Modul Ajar Fisika K-XI SEM 1
Modul Ajar Fisika K-XI SEM 1
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada
teori relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami konsep momen gaya dan momen inersia;
Merumuskan hubungan antara momen gaya dan percepatan sudut;
Memahami konsep energi kinetik rotasi dan gerak menggelinding;
Merumuskan hubungan antara momen inersia dan momentum sudut; dan
Menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan dinamika rotasi.
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah
penilaian secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada
kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah Ananda memahami konsep Momen Gaya (τ), Momen
Inersia (I) dan hubungan antara keduanya?
2 Apakah Ananda mengetahui dan memahami konsep-konsep turunan
dari pemaparan dinamika rotasi seperti Hukum Newton II rotasi,
energi kinetik rotasi (Ekrot), gerak menggelinding, hukum
kekekalam mekanik pada gerak menggelinding dan Hukum
kekekalan momentum sudut yang merupakan konsep turunan
pembelajaran sebelumnya?
3 Apakah Ananda mampu memahami dan menganalisa contoh-contoh
soal dan latihan soal yang diberikan telah diberikan tentang konsep
Dinamika Rotasi Benda Tegar?
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
1. Momen gaya atau torsi (τ) merupakan besaran vektor yang mengakibatkan benda berotasi atau
berputar.
2. Momen inersia (I) didefnisikan sebagai hasil kali antara massa partikel dan kuadrat jarak
partikel dari sumbu rotasi. Secara matematis, momen inersia dapat dirumuskan sebagai berikut.
3. Hubungan antara Momen gaya atau torsi (τ) dengan Momen inersia (I) dapat ditulis dengan
5. Pada gerak rotasi jika tidak ada resultan momen gaya/torsi (Στ = 0) maka juga akan berlaku
hukum kekekalan momentum sudut, sehingga secara konseptual dapat ditulis:
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Momen Gaya, Besaran yang menyebabkan benda untuk bergerak rotasi atau tingkat keefektifan
suatu benda bergerak rotasi
Momen Inersia, Ukuran kelembaman suatu benda untuk bergerak rotasi pada porosnya
Titik Berat Benda, Titik berat benda adalah titik tangkap gaya berat suatu benda, di mana titik
tersebut dipengaruhi oleh medan gravitasi.
Momentum Sudut, ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah gerak benda yang sedang
berputar atau bergerak melingkar.
Benda Tegar, Benda yang tidak mengalami perubahan bentuk setelah diberikan gaya pada benda
tersebut.
Energi Kinetik, Energi yang dimiliki benda ketika benda tersebut bergerak, baik bergerak translasi,
rotasi maupun vibrasi.
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lasmi, Ni Ketut. 2015. Seri Pendalaman Materi (SPM) Fisika. Bandung: Penerbit Esis
Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas 2 (Terjemahan). Bandung: Penerbit Binacipta.
Surya, Yohanes.1996. Olimpiade Fisika SMU Caturwulan Kedua Kelas 2. Jakarta: Penerbit PT
Primatika Cipta Ilmu.
MODUL AJAR
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada
teori relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami syarat keseimbangan benda tegar.
Memahami konsep titik berat.
Menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan keseimbangan dan titik berat benda tegar
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
V. ASESMEN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah
penilaian secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada
kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah Ananda memahami konsep dan syarat terjadinya
keseimbangan statis pada Benda Tegar ?
2 Apakah Ananda mengetahui dan memahami konsep-konsep titik
berat suatu benda dan aplikasinya?
3 Apakah Ananda mampu memahami dan menganalisa contoh-contoh
soal dan latihan soal yang diberikan telah diberikan tentang konsep
Keseimbangan Benda Tegar dan Titik Berat suatu benda tegar?
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
2. Ikat jarum pentul pada salah satu ujung benang yang sudah diberi beban, dan tancapkan pada
setiap sudut sisi-sisi pada karton yang akan dicari titik berat nya. Jangan lupa tarik garis putus-
putus dengan menggunakan pensil pada karton sepanjang kedudukan benang pengukur yang
tegak lurus
3. Kemudian cari perpotongan garis putus-putus tersebut dari ke-empat kejadian di atas, dan titik
perpotongan tersebut merupakan titik berat dari karton tersebut, kemudian ukur koordina titik
berat dengan menggunakan penggaris (x0 , y0)
4. Lakukan pencarian perhitungan titik berat karton tersebut secara teori (konseptual) kemudian
bandingkan dengan hasil secara praktek. Jika kedua nya sesuai maka apa yang Ananda kerja
adalah sudah benar.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
2. Setiap partikel dalam suatu benda tegar memiliki berat. Berat keseluruhan benda adalah
resultan dari semua gaya gravitasi berarah vertikal ke bawah dari semua partikel ini, dan
resultan ini bekerja melalui suatu titik tunggal, yang disebut titik berat (atau pusat gravitasi).
3. Titik berat dari setiap partikel dalam suatu benda tegar dapat digambarkan sebagai berikut
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Momen Gaya, Besaran yang menyebabkan benda untuk bergerak rotasi atau tingkat keefektifan
suatu benda bergerak rotasi
Momen Inersia, Ukuran kelembaman suatu benda untuk bergerak rotasi pada porosnya
Titik Berat Benda, Titik berat benda adalah titik tangkap gaya berat suatu benda, di mana titik
tersebut dipengaruhi oleh medan gravitasi.
Momentum Sudut, ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah gerak benda yang sedang
berputar atau bergerak melingkar.
Benda Tegar, Benda yang tidak mengalami perubahan bentuk setelah diberikan gaya pada benda
tersebut.
Energi Kinetik, Energi yang dimiliki benda ketika benda tersebut bergerak, baik bergerak translasi,
rotasi maupun vibrasi.
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lasmi, Ni Ketut. 2015. Seri Pendalaman Materi (SPM) Fisika. Bandung: Penerbit Esis
Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas 2 (Terjemahan). Bandung: Penerbit Binacipta.
Surya, Yohanes.1996. Olimpiade Fisika SMU Caturwulan Kedua Kelas 2. Jakarta: Penerbit PT
Primatika Cipta Ilmu.
MODUL AJAR
ELASTISITAS BAHAN
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskaan dengan kata-kata sendiri tentang karakteristik benda elastis;
Menjelaskan dengan kata-kata sendiri perbedaan stress dan strain; dan
Menjelaskan dengan kata-kata sendiri tentang modulus young.
https://eandroidfisika.wordpress.com/hukum-hooke
Benda-benda diatas adalah contoh benda dengan kekenyalan tertentu, sehingga dapat
digunakan untuk beberapa alat seperti gambar. Dapatkah anda menyebutkan bagian mana
yang memiliki sifat kenyal sehingga alat tersebut dapat berfungsi sesuai kegunaanya. Sifat
benda seperti itu dalam fisika disebut elastisitas.
Contoh lain : karet digantung pada sebuah statif, kemudian kawat digantungi beban yang
selalu ditambah. Diilustrasikan bahwa dengan ditambahnya beban, panjang karet juga
bertambah.
Pada awalnya pertambahan panjang karet sebanding dengan pertambahan beban sehingga
grafik memperlihatkan garis lurus, pada bagian tersebut dikenal dengan nama daerah elastis.
Setelah beban ditambah sampai 4 buah, ternyata grafik mulai tidak lurus, artinya karet sudah
melewati batas elastis, pertambahan panjangnya menjadi tidak sebanding lagi dengan
pertambahan bebannya, daerah ini disebut daerah plastis.
Ketika beban ditambah sampai dengan lima buah, ternyata karet menajdi putus, titik pada
grafik dimana kawat menjadi putus disebut titik patah.
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Silakan diberi tanda cek list () pada kolom dengan JUJUR dengan kemampuan anda
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya mampu menjelaskan perbedaan benda elastis dan benda plastis
2 Saya mampu menentukan ukuran elastisitas bahan
3 Saya mampu membandingkan daya elastisitas beberapa bahan
4 Saya mampu membedakan pengertian stress dan strain
5 Saya dapat menentukan nilai modulus elastisitas atau modulus
young
Catatan:
• Apabila anda memilih pernyataan jawaban Ya lebih banyak , berarti telah memahami
semua materi dan anda dapat melanjutkan ke pertemuan ke 2
• Jika anda memilih pernyataan dengan jawaban Tidak, berarti anda harus membaca ulang
dan mengikuti petunjuk dan Langkah Langkah pembelajaran lebih sabar dan teliti.
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Untuk menguji pemahan anda silakan dituliskan jawaban dari pertanyaan- pertanyaan dibawah
ini :
1. Mengapa balon terbuat dari karet bukan dari plastik ?
2. Mengapa pegas jika ditarik berlebihan menjadi tidak bisa kembali ke ukuran semula ?
3. Sebutkan faktor yang mempengaruhi besarnya stress pada benda !
4. Jelaskan karakteristik benda yang memiliki nilai strain kecil !
5. Sebuah benda yang memiliki modulus young besar, apa informasi yang dapat anda
sampaikan karakterristik benda itu?
1. Daftar benda-benda :
1. Benang jahit
2. Stereoform
3. Kasur
4. Kertas koran
yang termasuk benda elastis adalah ....
A. 1,2,3
B. 1,3
C. 2,3
D. 1,4
E. 2,4
2. Tegangan yang terjadi karena gaya bekerja pada sebuah batang adalah 2 x 106 N/m2.
Jika panjang batang adalah 4 m dan modulus elastisnya adalah 2,5 x 10 8 N/m2,
pertambahan panjang batang adalah .... (cm)
A. 0,8
B. 1,6
C. 3,2
D. 5,0
E. 6,4
3. Seutas kawat dengan panjang L dan jari-jari r dijepit dengan kuat di salah satu
ujungnya. Ketika ujung kawat lainnya ditarik dengan gaya F, panjang kawat
bertambah sebesar x, kawat lain dari bahan yang sama dan jari-jari sama, dengan
panjangnya 3L ditarik dengan gaya yang sama, akan mengalami pertambahan
panjang sebesar ...
A. 1,5 x
B. 2 x
C. 3 x
D. 6 x
E. 12 x
4.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Kesimpulan : karet akan kembali ke ukuran dan bentuk semula, setelah kedua jari anda
lepaskan peristiwa ini disebut elastisitas bahan.
Dari kedua bahan mana yang memiliki perubahan jarak titik terbesar? Buat kasimpulan
dengan kalimat anda dari percobaan itu.
Dari percobaan sederhana diatas, ada barang yang mudah berubah bentuk tetapi masih bisa
segera kembali ke bentuk semula, ada barang yang dalam keadaan normal bila bentuknya
berubah maka tidak akan dapat kembali ke bentuk semula.
a. Tegangan (Stress)
Tegangan menyatakan perbandingan antara gaya dengan luasan yang mendapat gaya, bila
dinyatakan dalam persamaan ditulis sebagai :
Dengan :
σ = tegangan (N/m2)
F = Gaya (Newton) dan
A = Luas bidang yang dikenai gaya (m2)
b. Regangan (Strain)
Sebuah tabung yang panjang semula Lo ditarik oleh gaya F sehingga
panjangnya bertambah menjadi Lo + ∆L. Pada perubahan tersebut tabung mengalami
regangan, yaitu besaran yang menyatakan perbandingan antara perubahan panjang
terhadap panjang semula, untuk menghitung regangan dapat dihitung dengan rumus :
Dengan :
∆L : pertambahan panjang (m)
Lo : panjang semula (m)
e : regangan (tanpa satuan)
dengan :
σ = tegangan (N/m2)
e = regangan
Y = modulus elastisitas (N/m2 = Pascal)
Berikut tabel nilai modulus elastisitas beberapa bahan untuk memberi gambaran tentang
kualitas bahan dalam hubungannya dengan deformasi (perubahan bentuk, dimensi
maupun posisi) :
Dari table nampak bahwa nilai terkecil dari modulus elastisitas (modulus Young) adalah
karet, yang artinya karet adalah bahan paling mudah mengalami perubahan bentuk
diantara bahan-bahan yang dituliskan pada table.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lasmi, Ni Ketut. 2015. Seri Pendalaman Materi (SPM) Fisika. Bandung: Penerbit Esis
Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas 2 (Terjemahan). Bandung: Penerbit Binacipta.
Surya, Yohanes.1996. Olimpiade Fisika SMU Caturwulan Kedua Kelas 2. Jakarta: Penerbit PT
Primatika Cipta Ilmu.
MODUL AJAR
PEGAS
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan karakteristik benda elastis sesuai dengan hukum Hooke;
Menganalisis susunan pegas; dan
Menganalisis energi potensial yang timbul pada pegas.
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya mampu menjelaskan perbedaan susunan seri dan susunan
paralel pada pegas
2 Saya dapat menghitung nilai konstanta beberapa pegas yang diseri
3 Saya mampu menghitung nilai konstanta beberapa pegas yang di
parallel
4 Saya mampu menghitung nilai konstanta gabungan beberapa pegas
yang disusun seri dan parallel
5 Saya dapat menjelaskan kaoan energi potensial pegas muncul
Catatan:
Jika anda memilih pernyataan jawaban Ya lebih banyak , berarti telah memahami semua materi
dan anda dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Jika anda memilih pernyataan dengan
jawaban Tidak, berarti anda harus membaca ulang dan mengikuti petunjuk dan Langkah
Langkah pembelajaran lebih sabar dan teliti.
VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Penugasan Mandiri
1. Sebuah karet pada awalnya memiliki konstanta k, jika kemudian karet tersebut dipotong
menjadi dua,maka berapakah konstanta masing-masing pegas ?
2. Sebuah karet semula memiliki konstanta pegas k, karet kemudian dipotong menjadi dua
bagian yang sama panjang. Berapakah kostanta gabungan kedua potongan karet itu jika :
1. Kedua potongan kemudian di-Seri kan
2. Kedua potongan kemudian di-Paralel kan
3. Mula-mula pegas ditarik dengan suatu gaya sehingga mengalami pertambahan panjang
sebesar p, jika kemudian tarikan pegas diperpanjang sejauh 2p, Tetukan energi potensial
pegasnya sekarang.
Soal Latihan
1. Dua pegas disusun seri dengan konstanta pegas yang sama, yaitu 100 N/m. Jika ujung
bebas pegas ditekan dengan gaya 10 N, maka pegas akan tertekan sebesar …
A. 10 cm
B. 20 cm
C. 40 cm
D. 50 cm
E. 100 cm
2. Dua pegas identik dengan konstanta gaya 400 N/m. Kedua pegas tersebut diparalel.
Tentukan besar gaya yang dibutuhkan untuk menarik pegas sehingga bertambah panjang 5
cm
A. 20 N
B. 40 N
C. 80 N
D. 120 N
E. 160 N
3. Empat buah pegas masing-masing dengan konstanta k disusun secara paralel konstanta
gaya susunan pegas tersebut adalah …
A. ¼ k
B. ½ k
C. k
D. 2 k
E. 4 k
4. Sebuah pegas dengan konstanta 400 N/m, ditarik sejauh 10 cm, besar energi yang tersimpan
pada pegas tersebut adalah …
A. 0,2 Joule
B. 2 Joule
C. 4 Joule
D. 40 Joule
E. 80 Joule
5. Sebuah balok bermassa 2 kg meluncur pada bidang datar yang licin dengan kecepatan
20 m/s. Balok kemudian menumbuk ujung pegas yang memiliki konstanta pegas 5000
N/m. seperti pada gambar berikut:
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Pada daerah elastis suatu benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang
bekerja pada benda itu.
Perhatikan gambar sebuah percobaan pada satu buah pegas mula-mula panjangnya 30 cm, pada
percobaan pertama diujung pegas diberi satu buah beban kuningan dengan berat 30 N pegas
bertambah panjangnya sebesar 5 cm.
Percobaan berikutnya ujung pegas yang sama diberi dua buah kuningan maka berat beban yang
ditanggung oleh pegas adalah 2 x 30 N. Setelah diukur Panjang pegas menjadi 40 cm atau
bertambah sebesar 2x 5cm dari percobaan pertama. Kemudian hasil percobaan itu dituliskan
dalam grafik seperti dibawah ini.
Perbandingan antara beban dan perubahan panjang pegas dituliskan pada table berikut
Beban 30 N 60 N
Perubahan 5 cm 10 cm
Panjang
Tabel dihubungan antara beban atau gaya yang meregangkan pegas dan pertambahan
panjang sebuah pegas.
1. Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan bahwa pada daerah elastis suatu benda, besarnya pertambahan
panjang sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda itu. Selanjutnya dapat ditulis
F ~ ∆x atau ditulis F = k ∆x.
Untuk membuktikan hukum hooke, amati data hasil percobaan antara besarnya gaya F dan
perubahan panjang ∆x kemudian gambarlah grafik dan buat kesimpulan dari grafik itu.
Data percobaan yang diperoleh dituliskan dalam tabel seperti dibawah ini.
Percobaan Besar Perubahan
(P) ke-1 Beban Panjang
P.1 20 N 12 cm
P.2 30 N 14 cm
P.3 40 N 15 cm
P.4 50 N 16 cm
P.5 60 N 17 cm
P.6 70 N 18 cm
P.7 75 N 19 cm
P.8 80 N 20 cm
Buatlah titik - titik yang menunjukkan koordinat dari data percobaan diatas.
Setelah anda menentukan titik-titik dari data pada table percobaan itu, buatlah garis yang
menghubungkan antara titik. Apa yang anda lihat? Garis hubung antara
Hubungan antara gaya yang meregangkan pegas dan pertambaahan panjangnya pada daerah
elastis pertama kali diselidiki oleh Robert Hooke (1635-1703). hasil penyelidikannya
dinyatakan dalam sebuah hukum yang dikenal dengan hukum Hooke, yang menyatakan
bahwa pada daerah elastis suatu benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan
gaya yang bekerja pada benda itu. Selanjutnya dapat ditulis.
F ~ ∆l
atau dapat ditulis
dengan : F = gaya
∆l = pertambahan panjang
k = konstanta pegas
persamaan tersebut menunjukkan bahwa perubahan panjang benda sebanding dengan gaya
yang diberikan, yang nilainya dinyatakan dengan konstanta pegas (k). Sesuai hukum
Newton III, maka gaya beban pada bahan kenyal akan mendapat reaksi berupa gaya F
yang besarnya sama tetapi arhanya berlawanan. F(x) = -k. ∆x (ada tanda NEGATIF)
2. Susunan Pegas
Perhatikan dua gambar susunan sebuah pegas
- Ambil tiga karet gelang yang satu disusun seri seperti pada gambar dan satu lagi disusun
paralel seperti pada gambar, kemudian tariknya dengan tangan bandingkan yang anda
rasakan. “Mana yang lebih berat?”
- Mengapa ?
Untuk menjawab itu mari kita pelajari karakteristik pegas yang disusun Seri dan pegas
yang disusun Paralel.
a. Pegas disusun SERI
Pegas disusun seri artinya disusun secara deret seperti gambar
Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga
memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun seri, maka secara keseluruhan memiliki
konstanta gabungan yang sebut saja konstanta seri dengan simbol ks. Ketika pegas
yang diseri salah satu ujungnya ditarik seperti gambar, maka masing-masing pegas akan
bertambah Panjang besar pertambahan panjang akhir dari susunan pegas tersebut
adalah jumlah pertambahan panjang ketiga pegas tersebut.
b. Pegas disusun PARALEL
Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga
memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun paralel, maka ketika ditarik dengan gaya F
ketiga pegas akan mengalami pertambahan panjang sama besar. Gaya F terdistribusi
pada ketiga pegas dengan besar masing masing F1, F2, dan F3.
Dimana
F = F1+ F2 + F3,
dengan
F1 = k1 . ∆x F2 = k2 . ∆x F3 = k3 . ∆x
sedangkan F = k . ∆x
sehingga F = F1+ F2 + F3, menjadi
kp . ∆x = k1. ∆x + k2. ∆x + k3. ∆x ,
Dimana bentuk daerah dibawah grafik adalah berupa segitiga, sehingga usaha yang
dilakukan gaya F pada pegas besarnya sama dengan luas daerah segitiga tersebut.
W = ½ F.∆x,
F adalah gaya yang dikerjakan pada pegas, besarnya adalah F = k.∆x, maka
persamaan w = ½ F.∆x dapat diubah menjadi :
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Farchani Rosyid, Muhammad, dkk, 2020, Kajian Konsep Fisiska, PT Tiga Serangkai Foster, Bob,
Akselerasi Fisika, 2014, Duta, Jakarta
http://forum.rajamobil.com
Wilujeng, Insih dkk, 2013, Fisika Buku Siswa, Bumi Aksara, Jakarta
MODUL AJAR
TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengaplikasikan Hukum Hidrostatika dalam menyelesaikan permasalahan;
Menerapkan Konsep Tekanan Hidrotatis untuk menyelesaikan suatu permasalahan;
Menerapkan Hukum Pascal untuk menyelesaikan suatu permasalahan; dan
Mengaplikasikan Hukum Archimedes dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari.
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya dapat menentukan tekanan yang dialami benda di dalam fluida
dengan dengan mengaplikasikan konsep tekanan hidrostatis
2 Saya dapat menentukan beban yang dapat diangkat piston dengan
mengaplikasikan prinsip pascal
3 Saya dapat menentukan massa jenis benda yang mengapung dengan
mengaplikasikan Hk Archimedes tentang konsep mengapung
4 Saya dapat menentukan massa jenis benda yang melayang dengan
mengaplikasikan Hk Archimedes tentang konsep melayang
5 Saya dapat menentukan massa jenis benda yang tenggelam dengan
mengaplikasikan Hk Archimedes tentang konsep tenggelam
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Langkah kegiatan
1. Ambil 1 buah benda kemudian timbang dan catatlah massanya. (mb)
2. Ikat batu dengan tali rafia
3. Isi gelas ukur dengan air dan catatlah volume air tersebut (V awal)
4. Celupkan batu yang sudah di ikat dengan tali ke dalam air dan catatlah volume air
sekarang (V akhir )
5. Hitunglah Vb = V akhir – V awal
Tabel Percobaan
MASSA MASSA JENIS
NO JENIS BENDA VB = V akhir – V awal
BENDA BENDA
1
2
3
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Konsep Fluida
Pada waktu di sekolah tingkat pertama, telah dikenalkan ada tiga jenis wujud zat, yaitu: zat
padat, zat cair dan gas. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Fluida secara umum dibagi menjadi dua
macam, yaitu fluida tak bergerak (hidrostatis) dan fluida bergerak (hidrodinamis). Pada modul
ini kita akan fokus pada pembahasan fluida yang tidak bergerak (hidrostatis) atau fluida statis.
2. Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan
luas bidang itu. Dan secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
P = tekanan ( Pascal= N/m2)
F = Gaya (N)
A = Luas permukaan (m2)
3. Tekanan Hidrostatis
Makin tinggi zat cair dalam wadah, maka makin berat zat cair itu, sehingga makin besar
tekanan yang dikerjakan zat cair pada dasar wadah. Dengan kata lain pada posisi yang
semakin dalam dari permukaan, maka tekanan hidrostatis yang dirasakan semakin besar.
Keterangan :
Ph = tekanan hidrostatis ( Pa)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3 )
g = percepatan gravitasi (m/s2)
4. Hukum Hidrostatika
Hukum pokok hidrostatika
“semua titik yang terletak pada kedalaman yang sama maka tekanan hidrostatikanya
sama.”
Jadi semua titik yang terletak pada bidang datar didalam satu jenis zat cair memiliki
tekanan yang sama, ini dikenal dengan hukum pokok hidrostatika dan tekanan ini disebut
dengan tekanan hidrostatis.
Phidrostatis di titik A = P hidrostatis di titik B Contoh soal
Perhatikan gambar mekanisme hidrolik diatas. Karena cairan tidak dapat ditambahkan ataupun
keluar dari sistem tertutup, maka volume cairan yang terdorong di sebelah kiri akan mendorong
piston (silinder pejal) di sebelah kanan ke arah atas.
Dengan menggunakan prinsip Pascal, berlaku hubungan, secara matematis:
Keterangan
P1 = tekanan pada penampang 1 (Pa)
P2 = tekanan pada penampang 2 (Pa)
F1 = gaya pada penampang 1 (N)
F2 = gaya pada penampang 2 (N)
A1 = luas penampang 1(m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari, yang menggunakan prinsip hukum Pascal antara lain
dongkrak hidrolik, pompa hidrolik ban sepeda, mesin hidrolik pengangkat mobil, mesin
pengepres hidrolik, dan rim piringan hidrolik.
6. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes berbunyi, "Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam
fluida akan mengalami gaya ke atas atau gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida
yang dipindahkannya".
Gaya apung ini merupakan selisih dari gaya berat benda di udara dengan gaya berat benda di
dalam fluida
Secara matematis
Keterangan :
FA = gaya ke atas = gaya apung (N)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)
Vbf = Volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Mengapung
Jika benda dicelupkan ke dalam fluida, benda muncul sebagian ke permukaan air, karena berat
benda lebih kecil dari gaya apung (Fa < W). Ini adalah konsep mengapung. Dari konsep
tersebut, dapat dirumuskan hubungan antara massa jenis benda dengan massa jenis fluida:
Melayang
Jika benda dicelupkan seluruhnya kedalam fluida (air), maka gaya apung (Fa) sama dengan
berat benda W (Fa = W).
Tenggelam
Jika benda dicelupkan seluruhnya kedalam fluida (air), maka gaya apung ( F
a) lebih kecil dari berat benda W (Fa < W). Sehingga benda bergerak kebawah menuju dasar
wadah air. Ini adalah konsep tenggelam.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Tekanan : Gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang tersebut
Tekanan hidrostatis : Tekanan zat cair yang hanya disebabkan berat zat cair itu sendiri
Hukum pokok hidrostatika : Semua titik yang terletak pada satu bidang datar didalam satu jenis zat
cair memiliki tekanan yang sama besar
Prinsip Pascal : Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan
kesegala arah sama besar
Gaya Apung : Gaya yang arahnya keatas yang diberikan oleh fluida kepada benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya dalam fluida. Hukum Archimides Gaya apung yang dialami oleh
benda
Hukum Archimides : Gaya apung yang dialami oleh benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair sama dengan berat fluida yang dipindahkan.
Mengapung : Kondisi benda dimana sebagian benda berada di permukaan zat cair
Melayang : Kondisi benda dimana seluruh benda berada di dalam fluida tetapi tidak menyentuh
dasar fluida
Tenggelam : Kondisi benda dimana seluruh benda berada di dalam fluida dan menyentuh dasar
fluida
Tegangan Permukaan : Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh selaput yang elastis
Sudut kontak : Sudut yang dibentuk oleh lengkungan zat cair dalam pipa kapiler terhadap dinding
pipa kapiler
Gaya Adhesi : Gaya tarik menarik antara partikel-partikel tidak sejenis
Gaya Kohesi : Gaya tarik menarik antara partikel-partikel sejenis
Kecepatan Terminal : Kecepatan tetap dan terbesar yang dialami oleh benda didalam fluida kental
Kapilaritas : Peristiwa naik atau turunnya zat cair didalam pipa kapiler (pipa sempit)
Viskositas : Kekentalan suatu fluida
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lasmi, Ni Ketut. 2015. Seri Pendalaman Materi (SPM) Fisika. Bandung: Penerbit Esis
Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas 2 (Terjemahan). Bandung: Penerbit Binacipta.
Surya, Yohanes.1996. Olimpiade Fisika SMU Caturwulan Kedua Kelas 2. Jakarta: Penerbit PT
Primatika Cipta Ilmu.
MODUL AJAR
KAPILARITAS DAN VISKOSITAS
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengaplikasikan konsep tegangan permukaan dalam menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari;
Menerapkan konsep kapilaritas dalam menyelesaikan permasalahan;
Menerapkan konsep viskositas dalam menyelesaikan permasalahan; dan
Merancang dan melakukan percobaan viscositas.
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya dapat mengaplikasikan konsep tegangan permukaan untuk
menyelesaikan permasalahan
2 Saya dapat mengaplikasikan konsep kapilaritas untuk
menyelesaikan permasalahan
3 Saya dapat mengaplikasikan konsep viskositas untuk menyelesaikan
masalah
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Langkah kegiatan
1. Ambil 1 buah benda kemudian timbang dan catatlah massanya. (mb)
2. Ikat batu dengan tali rafia
3. Isi gelas ukur dengan air dan catatlah volume air tersebut (V awal)
4. Celupkan batu yang sudah di ikat dengan tali ke dalam air dan catatlah volume air
sekarang (V akhir )
5. Hitunglah Vb = V akhir – V awal
Tabel Percobaan
MASSA MASSA JENIS
NO JENIS BENDA VB = V akhir – V awal
BENDA BENDA
1
2
3
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Tegangan Permukaan
Pengertian tegangan permukaan zat cair Tegangan permukaan zat cair: adalah
kecenderungan zat cair untuk menegang sehingga pernukaannya seperti ditutupi suatu lapisan
elastis.
Tinjau partikel didalam zat cair (A), maka resultan gaya yang bekerja pada partikel tersebut
sama dengan nol, karena partikel ditarik oleh gaya yang sama besar kesegala arah. Dan
partikel yang berada tepat dibawah permukaan zat cair (B), maka resultan gaya yang bekerja
pada partikel tersebut tidak sama dengan nol, karena ada gaya resultan yang arahnya
kebawah, sehingga lapisan atas seakan- akan tertutup oleh lapisan selaput elastis yang
ketat. Selaput ini cenderung menyempit sekuat mungkin. Oleh karenanya sejumlah tertentu
cairan cenderung mengambil bentuk dengan permukaan sesempit mungkin. Inilah yang
disebut tegangan permukaan.
Gaya tegangan permukaan yang dialami oleh kawat yang dicelupkan kedalam air sabun.
Kawat yang lurus posisi horisontal (bawah) cenderung bergerak keatas karena pengaruh
tarikan gaya permukaan air sabun. Larutan sabun mempunyai dua permukaan, sehingga
gaya tegangan permukaan bekerja sepanjang 2L = d, tegangan permukaan (γ) didefinisikan
sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaan (F) dan panjang permukaan (d)
dimana gaya itu bekerja.
Sehingga secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut:
γ= F/d = F/2L
Keterangan :
F = gaya tegangan permukaan (N)
d = panjang permukaan (m) L = panjang kawat (m)
γ = tegangan permukaan ( kgs-2)
1. Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair melalui perantara,
seperti kain, dinding, pipa kapiler, dan lain sabagainya. Namun tidak semua zat cair
mengalami gejala kapilaritas yang sama. Misalnya pada air dan raksa. Namun tidak
semua zat cair mengalami gejala kapilaritas yang sama. Misalnya pada air dan raksa.
Pada zat cair berupa air. permukaan zat cair dapat membasahi dinding.
Sedangkan pada zat cair berupa raksa, tidak dapat membasahi dinding, raksa malah
akan turun. Air membasahi dinding karena gaya kohesi antar partikel air lebih kecil dari
gaya adhesi antara partikel air dan partikel dinding. Gaya tarik- menarik antar partikel
sejenis disebut gaya kohesi. Sedangkan gaya tarik menarik antar partikel berbeda
jenis disebut gaya adhesi.
2. Sudut Kontak
Jika arah permukaan zat cair dalam wadah diperpanjang dengan garis lurus maka akan kita
dapatkan sudut antara perpanjangan permukaan zat cair dangan arah vertikal wadah, sudut
ini disebuit dengan sudut kontak. Kenaikan / penurunan fluida dalam pipa kapiler
dirumuskan
Keterangan
h = kenaikan/penurunan zat cair dalam pipa kapiler (m)
γ = tegangan permukaan (Nm-1)
θ = sudut kontak (0)
ρ = massa jenis zat cair (kg.m-3 )
g = percepatan gravitasi (ms-2)
r = jari jari pipa kapiler (m)
3. Viskositas
Madu dikenal banyak memiliki segudang khasiat yang sangat baik untuk tubuh. Mulai dari
untuk perawatan kulit, membantu menyembuhkan luka, hingga sebagai antioksidan.
Segudang manfaat yang terkandung di dalam madu menjadikan olahan madu dapat
ditemukan di berbagai macam produk, seperti makanan, minuman, produk kecantikan,
dan lain sebagainya. Madu yang berkualitas memiliki kekentalan yang tinggi. Semakin
kental madu, maka semakin bagus kualitasnya. Kekentalan madu dipengaruhi oleh kadar
air yang dikandung oleh madu tersebut. Jika kadar airnya tinggi, maka madu tersebut akan
kelihatan lebih encer. Madu yang encer (kadar air tinggi), bisa dikatakan madu tersebut
sudah rusak. Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau
fluida. Viskositas (kekentalan) berasal dari kata Viscous. Suatu bahan apabila dipanaskan
sebelum menjadi cair terlebih dahulu menjadi Viscous
Tingkat kekentalan (Viscositas) suatu fluida dinyatakan oleh koefisien kekentalan fluida
tersebut. Jika sebuah bola dijatuhkan ke dalam fluida, maka akan mengalami gaya
gesek antara permukaan benda dengan fluida. Gaya gesek ini besarnya sebanding dengan
koefisien viscositas fluida.
Keterangan :
F = gaya gesek (N)
r = jari jari bola (m)
v = kecepatan bola (m/s)
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Tekanan : Gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang tersebut
Tekanan hidrostatis : Tekanan zat cair yang hanya disebabkan berat zat cair itu sendiri
Hukum pokok hidrostatika : Semua titik yang terletak pada satu bidang datar didalam satu jenis zat
cair memiliki tekanan yang sama besar
Prinsip Pascal : Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan
kesegala arah sama besar
Gaya Apung : Gaya yang arahnya keatas yang diberikan oleh fluida kepada benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya dalam fluida. Hukum Archimides Gaya apung yang dialami oleh
benda
Hukum Archimides : Gaya apung yang dialami oleh benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair sama dengan berat fluida yang dipindahkan.
Mengapung : Kondisi benda dimana sebagian benda berada di permukaan zat cair
Melayang : Kondisi benda dimana seluruh benda berada di dalam fluida tetapi tidak menyentuh
dasar fluida
Tenggelam : Kondisi benda dimana seluruh benda berada di dalam fluida dan menyentuh dasar
fluida
Tegangan Permukaan : Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh selaput yang elastis
Sudut kontak : Sudut yang dibentuk oleh lengkungan zat cair dalam pipa kapiler terhadap dinding
pipa kapiler
Gaya Adhesi : Gaya tarik menarik antara partikel-partikel tidak sejenis
Gaya Kohesi : Gaya tarik menarik antara partikel-partikel sejenis
Kecepatan Terminal : Kecepatan tetap dan terbesar yang dialami oleh benda didalam fluida kental
Kapilaritas : Peristiwa naik atau turunnya zat cair didalam pipa kapiler (pipa sempit)
Viskositas : Kekentalan suatu fluida
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lasmi, Ni Ketut. 2015. Seri Pendalaman Materi (SPM) Fisika. Bandung: Penerbit Esis
Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas 2 (Terjemahan). Bandung: Penerbit Binacipta.
Surya, Yohanes.1996. Olimpiade Fisika SMU Caturwulan Kedua Kelas 2. Jakarta: Penerbit PT
Primatika Cipta Ilmu.
MODUL AJAR
DEBIT ALIRAN DAN AZAS KONTINUITAS
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 8 JP (2 x kegiatan pembelajaran @4JP)
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengaplikasikan konsep debit aliran fluida dalam memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari hari
Mengaplikasikan Azas kontinuitas dalam menyelesaikan masalah aliran air dalam pipa
Memahami prinsip prinsip dasar dari Azas bernaulli
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya sudah mampu mengaplikasikan konsep Debit dalam
menyelesaikan masalah pengisian air dalam bak
2 Saya sudah mampu menentukan energi listrik yang dihasilkan pada
generator dengan konsep debit fluida
3 Saya sudah mampu menggunakan azas kontinuitas dalam
menentukan keceptan aliran air dalam pipa
4 Saya sudah dapat mengaplikasikan Hukum Bernaulli dalam
menentukan tekanan dalam pipa
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Fluida mengalir pada pipa seperti gambar di atas. Jika kecepatan aliran fluida pada
penampang besar 5 m/s. Berapakah kecepatan aliran fluida pada penampang kecil jika diameter
penampang besar dua kali diameter penampang kecil
Air mengalir dari pipa yang berjari jari 3 cm dan keluar melalui sebuah keran yang berjari
jari 1 cm. Jika kecepatan air keluar keran 3 m/s. berapakah kecepatan air dalam pipa?
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Fluida Dinamis adalah fluida yang bergerak, dengan ciri ciri sebagai berikut :
1. Fluida dianggap tidak kompresibel
2. Fluida dianggap bergerak tanpa gesekan walaupun ada gerakan materi (tidak mempunyai
kekentalan )
3. Alira fluida adalah aliran stasioner, yaitu kecepatan dan arah gerak partikel fluida
melalui suatu titik tertentu selalu tetap
4. Tak tergantung waktu (tunak) artinya kecepatannya konstan pada titik tertentu dan
membentuk aliran laminer
b. Aliran turbulen yaitu aliran fluida dalam pipa tidak beraturan/tidak sejajar dengan pipa.
2. Debit Fluida
Pada fluida yang bergerak memiliki besaran yang dinamakan debit. Debit adalah laju aliran air.
Besarnya debit menyatakan banyaknnya volume air yang mengalir setiap detik.
keterangan
Q = Debit (m3/s)
V = volume (m3)
t = waktu (s)
3. Azas Kontinuitas
Amati gambar berikut !
Pada saat kita menyiram tanaman dengan menggunakan selang dan jarak tanaman jauh
dari ujung selang maka yang kita lakukan adalah memencet ujung selang supaya luas
permukaan ujung selang menjadi semakin kecil. Akibatnya kecepatan air yang memancar
semakin besar. disebabkan debit air yang masuk harus sama dengan debit air yang keluar.
Azas Kontinuitas
fluida yang tak termampatkan dan mengalir dalam keadaan tunak, maka laju aliran volume di
setiap waktu sama besar
Bila aliran fluida melewati pipa yang berbeda penampangnya maka fluida akan mengalami
desakan perubahan luas penampangnya yang dilewatinya. Asumsikan bahwa fluida tidak
kompresibel, maka delam selang waktu yang sama jumlah fluida yang mengalir melalui
penampang harus sama dengan jumlah fluida yang mengalir melalui penampang.
Volume fluida pada penampang A1 sama dengan volume fluida penampang A2, maka debit
fluida di penampang A1 sama dengan debit fluida di penampang A2 .
Jika
l1 = panjang pipa yang dilewati fluida saat penampangnya A1
l2 = panjang pipa yang dilewati fluida saat penampangnya A2
v1 = kecepatan aliran fluida di penampang 1 (m/s)
v2 = kecepatan aliran fluida di penampang 2 (m/s ).
A1 = luas penampang 1
A2 = luas penampang 2
A1.v1 = A2.v2
4. Azas Bernaulli
Perhatikan Gambar berikut!
Terlihat dalam gambar, seorang petugas pemedam kebakarn hutan sedang berusaha
memadamkan api yang membakar lahan dengan menggunakan selang yang sangat panjang
serta berusaha menempatkan posisi selang sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau titik
api yang ingin dia padamkan
Kita ketahui bahwa kelajuan fluida paling besar terjadi pada pipa yang sempit, sesuai dengan
azas kontinuitas yang telah kita pelajari sebelumnya. bagaimanakah dengan tekanannya?
W total = Δ Ek
W1 - W2 + W3 = Ek2 – Ek1
dimana W3 adalah kerja yang dilakukan oleh gravitasi.
nilai W2 negatif, disebabkan gaya yang dialami fluida oleh P2 berlawanan arah terhadap laju
fluida.
dengan asumsi bahwa volume fluida yang dipindahkan oleh W1 dan W2 adalah sama, maka
Persamaan di atas selanjutnya dibagi oleh sehingga didapatkan
persamaan
Persamaan di atas dikenal dengan persamaan Bernoulli. Persamaan Bernoulli dapat dinyatakan
juga dengan
Penerapan Azas Bernoulli diantaranya terjadi pada, tangki air yang berlubang, gaya angkat
pada sayap pesawat terbang, pipa venturi, tabung pitot dan lain sebagainya. Hal ini akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Fluida : Suatu zat yang bisa mengalami perubahan perubahan bentuknya secara
continu/terus menerus bila terkena tekanan/ gaya geser walaupun relatif
kecil atau biasa disebut zar mengalir
Fluida ideal : Fluida yang memiliki ciri ciri seperti tidak termampatkan (tidak
kompresibel), tidak mengalami perubahan vulume/ massa jenis ketika
memperoleh tekanan
Aliran laminer : Aliran fluida yang kecepatan aliran pada setiap titik pada fluida berubah
terhadap waktu
Aliran turbulen : Aliran berputar atau aliran yang partikel partikelnya berbeda bahkan
berlawanan dengan arah secara keseluruhan
Fluida Dinamis : fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak.
Debit fluida : Besaran yang menunjukkan volume fluida yang melalui suatu
penampang setiap waktu.
Azas Kontinuitas : Ketentuan yang menyatakan bahwa untuk fluida yang tak
termampatkan dan mengalir dalam keadaan tunak, maka laju aliran volume
di setiap waktu sama besar
Azas Bernaulli : Jumlah tekanan, energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial
per satuan volume memiliki nilai yang sama di setiap titik sepanjang aliran
fluida ideal
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Sunardi, Lilis Juani,2014,Buku Siswa Fisika SMA/MA Kelas XI, Bandung, Yrama Widya
https://tanya-tanya.com/rangkuman-fluida-dinamis-contoh-soal-pembahasan/
https://www.zenius.net/prologmateri/fisika/a/305/venturimeter-dengan-manometer
https://www.coursehero.com/file/p2ea2qrt/
MODUL AJAR
PENERAPAN AZAS BERNOULLI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 8 JP (2 x kegiatan pembelajaran @4JP)
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengaplikasikan Azas Bernaulli dalam menyelesaikan permasalahan tangki air yang
berlubang
Menggunakan Azas Bernaulli dalam menyelesaikan permasalahan pada Venturimeter
Menerapkan Azas Bernaulli dalam menyelesikan permasalahan pada tabung pitot
Mengaplikasikan Azas Bernaulli dalam menyelesaikan permasalahan pada gaya angkat
pesawat terbang
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya mampu mengaplikasikan Azas Bernaulli dalam menyelesaikan
permasalahan tangki air yang berlubang
2 Saya mampu menggunakan Azas Bernaulli dalam menyelesaikan
permasalahan pada Venturimeter
3 Saya mampu menerapkan Azas Bernaulli dalam menyelesikan
permasalahan pada tabung pitot
4 Saya mampu mengaplikasikan Azas Bernaulli dalam menyelesaikan
permasalahan pada gaya angkat pesawat terbang
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Langkah kerja
Lakukan pengamatan dan buatlah analisa dari hasil pengamatan kalian.
1. Lubangi dinding botol dengan paku. Buat 3 lubang secara vertikal
2. Jarak antar lubang harus sama
3. Beri nomor tiap lubang dengan no 1 paling atas
4. Tutup lubang dengan tangan , kemudian isi botol dengan air
5. Buka secara bersamaan ketiga lubang dan beri tanda di titk mana saat pertama air jatuh di tanah
dari tiap lubang
6. Ukur secara horisontal jarak mendatar dari dinding botol ke titik jatuhnya air (X1,X2dan X3)
7. Bandingkan antara X1,X2dan X3
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Aplikasi Azas Bernaulli banyak ditemui dalam kehidupan sehari hari diantarnya tangki air
berlubang, Venturimeter, tabung pitot dan aliran udara pada sayap pesawat terbang.
1. Tangki air berlubang
Sebuah tabung berisikan fluida dengan ketinggian permukaan fluida dari dasar adalah h.
Memiliki lubang kebocoran pada ketinggian h2 dari dasar tabung.
Jika permukaan fluida dianggap sebagai permukaan 1 dan lubang kebocoran sebagai
permukaan 2, maka berdasarkan Azas Bernaulli:
dimana
v2 = besar kecepatan aliran fluida keluar dari tabung (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h1 = ketinggian fluida dari dasar tabung (m)
h2 = ketinggian lubang kebocoran dari dasar tabung (m)
2. Pipa Venturimeter
Alat ini digunakan untuk mengukur laju aliran suatu cairan dalam sebuah pipa. Pada dasarnya,
alat ini menggunakan pipa yang mempunyai bagian yang menyempit.
Ada 2 macam venturimeter yaitu
1. Venturimeter tanpa manometer
2. Venturimeter dengan manometer
dengan :
v1 = besar kecepatan fluida melalui pipa dengan luas penampang A1 (m/s)
v2 = besar kecepatan fluida malalui pipa dengan luas penampang A2 (m/s)
h = selisih ketinggian fluida (m)
A1 = luas penampang 1 (m2) A2 = luas penampang 2 (m2)
Bila venturimeter dilengkapi dengan manometer (pipa U yang berisi zat cair lain, maka
kecepatan fluida ditentukan dengan persamaan:
dengan
ρ’ = massa jenis fluida pada manometer (kg/m3)
ρ = massa jenis fluida yang diukur kecepatannya (kg/m3)
h = perbedaan tinggi fluida pada manometer (m)
3. Tabung pitot
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran suatu gas atau udara.
Berikut ditunjukkan gambar tabung pitot yang dilengkapi dengan manometer yang berisi zar
cair.
Zat cair yang berada pada pipa U mempunyai beda ketinggian h dan massa jenis ρ’. Bila
massa jenis udara yang mengalir adalah ρ dengan kelajuan v maka
Dengan
V = besar kecepatan aliran udara/gas (m/s)
ρ’ = massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m3)
ρ = massa jenis udara/gas (kg/m3)
h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair dalam manometer(m)
Dimana:
Fangkat = F2 -F1 = gaya angkat pesawat (N)
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
A = luasan sayap pesawat (m2)
v1 = kecepatan aliran udara di atas sayap (m/s)
v2 = kecepatan aliran udara di bawah sayap (m/s)
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Fluida : Suatu zat yang bisa mengalami perubahan perubahan bentuknya secara
continu/terus menerus bila terkena tekanan/ gaya geser walaupun relatif
kecil atau biasa disebut zar mengalir
Fluida ideal : Fluida yang memiliki ciri ciri seperti tidak termampatkan (tidak
kompresibel), tidak mengalami perubahan vulume/ massa jenis ketika
memperoleh tekanan
Aliran laminer : Aliran fluida yang kecepatan aliran pada setiap titik pada fluida berubah
terhadap waktu
Aliran turbulen : Aliran berputar atau aliran yang partikel partikelnya berbeda bahkan
berlawanan dengan arah secara keseluruhan
Fluida Dinamis : fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak.
Debit fluida : Besaran yang menunjukkan volume fluida yang melalui suatu
penampang setiap waktu.
Azas Kontinuitas : Ketentuan yang menyatakan bahwa untuk fluida yang tak
termampatkan dan mengalir dalam keadaan tunak, maka laju aliran volume
di setiap waktu sama besar
Azas Bernaulli : Jumlah tekanan, energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial
per satuan volume memiliki nilai yang sama di setiap titik sepanjang aliran
fluida ideal
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Sunardi, Lilis Juani,2014,Buku Siswa Fisika SMA/MA Kelas XI, Bandung, Yrama Widya
https://tanya-tanya.com/rangkuman-fluida-dinamis-contoh-soal-pembahasan/
https://www.zenius.net/prologmateri/fisika/a/305/venturimeter-dengan-manometer
https://www.coursehero.com/file/p2ea2qrt/
MODUL AJAR
SUHU
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 8 JP (2 X Pertemuan@4 JP)
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengkonversi suhu dari skala yang satu ke skala termometer yang lain;
Menganalisis perubahan suhu pada suatu benda terhadap kalor pada benda tersebut; dan
Menganalisis jumlah kalor yang diterima dan jumlah kalor yng dilepas pada suatu benda
memiliki besar yang sama.
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya sudah mampu mengkonversi suhu dari skala yang satu ke
skala termometer yang lain
2 Saya sudah mampu menganalisis perubahan suhu pada suatu benda
terhadap kalor pada benda tersebut
3 Saya sudah dapat menganalisis jumlah kalor yang diterima dan
jumlah kalor yng dilepas pada suatu benda memiliki besar yang
sama
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
1. Sebuah zat cair diukur suhunya menggunakan termometer celcius diperoleh angka 40oC.
Berapakah jika zat cair tersebut diukur suhunya menggunakan termometer reamur?
2. Kalor yang dibutuhkan oleh 3 kg zat untuk menaikkan suhunya dari 10oC sampai 80oC adalah
9,45 kJ. Berapakah kalor jenis zat tersebut?
3. Sebongkah es dengan massa 100 gram memiliki suhu -10oC. Jika Es tersebut ingin diubah
menjadi air yang bersuhu 10oC, berapakah kalor yang harus diberikan? (kalor jenis air = 4200
J/KgK, kalor jenis es = 2100 J/KgK, kalor lebur es = 336 KJ/Kg)
4. Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100oC dituangkan ke dalam bejana dari aluminium yang
memiliki massa 0,5 kg. Jika suhu awal bejana sebesar 25oC, kalor jenis aluminium 900
J/kgoC, dan kalor jenis air 4.200 J/kgoC, maka tentukan suhu kesetimbangan yang
tercapai! (anggap tidak ada kalor yang mengalir ke lingkungan)
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Suhu
Salah satu langkah antisipasi pencegahan terinfeksi virus corona adalah memeriksa suhu tubuh
seperti terlihat pada gambar. Maka dari itu, di sejumlah tempat umum seperti pusat
perbelanjaan hingga bandara selalu menerapkan pengecekan suhu tubuh. Dari suhu tubuh
itulah, seseorang bisa mengetahui kondisi tubuhnya sedang sehat atau tidak. Upaya ini
merupakan salah satu cara pencegahan penularan covid -19. Sehingga dapat kita simpulkan
betapa pentingnya suhu dalam kehidupan kita sehari hari.
Suhu merupakan derajat panas atau dingin yang dirasakan indera. Alat yang biasa
digunakan untuk pengukur suhu dinamakan termometer.
a. Termometer
Termometer merupakan alat yang sederhana dengan fungsi yang besar. Ada bermacam
macam termometer mulai dari yang analog sampai yang digital,
mulai dari yang menggunakan air raksa sampai yang menggunakan infra merah.
b. Skala Suhu
Terdapat 4 skala suhu yang digunakan pada termometer dintaranya Celcius
(oC), Reamur (oR), Fahrenheit (oH) dan Kelvin (K)
Skala Celcius dan Fahrenheit banyak kita temukan di kehidupan sehari hari, sedangkan
skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah Kelvin. Berikut gambaran
mengkonversi suhu pada 2 termometer yang berbeda secara umum dituliskan:
2. Kalor
a. Pengaruh Kalor pada zat
Gambar diatas menunjukkan air yang sedang dipanaskan hingga mendidih. Saat air
dipanaskan ada proses transfer energi dari satu zat ke zat lainnya yang disertai dengan
perubahan suhu atau yang di sebut dengan kalor. Kalor yang diterima air ini digunakan
untuk menaikkan suhunya sampai mencapai titik didih bahkan untuk merubah wujud
dari cair menjadi gas.
3) Azas Black
Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh Joseph
Black. Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut:
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih
tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah”.
Energi selalu kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan
melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki temperatur lebih rendah akan
menerima energi sebesar QT dengan besar yang sama.
Keterangan:
QLepas = jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat (Joule)
QTerima = jumlah kalor yang diterima oleh zat (Joule)
Ketika menggunakan persamaan ini, perlu diingat bahwa temperatur naik berarti zat
menerima kalor, dan temperatur turun berarti zat melepaskan kalor, maka
QLepas = QTerima
m1c1∆T1 = m2c2∆T2
dengan ∆T1 = T – Takhir dan ∆T2 = Takhir – T sehingga
m1c1(T1 – Tc) = m2c2(Tc – T2)
Keterangan:
m1 = massa benda 1 yang suhunya tinggi (kg)
m2 = massa benda 2 yang suhunya rendah (kg)
c1 = kalor jenis benda 1 (J/kgoC)
c2 = kalor jenis benda 2 (J/kgoC)
T1 = suhu mula-mula benda 1 (oC atau K)
T2 = suhu mula-mula benda 2 (oC atau K)
Tc = suhu akhir atau suhu campuran (oC atau K)
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Sufi ani Rufaida, Sarwanto, 2013, Fisika Peminatan dan Ilmu Alam untuk SMA kelas X, Jakarta,
Mediatama
Foster, Bob, 2014, Akselerasi Fisika untuk SMA/MA kelas X, Bandung, Duta
https://www.fisikabc.com/2018/05/pemuaian-volume-pada-zat-padat-cair-gas.html
https://www.studiobelajar.com/suhu-dan-kalor/
https://images.app.goo.gl/nTg8By6KSgbrCGps7
MODUL AJAR
KALOR
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 8 JP (2 X Pertemuan@4 JP)
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menentukan panjang benda setelah mengalami muai panjang;
Menentukan luas benda setelah mengalami muai luas;
Menentukan volume benda setelah mengalami muai volume;
Menentukan jumlah kalor yang dibutuhkn untuk menaikkan suhu;
Menentukan jumlah kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat; dan
Menentukan laju aliran kalor secara konduksi, konvesi maupun radiasi.
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian
secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom Jawaban.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya sudah mampu menentukan panjang benda
setelah mengalami pemuaian panjang
2 Saya sudah mampu menentukan luas benda
setelah mengalami pemuaian luas
3 Saya sudah dapat menentukan volume benda setelah mengalami
pemuaian volume
4 Saya sudah dapat menentukan jumlah kalor untuk menaikkan suhu
tertentu
5 Saya sudah dapat menentukan jumlah kalor yang digunakan
untuk mengubh wujud zat
6 Saya sudah dapat menentukan laju aliran kalor secara
konduksi, konvesi maupun
radiasi
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Judul : Konduksi
Tujuan : Mengamati gejala aliran kalor secara konduksi
Alat dan Bahan :
1) Lilin
2) Korek api
3) Sendok besi
4) Margarin
5) Penjepit kayu
Cara Kerja
1) Bakarlah sebatang lilin
2) Letakkan margarin di ujung sendok
3) Bakarlah batang sendok diatas lilin sambul dijepit
4) Amati apa yang terjadi
Pertanyaan
1. Apakah margarin di ujung sendok akan meleleh? Mengapa?
2. Buatlah suatu kesimpulan dari hasil pengamatan kalian!
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. PEMUAIAN ZAT
Gambar diatas menunjukkan gambar sambungan antar rel kereta api yang dibuat agak
renggang untuk memberi ruang saat rel mengalami pemuaian.
Pemuaian zat umumnya terjadi ke segala arah, ke arah panjang, ke arah lebar dan ke arah
tebal. Namun, pada pembahasan tertentu mungkin kita hanya memandang pemuaian ke satu
arah tertentu, misalnya ke arah panjang, sehingga kita hanya hanya membahas pemuaian
panjang.
Keterangan:
Pada suhu 4oC diperoleh:
a) volume air terkecil
b) massa jenis air terbesar
Karena pada zat cair hanya mengalami pemuaian volume, maka pada pemuaian zat cair
hanya diperoleh persamaan berikut.
Vt = V0(1 + γ∆T)
∆V = γV0∆T
Tabel Koefisien Muai Ruang Zat Cair untuk Beberapa Jenis Zat dalam Satuan K-1
Koefisien
No. Jenis Zat Cair
muai Panjang
1. Alkohol 0,0012
2. Air 0,0004
3. Gliserin 0,0005
4. Minyak parafin 0,0009
5. Raksa 0,0002
Keterangan:
Lt = L0 + αL0∆T
Lt = L0 (1+ α∆T)
Lt = panjang benda saat dipanaskan (m)
L0 = panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linear/panjang (/oC)
∆T = perubahan suhu (oC)
2) Muai Luas
Jika zat padat tersebut mempunyai 2 dimensi (panjang dan lebar), kemudian
dipanasi tentu baik panjang maupun lebarnya mengalami pemuaian atau dengan kata
lain luas zat padat tersebut mengalami pemuaian. Koefisien muai pada pemuaian
luas ini disebut dengan koefisien muai luas yang diberi lambang β Analog
dengan pemuaian panjang, maka jika luas mula-mula A0, pertambahan luas ΔA dan
perubahan suhu ΔT, maka koefisien muai luas dapat dinyatakan dengan
persamaan:
3) Muai Volume
Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan mengalami pemuaian
volum. Koefisien pemuaian pada pemuaian volum ini disebut dengan koefisien
muai volum atau koefisien muai ruang yang diberi lambang γ. Jika volum
mula-mula V0, pertambahan volum ΔV dan perubahan suhu ΔT, maka koefisien muai
volum dapat dinyatakan dengan persamaan:
Jika pada proses pemuaian gas terjadi tekanan berubah, volum berubah dan suhu
berubah maka dapat diselesaikan dengan persamaan hukum Boyle - Gay Lussac
d. Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor (panas) dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan medium
perantaranya. Tiga jenis perpindahan kalor tersebut adalah konduksi, konveksi, dan
radiasi. Gambar diatas dapat menjelaskan 3 jenis perpindahan panas secara konduksi,
konveksi dan radiasi secara sekaligus. Rambatan kalor api dari kompor ke panci adalah
proses radiasi, kemudian air yang panas di bagian bawah panci akan bergerak ke atas
bertukar posisi dengan air ddingin i bagian atas menghasilkan transfer kalor melalui
konveksi, dan panas yang terdapat di pemegang panci yang terbuat dari logam dapat
dihantarkan ke tangan melalui proses konduksi.
1. Konduksi
Gambar diatas menunjukkan sebuah batang logam yang salah satu ujungny
dipanaskan datas api sementara ujung yang satu lagi dipegang tangan. Panas yang
terjadi di ujung logam yang dipanaskan di atas api dirasakan juga oleh tangan yang
memegang ujung logam yang lainnya. Ini membuktikan adanya aliran kalor (panas)
pada logam.
Peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai dengan
perpindahan partikel partikelnya disebut konduksi. Jumlah kalor yang
dipindahkan per satuan waktu, secara matematis dituliskan:
2. Konveksi
Saat kalian merebus air maka akan terjadi aliran (perpindahan ) kalor dari air yang
panas dibagian bawah dengan air yang dingin dibagian atas wadah. Peristiwa
perpindahan kalor yang disertai perpindahan massa atau perpindahan partikel
partikel zat perantaranya disebut dengan aliran kalor secara konveksi. Laju kalor
secara konveksi , secara matematis dapat dirumuskan:
H = h A ΔT
Dengan
H = laju perpindahan kalor (J s-1)
h = koefisen konveksi termal (J s-1 m -2 K-1)
A = luas permukaan (m2)
ΔT = perbedaan suhu (K)
3. Radiasi
Saat kalian berkumpul di sekitar api unggun, akan dirasakan panas dari api yang
menyala. Peristiwa perpindahan kalor tanpa zat perantara disebut dengan radiasi.
Besar laju aliran kalor secara matematis dirumuskan :
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Sufi ani Rufaida, Sarwanto, 2013, Fisika Peminatan dan Ilmu Alam untuk SMA kelas X, Jakarta,
Mediatama
Foster, Bob, 2014, Akselerasi Fisika untuk SMA/MA kelas X, Bandung, Duta
https://www.fisikabc.com/2018/05/pemuaian-volume-pada-zat-padat-cair-gas.html
https://www.studiobelajar.com/suhu-dan-kalor/
https://images.app.goo.gl/nTg8By6KSgbrCGps7
MODUL AJAR
PERSAMAAN GAS IDEAL
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami konsep gas ideal.
Menuliskan sifat-sifat gas ideal.
Menjelaskan persamaan keadaan gas ideal.
Menjelaskan Hukum Boyle-Gay Lussac
Memahami teori kinetik gas
Menjelaskan tinjauan impuls-tumbukan untuk teori kinetik gas
Memahami karakteristik gas pada ruang tertutup
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur, sesuai dengan kemampuan kalian, cara
menjawabnya adalah dengan memberikan centang (√) di kolom yang disediakan.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya mampu menyebutkan sifat-sifat gas Ideal
2 Saya mampu menjelaskan persamaan Keadaan Gas
Ideal
3 Saya mampu memahami teori kinetik gas
4 Saya mampu memahami karakteristik gas pada ruang tertutup.
5 Saya mampu menjelaskan Hukum Boyle – Gay Lussac tentang gas
ideal
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Berikut ini diberikan Latihan Soal. Anda diminta mengerjakan soal secara kemudian mecocokan
hasil jawaban dengan kunci yang tersedia
1. Pada ban mobil dimasukkan tekanan 200 kPa pada 10°C setelah berjalan 150 km, suhu
dalam ban bertambah menjadi 40°C. Berapakah tekanan dalam ban sekarang?
2. Gas ideal volumenya 10 liter suhunya 127oC bertekanan 165,6 Pa. Hitunglah banyak
partikelnya !
3. Dalam sebuah bejana dengan volume 1 m3 berisi 10 mol gas mono atomic dengan energi
kinetik partikel rata-rata 1,5 x 10-20 J. Tentukan tekanan gas dalam bejana!
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Gas ideal adalah gas yang secara tepat memenuhi persamaan pV = nRT. Sebagai gambaran
tentang keadaan gas ideal, kita tinjau sifat-sifat gas ideal diantaranya adalah:
1. Gas ideal terdiri dari partikel-partikel yang amat besar jumlahnya, yang tersebar merata di
seluruh bagian jumlahnya, dan bergerak secara acak ke segala arah dengan kelajuan tetap,
2. Jarak antara partikel gas jauh lebih besar dari dibanding ukuran partikel,
3. tidak ada gaya di antara partikel-partikel tersebut kecuali jika bertumbukan (tumbukan
dianggap lenting sempurna dan partikel dianggap bulat, licin, dan pejal), dan berlangsung
sangat singkat
4. Volume partikel gas sangat kecil dibandingkan dengan wadah yang ditempatinya sehingga
ukurannya dapat diabaikan
5. Hukum Newton tentang gerak berlaku
molekul gas
Sesuai dengan anggapan bahwa setiap molekul gas bergerak dalam lintasan lurus dengan
Selanjutnya dengan menggunakan definisi bahwa tekanan gas pada dinding wadahnya adalah gaya
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Teori Kinetik Gas : Teori yang menjelaskan tingkah laku gas berdasarkan tinjauan Makroskopik
gas seperti tekanan, suhu dan volume dengan memperhatikan komposisi molekoler
gerakannya.
Makroskopis : Merupakan sistem dengan skala besar (dapat diukur) dilengkapi dengan variable -
variabel tekanan, temperatur, volume, energi,dll)
Mikroskopis : Sifat ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya dengan jelas
Gas Ideal : Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling berinteraksi satu dengan
lainnya. Artinya, jarak antarpartikel gas ideal sangat berjauhan dan bergerak secara acak
Ekipartisi Energi : adalah sebuah rumusan umum yang merelasikan temperatur suatu sistem
dengan energi rata- ratanya.
Isotermik : Perubahan keadaan gas pada suhu yang tetap
Isobarik : Perubahan keadaan gas pada tekanan tetap
Isokhorik : Perubahan keadaan gas pada volume tetap
Monoatomik : Atom tunggal, Ini biasanya digunakan terhadap gas yang atomnya tidak berikatan
satu sama lain
Diatomik : molekul yang hanya terdiri dari dua atom dan atom tersebut dapat berupa unsur yang
sama maupun berbeda
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Hari Subagya, 2018. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas XI, Jakarta : Bailmu PT Bumi
Aksara,
Rosyid, Muhammad Farchani , 2020. Kajian Konsep Fisika untuk kelas XI SMA dan MA,
Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Sunardi, dkk, 2016. Fisika untuk Siswa SMA/MA kelas XI, Bandung : Yrama Widya,.
MODUL AJAR
TEORI EKIPARTISI ENERGI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) / F
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 20 ... / 20 ...
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi
dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta
didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori
relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan
dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan konsep energi kinetik rata-rata gas;
Menjelaskan kecepatan efektif gas;
memahami teori ekipartisi energi dan energi dalam; dan
Mempresentasikan laporan hasil pemikiran tentang teori kinetik gas dan makna fisisnya.
V. ASESMEN PEMBELAJARAN
a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek
Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur, sesuai dengan kemampuan kalian.
Cara menjawabnya adalah dengan memberikan centang (√) di kolom yang disediakan.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Saya sudah memahami konsep energi kinetik rata- rata gas
2 Saya mampu menjelaskan kecepatan efektif gas
3 Saya mampu memahami teori ekipartisi energi dan energi dalam
4 Saya mampu mempresentasikan laporan hasil pemikiran tentang
teori kinetik gas dan makna fisisnya secara sederhana
Catatan:
• Jika ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran.
• Jika semua jawaban “Ya” maka Anda dapat melanjutkan kegiatan Pembelajaran berikutnya
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Sebagai penyempurna kegiatan pembelajaran pada modul kali ini, Anda diminta melakukan
sedikit kegiatan supaya lebih memahami konsep tentang energi kinetik Gas. Ikuti langkah-
langkah berikut :
1. Siapkan 4 buah balon karet yang identik
2. Isi balon karet dengan udara
3. Ukur diameter luar masing-masing balon setelah diisi udara dan catat hasilnya dalam tabel
4. Letakkan 2 balon dibawah terik matahari/dijemur
5. Simpan 2 balon ditempat teduh/dingin
6. Tunggulah beberapa saat 1- 2 jam pastikan balon tidak terbang terbawa angin.
7. Isilah tabel pengamatan berikut :
Ukuran Diameter Balon
Perubahan
No.Balon Setelah di
Mula-mula Ukuran
jemur/disimpan
Balon 1
Balon 2
Balon 3
Balon 4
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Sehingga,
Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa energi kinetic rat-rata molekul- molekul gas
hanya bergantung pada suhu mutlaknya. Makin besar suhu mutlak gas, makin besar energi
kinetik rata-rata.
Perhatian !
Persamaan diatas hanya berlaku untuk gas monoatomik (misalnya gas mulia : helium, neon,
dan argon). Jika gas dalm soal tidak disebutkan maka kita selalu menganggap sebagai gas
monoatomik.
Kelajuan Efektif Gas (vRMS )
Misalkan dalam suatu wadah tertutup terdapat N1 molekul bergerak dengan kelajuan
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Teori Kinetik Gas : Teori yang menjelaskan tingkah laku gas berdasarkan tinjauan Makroskopik
gas seperti tekanan, suhu dan volume dengan memperhatikan komposisi molekoler
gerakannya.
Makroskopis : Merupakan sistem dengan skala besar (dapat diukur) dilengkapi dengan variable -
variabel tekanan, temperatur, volume, energi,dll)
Mikroskopis : Sifat ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya dengan jelas
Gas Ideal : Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling berinteraksi satu dengan
lainnya. Artinya, jarak antarpartikel gas ideal sangat berjauhan dan bergerak secara acak
Ekipartisi Energi : adalah sebuah rumusan umum yang merelasikan temperatur suatu sistem
dengan energi rata- ratanya.
Isotermik : Perubahan keadaan gas pada suhu yang tetap
Isobarik : Perubahan keadaan gas pada tekanan tetap
Isokhorik : Perubahan keadaan gas pada volume tetap
Monoatomik : Atom tunggal, Ini biasanya digunakan terhadap gas yang atomnya tidak berikatan
satu sama lain
Diatomik : molekul yang hanya terdiri dari dua atom dan atom tersebut dapat berupa unsur yang
sama maupun berbeda
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Hari Subagya, 2018. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas XI, Jakarta : Bailmu PT Bumi
Aksara,
Rosyid, Muhammad Farchani , 2020. Kajian Konsep Fisika untuk kelas XI SMA dan MA,
Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Sunardi, dkk, 2016. Fisika untuk Siswa SMA/MA kelas XI, Bandung : Yrama Widya,.