Oleh :
NISA NURHAKIKI
NIM. 30315013
FAKULTAS FARMASI
KEDIRI
2018
PENENTUAN KADAR VITAMIN C PADA MANGGA
PODANG (Mangifera indica L) DAN MANGGA
MANALAGI (Mangifera sp) DENGAN
METODE IODIMETRI
Oleh :
NISA NURHAKIKI
NIM.30315013
FAKULTAS FARMASI
KEDIRI
2018
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
NISA NURHAKIKI
NIM. 30315013
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Fakultas Farmasi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NISA NURHAKIKI
NIM.30315013
Mengetahui :
Fakultas Farmasi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nisa Nurhakiki
NIM.30315013
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT atas berkat, rahmat dan
Wiyata Kediri
vi
6. Farida Noor Arifah, S.Si., M.Sc selaku dosen pembimbing praktik yang
8. Bapak dan Ibu dosen prodi Diploma III Farmasi di Institut Ilmu
limpahan ilmu
9. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan moral
10. Teman-teman satu angkatan D-III Farmasi yang tidak dapat disebutkan
11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari hasil yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini, dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
vii
ABSTRAK
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang banyak diperlukan oleh tubuh yang
berfungsi membantu pengaturan dan proses metabolisme tubuh. Salah satu
sumber makanan yang mengandung vitamin C adalah buah mangga podang
(Mangifera Indica L) dan buah mangga manalagi (Mangifera sp). Penelitian ini
akan dilakukan penentuan kadar vitamin C yang terkandung dalam buah mangga
podang dan buah mangga manalagi (Mangifera sp) dengan menggunakan metode
iodimetri. Sebelum dilakukan penetapan kadar vitamin C, mangga podang dan
mangga manalagi dilakukan uji kualitatif menggunakan larutan metilen biru,
FeCl3, dan KMnO4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mangga podang dan
mangga manalagi positif mengandung vitamin C. Kadar vitamin C yang terdapat
pada mangga podang sebesar 0,0604% sedangkan pada mangga manalagi sebesar
0,0553%.
viii
ABSTRACT
Vitamin C is one of the vitamins that are needed by the body that helps regulate
and process the body's metabolism. One of the sources of foods containing
vitamin C is podang mango (Mangifera indica L) and mango manalagi
(Mangifera sp). This study will be conducted to determine the level of vitamin C
in fruit mango podang and mango manalagi (Mangifera sp) using iodimetric. Prior
to the determination of vitamin C, mango podang and manalagi qualitative test
using methylene blue solution, FeCl , and KMnO The results showed that the
3 , 4.
mango podang and manalagi positive containing vitamin C. The vitamin C found
in mango podang of 0.0604%, while the mango manalagi of 0.0553%.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. ii
Halaman Persetujuan ........................................................................................ iii
Halaman Pengesahan ....................................................................................... iv
Surat Pernyataan Keaslian................................................................................ v
Kata Pengantar ................................................................................................. vi
Abstrak ............................................................................................................. viii
Daftar Isi........................................................................................................... x
Daftar Tabel ..................................................................................................... xii
Daftar Gambar .................................................................................................. xiii
Daftar Lampiran ............................................................................................... xiv
Daftar Lambang ............................................................................................... . xv
x
I. Kerangka Kerja .................................................................................... 26
LAMPIRAN ................................................................................................... 46
xi
DAFTAR TABEL
Tabel V.1 Hasil Uji Kualitatif Vitamin C pada Buah Mangga Podang
Tabel V.4 Hasil penetapan kadar vitamin C pada mangga manalagi ............. 34
Tabel V.5 Hasil penetapan kadar vitamin C pada mangga podang ............... 35
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN dan ISTILAH
° : Derajat
% : Persen
- : sampai
Daftar Singkatan
mL : Mililiter
g : Gram
mg : Miligram
kkal : Kilokalori
V : Volume
N : Normalitas
DepKes : Departemen Kesehatan
Na2S2O3 : Natrium tiosulfat
I2 : Iodium
KI : Kalium iodida
KIO3 : Kalium Iodat
H2SO4 : Asam Sulfat
FeCl3 : Besi (III) klorida
KMnO4 : Kalium Permanganat
NaHCO3 : Natrium bikarbonat
Daftar istilah
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebutuhan gizi, terutama vitamin dan mineral. Salah satu tumbuhan yang
tingkat keragaman genetik yang tinggi dan banyak diminati oleh masyarakat.
rasa yang manis serta daging buah yang tebal tergantung varietasnya. Selain
rasanya yang manis, buah mangga juga banyak mengandung nutrisi yang
dan mangga arumanis. Selain jenis mangga manalagi, terdapat buah mangga
2
podang yang juga banyak diminati oleh masyarakat karena rasanya yang
kalium dan vitamin C tergolong anti oksidan yang dapat menstabilkan radikal
antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau
jaringan, dan juga dapat melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang
vitamin C perhari terhadap tubuh manusia yaitu untuk pria dan wanita
akan meningkat hingga 300 - 500% pada penyakit infeksi, TB, tukak peptik,
penelitian. Keuntungan lain dari metode iodimetri ini yaitu hemat waktu dan
(Rahman, et al. 2015). Hasil penelitian di atas dari beberapa metode, peneliti
tertarik untuk kandungan vitamin C yang terdapat pada buah mangga podang
iodimetri adalah titrasi secara langsung lebih cepat karena titrat dan titran
langsung bereaksi.
B. Rumusan Masalah
masalah ini adalah berapa kadar vitamin C dari buah mangga podang
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pembaca
datang.
3. Bagi Institut
TINJAUAN PUSTAKA
mangga merupakan simbol nasional. Dalam kitab suci Weda, mangga sebagai
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Anacardiales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
tahun. Batangnya tumbuh tegak, kokoh, berkayu dan berkulit agak tebal,
sampai 10 meter.
seperti kulit, hijau tua berkilap, serta berpangkal melancip dengan tepi
rangkaian bunga (malai). Tiap malai terdapat bunga dalam jumlah sangat
Daging buah mangga disebut juga buah batu dan memiliki bentuk
beranekaragam, seperti bulat, bulat pendek dengan ujung pipih, dan bulat
panjang agak pipih. Susunan tubuh buah ada beberapa lapisan, yaitu ada
tangkai, pangkal buah, kulit buah, daging buah, serabut, biji buah. Buah
mangga yang masih muda pada umumnya memiliki daging buah yang
mangga bervariasi, yaitu rasa asam sampai manis dengan aroma yang
khas pada setiap jenis atau varietas mangga. Buah mangga banyak
karbohidrat 14,6 g, kalsium 17 mg, fosfor 23 mg, dan besi 1 mg (Satuhu, 2000).
7
a. Arumanis
Tampilan fisik dari buah mangga arumanis ditampilkan pada Gambar II.2.
8
b. Golek
Tampilan fisik dari buah mangga golek ditampilkan pada Gambar II.3.
c. Manalagi
manalagi hampir sama dengan pohon mangga golek dan pohon mangga
d. Podang
jingga, daging buah berwarna jingga, bentuk buah cantik, rasa buah
manis, aroma buah tajam, serat halus dan cukup banyak mengandung
memperbaiki sel-sel yang teroksidasi oleh radikal bebas penyebab kanker dan
fenol seperti mangiferin dan asam ellagat berperan sebagai antiinflamsi yang
dapat membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Buah mangga ini sangat
B. Tinjauan Vitamin C
karbohidrat yang erat berkaitan dengan monosakarida. Vitamin C dapat disitesi dari
terdapat dua bentuk di alam yaitu, L-asam askorbat (bentuk tereduksi) dan L-asam
dehidro (bentuk teroksidasi) (Sunita, 2009). Nama lain dari vitamin C yaitu : L-asam
serbuk atau hablur putih agak kuning oleh pengaruh sinar matahari
lambat laun menjadi warna gelap dalam keadaan kering dan stabil di
udara dalam larutan cepet teroksidasi melebur pada suhu ± 190°C, selaim
itu vitamin C mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol tidak larut
untuk prolin dan lisin hidroksilase dalam biosintesis kolagen. Zat ini
berbentuk kristal putih dan merupakan suatu asam organik yang terasa
asam, tetapi tidak berbau dalam larutan. Vitamin C mudah rusak karena
teroksidasi oleh oksigen dan udara, tetapi tetap stabil dalam bentuk
kristal kering.
para pelaut pada abad sebelum dikenal adanya vitamin. Penyakit yang
ini telah merenggut sejumlah besar jiwa diantaranya para pelaut yang
melakukan pelayaran jarak jauh dan untuk waktu yang lama dan tidak
segar. Penyakit ini dapat dicegah dengan cara mengkonsumsi sayur dan
buah-buahan yang segar. Vitamin C sering disebut juga fresh food vitamin.
Buah yang mentah lebih banyak mengandung vitamin C atau dengan kata lain
semakin tua buah maka memiliki kandungan vitamin C lebih rendah. Vitamin
C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksidasi, panas, dan alkali.
ion natrium. Kehadiran sejumlah besar gula baik di usus atau dalam darah
disemua jaringan ikat seperti pada tulang rawan, matriks tulang, gigi,
penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi, penyakit dan
feri menjadi fero dalam saluran pencernaan sehingga besi lebih mudah
dengan gejala vertigo, lemah, pernapasan pendek, kram otot, sakit tulang
dan otot serta hilangnya nafsu makan. Selain itu kulit menjadi kering,
toksik karena vitamin C larut dalam air dan dapat dikeluarkan. Tetapi ada
mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu
(kadar) absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang
stabil diudara, dan larutan dalam air berwarna biru tua. Sifat dari
metilen biru mudah larut dalam air dan kloroform, agak sukar
berubah menjadi jingga. Sifat besi (III) klorid mudah larut dalam larut
3. Kalium Permanganat
hablur mengkilap berwarna ungu tua atau hampir hitam, tidak tembus
dalam air, dan mudah larut air mendidih (DepKes RI, 1995).
E. Tinjauan Iodimetri
reaksi kimia, dimana zat yang akan dianalisis dibiarkan bereaksi dengan
zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret dalam
16
I2 + 2e- → 2I-
dapat dilakukan titrasi langsung dengan iodium. Deteksi titik akhir pada
memberikan warna biru pada saat tercapainya titik akhir titrasi (Gandjar
diperlukan tubuh dalam jumlah renik. Iodium sukar larut dalam air, tetapi
sangat mudah larut dalam larutan KI, semakin pekat larutan KI maka
F. indikator Kanji
larutan yang terjadi pada saat tititk akhir titrasi. Kompleks iodium-
perubahan warna jelas. Kerugian dari amilum yaitu bersifat tidak larut
terdapat titik akhir titrasi yang menyolok bila larutan encer. Rumus kimia
Gambar II.5 Reaksi antara vitamin C dengan indikator amilum (Rahman, 2015).
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
19
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2017 sampai Juni 2018
1. Populasi
2. Sampel
20
21
3. Tenik sampling
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
E. Definisi Operasional
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.
22
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Hasil Data
1. Mangga Mangga podang Timbangan Gram Nominal
podang berbentuk lonjong analitik
(Mangifera berwarna kuning
Indica L) dengan sedikit bintik
merah didekat
pangkal dahannya
dan aromanya yang
khas.
2. Mangga Mangga manalagi Timbangan Gram Nominal
manalagi berbentuk bulat analitik
(Mangifera telur dan
sp) diujungnya
melonjong dan
berwarna hijau
tua.
3. Iodimetri Merupakan Buret mikro Mililiter Rasio
metode penetapan
kadar titrasi
oksidasi-reduksi
yang dititrasi
dengan iodium
dan indikator
kanji.
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
gelas berupa erlenmeyer 250 ml, beaker glass 250 ml, beaker glass
50, buret, pipet volume, pipet ukur, pipet tetes, tabung reaksi, gelas
2. Bahan
mangga podang dan buah mangga manalagi, aquadest, larutan amilum 1%,
larutan iodin 0,01 N, KI 10%, KIO3 0,01 N, H2SO4 10%, Na2S2O3 0,01 N,
1. Persiapan Sampel
sampel.
(Mulyani, 2018).
ukur 100 ml, ditambahkan aquadest ke dalam labu ukur hingga tanda
7. Pembuatan KI 10%
dalam larutan KI, lalu aduk sampai homogen (Karinda, et al. 2013).
VI 2 N I 2
%b / b kesetaraan
ml N
g 100%
bobot sampel
Keterangan :
1 ml 0,01 N = 0,88 mg asam askorbat
VI2 = Volume rata-rata I2 untuk menitrasi
ampel
N I2 = Normalitas I2
H. Analisa Data
secara deskriptif.
I. Kerangka Kerja
1. Persiapan Sampel
Filtrat
Filtrat
Gambar IV.4 Uji kualitatif vitamin C dengan pereaksi besi (III) klorida
Sampel ditambahkan 2 ml
larutan KMnO4
KI ditimbang sebanyak 25 g,
dimasukkan ke dalam beaker
glass
Ditambahkan aquadest
samapi 250 ml
Larutan KI sebanyak 5 ml
dimasukkan dalam erlenmayer
Ditambahkan amilum 1%
sebanyak 3 tetes
Biru tua
HASIL PENELITIAN
Ditambahkan larutan Positif jika terbentuk Warna biru tua Warna biru tua
metiel biru sebanyak warna biru tua
1ml
Ditambahkan larutan + Positif jika terbentuk Warna ungu Warna ungu
natrium bikarbonat + warna ungu
FeCl3 sebanyak 2 ml
Ditambahkan larutan Positif jika terbentuk Warna kecoklatan Warna kecoklatan
KMnO4 sebanyak 2 ml warna kecoklatan dan dan perlahan-lahan dan perlahan-
perlahan-lahan menghilang lahan menghilang
menghilang
3. 10,0 10,2
34
35
3. 10,0 10,3
PEMBAHASAN
vitamin C pada buah mangga podang dan buah mangga manalagi dengan
maka dilakukan uji secara kualitatif untuk mengetahui di dalam sampel tersebut
penelitian ini dipilih secara ascak (perposive sampling), dimana sampel diambil
secara acak dan dari pertimbangan si peneliti. Mangga podang dan mangga
manalagi yang digunakan yaitu mangga yang sudah matang, dilihat dari bentuk
tekstur dari daging buah mangga podang dan mangga manalagi. Buah mangga
sluri, kemudian disaring menggunakan kain flanel dan diperoleh filtrat. Filtrat
siap digunakan.
ada atau tidak nya kandungan vitamin C pada buah mangga podang dan
37
38
menggunakan larutan metilen biru, besi (III) klorid (FeCl3), dan kalium
biru, yaitu dengan cara 2 ml sampel filtrat buah mangga dimasukkan ke dalam
mangga yang semula berwarna kuning setelah ditambahkan metilen biru berubah
warna menjadi biru tua. Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, sampel positif
mengandung vitamin C yang ditandai dengan terbentuknya warna biru tua, sehingga
Reaksi ini disebabkan karena tereduksinya metilen biru oleh vitamin C. Reaksi
ditambahkan 3 tetes larutan FeCl3. Hasil uji yang telah dilakukan hasil positif
39
ditandai dengan terbentuknya warna ungu pada larutan sampel, maka dapat
sebagai reduktor kuat akan berubah menjadi asam dehidroaskorbat dan akan
mereduksi ion besi (III) pada FeCl3 menjadi besi (II). Pengujian yang kedua ini
bikarbonat ini yaitu untuk merubah suasana asam menjadi netral/basa, sehingga
larutan KMnO4, Sampel buah mangga yang semula berwarna kuning setelah
Sampel buah mangga podang dan buah mangga manalagi yang telah di
merupakan bahan baku sekunder yang konsentrasinya tidak pasti, dan I2 juga
adalah sebagai katalisator, yaitu untuk mempercepat reaksi dan untuk membuat
suasana menjadi asam. Persamaan reaksi kimia yang terjadi pada saat
Reaksi dari penambahan KIO, KI, dan H2SO4 yaitu untuk membentuk I2
yang akan bereaksi dengan amilum. Dari hasil standarisasi yang telah
untuk mengetahui normalitas I2. Persamaan reaksi kimia yang terjadi pada saat
I2 adalah 0,0096 N.
Gambar V.2 Reaksi kimia antara asam askorbat dengan Iodin (Rahman, dkk.2015)
Pada reaski diatas, yang terjadi antara asam askorbat dengan iodin akan
Prinsip dari iodimetri ini yaitu semua vitamin C bereaksi dengan iodin,
maka kelebihan iodin akan dideteksi oleh kanji yang menjadikan larutan
berwarna biru gelap. Menurut Karinda dkk (2013) munculnya warna biru
42
menandakan bahwa proses titrasi telah mencapai titik akhir titrasi. Volume
iodin yang diperlukan untuk titrasi sebanding dengan kadar vitamin C yang
untuk titrasi iodin maka kandungan vitamin C pada sampel juga semakin
banyak.
Hasil titrasi pada buah mangga manalagi diperoleh kadar 0,0553 %b/b,
diperoleh yaitu 55,3 mg/100g. Hasil titrasi untuk mangga podang diperoleh
hasil vitamin C yang diperoleh pada mangga podang yaitu 60,4 mg/100g.
Standar deviasi dilakukan untuk menentukan sebaran data dalam sampel dan
seberapa dekat titik data individual dengan rata-rata nilai sampel. Semakin
rendah standar deviasi, maka semakin mendekati rata-rata, jika nilai standar
deviasi semakin tinggi maka semakin lebar rentang variasi datanya, maka
standar deviasi merupakan besar perbedaan dari nilai sampel terhadap rata-rata.
Signifikansi untuk standar deviasi yaitu 0,05. Berdasarkan hasil dari penelitian,
mangga manalagi didapati nilai standar deviasi yaitu 0,035355 lebih rendah
dari nilai signifikansi, jarak antara titik data individual dengan nilai rata-rata
yaitu 0,05, dengan simpangan baku sebesar 5%, sedangkan untuk mangga
podang didapati nilai standar deviasi yaitu 0,707107 lebih tinggi dari nilai
signifikansi, dimana jarak antara titik data individual dengan nilai rata-rata
43
yaitu 1 ml, dengan simpangan baku sebesar 10%. Terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan standar deviasi nya berbeda yaitu faktor dari pH tanah,
kurangnya ketelitian pada saat praktikum, atau kurang cepatnya pada saat
Menurut penelitian dari AAK (1991), rentang kadar vitamin C pada buah
varietas dari buah mangga. Adapun, menurut penelitian dari Puspaningtyas (2013),
rentang kadar vitamin C pada buah mangga paling sedikit yaitu 36,4 mg/100g.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil kadar vitamin C pada mangga
podang dan mangga manalagi memenuhi rentang kadar vitamin C pada buah mangga
yang telah diteliti sesuai dengan varietasnya. Kebutuhan vitamin C perhari terhadap
tubuh manusia yaitu untuk pria dan wanita (dewasa) sebanyak 60 mg/hari dan bayi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
kadar vitamin C pada jenis mangga yang lain. Selain itu, penetapan kadar juga
44
DAFTAR PUSTAKA
45
46
LAMPIRAN 1
PENGESAHAN PRAKTIKUM
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
PENGESAHAN PRAKTIKUM
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
LAMPIRAN 2
PEMBUATAN REAGEN
𝑣𝑜𝑙 𝐵𝑚
𝑔= ×𝑁×
1000 𝑉𝑎𝑙
100 𝑚𝑙 214
= × 0,01 × = 100 ml/1000×0,01×214/6
1000 6
0,036 𝑔
= × 0,01 𝑁 = 0,0101 𝑁
0,0356 𝑔
Cara kerja :
𝑣𝑜𝑙 𝐵𝑚
𝑔= ×𝑁×
1000 𝑣𝑎𝑙
1000 𝑚𝑙 253,81
= × 0,01 𝑁 ×
1000 2
1,27 𝑔
= × 0,01 𝑁 = 0,0100 𝑁
1,2690 𝑔
Cara kerja :
𝑣𝑜𝑙 𝐵𝑚
𝑔 = ×𝑁 ×
1000 𝑣𝑎𝑙
250 𝑚𝑙 248,21
= × 0,01 𝑁 ×
1000 1
0,62 𝑔
= × 0,01 𝑁 = 0,0100 𝑁
0,6205 𝑔
Cara kerja :
a. Ditimbang Na2S2O3 sebanyak 0,62 g, dimasukkan dalam beaker glass
1
× 100 𝑔 = 1 𝑔
100
Cara kerja :
10
× 250 = 25 𝑔
100
Cara kerja :
V1 . N1 = V2 . N2
100 𝑚𝑙 × 10%
V1 = 96%
V1 = 10,4 ml
Cara kerja :
LAMPIRAN 4
V1 x N1 (Na2S2O3) = V2 x N2 (KIO3)
10 𝑚𝑙 ×0,0101 𝑁
N1 (Na2S2O3) = 10,2 𝑚𝑙
N1 (Na2S2O3) = 0,0099 N
V1 x N1 (I2) = V2 x N2 (Na2S2O3)
10 ml x 0,0099 N
N1 (I2) = 10,3 𝑚𝑙
N1 (I2) = 0,0096 N
VI 2 N I 2
ml N kesetaraan
%b / b g 100%
bobot sampel ( mg )
65,47 ml 0,0096 N
1 ml 0,01 N 0,88 mg / ml 100%
100.000 mg
0,0553 %b / b
Dikonversikan :
0,0553
× 100 𝑔 = 0,0553 𝑔
100
= 55,3 mg/100g
VI 2 N I 2
ml N kesetaraan
%b / b g 100%
bobot sampel (mg )
71,6 ml 0,0096 N
1 ml 0,01 N 0,88 mg / ml 100%
100.000 mg
0,0604 %b / b
Dikonversikan :
0,0604
× 100 𝑔 = 0,0604 = 60,4 mg/100g
100
LAMPIRAN 4
1. Persiapan sampel
56
Sampel 3
2. Uji Kualitatif
57
LAMPIRAN 5
Laporan Bimbingan