Gina Kholisoh Fkik
Gina Kholisoh Fkik
SKRIPSI
GINA KHOLISOH
NIM : 1111102000123
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Farmasi
GINA KHOLISOH
NIM : 1111102000123
Ditetapkan di : Ciputat
Tanggal : 11 Desember 2015
Puji dan syukur kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
karunia yang telah diberikan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga, para sahabat serta umatnya. Penulisan skripsi dengan judul
―Uji Viabilitas Enkapsulasi Lactobacillus casei Menggunakan Matriks Kappa
Karagenan terhadap Simulasi Cairan Asam Lambung‖ dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi
Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses menyelesaikan skripsi ini, banyak pihak yang telah berperan
memberikan bantuan, dukungan serta bimbingan kepada penulis. Oleh karena itu,
ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Ibu Ofa Suzanti Betha, M. Si., Apt. dan Ibu Nelly Suryani, Ph. D., Apt.
sebagai dosen pembimbing, yang dengan sabar memberikan ilmu, bimbingan,
waktu, saran, serta dukungan kepada penulis.
2. Kementrian Agama, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin selaku pemberi beasiswa, sehingga penulis dapat
menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Arief Soemantri, S.K.M., M. Kes, selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Yardi, Ph.D.,Apt, selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Seluruh dosen Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu yang telah diberikan
selama penulis menempuh pendidikan.
Penulis
Halaman
LAMPIRAN .................................................................................................. 56
2.3 Probiotik
Bakteri Asam Laktat dikenal juga sebagai bakteri probiotik, karena
penggunaanya secara umum untuk probiotik. Secara umum probiotik
didefinisikan sebagai mikroba hidup yang digunakan sebagai suplemen
makanan dan dapat menguntungkan inangnya dengan meningkatkan
keseimbangan mikrobial pencernaan (Fuller, 1989 dalam Desai, 2008).
Probiotik dirancang untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel, dan
pelarut yang digunakan dalam proses mikroenkapsulasi harus tidak
beracun (Gbassi, Gildas K dan Thierry Vandamme : 2012). Bakteri
probiotik diakui sebagai bakteri baik dan ramah, bermanfaat untuk
mengurangi potensi bakteri berbahaya dari usus (Gillian, Y. 2008).
Salah satu syarat bakteri probiotik dapat memberikan manfaat
kesehatan yaitu jumlah bakteri harus tersedia minimum 106 cfu/gram
dalam produk makanan (Doleyres dan Lacroix, 2005 dalam Chávarri, M.,
dkk 2010) atau 107 cfu/gram (Lee dan Salminen, 1995 dalam Chávarri,
M., dkk 2010) atau dimakan dalam jumlah yang cukup untuk
menghasilkan asupan harian 108 cfu/ml (Lopez-Rubio dkk, 2006 dalam
Chávarri, M., dkk 2010).
Pada dasarnya konsumsi sel bakteri hidup dapat diperoleh dari tiga
sumber yaitu (1) produk-produk susu fermentasi seperti yogurt yang
mengandung sel Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophilus
serta susu acidophilus yang mengandung Lactobacillus acidophilus; (2)
suplemen makanan dan minuman dengan satu atau beberapa macam
mikroba yang bermanfaat seperti Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus
reuteri, Lactobacillus casei dan Bifidobacteria serta (3) sebagai produk
farmasi yaitu konsentrat sel dalam bentuk tablet, kapsul atau granula.
Probiotik ini dapat memberikan manfaat kesehatan seperti meningkatkan
resistensi terhadap penyakit infeksi seperti diare, menurunkan tekanan
darah dan kolesterol, mereduksi alergi, intoleransi glukosa, meningkatkan
sistem imun tubuh dan manfaat lainnya (Harmayani dkk, 2001).
Viabilitas merupakan jumlah sel hidup yang diperkirakan sebagai
ukuran konsentrasi sel yang ada dalam produk (Yulinery dkk, 2009).
Viabilitas menunjukkan ketahanan yang baik terhadap pengaruh
lingkungan. Probiotik harus dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya selama tiga tahap kritis yaitu : (1) pada saat penyimpanan; (2)
pada saat proses pembuatan menjadi makanan yang fungsional dan (3) saat
transit melalui lambung dan usus kecil (Figueroa-Gonzales, Ivonne,
Guillermo Quijano, Gerardo Ramirez, 2011). Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan viabilitas bakteri probiotik diantaranya
kondisi fisiologis, suhu, pH, aktivitas air dan oksigen (Neha dkk, 2012
dalam Utami, 2013). Viabilitas probiotik dalam produk dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti pH, pasca-pengasaman (selama penyimpanan)
dalam produk fermentasi, produksi hidrogen peroksida, toksisitas oksigen
(perembesan oksigen melalui kemasan) dan suhu penyimpanan
(Kailasapathy, 2002 dalam Martin, M.J., dkk, 2013). Sejumlah faktor-
2. Bahan Penyalut
Bahan penyalut yang digunakan untuk enkapsulasi harus
mampu memberikan suatu lapisan tipis yang kohesif dengan
bahan inti, dapat bercampur secara kimia dan tidak bereaksi
dengan bahan inti. Memberikan sifat penyalutan yang
diinginkan, seperti kekuatan, fleksibilitas, impermeabilitas,
sifat–sifat optik, dan stabilitas (Benita, 1996 dalam Marzuki,
Ismail, 2012). Contoh bahan penyalut yang biasa digunakan
adalah golongan polimer, resin larut air, resin tidak larut air,
resin enterik, serta lilin. Ketebalan penyalutan efektif bervariasi
3. Pelarut
Bahan penyalut perlu dilarutkan terlebih dahulu dalam suatu
pelarut sebelum dilakukan proses penyalutan, kecuali untuk
metode penyemprotan beku yang menggunakan lelehan
penyalut. Pelarut yang digunakan dapat berupa pelarut tunggal
maupun campuran (Lachman, 1986 dalam Marzuki, Ismail,
2012).
2. Teknik Coacervation
Teknik coacervation merupakan proses pembuatan
mikrokapsul yang melibatkan pencampuran 2 fase polimer
yang bermuatan di dalam pelarut. Proses ini dibagi menjadi 3
tahap utama: (1) Preparasi dari fase terdispersi, yaitu bahan inti
didispersikan ke dalam larutan polimer yang bersifat kationik.
(2) Enkapsulasi dari material inti, yaitu larutan polimer kedua
yang bersifat anionik dimasukkan ke dalam larutan pertama.
(3) Stabilitas dari partikel yang telah dienkapsulasi, yaitu
endapan polimer kedua terbentuk pada bahan inti akibat
adanya perbedaan muatan. Mikrokapsul yang terbentuk
mengalami stabilisasi dengan perlakuan panas dan terjadi
sambung silang (Hasan, Nurhasni, 2012).
6. Teknik Ekstrusi
Dalam teknik ekstrusi, hidrokoloid dicampur dengan
probiotik. Campuran yang dihasilkan dimasukkan ke dalam
ekstruder, biasanya jarum suntik. Tekanan yang diberikan pada
plunger jarum suntik sehingga terbentuk tetesan dari isi jarum
suntik dan dimasukkan ke dalam larutan pembentuk gel,
dengan pengadukan yang perlahan. Teknik ekstrusi jauh lebih
mudah dilakukan jika dibandingkan dengan emulsifikasi.
Emulsifikasi memerlukan biaya yang lebih mahal karena
memerlukan bahan baku tambahan seperti fase minyak dan
agen pengemulsi untuk menstabilkan emulsi (Gbassi, Gildas K
dan Thierry Vandamme : 2012).
Teknik ekstrusi akan menghasilkan mikrokapsul yang
lebih beragam daripada teknik emulsifikasi. Umumnya,
diameter yang terbentuk antara 2-5 mm lebih besar dari yang
dibentuk dalam metode emulsi. Ukuran dan bentuk
mikrokapsul dipengaruhi oleh konsentrasi dan viskositas
larutan polimer, jarak antara jarum suntik dan larutan
pembentuk mikrokapsul serta ukuran diameter ekstruder yang
digunakan (Solanki, Himansu K, dkk, 2013).
Kelebihan metode ekstrusi adalah metode yang
digunakan sederhana dan murah, tidak ada kerusakan pada sel
probiotik, menjaga viabilitas probiotik tetap tinggi, tidak
melibatkan pelarut yang dapat merusak dan dapat dilakukan
dalam kondisi aerob dan anaerob (Solanki, Himansu K, dkk,
2013).
Tabel 2.3 Kelarutan dan Kandungan Gelatin dari Iota, Kappa, dan Lambda
Karagenan
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut : Petri dish,
ose, gelas ukur 10 ml, 100 ml, erlemeyer 50 ml, erlemeyer 250 ml, beaker
glass 250 ml dan beaker glass 100 ml, spuit, syringe no. 22, pipet tetes,
tabung reaksi, batang pengaduk, pipet volumetrik, spatula, mikropipet 100-
200 μl dan 100-1000 μl, kaca arloji, cawan penguap, corong, tip, tabung
sentrifugasi, pinset, vortex, neraca analitik, mikroskop, oven, shaker
inkubator, inkubator, autoklaf, termometer, moisture balance, colony
counter, hot plate, stirrer, magnetik stirer, kaca obyek, lemari pendingin,
bunsen, Laminar Air Flow (LAF), pH meter, viskometer HAAKE Visco
Tester, kertas saring dan digimatic mikrometer sekrup Mitutoyo.
3.3 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut : Bakteri
yang berisi Lactobacillus casei ATCC 393 diperoleh dari perusahaan DIPA
Puspa Labsains, Media MRSA dan MRS Broth (Oxoid), Polimer Refined K-
Carrageenan Powder KR 1000 dari PT Java Biocolloid, KCl 0,3 M, NaCl
fisiologis 0,9%, aquadest steril, simulated gastric juice (0,08 M HCl dalam
0,2% NaCl dengan pH 1,598 tanpa pepsin), CaCO3, alkohol, reagen
pewarnaan gram (gentian violet, lugol, alkohol 96% dan safranin).
120
100
80
60 Nilai Viskositas
40
20
0
0 1 2 3
Konsentrasi (%)
Tabel 4.4 Jumlah Bakteri setelah Proses Enkapsulasi dan Bakteri setelah
Diinkubasi dalam Simulasi Cairan Asam lambung
kriteria p-value pengujian dua arah (uji 2-arah) yaitu jika Nilai Sig.
0,333 > 0,05, maka H0 diterima.dan dapat pada populasi (dari mana
sampel tersebut diambil) secara statistik tidak ada hubungan yang
bermakna antara konsentrasi dan viabilitas bakeri setelah diinkubasi
dalam simulasi cairan asam lambung.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi tidak
berhubungan terhadap viabilitas bakeri setelah diinkubasi dalam
simulasi cairan asam lambung, meskipun derajat hubungan yang terjadi
sangat kuat dan arah hubungan positif.
5.1 Kesimpulan
1. Kappa karagenan dengan konsentrasi 1,5%; 1,75% dan 2% efektif dapat
digunakan sebagai matriks dalam proses enkapsulasi bakteri Lactobacillus
casei dengan nilai viablitas masing-masing 3,8075 x 108 koloni/gram;
3,58165 x 108 koloni/gram dan 2,83 x 108 koloni/gram.
2. Setelah diinkubasi dalam simulasi cairan asam lambung, kappa karagenan
dengan konsentrasi 2% dapat mempertahankan viabilitas bakteri
Lactobacillus casei pada media simulasi cairan asam lambung sebesar
2,3373 x 108 koloni/g dengan penurunan viabilitas sebesar 38,612%.
5.2 Saran
1. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai jumlah optimum bakteri
sebelum dilakukan proses enkapsulasi sehingga memenuhi jumlah
minimum standar probiotik sebesar 107-108 koloni/ml ketika mencapai
usus.
2. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai alat yang dapat digunakan
dalam teknik ekstrusi sehingga didapatkan diameter mikrokapsul yang
lebih seragam.
3. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai teknik pengeringan
mikrokapsul sehingga dapat memperkecil diameter dan mengurangi kadar
air dari mikrokapsul tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Laila Nuraini dan Ita Fauziah Ningsih. Produktivitas Etanol dari Molases
Menggunakan Bakteri Zymomonas mobilis dan Zymomonas mobilis
Termutasi dengan Teknik Immobilisasi Sel K-Karaginan. Laboratorium
Teknologi Biokimia. Teknik Kimia, FTI-ITS.
Anguirre, M and M. Colins. 1993. Lactic Acid Bacteria and Human Clinical
Infection. Journal of Applied Bacteriology 75: 95-107.
Benita, S., B. Magenheim, and P. Wehrl. 1996. The Use of Factorial Design in the
Development of Nanoparticulate Dosage Forms. Microencapsulation,
Methods and Industrial Applications. Mercel Ed. S. Benita. Marcel Dekker
Inc. New York. Chap. 5, pp. 93-132.
Betha, Ofa Suzanti. 2014. Uji Aktivitas Enzim Protease dari Bakteri Amobil
Bacillus licheniformis F11.4. JML Vol. 11 No.1: 98-101.
Cassidy, M.B., Lee, H., Trevors, J.T., 1997. Survival and Activity of Lac-Lux
Marked Pseudomonas aeruginosa UG2Lr Cells Encapsulated in K-
Carrageenan over Four Years at 4°C. Journal of Microbiological Methods
30, 167–170.
Chan, Eng-Seng, dkk. 2010. Effects of Starch Filler on the Physical Properties of
Lyophilized Calcium–Alginate Beads and the Viability of Encapsulated
Cells. Carbohydrate Polymers 83 (2011) 225–232. © 2010 Elsevier Ltd.
All rights reserved. Doi :10.1016/j.carbpol. 2010.07.044.
Chávarri, M., Marañón, I., Ares, R., Ibáñez, F.C., Marzo, F., Villarán, M.D.C.,
2010. Microencapsulation of a Probiotic and Prebiotic in Alginate–
Chitosan Capsules Improves Survival in Simulated Gastro-Intestinal
Conditions. International Journal of Food Microbiology 142 (1–2): 185–
189.
Conway, P. L., Gorbach, S. L., & Goldin, B. R. 1987. Survival of Lactic Acid
Bacteria in the Human Stomach and Adhesion to Intestinal Cells. Journal
of Dairy Science, 70, 1–12.
Desmond, C., Stanton, C., Fitzgerald, G. F., Collins, K., dan Ross, R. P. 2001.
Environmental Adaptation of Probiotic Lactobacilli Towards Improvement
of Performance During Spray Drying. International Dairy Journal, 11,
801-808. http://dx.doi.org/10.1016/S0958-6946(01)00121-2.
Dinakar, P., Mistry, V.V., 1994. Growth and Viability of Bifidobacterium bifidum
in Cheddar Cheese. J. Dairy Sci. 77, 2854–2864.
Donthidi, A. R., R. F. Tester dan K. E. Aidoo. 2010. Effect of Lecithin and Starch
on Alginate Encapsulated Probiotic Bacteria. Journal of
Microencapsulation, 2010; 27(1): 67–77.
Food and Agriculture Organisation of the United Nations and World Health
Organization. 2001. Health and Nutrition Properties of Probiotics in Food
including Powder Milk with Live Lactic Acid Bacteria. Report of a joint
FAO/WHO Expert Concultation on Evaluation of Health and Nutrition
Properties of Probiotics in Food including Powder Milk with Live Lactic
Acid Bacteria.
Gillian, Y. 2008. Symbiosis : The Bacteria Diet. Nat. Rev. Microbiol. 6: 174-175.
Hasan, Nurhasni. 2012. Studi Formulasi dan Karakterisasi Sediaan Gel Bioadhesi
Vagina dari Mikrokapsul Ekstrak Etanol Propolis Trigona sp. Tesis.
Universitas Hasanuddin.
Holzapfel, W.H., Haberer, P., Geisen, R., Björkroth, J., Schillinger, U. 2001.
Taxonomy and Important Features of Probiotic Microorganisms in food
and Nutrition. American Journal of Clinical Nutrition Vol. 73 (2 Suppl.):
365S–373S.
Islam, Mohammad Ariful, Cheol-Heui Yun, Yun-Jaie Choi, Chong-Su Cho. 2010.
Microencapsulation of Live Probiotic Bacteria. J. Microbiol. Biotechnol.
Vol. 20 (10): 1367-1377.
Krasaekoopt, W., Bhandari, B., & Deeth, H. The Influence of Coating Materials
on Some Properties of Alginate Beads and Survivability of
Microencapsulated Probiotic Bacteria. International Dairy Journal 14
(2004) 737–743.
Kusuma, Sri Agung Fitri. 2009. Bakteri Asam Laktat. Universitas Padjadjaran.
Lachman L., H.A. Lieberman & J.L. Kanig. 1986. The Theory and Practice of
Industrial Pharmacy. Lea & Febringer. Philadelphia : Marcell Dekker, Inc.
860-892.
Li, X. Y., Chen, X. G., Cha, D. S., Park, H. J., & Liu, C. S. 2009.
Microencapsulation of a Probiotic Bacteria with Alginate-Gelatin and its
Properties. Journal of Microencapsulation, 26: 315-324.
Lopez-Rubio, A., Gavara, R., Lagaron, J.M., 2006. Bioactive Packaging: Turning
Foods into Healthier Foods through Biomaterials. Trends Food Sci.
Technol. 17, 567–575.
Mokarram, R.R., S.A. Mortazavi, M.B. Habibi Najafi, F. Shahidi. The Influence
of Multi Stage Alginate Coating on Survivability of Potential Probiotic
Bacteria in Simulated Gastric and Intestinal Juice. Food Research
International 42 (2009) 1040–1045.
Nasution, Fatimah Sari. 2012. Identifikasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat
pada Kotoran Ayam Broiler sebagai Agensi Probiotik. Skripsi. Universitas
Negeri Medan.
Neha, Arora. Kamaljit, Singh. Ajay, Bilandi. Tarung, Garg. 2012. Probiotic as
Effective Treatment of Disease. International Research Journal Of
Pharmacy : India ISSN : 2230-8407 hal 98.
Neish, A.S., Gewirtz, A.T., Zeng, H., Young, A.N., Hobert, M.E., Karmali, V.,
dkk. 2000. Prokaryotic Regulation of Epithelial Responses by Inhibition of
Ikappa B-alpha Ubiquitination. Science 289: 1560-1563.
Nilsson, Kjell, dkk. 1983. A General Method for the Immobilization of Cells with
Preserved Viability. Pure and Applied Biochemistry, University of Lund,
Chemical Center,. P.O. Box 740, S-22007 Lund, Sweden. Eur J Appl
Microbiol Biotechnol (1983) 17:319-326.
Nuraini Ali, Laila dan Ita Fauziah Ningsih. Produktivitas Etanol Dari Molases
Menggunakan Bakteri Zymomonas mobilis Dan Zymomonas mobilis
Termutasi dengan Teknik Immobilisasi Sel K-Karaginan.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10567 Paper.pdf
O‘Riordan, K., Andrews, D., Buckle, K., and Conway, P. 2001. Evaluation of
Microencapsulation of a Bifidobacterium Strain with Starch as an
Approach to Prolonging Viability during Storage. J. Appl. Microbiol. 91:
1059-1066.
Prescott LM, Harley JP, and Kelin DA. 2002. Microbiology, Bacteria: The Low
G+C Gram Positives 5th Edition. Boston: McGraw Hill: 529-530.
Santi Dwi Astuti dan Friska Citra Agustia. 2011. Produksi Selai Kecipir :
Pengaruh Kappa Karagenan, Konjak Glukomanan dan Pati Jagung
terhadap Sifat Fisikokima Produk. Universitas Jenderal Soedirman.
Sato, Tadashi, Yutaka Nishida, Tetsuya Tosa and Ichiro Chibata. February, 1979.
Aspartase Activity with K-Carrageenan Enzymic Properties And
Application For L-Aspartic Acid Production. Department of Biochemistry,
Research Laboratory of Applied Biochemistry. Tanabe Seiyaku Co. Ltd.,
16-89, Kashima-3-Chome, Yodogawa-ku, Osaka (Japan). Biochimica et
Biophysica Acta, 570 (1979) 179—186. © Elsevier/North-Holland
Biomedical Press.
Shah, N. P., & Jelen, P. 1990. Survival of Lactic Acid Bacteria and Their Lactases
under Acidic Conditions. Journal of Food Science, 55, 506–509.
Sohail, Asma, Mark S. Turner, Allan Coombes, Thor Bostrom, Bhesh Bhandari.
2010. Survivability of Probiotics Encapsulated in Alginate Gel
Microbeads using a Novel Impinging Aerosols Method. International
Journal of Food Microbiology vol. 145: 162-168.
Starling, Shane. 2014. Data Eater: EU Probiotic Yoghurt Market to Drop 4.5% by
2018; Supplements on the up. http://www.nutraingredients.com/Markets-
and-Trends/Data-eater-EU-probiotic-yoghurt-market-to-drop-4.5-by-2018-
supplements-on-the-up. Diakses pada tanggal 14 Februari 2015.
Suryani, Yoni, Astuti, Bernadeta Oktavia, Siti Umniyati. Isolasi dan Karakterisasi
Bakteri Asam Laktat dari Limbah Kotoran Ayam sebagai Agensi Probiotik
dan Enzim Kolesterol Reduktase. Prosiding Seminar Nasional Biologi 3
Juli 2010. ‗Biologi dan Pengembangan Profesi Pendidik Biologi‘. ISBN :
978-602-97298-0-1.
Tamime, AY dan Robinson NK. 1989. Yoghurt Science and Technology. Oxford:
Pergamon Press.
Tosa, Tetsuya, dkk. 1979. Immobilization of Enzymes and Microbial Cells Using
Carrageenan as Matrix. Biotechnology and Bioengineering, Vol. XXI, Pp.
1697- 1709 (1979) @1979 John Wiley & Sons, Inc.
Utami, Fauziah. 2013. Pengaruh Suhu Terhadap Daya Tahan Hidup Bakteri pada
Sediaan Probiotik. Skripsi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
PROSEDUR KERJA
Preparasi Alat
Pewarnaan Bakteri
Correlations
Bakterisetelah
Konsentrasi SGJ
Konsentrasi Pearson Correlation 1 .866
Sig. (2-tailed) .333
N 3 3
Bakterisetelah Pearson Correlation .866 1
SGJ Sig. (2-tailed) .333
N 3 3
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Konsentrasi .175 3 . 1.000 3 1.000
BakterisetelahSGJ .385 3 . .750 3 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic Std. Error
Konsentrasi Mean 1.7500 .14434
95% Confidence Lower Bound 1.1290
Interval for Mean Upper Bound 2.3710
5% Trimmed Mean .
Median 1.7500
Variance .062
Std. Deviation .25000
Minimum 1.50
Maximum 2.00
Range .50
Interquartile Range .
Skewness .000 1.225
Kurtosis . .
Descriptives
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
DKontrol 15 1.68827 .099161 .025603
Duji 15 2.04920 .070831 .018288
One-Sample Test
DKontrol DUji
Test Value = T 65.939 112.049
0 Df 14 14
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 1.688267 2.049200
95% Confidence Interval Lower 1.63335 2.00998
of the Difference Upper 1.74318 2.08842
Frekuensi
Statistics
DKontrol DUji
N Valid 15 15
Missing 0 0
Mean 1.68827 2.04920
Std. Error of Mean .025603 .018288
Median 1.68000 2.03600
Std. Deviation .099161 .070831
Variance .010 .005
Range .343 .238
Minimum 1.544 1.933
Maximum 1.887 2.171
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
DKontrol 15 1.79833 .084017 .021693
DUji 15 2.03213 .164938 .042587
One-Sample Test
DKontrol DUji
Test Value = 0 t 82.899 47.718
df 14 14
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 1.798333 2.032133
95% Confidence Interval Lower 1.75181 1.94079
of the Difference Upper 1.84486 2.12347
Frekuensi
Statistics
DKontrol DUji
N Valid 15 15
Missing 0 0
Mean 1.79833 2.03213
Std. Error of Mean .021693 .042587
Median 1.82700 1.99500
Std. Deviation .084017 .164938
Variance .007 .027
Range .285 .662
Minimum 1.597 1.889
Maximum 1.882 2.551
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
DKontrol 15 1.78267 .120140 .031020
Duji 15 2.04620 .045924 .011858
One-Sample Test
DKontrol DUji
Test Value = 0 t 57.468 172.565
df 14 14
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 1.782667 2.046200
95% Confidence Interval Lower 1.71614 2.02077
of the Difference Upper 1.84920 2.07163
Frekuensi
Statistics
DKontrol DUji
N Valid 15 15
Missing 0 0
Mean 1.78267 2.04620
Std. Error of Mean .031020 .011858
Median 1.83200 2.03700
Std. Deviation .120140 .045924
Variance .014 .002
Range .401 .140
Minimum 1.474 1.988
Maximum 1.875 2.128
Lampiran 8. Hasil Perhitungan Persen Efisiensi Enkapsulasi Lactobacillus casei dengan Matriks Kappa Karagenan
Konsentrasi Volume Suspensi Jumlah Jumlah Total Populasi Sel Massa Efisiensi
Bakteri yang koloni/ml Sel dalam Setelah Mikrokapsul Enkapsulasi
ditambahkan Suspensi Suspensi Enkapsulasi yang
Bakteri Biopolimer (koloni/gram) Dihasilkan
(cfu) = (R) = (P) (gram) = (Q)
2% 10 ml 2,03 x 109 2,03 x 1010 38,075 x 108 32,251 gram 60,49%
1,75% 10 ml 2,03 x 109 2,03 x 1010 35,8165 x 108 29,125 gram 51,38%
1,5% 10 ml 2,03 x 109 2,03 x 1010 28,3 x 108 34,505 gram 48,10%
A−B
%P = x 100%
A
Keterangan : %P = Penurunan (%)
Penyelesaian :
rata-rata total koloni
Cfu/ml =
volume yang disebar ke cawan petri x faktor pengenceran
92 + 80 = 172 = 86 koloni
Jumlah koloni pada pengenceran 10-6 = 2 2
86 = 86 = 86 x 107 koloni/ml
10-1 x 10-6 10-7
Lampiran 14. Hasil TPC setelah Diinkubasi dalam Simulasi Cairan Asam
Lambung
3941 Ryan Street. Lake Charles, LA 70605, 800-255-6730, 913-888-0939. www.remel.com www.remel.com