MEILINDA
KHGF 19017
MEILINDA
KHGF 19017
Menyetujui
Pembimbing
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi D-III Farmasi
a. Karya tulis saya, KTI ini, adalah asli dan belum pernah di ajukan untuk
mendapatkan gelar akademik Ahli Madya Farmasi (A.Md. Farm), baik dari
STIKes Karsa Husada maupun di perguruan tinggi lain.
b. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan Tim Pembimbing.
c. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah pengarang dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
d. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di STIKes Karsa Husada Garut.
MEILINDA
KHGF 19017
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penilis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
(Curcuma domestica val.) Pada Mencit Jantan”. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang mana telah memberikan
pengarahan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
Insani Garut;
Husada Garut;
4. Apt. Nurul, S.Si, M.Farm., selaku Ketua Program Studi D-III Farmasi
memberikan motivasi dan arahan dalam proses belajar penulis selama ini;
vii
viii
6. apt. Risrina Nur Ekawati, S.Si, M.Farm selaku pembimbing Karya Tulis
8. Apt. Yogi Rahman Nugraha S.Si., M.Farm. Selaku penelaah II, Penulis
ucapkan banyak terima kasih yang telah memberikan masukan dan saran-
segala ilmu dan amal baik Bapak dan Ibu mendapatkan balasan yang tak
10. Kedua orang tua sebagai sumber inspirasi bagi penulis, yang senantiasa
11. Semua pihak yang tidak tertulis terima kasih atas jasa yang telah
Penulis sangat sadar bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
ilmiah ini.
Garut, Juni2022
Meilinda
NIM : KHGF19017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN............................................................vi
ABSTRAK..............................................................................................................
ABSTRACT............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian....................................................................................4
1.4.1. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan..........................................4
1.4.2. Manfaat Bagi Penulis..............................................................4
1.4.3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya..........................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................
2.1 Kunyit (Curcuma domestiva Val.)..........................................................5
2.1.1 Klasifikasi Kunyit (Curcuma domestiva Val)............................5
2.1.2 Morfologi Tanaman Kunyit (Curcuma domestiva Val.)............5
2.1.3 Kandungan Kunyit (Curcuma domestiva Val.).........................6
2.1.4 Khasiat Kunyit (Curcuma domestiva Val.)................................6
2.2 Simplisia....................................................................................................7
2.2.1 Definisi Simplisia....................................................................7
2.2.2 Klasifikasi Simplisia...............................................................8
2.3 Ekstraksi.....................................................................................................9
2.4 Diare.........................................................................................................11
2.4.1 Pengertian Diare.......................................................................11
2.4.2 Penggolongan Diare.................................................................12
2.5 Kerangka Pemikiran...................................................................................12
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................13
3.1 Desain Penelitian.....................................................................................13
3.2 Variabel Penelitian..................................................................................13
3.2.1 Variabel Bebas.........................................................................13
3.2.2 Variabel Terikat.......................................................................13
x
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Hasil Analisis Frekuensi Diare, Air, Berat Feses, dan Lama 23
Terjadinya Diare……………………………………………….
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang seperti di Indonsia, karena masih timbul dalam bentuk Kejadian Luar
Biasa (KLB) dan disertai dengan kematian tertinggi. Diare menduduki peringkat
kedua sebagai penyebab kematian balita di dunia, setiap tahun diare membunuh
525.000 balita dan menyebabkan 1,7 juta anak menderita diare di dunia (WHO,
2017).
penyebab utama kematian pada balita (usia 12-59 bulan) di Indonesia adalah
diare. Tercatat terdapat 314 kematian akibat diare pada balita Indonesia pada
kematian nomor dua pada kematian bayi (umur 28 hari-1 tahun) dan balita (umur
1-4 tahun). Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Provinsi Jawa barat tahun
2019 khususnya Kota Bandung, penderita diare pada tahun tersebut adalah 83.940
orang. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kasus diare menempati urutan ke-7
dari 10 besar penyakit lainnya. Sedangkan kejadian diare pada Balita menempati
urutan ke-2 dari10 besar penyakit lainnya. Kasus diare merupakan penyebab
kematian nomor satu pada bayi (31,4%) dan balita (25,2%), sedangkan pada
1
2
(Gita & Inur, 2019). Menurut laporan data statistik jawa barat kasus Diare di
Diare disebabkan oleh infeksi langsung maupun tidak langsung akan tetapi
pada kasus bayi diare banyak diakibatkan oleh infeksi rotavirus. rotavirus
menyebabkan diare pada anak dan kematian setengah juta anak balita pada setiap
tahunnya. Rotavirus adalah penyebab diare tertinggi pada anak balita, dengan
proporsi 64% pada anak umur 6 — 11 bulan dan 67% pada usia 12 — 23 bulan.
Infeksi rotavirus terjadi setiap tahun sekitar 70% – 75% angka ini akan mengalami
penyakit diare adalah brotawali, daun jambu, dan kunyit (Curcuma domestica
Val.). Bagian kunyit yang berkhasiat sebagai antidiare adalah rimpang kunyit.
tannin, flavanoid, minyak atsiri, kurkuminoid, pati dan damar. Hasil penelitian
Salah satu kandungan rimpang kunyit adalah senyawa tanin yang berkhasiat
3
Menurut penelitian linta tahun 2020 tentang Uji Efek Antidiare Ekstrak
Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Val.) Pada Mencit Jantan dengan hasil
rimpang kunyit dosis 40 mg/kg bb menunjukkan efek antidiare yang hampir sama
dengan Loperamid HCl dosis 1 mg/kgbb. Ekstrak rimpang kunyit dosis 80 mg/kg
HCl 1 mg/kgbb. Terdapat adanya hubungan antara besarnya dosis dengan efek
berbeda salah satunya tanaman rimpang kunyit dengan menggunakan metanol dan
diuji efeknya sebagai antidiare dengan menggunakan induksi Natrium CMC dan
loperamide HCl.
diare.
data dan motivasi untuk penelitian selanjutnya dengan tema tanaman yang
TINJAUAN PUSTAKA
Divisi : Spermatophyta;
Sub divisi : Angiospermae;
Kelas : Monocotyledomae;
Ordo : Zingiberales;
Family : Zingiberaceae;
Genus : Curcuma;
Spesies : Curcuma domestica Val. (M. Padhala, 2017).
2.1.2 Morfologi Tanaman Kunyit (Curcuma domestiva Val.).
Tanaman kunyit tumbuh berumpun dengan tinggi 40-100 cm, batang kunyit
merupakan batang semu, tegak berbentuk bulat. berwama hijau kekuningan dan
tersusun dari beberapa pelepah daun. Daun lunggal, bentuk bulat telur memanjang
hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertuiangan menyirip dengan wama hijau
pucat. Ujung dan pangkal daun runcing namun tepi daun rata (Hapsoh dan
Rahmawati, 2011). Satu tanaman kunyit biasanya terdiri dari 6-10 daun yang
10-15 cm dengan mahkota panjang sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm serta berwama
putih atau kekuningan. Rimpang kunyit terdiri dari rimpang utama dan rimpang
cabang. Tunas tumbuh pada rimpang utama kearah samping, mendatar dan
5
6
rimpang bisa mencapai 20 cm dengan ketebalan 1,5-4 cm. Kulit luar rimpang
bisdesmetoksi kurkumin.
2. Minyak atsiri 2-5% yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan fenllpropana
dan humulen.
Rimpang kunyit mempunyai bau khas aromatik, rasa agak pahit dan agak
7
pedas. Jika dijadikan serbuk, serbuk rimpang kunyit memberikan zat wama yang
berwama kuning jika dilanitkan di dalam air. Rimpang kunyit mempunyai khasiat
sebagai jamu dan obat tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Senyawa yang
negara untuk mengobati berbagai jenis penyakit, seperti penyakit yang disebabkan
oleh mikroba parasit, gigitan serangga, penyakit mata, cacar, gangguan hati, diare
dan kembung (efek astringent), gangguan pencemaan serta mengurangi rasa nyeri.
diuretic. Kunyit merupakan tanaman obat yang sering digunakan sebagai altematif
2.2 Simplisia
Simplisia adalah suatu bahan alami yang dipergunakan sebagai obat yang
pengeringan, ada beberapa jenis simplisia yang terdiri dari simplisia hewani,
simplisia pelikan (mineral) dan simplisia nabati. Simplisia nabati yaitu suatu
merupakan senyawa kimia murni yang isi selnya secara spontan keluar dari
tumbuhan atau senyawa nabati lainnya. Simplisia nabati ada diseluruh bagian
8
tumbuhan atau organ tumbuhan seperti kulit akar, batang, kulit batang, kayu
bunga, akar dan sebagainya. Terdapat eksudat seperti lateks, tragakant, gom,
oleoresin, dan lain-lain. Dan simplisia hewan dihasilkan dari hewan piaraan dan
a. Simplisia Nabati
tanaman/eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan eksudat tanaman ialah isi dari
sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu
b. Simplisia Hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan
atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan
atau mineral yang belum diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat
2.3 Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat kimia yang dapat larut dari zat
kimia yang tidak dapat larut dengan pelarut cair sehingga zat nya dapat terpisah,
senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa aktif yang tidak dapat larut
terkandung dalam suatu simplisia, dengan di lakukan nya ekstraksi maka dapat
mengetahui senyawa aktif yang dapat di ekstraksi menggunakan pelarut dan cara
ekstraksi yang cocok. Metode ekstraksi yang di lakukan dengan pelarut terdapat
dua cara diantara nya yaitu cara dingin yang terdiri dari maserasi dan perkolasi
dan untuk cara panas terdiri dari refluks, soxhletasi, digesti, infuse,dan dekok.
(Paedah, 2017).
Pada metode ini tidak dilakukan pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung
dengan tujuan agar senyawa yang diinginkan tidak menjadi rusak. Beberapa
a. Maserasi
ini sesuai, baik untuk skala kecil maupun skala industri. Metode ini
dalam wadah inert yang tertutup rapat pada suhu kamar. Proses ekstraksi
b. Perkolasi
sebuah percolator. Pelarut ditambahkan pada bagian atas serbuk sampel dan
di biarkan menetes perlahan pada bagian bawah. Kelebihan dari metode ini
adalah jika sampel dalam perkolator tidak homogen maka pelarut akan
sulit menjangkau seluruh area. Selain itu, metode ini juga membutuhkan
a. Soxhlet
dalam labu dan suhu penangas diatur di bawah suhu reflux. Keuntungan dari
metode ini adalah proses ektraksi yang kontinyu, sampel terekstraksi oleh
titik didih. Uap terkondensasi dan kembali ke dalam labu. Destilasi uap
kondensor. Kerugian dari kedua metode ini adalah senyawa yang bersifat
d. Infusa
Infus merupakan ekstraksi dengan pelarut air dengan temperatur penagas air
e. Dekok
Dekok merupakan infuse pada waktu yang lebih lama (kurang lebih 30 ⁰C)
2.4 Diare
hampir seluruh usia, dan kebanyakan dialami oleh anak berusia di bawah lima
12
A. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat
B. Diare Kronik
Diare kronik adalah diare yang melebihi jangka waktu 15 hari sejak awal
kelainan hati, kelainan usus halus, kelainan usus besar, kelainan endokrin
(Anita, 2018).
Diare Kunyit
(Curcuma Uji Efek
Jamu Antidiare
Pengobatan domestiva
Tradisonal Val.)
Obat Herbl
Terstandar
= Tidak diteliti
= Diteliti
Gambar 2.2 Bagan Uji Efek Anti diare ekstrak metanol kuyit (Curcuma Domestika
Val,) pada mencit jantan
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk meneliti efek diare ekstrak metanol kunyit (Curcuma domestiva Val.) pada
pengolahan bahan, dan pembuatan ekstrak metanol dari tanaman uji, pemekatan
Variabel bebas pada penelitian ini adalah ekstrak metanol rimpang kunyit
(Curcuma domestiva Val.) dengan tingkatan dosis konsentrasi 10mg, 20mg dan
30mg.
Variabel terikat pada penelitian ini adalah efektititas antidiare pada mencit
jantan.
13
14
Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan
yang di induksi Loperamide sebagai kontrol positif dan NA CMC sebagai kontrol
negatif.
3.4.1 Populasi
3.4.2 Sampel
Sampel yang digunakan adalah mencit jantan galur wistar dan Kunyit
laboratorium Bahan Alam Farmasi dan Kimia Farmasi di Sekolah Tinggi Ilmu
Rak dan tabung reaksi, Ose, Beaker glass, Pipet, Kapas alkohol, Cawan
petri, Autoclave, Inkubator, Kertas saring, Kertas Perkamen, Spatel, Gelas Ukur,
c. Loperamide
d. Metanol
e. Na CMC
Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan (Mus musculus) yang sehat
dengan bobot badan rata-rata 20-30 gram, digunakan sebanyak 20 ekor yang
Penentuan jumlah sampel mencit yang akan diberi perlakuan pada penelitian
(6-1) x (n-1) ≥ 15
5 x (n-1) ≥ 15
5n - 5 ≥ 15
5n ≥ 15 + 5
17
20
n ≥
5
n =4
(Curcuma domestiva Val.) yang di ambil dari perkebunan kunyit yang berada di
rimpang Kunyit (Curcuma domestiva Val.) yang digunakan sekitar 3-4 kg, ekstrak
serbuk.
18
1. Sortasi Basah
asing lainnya dari bahan ekstrak metanol Kunyit (Curcuma domestiva Val.).
2. Pencucian
lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air
3. Perajangan
digunakan agar pada saat proses pengeringan dapat mengering secara merata
4. Pengeringan
simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu lebih
5. Sortasi Kering
tumbuhan yang tidak diinginkan dan pengotor lainnya yang masih tertinggal
6. Penyimpanan
Simplisia sudah kering ditempatkan dalam suatu wadah yang bersih dan sesuai
dengan sifat simplisia sehingga tidak berpengaruh pada kandungan zat yang
halus dan perkirakan tidak akan menyumbat pada proses penyaringan. Dalam
bentuk serbuk akan memudahkan proses ekstraksi karena luas permukaan akan
semakin besar.
sebanyak 250 g dimaserasi dengan metanol sebanyak 2,5 liter selama tiga kali 24
jam sambil sesekali diaduk, kemudian disaring sehingga diperoleh filtrat metanol
dan residu, proses tersebut diulangi sebanyak 3 kali dengan jumlah metanol 2,5L.
Filtrat metanol diuapkan dengan alat penguap vakum (rotary evaporator) putar
lalu aduk hingga mengembang dan gerus sampai homogen. Setelah itu
Semua mencit diberikan minyak jarak sebanyak 0.5 ml/ekor mencit secara oral.
hal yang diamati adalah saat mulai buang air besar, konsistensi/bentuk feses
(normal, lembek dan berlendir/ berair), frekuensi diare dan lamanya diare.
Data hasil penelitian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grapik,
dilakukan dengan cara pencatatan dan penganalisa data hasil penelitian dengan
menggunakan persentase.
BAB IV
jam dan berhentinya diare mencit dilihat dari perubahan konsistensi feses
22
23
Tabel 4.1. Hasil Analisis Frekuensi Diare, Air, Berat Feses, dan
perlakuan pada kelima kelompok dapat diketahui bahwa kelompok 1,2,3, dan 4
kemampuan untuk menurunkan frekuensi defekasi pada mencit diare. Selain itu,
4.2 Pembahasan
trigliserida asam risinolat yang dihidrolisis di dalam usus halus oleh enzim
lipase menjadi gliserol dan asam risinoleat. Asam risinoleat inilah yang
berbentuk cair atau setengah cair, dapat pula disertai dengan frekuensi
defekasi yang meningkat. Penentuan efek antidare dari ekstrak etanol daun
kacang gude dilakukan dengan cara mengamati saat mulai terjadinya diare,
menunjukkan dengan semakin lama terjadi diare maka semakin lemah efek
Loperamid HCl mempunyai nilai rata- rata frekuensi diare sebanyak 3,5
5.1 Kesimpulan
ekstrak methanol rimpang kunyit memberikan efek antidiare pada mencit yang
diinduksi oleh minyak jarak yaitu pada dosis 10mg/kgBB. 20mg/kgBB dan
30mg/kgBB.
5.2 Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
Diah, A. L., & Apriliana, E. (2016). Efek Potensial Daun Kemangi (Ocimum
Basilicum L.) Sebagai Pemanfaatan Hand Sanitizer. Majority.
Dinkes. (2021). Jumlah Kasus Diare Pada Balita Yang Mendapatkan Oralit. Dinas
Kesehtan, Https://Opendata.Jabarprov.Go.Id/Id/Dataset/Jumlah-Kaus-
Diare-Pada-Balita-Yang-Mendaptkan-Bedasarkan-Kanupatenkota-Di-
Jawa-Barat.
Gita, P. L., & Inur, T. (2019). Gambaran Ketepatan Dosis Penggunaan Antibiotik
Pada Pasien Penderita Diare Di Puskesmas Kaladawa Kabupaten Tegal.
Parapemikir.
Iskandar, & Sukardi. (2015). Manifestasi Klinis Diare Akut Pada Anak Di Rsu
Provinsi Ntb Mataram Serta Korelasinya Dengan Derajat Dhidrasi .
Cerminan Dunia Kedokteran , 42(8): 567-570.
Kristina, E. T., & Sylvi, I. (2017). Kajian Penggunaan Antibiotik Pada Pasien
Diare Akut Di Bangsal Rawat Inap Anak. Jurnal Manajemen Dan
Pelayanan Farmasi, Vol 7 No 1 .
Linta, M., Winda, S., & Palas, T. (2020). Uji Efek Antidiare Ekstrak Rimpang
Kunyit (Curcuma Domestica Val.) Pada Mencit Jantan. Jurnal Penelitian
Farmasi Herbal , Vol. 2 No. 2 .
29
30
Saifudin. (2014). Senyawa Alam Metabolit Sekunder : Teori, Konsep, Dan Teknik
Pemurnian, Deepublish, Yogyakarta.
Selfiana Et All. (2017). Pengaruh Lama Penyimpanan Dekok Daun Sirih Hijau
(Piper Betle L.) Terhadap Aktivitas Daya Hambat Bakteri Streptococcus
Agalactiae Penyebab Matitis Occus Agalactiae Penyebab Matitis. Jurnal
Ilmu Dan Teknologi Hasil Ternak.
32
Lampiran 3 Hasil Perhitungan Dosis
Dosis ekstrak metanol rimpang kunyit yang akan dibuat adalah 10mg/kgBB,
20mg/kgBB, 30mg/kgBB dan loperamid.
10
a. Dosis 10mg/kgBB = x 31,86=0,318 x 4=1,3 gr
1000
10
b. Dosis 20mg/kgBB = x 31,86=0,637 x 4=2,5 gr
1000
30
c. Dosis 30mg/kgBB = x 31,86=0,955 x 4=3,8 g
1000
d. Dosis loperamid
Dosis lazim pada manusia = 2mg
Korversi dosis ke manusia = dosis lazim x faktor konveksi
= 2mg x 0,0026 = 0,0052
31,86 gr
Untuk mencit berat badan 31,86gr = x 0,0026 mg=0,0041mg
20 gr
Dosis ini diberikan dalam volume = 0,2ml
Dibuat larutan persediaan sebanyak = 50ml
0,2 ml
Jumlah suspensi loperamid = x 0,0041mg
50 ml
= 1,025ml
33
34
Lampiran 4 Dokumentasi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
35