Anda di halaman 1dari 23

SKRIPSI

DIRYATI BARIN PUTRI

UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN


MINUMAN BERVITAMIN DENGAN METODE
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
(KCKT)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2017
Lembar Pengesahan

UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN


MINUMAN BERVITAMIN DENGAN METODE
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

SKRIPSI

Dibuat untuk syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada


Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2017

Oleh:

DIRYATI BARIN PUTRI


NIM : 201310410311256

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Sovia Aprina Basuki, M.Si., Apt. Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt.
NIP UMM. 11408040452 NIP UMM. 11216120589

i
Lembar Pengujian

UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN


MINUMAN BERVITAMIN DENGAN METODE
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji


Pada 16 Oktober 2017

Oleh :

DIRYATI BARIN PUTRI


NIM : 201310410311256

Disetujui Oleh :

Penguji I Penguji II

Sovia Aprina Basuki, M.Si., Apt. Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt.
NIP. 1140804052 NIP. 11216120589

Penguji III Penguji IV

Siti Rofida, S,Si., M.Farm., Apt. Dian Ermawati, M.Farm., Apt.


NIP. 11408040453 NIP. 11209070480

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Uji
Stabilitas Vitamin C pada Sediaan Minuman Bervitamin dengan Metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Farmasi dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
adanya bantuan dari berbagai pihak, dari segi pemikiran, moral dan materi. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, waktu untuk dapat
menyelesaikan skripsi, serta tetap memberikan kesabaran, semangat,
ketekunan ada dalam diri penulis sehingga skripsi dapat selesai tepat pada
waktunya.
2. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt. selaku ketua Laboratorium Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen
pembimbing I dan Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt. selaku dosen
pembimbing II. Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan, ilmu,
arahan, waktu, pikiran dan tenaganya, serta motivasi yang selalu diberikan
dari awal hingga proses pengerjaan skripsi ini berakhir.
3. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. dan Dian Ermawati, M.Farm, Apt. selaku
penguji I dan penguji II yang telah memberikan kritik dan saran demi
kesempurnaan skripsi ini.
4. Faqih Ruhyanudin, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB. selaku dekan FIKES
UMM, Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku ketua program studi
farmasi, Agustin Rafikayanti, S.Farm., Apt selaku dosen wali yang selalu
memberi motivasi dari awal perkuliahan dan seluruh dosen-dosen Program
Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Orangtua penulis : Ayah Bambang Sutikno dan Ibu Rina Sulistyahati serta
adik Nur Sabrina Barin Putri yang selalu mendukung dalam berbagai
keadaan, memberikan motivasi, dukungan moral, materi, serta doa demi
keberhasilan dan keselamatan selama menempuh studi.

iii
6. Iid Fitrianingtias, Linda Indriani dan Diah Indri Cahyani, yang telah sabar,
menerima segala kekurangan dan selalu memberi dukungan dari awal
semester hingga bersama-sama bekerja dalam penelitian skripsi ini. Mbak
Meta selaku laboran yang membantu lancarnya proses penelitian ini.
7. M. Taufiqurrochman, Vivi Yuniana Wulandari AS, Yuni Aziza, Olivia
Afkarina, Nur Wazilah, Dina Nurita, Dila Dwi NC, Avin Enggal P dan teman-
teman Farmasi 2013 yang selalu dapat meluangkan waktunya dan banyak
memberi dukungan selama ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Malang, Oktober 2017

Diryati Barin Putri

iv
RINGKASAN
Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran
penyerapan zat gizi dan proses metabolisme tubuh yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil namun mempunyai peranan yang penting, umumnya tidak disintesis oleh
tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Peran vitamin sebagai antioksidan
inilah yang membuat vitamin mampu memperkuat sistem daya tahan tubuh
manusia (sistem imun). Salah satu vitamin yang penting bagi tubuh yaitu vitamin
C. Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air, penting bagi kesehatan tubuh
manusia, mempunyai sifat sebagai antioksidan, enzimatik co-faktor, inhibitor
pembentukan nitrosamin, donor elektron membuat vitamin C menjadi sangat efektif
sebagai antioksidan, sintesa kolagen untuk menjaga kesehatan kulit dan
menurunkan resiko terjadinya infeksi.
Kebutuhan masyarakat akan vitamin C cenderung mengkonsumsi minuman
bervitamin dibandingkan dengan mengkonsumsi vitamin C pada buah dan sayur
secara alami, hal ini dikarenakan minuman bervitamin mudah ditemukan
dimanapun dan penggunaannya lebih praktis. Ada banyak minuman bervitamin C
yang beredar dipasaran, namun beberapa dijumpai pada kemasan minuman terbuat
dari bahan kaca bening yang dapat ditembus cahaya matahari. Selain itu kebiasaan
masyarakat dalam mengkonsumsi minuman bervitamin tidak langsung dihabiskan,
namun masih disimpan untuk beberapa waktu. Sedangkan sifat dari vitamin C
sangat sensitive terhadap pengaruh luar seperti cahaya dan suhu. Vitamin C dapat
mengalami degradasi jika tidak tepat dalam penyimpanan akibatnya dapat
mempengaruhi stabilitas vitamin C.
Vitamin C pada minuman bervitamin yang disimpan pada suhu ruang dan
suhu dingin (dalam lemari pendingin) dilakukan uji stabilitas dengan metode
kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Langkah pertama yang dilakukan yaitu
membuat baku induk dan baku pembanding, preparasi sampel dari minuman soda
bervitamin C, dan mengidentifikasi sampel menggunakan KCKT. Selanjutnya
dilakukan perbandingan sampel dengan senyawa pembanding yang meliputi uji
kualitatif (waktu tambat, λ maks, peak purity, match factor) dan uji kuantitatif yaitu
menentukan kadar vitamin C dalam sampel berdasarkan area puncak.
Terdapat enam sampel yang terbagi dalam dua bagian yaitu tiga sampel
disimpan dalam lemari pendingin dan tiga sampel yang disimpan dalam suhu
ruangan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Terpadu II Program Studi
Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. Pada
penelitian ini dilakukan analisis uji stabilitas vitamin C pada minuman soda
bervitamin menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
Sistem KCKT yang digunakan pada penelitian ini meliputi Luna 5u C18(2) 100A
(4,6 X 250 mm), kecepatan alir = 1,00 ml/menit, volume loop = 20 μl, detektor UV
λ 242 nm. Fase gerak yang dipilih yaitu methanol pro HPLC : dapat pH 3 (20:80)
karena memberikan hasil kromatogram dan profil puncak yang paling baik, dengan
retention time 3,00 menit.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, linieritas diperoleh dari regresi antara
konsentrasi (ppm) dan area baku pembanding vitamin C dibuat persamaan regresi
𝑦 = 38183,72933 + (−12312,6859) dengan r hitung sebesar 0,9998. Nilai r
hitung yang diperoleh lebih besar dari r tabel (rtabel(5%,6) = 0,811) maka nilai r hitung
telah memenuhi syarat dan dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi (ppm)

v
dari sampel. Nilai LOD sebesar 2,0067 ppm dan nilai LOQ sebesar 6,0810 ppm.
Dari sampel yang dianalisis didapatkan nilai %(persen) penurunan kadar vitamin c
selama penyimpanan dimana tutup kemasan telah dibuka saat dikonsumsi dan
kemudian disimpan pada suhu ruangan didapatkan persen kadar awal 100% dan
selama pengujian sampai hari besoknya (24jam) kadar sampel mengalami
penurunan menjadi 88,63%. Sedangkan sampel yang disimpan dalam suhu dingin
(lemari pendingin) dengan persen kadar awal 100 % dan selama pengujian sampai
hari besoknya (24jam) kadar sampel mengalami penurunan menjadi 94,48%.
Kemudian dari hasil validasi metode presisi didapatkan nilai rata-rata
3.528.105,3333; standart deviasi (SD) = 5.996,2951 dan KV= 0,17 %. Sedangkan
hasil validasi metode akurasi diperoleh nilai rata-rata % recovery 98,10%.

vi
ABSTRAK

UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN MINUMAN


BERVITAMIN DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA
TINGGI
Diryati Barin Putri1, Sovia Aprina Basuki2, Engrid Juni Astuti3
1,2,3
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang

Vitamin sangat diperlukan tubuh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


Salah satu vitamin yang penting bagi kesehatan yaitu vitamin C. Namun, vitamin C
mudah mengalami degradasi karena pengaruh suhu dan penyimpanan yang kurang
tepat. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui stabilitas kadar vitamin C
pada sediaan minuman bervitamin yang disimpan dalam suhu 25±20C dan 4±20C
setelah tutup kemasan dibuka. Metode kromatografi cair kinerja tinggi dipilih untuk
menguji stabilitas vitamin C pada sediaan minuman bervitamin. Sistem KCKT yang
digunakan pada penelitian ini meliputi Luna 5u C18(2) 100A (4,6 X 250 mm),
detektor PDA UV-Vis pada panjang gelombang 242 nm, fase gerak metanol pro
HPLC : dapar pH 3 (20:80) dan kecepatan alir = 1,00 ml/menit. Sebanyak enam
botol dibagi menjadi dua bagian yaitu tiga botol disimpan pada suhu 4±20C dan
tiga botol disimpan pada suhu 25±20C. Hasil analisis menunjukkan Retention time
(Rt) vitamin C dikisaran 3,00 menit. Pembuatan kurva kalibrasi menghasilkan
koefisien korelasi 0,9998. Nilai LOD yang didapat sebesar 2,0067 ppm dan nilai
LOQ 6,0810 ppm. Hasil % kadar untuk sampel suhu 25±20C adalah 100% dan
sampai pengujian 24 jam menjadi 88,63%. Sedangkan hasil % kadar untuk sampel
suhu 4±20C adalah 100% dan sampai pengujian 24 jam menjadi 94,48%.
Disimpulkan bahwa lama penyimpanan dan suhu mempengaruhi stabilitas vitamin
C. Berdasarkan USP, 2014 persyaratan untuk uji stabilitas 98%-102%, sehingga
penyimpanan selama 24 jam pada suhu 4±20C dan 25±20C kurang baik dikonsumsi
karena tidak masuk dalam rentang persyaratan yang telah ditentukan.

Kata Kunci: Sediaan minuman bervitamin, Vitamin C, Stabilitas vitamin C,


Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

vii
ABSTRACT

A STABILITY TEST ON VITAMIN C IN THE FORMULATION OF


VITAMIN WATER USING HIGH-PERFORMANCE LIQUID
CHROMATOGRAPHY METHOD
Diryati Barin Putri1, Sovia Aprina Basuki2, Engrid Juni Astuti3
1,2,3
Pharmacy Department, Health Science Faculty,
University of Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia

Vitamins are needed by the body. One of the vitamins that are essential for
health is vitamin C. However; vitamin C can easily degrade because of temperature
effect and incorrect storage. The purpose of this study is to discover the stability of
concentrations of vitamin C in the formulation of vitamin water that is kept at the
temperature of 4±20C and 25±20C after the bottle cap is opened. This study
employed high-performance liquid chromatography method to test the stability of
vitamin C in vitamin water. The HPLC system used in this study included Luna 5u
C18 (2) 100A (4.6 X 250 mm), UV-Vis PDA detector at 242 nm wavelength,
mobile phase used methanol : pH 3 buffer (20:80) and flow rate = 1.00 ml/min.
There were six samples in which they were divided into two groups. Three samples
were kept at the temperature of (4±20C), and the others were kept at the temperature
of (25±20C). The results showed retention time (Rt) of vitamin C in the range of
3.00 minutes. Calibration curve yields correlation coefficient 0,9998. LOD values
obtained at 2.0067 ppm and LOQ 6.0810 ppm. During 24 hours of experiment in
the temperature of (25±20C), the percentage of concentrations is 100 and up to 24-
hours test is 88,63%. Moreover, During 24 hours of experiment in the temperature
of (4±20C), the percentage of concentrations is 100% and up to 24-hours test is
94,48%. It was concluded that storage duration and temperature affects the stability
of vitamin C. Based on (USP, 2014) the requirement for the stability test was 98%-
102%. Therefore, the vitamin water that was kept for 24 hours at the temperature
of (4±20C) and (25±20C) less good when consumed because it is not included within
the range of requirements that have been determined.

Keyword: Vitamin water formulation, Vitamin C, The stability of vitamin C, High-


Performance Liquid Chromatography

viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 4
1.4 Hipotesis ............................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5
2.1 Vitamin C ............................................................................................. 5
2.1.1 Definisi Vitamin C ............................................................................... 5
2.1.2 Struktur Vitamin C ............................................................................... 5
2.1.3 Macam-macam Vitamin C ................................................................... 5
2.1.4 Sifat Fisika Kimia Vitamin C ............................................................... 6
2.1.5 Stabilitas Vitamin C ............................................................................. 7
2.1.6 Manfaat Vitamin C ............................................................................... 9
2.1.7 Kebutuhan Vitamin C........................................................................... 16
2.1.8 Defisiensi Vitamin C ............................................................................ 17
2.1.9 Toksisitas Vitamin C ............................................................................ 19
2.1.10 Bentuk Sediaan Vitamin C ................................................................... 19

ix
2.1.11 Sediaan Minuman Vitamin C ............................................................... 20
2.1.12 Metode Pengujian Vitamin C ............................................................... 22
2.2 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) ......................................... 22
2.2.1 Jenis-jenis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ...................................... 23
2.2.2 Prinsip Kerja Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ................................. 26
2.2.3 Parameter dalam Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ........................... 27
2.2.4 Validasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ............................ 34
2.2.5 Instrumen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ...................................... 39
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................... 47
3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................... 47
3.2 Konsep Teoritis .................................................................................... 48
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 50
4.1 Jenis Penelitian dan Sampel ................................................................. 50
4.1.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 50
4.1.2 Sampel .................................................................................................. 50
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 50
4.2.1 Tempat Penelitian ................................................................................. 50
4.2.2 Waktu Penelitian .................................................................................. 50
4.3 Alat dan Bahan ..................................................................................... 50
4.3.1 Alat ....................................................................................................... 50
4.3.2 Bahan .................................................................................................... 51
4.4 Prosedur Kerja ...................................................................................... 51
4.4.1 Persiapan Analisis Vitamin C .............................................................. 51
4.4.2 Prosedur Validasi Vitamin C................................................................ 52
4.4.3 Prosedur Penetapan Kadar Vitamin C .................................................. 53
BAB V HASIL PENELITIAN ...................................................................... 57
5.1 Jumlah Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ................................... 57
5.2 Hasil Pembuatan Larutan Baku Pembanding Vitamin C ..................... 57
5.2.1 Hasil Pembuatan Larutan Baku Induk Vitamin C ................................ 57
5.2.2 Hasil Pembuatan Larutan Baku Kerja Vitamin C ................................ 57
5.3 Hasil Optimasi Kondisi KCKT ............................................................ 58
5.3.1 Hasil Optimasi Panjang Gelombang Maksimum ................................. 58

x
5.3.2 Hasil Optimasi Fase Gerak................................................................... 58
5.4 Hasil Analisis Data ............................................................................... 59
5.4.1 Validasi Metode .................................................................................. 59
5.4.2 Analisis Data Uji Kualitatif .................................................................. 62
5.4.3 Analisis Data Uji Kuantitatif ................................................................ 63
BAB VI PEMBAHASAN............................................................................... 67
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 77
7.1 Kesimpulan........................................................................................... 77
7.2 Saran ..................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 78
LAMPIRAN .................................................................................................... 85

xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Vitamin C yang Hilang Selama 2 Hari Penyimpanan ............................ 9
II.2 Hubungan Asupan Vitamin C Harian dan Resiko Katarak .................... 15
II.3 Angka Kecukupan Vitamin yang Dianjurkan untuk Orang Indonesia ... 17
II.4 Efek dari Lingkungan yang Terpapar oleh Asap Rokok ........................ 18
II.5 Rentang Perolehan Kembali Analit dalam Beberapa Konsentrasi ......... 34
II.6 Deret Eluotropik Pelarut-Pelarut untuk KCKT ...................................... 42
V.1 Konsentrasi dan Area Baku Kerja Vitamin C ........................................ 59
V.2 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuntitasi ........................................ 60
V.3 Hasil Uji Akurasi .................................................................................... 61
V.4 Hasil Uji Presisi ...................................................................................... 61
V.5 Analisis Data Baku Pembanding Vitamin C .......................................... 62
V.6 Analisis Data Uji Kualitatif Sampel Minuman Bervitamin pada Suhu
Ruang ...................................................................................................... 62
V.7 Analisis Data Uji Kualitatif Sampel Minuman Bervitamin pada Suhu
Dingin .................................................................................................... 63
V.8 Area Sampel pada Penyimpanan Suhu Ruang........................................ 63
V.9 Area Sampel pada Penyimpanan Suhu Dingin ....................................... 63
V.10 Analisis Data Uji Kuantitatif Penyimpanan Suhu Ruang ...................... 64
V.11 Analisis Data Uji Kuantitatif Pinyimpanan Suhu Dingin ....................... 65

xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Kimia Vitamin C ...................................................................... 5
2.2 Oksidasi Asam L-Askorbat..................................................................... 7
2.3 Hubungan Antara Tekanan Darah dan Plasma Asam Askorbat ............. 12
2.4 Protein Glikosilasi dikurangi dengan Vitamin C (1g/hari) ..................... 13
2.5 Efek dari Suplementasi Vitamin C pada Pasien dengan Diabetes .......... 13
2.6 Diagram Skematik yang Menunjukkan Cara Pemisahan pada Normal
Phase Chromatography .......................................................................... 24
2.7 Diagram Skematik yang Menunjukkan Cara Pemisahan pada Reversed
Phase Chromatography (RPC) ............................................................... 25
2.8 Kromatogram yang Diperoleh dari Analisis KCKT ............................... 28
2.9 Penentuan Resolusi ................................................................................. 30
2.10 Tiga Jenis Bentuk Puncak....................................................................... 31
2.11 Pengukuran Derajat Asimetris Puncak ................................................... 32
2.12 Bagan Instrumen KCKT ......................................................................... 40
3.1 Kerangka Konseptual.............................................................................. 47
5.1 Hasil Spektrum Baku Kerja Vitamin C Menggunakan KCKT .............. 58
5.2 Fase Gerak Metanol : Dapar Fosfat pH 3 (20:80) .................................. 59
5.3 Kurva Regresi Area Vitamin C terhadap Konsentrasi Baku Pembanding
Vitamin C................................................................................................ 60
5.4 Grafik Kadar Vitamin C pada Sampel yang Telah Dibuka Kemasannya
Penyimpan Suhu Ruangan ...................................................................... 65
5.5 Grafik Kadar Vitamin C pada Sampel yang Telah Dibuka Kemasannya
Penyimpanan Lemari Pendingin ............................................................. 66

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Perhitungan Kadar Baku Induk Dan Baku Kerja Vitamin C dari
Hasil Penimbangan ................................................................................... 85
2. Kromatogram Hasil Penyuntikan Larutan Vitamin C pada Pembuatan
Kurva Kalibrasi ......................................................................................... 86
3. Kromatogram Hasil Penyuntikan Sampel Setelah Kemasan Dibuka Pada
Penyimpanan Suhu Ruangan .................................................................... 90
4. Kromatogram Hasil Penyuntikan Sampel Setelah Kemasan Dibuka Pada
Penyimpanan Suhu Lemari Pendingin ...................................................... 105
5. Perhitungan untuk Mencari Kadar Vitamin C dalam Sampel .................. 120
6. Kromatogram Hasil Penyuntikan Akurasi ................................................ 131
7. Perhitungan Akurasi .................................................................................. 136
8. Kromatogram Hasil Penyuntikan Presisi .................................................. 137
9. Daftar Nilai r tabel Product Moment ........................................................ 140
10. Surat Permohonan Ijin Peminjaman Laboratorium .................................. 141
11. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ............................................................... 142
12. Sertifikat Sediaan Vitamin C .................................................................... 143
13. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 144

xiv
DAFTAR SINGKATAN

CV : Coefficient of Variation
DHA : Dehidroascorbic Acid
DNA : Deoxyribose-Nucleic Acid
HETP : High Equivalent of a Theoretical Plate
HILIC : Hydrophilic Interaction Chromatography
HPLC : High-Performance Liquid Chromatography
IEC : Ion-Exchange Chromatography
IUPAC : International Union of Pure and Applied Chemistry
KCKT : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
L-AA : L-Ascorbic Acid
LDL : Low Densisty Lipoprotein
LOD : Limit of Detection
LOQ : Limit of Quantitation
NHANES: National Health and Nutrition Examination Survey
NIDDM : Non Insulin-Dependent Diabetes Mellitus
NPC : Normal-Phase Chromatography
ODS : Oktadesil silika
pM : Pikomolar
PUFA : Polyunsaturated Fatty Acids
RPC : Reversed-Phase Chromatography
Rs : Resolusi
Rt : Retention time
SAP : Sodium Ascorbyl Phosphate
SD : Standart Deviasi
SDA : Semi Dehidroaskorbic Acid
SFC : Supercritical fluid chromatography
UHPLC : Ultrasonic High-Performance Liquid Chromatography

xv
78

DAFTAR PUSTAKA

Aguirre, R., May, J.M., 2008. Inflammation in the vascular bed: importance of
vitamin C. Pharmacol. Ther. 119, 96–103.

AKG. 2013. Angka Kecukupan Gizi Energi, Protein Yang Dianjurkan Bagi Bangsa
Indonesia. Lampiran Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2013.

Anjardiani, L. 2004. Analisis Pola Konsumsi Buah Lokal dan Buah Impor pada
Konsumsi Rumah Tangga di Kecamatan Banjar Selatan Banjarmasin.
Agroscientiae, Volume II no 2 Agustus 2004, Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

Anonim, 2014. Farmakope Indonesia edisi V, Jakarta: Departemen Kesehatan


Republik Indonesia, PP 142-143.

AOAC., 2002. Guidelines for Single Laboratory Validation of Chemical


Methods for Dietary Supplements and Botanicals. Available from:
http://www.aoac.org/Docs/StandardsDevelopment/GuidelinesDietarySupp
lements.pdf.

Arifin, H., Delvita, V., A, A., 2007. Pengaruh Pemberian Vitamin C terhadap Fetus
pada Mencit Diabetes. J. Sains Dan Teknol. Farm. P12, PP 32–40.

Arkam, A. I. 1987. Proses Produksi Buah Vita dan Pengawasan Mutu di PT


Ultrajaya Industri Bandung. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Ausman, L.M., Mayer, J., 1999. Criteria and recommendations for vitamin C
intake P 57.

Benzie, I.F., Strain, J.J., 1995. The effect of ascorbic acid on the measurement of
total cholesterol and triglycerides: possible artefactual lowering in
individuals with high plasma concentration of ascorbic acid. Clin. Chim.
Acta P 239, PP185–190.

Borna, S., Borna, H., Daneshbodie, B., 2005. Vitamins C and E in the latency period
in women with preterm premature rupture of membranes. Int. J. Gynecol.
Obstet. P 90, PP 16–20. doi:10.1016/j.ijgo.2005.03.023

Brown, L.A.S., Harris, F.L., Jones, D.P., 1997. Ascorbate deficiency and oxidative
stress in the alveolar type II cell. Am. J. Physiol.-Lung Cell. Mol. Physiol.
P 273, L782–L788.

Carr, A.C., Frei, B., 1999. Toward a new recommended dietary allowance for
vitamin C based on antioxidant and health effects in humans. Am. J. Clin.
Nutr. P 69, PP 1086–1107.
79

Casanueva, E., Ripoll, C., Tolentino, M., Morales, R.M., Pfeffer, F., Vilchis, P.,
Vadillo-Ortega, F., 2005. Vitamin C supplementation to prevent premature
rupture of the chorioamniotic membranes: a randomized trial. Am. J. Clin.
Nutr. P 81, PP 859–863.

CDER (Center for Drug Evaluation and Research)., 1994. Reviewer Guidance :
Validation of Chromatographic Methods. Analytical Methods Technical
Committee of the Chemistry Manufacturing Controls Coordinating
Committe (CMCCC).

Chai, W., Liebman, M., Kynast-Gales, S., Massey, L., 2004. Oxalate absorption
and endogenous oxalate synthesis from ascorbate in calcium oxalate stone
formers and non-stone formers. Am. J. Kidney Dis. P 44, PP 1060–1069.
doi:10.1053/j.ajkd.2004.08.02

Choi, E.S., Jacques, P.F., Dallal, G.E., Jacob, R.A., 1991. Correlation of blood
pressure with plasma ascorbic acid. Nutr. Res. P11, PP 1377–1382.

Combs, G.F., 2008. The vitamins: Fundamental Aspects in Nutrition and


Health, 3rd ed. ed. Elsevier Academic Press, Amsterdam ; Boston

Connors, K.A., Amidon, G.L., Stella, V.J., 1986. Chemical Stability of


Pharmaceuticals: A Handbook for Pharmacists, Wiley-Interscience
publication. Wiley.

Cunningham, J.J., Mearkle, P.L., Brown, R.G., 1994. Vitamin C: an aldose


reductase inhibitor that normalizes erythrocyte sorbitol in insulin-dependent
diabetes mellitus. J. Am. Coll. Nutr. P 13, PP 344–350.
doi:10.1080/07315724.1994.10718420

Davie, S.J., Gould, B.J., Yudkin, J.S., 1992. Effect of vitamin C on glycosylation
of proteins. Diabetes 41, PP 167–173.

Demond, W., Kenley, R.A., Italien, J.L., Lokensgard, D., Weilersbacher, G.,
Herman, K., 2000. Orthogonal HPLC methods for quantitating related
substances and degradation products of pramlintide. AAPS PharmSciTech
1, PP 50–59.

Dong, M.W., 2006. Modern HPLC for practicing scientists. John Wiley & Sons.

Douglas, R., Hemilä, H., Chalker, E., D’Souza, R., Treacy, B., 2004. Vitamin C for
preventing and treating the common cold, in: The Cochrane Collaboration
(Ed.), Cochrane Database of Systematic Reviews. John Wiley & Sons,
Ltd, Chichester, UK.

Elfarina, R. 1998. Mempelajari Sistem Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi


Minuman Berkarbonasi dan Minuman Konsentrasi Sari Buah Kasus PT
Suba Indah (Skripsi). Bogor : Departemen Teknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
80

Elmore, A.R., 2005. Final Report of the Safety Assessment of L-Ascorbic Acid,
Calcium Ascorbate, Magnesium Ascorbate, Magnesium Ascorbyl
Phosphate, Sodium Ascorbate, and Sodium Ascorbyl Phosphate as Used in
Cosmetics. Int. J. Toxicol. P 24, PP 51–111.
doi:10.1080/10915810590953851

Enstrom, J.E., Kanim, L.E., Klein, M.A., 1992. Vitamin C Intake and Mortality
among a Sample of the United States Population. May 1992 3.

Ermer, J., dan Miller, J.H., 2005. Method Validation in Pharmaceutical Analysis.
Weinheim: WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA. Halaman 171. ISBN
:3-527-31255-2.

Faramade, O. O., 2007. Kinetics of Ascorbic Acid Degradation in Commercial


Orange Juice Produced Locally in Nigeria. African Crop Science
Conference Proceedings. 8 : PP 1813 – 1816.

Frenich, A.G., Torres, M.E.H., Vega, A.B., Vidal, J.L.M., Bolaños, P.P., 2005.
Determination of Ascorbic Acid and Carotenoids in Food Commodities by
Liquid Chromatography with Mass Spectrometry Detection. J. Agric. Food
Chem. P 53, PP 7371–7376. doi:10.1021/jf050973o

Gaede, P., Poulsen, H.E., Parving, H.-H., Pedersen, O., 2001. Double-blind,
randomised study of the effect of combined treatment with vitamin C and E
on albuminuria in Type 2 diabetic patients. Diabet. Med. P 18, PP 756–760.

Garrow, J.S., Ralph, A., James, W.P.T., 2000. Human Nutrition and Dietetics.
Churchill Livingstone.

Goodman A. dan Gilman L., 2006. The Pharmacological Basis of Therapeutics.


New York: The McGraw-Hill Company.

Guideline, I.H.T., others, 2005. Validation of analytical procedures: text and


methodology. Q2 R1 1.

Hamuy, R., Berman, B., 1998. Treatment of Herpes simplex virus infections with
topical antiviral agents. Eur. J. Dermatol. EJD P 8, PP 310—319.

Hassib, S.T., El-Zaher, A.A., Fouad, M.A., 2011. Development and Validation of
RP-HPLC Stability-Indicating Methods for the Determination of
Butamirate Citrate and Sodium Cromoglycate. J Chem 3, PP 243–258.

Hathcock, J.N., Azzi, A., Blumberg, J., Bray, T., Dickinson, A., Frei, B., Jialal, I.,
Johnston, C.S., Kelly, F.J., Kraemer, K., others, 2005. Vitamins E and C are
safe across a broad range of intakes. Am. J. Clin. Nutr. P 81, PP 736–745.

Heaney, M.L., Gardner, J.R., Karasavvas, N., Golde, D.W., Scheinberg, D.A.,
Smith, E.A., O’Connor, O.A., 2008. Vitamin C Antagonizes the Cytotoxic
Effects of Antineoplastic Drugs. Cancer Res. 68, 8031–8038.
doi:10.1158/0008-5472.CAN-08-1490
81

Herold, M.M., Kluttig, M., Christiansen, N., Kopka, J., Quedenau, J., 2009. Mass
spectrometry analysis method and system. Google Patents.

Huang, H.-Y., Appel, L.J., Choi, M.J., Gelber, A.C., Charleston, J., Norkus, E.P.,
Miller, E.R., 2005. The effects of vitamin C supplementation on serum
concentrations of uric acid: Results of a randomized controlled trial.
Arthritis Rheum. P 52, PP 1843–1847. doi:10.1002/art.21105

Ibrahim, Slamet. (2007). Pengembangan dan Validasi Metode Analisis. Bandung


; Sekolah Farmasi ITB

Imanuela M, Sulisyawati, Ansori M (2012) Penggunaan asam sitrat dan natrium


bikarbonat dalam minuman jeruk nipis berkarbonasi. J Food and Culi-nary
Eduction Univ Negeri Semarang 1(1): PP. 26-30.

Jellinek, G. 1985. Sensory Evaluation of Food: Theory & Practice. Ellis


Horwood, Chichester, England.

Kantasubrata, J., (2008). Validasi Metode. Bandung: Pusat Penelitian LIPI

Karagul YY, Collins PC, Wilson JC, White CH (1999) Carbonated yoghurt, sensory
properties and consumer acceptance. J Dairy Science 82: 13941398.

Kazakevich, Y., LoBrutto, R. (Eds.), 2007. HPLC for pharmaceutical scientists.


Wiley-Interscience, Hoboken, N.J.

Klock, J., Ikeno, H., Ohmori, K., Nishikawa, T., Vollhardt, J., Schehlmann, V.,
2005. Sodium ascorbyl phosphate shows in vitro and in vivo efficacy in the
prevention and treatment of acne vulgaris. Int. J. Cosmet. Sci. P 27, PP
171–176.

Knekt, P., Ritz, J., Pereira, M.A., O’Reilly, E.J., Augustsson, K., Fraser, G.E.,
Goldbourt, U., Heitmann, B.L., Hallmans, G., Liu, S., others, 2004.
Antioxidant vitamins and coronary heart disease risk: a pooled analysis of
9 cohorts. Am. J. Clin. Nutr. P 80, PP 1508–1520.

Liu, T.Z., Chin, N., Kiser, M., Bigler, W., 1982. Specific spectrophotometry of
ascorbic acid in serum or plasma by use of ascorbate oxidase. Clin. Chem.
P 28, PP 2225–2228.

Machlin, L.J., Bendich, A., 1987. Free radical tissue damage: protective role of
antioxidant nutrients. FASEB J. P 1, PP 441–445.

Maia, A., Baby, A., Yasaka, W., Suenaga, E., Kaneko, T., Velasco, M., 2007.
Validation of HPLC stability-indicating method for Vitamin C in semisolid
pharmaceutical/cosmetic preparations with glutathione and sodium
metabisulfite, as antioxidants. Talanta 71, 639–643.
doi:10.1016/j.talanta.2006.05.006.
82

Margolis, S.A., Duewer, D.L., 1996. Measurement of ascorbic acid in human


plasma and serum: stability, intralaboratory repeatability, and
interlaboratory reproducibility. Clin. Chem. P 42, PP 1257–1262.

Marks, J., 1985. The Vitamins. Springer Netherlands, Dordrecht.

May, J.M., Qu, Z., Qiao, H., Koury, M.J., 2007. Maturational loss of the vitamin C
transporter in erythrocytes. Biochem. Biophys. Res. Commun. 360, 295–
298.

Meyer, V., 2010. Practical high-performance liquid chromatography, 5th ed. ed.
Wiley, Chichester, U.K.

Mulja, M., Suharman, S., 1995. Analisis Instrumental. ITB Bdg.

Novita, Sari. 1994. “Mempelajari Pengaruh Suhu Dan Lama Penyimpanan


Terhadap Stabilitas Vitamin C (Asam Askorbat) Pada Produk Minuman
Sari Buah Jeruk Kemasan Tetra Pak Dan Botol.” IPB (Bogor Agricultural
University)

Ornaf, R.., Dong, M.., 2005. Key Concepts of HPLC in Pharmaceutical Analysis.
Elsevier, Inc.

Padmadisastra, Yudi. 2003. “Formulasi Sediaan Cair Gel Lidah Buaya (Aloe Vera
Linn.) Sebagai Minuman Kesehatan.” Abstrak.
http://repository.unpad.ac.id/id/eprint/1921. UNPAD

Peleg, M., Normand, M.D., Dixon, W.R., Goulette, T.R., 2016. Modeling the
degradation kinetics of ascorbic acid. Crit. Rev. Food Sci. Nutr.

Pranajaya, Dhodi. 2007. Pendugaan Sisa Umur Simpan Minuman Jelly di Pasaran.
Skripsi. IPB. Bogor

Preston, A.M., Rodriguez, C., Rivera, C.E., Sahai, H., 2003. Influence of
environmental tobacco smoke on vitamin C status in children. Am. J. Clin.
Nutr. P 77, PP 167–172.

Putra, E.D.L., 2004. Kromatografi cair kinerja tinggi dalam bidang farmasi.
Univ. Sumat. Utara Sumat.

Qing, L.U., BJÖRKHEM, I., Wretlind, B., Diczfalusy, U., Henriksson, P.,
Freyschuss, A., 2005. Effect of ascorbic acid on microcirculation in patients
with Type II diabetes: a randomized placebo-controlled cross-over study.
Clin. Sci. P 108, PP 507–513.

Ratanachu-Ek, S., Sukswai, P., Jeerathanyasakun, Y., Wongtapradit, L., 2003.


Scurvy in pediatric patients: a review of 28 cases. J. Med. Assoc. Thail.
Chotmaihet Thangphaet 86 Suppl 3, S734—40.
83

Riyanto, 2014. Validasi dan Verifikasi Metode Uji : Sesuai dengan ISO/IEC
17025 Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi, 1st ed. Deepublish.

Roth, J.H., dan Blaschke, G., 1998. Analisis Farmasi. Penerjemah: Kisman, dkk.
Yogyakarta: UGM Press: hal. 355-357.

Sarwono, B. 1991. Jeruk dan Kerabatnya. Penebar Swadaya, Jakarta

Setiawan, B., Rahayuningsih, S., 2004. Angka Kecukupan Vitamin Larut Air.
Direktorat Standardisasi Produk Pangan.

Silvestro, A., Scopacasa, F., Oliva, G., de Cristofaro, T., Iuliano, L., Brevetti, G.,
2002. Vitamin C prevents endothelial dysfunction induced by acute exercise
in patients with intermittent claudication. Atherosclerosis P 165, PP 277–
283.

Simon, J.A., Hudes, E.S., Perez-Perez, G.I., 2003. Relation of Serum Ascorbic Acid
to Helicobacter pylori Serology in US Adults: the Third National Health
and Nutrition Examination Survey. J. Am. Coll. Nutr. P 22, PP 283–289.
doi:10.1080/07315724.2003.10719305

Siswanto, B., Ernawati, F., 2013. Peran beberapa zat gizi mikro dalam sistem
imunitas. Gizi Indon 26, 57–64.

Snyder, L.R., Kirkland, J.J., 1979. Introduction to modern liquid


chromatography, 2d ed. ed. Wiley, New York.

Spínola, V., Mendes, B., Câmara, J.S., Castilho, P.C., 2013. Effect of time and
temperature on vitamin C stability in horticultural extracts. UHPLC-PDA
vs iodometric titration as analytical methods. LWT - Food Sci. Technol. P
50, PP 489–495. doi:10.1016/j.lwt.2012.08.020

Svirbely, J., Szent - Gyorgyi, A., n.d. The Chemical Nature of Vitamin C.

Thompson, C.O., Trenerry, V.C., 1995. A rapid method for the determination of
total L-ascorbic acid in fruits and vegetables by micellar electrokinetic
capillary chromatography. Food Chem. P 53, P 43–50.

Thorner, M.E & R.J Herzberg. 1978. Non Alcoholic Food Service Beverage
Handbook. AVI Publishing Company, Westport, Connecticut.

Thurnham, D. I., Bender D. A., Scott J., dan Halsted C.H., 2000. Water soluble
vitamins, dalam Human Nutritions And Dietatics (Garrrow J. S., James W.
P. T., and Ralph A., eds) hal 249-257, Harcourt Publishers Limited,
United Kingdom.

Timmons, B.H., Ley, R. (Eds.), 1994. Behavioral and psychological approaches


to breathing disorders. Plenum Press, New York.
84

Triana, V., 2006. Macam-macam vitamin dan fungsinya Dalam tubuh manusia. J.
Kesehat. Masy. Andalas 1, 40–47.

Ullah, S., Hussain, A., Ali, J., Khaliqurrehman., ullah, A., 2012. A Simple and
Rapid HPLC Method for Analysis of Vitamin C in Local Packed Juices of
Pakistan. Middle-East Journal of Scientific Research 12 (8), 1085-1091.
doi:10.5829/idosi.mejsr.2012.12.8.6675.

United States Pharmacopeial Convention., 2014. The united states pharmacopeia


37-national formulary 32 (USP37-NF32). Edisi 37. Rockville USA :
Unites States Pharmacopeial Convention Inc

Valero, M.P., Fletcher, A.E., De Stavola, B.L., Vioque, J., Alepuz, V.C., 2002.
Vitamin C is associated with reduced risk of cataract in a Mediterranean
population. J. Nutr. P 132, PP 1299–1306.

Wardani, L,A., 2012. ValidasiI Metode Analisis Dan Penentuan Kadar Vitamin C
Pada Minuman Buah Kemasan Dengan Spektrofotometer UV-Visible. UI
Press. 6 Januari 2012.

Welch, R. W., Wang, Y., Crossman, A., Park, J. B., Kirk, K. L., & Levine, M.,
1995. Accumulation of vitamin C (ascorbate) and its oxidized metabolite
dehydroascorbic acid occurs by separate mechanisms. Journal of
Biological Chemistry, 270(21), 12584-12592.

Wijaya, I.P.N., 2014. Kinetika perubahan konsentrasi asam askorbat (vitamin C)


pada buah mangga podang selama penyimpanan. J. Online Univ. Kadiri.

Widodo R (2008) Mengenal Minuman Ringan Berkarbonasi (soft drink).


http//www.untagsby.ac.id/index.php?mod=berita&id=9 2 [11 Nov 2011].

Williams & Wilkins, 2011, Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah Edisi Kedua,
Diterjemah Oleh Linda, Aryandhito Widhi Nugroho & Niko Santoso, EGC,
Jakarta.

Wills, R.A.H., T.H. Lee, D. Graham, W.B. McGlasson, E.G. Hall. l98l.
Postharvest An Introduction to The Physiology and Handling of Fruit
and vegetables. New South Wales University Press. Sydney.

Winarno F.G., 2004, Kimia Pangan dan Gizi, Percetakan PT Gramedia, Jakarta.

Zempleni, J. (Ed.), 2007. Handbook of vitamins, 4th ed. ed. Taylor & Francis,
Boca Raton.

Anda mungkin juga menyukai