Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

NAMA : GEDE SURYA ERAYUDA

UPBJJ : DENPASAR
NIM : 045235772

JAWABAN 1

Membuka akses belajar pada era digital menjadi sangat penting karena beberapa alasan:

Peningkatan Aksesibilitas:

Teknologi digital memungkinkan distribusi isu serta materi pembelajaran secara luas dan cepat. Ini
memberikan kesempatan bagi siapa saja, pada mana saja, buat mengakses pendidikan berkualitas tanpa
batasan geografis.

Pengurangan Kesenjangan Pendidikan:

dengan menyediakan akses belajar yang terbuka, kita mampu mengurangi kesenjangan pendidikan
antara berbagai gerombolan warga . Mereka yg berada pada wilayah terpencil atau kurang bisa secara
ekonomi bisa mendapatkan materi pendidikan yang sama menggunakan mereka yang berada di kota
akbar atau mempunyai sumber daya lebih.

Mendorong inovasi serta kolaborasi:

Akses terbuka mendorong pertukaran ide dan kerja sama global. Ini meningkatkan kecepatan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sebab peneliti serta pelajar asal aneka macam belahan global bisa
bekerja sama dan saling melengkapi.

Pembelajaran Sepanjang Hayat:

Era digital memungkinkan siapa saja buat terus belajar serta mengembangkan diri sepanjang hayat.
Akses terbuka ke kursus online, jurnal, dan kitab memungkinkan pembelajaran yg berkelanjutan dan
fleksibel sinkron kebutuhan individu.

Hubungannya menggunakan copyright yg Restriktif

kendala Akses:

hak cipta yang terlalu restriktif dapat menjadi kendala primer dalam akses ke asal daya pendidikan.
banyak materi yang hanya bisa diakses menggunakan biaya tinggi atau terbatas di institusi tertentu,
menghalangi mereka yang tak mampu membayar atau tidak memiliki afiliasi buat mengakses isu
tersebut.

Penghalang penemuan:

hak cipta yang ketat dapat Mengganggu inovasi. saat pengetahuan dan data dikunci, peneliti serta
pengembang tak mampu mengakses isu yang mereka butuhkan buat membentuk hal-hal baru. Ini
mampu memperlambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kurangnya kerja sama:


pembatasan hak cipta dapat menghalangi kolaborasi antar institusi dan individu. Bila berita tidak
mampu dibagikan menggunakan bebas, maka potensi untuk kerjasama dan pengembangan beserta
menjadi terbatas.

Monopoli Pengetahuan:

hak cipta yg restriktif bisa membangun monopoli pengetahuan di tangan segelintir institusi atau
individu. Ini tidak hanya tidak adil, namun jua tidak produktif bagi perkembangan kolektif masyarakat.

Pentingnya Pendekatan Akses Terbuka

Mendukung pendekatan akses terbuka (open access) dapat menjadi solusi buat mengatasi dilema yg
ditimbulkan sang hak cipta yang terlalu ketat. Pendekatan ini melibatkan:

Publikasi Akses Terbuka:

Mendorong publikasi penelitian dalam jurnal akses terbuka sehingga hasil penelitian dapat diakses oleh
siapa saja tanpa porto.

Pengembangan dan Distribusi OER:

Mendukung pengembangan serta penggunaan Open Educational Resources (OER) yg bisa diakses,
dipergunakan, serta disebarluaskan secara bebas.

Reformasi Kebijakan hak cipta:

Mengadvokasi reformasi kebijakan hak cipta buat memastikan bahwa perlindungan copyright tidak
menghalangi akses ke pengetahuan serta pendidikan.

JAWABAN 2

Richard Stallman merupakan tokoh utama di balik gerakan perangkat lunak bebas serta open source
(Free and Open Source aplikasi, FOSS). Berikut artinya beberapa hal krusial yg digagas oleh Stallman
mengenai FOSS:

perangkat lunak Bebas (Free aplikasi):

Stallman memperkenalkan konsep software bebas yang mengacu di kebebasan pengguna buat
menjalankan, mengkaji, mendistribusikan, dan memodifikasi software. Ini bukan soal harga (gratis),
tetapi soal kebebasan (liberty). Empat kebebasan dasar ini dikenal menjadi:

Kebebasan 0: Kebebasan buat menjalankan acara untuk tujuan apa saja.

Kebebasan 1: Kebebasan untuk menyelidiki bagaimana program bekerja serta mengubahnya supaya
sinkron dengan kebutuhan. Akses ke kode sumber merupakan prasyarat untuk ini.

Kebebasan 2: Kebebasan untuk mendistribusikan salinan berasal aplikasi pada orang lain.

Kebebasan 3: Kebebasan buat memperbaiki program dan mendistribusikan perbaikan pada publik
sebagai akibatnya semua komunitas mendapat manfaat. Akses ke kode asal juga merupakan prasyarat
untuk ini.
GNU Project:

di tahun 1983, Stallman meluncurkan GNU Project menggunakan tujuan menciptakan sistem operasi
bebas yg seperti dengan UNIX. "GNU" ialah singkatan berasal "GNU's Not Unix". Proyek ini bertujuan
untuk menyediakan software bebas yg mampu dipergunakan, dimodifikasi, dan dibagikan sang siapa
saja.

Free aplikasi Foundation (FSF):

di tahun 1985, Stallman mendirikan Free software Foundation (FSF), sebuah organisasi nirlaba yang
didedikasikan untuk mempromosikan kebebasan dalam penggunaan, pengembangan, serta distribusi
perangkat lunak. FSF juga mendukung pengembangan aplikasi bebas serta melindungi hak-hak
pengguna aplikasi.

Lisensi Publik umum GNU (GNU GPL):

galat satu donasi terbesar Stallman artinya pengembangan GNU General Public License (GPL). Lisensi ini
dirancang buat memastikan bahwa software yg dilisensikan di bawahnya permanen bebas buat seluruh
pengguna. GPL mengharuskan bahwa setiap karya turunan jua harus didistribusikan menggunakan
lisensi yg sama, menjamin bahwa kebebasan pengguna tidak bisa diambil pulang.

perbedaan antara Free perangkat lunak serta Open Source:

Meskipun kata "open source" seringkali digunakan secara bergantian dengan "free aplikasi," Stallman
menekankan bahwa ada disparitas filosofis yg fundamental. Free software menekankan pada kebebasan
pengguna, sedangkan open source lebih menekankan di aspek mudah asal pengembangan aplikasi yg
kolaboratif. Bagi Stallman, gerakan free aplikasi artinya ihwal hak asasi pengguna buat mengontrol
software yg mereka pakai.

Gagasan-gagasan Stallman mengenai FOSS sudah menginspirasi gerakan global untuk memperjuangkan
kebebasan digital serta sudah membuat poly perangkat lunak bebas serta open source yang digunakan
secara luas waktu ini, termasuk sistem operasi GNU/Linux.
JAWABAN 3

Konsep ideal sebuah Open Educational Resource (OER) artinya sumber daya pendidikan yg dirancang
dan disediakan buat bisa diakses, digunakan, dimodifikasi, dan didistribusikan secara bebas oleh siapa
saja. Tujuan utama OER adalah buat menaikkan akses ke pendidikan berkualitas serta mendorong
pembelajaran yg lebih inklusif serta kolaboratif. Berikut merupakan elemen-elemen kunci dari konsep
ideal sebuah OER:

Akses Terbuka:

OER harus dapat diakses secara gratis oleh siapa saja tanpa hambatan finansial, teknis, atau aturan. Ini
memastikan bahwa seluruh orang, terlepas dari latar belakang ekonomi atau geografis, dapat
memanfaatkan asal daya tadi.

Lisensi Terbuka:

OER wajib dilisensikan menggunakan lisensi yg memungkinkan pengguna buat menyalin, menggunakan,
memodifikasi, dan mendistribusikan kembali materi. contoh lisensi yg tak jarang digunakan artinya
lisensi Creative Commons (CC), yg menyediakan banyak sekali taraf kebebasan bagi pengguna.

Kebebasan Penggunaan (5R):

OER wajib memungkinkan lima kebebasan penggunaan berikut:

Retain: Kebebasan buat menyimpan salinan konten.

Reuse: Kebebasan buat memakai konten pada aneka macam konteks.

Revise: Kebebasan untuk mengadaptasi, menyesuaikan, atau memodifikasi konten.

Remix: Kebebasan buat mengombinasikan konten orisinil atau yg sudah dimodifikasi dengan konten lain
buat menciptakan sesuatu yg baru.

Redistribute: Kebebasan buat mendistribusikan salinan asal konten asli, revisi, atau remix kepada orang
lain.

Kualitas serta Relevansi:

OER harus memiliki kualitas yang tinggi serta relevan dengan kurikulum atau tujuan pembelajaran. Ini
termasuk keakuratan info, kejelasan penyampaian, dan kepatuhan terhadap baku akademis.

Interoperabilitas dan Format Terbuka:

OER usahakan dirancang dalam format terbuka yg memungkinkan interoperabilitas dan kemudahan
penggunaan di banyak sekali perangkat dan platform. Format terbuka juga mendukung adaptasi serta
modifikasi lebih lanjut sang pengguna.
Partisipasi dan kerja sama:

Pengembangan OER wajib melibatkan partisipasi aktif asal komunitas pendidikan, termasuk guru,
peserta didik, dan ahli. kolaborasi ini memastikan bahwa OER memenuhi kebutuhan pengguna dan
mendorong penemuan pada metode pedagogi serta pembelajaran.

asal Daya yang beragam:

OER bisa mencakup aneka macam jenis sumber daya pendidikan, seperti kitab teks, modul kursus,
video pembelajaran, tes, software pendidikan, serta bahan ajar interaktif. Keberagaman ini
memungkinkan pengguna buat memilih sumber daya yang paling sinkron dengan kebutuhan mereka.

Sustainabilitas:

Pengembangan dan pemeliharaan OER harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan, termasuk


contoh usaha yg mendukung pembaruan serta pemugaran a017535ca91852b757607e0a48230059
tanpa porto tinggi bagi pengguna akhir.

Implementasi OER

buat mewujudkan konsep ideal OER, dibutuhkan kerjasama antara aneka macam pemangku
kepentingan, termasuk:

Pemerintah: Mendukung kebijakan yg mendorong penggunaan dan pengembangan OER, termasuk


pendanaan dan regulasi yang mendukung akses terbuka.

Institusi Pendidikan: Mengadopsi dan mempromosikan OER dalam kurikulum mereka dan menyediakan
platform untuk distribusi serta kerja sama.

pengajar serta Pendidik: Berkontribusi dalam pembuatan, evaluasi, dan pembaruan OER serta
memanfaatkan OER dalam proses pengajaran mereka.

Organisasi Nirlaba serta Komunitas: Mendukung inisiatif OER melalui pendanaan, pembinaan, dan
pengembangan komunitas yang aktif.

JAWABAN 4

pengecualian pada hak cipta sesuai kategori tujuannya memungkinkan penggunaan materi berhak cipta
tanpa izin asal pemegang copyright dalam situasi eksklusif. Berikut ialah beberapa kategori primer
dispensasi copyright serta tujuannya:

Penggunaan lumrah (Fair Use):

Tujuan: Mengizinkan penggunaan materi berhak cipta buat tujuan eksklusif tanpa memerlukan biar ,
mirip kritik, komentar, pelaporan informasi, pedagogi, beasiswa, atau penelitian.
Faktor Pertimbangan:

Tujuan serta karakter penggunaan: Apakah penggunaan tadi buat tujuan komersial atau nirlaba
pendidikan.

Sifat karya berhak cipta: Apakah karya tersebut lebih faktual atau fiksi.

Jumlah serta substansialitas bagian yang dipergunakan: Seberapa poly karya yang digunakan serta
seberapa signifikan bagian yang dipergunakan terhadap holistik karya.

akibat penggunaan terhadap pasar karya asli: Apakah penggunaan tadi mempengaruhi nilai atau potensi
pasar asal karya berhak cipta.

Penggunaan Pendidikan:

Tujuan: Mendukung penggunaan materi berhak cipta pada konteks pendidikan formal serta non-formal.

model:

Penggunaan di ruang kelas: Penyalinan terbatas buat penggunaan dalam pengajaran pribadi.

Penyediaan materi melalui perpustakaan: Distribusi salinan buat penelitian atau penggunaan akademis.

Kutipan dalam karya akademik: Penggunaan kutipan dari karya berhak cipta buat mendukung argumen
atau penelitian.

Perpustakaan dan file:

Tujuan: Memungkinkan perpustakaan dan file menghasilkan salinan karya buat pelestarian,
penggantian, serta penelitian.

model:

Pelestarian karya: menghasilkan salinan digital asal karya yg praktis rusak buat memastikan
keberlangsungan akses.

Penggantian karya yg hilang atau rusak: membentuk salinan pengganti dari karya yg tak lagi tersedia
pada pasaran.

Penggunaan buat Orang menggunakan Disabilitas:

Tujuan: Memfasilitasi akses ke materi berhak cipta bagi individu dengan disabilitas.

model:

Pembuatan salinan dalam format aksesibel: Mengkonversi kitab teks ke format braille atau audio buat
dipergunakan sang individu menggunakan gangguan penglihatan.

Penggunaan gosip serta Pelaporan:


Tujuan: Memungkinkan penggunaan karya berhak cipta pada konteks pelaporan gosip dan dokumentasi
insiden terbaru.

model:

Cuplikan pada isu televisi atau online: memakai bagian dari karya berhak cipta untuk menyampaikan
konteks atau gambaran pada laporan info.

Parodi serta Satir:

Tujuan: Mengizinkan penggunaan karya berhak cipta buat tujuan humor atau kritik melalui parodi atau
satir.

contoh:

Parodi lagu atau film: menghasilkan versi parodi dari lagu terkenal atau film dengan tujuan lawak.

Prinsip umum pengecualian copyright

pengecualian ini sering kali diatur sang undang-undang hak cipta di aneka macam negara dan bisa pada
penerapannya. Prinsip umum asal pengecualian copyright adalah buat menjaga ekuilibrium antara hak-
hak pemegang hak cipta serta kepentingan publik dalam mengakses dan menggunakan karya berhak
cipta. Hal ini bertujuan buat mendorong penemuan, kreativitas, serta penyebaran pengetahuan tanpa
melanggar hak-hak ekonomi dan moral asal pencipta orisinil.

Anda mungkin juga menyukai