Anda di halaman 1dari 2

CARA OTOPSI PEMBUKAAN RONGGA KEPALA 1.

Membuat irisan pemandu dengan mengatur rambut, dipisahkan bagian depan dan belakang pada puncak kepala kemudian ke kanan dank e kiri 2. Irisan di mulai dari processuss mastoid ke vertex kemudian ke processes mastoid kiri. Irisan dibuat sampai mencapai periosteum. 3. Kulit kemudian dikupas dan dilipat ke depan sampai kurang lebih 1 cm diatas margo supraorbitalis, ke belakang sampai protuberentia occipitalis externa. Keadaan kulit bagian dalam dan tulang tengkorak diperiksa kelainannya 4. Rongga kepala dibuka dengan cara digergaji. 5. Daerah frontal pada kurang lebih 2 cm diatas lipatan kulit melingkar kemudian di samping kanan dan kiri setinggi 2 cm di atas daun telinga setelah memotong muskulus temporalis. 6. Penggergajian diteruskan ke belakang dengan membentuk sudut 1200 sampai setinggi kurang lebih 2 cm di atas protuberentia occipitalis externa. 7. Dengn T-chisel dimasukkan dibekas penggergajian kemudia putar atau dicongkel, maka tulang tengkorak dapat dibuka 8. Setelah atap tengkorak (calvaria) dilepas, di cium bau yang keluar dari rongga dada sebab beberapa racun dapat tercium baunya. 9. Diperiksa dan dicatat keadaan bagian dalam tulang atap tengkorak.

CARA OTOPSI PENGANGKATAN OTAK DARI RONGGA KEPALA 1. Memeriksa dan mencatat keadaan durameter 2. Durameter kemudian digunting mengikuti garis penggergajian dan daerah subdural dapat diperiksa kelaiannya. 3. Dua jari tangan diselipkan di bawah tiap lobus frontal. Dengan tarikan yang pelan, lobus frontalis diangkat untuk memperlihatkan chiasma opticum dan nervus cranialis anterior 4. Melepaskan alat-alat yang memfiksasi otak yaitu falx cerebri, falx cerebella, serta nervi craniales. 5. Falx cerebri dipotong untuk melepaskan otak

6. Menggunakan scapel atau alat dengan ujung tumpul dilewatk sepanjang dasar tempurung kepala untuk memisahkan nervi cranial, arteri carotis interna dan tangkai kelenjar pituitary sampai mencapai tentorium. 7. Kepala kemudian dimiringkan ke salah satu sisi, dua jari diselipkan diantara lobus temporalis dan tulang temporal, maka tentorium dapat terlihat kemudian dilakukan pemotongan sepajang sisi dari tentorium, mengikuti garis os petrosus temporalis sampai ke dinding lateral dari tempurung kepala. Keadaan yang sama dilakukan pada sisi yang lainnya. 8. Kepala dikembalikan ke posisi semula, dengan memasukkan sejauh mungkin ke foramen magnum potong nervi cranial yang masih tersisa, kemudian batang otak selanjutnya dipotong melintang. Dengan tangan kiri menyangga lobus occipitaslis dan dua jari tangan ianan ditempatkan di kanan dan kiri batang otak. Otak kemudiam ditarik dan diluksir gingga terangkat sampai rongga kepala. Otak kemudian diletakkan pada piring skala, ditimbang dan diukur sebelum dilakukan fiksasi atau pemotongnan. 9. Dasar tengkorak diperiksa dengan melepas durameteryang masih melekat menggunakn tang yang kuat untuk melihat adanya fraktur basis crania. Os petrosus temporalis dapat dipotong dengan penjepit tulang untuk memeriksa adanya infeksi telinga tengah dan dalam

Sumbet : Tanya jawab forensik

Anda mungkin juga menyukai