiri dari proses adiabatis dan isokhorik, sedangkan pada siklus diesel terdiri dari 3 proses,
yaitu proses adiabatis, isobarik dan isokhorik.
Efisiensi mesin Carnot adalah :

Mesin Pendingin(Referigator)
Refrigerator adalah mesin panas yang kerjanya berlawanan dengan sistem panas .Pada
refrigerator usaha diberikan pada mesin untuk menyerap panas dari tandon dingin dan
memberikan pada tandon panas. Mesin pendingin merupakan perlatan yang bekerja berdasarkan
aliran kalor dari benda dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada sistem.
Contoh mesin pendingin : lemari es (kulkas) dan pendingin ruangan (AC).
Skema kerja mesin pendingin atau refrigertor ditunjukkan pada Gambar berikut . Kita
mengusahakan sebanyak mungkin kalor Qd yang dipindahkan dengan melakukan kerja sekecil
mungkin.
Gambar 4 :Prinsip kerja refrigerator untuk menyerap panas
dari tandon dngin diperlukan usaha dari luar

Hukum termodinamika kedua untuk mesin pendingin


Sebuah refrigerator tidak mungkin bekerja secara siklis tanpa menghasilkan efek lain di
luar serapan panas dari benda dingin ke benda panas.

Mesin pendingin mempunyai koefisien daya guna (koefisien performasi) yang besarnya :

Hukum kedua termodinamika menyatakan adanya proses ireversible atau tidak dapat balik.
Proses reversibel sebenarnya menunjukkan adanya tenaga mekanis yang hilang. Semua proses
reversibel menuju ke ketidakteraturan. Misalkan sebuah kotak berisi gas kemudian kotak
menumbuk dinding secara tidak elastis. Gerak gas dalam kotak menjadi tidak teratur, sehingga
suhu gas naik. Gas menjadi kurang teratur dan kehilangan kemampuan untuk melakukan
usaha.
Besaran yang menunjukkan ukuran ketidakteraturan adalah entropi S. Entropi merupakan suatu
fungsi yang tergantung pada keadan sistem. Entropi suatu sistem berubah dari satu keadaan ke
keadaan yang lain dengan definisi:

dQrev adalah panas yang harus ditambahkan pada sistem dalam suatu proses reversibel untuk
membawa dari keadan awal ke keadaaan akhirnya, dQrev bernilai positif (+) jika panas
ditambahkan pada sistem dan bernilai negatif (-) jika panas diambil dari sistem.
Mari kita melihat entropi sistem pada berbagai keadaan. Mari kita tinjau zat yang dipanaskan
pada tekanan tetap dari temperatur T1 menjadi temperatur T2. Untuk menaikkan suhunya panas
yang diserap adalah dQ. Kaitan antara dQ dengan perubahan suhunya adalah:
Hantaran panas antara dua sistem yang memiliki beda temperatur tertentu bersifat tak dapat balik
atau irreversibel. Entropi merupakan fungsi keadaan jadi tidak tergantung pada proses. Maka
perubahan entropi pada sistem adalah:

Bila T2>T1 maka perubahan entropi positif, dan sebaliknya jika T 2<T1 maka perubahan
entropinya negatif.
Sekarang kita tinjau pemuaian reversibel pada suhu tetap suatu gas yang memiliki suhu T dari
volume V1 sampai V2. Karena suhu tetap maka tenaga internalnya nol dan Q = W. Usaha
dilakukan gas dan panas diserap sistem dari tandon pada temperatur T. Perubahan entropi gas
adalah:

Jika V2 lebih besar daripada V1 maka perubahan entropi gas bernilai positif. Pada proses ini
sejumlah panas Q meninggalkan tandon dan memasuki gas. Jumlah panas ini sama dengan usaha
yang dilakukan oleh gas. Perubahan entropi gas adalah positif, karena Q=W positif, tetapi
perubahan entropi tandon negatif karena Q negatif atau Q keluar dari tandon. Jadi total perubahan
entropi gas dan tandon adalah nol. Sistem gas dan tandon kita katakan sebagai semesta. Semesta
adalah sistem dan lingkungannya. Dengan demikian kita bisa mengambil kesimpulan

Pada proses reversibel, perubahan entropi semesta adalah nol

Bagaimana jika prosesnya tidak reversibel? Misalkan saja gas pada suhu T dan gas memuai secara
bebas dari volume V1 menjadi V2. Pada pemuaian bebas tidak ada usaha yang dilakukan dan
tidak ada panas yang dipindah. Jadi kita biarkan gas memuai sendiri. Prosesnya tidak reversibel,
maka kita tidak bisa mengunakan ΔdQ/T untuk mencari perubahan entropi gas. Akan tetapi
karena keadaan awal sama dengan keadaan akhir pada proses isotermal maka perubahan
entropiuntuk pemuaian bebas sama dengan perubahan entropi pada pemuaian isotermal. Maka
perubahan entropi pada pemuaian bebas:

Nilai V2 lebih besar dari V1 karena terjadi pemuaian bebas, maka perubahan entropi semesta
untuk proses irreversibel bernilai positif, atau entropinya naik, maka kita bisa mengatakan pada
proses irreversibel entropi semesta naik. Bagaimana jika volume akhir lebih kecil dari volume
mula-mula? Bila ini terjadi maka entropi semesta akan turun, akan tetapi hal ini tak mungkin
terjadi karena gas tidak bisa secara bebas menyusut dengan sendirinya menjadi volume yang
lebih kecil. Maka kita sekarang bisa menyatakan hukum termodinamika kedua menjadi untuk
sembarang proses, entropi semesta tak pernah berkurang.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Isokhorik : Suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada perubahan volume
(volume konstan)
Isothermal : Suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada perubahan suhu (suhu
konstan)
Isobarik : Suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada perubahan volume
(tekanan konstan)
Adiabatik : Suatu proses perubahan keadaan gas tanpa ada tenaga yang masuk atau yang
keluar sistem
Energi : Kemampuan untuk melakukan usaha
Energi dalam : Jumlah energi (energi kinetik translasi, rotasi dan vibrasi serta energi potensial
listrik) yang dimiliki oleh seluruh molekul gas dalam wadah tertentu.
Kapasitas Kalor : Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 kelvin.
Thermodinamika : cabang ilmu fisika yang mempelajari hukum-hukum dasar dan membahas
konversi energi termal menjadi usaha yang bermanfaat

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Frederick J. Bueche, Ph.D.1999. Physics Handbook, Student Edition, Hartwell Bratt Ltd., Lud:
Sweden.
Hewit.G.P, 1993. Fundamental of Physics Extended, Edisi 5, John Willet and Sons, Inc.
Muis, Abdul,.2006. Perang Siasat Fisika Praktis, Jakarta : Kreasi Wacana. Grolier
International, 2004.
Nordling C. dan Osterman J. 1987. Conceptual Physics, Edisi 7. Harper Collins College
Publisher.
Tipler.P,2006. Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
MODUL AJAR
PENGERTIAN GELOMBANG DAN JENIS-JENIS GELOMBANG MEKANIK

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Pada modul Fisika kali ini akan diungkap hal-hal yang Gelombang Mekanik antara lain
pengertian gelombang, jenis-jenis gelombang, besaran-bsearan pada gelombang, dan sifat-sifat
gelombang mekanik. Karakteristik gelombang mekanik dimanfaatkan dalam berbagai
peralatan teknologi dari mendengarkan musik sampai memeriksa velg ban mobil.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Memahami pengertian gelombang;
 Menganalisis jenis–jenis gelombang;
 Menganalisis karakteristik gelombang mekanik; dan
 Menganalisis besaran-besaran pada gelombang mekanik.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menganalisis Karakteristik Gelombang Mekanik
 Melakukan Percobaan Tentang Salah Satu Karakteristik Gelombang Mekanik berikut
Presentasi Hasilnya.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Guru mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta didik seputar Pengertian Gelombang
dan Jenis-Jenis Gelombang Mekanik
 Guru membandingakan jawaban peserta didik satu dengan jawaban peserta didik lainnya.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Pengertian Gelombang dan Jenis-Jenis Gelombang
Mekanik
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Pengertian
masalah
Gelombang dan Jenis-Jenis Gelombang Mekanik
Mengamati dengan seksama materi : Pengertian Gelombang dan Jenis-

Jenis Gelombang Mekanik, dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya
Pengumpula  Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Pengertian
Gelombang dan Jenis-Jenis Gelombang Mekanik
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Pengertian Gelombang
dan Jenis-Jenis Gelombang Mekanik
Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Pengertian Gelombang dan Jenis-Jenis
Gelombang Mekanik.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Pengertian
Gelombang dan Jenis-Jenis Gelombang Mekanik.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Pengertian Gelombang dan
kesimpulan Jenis-Jenis Gelombang Mekanik berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Pengertian Gelombang dan Jenis-Jenis Gelombang Mekanik.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Pengertian Gelombang dan Jenis-Jenis Gelombang Mekanik dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Pengertian Gelombang dan Jenis-
Jenis Gelombang Mekanik dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya mampu memahami pengertian gelombang
2 Saya mampu menganalisis jenis – jenis gelombang
3 Saya mampu menganalisis karakteristik gelombang mekanik
4 Saya mampu menganalisis besaran-besaran pada gelombang
mekanik
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?
Lembar Refleksi Peserta Didik
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

Perhatikan gambar kaca mata berikut. Ini adalah kacamata yang biasa digunakan oleh orang buta.

Dengan menggunakan konsep gelombang mekanik. Jelaskan prinsip kerja dari kacamata
tersebut sehingga ketika dipakai oleh orang buta dia mampu mendeteksi benda-benda
disekitarnya, sehingga dia mampu menghindari jangan sampai menabrak benda ketika berjalan.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

PENGERTIAN GELOMBANG

Ayo dijawab , bagaimana cara astronot berkomunikasi di luar angkasa? Apakah mereka bisa
bercakap-cakap layaknya orang yang ada di Bumi? Jika mereka bercakap-cakap seperti saat di
Bumi, tentu suara mereka tidak akan terdengar satu sama lain. Hal itu karena di luar angkasa
merupakan ruang hampa udara. Oleh karena itu, para astronot bisa berkomunikasi menggunakan
gelombang radio. Mengapa gelombang bunyi tidak bisa merambat di luar angkasa, sementara
gelombang radio bisa merambat di luar angkasa? Keadaan tersebut menunjukkan bahwa
gelombang itu bermacam-macam jenis dan karakteristiknya. Ingin tahu selengkapnya
tentang macam-macam gelombang beserta karakteristiknya?
Jadi apa itu gelombang? Gelombang adalah getaran yang merambat.

Jenis-jenis Gelombang
Berdasarkam medium untuk merambatnya gelobang dibedakan menjadi dua yaitu gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang yang memerlukan medium untuk
merambat disebut gelombang mekanik. Contoh : gelombang bunyi, gelombang air. Gelombang
yang tidak memerlukan medium untuk merambat disebut gelombang elektromagnetik. Contoh :
gelombang cahaya, sinar X, gelombang radio.
Berdasarkan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. gelombang transversal
2. gelombang longitudinal.

Berdasarkan Amplitudonya, gelombang terbagi menjadi :


1. gelombang berjalan
2. gelombang stasioner (gelombang berdiri)

Berdasarkan medium perambatannya, gelombang terbagi menjadi :


1. gelombang mekanis
2. gelombang elektromagnetis

Gelombang Transversal
Yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah perambatannya. Contoh :
gelombang tali yang diusik.
Arah

Pada gelombang transversal mempunyai bagian dan besaran berikut :


▪ puncak gelombang, yaitu titik tertinggi pada gelombang
▪ dasar gelombang, yaitu titik terendah pada gelombang
▪ bukit gelombang
▪ lembah gelombang
▪ amplitudo gelombang, yaitu simpangan terbesar gelombang/tinggi puncak gelombang.
▪ panjang gelombang, yaitu jarak antara dua puncak gelombang yang berturutan atau jarak
antara dua dasar gelombang yang berurutan. Jadi sebuah gelombang terdiri dari sebuah
bukit dan sebuah lembang gelombang.
▪ periode gelombang, yaitu waktu untuk menempuh 1 buah panjang gelombang.
▪ Frekuensi gelombang, yaitu banyaknya gelombang yang terjadi tiap detik.

Gelombang Longitudinal
Yaitu gelombang yang arah getarannya searah dengan arah rambatnya. Contoh : gelombang
pegas atau slinki.
Arah rambat

Arah getar
Pada gelombang longitudinal, terdiri dari rapat dan renggangan. Satu panjang gelombang
() adalah jarak antara rapatan dengan rapatan yang berurutan, atau jarak antara renggangan
dengan renggangan yang berurutan.

Besaran-besaran Pada Gelombang


1. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah simpangan maksimum gelombang yang memiliki satuan meter (m).

2. Panjang gelombang (λ)


Jika ditinjau dari gelombang transversal, panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak
yang berdekatan atau jarak antara dua lembah yang berdekatan. Pada gelombang
longitudinal, panjang gelombang adalah jarak antara pusat rapatan ke rapatan berikutya atau
pusat regangan ke pusat regangan berikutnya.

3. Frekuensi gelombang (f)


Frekuensi adalah banyaknya gelombang yang bisa terbentuk setiap detik. Secara matematis,
frekuensi dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
n = jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).
4. Periode gelombang (T)
Periode adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk menempuh satu panjang
gelombangnya. Periode juga bisa didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan gelombang untuk
melakukan satu kali putaran. Secara matematis, periode dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
T = periode (s);
n = jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).

5. Kecepatan Rambat Gelombang


Kecepatan rambat gelombang pada suatu medium dihitung dengan :

v = kecepatan rambat gelombang (m/s)


= panjang gelombang (m)
f = frekuensi gelombang (Hz)
T = periode gelombang (s)

6. Fase dan beda fase Gelombang


Fase gelombang adalah keadaan gelombang yang berkaitan dengan simpangan dan arah
rambatnya. Secara matematis fase gelombang dinyatakan sebagai berikut :

Kedua titik akan memiliki arah simpangan yang berlawanan, walaupun sama besar.

Sedangkan beda fase adalah apabila pada tali terdapat dua buah titik, maka beda fasenya
adalah jarak antara dua titik tersebut. Persamaan beda fase gelombang adalah sebagai berikut.:
sehingga beda sudut fase dinyatakan :

7. Energi dan Intensitas Gelombang


Gelombang memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain. Gelombang
merupakan getaran yang merambat dalam suatu medium. Energi getaran merambat dari satu
partikel ke partikel lain sepanjang medium, walaupun partikelnya sendiri tidak berpindah.
Besarnya energi gelombang adalah :
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Amplitudo : Simpangan terjauh dari titik kesetimbangan


Cepat rambat gelombang : Jarak yang ditempuh gelombang tiap satu satuan waktu
Difraksi Gelombang : Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa
celah sempit
Fase Gelombang : Keadaan gelombang yang berkaitan dengan simpangan dan arah rambatnya
Frekuensi : Banyaknya gelombang tiap satu satuan waktu
Gelombang : Getaran, usikan atau energi yang merambat
Gelombang Elektromagnetik : Gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat
Gelombang Mekanik : Gelombang yang memerlukan medium untuk merambat
Gelombang Longitudinal : Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya
Gelombang Transversal : Gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatnya
Intensitas Gelombang : Besarnya energi gelombang yang dipindahkan per satuan luas per
satuan waktu
Interferensi Gelombang : Interferensi adalah peristiwa perpaduan dua atau lebih gelombang
disuatu titik pada medium
Panjang Gelombang : Jarak antara dua puncak yang berdekatan atau jarak antara dua lembah
yang berdekatan atau jarak antara dua rapatan atau dua regangan yang saling berdekatan
Periode Gelombang : Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gelombang penuh
Refleksi Gelombang : Peristiwa pemantulan Gelombang datang ketika mengenai suatu
penghalang
Refraksi Gelombang : Peristiwa pembelokan gelombang

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Frederick J. Bueche, Ph.D.1999. Physics Handbook, Student Edition, Hartwell Bratt Ltd., Lud:
Sweden.
Tipler.P, Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga.
Halliday. D, Resnick.R, Walker. J, 1997. Fundamental of Physics Extended, Edisi 5, John
Willet and Sons, Inc. Hewit.G.P, 1993.
Muis Abdul . 2006. Perang Siasat Fisika Praktis, Jakarta : Kreasi Wacana.
Nordling C. dan Osterman J. 1987. Conceptual Physics, edisi 7. Harper Collins College
Publisher.
MODUL AJAR
SIFAT-SIFAT GELOMBANG MEKANIK

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari pelajaran atau materi tentang Gelombang Mekanik
dalam kehidupan sehari-hari, dalam bidang industri pembuatan alat musik gitar dan
sejenisnya memanfaatkan konsep gelombang, teaga yang dihasilkan pasang surut ombak
dimanfaatkan untuk tenaga alternatif, konsep pembuatan seismograf bahkan pemeriksaan
velg kendaraan menggunakan konsep gelombang. Itulah sebabnya bahwa materi
Gelombang Mekanik menjadi bagian yang penting untuk dipelajari dan dibuatkan Modul
pembelajaran.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung
V. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menganalisis sifat-sifat gelombang mekanik;
 Menganalisis pemantulan gelombang (refleksi);
 Menganalisis pembiasan gelombang (refraksi);
 Menganalisis pelenturan gelombang (difraksi); dan
 Menganalisis gabungan gelombang (interferensi).

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menganalisis Karakteristik Gelombang Mekanik
 Melakukan Percobaan Tentang Salah Satu Karakteristik Gelombang Mekanik berikut
Presentasi Hasilnya.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Guru mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta didik seputar Sifat-Sifat Gelombang
Mekanik
 Guru membandingakan jawaban peserta didik satu dengan jawaban peserta didik lainnya.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Sifat-Sifat Gelombang Mekanik
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Sifat-Sifat
masalah
Gelombang Mekanik
Mengamati dengan seksama materi : Sifat-Sifat Gelombang Mekanik, dalam

bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya
Pengumpula  Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Sifat-Sifat
Gelombang Mekanik
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Sifat-Sifat Gelombang
Mekanik
Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Sifat-Sifat Gelombang Mekanik.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Sifat-Sifat
Gelombang Mekanik.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Sifat-Sifat Gelombang
kesimpulan Mekanik berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Sifat-Sifat Gelombang Mekanik.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Sifat-Sifat Gelombang Mekanik dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Sifat-Sifat Gelombang Mekanik
dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya mampu menjelaskan penyebab ketidakpastian pengukuran
2 Saya mampu menjelaskan perbedaan ketidakpastian mutlak dan
relatif
3 Saya mampu menentukan ketidakpastian pengukuran tunggal
4 Saya mampu menentukan ketidakpastian pengukuran berulang
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

1. Dalam sebuah eksperimen untuk menentukan kecepatan cahaya di dalam air, seorang
siswa melewatkan seberkas cahaya ke dalam air dengan sudut datang 30°. Kemudian, siswa
mencatat sudut bias yang terjadi di dalam air ternyata besarnya 22°. Jika kecepatan
cahaya di udara dianggap 3 × 108 m/s, tentukan kecepatan cahaya di dalam air!
2. Diatas suatu lapisan kaca terdapat lapisan air (n = 1,33). Seberkas cahaya
menembus pada batas permukaan kaca air tersebut ternyata mulai mengalami pemantulan
internal total pada sudut datang 53o. Berapakah besar indeks bias kaca yang dipakai?
3. Seberkas sinar datang dari suatu medium ke udara, jika sudut datang lebih besar dari
45o, sinar terpantul sempurna. Tentukanlah indeks bias medium tersebut !

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

SIFAT-SIFAT GELOMBANG
Ada beberapa sifat gelombang yang berlaku umum, baik gelombang mekanik maupun
gelombang elektromagnetik. Sifat gelombang tersebut adalah :
a. Pemantulan (refleksi)
b. Pembiasan (refraksi)
c. Pelenturan (difraksi)
d. Perpaduan (interferensi)
e. Dispersi
f. Polarisasi

Setiap gelombang merambat dengan arah tertentu. Arah merambat suatu gelombang disebut
sinar gelombang. Sinar gelombang selalu tegak lurus pada muka gelombang. Muka gelombang
(front gelombang) adalah kedudukan titik yang memiliki fase yang sama pada gelombang. Jarak
antara dua muka gelombang yang berdekatan sama dengan satu panjang gelombang ().

Pemantulan Gelombang
Gelombang yang datang dan mengenai suatu penghalang akan dipantulkan. Gelombang lurus yang
datang pada permukaan bidang datar, akan berlaku hukum pemantulan gelombang, yang
berbunyi :
a. Gelombang datang, gelombang pantul dan garis normal (N) terletak pada satu bidang
datar.
b. Sudut gelombang dating (i) sama dengan sudut gelombang pantul (r.)

Pembiasan Gelombang
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan gelombang. Seperti pada peristiwa pemantulan,
gelombang yang datang menuju medium yang berbeda akan dibiaskan, dan berlaku hukum
pembiasan gelombang, yang berbunyi :
1. Gelombang datang, gelombang bias dan garis normal (N) terletak pada satu bidang datar.
2. Gelombang datang dari tempat yang dalam (medium renggang) ke tempat yang dangkal
(medium rapat), maka gelombang akan dibiaskan mendekati garis normal (sudut bias r <
sudut datang i)
3. Gelombang datang dari tempat yang dangkal (medium rapat) ke tempat yang dalam
(medium renggang), maka gelombang akan dibiaskan menjauhi garis normal (sudut bias r
> sudut datang i).

Persamaan umum yang berlaku untuk pembiasan gelombang adalah persamaan Snellius,
yaitu :

n = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1


n2 = indeks bias medium 2
n1 = indeks bias medium 1
i = sudut gelombang datang
r = sudut gelombang bias
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2
1 = panjang gelombang pada medium 1
2 = panjang gelombang pada medium 2

Difraksi Gelombang
Difraksi gelombang adalah pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang
berupa celah sempit. Celah bertindak sebagai sumber sumber gelombang berupa titik dan
gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran dengan celah tersebut sebagai
pusatnya.

Gambar Difraksi Gelombang

Interferensi Gelombang
Interferensi adalah peristiwa perpaduan dua atau lebih gelombang disuatu titik pada medium.
Interferensi dapat terjadi jika dua buah gelombang yang berinterferensi adalah koheren,
artinya memiliki frekuensi dan beda fase yang sama. Dengan menggunakan prinsip
superposisi gelombang, maka interferensi dapat dijelaskan.
1. Interferensi konstruktif, yaitu interferensi yang saling menguatkan, terjadi jika
gelombang yang berinterferensi memiliki fase yang sama.

2. Interferensi destruktif, yaitu interferensi yang saling meniadakan, terjadi jika


gelombang yang berinterferensi memiliki fase yang berlawanan.
Interferensi yang terjadi terus menerus antara gelombang datang dan gelombang pantul
menghasilkan gelombang berdiri (gelombang stasioner).

Gambar pola interferensi gelombang

Polaisasi Gelombang
Polarisasi gelombang adalah penyerapan sebagian arah getar gelombang karena melalui sebuah
celah. Polarisasi gelombang hanya terjadi pada gelombang tranversal saja. Itu artinya polarisasi
tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal, misalnya pada gelombang bunyi. Polarisasi dapat
terjadi karena pemantulan, pembiasan, bias kembar,absorpsi selektif, dan peristiwa bidang getar.
Peristiwa polarisasi dapat divisualisasikan dengan membayangkan gelombang travensal pada seutas
tali..

Seutas tali digetarkan dengan melewati sebuah celah sempit vertikal. Tali terlihat
menyimpang seperti spiral. Setelah gelombang tali melewati celah, hanya arah getar vertikal
saja yang masih tersisa, sedangkan arah getar herizotal diredam atau diserap oleh celah sempit
tersebut. Gelombang yang keluar dari tali disebut gelombang linear.

Dispersi Gelombang
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat pada
suatu medium. medium nyata yang gelombangnya merambat dapat disebut sebagai medium non
dispersi. dalam medium non dispersi, gelombang mempertahankan bentuknya. contoh
medium non disperse adalah udara sebagai medium perambatan dari gelombang bunyi.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Amplitudo : Simpangan terjauh dari titik kesetimbangan


Cepat rambat gelombang : Jarak yang ditempuh gelombang tiap satu satuan waktu
Difraksi Gelombang : Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa
celah sempit
Fase Gelombang : Keadaan gelombang yang berkaitan dengan simpangan dan arah rambatnya
Frekuensi : Banyaknya gelombang tiap satu satuan waktu
Gelombang : Getaran, usikan atau energi yang merambat
Gelombang Elektromagnetik : Gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat
Gelombang Mekanik : Gelombang yang memerlukan medium untuk merambat
Gelombang Longitudinal : Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya
Gelombang Transversal : Gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatnya
Intensitas Gelombang : Besarnya energi gelombang yang dipindahkan per satuan luas per
satuan waktu
Interferensi Gelombang : Interferensi adalah peristiwa perpaduan dua atau lebih gelombang
disuatu titik pada medium
Panjang Gelombang : Jarak antara dua puncak yang berdekatan atau jarak antara dua lembah
yang berdekatan atau jarak antara dua rapatan atau dua regangan yang saling berdekatan
Periode Gelombang : Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gelombang penuh
Refleksi Gelombang : Peristiwa pemantulan Gelombang datang ketika mengenai suatu
penghalang
Refraksi Gelombang : Peristiwa pembelokan gelombang

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Frederick J. Bueche, Ph.D.1999. Physics Handbook, Student Edition, Hartwell Bratt Ltd., Lud:
Sweden.
Tipler.P, Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga.
Halliday. D, Resnick.R, Walker. J, 1997. Fundamental of Physics Extended, Edisi 5, John
Willet and Sons, Inc. Hewit.G.P, 1993.
Muis Abdul . 2006. Perang Siasat Fisika Praktis, Jakarta : Kreasi Wacana.
Nordling C. dan Osterman J. 1987. Conceptual Physics, edisi 7. Harper Collins College
Publisher.
MODUL AJAR
GELOMBANG BERJALAN

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 8 JP
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


1. Kegiatan belajar akan menguraikan tentang Gelombang Berjalan;
2. Kegiatan Belajar akan menguraikan tentang Gelombang Stasioner.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
VI. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Memahami Gelombang Berjalan
 Menerapkan Persamaan simpangan
 Menerapkan Persamaan kecepatan
 Menerapkan Persamaan percepatan
 Menerapkan Sudut fase gelombang
 Menerapkan Fase gelombang
 Menerapkan Beda fase

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada
berbagai kasus nyata.
 Melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta presentasi hasil
percobaan dan makna fisisnya.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


Pernahkah kalian melemparkan batu ke kolam atau sungai? Apa yang apa yang terjadi dengan
permukaan air tersebut? Kalian akan melihat lingkaran-lingkaran kecil terbentuk di tempat
jatuhnya batu. Selanjutnya,lingkaran-lingkaran kecil itu melebar menjauhi titik pusatnya. Jika
terdapat sehelai daun di atas permukaan air, lingkaran- lingkaran tadi dapat menggerakkan
daun tersebut turun naik. Mengapa daun tersebut bergerak? Variabel apa saja yang ada pada
suatu gelombang?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Gelombang Berjalan
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Gelombang
masalah
Berjalan
Pengumpula  Mengamati dengan seksama materi : Gelombang Berjalan, dalam bentuk
n data gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya
 Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Gelombang
Berjalan
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Gelombang Berjalan

Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Gelombang Berjalan.


 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Gelombang
Berjalan.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Gelombang Berjalan berupa
kesimpulan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Gelombang Berjalan.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Gelombang Berjalan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Gelombang Berjalan dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah Ananda memahami konsep Gelombang Berjalan ?
2 Apakah Ananda mengetahui dan memahami konsep- konsep
kecepatan dan percepatan gelombang yang merupakan turunan
dari persamaan gelombang berjalan?
3 Apakah Ananda mampu memahami dan menganalisa contoh-contoh
soal dan latihan soal yang diberikan telah diberikan tentang konsep
Gelombang berjalan ?
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

1. Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu tali dinyatakan sebagai berikut.

Jika x dan y dalam meter, serta t dalam sekon, tentukanlah cepat rambat gelombang tersebut.
2. Suatu gelombang yang frekuensinya 500 Hz merambat dengan kecepatan 300 m/s. Berapakah
jarak antara dua titik yang berbeda sudut fase 60o ?

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

1. Gelombang Berjalan
Apakah Anda pernah memperhatikan bentuk dari tali setelah digetarkan? Bagaimana polanya?
Bagaimana bentuk persamaan gelombangnya? Bagaimana menghitung kecepatan
gelombangnya? Bagaimana menentukan percepatan gelombangnya? Mau tahu apa
jawabannya? Mari kita pahami materi gelombang berjalan yang sedang Anda pelajari.
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitude dan fasenya sama di setiap titik yang
dilalui gelombang. Suatu gelombang dimana setiap titik yang dilalui oleh gelombang
tersebut bergetar harmonis dengan amplitudo yang sama besar. Amplitudo pada tali yang
digetarkan terus menerus akan selalu tetap, oleh karenanya gelombang yang memiliki
amplitudo yang tetap setiap saat disebut gelombang berjalan.

2. Persamaan simpangan
Seutas tali yang cukup panjang digetarkan sehingga pada tali terbentuk gelombang
transversal berjalan. Gelombang merambat dari titik O sebagai pusat koordinat menuju
arah sumbu –x positif. Mari kita perhatikan gambar berikut:
Gambar 9.1, Perambatan Gelombang

Jika titik O telah bergetar secara periodik selama t detik, maka simpangan gelombang di titik O
akan memenuhi simpangan getaran harmonis, yaitu
4. Persamaan percepatan
Seperti halnya kecepatan, Anda dapat mencari persamaan percepatan merupakan turunan
pertama dari kecepatan atau percepatan merupakan turunan kedua dari simpangan. Secara
matematis, Anda dapat mencari persamaan percepatan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

5. Sudut Fase, Fase dan Beda fase Gelombang Stasioner


Pada gelombang berjalan Anda juga dapat menentukan sudut fase dan fase gelombang serta
beda fase. Sudut fase adalah sudut yang ditempuh oleh benda yang bergetar. Sudut
fase dinyatakan dalam fungsi sinus dari persamaan umum gelombang. Fase gelombang adalah
besaran yang berkaitan dengan simpangan dan arah gerak gelombang. Beda fase adalah
perbedaan fase gelombang atau tahapan gelombang.
Tiga variabel tersebut dapat Anda turunkan dengan mudah dari persamaan gelombang
berjalan, mari Anda turunkan. Tuliskan persamaan umum gelombang berjalan, misalnya
Anda ambil persamaan simpangan gelombang yang simpangan awalnya ke atas dan arah
rambatnya ke kanan,

Tinggal Anda tentukan beda fase kan? Beda berarti selisih kan? Maka beda fase Anda dapat
artikan selisih fase
Beda fase disimbulkan dengan ∆𝜑 . Jika Anda mau turunkan persamaan beda fase maka Anda
bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

Dua buah titik bisa memiliki fase sama dengan syarat sebagai berikut.
θp = 2nπ atau ∆φ = n dengan n = 0,1,2,3, ….
Dua buah titik bisa memiliki fase berlawanan dengan syarat sebagai berikut.
θp = (2n + 1)π atau ∆φ = 2 (2n + 1) dengan n = 0,1,2,3, ….

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Gelombang berjalan : adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap.


Sudut fase : adalah sudut yang ditempuh oleh benda yang bergetar
Fase gelombang : adalah besaran yang berkaitan dengan simpangan dan arah gerak gelombang
Beda fase : adalah perbedaan fase gelombang atau tahapan gelombang.
Superposisi gelombang : adalah penggabungan dua gelombang atau lebih yang merambat pada
medium yang sama
Gelombang stasioner : adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang amplitudonya selalu
berubah.
Gelombang stasioner ujung tetap : adalah gelombang stasioner yang salah satu ujung talinya diikat
erat.
Gelombang stasioner ujung bebas : adalah gelombang stasioner yang salah satu ujung talinya
diikat longgar

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lasmi, Ni Ketut. 2015. Seri Pendalaman Materi (SPM) Fisika. Bandung: Penerbit Esis
Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas 2 (Terjemahan). Bandung: Penerbit Binacipta.
Surya, Yohanes.1996. Olimpiade Fisika SMU Caturwulan Kedua Kelas 2. Jakarta: Penerbit PT
Primatika Cipta Ilmu.
Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA Kelas XI Jilid 2B, Jakarta: Erlangga
Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI (BSE). Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Kamajaya, Ketut.2016. Aktif dan Kreatif Belajar Fisika Kelas XI. Bandung: Grafindo
Kanginaan, Marten. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI (BSE). Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Pujianto, dkk. 2016. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Pt. Intan Pariwara. Klaten
Saripudin, Aip. 2009. Praktis Belajar Fisika 2. Fisika untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas /
Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Siswanto, Sukaryadi. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
MODUL AJAR
GELOMBANG STASIONER

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 8 JP
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


1. Kegiatan belajar akan menguraikan tentang Gelombang Berjalan;
2. Kegiatan Belajar akan menguraikan tentang Gelombang Stasioner.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
VI. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menganalisis gelombang stasioner ujung bebas.
 Menganalisis gelombang stasioner ujung tetap.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada
berbagai kasus nyata.
 Melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta presentasi hasil
percobaan dan makna fisisnya.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


Pernahkah kalian melemparkan batu ke kolam atau sungai? Apa yang apa yang terjadi dengan
permukaan air tersebut? Kalian akan melihat lingkaran-lingkaran kecil terbentuk di tempat
jatuhnya batu. Selanjutnya,lingkaran-lingkaran kecil itu melebar menjauhi titik pusatnya. Jika
terdapat sehelai daun di atas permukaan air, lingkaran- lingkaran tadi dapat menggerakkan
daun tersebut turun naik. Mengapa daun tersebut bergerak? Variabel apa saja yang ada pada
suatu gelombang?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Gelombang Stasioner
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Gelombang
masalah
Stasioner
Mengamati dengan seksama materi : Gelombang Stasioner, dalam bentuk

gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya
Pengumpula
 Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Gelombang
Stasioner
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Gelombang Stasioner

Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Gelombang Stasioner.


 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Gelombang
Stasioner.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Gelombang Stasioner berupa
kesimpulan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Gelombang Stasioner.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Gelombang Stasioner dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Gelombang Stasioner dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah Ananda memahami konsep Gelombang stasioner ?
2 Apakah Ananda mengetahui dan memahami konsep- konsep
menentukan letak perut dan simpul ?
3 Apakah Ananda mampu memahami dan menganalisa contoh-contoh
soal dan latihan soal yang diberikan telah diberikan tentang konsep
Gelombang berjalan ?

Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

1. Pada gelombang stasioner, titik simpul ke-10 berjarak 1,33 m dari ujung bebasnya.
Jika diketahui frekuensi gelombang 50 Hz. Tentukan panjang gelombang dan cepat
rambatnya gelombangnya.
2. Suatu gelombang mempunyai persamaan y = 0,2 cos (4πx) sin (5πt). Jika y dan x dalam
meter, serta t dalam sekon, tentukanlah jarak antara titik perut dan titik simpul yang
berdekatan.
3. Sebuah tali yang panjangnya 95 cm direntangkan. Salah satu ujung tali tersebut digetarkan
harmonik naik-turun dengan amplitudo 8 cm dan frekuensi 1 4 Hz. Sementara itu, ujung
tali lainnya terikat. Jika getaran tersebut merambat dengan kecepatan 3 cm/s, Tentukan
letak simpul ke-5 dan perut ke-2 dari titik asal getaran.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Gelombang stasioner adalah jenis gelombang yang mempunyai amplitudo tidak tetap atau berubah-
ubah. Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang amplitudonya selalu
berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini memiliki amplitudonya sama. Saat
membahas gelombang stasioner, Anda akan bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut
adalah titik amplitudo maksimum, sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum.

Gelombang stasioner ini dikenal juga dengan nama gelombang berdiri atau gelombang tegak.
Gelombang stasioner ini dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
a. Gelombang stationer yang diakibatkan oleh pemantulan di ujung terikat
b. Gelombang stasioner dengan ujung bebas

1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas


Gelombang stasioner ujung bebas tidak mengalami pembalikan fase. Artinya, fase gelombang
datang dan pantulnya sama. Dengan demikian, beda fasenya sama dengan nol.
Gambar 9.3, Gelombang Stasioner Ujung bebas

Bagaimana Anda dapat menuliskan persamaan gelombang stasioner ujung bebas? Anda bisa
memperhatikan gambar gelombang di atas.
jadi perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada gelombang stasioner ujung
bebas menghasilkan persamaan berikut:

Anda langsung bisa menyimpulkan bahwa amplitudo gelombang stasioner ujung bebas adalah

Untuk menentukan letak perut dari ujung bebas, Anda bisa menggunakan persamaan berikut.

Dengan n = 0, 1, 2, 3, ….
Untuk menentukan letak simpul dari ujung bebas, Anda bisa menggunakan persamaan berikut.

Dengan n = 0, 1, 2, 3, ….

2. Gelombang Stasioner Ujung Tetap


Bagaimana Anda bisa menurunkan persamaan gelombang stasioner ujung terikat? Berbeda
dengan gelombang stasioner ujung bebas, pada ujung tetap terjadi
Gambar 9.4, Gelombang Stasioner Ujung Tetap

Anda bisa memulai dengan menuliskan persamaan gelombang datang dan gelombang pantul

Anda dapat menjumlahkan kedua gelombang di atas, maka Anda dapat tulis
ingat tanda – (negatif) di depan A (amplitudo) adalah tanda gelombang tersebut simpangan awalnya
ke bawah, jadi Anda bisa tuliskan hanya dalam bentuk persamaan:

jadi perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada gelombang stasioner ujung
tetap menghasilkan persamaan berikut:

Anda langsung bisa menyimpulkan bahwa amplitudo gelombang stasioner ujung tetap adalah

Karena nilai cos wt nilai maksimumnya adalah 1

Keterangan:
Ap = amplitudo gelombang stasioner (m);
Yp = simpangan gelombang stasioner (m);
w = kecepatan sudut gelombang (rad/s);
t = lamanya gelombang beretar (s);
k = bilangan gelombang; dan
x = jarak titik ke sumber getar (m).

Untuk menentukan letak perut dari ujung tetap, Anda bisa menggunakan persamaan berikut.

Dengan n = 0, 1, 2, 3, ….

Untuk menentukan letak simpul dari ujung tetap, Anda bisa menggunakan persamaan berikut.

Dengan n = 0, 1, 2, 3, ….
Belajar konsep dasar sudah, kira-kira belajar apa lagi ya? Bagaimana jika selanjutnya berlatih soal?
Nah, untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang gelombang berjalan dan stasioner, simak
contoh soal berikut ini.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Gelombang berjalan : adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap.


Sudut fase : adalah sudut yang ditempuh oleh benda yang bergetar
Fase gelombang : adalah besaran yang berkaitan dengan simpangan dan arah gerak gelombang
Beda fase : adalah perbedaan fase gelombang atau tahapan gelombang.
Superposisi gelombang : adalah penggabungan dua gelombang atau lebih yang merambat pada
medium yang sama
Gelombang stasioner : adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang amplitudonya selalu
berubah.
Gelombang stasioner ujung tetap : adalah gelombang stasioner yang salah satu ujung talinya diikat
erat.
Gelombang stasioner ujung bebas : adalah gelombang stasioner yang salah satu ujung talinya
diikat longgar

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lasmi, Ni Ketut. 2015. Seri Pendalaman Materi (SPM) Fisika. Bandung: Penerbit Esis
Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas 2 (Terjemahan). Bandung: Penerbit Binacipta.
Surya, Yohanes.1996. Olimpiade Fisika SMU Caturwulan Kedua Kelas 2. Jakarta: Penerbit PT
Primatika Cipta Ilmu.
Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA Kelas XI Jilid 2B, Jakarta: Erlangga
Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI (BSE). Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Kamajaya, Ketut.2016. Aktif dan Kreatif Belajar Fisika Kelas XI. Bandung: Grafindo
Kanginaan, Marten. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI (BSE). Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Pujianto, dkk. 2016. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Pt. Intan Pariwara. Klaten
Saripudin, Aip. 2009. Praktis Belajar Fisika 2. Fisika untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas /
Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Siswanto, Sukaryadi. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
MODUL AJAR
GELOMBANG BUNYI

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 3 x 4 JP
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan
konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta
didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas
khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan pada aspek
fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan bidang fisika.
Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya
mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Pada modul ini, Anda akan mempelajari tentang karateristik gelombang bunyi dan gelombang
cahaya beserta fenomena-fenomena yang menyertainya. Anda akan tahu lebih jelas perbedaan
antara gelombang bunyi dan gelombang cahaya dengan belajar menerapkan sifat-sifat
gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi. Pada uraian materi tentang gelombang, Anda
akan belajar tentang perambatan bunyi di berbagai medium, sumber bunyi pada dawai dan pipa
organa, intensitas bunyi dan taraf intensitas serta fenomena efek doppler yang erat dalam
kehidupan sehari-hari. Sifar-sifat gelombang cahaya seperti pemantulan, pembiasan, dispersi,
difraksi, intreferensi dan polariasi juga akan Anda pelajari . Harapannya dengan mempelajari
materi ini, Anda akan mampu menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan
gelombang cahaya dalam berbagai kegiatan di kehidupan sehari-hari dan tentunya
pemanfaatanya dalam berbagai bidang terutama dalam teknologi.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik Anda diharapkan mampu menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi
meliputi cepat rambat bunyi, bunyi pada dawai, pipa organa, intensitas, dan efek doppler. Anda
juga diharapkan memiliki kemampuan untuk mempresentasikan penerapan gelombang bunyi
dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk laporan imiah.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi dan/atau cahaya, berikut presentasi hasil
percobaan dan makna fisisnya misalnya sonometer, dan kisi difraksi

III. PERTANYAAN PEMANTIK


Gelombang Bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium tertentu. Gelombang
bunyi merupakan gelombang mekanik yang digolongkan sebagai gelombang longitudinal.
Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia. Bunyi/ suara dapat terdengar
na adanya getaran yang menjalar ke telinga pendengar. Lalu bagaimana
cara menentukan cepat rambat bunyi?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Gelombang Bunyi
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Gelombang
masalah
Bunyi
Mengamati dengan seksama materi : Gelombang Bunyi, dalam bentuk

gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
Pengumpula menginterprestasikannya
n data  Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Gelombang Bunyi
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Gelombang Bunyi

Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Gelombang Bunyi.


 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Gelombang
Bunyi.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Gelombang Bunyi berupa
kesimpulan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Gelombang Bunyi.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Gelombang Bunyi dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Gelombang Bunyi dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya dapat memahami konsep cepat rambat bunyi pada berbagai
medium
2 Saya dapat menerapkan prinsip bunyi pada dawai
3 Saya dapat menerapkan prinsip bunyi pada pipa organa terbuka dan
pipa organa tertutup
4 Saya dapat memahami tentang intensitas bunti dan taraf intensitas
5 Saya dapat memahami Efek Doppler
6 Saya dapat mempresentasikan penerapan gelombang bunyi dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk laporan ilmiah
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?
Lembar Refleksi Peserta Didik
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

Setelah mempelajari gelombang bunyi, buatlah sebuah laporan yang mengkaji


penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari. Anda bisa mengkaji
minimal lima kegiatan atau 5 benda yang prinsip kerjanya menerapkan gelombang
bunyi. Lengkapilah dengan gambar apabila Anda memang mendokumentasinya
sendiri. Jika mengkaji dari literatur maka Anda harus menyertakan sumbernya.
Laporkan hasil eksploransi Anda dengan membuat tabel pengamatan seperti berikut..
Anda bisa mengerjakan dengan format lain namun tetap memuat komponen sesuai
dengan tabel. Selamat Bereksplorasi.

Tabel Pengamatan
Komponen benda
No Nama Benda Prinsip Kerja Gambar/Foto Alasan
penerapan gel bunyi
1
2
3
4
5
dst

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

1. Cepat Rambat Bunyi


Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat dalam medium padat, cair,
dan gas. Cepat rambat bunyi tergantung pada sifat-sifat medium rambat, maka bunyi
mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
a. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium
maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.
b. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi
merambat.
Cepat rambat bunyi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

V=λ.f
Keterangan :
v : cepat rambat bunyi
λ : panjang gelombang bunyi
f : frekuensi bunyi
Cepat rambat bunyi tergantung pada mediumnya:

2. Dawai
Ketika Anda memainkan gitar di bagian depan (dekat leher gitar), pasti bunyinya nyaring.
Itu artinya, semakin pendek jaraknya, frekuensinya semakin tinggi (berbanding
terbalik). Begitu pula dengan massa jenis, dan luas permukaan senarnya. Yang dimaksud
dengan luas permukaan senar di sini penampang dari senar / dawai dan tentu kecil sekali kan
penampangnya?Artinya, semakin kecil luas permukaannya maka frekuensinya besar.
Adapun variabel yang berbanding lurus terhadap frekuensi adalah gaya.

Gambar 3. Orang bermain gitar


Sumber. zonabanten.pikiran-rakyat.com/
Coba Anda kamu memetik gitar dengan lebih kencang, pasti suaranya lebih nyaring.
Bandingkan dengan petikan yang lembut dan pelan, pasti bunyi yang keluar akan lebih rendah.
Gitar merupakan alat musik yang menggunakan dawai sebagai sumber bunyinya.
Gitar dapat menghasilkan nada-nada yang berbeda dengan jalan menekan bagian tertentu pada
senar itu saat dipetik. Nada yang dihasilkan dengan pola paling sederhana disebut nada dasar,
kemudian secara berturut-turut pola gelombang yang terbentuk menghasilkan nada atas ke 1, nada
atas ke 2, nada atas ke 3 dan seterusnya. Baca dengan baik uraian tentang nada-nada pada dawai.

Nada Dasar
Nada Dasar terjadi apabila sepanjang dawai terbentuk 1/2 gelombang seperti pada gambar.
Tali dengan panjang L membentuk ½ λ
Sehingga : L = ½ λ maka λ = 2L
Maka frekuensi nada dasar adalah,
𝒗
��� = �𝑳

Gambar 4. Nada dasar dawai

Nada Atas ke 1

Gambar 5. Nada atas ke 1 dawai

Nada atas ke 1 terjadi apabila sepanjang dawai terbentuk 1 gelombang.


Tali dengan panjang L membentuk 1 λ .
L = 1 λ maka λ = L
Frekuensi nada atas ke 1 adalah,

�𝒗 𝒗
��� = �𝑳 = 𝑳

Nada Atas ke 2
Nada atas ke 2 terjadi apabila sepanjang dawai terbentuk 1 ½ gelombang.
Tali dengan panjang L membentuk 1 ½ λ atau 3/2 λ
L = 3/2 λ maka λ = 2/3 L
Gambar 6. Nada atas ke 1 dawai

Frekuensi nada atas ke 2 adalah,

�𝒗
��� = �𝑳

Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa frekuensi nada atas ke n

Frekuensi-frekuensi dan seterusnya disebut frekuensi alami atau frekuensi resonansi.

Perbandingan frekuensi-ferkuensi di atas, yaitu

��� � � � ∶ ��� = � ∶ � : 3

3. Pipa Organa

Adapun sumber bunyi yang menggunakan kolom udara sebagai sumber getarnya disebut juga
pipa organa contohnya pada seruling, terompet, atau piano. Pipa organa dibagi menjadi pipa organa
terbuka dan pipa organa tertutup.

Gambar 7. Seruling dan terompet contoh pipa organa

a. Pipa organa terbuka

Nada dasar
Gambar 8. Nada dasar pipa organa terbuka
Jika sepanjang pipa organa terbentuk 1/2 gelombang , maka nada yang dihasilkannya disebut
nada dasar

L = ½ λ maka λ = 2L

sehingga persamaan frekuensi nada dasar untuk pipa organa terbuka

𝒗
��� = �𝑳

Nada atas ke 1

Jika sepanjang pipa organa terbentuk 1 gelombang , maka nada yang


dihasilkannya disebut nada atas ke 1

Gambar 9. Nada atas 1 pipaorgana terbuka

Pipa organa dengan panjang L, dimana L = 1 λ maka λ = L


Frekuensi nada atas ke 1 adalah

�𝒗 𝒗
��� = �𝑳 = 𝑳

Nada atas ke 2
Jika sepanjang pipa organa terbentuk 3/2 gelombang , maka nada yang
dihasilkannya disebut nada atas ke 2.

Gambar 10. Nada atas ke 2 pipa organa terbuka

Pipa organa dengan panjang L, dimana L = 3/2 λ maka λ = 2/3 L


Persamaan nada atas ke 2 yaitu
�𝒗
𝒇� = �𝑳

Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa frekuensi nada atas ke n pada pipa
organa terbuka dapat ditentukan dengan rumus

Perbandingan frekuensi nada-nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa pipa organa
terbuka dengan frekuensi nada dasarnya merupakan bilangan bulat dengan perbandingan
��� ∶ ��� ∶ ��� = � ∶ � : 3

b. Pipa organa tertutup


Nada dasar
Jika sepanjang pipa organa terbentuk 1/4 gelombang, maka nada yang dihasilkannya disebut
nada dasar

Gambar 11. Nada dasar pipa organa tertutup

L = ¼ λ maka λ = 4L

Persamaan pipa organa tertutup untuk nada dasar adalah

𝒗
��� = �𝑳

Nada atas ke 1
Jika sepanjang pipa organa terbentuk 3/4 gelombang , maka nada yang dihasilkannya disebut
nada atas ke 1

Gambar 12. Nada atas ke 1 pipa organa tertutup

L = ¾ λ maka λ = 4/3
Persamaan pipa organa tertutup untuk nada atas ke 1 adalah

�𝒗
𝒇� = �𝑳

Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa frekuensi nada atas ke n pada pipa organa
tertutup dapat ditentukan dengan rumus :

Perbandingan frekuensi nada-nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa pipa organa
tertutup dengan frekuensi nada dasarnya

��� ∶ ��� ∶ ��� = � ∶ � : 5

Contoh Soal

Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan frekuensi
sebesar 300 Hz. Tentukan besar frekuensi dari :
a) Nada atas pertama b) Nada atas kedua
c) Nada atas ketiga

Pembahasan
Perbandingan nada-nada pada pipa organa terbuka memenuhi:
dengan:
fo adalah frekuensi nada dasar
f1 adalah frekuensi nada atas pertama f2 adalah frtekuensi nada atas kedua dan seterusnya.
a) Nada atas pertama (f1)
f1 / fo = 2/1
f1 = 2 × fo = 2× 300 Hz = 600 Hz

b) Nada atas kedua ( f2)


f2/ fo = 3 / 1
f2 = 3 × fo = 3 × 300 = 900 Hz c) Nada atas ketiga ( f3)
f3/ fo = 4 / 1
f3 = 4 × fo = 3 × 300 = 1200 Hz
4. Intensitas dan Taraf Intensitas
Ketika bel tanda masuk sekolah berdering, pernahkah Anda tidak mendengarnya dengan
jelas? Kira-kira kenapa hal itu bisa terjadi? Anda sudah pasti bisa menduga bahwa Anda tidak
bisa mendengar dengan jelas karena posisi Anda yang agak jauh dari bel sebagai sumber
bunyinya. Sebaliknya jika Anda berada dekat dengan sumber bunyi, tentu terdengar dengan jelas
bahkan kadang sampai memekakkan telinga. Inilah yang dinamakan dnegan Intensitas Bunyi.

a. Intensitas Bunyi
Intensitas adalah besaran untuk mengukur kenyaringan bunyi. Intensitas bunyi yaitu energi
bunyi yang tiap detik (daya bunyi) yang menembus bidang setiap satuan luas permukaan secara
tegak lurus.
Rumus intensitas bunyi di suatu titik oleh beberapa sumber bunyi


� = =

𝑃
4��2
Keterangan :
I : Intensitas bunyi (W/m2)
P : Energi tiap waktu atau daya (W)
A : Luas (m2)
Dapat diketahui intensitas gelombang bunyi pada suatu titik berbading terbalik dengan
kuadrat jarkanya dari sumber bunyi, maka perbandingan intensitas bunyi di dua tempat yang
berbeda jaraknya terhadap satu sumber bunyi adalah :

𝑰� �� �
=

𝑰� ��

Ternyata kuat bunyi yang terdengar oleh telinga tidak berbanding lurus dengan besarnya
intensitas bunyi. Misalnya, jika intensitas awal 10-5 Wm-2 dan dinaikkan menjadi 2 x 10-5
Wm-, ternyata telinga kita tidak mendengar bunyi dua kali lebih kuat, bahkan telinga merasa
mendengar bunyi yang hampir sama kuatnya. Oleh karena jangkauan intesitas bunyi yang dapat
didengar manusia sangat besar maka dibuatlah suatu besaran yang menyatakan intensitas dalam
bilangan yang lebih kecil. Besaran ini dinamakan taraf intensitas bunyi disingkat TI.

b. Taraf Intensitas Bunyi


Yang dimaksud dengan taraf intensitas bunyi adalah logaritma perbandingan antara
intensitas bunyi dengan intensitas ambang pendengaran.

𝑇� = 10 log
��
keterangan:
TI = taraf intensitas bunyi (dB decibel) I = intensitas bunyi (watt/m2)
Io = intensitas ambang pendengaran
(Io= 10-12 Watt/m2)

Jika terdapat beberapa sumber bunyi yang identik maka taraf intensitasnya menjadi :

���� = ���1 + 10 log � keterangan:


n = jumlah sumber bunyi

Contoh Soal
1. Intensitas gelombang bunyi pada jarak 5 m dari sumber bunyi adalah 2×10-
4 watt/m². Pada jarak 10 m dari sumber bunyi intensitasnya adalah ... Pembahasan :
�1 �2 2
=
2
�2 �12 . 10−4
�2
102
= 52�2 = 0,5 . 10−4

2. Sebuah sumber gelombang bunyi dengan daya 50 W memancarkan gelombang ke medium


sekelilingnya yang homogen. Intensitas radiasi gelombang
tersebut pada jarak 10
� = 𝑃 = 𝑃 = 50 = 0,125 � m dari sumber adalah ... .� 4���2
4��.100

5. Efek Dopler
Perhatikan gambar kereta api di atas. Analogikan kecepatan kereta identik dengan kecepatan
rambat gelombang. Panjang gerbong kereta api sekitar 12,5 meter. Jika kereta bergerak dengan
kecepatan 72 km/jam = 20 m/s maka kita dapat identikkan dengan gelombang sebagai berikut :λ =
12,5 m
v= 20 m/s
Maka frekuensi gelombang adalah
f = v . λ = 20 . 12,5 = 1,6 Hz. Atau periode gelombang adalah
T = 1/f = 0,625 s.

Gambar 13. Analogi kereta sebagai gelombang


Sumber : http://profmikra.org/?p=298)Ini artinya, tiap gerbong akan melewati kita yang sedang
berdiri setiap 0,625 detik.
Sekarang, bagaimana jika berjalan ke arah datangnya kereta? Kalau ini dilakukan maka
Anda akan melihat datangnya gerbong lebih cepat. Gerbong berikutnya akan mencapai kita
lebih cepat daripada kalau kita berdiri. Ini berarti periode tibanya gerbong yang kita ukur lebih
kecil atau frekuensi yang kita ukur lebih besar.
Sebaliknya, pada saat bersamaan kita bergerak searah gerak kereta, maka gerbong berikutnya
akan mencapai kita lebih lambat. Periode tibanya gerbong yang kita deteksi menjadi lebih panjang.
Atau frekuensi yang kita ukur menjadi lebih kecil. Jadi frekuensi tibanya gerbong yang kita ukur
sangat bergantung pada keadaan kita. Diam, bergerak ke arah datangnya kereta, atau bergerak
searah gerak kereta akan menghasilkan catatan frekuensi yang berbeda. Hal serupa bergantung
pada gelombang. Dan fenomena ini dinamakah efek Doppler.

Efek Dopler adalah peristiwa naik atau turunnya frekuensi gelombang bunyi yang terdengar
penerima bunyi ketika sumber bunyi bergerak mendekat atau menjauh. Contoh efek Dopler dapat
dilihat pada gambar dibawah. Pada saat sumber suara diam, kedua penerima mendengar besar
frekuensi yang sama. Saat sumber suara bergerak, salah satu penerima mendengar frekuensi
yang lebih besar dari sebelumnya dan penerima lain mendengar frekuensi yang lebih kecil dari
sebelumnya. Persamaan Efek Doppler adalah :

�� =

𝑉 ± 𝑉�
𝑉 ± 𝑉�

. ��
Keterangan :
fp = frekuensi pendengar (Hz)
fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)
vp = kecepatan pendengar (m/s)
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)

v = cepat rambat udara (340 m/s)

Gambar 14. Tanda untuk Efek Doppler

Dalam rumus efek Doppler ada beberapa perjanjian tanda


vs bernilai positif (+) jika sumber bunyi menjauhi pendengar. vs bernilai negatif (-) jika sumber
bunyi mendekati pendengar. vp bernilai positif (+) jika pendengar mendekati sumber bunyi. vp
bernilai negatif (-) jika pendengar menjauhi sumber bunyi.

Contoh Soal
Setelah kamu mengetahui rumus efek Doppler di atas, sekarang kita kerjakan contoh soal ini
yuk!
1. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 72 km/jam mendekati stasiun sambil
membunyikan peluit yang berfrekuensi 940 Hz. Kecepatan bunyi di udara 340 m/s.
Bunyi yang didengar oleh orang yang beada di stasiun berfrekuensi…
Diketahui:
vs = 72 km/jam = 20 m/s (sumber bunyi mendekati pendengar (-))
vp = 0 m/s (pendengar diam)
fs = 940 Hz
v = 340 m/s Ditanya: fp? Jawab:
� = 𝑉 + 𝑉𝑃 �
� 𝑉 − 𝑉𝑆 �
340
�� = 320 940
�� = 988,75

2. Sumber bunyi memancarkan bunyi dengan frekuensi 500 Hz saling mendekat dengan pendengar.
Kecepatan sumber bunyi 40 m/s dan kecepatan pendengar 50 m/s. Jika

kecepatan bunyi di udara adalah 340 m/s, frekuensi bunyi yang didengar oleh
pendengar adalah…
Diketahui:
fs = 500 Hz
vs = 40 m/s (sumber bunyi mendekati pendengar (-)) vp = 50 m/s (pendengar mendekati sumber
bunyi (+)) v = 340 m/s
Ditanya: fP ?
Jawab:
𝑉 + 𝑉𝑃 � = �𝑉 − 𝑉𝑆
390
� �

500 = ��340 − 40

390

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Gelombang mekanik : gelombang yang membutuhkan medium dalam perambatannya
Gelombang longitudinal : gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambtannya
Frekuensi : Banyaknya getaran dalam tiap sekon
Intensitas : energi bunyi yang tiap detik (daya bunyi) yang menembus bidang setiap satuan luas
permukaan secara tegak lurus
Taraf intensitas : logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan intensitas ambang
pendengaran
Efek Doppler : peristiwa naik atau turunnya frekuensi gelombang bunyi yang terdengar penerima
bunyi ketika sumber bunyi bergerak mendekat atau menjauh
Gelombang longitudinal : Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatannya
Refraksi : perubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari satu medium ke medium lain karena
kerapatan optiknya berbeda
Dispersi : peristiwapenguraian cahaya polikromatik menjadi cahaya monokromatik melalui
pembiasan atau pembelokan
Difraksi : pembelokan cahaya ketika melewati celah sempit
Celah tunggal : celah yang sangat kecil untuk dilewati cahaya
Kisi : sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak.
Interferensi : paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru ketika memiliki beda
fase yang sama
Polarisasi : peristwa terserapnya sebagian atau seluruh arah getar gelombang.
Refleksi : atau pemantulan adalah pembalikan arah cahaya karena mengenai sebuah permukaan
benda

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya, K dan Purnama, W. 2014. Fisika untuk Kelas XII SMA. Bandung : Grafindo
Kangenan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Resnick, Halliday and Walker. 2009. Fundamental of physics 6th edition : John Wiley & Son.
Widodo, Tri. 2009. Fisika : Untuk SMA / MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
https://fisikamemangasyik.wordpress.com/fisika-3/optik-fisis/a-polarisasi-cahaya/
https://fisikakontekstual.com/materi-gelombang-cahaya/
MODUL AJAR
PEMANTULAN, PEMBIASAN, DAN DISPERSI CAHAYA

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 3 x 4 JP
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan
konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta
didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas
khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan pada aspek
fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan bidang fisika.
Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya
mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Pada modul ini, Anda akan mempelajari tentang karateristik gelombang bunyi dan gelombang
cahaya beserta fenomena-fenomena yang menyertainya. Anda akan tahu lebih jelas perbedaan
antara gelombang bunyi dan gelombang cahaya dengan belajar menerapkan sifat-sifat
gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi. Pada uraian materi tentang gelombang, Anda
akan belajar tentang perambatan bunyi di berbagai medium, sumber bunyi pada dawai dan pipa
organa, intensitas bunyi dan taraf intensitas serta fenomena efek doppler yang erat dalam
kehidupan sehari-hari. Sifar-sifat gelombang cahaya seperti pemantulan, pembiasan, dispersi,
difraksi, intreferensi dan polariasi juga akan Anda pelajari . Harapannya dengan mempelajari
materi ini, Anda akan mampu menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan
gelombang cahaya dalam berbagai kegiatan di kehidupan sehari-hari dan tentunya
pemanfaatanya dalam berbagai bidang terutama dalam teknologi.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya yang meliputi
pemantulan, pembiasan, dan dispersi cahaya. Peserta didik juga diharapkan mampu
melakukan percobaan pemantulan cahaya secara mandiri

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi dan/atau cahaya, berikut presentasi hasil
percobaan dan makna fisisnya misalnya sonometer, dan kisi difraksi

III. PERTANYAAN PEMANTIK


Setiap hari kita merasakan pengaruh Matahari yang menyinari Bumi. Siang hari tampak terang
tidak seperti malam hari, pakaian basah menjadi kering, dan terasa panas menyengat ketika kita
berjalan di siang hari. Hal ini dikarenakan radiasi cahaya matahari dapat mencapai permukaan
bumi. Cahaya merupakan salah satu bentuk energi yang dapat kita lihat dan kita rasakan
pengaruhnya. Cahaya termasuk gelombang karena memiliki sifat-sifat yang sama dengan
gelombang. Termasuk gelombang apakah cahaya itu? Mengapa demikian?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Pemantulan, Pembiasan, dan Dispersi Cahaya
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Pemantulan,
masalah
Pembiasan, dan Dispersi Cahaya
Mengamati dengan seksama materi : Pemantulan, Pembiasan, dan Dispersi

Cahaya, dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya
Pengumpula  Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Pemantulan,
Pembiasan, dan Dispersi Cahaya
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Pemantulan,
Pembiasan, dan Dispersi Cahaya
Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Pemantulan, Pembiasan, dan Dispersi
Cahaya.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Pemantulan,
Pembiasan, dan Dispersi Cahaya.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Pemantulan, Pembiasan, dan
kesimpulan Dispersi Cahaya berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Pemantulan, Pembiasan, dan Dispersi Cahaya.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Pemantulan, Pembiasan, dan Dispersi Cahaya dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Pemantulan, Pembiasan, dan
Dispersi Cahaya dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya dapat memahami konsep pemantulan cahaya
2 Saya dapat memahami konsep pembiasan cahaya
3 Saya dapat memahami konsep dispersi cahaya
4 Saya dapat melakukan percobaan sederhana tentang pemantulan
cahaya
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

Setelah mempelajari uraian materi pada kegiatan belajar 2, cobalah untuk


melakukan percobaan mandiri di rumah untuk bisa lebih memahami
karateristik dari Pemantulan Cahaya. Ikuti langkah- langkahnya sesuai dengan
petunjuk dan lakukan dengan teliti dan tanggungjawab. Selamat Mencoba
Petunjuk Kerja :
PEMANTULAN CAHAYA1. Ambillah Laser pointer dan cermin, kemudian
arahkan laser pointer ke posisi tegak lurus cermin. Amati posisi sinar pantulnya!
2. Lakukan langkah 1 dengan sudut sinar datang yang diubah-ubah, dan
amati sinar pantul dari perubahan sudut. Buatlah data untuk 5 perubahan sudut
(15o, 30o, 45o, 60o, 75o)
3. Catatlah hasil pengamatanmu di buku fisika dan laporkan hasilnya dan
kesimpulan dari percobaan sederhana tentang pemantulan cahaya.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

1. Pemantulan
Pasti Anda pernah bercermin kan? Bayangan Anda dan bayangan di cermin pasti sama persis,
mulai dari tinggi hingga jaraknya. Bayangan pada cermin tersebut adalah contoh dari peristiwa
pemantulan cahaya. Apa itu peristiwa pemantulan cahaya? Simak, penjelasannya dengan seksama.
Gambar 15. bercermin

Pemantulan cahaya adalah pembalikan arah cahaya karena mengenai sebuah permukaan.
Pemantulan cahaya dapat terjadi pada permukaan yang mengkilap, salah satu contohnya adalah
cermin.
Hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius (1591 - 1626). Bunyi hukum
pemantulan cahaya sebagai berikut:
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada suatu bidang datar.
b. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul.
Gambar 16. Hukum pemantulan cahaya

Jenis- jenis Pemantulan


Pemantulan Teratur
Berkas sinar-sinar sejajar dipantulkan sejajar juga banyak sinar pantul yang mengenai mata
pengamat sehingga benda tampak bersinar terang terjadi pada benda-benda yang permukaannnya
halus (rata) seperti kaca, baja, dan aluminium.

Pemantulan baur (difus)


Berkas sinar-sinar sejajar dipantulkan ke segala arah hanya sedikit sinar pantul yang mengenai
mata pengamat sehingga benda tampak suram terjadi pada benda yang mempunyai
permukaan kasar (tidak rata).

Gambar 17. Pemnatulan Teratur dan pemantulan baur

Mudahnya, perbedaan pemantulan teratur dan pemantulan baur yaitu saat kamu bercermin di
cermin yang bersih itulah yang disebut pemantulan teratur, sedangkan saat kamu bercermin di
cermin yang kotor itulah yang disebut pemantulan baur.

2. Pembiasan

Coba Anda perhatikan, terkadang Anda melihat genangan air di jalan raya, namun ketika mendekat,
ternyata tidak genangan air apapun. Itulah yang kita kenal dengan istilah fatamorgana. Atau
ketika kolam renang atau sungai yang airnya jernih terlihat seperti dangkal. Padahal kolam
renang atau sungai tersebut sebenarnya dalam.

Gambar 18. Fatamorgana

Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan contoh dari pembiasan cahaya. Apa itu peristiwa
pembiasan cahaya?
Pembiasan cahaya merupakan peristiwa perubahan arah rambat cahaya ketika
berpindah dari satu medium ke medium lain yang kerapatan optiknya berbeda. Penyebab
terjadinya pembiasan cahaya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ketika sinar datang dari
medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat maka sinar datang akan
dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya ketika sinar datang melalui medium udara menuju
air.
2. Ketika sinar datang darimedium yang lebih rapat menuju medium yang
kurang

Gambar 19. Pembiasan Cahayarapat maka sinar datang akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Contohnya ketika sinar datang melalui medium air menuju udara.

Pembiasan cahaya dijelaskan menggunakan Hukum Snellius

n1 sin ��𝑖 = n2 sin ���

keterangan :
n1 = indeks bias medium 1
��1 = sudut datang
n1 = indeks bias medium 2
��1 = sudut bias

3. Dispersi

Anda tentu sering sekali melihat pelangi. Warnanya yang beraneka rupa menjadi salah satu
fenomena yang sangat dinanti ketika hujan usai bahkan biasanya Anda mungkin bermain dengan
benda-benda nbening untuk membuat warna pelangi. Warna pelangi merupakan peristiwa
penguraian cahaya yang dikenal dengan istilah dispersi.

Gambar 20. Pelangi (haipedia.com)


Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang.
Gejala dispersi cahaya juga bisa diamati dari sebuah prisma. Seberkas sinar
menuju prisma dengan sudut datang i. Sinar tersebut kemudian meninggalkan prisma dengan
sudut keluar r’. Besarnya sudut penyimpangan antara sinar yang menuju prisma dengan sinar yang
meninggalkan prisma disebut sebagai sudut deviasi. Besar sudut deviasi tergantung pada besar
kecilnya sudut datang. Sudut deviasi terkecil disebut sudut deviasi minimum. Sudut deviasi
minimum terjadi jika:

Gambar 21. Dispersi pada prisma


Sudut deviasi terkecil disebut deviasi minimum, terjadi jika i = r’= i’ serta i’ + r = �.
Besarnya sudut deviasi pada prisma dirumuskan dengan :
�� = ��′ + �′ − �
Keterangan :
δm = sudut deviasi minimum
�’ = sudut pembias prisma

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Gelombang mekanik : gelombang yang membutuhkan medium dalam perambatannya


Gelombang longitudinal : gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambtannya
Frekuensi : Banyaknya getaran dalam tiap sekon
Intensitas : energi bunyi yang tiap detik (daya bunyi) yang menembus bidang setiap satuan luas
permukaan secara tegak lurus
Taraf intensitas : logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan intensitas ambang
pendengaran
Efek Doppler : peristiwa naik atau turunnya frekuensi gelombang bunyi yang terdengar penerima
bunyi ketika sumber bunyi bergerak mendekat atau menjauh
Gelombang longitudinal : Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatannya
Refraksi : perubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari satu medium ke medium lain karena
kerapatan optiknya berbeda
Dispersi : peristiwapenguraian cahaya polikromatik menjadi cahaya monokromatik melalui
pembiasan atau pembelokan
Difraksi : pembelokan cahaya ketika melewati celah sempit
Celah tunggal : celah yang sangat kecil untuk dilewati cahaya
Kisi : sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak.
Interferensi : paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru ketika memiliki beda
fase yang sama
Polarisasi : peristwa terserapnya sebagian atau seluruh arah getar gelombang.
Refleksi : atau pemantulan adalah pembalikan arah cahaya karena mengenai sebuah permukaan
benda

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya, K dan Purnama, W. 2014. Fisika untuk Kelas XII SMA. Bandung : Grafindo
Kangenan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Resnick, Halliday and Walker. 2009. Fundamental of physics 6th edition : John Wiley & Son.
Widodo, Tri. 2009. Fisika : Untuk SMA / MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
https://fisikamemangasyik.wordpress.com/fisika-3/optik-fisis/a-polarisasi-cahaya/
https://fisikakontekstual.com/materi-gelombang-cahaya/
MODUL AJAR
DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN POLARISASI CAHAYA

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 3 x 4 JP
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan
konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta
didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas
khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan pada aspek
fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan bidang fisika.
Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya
mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Pada modul ini, Anda akan mempelajari tentang karateristik gelombang bunyi dan gelombang
cahaya beserta fenomena-fenomena yang menyertainya. Anda akan tahu lebih jelas perbedaan
antara gelombang bunyi dan gelombang cahaya dengan belajar menerapkan sifat-sifat
gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi. Pada uraian materi tentang gelombang, Anda
akan belajar tentang perambatan bunyi di berbagai medium, sumber bunyi pada dawai dan pipa
organa, intensitas bunyi dan taraf intensitas serta fenomena efek doppler yang erat dalam
kehidupan sehari-hari. Sifar-sifat gelombang cahaya seperti pemantulan, pembiasan, dispersi,
difraksi, intreferensi dan polariasi juga akan Anda pelajari . Harapannya dengan mempelajari
materi ini, Anda akan mampu menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan
gelombang cahaya dalam berbagai kegiatan di kehidupan sehari-hari dan tentunya
pemanfaatanya dalam berbagai bidang terutama dalam teknologi.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menerapkan sifat gelombang cahaya yang meliputi difraksi, interferensi,
dan polarisasi. Anda juga dapat melakukan percobaan difraksi cahaya sederhana dengan
teliti

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi dan/atau cahaya, berikut presentasi hasil
percobaan dan makna fisisnya misalnya sonometer, dan kisi difraksi

III. PERTANYAAN PEMANTIK


Kalian tentu sering bermain gelembung sabun, pernahkah Anda melihat gelembung sabun
yang tampaknya berwarna-warni seperti pelangi? Warna pada gelembung sabun bukan
disebabkan oleh pembiasan tetapi terjadi karena interferensi konstruktif dan destruktif dari
sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis.

Gambar 22. Warna pelangi pada gelembung sabun

Atau mungkin kalian juga sering melihat bangunan rumah atau kantor yang jendelanya
dibuat dengan celah-celah kecil? Atau kenapa kalian sering sekali memakai kacamata hitam
ketika berada di pantai yang panas? Semua penjelasan itu akan Anda pelajari pada kegiatan
belajar 3 ini yang akan membahas tentang sifat cahaya yang dapat mengalami difraksi,
interferensi, dan polarisasi. Simak baik-baik uraian materi pada kegiatan belajar 3 ini.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Difraksi, Interferensi, dan Polarisasi Cahaya
Identifikasi  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
masalah sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Difraksi,
Interferensi, dan Polarisasi Cahaya
Mengamati dengan seksama materi : Difraksi, Interferensi, dan Polarisasi

Cahaya, dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya
Pengumpula  Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Difraksi,
Interferensi, dan Polarisasi Cahaya
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Difraksi, Interferensi,
dan Polarisasi Cahaya
Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Difraksi, Interferensi, dan Polarisasi
Cahaya.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Difraksi,
Interferensi, dan Polarisasi Cahaya.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Difraksi, Interferensi, dan
kesimpulan Polarisasi Cahaya berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Difraksi, Interferensi, dan Polarisasi Cahaya.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Difraksi, Interferensi, dan Polarisasi Cahaya dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Difraksi, Interferensi, dan
Polarisasi Cahaya dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya dapat memahami konsep difraksi cahaya
2 Saya dapat memahami konsep interferensi cahaya
3 Saya dapat memahami konsep polarisasi cahaya
4 Saya dapat melakukan percobaan sederhana tentang difraksi cahaya
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

Setelah mempelajari uraian materi pada kegiatan belajar 3, cobalah untuk


melakukan percobaan mandiri di rumah untuk bisa lebih memahami
karateristik dari Difraksi Cahaya. Ikuti langkah- langkahnya sesuai dengan
petunjuk dan lakukan dengan teliti dan tanggungjawab. Selamat Mencoba
Petunjuk Kerja :
DIFRAKSI PADA CD1. Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar (laser
pointer, layar, CD). Pastikan cahaya laser mengenai garis-garis pada CD.

2. Amatilah pola yang terbentuk pada layar dengan cermat


3. Bagaimana pola yang tampak pada layar? Jelaskan!
4. Mengapa bisa tampak pola seperti itu? Jelaskan!
5. Catatlah hasil pengamatanmu di buku fisika dan laporkan hasilnya pada
guru.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

1. Difraksi
Pada jarak tertentu mata kita sulit membedakan posisi dua nyala lampu yang sangat
berdekatan. Coba kamu perhatikan mengapa hal ini dapat terjadi? Gejala ini dikarenakan diameter
pupil mata kita sangat sempit. Akibatnya adalah cahaya dua lampu tersebut ketika sampai ke
mata kita mengalami difraksi. Apakah difraksi cahaya itu?
Difraksi cahaya adalah peristiwa pelenturan cahaya yang akan terjadi jika cahaya
melalui celah yang sangat sempit. Kita dapat melihat gejala ini dengan mudah pada cahaya
yang melewati sela jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang
jauh, misalnya lampu neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun kain yang terkena sinar lampu
yang cukup jauh.
Celah Tunggal
Difraksi merupakan fenomena penyebaran gelombang elektromagnetik yang muncul ketika
gelombang tersebut melewati sebuah celah sempit. Penyebaran ini dapat dijelaskan oleh prinsip
Huygens, yang mengatakan bahwa setiap bagian dari celah dapat dianggap sebagai sumber cahaya
yang dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah yang lain.

Gambar 23. Difraksi pada celah tunggal

Gambar di atas merupakan proses difraksi cahaya ketika melewati celah tunggal. Ketika
cahaya difraksi bergabung, maka ia akan menghasilkan pola terang atau gelap yang dihasilkan
dari interferensi gelombang. Untuk interaksi minimum akan menghasilkan pola gelap dengan
formulasi:
d sin θ = n λ
Dengan m merupakan urutan pita gelap. Jika sudut θ memiliki nilai yang kecilmaka rumus di atas
akan menjadi:
𝒅�
= �𝝀
𝑳

Keterangan :
d = lebar celah
p = jarak antar terang
L = jarak layar n =terang ke
λ = panjang gelombang
Difraksi pada Kisi
Difraksi cahaya juga terjadi jika cahaya melalui banyak celah sempit terpisah sejajar
satu sama lain dengan jarak konstan. Celah semacam ini disebut kisi difraksi atau sering disebut
dengan kisi.

Gambar 24. Difraksi pada kisi


d = konstanta = 1/N
N = Jumlah celah/kisi

2. Interferensi
Sudah tahukah kalian apakah interferensi itu? Interferensi adalah perpaduan dua gelombang
atau lebih. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung.
Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar maka interferensinya sulit diamati. Beberapa contoh
terjadinya interferensi cahaya dapat kalian perhatikan pada penjelasan berikut.
Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang
baru. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini.
a. Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya harus
memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama.
c. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama.

Interferensi celah ganda


Pola maksimum atau pola terang terjadi jika beda lintasan optik merupakan kelipatan
setengah bulat panjang gelombang, pada interferensi celah ganda dirumuskan dalam persamaan :

𝒅 �𝒊� 𝜽 = �𝝀

Pola minimum atau pola gelap terjadi jika beda lintasan optik merupakan kelipatan
setengah bulat panjang gelombang, pada interferensi celah ganda dirumuskan dalam persamaan :
𝒅 �𝒊� 𝜽 = (� +

)𝝀

Interferensi lapisan tipis
Persaman interferensi maksimum

��� = (� +

)𝝀

Keterangan :
t = tebal lapisan tipis m = orde interferensiPersaman interferensi minimum

��� = �𝝀
n = indeks bias lapisan
𝜆 = panjang gelombang
3. Polarisasi

Gambar 25. Kacamata hitam ketika

Pernahkah Anda menggunakan kacamata hitam? Dapatkah Anda membedakan intensitas atau
tingkat kecerahan cahaya sebelum dan sesudah menggunakan kacamata? Ketika menggunakan
kacamata, Anda akan mendapatkan cahaya di sekeliling Anda menjadi lebih redup. Kenyataan
tersebut terjadi karena cahaya yang mengenai mata telah terpolarisasi oleh kacamata hitam Anda.
Polarisasi adalah peristwa terserapnya sebagian atau seluruh arah getar gelombang.
Berbeda dengan interferensi dan difraksi yang dapat terjadi baik pada gelombang transversal
maupun longitudinal, polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal.

Polarisasi karena refleksi


Pemantulan akan menghasilkan cahaya terpolarisasi jika sinar pantul dan sinar biasnya
membentuk sudut 90o. Arah getar sinar pantul yang terpolarisasi akan sejajar dengan bidang
pantul. Oleh karena itu sinar pantul tegak lurus sinar bias, berlaku ip + r
= 90° atau r = 90° – ip . Dengan demikian, berlaku pula

Dengan n2 adalah indeks bias medium tempat cahaya datang n1 adalah medium tempat
cahaya terbiaskan, sedangkan ip adalah sudut pantul yang merupakan sudut terpolarisasi.

Gambar 26. Polarisasi karena refleksi


Polarisasi karena absorbsi selektif
Polarisasi jenis ini dapat terjadi dengan bantuan kristal polaroid. Bahan polaroid
bersifat meneruskan cahaya dengan arah getar tertentu dan menyerap cahaya dengan arah getar
yang lain. Cahaya yang diteruskan adalah cahaya yang arah getarnya sejajar dengan sumbu
polarisasi polaroid. Pada gambar 27 terdapat dua polaroid pertama disebut polarisator dan
polaroid kedua disebut analisator dengan

Gambar 27. Dua buah polaroidsumbu transmisi membentuk sudut θ. Seberkas cahaya alami
menuju ke polarisator. Di
sini cahaya dipolarisasi secara vertikal yaitu hanya komponen medan listrik E yang sejajar
sumbu transmisi. Selanjutnya cahaya terpolarisasi menuju analisator. Di analisator, semua
komponen E yang tegak lurus sumbu transmisi analisator diserap, hanya komponen E yang
sejajar sumbu analisator diteruskan. Sehingga kuat medan listrik yang diteruskan analisator
menjadi:
E2 = E cos θ
Jika cahaya alami tidak terpolarisasi yang jatuh pada polaroid pertama (polarisator)
memiliki intensitas I0, maka cahaya terpolarisasi yang melewati polarisator adalah:
I1 = ½ I0
Cahaya dengan intensitas I1 ini kemudian menuju analisator dan akan keluar dengan intensitas
menjadi:
I2 = I1 cos2θ = ½ I0 cos2θ
Polarisasi karena hamburan
Warna biru langit merupakan contoh penerapan hamburan cahaya yang selalu bisa Anda amati
setiap hari. Jika cahaya dilewatkan pada suatu medium, partikel- partikel medium akan
menyerap dan memancarkan kembali sebagian cahaya itu. Penyerapan dan pemancaran
kembali cahaya oleh partikel-partikel medium ini dikenal sebagai fenomena hamburan.Pada
peristiwa hamburan, cahaya yang panjang gelombangnya lebih pendek cenderung mengalami
hamburan dengan intensitas yang besar.

Gambar 28. Warna biru langitCahaya biru memiliki panjang gelombang lebih pendek daripada
cahaya merah, maka cahaya itulah yang lebih banyak dihamburkan dan warna itulah yang sampai
ke mata

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Gelombang mekanik : gelombang yang membutuhkan medium dalam perambatannya


Gelombang longitudinal : gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambtannya
Frekuensi : Banyaknya getaran dalam tiap sekon
Intensitas : energi bunyi yang tiap detik (daya bunyi) yang menembus bidang setiap satuan luas
permukaan secara tegak lurus
Taraf intensitas : logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan intensitas ambang
pendengaran
Efek Doppler : peristiwa naik atau turunnya frekuensi gelombang bunyi yang terdengar penerima
bunyi ketika sumber bunyi bergerak mendekat atau menjauh
Gelombang longitudinal : Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatannya
Refraksi : perubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari satu medium ke medium lain karena
kerapatan optiknya berbeda
Dispersi : peristiwapenguraian cahaya polikromatik menjadi cahaya monokromatik melalui
pembiasan atau pembelokan
Difraksi : pembelokan cahaya ketika melewati celah sempit
Celah tunggal : celah yang sangat kecil untuk dilewati cahaya
Kisi : sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak.
Interferensi : paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru ketika memiliki beda
fase yang sama
Polarisasi : peristwa terserapnya sebagian atau seluruh arah getar gelombang.
Refleksi : atau pemantulan adalah pembalikan arah cahaya karena mengenai sebuah permukaan
benda

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya, K dan Purnama, W. 2014. Fisika untuk Kelas XII SMA. Bandung : Grafindo
Kangenan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Resnick, Halliday and Walker. 2009. Fundamental of physics 6th edition : John Wiley & Son.
Widodo, Tri. 2009. Fisika : Untuk SMA / MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
https://fisikamemangasyik.wordpress.com/fisika-3/optik-fisis/a-polarisasi-cahaya/
https://fisikakontekstual.com/materi-gelombang-cahaya/
MODUL AJAR
MATA, KACAMATA DAN KAMERA

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran (3 x pertemuan)
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan
konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta
didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas
khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan pada aspek
fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan bidang fisika.
Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya
mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Optik fisis mempelajari tentang polarisasi, interferensi dan difraksi cahaya, sedangkan optik
geometri mempelajari tentang pemantulan dan pembiasan. Pada pembelajaran IPA tingkat SMP
Anda telah mempelajari konsep dasar pemantulan cahaya pada cermin dan pembiasan cahaya
pada lensa. Anda juga telah mempelajari cara melukis bayangan pada cermin dan lensa serta
perhitungan letak bayangan dengan menggunakan rumus.
Untuk dapat mempelajari modul alat optik, Anda harus menguasai lebih dahulu berbagai
konsep terkait tentang pemantulan, pembiasan, lensa dan cermin. Penerapan cermin dan lensa
dalam kehidupan sehari-hari adalah pada peralatan optik. Alat optik terdiri dari dua macam
yaitu alat optik alamiah dan alat optik buatan. Alat optik alamiah tentu saja adalah mata,
sedangkan alat optik buatan adalah alat- alat optik yang dibuat oleh manusia seperti kaca mata,
kamera, kaca pembesar/lup, mikroskop, periskop, teropong dan proyektor.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan peserta didik dapat menganalisis cara kerja
pembentukan bayangan pada mata, kacamata dan kamera serta menerapkan prinsip kerja alat
optik melalui praktik membuat kamera sederhana.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya
oleh cermin dan lensa
 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan / atau pembiasan pada cermin dan
lensa

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Guru mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta didik seputar Mata, Kacamata dan
Kamera
 Guru membandingakan jawaban peserta didik satu dengan jawaban peserta didik lainnya.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Mata, Kacamata dan Kamera
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Mata,
masalah
Kacamata dan Kamera
Mengamati dengan seksama materi : Mata, Kacamata dan Kamera, dalam

bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya
Pengumpula  Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Mata, Kacamata
dan Kamera
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Mata, Kacamata dan
Kamera
Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Mata, Kacamata dan Kamera.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Mata, Kacamata
dan Kamera.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Mata, Kacamata dan Kamera
kesimpulan berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Mata, Kacamata dan Kamera.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Mata, Kacamata dan Kamera dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Mata, Kacamata dan Kamera dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah Anda tahu macam-macam cacat mata dan jenis
kacamatanya?
2 Apakah Anda bisa menentukan besar kekuatan lensa kacamata pada
penderita cacat mata?
3 Apakah Anda tahu pembentukan bayangan pada mata dan kamera
adalah sama?
4 Apakah Anda tahu bagian kamera yang fungsinya sama dengan
mata?
5 Apakah Anda sudah mampu menerapkan prinsip kerja alat optik
melalui praktik membuat kamera sederhana?
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?
Lembar Refleksi Peserta Didik
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

Topik : Membuat Kamera Sederhana


Tujuan : Menerapkan prinsip kerja alat optik pada kamera

Alat dan Bahan:


1. Kardus bekas bentuk balok (misalnya kardus sepatu)
2. Lilin
3. Kertas tipis (misalnya kertas roti atau kertas HVS 70 gram)

Langkah Kerja:
1. Ambilah kardus bekas sepatu, kemudian potong salah satu bagian. Tutup bagian yang
terpotong dengan kertas tipis.
2. Lubangi pada ujung lainnya sebesar diameter paku.
3. Nyalakan lilin dan tempatkan disebelah lubang. Kemudian amati bayangan lilin dari
bagian sisi lainnya.

4. Amatilah bentuk bayangan lilin yang terlihat melalui kertas tipis. Catatlah data
pengamatan kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Alat Optik
Alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan/atau cermin untuk memanfaatkan sifat-sifat
cahaya yaitu dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan, cahaya tersebut digunakan untuk melihat.
Selain dari mata kita, alat-alat optik digunakan bersamaan dengan mata kita, bisa juga untuk
membantu kita melihat ataupun membutuhkan mata kita untuk menggunakannya.

Macam-macam Alat Optik


Alat optik terdiri dari dua macam: alat optik alamiah dan alat optik buatan.
Alat optik alamiah tentu saja adalah mata kita, sedangkan alat optik buatan adalah alat-alat optik
yang dibuat oleh manusia seperti kaca mata, kamera, lup/kaca pembesar, mikroskop, periskop,
teropong, proyektor dan masih banyak lagi.

1. MATA
Mata merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting dan merupakan suatu karunia Allah
SWT yang amat luar biasa dengan mata kita bisa melihat. Mata berfungsi dengan cara menerima,
memfokuskan, dan mentransmisikan cahaya melalui lensa mata yang menghasilkan bayangan objek
yang kemudian ditangkap oleh retina mata. Bayangan objek yang ditangkap retina tersebut
kemudian dikirmkan ke otak melalui saraf optik untuk kemudian diolah menjadi gambar yang
mampu kita lihat secara nyata. Mata hampir berbentuk bulat dengan diameter sekitar 2,5 cm dan
dibungkus cangkang (sclera) berwarna putih yang keras sebagai pelindung.
Perhatikan struktur anatomi mata di bawah ini untuk lebih jelasnya.

Gambar Penampang sebuah mata


Sumber: fisikabc.com

Secara umum fungsi bagian-bagian mata dibagi menjadi dua yakni bagian luar mata (kelopak mata,
bulu mata, alis mata dan kelenjar air mata) dan bagian dalam mata. Sudah tahukah Anda bagian
dalam mata? Baiklah perhatikan penjelasan bagian dalam mata beserta fungsinya, berikut ini:

Bagian Dalam Mata


1) Kornea
Kornea adalah bagian mata yang terletak di lapisan paling luar. Bagian kornea berupa selaput
bening dan bersifat transparan, sehingga memungkinkan cahaya dapat masuk dalam sel-sel
penerima cahaya di dalam bola mata. Fungsi korena adalah untuk melindungi mata dari benda-
benda asing dan melakukan refraksi di lensa mata.
2) Iris
Iris adalah bagian mata yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pupil. Iris juga berfungsi
memberi warna pada mata. Ada banyak ras dengan warna berbeda seperti mata yang berwarna
biru, hijau atau cokelat, semuanya bisa terjadi karena fungsi iris. Hal ini yang membuat iris
dikenal sebagai selaput pelangi.
3) Pupil
Pupil merupakan bagian mata berupa lubang kecil. Fungsi pupil adalah mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke bola mata. Besar kecilnya pupil diatur oleh iris. Pupil akan mengecil
jika cahaya yang masuk terlalu terang, sementara pupil akan membesar jika cahaya yang datang
terlalu redup.
4) Retina
Retina atau selaput jala merupakan bagian mata berupa lapisan tipis sel yang ada di bagian
belakang bola mata. Fungsi retina adalah untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa mata
untuk kemudian diubah menjadi sinyal syaraf. Retina memiliki dua sel fotoreseptor yaitu rods
dan cones sehingga termasuk sebagai bagian mata yang sangat sensitif terhadap cahaya.
5) Lensa
Fungsi lensa mata adalah untuk membentuk sebuah gambar. Gambar yang dibentuk lensa mata
kemudian diteruskan dan diterima retina. Lensa dapat menipis atau menebal sesuai dengan
jarak mata dengan benda yang dilihatnya. Jika jarak benda terlalu dekat, maka lensa akan
menipis, sementara jika jarak terlalu jauh, maka lensa mata akan menebal.
6) Koroid
Koroid adalah bagian mata berupa dinding mata. Fungsi koroid adalah untuk menyuplai
oksigen dan nutrisi untuk bagian-bagian mata yang lain, khususnya retina. Biasanya koroid
memiliki warna cokelat kehitaman atau hitam, tujuannya agar cahaya tidak dipantulkan
kembali.
7) Aqueos humor
Bagian mata aqueos humor merupakan cairan yang menyerupai plasma berlendir transparan
yang memiliki konsentrasi protein yang rendah. Aqueous humor diproduksi oleh silia tubuh.
Fungsi aqueos humor adalah sebagai struktur pendukung lensa.
8) Vitreous humor
Berikutnya adalah bagian vitreous humor. Bagian mata ini juga dikenal sebagai badan vitreous.
Bentuk vitreous humor adalah berupa semacam gel. Fungsi vitreous humor adalah berfungsi
untuk mengisi ruang antara retina dan lensa.
9) Saraf optik
Saraf optik atau saraf mata menjadi bagian mata yang cukup penting. Fungsi saraf optik adalah
untuk meneruskan informasi bayangan benda yang diterima retina menuju ke otak. Saraf ini
penting agar kita dapat menentukan bagaimana bentuk suatu benda yang kita lihat. Jika syaraf
optik ini rusak dapat mengakibatkan kebutaan mata.
10) Bintik kuning
Salah satu bagian mata yang paling sensitif terhadap cahaya adalah bintik kuning ini. Jika
bayangan benda jatuh pada bintik kuning, maka benda akan terlihat jelas. Sebaliknya, jika
bayangan benda jatuh sebelum atau sesudah bagian ini, maka benda tersebut akan terlihat kabur
atau tidak begitu jelas.
11) Bintik buta
Bintik buta atau juga disebut sebagai blind spot adalah bagian mata yang tidak sensitif terhadap
cahaya. Hal ini berbanding terbalik dengan bagian bintik kuning. Jika bayangan benda jatuh
pada bintik buta, maka benda tidak dapat terlihat jelas oleh mata.
12) Otot mata
Salah satu bagian mata adalah otot mata. Fungsi otot mata adalah membantu cara kerjanya
lensa mata dalam membuat lensa mencembung atau memipih atau yang dikenal sebagai daya
akomodasi mata. Otot mata menyangga lensa mata dan bentuknya mirip kristal.
13) Sklera
Sklera merupakan bagian mata yang berupa dinding putih mata dan disebut sebagai selaput
putih. Bagian mata sklera ini memiliki ketebalan rata-rata sekitar 1 milimeter, dan bisa juga
menembal sampai 3 milimeter disebabkan karena adanya otot irensi. Fungsi sklera adalah
untuk melindungi struktur mata dan membantu mempertahankan bentuk mata.

a. Akomodasi
Daya Akomodasi mata atau daya suai mata adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan
atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak
benda yang dilihat mata. Sehingga dalam melihat benda- benda pada jarak tertentu perlu
mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti
mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar.
Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada
saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada
saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor).

Sumber: maurizka.com
Gambar Penampang mata saat mata tidak berakomodasi dan berakomodasi

Kemampuan manusia untuk melakukan akomodasi mata terbatas sehingga memerlukan


bantuan lensa untuk memperjelas pandangannya pada objek yang dilihat.

Batas Daya Akomodasi


Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu dekat dan jauh :
1) Titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang
masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak
10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat
disebut juga jarak baca normal (Sn = 25 cm). Ketika mata melihat pada titik dekat, mata
dalam keadaan akomodasi maksimum.
2) Titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih
dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah "tak terhingga" (Sr = ~).
Ketika mata melihat titik jauh tak hingga, mata tak berakomodasi.
b. Cacat Mata
Macam-macam cacat mata: miopi, hipermetropi, presbiopi, astigmatisma, katarak, dan
glukoma. Penderita mata miopi yaitu orang yang berpenglihatan dekat tidak dapat melihat
benda-benda yang jaraknya jauh karena bayangan difokuskan di depan retina sehingga
diperlukan lensa cekung untuk memperbaiki cacat ini. Penderita mata hipermetropi yaitu orang
yang berpenglihatan jauh tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya dekat karena
bayangan difokuskan dibelakang retina sehingga diperlukan lensa cembung untuk memperbaiki
cacat ini. Sedangkan pada penderita mata astigmatisma yaitu orang yang berpenglihatan
ketidaksempurnaan yang umum pada lengkungan permukaan depan mata atau lensa, di dalam
mata, melengkung berbeda ke arah yang berbeda sehingga diperlukan lensa silindris untuk
memperbaiki cacat ini.

Sumber: obatmatayangbagus.netlify.app
Gambar Jenis lensa untuk penderita mata

2. Kaca Mata
Kacamata merupakan alat optik yang digunakan untuk membantu melihat pada orang yang
memiliki cacat mata, baik itu rabun jauh, rabun dekat, ataupun mata silindris. Kacamata terdiri
dari lensa (tergantung jenis cacat matanya), frame atau kerangka yang menyangga lensa.
Kacamata berfungsi dengan cara mengatur bayangan agar jatuh tepat di retina, dengan cara
menjauhkan titik jatuh bayangan pada penderita rabun jauh dan mendekatkan titik jatuh
bayangan pada penderita rabun dekat.
Sumber: studiobelajar.com
Gambar Ilustrasi penggunaan lensa pada penderita rabun

Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa (kacamata) yang digunakan tergantung pada letak
objek, jarak fokus lensa, dan kekuatan atau daya lensa.

Kekuatan atau daya lensa dirumuskan dengan:

di mana:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri)
f = jarak fokus lensa (meter)

Untuk mencari jarak fokus lensa, kita bisa mendapatkannya dengan menggunakan rumus:

dimana,
s = jarak benda ke lensa (meter)
s’ = jarak bayangan ke lensa (meter)

Oleh karena itulah saat kita memeriksa matanya ke dokter mata, maka kita disuruh membaca
rangkaian huruf-huruf di depan kita dengan jarak yang sudah ditentukan sehingga dokter dapat
menentukan jarak fokus lensa untuk mengetahui besarnya daya lensa yang dibutuhkan.

3. KAMERA
Kamera merupakan alat untuk menghasilkan foto. Ada dua jenis kamera yang umum dikenal,
yaitu kamera digital dan kamera analog. Saat ini yang akan dibahas adalah kamera analog. Cara
kerja kamera hampir sama dengan cara kerja mata, yakni cahaya masuk difokuskan oleh lensa
dan kemudian ditangkap oleh retina yang merupakan film pada kamera. Rumus untuk mencari
titik fokus pada lensa kamera sama seperti yang kita gunakan pada lensa (kacamata) diatas.
Kamera terdiri atas sebuah lensa cembung, diafragma, dan film. Lensa pada kamera dapat
diubah-ubah letaknya sedemikian agar bayangan yang dibentuk lensa selalu terletak tepat pada
film. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.

Sumber: berpendidikan.com
Gambar pembentukan bayangan pada kamera analog

Bagian-bagian kamera seperti bagian-bagian mata:


a. lensa kamera seperti lensa pada mata (memfokuskan bayangan)
b. diafragma dan shutter (pembuka/penutup lensa) seperti iris dan pupil (mengatur banyak
sedikitnya sinar yang masuk)
c. film seperti retina (tempat terbentuknya bayangan)
d. Gerakan maju mundurnya lensa seperti akomodasi (untuk memfokuskan bayangan agar
jatuh di retina).

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Alat Optik : alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk menghasilkan bayangan melalui
pemantulan atau pembiasan cahaya.
Astigmatisma : cacat mata yang disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferis (irisan
bola), melainkan melengkung pada satu bidang dari bidang yang lain (berbentuk silinder).
Hipermetropi : cacat mata yang tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata
perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh).
Kamera : alat optik yang memiliki mekanisme mirip dengan mekanisme kerja mata.
Lup : alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung (lensa positif) yang berfungsi untuk dapat
memperbesar benda-benda kecil yang masih dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mata : alat optik yang digunakan untuk melihat yang dimiliki oleh manusia dan hewan
Miopi : cacat mata yang tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata
perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat).
Mikroskop : alat optik yang terdiri atas dua lensa cembung (lensa positif), yakni sebagai lensa
objektif dan lensa okuler yang berfungsi untuk melihat benda-benda renik yang tak dapat
dilihat langsung dengan mata telanjang, seperti bakteri, mikroba, virus, serta sel-sel tumbuhan,
hewan, dan manusia.
Periskop : alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi
Presbiopi : cacat mata yang timbul akibat daya akomodasi mata berkurang
Proyektor : alat optik yang digunakan untuk menampilkan gambar di sebuah layar proyeksi atau
permukaan serupa
Teropong : alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda yang sangat jauh sehingga tampak
lebih dekat dan jelas.
Titik Dekat : jarak terdekat yang masih dapat dilihat jelas oleh mata dengan berakomodasi
maksimum. Untuk mata normal (emetrop), nilai titik dekat mata/ PP = 25 cm.
Titik Jauh : jarak terjauh yang dapat dilihat jelas oleh mata tanpa berakomodasi. Untuk mata
normal (emetrop), nilai titik jauh mata/PR = ∞ (tak terhingga).

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob. 2012. Fisika Terpadu Untuk SMA/MA Kelas X Semester 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nursyamsuddin. 2008. Panduan Praktikum Terpilih Fisika SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas 3 Optika Fisika Modern (Terjemahan). Bandung:
Penerbit Binacipta.
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika SMU Caturwulan Kedua Kelas 2. Jakarta: Penerbit PT
Primatika Cipta Ilmu.
MODUL AJAR
LUP, MIKROSKOP DAN PERISKOP

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran (3 x pertemuan)
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan
konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta
didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas
khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan pada aspek
fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan bidang fisika.
Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya
mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Optik fisis mempelajari tentang polarisasi, interferensi dan difraksi cahaya, sedangkan optik
geometri mempelajari tentang pemantulan dan pembiasan. Pada pembelajaran IPA tingkat SMP
Anda telah mempelajari konsep dasar pemantulan cahaya pada cermin dan pembiasan cahaya
pada lensa. Anda juga telah mempelajari cara melukis bayangan pada cermin dan lensa serta
perhitungan letak bayangan dengan menggunakan rumus.
Untuk dapat mempelajari modul alat optik, Anda harus menguasai lebih dahulu berbagai
konsep terkait tentang pemantulan, pembiasan, lensa dan cermin. Penerapan cermin dan lensa
dalam kehidupan sehari-hari adalah pada peralatan optik. Alat optik terdiri dari dua macam
yaitu alat optik alamiah dan alat optik buatan. Alat optik alamiah tentu saja adalah mata,
sedangkan alat optik buatan adalah alat- alat optik yang dibuat oleh manusia seperti kaca mata,
kamera, kaca pembesar/lup, mikroskop, periskop, teropong dan proyektor.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan peserta didik dapat menganalisis cara kerja
pembentukan bayangan pada lup, mikroskop dan periskop serta menerapkan prinsip kerja alat
optik melalui praktik membuat periskop sederhana.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya
oleh cermin dan lensa
 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan / atau pembiasan pada cermin dan
lensa

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Guru mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta didik seputar Lup, Mikroskop dan
Periskop
 Guru membandingakan jawaban peserta didik satu dengan jawaban peserta didik lainnya.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Lup, Mikroskop dan Periskop
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Lup,
masalah
Mikroskop dan Periskop
Mengamati dengan seksama materi : Lup, Mikroskop dan Periskop, dalam

bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya
Pengumpula  Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Lup, Mikroskop
dan Periskop
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Lup, Mikroskop dan
Periskop
Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Lup, Mikroskop dan Periskop.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Lup, Mikroskop
dan Periskop.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Lup, Mikroskop dan Periskop
kesimpulan berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Lup, Mikroskop dan Periskop.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Lup, Mikroskop dan Periskop dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Lup, Mikroskop dan Periskop dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah Anda tahu perhitungan perbesaran penggunaan pada lup
secara mata berakomodasi dan tidak berakomodasi?
2 Apakah Anda tahu fungsi dan prinsip kerja mikroskop?
3 Apakah Anda bisa menentukan perbesaran total dan panjang
mikroskop?
4 Apakah kalian bisa menggambarkan proses pembentukkan
bayangan pada mikroskop ?
5 Apakah Anda sudah mampu menerapkan prinsip kerja alat optik
melalui praktik membuat periskop sederhana?
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?
Lembar Refleksi Peserta Didik
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

Topik : Membuat Periskop Sederhana


Tujuan : Menerapkan prinsip kerja alat optik pada periskop
Alat dan bahan:
1. Kardus bekas
2. Cermin datar 2 buah
3. Lem/selotip
4. Busur derajat
5. Gunting
6. Kertas biasa atau kertas koran maupun kertas pembungkus kado.

Langkah kerja:
1. Bagi kardus bekas menjadi lima bagian. Dua bagian sama besar dengan ukuran masing-
masing 30 cm x 6 cm. Dua bagian sama besar dengan ukuran 30 cm x 4 cm dan satu
bagian lagi berukuran 30 cm x 2 cm (untuk menyatukan persegi panjang sebagai badan
periskop).
2. Buat 2 lubang berbentuk lingkaran pada bagian depan dan belakang periskop (gambar 2).
Lubang bagian atas depan nantinya sebagai lubang yang melihat langsung ke objek yang
akan dilihat sedangkan lubang bagian belakang bawah adalah sebagai tempat untuk kita
mengamati.
3. Buat 4 lubang berbentuk persegi panjang pada samping kanan dan kiri, atas dan bawah.
Lubang ini nantinya berguna untuk menempatkan 2 buah cermin datar. Kemiringan lubang
ini adalah 45°. Agar pas kemiringannya, gunakan busur untuk mengukur derajat
kemiringannya (gambar 3)
4. Satukan bagian-bagian periskop menggunakan selotip atau lem sehingga membentuk
bangun persegi panjang dengan ukuran 30 cm x 6 cm x 4 cm (lihat gambar).
5. Selipkan cermin datar pada celah bersudut dan rekatkan dengan selotip. Salah satu cermin
menghadap ke atas dan yang lainnya menghadap ke bawah. Perhatikan saat memasang
kedua cermin, yakni harus saling berhadapan agar nantinya dapat memantulkan bayangan
objek sesuai dengan konsep cara kerja periskop.
Pertanyaan:
Sumber: wikipedia.orgSetelah Anda berhasil membuat periskop sederhana, jawablah
pertanyaan berikut!
1. Sifat cahaya apa yang terjadi dalam percobaan ini ?
2. Bagaimana prinsip kerja periskop?
3. Bagaimana sifat bayangan yang dihasilkan?
4. Dimana akan Anda jumpai periskop dalam kehidupan sehari-hari?

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

1. Lup
Lup atau kaca pembesar hanya terdiri dari satu lensa positif dan berfungsi untuk memperbesar
ukuran bayangan yang terbentuk di retina. Lup sebenarnya merupakan lensa cembung yang
diletakkan antara mata dengan benda yang akan diamti. Lup banyak digunakan oleh tukang
arloji untuk melihat komponen- komponen arloji yang berukuran kecil. Ada 2 cara dalam
menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.
Sekarang coba Anda perhatikan gambar berikut ini.

Sumber: fisikabc.com
Gambar Pengamatan memakai lup untuk mata berakomodasi

Pada saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik dekat
pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α. Pada gambar (b),
seorang pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan di antara titik O dan F (ruang I)
dan diperoleh bayangan yang terletak pada titik dekat mata pengamat (s’ = sn).
Karena sudut pandang mata menjadi lebih besar, yaitu β, maka mata pengamat berakomodasi
maksimum. Untuk jenis mata normal (emetropi) dan berakomodasi maksimum, bayangan yang
terbentuk berada pada jarak baca normal (sn) yaitu 25 cm. oleh karena itu, perbesaran bayangan
pada lup mata berakomodasi maksimum dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:
M = perbesaran bayangan (kali)
f = jarak fokus lup (meter)
sn = jarak baca normal (25 cm)

2. Mikroskop
Mikroskop merupakan alat optik untuk melihat benda-benda kecil dengan perbesaran yang
lebih besar dari perbesaran lup (dapat mencapai lebih dari 100 kali lipat dari besar benda).
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Zacharias Janssen dari Belanda pada tahun 1590.
Mikroskop terdiri dari 2 lensa. Lensa pertama dinamakan lensa obyektif yang diletakkan sekat
dengan benda yang akan diamati. Sedangkan lensa kedua yang diletakkan dekat dengan mata
pengamat dinamakan lensa okuler. Lensa okuler bertindak sebagai lup. Ada dua cara dalam
menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak
berakomodasi.

Sumber: fisikabc.com
Gambar Pembentukan bayangan mikroskop untuk mata berakomodasi

Bayangan akhir yang dihasilkan oleh dua lensa dalam mikroskop bersifat maya, diperbesar dan
terbalik terhadap benda semula. Perhatikan gambar permbentukan bayangan pada mikroskop di
atas (untuk mata berakomodasi maksimum). Panjang mikroskop (L) dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut

Keterangan:
L = panjang mikrokop (meter)
s’ob = jarak bayangan lensa objektif sok = jarak benda lensa okuler
L = s’ob + sok
Perbesaran lensa obyektif merupakan perbesaran lensa positif:

Keterangan:

Oleh karena lensa okuler bersifat sebagai lup maka perbesaran lensa okuler mikroskop adalah
sebagai berikut. Untuk mata berakomodasi maksimum.

Mata berakomodasi maksimum:

Keterangan:
sn = jarak titik dekat mata normal
fok = jarak fokus lensa okuler

mikroskop terdiri atas lensa objektif dan lensa okuler. Maka dapat dikatakan bahwa perbesaran
pada mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran oleh lensa objektif (mob) dengan
perbesaran oleh lensa okuler (mok) dan secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Perbesaran total mikroskop:

Keterangan:
M = perbesaran total mikroskop
mob = perbesaran lensa objektif
mok = perbesaran lensa okuler

Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Agar mata pengamat dalam menggunakan
mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler harus diatur/digeser sedemikian rupa supaya
bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif tepat jatuh di titik fokus lensa okuler (fok).
Lukisan bayangan untuk mata tak berakomodasi dapat dilihat pada gambar berikut.
Sumber: fisikabc.com
Gambar Pembentukan bayangan mikroskop untuk mata tidak berakomodasi

Perbesaran lensa objektif selalu sama baik digunakan pada saat pengamatan dengan mata
berakomodasi maksimum maupun mata tidak berakomodasi. Hal ini dikarenakan lensa objektif
digunakan untuk membentuk bayangan objek asli dan tidak berhubungan langsung dengan
mata pengamat.
Oleh karena lensa okuler bersifat sebagai lup maka perbesaran lensa okuler untuk pengamatan
dengan mata tidak berakomodasi dirumuskan sebagai berikut.

Sehingga untuk perbesaran total mikrokop untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi,
sebagai berikut:

Sedangkan panjang mikroskop (jarak tubulus) untuk pengamatan dengan mata tidak
berakomodasi dinyatakan dengan persamaan berikut.

3. Periskop
Periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda dalam jarak jauh atau berada
dalam sudut tertentu. Bentuknya sederhana, yaitu berupa tabung yang dilengkapi dengan
cermin/prisma pada ujung-ujungnya. Prisma ini akan memantulkan cahaya yang datar sejajar
padanya, kemudian diatur sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 45 derajat terhadap
sumbu tabung.
Periskop digunakan pada tank dan kapal selam. Para navigator kapal di kapal selam
memanfaatkan periskop untuk mengamati gerak-gerik yang terjadi di permukaan laut. Ketika
kita melihat ujung bawah, cahaya sejajar masuk lewat ujung atas mengenai cermin, oleh cermin
akan dipantulkan membentuk sudut 45 derajat ke cermin bawah yang juga membentuk 45
derajat. Sinar-sinar pantul sejajar tadi akan dipantulkan kembali ke mata kita yang melihat dari
ujung bawah sehingga kamu dapat melihat benda-benda yang berada di ujung atas.
Prinsip kerja Periskop yaitu cahaya dari benda akan masuk secara horizontal kemudian turun
dan mengarah ke mata pengamat secara horizontal juga. Bagian periskop yang berada diatas
permukaan air haruslah tidak menarik perhatian atau mencolok. Oleh karena itu, pipa periskop
dibuat dengan bentuk panjang menyempit dan kecil.

Sumber: fisikaoptikyeni.blogspot.com
Gambar Periskop sederhana menggunakan cermin dan lensa

Cara kerja periskop sangat sederhana, yaitu diawali dengan masuknya cahaya pada kotak di
bagian depan dan diterima oleh cermin bagian atas. Cermin tersebut kemudian mengirimkan
cahaya yang diterima ke cermin yang disimpan di bagian bawah. Selanjutnya, cermin di bawah
mengirimkan cahaya menuju mata kita, sehingga kita dapat melihat disekeliling kita di dalam
karton atau periskop sederhana.
Sebuah periskop terdiri atas dua buah lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa okuler
serta dua buah prisma siku-siku sama kaki. Ketika seberkas cahaya mengenai lensa objektif,
cahaya tersebut akan diteruskan menuju prisma siku-siku pertama. Prisma siku-siku pertama
akan memantulkan berkas cahaya tersebut menuju ke prisma siku-siku kedua. Berkas cahaya
yang menembus prisma siku-siku kedua akan diteruskan ke lensa okuler.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Alat Optik : alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk menghasilkan bayangan melalui
pemantulan atau pembiasan cahaya.
Astigmatisma : cacat mata yang disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferis (irisan
bola), melainkan melengkung pada satu bidang dari bidang yang lain (berbentuk silinder).
Hipermetropi : cacat mata yang tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata
perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh).
Kamera : alat optik yang memiliki mekanisme mirip dengan mekanisme kerja mata.
Lup : alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung (lensa positif) yang berfungsi untuk dapat
memperbesar benda-benda kecil yang masih dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mata : alat optik yang digunakan untuk melihat yang dimiliki oleh manusia dan hewan
Miopi : cacat mata yang tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata
perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat).
Mikroskop : alat optik yang terdiri atas dua lensa cembung (lensa positif), yakni sebagai lensa
objektif dan lensa okuler yang berfungsi untuk melihat benda-benda renik yang tak dapat
dilihat langsung dengan mata telanjang, seperti bakteri, mikroba, virus, serta sel-sel tumbuhan,
hewan, dan manusia.
Periskop : alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi
Presbiopi : cacat mata yang timbul akibat daya akomodasi mata berkurang
Proyektor : alat optik yang digunakan untuk menampilkan gambar di sebuah layar proyeksi atau
permukaan serupa
Teropong : alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda yang sangat jauh sehingga tampak
lebih dekat dan jelas.
Titik Dekat : jarak terdekat yang masih dapat dilihat jelas oleh mata dengan berakomodasi
maksimum. Untuk mata normal (emetrop), nilai titik dekat mata/ PP = 25 cm.
Titik Jauh : jarak terjauh yang dapat dilihat jelas oleh mata tanpa berakomodasi. Untuk mata
normal (emetrop), nilai titik jauh mata/PR = ∞ (tak terhingga).

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob. 2012. Fisika Terpadu Untuk SMA/MA Kelas X Semester 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nursyamsuddin. 2008. Panduan Praktikum Terpilih Fisika SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas 3 Optika Fisika Modern (Terjemahan). Bandung:
Penerbit Binacipta.
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika SMU Caturwulan Kedua Kelas 2. Jakarta: Penerbit PT
Primatika Cipta Ilmu.
MODUL AJAR
TEROPONG DAN PROYEKTOR

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran (3 x pertemuan)
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan
konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta
didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas
khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan pada aspek
fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan bidang fisika.
Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya
mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Optik fisis mempelajari tentang polarisasi, interferensi dan difraksi cahaya, sedangkan optik
geometri mempelajari tentang pemantulan dan pembiasan. Pada pembelajaran IPA tingkat SMP
Anda telah mempelajari konsep dasar pemantulan cahaya pada cermin dan pembiasan cahaya
pada lensa. Anda juga telah mempelajari cara melukis bayangan pada cermin dan lensa serta
perhitungan letak bayangan dengan menggunakan rumus.
Untuk dapat mempelajari modul alat optik, Anda harus menguasai lebih dahulu berbagai
konsep terkait tentang pemantulan, pembiasan, lensa dan cermin. Penerapan cermin dan lensa
dalam kehidupan sehari-hari adalah pada peralatan optik. Alat optik terdiri dari dua macam
yaitu alat optik alamiah dan alat optik buatan. Alat optik alamiah tentu saja adalah mata,
sedangkan alat optik buatan adalah alat- alat optik yang dibuat oleh manusia seperti kaca mata,
kamera, kaca pembesar/lup, mikroskop, periskop, teropong dan proyektor.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan peserta didik dapat menganalisis cara kerja
pembentukan bayangan pada teropong dan proyektor serta menerapkan prinsip kerja alat optik
melalui praktik membuat teropong sederhana.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya
oleh cermin dan lensa
 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan / atau pembiasan pada cermin dan
lensa

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Guru mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta didik seputar Teropong dan Proyektor
 Guru membandingakan jawaban peserta didik satu dengan jawaban peserta didik lainnya.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Teropong dan Proyektor
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Teropong
masalah
dan Proyektor
Mengamati dengan seksama materi : Teropong dan Proyektor, dalam

bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya
Pengumpula  Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Teropong dan
Proyektor
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Teropong dan
Proyektor
Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Teropong dan Proyektor.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Teropong dan
Proyektor.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Teropong dan Proyektor
kesimpulan berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Teropong dan Proyektor.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Teropong dan Proyektor dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Teropong dan Proyektor dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah Anda tahu macam-macam teropong?
2 Apakah Anda bisa menghitung perbesaran dan panjang teropong?
3 Apakah Anda bisa menggambarkan jalannya sinar pada teropong
dan proyektor?
4 Apakah Anda tahu fungsinya proyektor?
5 Apakah Anda sudah mampu menerapkan prinsip kerja alat optik
melalui praktik membuat teropong sederhana?

Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

Topik : Membuat Teropong Sederhana


Tujuan : Menerapkan prinsip kerja alat optik pada teropong
Alat dan Bahan:
1. Tiga buah lensa positif dengan fokus f = 20cm, f = 5cm dan f = 5cm
2. Pipa PVC 1 inci dan 1 ¼ inci
3. Lem PVC
4. Karet bekas sandal jepit

Langkah Kerja:
1. Potong PVC 1 inci dengan panjang 15 cm. Pasang pada tiap ujungnya masing- masing
lensa positif dengan jarak fokus masing-masing 5 cm. Agar tidak lepas rekat lensa dengan
lem PVC.

2. Potong pipa PVC 1 ¼ inci dengan panjang 30 cm. Kemudian, tempelkan lensa positif
dengan jarak fokus 20 cm pada salah satu ujungnya. Sebelum dipasang lensa, pasang
potongan karet sandal jepit berbentuk lingkaran dengan diameter luar 1 ¼ inci dan
diameter dalam 1 inci pada kedua ujung pipa.

3. Pasang kedua pipa PVC yang dilengkapi lensa, seperti gambar berikut ini.

4. Gunakan teropong sederhana tersebut untuk melihat benda-benda yang sangat jauh
(misalnya burung, daun pohon kelapa)

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. TEROPONG
Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang
sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas. Teropong berfungsi mendekatkan
benda ke mata kita.
Ada dua jenis teropong, yaitu:
1. Teropong bias yang terdiri dari beberapa lensa untuk membiaskan sinar yang datang dari
benda. Beberapa contoh teropong bias yaitu Teropong bintang, teropong bumi, teropong
prisma, teropong panggung.
2. Teropong pantul yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa sebagai
pemantul dan pembias sinar datang.

Teropong Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet dan
asteroid. Teropong bintang menggunakan dua lensa cembung satu sebagai lensa objektif dan
yang lainnya sebagai lensa okler. Jarak fokus lensa objektif lebih panjang daripada jarak fokus
lensa okulernya (fob > fok) dimana kedua titik fokus tersebut saling berimpit. Jika Anda ingin
melihat teropong bintang bisa berkunjung ke Boscha di Lembang Bandung.
Prinsip kerja teropong bintang sama dengan prinsip kerja mikroskop pada saat mata tak
berakomodasi. Bayangan benda langit yang sangat jauh (sob = ~) akan berada di titik fokus
lensa objektif (s’ob = fob). Bayangan dari lensa objektif menjadi benda bag lensa okuler.
Titik fokus lensa okuler berimpit dengan titik fokus lensa objektif, berarti bayangan dari lensa
objektif tadi berada di titik fokus lensa okuler. Oleh lensa okuler, bayangan dari lensa objektif
akan dibiaskan lagi hingga terbentuk bayangan akhir di tak berhingga. Dengan demikian, mata
dapat mengamatinya tanpa berakomodasi.

Sumber: fisikazone.com
Gambar Pembentukan bayangan pada teropong bintang

Perbesaran bayangan pada teropong bintang untuk mata tak berakomodasi dapat ditentukan
dengan rumus:
� = ����
����

Panjang teropong bintang adalah jarak antara lensa objektif dan okulernya, dengan rumus:
L = fob + fok
Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk melihat benda-benda di permukaan bumi. Teropong bumi
terdiri atas tiga lensa cembung yang masing-masing berperan sebagai lensa objektif, lensa
pembalik, lensa okuler. Lensa pembalik berfungsi membalik bayangan dari lensa objektif agar
teramati seperti keadaan aslinya oleh lensa okuler

Sumber: fisikazone.com
Gambar Pembentukan bayangan pada teropong bumi

Selain keberadaan lensa pembalik, prinsip kerja teropong bumi sama dengan prinsip kerja
teropong bintang. Perbesaran bayangan pada teropong bumi juga dapat ditentukan dengan
rumus:

Namun, rumus perhitungan panjang teropong bumi berbeda dengan rums perhitungan panjang
teropong bintang. Hal ini karena adanya lensa pembalik. Panjang teropong bmi dapat
ditentukan dengan rumus:

Dengan fp adalah jarak fokus lensa pembalik.

2. PROYEKTOR
Proyektor adalah sebuah perangkat optik yang memproyeksikan gambar atau gambar bergerak
pada sebuah permukaan datar, biasanya sebuah layar putih atau dinding putih. Kebanyakan
proyektor membuat gambar dengan cara menyinari objek melalui lensa transparan kecil, namun
proyektor sekarang dapat memproyeksikan gambar secara langsung, dengan menggunakan
laser. Ada beberapa jenis proyektor, yaitu: Slide Projector (Proyektor Slide), Overhead
Projector (OHP) dan Digital Projector (CRT Projector, LCD Projector, DLP Projector, LCoS
Projector dan LED Projector).
Pada kesempatan ini kita akan membahas proyektor manual yaitu proyektor diaskop (diaskop
projector) dan overhead projector (OHP).
a. Proyektor Diaskop (Diaskop Projector)
Proyektor diaskop adalah alat untuk memproyeksikan gambar diapositif sehingga
terbentuk bayangan nyata pada layar. Alat ini terdiri dari sebuah cermin cekung sebagai
reflektor (pemantul) dan dua buah lensa cembung masing-masing sebagai kondensor
(membuat sinar sejajar) dan sebagai proyektor (memperbesar gambar bayangan).

Sumber: fisikazone.com

Pada proyektor diaskop, titik pusat kelengkungan cermin berimpit dengan titik api lensa
kondensor dan di titik itu dipasang lampu yang terang. Sinar yang dipancarkan lampu
diubah oleh lensa kondensor menjadi berkas sinar sejajar yang tepat menerangi benda
diapositif. Benda tersebut merupakan benda untuk lensa proyektor yang menghasilkan
bayangan nyata, terbalik, diperbesar, dan terletak di layar. Perbesaran hanya terjadi oleh
lensa proyektor sehingga terlihat seperti pada gambar berikut:

Gambar Pembentukan bayangan proyektor diaskop

Pembentukan bayangan pada proyektor diaskop

Di bioskop, gambar diapositif disambung dengan perubahan gerak. Akibatnya, bayangan


pada layar tampak hidup. Kesan hidup ini akibat bayangan iring, yaitu kesan yang diterima
retina, kemudian disimpan kira-kira 0,05 detik setelah bayangan itu hilang. Sebelum kesan
bayangan pertama hilang, bayangan kedua telah mengikutinya, begitu seterusnya.
Akibatnya, kesan terhadap kedua bayangan menjadi satu.

b. Overhead Projector (OHP)


OHP adalah alat untuk memproyeksikan benda tembus cahaya. Cara kerja OHP seperti
diaskop. Alat ini sering dipakai karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu dapat dipakai
dalam ruangan terang dan benda yang diproyeksikan adalah gambar atau tulisan tangan
dengan spidol pada kertas plastik atau kertas transparan.

Gambar Overhead Projector (OHP)

Sumber: fisikazone.com
Gambar Pembentukan bayangan proyektor OHP

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Alat Optik : alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk menghasilkan bayangan melalui
pemantulan atau pembiasan cahaya.
Astigmatisma : cacat mata yang disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferis (irisan
bola), melainkan melengkung pada satu bidang dari bidang yang lain (berbentuk silinder).
Hipermetropi : cacat mata yang tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata
perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh).
Kamera : alat optik yang memiliki mekanisme mirip dengan mekanisme kerja mata.
Lup : alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung (lensa positif) yang berfungsi untuk dapat
memperbesar benda-benda kecil yang masih dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mata : alat optik yang digunakan untuk melihat yang dimiliki oleh manusia dan hewan
Miopi : cacat mata yang tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata
perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat).
Mikroskop : alat optik yang terdiri atas dua lensa cembung (lensa positif), yakni sebagai lensa
objektif dan lensa okuler yang berfungsi untuk melihat benda-benda renik yang tak dapat
dilihat langsung dengan mata telanjang, seperti bakteri, mikroba, virus, serta sel-sel tumbuhan,
hewan, dan manusia.
Periskop : alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi
Presbiopi : cacat mata yang timbul akibat daya akomodasi mata berkurang
Proyektor : alat optik yang digunakan untuk menampilkan gambar di sebuah layar proyeksi atau
permukaan serupa
Teropong : alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda yang sangat jauh sehingga tampak
lebih dekat dan jelas.
Titik Dekat : jarak terdekat yang masih dapat dilihat jelas oleh mata dengan berakomodasi
maksimum. Untuk mata normal (emetrop), nilai titik dekat mata/ PP = 25 cm.
Titik Jauh : jarak terjauh yang dapat dilihat jelas oleh mata tanpa berakomodasi. Untuk mata
normal (emetrop), nilai titik jauh mata/PR = ∞ (tak terhingga).

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob. 2012. Fisika Terpadu Untuk SMA/MA Kelas X Semester 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nursyamsuddin. 2008. Panduan Praktikum Terpilih Fisika SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas 3 Optika Fisika Modern (Terjemahan). Bandung:
Penerbit Binacipta.
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika SMU Caturwulan Kedua Kelas 2. Jakarta: Penerbit PT
Primatika Cipta Ilmu.
MODUL AJAR
PEMANASAN GLOBAL

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran (1 x Pertemuan)
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan
konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta
didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas
khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan pada aspek
fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan bidang fisika.
Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya
mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

II. KOMPETENSI AWAL


Masalah lingkungan yang kita hadapi dari tahun ke tahun semakin meningkat baik yang berasal
dari pencemaran air maupun pencemaran udara. Hal ini bukan hanya disebabkan oleh kegiatan
industrinya, tetapi juga oleh aktivitas manusia dalam rumah tangga.
Pencemaran udara akibat gas buang kendaraan bermotor kurang disadari oleh masyarakat pada
umumnya, padahal dampak pembakaran bahan bakar dalam jangka panjang sungguh luar biasa,
seperti yang sedang dialami oleh penduduk seluruh dunia yaitu terjadinya pemanasan global
(global warming).
Materi pemanasan global ini adalah materi yang sangat penting, memahami secara utuh
berbagai penyebab terjadinya pemanasan global dan dampak yang ditimbulkan karena
pemanasan global. Dengan memahami penyebab serta dampak yang ditimbulkan karena
pemanasan global Anda dapat memberikan pendapat dalam rangka pengendalian pemanasan
global.
Untuk dapat memahami materi Modul ini dengan baik, Anda hendaknya mengerjakan latihan
dan evaluasi kemudian mencocokkan hasilnya dengan kunci jawaban yang tersedia di bagian
belakang modul ini. Selain itu, dianjurkan agar Anda membaca buku teks, brosur-brosur atau
majalah-majalah yang berhubungan dengan materi ini. Dengan demikian, wawasan Anda
terhadap masalah-masalah lingkungan global semakin meningkat.
III. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan peserta didik dapat menganalisis gejala
pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan, serta mengajukan
ide/gagasan penyelesaian masalah pemanasan global dalam bentuk laporan portofolio.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan.
 Mengajukan ide/gagasan penyelesaian masalah pemanasan global sehubungan dengan gejala
dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Guru mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta didik seputar Pemanasan Global
 Guru membandingakan jawaban peserta didik satu dengan jawaban peserta didik lainnya.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
KEGIATAN INTI
Stimulus  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi : Pemanasan Global
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Pemanasan
masalah
Global
Mengamati dengan seksama materi : Pemanasan Global, dalam bentuk

gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya
Pengumpula
 Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
n data
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi : Pemanasan
Global
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi : Pemanasan Global

Pembuktian  Berdiskusi tentang data dari materi : Pemanasan Global.


 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi : Pemanasan
Global.
Menarik  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi : Pemanasan Global berupa
kesimpulan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Pemanasan Global.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi :
Pemanasan Global dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi tentang materi : Pemanasan Global dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
REFLEKSI DAN KONFIRMASI
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah Anda tahu penyebab pemanasan global?
2 Apakah Anda dapat menjelaskan prinsip efek rumah kaca?
3 Apakah Anda dapat menganalisis gejala-gejala pemanasan global
yang terjadi di lingkungan?
4 Apakah Anda tahu dampak pemanasan global?
5 Apakah Anda dapat memberikan ide/gagasan penyelesaian masalah
pemanasan global bagi kehidupan dan lingkungan?
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup
Materi baik materi dan aktifitas pembelajaran
ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta
didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : XI / .......
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................

Salah satu usaha mengendalikan pemanasan global adalah dengan penanaman pohon kembali
(reboisasi) hutan-hutan gundul. Tentu masih ada lagi beberapa upaya yang dapat dilakukan
untuk mengendalikan pemanasan global.

Buatlah Poster atau info grafis untuk mengemukakan ide/gagasan Anda berkaitan dengan
upaya penyelesaian masalah pemanasan global sehubungan dengan gejala dan dampaknya bagi
kehidupan serta lingkungan, kemudian kumpulkan kepada guru dan karya yang terpilih bisa
ditempel pada mading sekolah.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Perubahan akhir akibat terjadinya pemanasan global sudah menjadi kosakata umum dalam
percakapan masyarakat sehari-hari terutama di kalangan ilmuwan. Namun, fenomena ini masih
belum dipahami secara tepat oleh masyarakat sehingga tidak jarang terjadi kesalahpahaman atau
kesulitan dalam membedakan antara perubahan iklim dengan variasi iklim yang kadang-kadang
terjadi dengan gejala yang agak ekstrem. Seperti yang sudah sering kita alami adanya musim
kemarau atau musim penghujan yang sangat panjang.
Menghangatnya isu pemanasan global ini, mengingat timbulnya dampak yang sangat besar terhadap
kehidupan di dunia yang diduga menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim dunia dengan
berbagai akibat yang ditimbulkannya. Pemanasan global suatu fenomena global yang dipicu oleh
kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna
lahan. Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di
atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 ini yang menjadi biang keladi dari
terjadinya pemanasan global melalui proses yang disebut efek rumah kaca.

1. Efek Rumah Kaca


Tahukan Anda apakah sumber energi yang terdapat di Bumi? Sumber energi di bumi berasal
dari matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas
yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer Bumi akibat menumpuknya jumlah gas
rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi
perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan
Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi
terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya
konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena
tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata- rata sebesar 15°C (59°F),
bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C (59°F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah
kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi
sebaliknya, apabila gas- gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan
pemanasan global.

Gambar Mekanisme efek rumah kaca


Sumber: galeripustaka.com

Efek rumah kaca merupakan gambaran awal mengenai bagaimana dampak pemanasan global
akan menimpa bumi dan segenap isinya.

2. Penyebab Pemanasan Global


Pemanasan global (global warming) atau sekarang lebih dikenal sebagai perubahan iklim
global (climate change) adalah memanasnya iklim bumi secara umum. Memanasnya bumi telah
diobservasi peneliti sejak tahun 1950-an dan terus bertambah panas sejak itu. Selain bertambah
panas dari tahun ke tahun, di beberapa wilayah di bumi mengalami perubahan cuaca yang
ekstrim. Oleh karena itulah fenomena ini disebut juga sebagai perubahan iklim global (climate
change).
Penyebab pemanasan global secara langsung berkaitan dengan efek rumah kaca. Jika gas-gas
rumah kaca makin meningkat jumlahnya di atmosfer, maka efek pemanasan global akan
semakin signifikan. Sejak revolusi industri, gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida,
methana, dan gas berbahaya lainnya menjadi semakin bertambah di atmosfer sehingga
konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia.
Berikut ini dijabarkan secara lebih detail mengenai penyebab-penyebab langsung maupun tidak
langsung yang mengakibatkan pemanasan global:
a. Bertambahnya gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah
kaca secara global; setiap penyebab bertambahnya efek rumah kaca juga berkontribusi
langsung terhadap pemanasan global seperti:
1) Energi; karena hampir sebagian besar pembangkit listrik di dunia menggunakan
minyak bumi dan batu bara, maka tentu saja aspek ini berpengaruh sangat besar
terhadap pemanasan global karena permintaan listrik sangatlah tinggi dan makin
meninggi setiap tahun yang pada saat ini, konstribusi terhadap pemanasan global
sekitar seperempatnya.
2) Transportasi; karena hampir seluruh sistem transportasi menggunakan bahan bakar
fosil, maka semakin banyak orang yang memakai kendaraan pribadi akan berdampak
pada peningkatan gas karbon dioksida di atmosfer yang saat ini berkonstribusi sebesar
20% terhadap pemanasan global.
3) Industri peternakan sapi; industri peternakan sapi menghasilkan gas methana yang
sangat besar ke atmosfer. Gas-gas ini dihasilkan dari kentut sapi dan kotoran sapi yang
diproduksi oleh bakteri pengurai selulosa di perut sapi. Hampir setengah dari
penyebab pemanasan global disebabkan oleh hal ini karena masifnya industri ini di
seluruh dunia karena konsumsi susu dan daging sapi oleh manusia yang begitu besar.
4) Industri pertanian; pupuk yang digunakan dalam pertanian melepaskan gas nitrous
oxide ke atmosfer yang merupakan gas rumah kaca.
5) Limbah industri dan tambang industri seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan
penambangan batu baru serta minyak bumi memproduksi gas rumah kaca seperti
karbon dioksida.
6) Limbah rumah tangga; limbah rumah tangga menghasilkan gas methana dan karbon
dioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.
b. Pencemaran laut; lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan
tetapi akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar
sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat
menyerap karbon dioksida lagi.
c. Penebangan dan pembakaran hutan; penebangan dan pembakaran hutan sangat berdampak
buruk karena hutan dapat menyerap karbon dioksida di atmosfer.
d. Mencairnya es di kutub; permukaan es berwarna putih dapat memantulkan lebih dari 60%
sinar matahari, akan tetapi jika semakin banyak es yang mencair, maka sinar matahari
tidak dipantulkan seperti sebelumnya karena lautan hanya dapat memantulkan sinar
matahari sepersepuluhnya saja.

3. Dampak Pemanasan Global


Dampak pemanasan global secara umum adalah terjadinya peningkatan suhu rata- rata di bumi.
Namun, ada banyak sekali dampak yang terjadi akibat pemanasan global tersebut, baik itu
iklim dan cuaca, peningkatan air laut, ekosistem, dan lain- lain.
Gambar Ilustrasi dampak pemanasan globlal
Sumber:: aenul.wordpress.com

Berikut ini adalah beberapa dampak pemanasan global:


1) Perubahan Iklim dan Cuaca
Pemanasan Global mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dan cuaca di berbagai
penjuru dunia. Hal ini dikarenakan kondisi atmosfir yang berubah di berbagai lokasi akibat
pemanasan global tersebut. Perubahan iklim membuat terjadinya perubahan musim juga
siklus musim di berbagai wilayah bumi akan mengalami perubahan atau menjadi tak tentu.
Hal ini menyebabkan banyak masalah bagi manusia, misalnya perubahan musim hujan dan
musim kemarau. Dampak pergantian musim ini juga terjadi pada industri pertanian dan
peternakan. Musim tanam dan musim panen yang tidak jelas akan mengakibatkan hasil
pertanian dan peternakan menjadi menurun.
2) Hujan Asam
Asap hasil pembakaran batubara dan minyak akan menghasilkan emisi sulfur oksida dan
nitrogen oksida. Ketika kedua gas tersebut bereaksi di udara maka akan menghasilkan
asam nitrat, asam sulfat. Inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya hujan asam.
Hujan asam ini dapat mengakibatkan kerusakan pada benda-benda logam, merusak
tanaman, mengakibatkan kesulitan bernafas, dan lain sebagainya.
3) Es Kutub Utara dan Selatan Mencair
Sebagian besar area kutub utara dan selatan tertutup oleh es yang dapat memantulkan
cahaya matahari. Pemanasan global akan membuat es di kutub utara dan selatan mencair.
Jika es di kutub utara dan selatan terus mencair maka panas matahari akan semakin banyak
terserap dan menimbulkan panas. Selain itu, percepatan mencairnya es akan membuat
berbagai binatang di kutub utara dan selatan kehilangan habitatnya.
4) Permukaan Laut Naik
Es yang mencari dari kutub utara dan selatan akan mengalir menuju laut. Pada akhirnya
permukaan air laut akan semakin tinggi secara perlahan-lahan. Menurut beberapa ilmuwan,
sepanjang abad 20 permukaan air laut telah naik hingga 25 cm. Dan diperkirakan
permukaan air laut akan terus naik hingga mencapai 88 cm. Hal ini tentu saja akan
membuat area daratan di permukaan bumi semakin berkurang.
5) Ekologis Terganggu
Pemanasan global berdampak besar bagi semua mahluk hidup, termasuk hewan dan
tumbuhan. Aktivitas manusia yang mengakibatkan pemanasan global akan membuat
banyak hewan melakukan migrasi ke tempat lain. Tumbuhan-tumbuhan di suatu daerah
bisa hilang atau mati karena iklimnya sudah tidak sesuai dengan habitat aslinya.
6) Lapisan Ozon Menipis
Lapisan ozon merupakan lapisan yang menyelimuti bumi sehingga tidak terkena radiasi
langsung dari sinar matahari. Pemanasan global mengakibatkan lapisan ozon ini semakin
menipis bahkan rusak. Dampak dari kerusakan lapisan ozon ini adalah sinar matahari yang
langsung mengenai kulit manusia. Sinar ultraviolet yang langsung mengenai kulit dapat
mengakibatkan penyakit kulit hingga kanker kulit.

4. Cara Mengatasi Pemanasan Global


Pemanasan global dapat diatasi dengan tindakan nyata oleh semua umat manusia di berbagai
penjuru dunia. Eksploitasi alam yang selama ini dilakukan harus dikendalikan dengan baik.
Mengacu pada pengertian pemanasan global di atas, berikut ini adalah beberapa upaya
sederhana untuk mengatasinya:
a. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan manusia saat ini sebagai alat transportasi.
Namun, kita sering lupa bahwa asap kendaraan bermotor menyumbang CO2 yang
mengakibatkan pemanasan global. Untuk mencegah pemanasan global, kita bisa
mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menggunakan angkutan massal. Dengan
begitu, polusi udara akan berkurang dan dapat membantu mengatasi pemanasan global.
b. Menjaga Kelestarian Alam
Eksploitasi hasil alam yang berlebihan lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan
untuk jangka panjang. Penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan sudah
seharusnya dikendalikan atau dihentikan.
Menanam kembali pohon di lahan yang dibakar/ditebang merupakan langkah konkrit yang
bisa dilakukan untuk mengatasi pemanasan global.
c. Mengontrol Pemakaian Listrik
Penggunaan listrik yang berlebihan juga dapat menimbulkan pemanasan global. Hal ini
terkesan sangat sepele namun dampaknya sangat besar. Lampu-lampu dan peralatan listrik
dapat mengeluarkan panas. Bayangkan berapa besar panas yang dikeluarkan bila seluruh
manusia di bumi menggunakan listrik secara berlebihan. Selain membantu mengatasi
pemanasan global, dengan mengontrol pemakaian listrik maka kita akan lebih hemat energi
dan hemat biaya.
d. Mengendalikan Limbah
Limbah dapat mengeluarkan gas berbahaya ke udara. Gas berbahaya ini selain
menimbulkan bau busuk, juga dapat menyebabkan efek rumah kaca yang menyebabkan
panas matahari terperangkap di permukaan bumi. Dengan mengendalikan limbah, baik
limbah rumah tangga maupun limbah industri, maka hal ini dapat membantu mengatasi
pemanasan global.
5. Perjanjian Internasional
Kerja sama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca.
Ada dua perjanjian internasional terkait untuk menghadapi masalah gas rumah kaca yaitu
Protokol Montreal dan Protokol Kyoto.
Perjanjian internasional yang pertama yaitu Protokol Montreal adalah sebuah traktat
internasional yang dirancang untuk melindungi lapisan ozon dengan meniadakan produksi
sejumlah zat yang diyakini bertanggung jawab atas berkurangnya lapisan ozon. Traktat ini
terbuka untuk ditandatangani pada 16 September 1987 dan berlaku sejak 1 Januari 1989. Sejak
itu, traktat ini telah mengalami lima kali revisi yaitu pada 1990 di London, 1992 di
Kopenhagen, 1995 di Vienna, 1997 di Montreal dan 1999 di Beijing.
Protokol Montreal merupakan perjanjian antarbangsa yang dibentuk Perserikatan Bangsa-
bangsa (PBB) dan bertanggung jawab untuk menghentikan penggunaan zat berbahaya yang
mengikis ozon, seperti klorofluorokarbon (CFC) dan hidrofluorokarbon (HCFC).
Negara-negara yang meratifikasi Amandemen Kigali pada protokol montreal berkomitmen
memangkas proyeksi produksi dan konsumsi gas yang dikenal dengan hydrofluorocarbons
(HFCs) lebih dari 80 persen. Sejauh ini 99 negara telah memulainya dari total 197 negara.
Perjanjian internasional yang kedua yaitu Protokol Kyoto adalah sebuah amendemen terhadap
Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan
internasional tentang pemanasan global yang disepakati pada tahun 1997 di Jepang yang
disepakatii 160 negara.
Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi
emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam
perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut, yang
telah dikaitkan dengan pemanasan global.
Temuan ini menjadi krusial saat seluruh dunia baru-baru ini dibuat cemas oleh pesan dari Panel
Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim atau Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC). Oktober 2018, IPCC menyatakan temuan bahwa dunia hanya punya waktu 12 tahun
untuk membatasi pemanasan global pada level 1,5 derajat celcius. Jika di atas angka itu akan
membawa dampak ekstrim yang luas pada kehidupan manusia dan ekosistem.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM

Atmosfer : Suatu lapisan udara yang berguna untuk melindungi bumi dan penghuninya dari radiasi
sinar UV matahari dan benda-benda asing di luar angkasa yang jatuh.
Efek rumah kaca : Suatu proses pemanasan permukaan planet atau benda langit yang disebabkan
oleh komposisi serta keadaan atmosfernya.
Gas Rumah Kaca : Beberapa gas yang dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.
Global Warming : Pemanasan global artinya Peningkatan suhu rata-rata seluruh permukaan bumi.
Green House Effect : Efek rumah kaca
Kenaikan air laut : Kenaikan permukaan air laut diseluruh dunia akibat dari mencairnya es di
kutub bumi akibat dari cuaca yang panas di permukaan bumi.
Ozon : Hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari, ozon diudara berfungsi
menahan radiasi sinar ultraviolet yang akan masuk ke bumi dari matahari pada tingkat yang
aman untuk kesehatan kita.
Protokol Kyoto : Sebuah instrumen hukum yang dirancang untuk mengimplementasikan konvensi
perubahan iklim yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca agar tidak
mengganggu sistem iklim di bumi.
Sinar UV : Sinar yang di hasilkan oleh matahari yang jika terkena kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kulit.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih. 2011. Isu Lingkungan Global. Diakses pada 30 Agustus 2020, dari
http://repository.ut.ac.id/4658/2/PEKI4312-M1.pdf
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lingkunganhidup.co. (2017. 1 September). Pengertian Pemanasan Global, Penyebab, Dampak dan
Cara Mengatasinya. Diakses pada 30 Agustus 2020, dari
https://lingkunganhidup.co/pengertian-pemanasan-global-penyebab-dampak/

Anda mungkin juga menyukai