Anda di halaman 1dari 20

1.

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak
sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang
banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.

Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara
leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat
terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu,
kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan
penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa (pertukangan,
kerajinan ).

Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya,
jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli
dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-masing
pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu
datum atau fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli
merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun
berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri,
sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.

A. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak
dapat mempengaruhi keadaan di pasar.

Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan
dibawah ini :

1. Perusahaan adalah pengambil harga

Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar
yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan
produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya
didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat
produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah
produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan
jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.

2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk

Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri


tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada
produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut
dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama
sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk
lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada
perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
3. Menghasilkan barang serupa

Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-


bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan
yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang
seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena
barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan
yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang
dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada
gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang
berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan
dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif
untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang
dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.

4. Terdapat banyak perusahaan di pasar

Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan


untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat
banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan
dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi
setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi
dalam industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan,
seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan
produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam
pasar/industri tersebut.

5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar

Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli


adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing
pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan
dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-
perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual
barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

- Jumlah penjual dan pembeli banyak


- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and
supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

2. PASAR OLIGOPOLI

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Pasar Oligopoli adalah suatu
pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling
bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoli Pasar Oligopoli merupakan salah
satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar
yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi barang sejenis.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk
baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan
konsumen dari pesaing mereka. Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu
upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan
juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati
laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga
menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli
menjadi tidak ada.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang


memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri
kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam
kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan
reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel,
sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan
ketentuan yang mengatur mengenai kartel.

a. Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli

a. Efisiensi Skala Besar


Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil,
semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly. Tekhnologi
padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan
efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalamskala sangat
besar. Keadaan diatas merupaka hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan
pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.

b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan
pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non
harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak
menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri
oligopoli, kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan
dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat
baik agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks.
Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

b. Karakteristik Pasar Oligopoli

Ada beberapa karakter pasar oligopoli, antara lain adalah :

a. Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)

Secara teoristis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam
pasar, agar dapat dikatakan oligopoli. Namun untuk dasar analisis biasanya jumlah
perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua
perusahaan (duopoli). Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industri dapat diukur dengan
menghitung rasio konsentrasi (concentration ratio). Rasio konsentrasi menghitung berapa
persen output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan
(empat sampai dengan delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat perusahaan (four
firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%, berarti 60% output dalam industri dikuasai
oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin kecil mencerminkan struktur pasar
yang semakin bersaing sempurna. Pasar suatu industri dinyatakan berstruktur oligopolistik
apabila CR4 melebihi 40%. Dapat juga diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah
lainnya. Jika CR8 80, berarti 80% penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan
perusahaan terbesar.

b. Produk Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferentiated Product)


Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara
persaingan sempurna dengan monopoli. Perbedaan sifat output yang dihasilkan akan
mempengaruhi perilaku perusahaan dalam mencapai kondisi optimal (laba maksimum).
Jika dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah output (output
strategy) untuk meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang
mampu mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar oligopoli bentuk persaingan
antar perusahaan adalah persaingan harga (pricing strategy) dan non harga (non pricing
strategy). Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi adalah industri
mobil, rokok, film kamera. Sedangkan yang menghasilkan produk homogen adalah industri
baja, pipa, paralon, seng dan kertas. Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam
menganalisis pasar yang oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan
makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli
dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-
perusahaan lawan. Di luar unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri oligopoli
yang menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena pada industri oligopoli dengan
produk diferensiasi sangat berkaitan dengan loyalitas konsumen terhadap produk (merek)
tertentu.

c. Pengambilan Keputusan Yang Saling Mempengaruhi (Interdependence


Decisions)

Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan


mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang
masih di luar industri (potensial firms). Karenanya guna menahan perusahaan potensial
untuk masuk industri, perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga
jual terbatas (limiting prices) yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di
bawah tingkat maksimum.

d. Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)

Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam
harga, namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain dapat
berupa sebagai berikut :

1. Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi


2. Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek.
3. Mempengaruhi perilaku konsumen

Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan
tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perusahaan melakukan
kegiatan intelijen industri untuk memperoleh informasi (mengetahui) keadaan, kekuatan
dan kelemahan pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat penting
agar perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.
C. Ciri-ciri Pasar Oligopoli

Ciri-ciri pasar oligopoli sebagai berikut :


a. Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar
oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di
samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa
tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan
harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga, bentuk
barang, corak produksi dan sebagainya. Sifat saling memengaruhi (mutual
interpendence) ini merupakan sifat khusus dari pasar oligopoli.
b. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda
corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar
tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang
standar misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan
industry bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly
juga memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah
barang akhir seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat terbang, dan
lain-lain.
c. Terdapat banyak pembeli di pasar, Seperti pasar persaingan sempurna, jumlah
pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.
d. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar
saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk
saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan
perusahaan telefon seluler (esia)
e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan
peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly
tersebut.
f. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
g. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru.
Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang karena iklan dapat
dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan
terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-
barang , dengan mudah perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan
keunggulan-keunggulan produknya dibanding produk perusahaan lain atau
perusahaan pesaing.
h. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru.
Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru,
karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan
pembeli di banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang
sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang
dijual perusahaan baru tersebut.
i. Harga Jual Tidak Mudah Berubah.
Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa
dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena
penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu
perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga
naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi
pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama
namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.

D. Sifat-sifat Pasar Oligopoli

 Harga produk relative sama


 Perbedaan produk merupakan kunci sukses
 Sulit masuk pasar, karena butuh sumber daya yang cukup besar
 Perubahan harga akan di ikuti perusahaan lainnya

3. PASAR MONOPOLI

Istilah monopoli berasal dari bahasa Latin yaitu Monos Polein yang berarti
“Berjualan Sendiri”. Oleh karena itu, Monopolist adalah penjual tunggal suatu barang yang
tidak mempunyai subtitusi yang dekat atau rapat (close substitute).Sebagai penjual tunggal
monopolis tersebut lebih mampu mengendalikan tingkat harga dan out putnya dibanding
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Namun demikian monopolist tersebut belum
tentu akan memperoleh keuntungan ekonomi yang positif.
a. Ciri – Ciri Pasar Monopoli

a. Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan


Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada
satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya
tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain,
kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari
perusahaan monopoli tersebut.

b. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip


Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapatdigantikan oleh
barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis
barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat
menggantikan barang tesebut.

c. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri


Sifat inimerupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai
kekuasaan monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh
menghidarkan berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan
kemasukan dalam pasar monopoli.
d. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar maka,
perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan
mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan
perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikendakinya.

e. Promosi Iklan Kurang Diperlukan


Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia
tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau
bagaimanapun perusahaan monopoli dering membuat iklan. Iklan tersebut bukalah
bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan
masyarakat.

b. Penyebab Terjadinya Monopoli :

 Adanya penguasaan suatu sumber daya inti

 Adanya penguasaan teknik produksi tertentu

 Adanya penguasaan hak patent untuk produk tertentu (merupakan unsur yuridis)

 Pemberian Pemerintah

 Biaya produksi lebih efisien dibanding produsen yang lainnya (monopoli alamiah)
4. PERBEDAAN PASAR PERSAINGAN DAN MONOPOLI

Perbandingan ini akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu :

1) Biaya Produksi Sama


Perbandingan efisiensi diantara pasar persaingan sempurna dan monopoli dalam
menggunakan sumber-sumber daya, memproduksikan barang, dan
meminimumkan biaya produksi per unit.
2) Biaya Produksi Berbeda
Sekiranya monopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi, kurva biaya rata-rata akan berbeda dari yang
dimisalkan.

a. Memaksimumkan keuntungan ( Maximizing Profits) Pasar


Persaingan Sempurna.
Di pasar persaingan sempurna harga keseimbangan pasar adalah harga pasar dari
output perusahaan tersebut (P = Pe), dan Q menunjukan output dari perusahaan itu. Maka
Revenue (pendapatan) perusahaan adalah :
R = PQ

dR
MR =
dQ

Dengan catatan output perusahaan tersebut di jual di pasar dengan P (harga pasar)

Marginal Revenue : adalah pertambahan dari pendapatan (revenue),


disebabkan pertambahan dari output.

Df = P = MR
dR
MR = =P
dQ

RUMUS – RUMUS :

(1) Df = P = MR
(2) R = PQ
dR
(3) MR =
dQ

(4)  = PQ – C(Q)

Alternatif lain dari penjelasan output di persaingan sempurna adalah


Keuntungan (maximum profit) dapat dilihat pada daerah yang lebih gelap. Ketinggian
[P – ATC(Q* )] merupakan keuntungan perusahaan. Ingat kuliah yang lalu
e
ATC(Q* ) =
C(Q*)/ Q*, yaitu merupakan Average Total Cost.

C(Q*)
Daerah yang gelap adalah : Q* [ P - ] = PeQe – C(Qe) atau ini merupakan rumus
Q*

semula, yaitu : Pe – ATC (Q*) , yang merupakan keuntungan (profit) dari produk (output)

per unit yang diproduksi.

RUMUS-RUMUS :

(1)  = PQ – C(Q)
(2) Syarat keuntungan maksimum dapat dicapai bila :

d dC (Q)
 P  0 , Artinya maximum profit bila MC = 0.
dQ dQ

dC
(3) P atau P = MC
dQ
Ingat, maksimum profit dicapai apabila : P = MC(Q) Contoh Soal :
Fungsi Biaya (Cost Function) suatu perusahaan adalah : C(Q) = 5+Q2, Perusahaan
menjual produknya di pasar perfect competitive market, dengan harga $ 20.

Pertanyaan : 1. Berapa harga barang yang dihasilkan oleh perusahaan harus di tetapkan oleh
manager perusahaan ini ?
2. Berapa outputyang harus dihasilkan, agar mendapatkan profit yang
maksimum?

Jawab :
MC = 2Q -> 2Q = 20, jadi tingkat output yang harus diproduksi agar mendapat keuntungan
maksimum adalah 10 unit. Jadi untuk memaksimumkan profit adalah :

 = (20)(10) – (5 + 102) = 200 – 5 – 100 = $ 95

b. Memaksimumkan keuntungan ( Maximizing Profits) Pasar Monopoli.


Karena perusahaan beroperasi sendirian di pasar, kita sekarang akan mempelajari
bagaimana perusahaan ini memaksimumkan keuntungannya.

Rumus- humus untuk pasar monopoli :

1 E
(1) Marginal Revenue : MR = P ]
[ E
E : elastisitas demand
P : harga barang

(2) Pendapatan/revenue : R(Q) = P(Q)*Q (monopolis revenue)

Contoh soal

1.Buktikanlah demand adalah elastic, jika E = -2, marginal revenue = positip, tetapi lebih
rendah dari harga
2. Buktikan demand adalah unitary elastic (E = -1), dan marginal revenue = 0.
3. Buktikan demand adalah inelastic ( E = -0,5), dan marginal revenue = negatip.
Jawab :
1 2 1
1. E = -2, dari rumus marginal revenue, maka : MR = P[ ] = [ ] P , jadi MR =
2 2
0,5P, oleh karena tiu demand adalah elastic. Marginal revenue adalah positip, tetapi
lebih rendah dari harga (dalam soal ini marginal revenue adalah separuh dari harga)

2. E = -1, rumus MR = P [ 1 1] = 0 , apabila MR =0 , jadi unitary elastis, dan MR = 0.


1
1 5 0, 5
3. E = -0,5 dari rumus MR = P[ ]  P[ ]  P , jadi kalau MR negatip dan
lebih
5
5
rendah dari harga, maka demandnya inelastic.

Contoh
soal.

Misalkan perusahaan yang bergerak pasar monopoli mempunyai fungsi demand


sbb.: P = 10  2Q
Berapakah harga yang tertinggi per unit perusahaan ini untuk dapat menjual 3 unit
produknya?
Jawab.
Masukkan Q = 3 pada persamaan   P = 10 – 2(3) = 4, jadi perusahaan itu
dapat membebankan maksimum harga sebesar $ 4 agar dapat menjual produknya
sebanyak 3 unit. Marginal revenue, apabila perusahaan memproduksi 3 unit, adalah :
MR = 10 – [(2)(2)(3) = -2 , Jadi pada saat memproduksi unit yang ketiga akan
mengurangi pendapatan sebesar $2.

Keputusan untuk memproduksi.


Pendapatan (revenue), dan biaya (cost) perusahaan adalah faktor yang sangat penting
untuk mendapatkan keuntungan (profit). Apabila perusahaan yang monopoli
memproduksi Q, maka :
Pendapatan (revenue) → R(Q) = Q [ P(Q)] , dan biayanya adalah C(Q) ,dan
keuntungannya (profit) → = R(Q) – C(Q) .

Diistilah ekonomi manajerial dikatakan : MR = MC pada tingkat produksi QM


pada perusahaan monopoli, Rumus-rumus lain yang perlu dingat :
(1)  = R(Q) – C(Q) , dimana R(Q) adalah total revenue( total pendapatan)
(2) Untuk mencapai keuntungan yang maksimum (maximum profit), marginal
profit harus = 0.

(3) d   dR(Q)  dC (Q)  0 , atau MR = MC


dQ dQ

Contoh soal:

Misalnya fungsi demand suatu perusahaan yang beroperasi di pasar monopoli adalah :
P= 100 – 2Q , dan cost function-nya adalah C(Q) = 10 + 2Q.
Berapa harga produksi per unit, dan jumlah barang yang diproduksi agar perusahaan
mendapat keuntungan yang maksimum? , dan berapa besar keuntungan maksimumnya?
Jawab :

MR = 100 – (2)(2)(Q) = 100 - 4Q MC = 2

Syarat keuntungan maksimum  MR=MC


Maka keuntungan maksimum pada tingkat produksi  100 – 4Q = 2  4Q = 98, jadi
QM = 24,5 (disini Q = QM), dengan memasukkan QM kedalam rumus, maka :
P =100 – 2(24*5) = 51.
Jadi maksimum keuntungan terjadi bila perusahaan tersebut menjual produksinya
dengan harga $ 51 per unit. Kemudian untu mencari berapa keuntungan yang didapat oleh
perusahaan itu, harus dihitung selisih antara revenue dengan cost-nya, yaitu :
 = PM QM  C(Q) = (51)(24*5)  [10 + 2(24*5)] = $ 1.190,50.
5. PERBEDAAN PASAR OLIGOPOLI DAN MONOPOLI

Perbedaan antara pasar oligopoli dan pasar monopoli dapat dijelaskan melalui 5
kategori, yaitu:

1. Pengertian:
- Pasar Oligopoli adalah bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
- Pasar Monopoli adalah bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran yang
ditandai oleh adanya satu penjual/produsen dipasar berhadapan dengan permintaan
seluruh pembeli atau konsumen.

2. Contoh Pasar:
- Pasar Oligopoli : industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat
- Pasar Monopoli : PT PLN, PDAM, PT Telkom, PT Carrefour Indonesia

3. Ciri-ciri pasar:
- Pasar Oligopoli :
Ciri tunggal terpenting dalam pasar oligopoli adalah perusahaan dalam pasar oligopoli
mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi atau saling ketergantungan satu sama
lainnya, baik dari segi jumlah output yang akan diproduksi maupun tingkat harga yang akan
dipasarkan. Implikasi dari hal ini adalah:
a) Hanya terdapat beberapa atau sangat sedikit perusahaan yang menguasai pasar (4 atau 8
besar perusahaan raksasa menguasai 70%-80% nilai seluruh produksi atau penjualan
produknya)
b) Harga jual relatif sama, namun perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
Kekuasaan menentukan harga, terkadang kuat (tangguh), ada kalanya sangat lemah
c) Terdapat halangan kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar
karena hak paten dan modal yang diperlukan sangat besar, dengan satu diantara para
oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar
terbesar
d) Jenis barang yang dijual bisa homogenous (sejenis), bisa juga diferensiasi(berbeda)
e) Promosi relatif diperlukan.
- Pasar Monopoli :
a) hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
b) tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
c) produsen memiliki kekuatan menetukan harga
d) tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar karena ada hambatan berupa: (1)Suatu
sumber daya inti hanya dimiliki oleh satu perusahaan, (2)Pemerintah memberikan hak
eksklusif kepada satu perusahaan untuk membuat barang atau jasa tertentu, (3)Biaya
produksi barang tersebut untuk satu produsen lebih efisien daripada untuk banyak
produsen, dan (4)Outputnya memiliki ciri khas dan kualitas yang juga tidak mudah
dicontoh.
4. Kerugian yang ditimbulkan:

- Pasar Oligopoli :
a) Keuntungan yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
b) Timbul inefisiensi produksi
c) Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
d) Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis

- Pasar Monopoli :
a) Ketidakadilan, karena monopolis menentukan harga tanpa memperhatikan
kepentingan umum demi memperoleh keuntungan diatas normal.
b) Volume produksi ditentukan oleh monopolis
c) Terjadi eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi
6. Kebijakan yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi dampak buruk:

- Pasar Oligopoli :
a) Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk
menciptakan persaingan
b) Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen
c) Dibentuk undang-undang anti penggabungan perusahaan

- Pasar Monopoli :
a) Mencegah munculnya monopoli dengan undang-undang
b) Mendirikan perusahaan tandingan yang mampu menyaingi monopolis
c) Membuka impor untuk barang yang diproduksi oleh monopolis
d) Campur tangan pemerintah dalam menentukan harga.

Anda mungkin juga menyukai