OLEH :
Aji Ayunita Kristiningrum Destina Ribkah Erlina Ratmayanti
Diperkirakan bahwa sekitar 23% seluruh angka kematian neonatus di seluruh dunia disebabkan oleh asfiksia neonatorum, dengan proporsi lahir mati yang lebih besar.
Laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa sejak tahun 2000-2003 asfiksia menempati urutan ke-6, yaitu sebanyak 8%, sebagai penyebab kematian anak diseluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum dan kelahiran prematur.1,3
Usia pasien merupakan peranan penting pada perbedaan dan kekhasan pneumonia anak, terutama dalam spectrum etiologi, gambaran klinis dan strategi pengobatan.
Penyebab pneumonia sulit ditemukan dan memerlukan waktu beberapa hari untuk mendapatkan hasilnya, sedangkan pneumonia dapat menyebabkan kematian bila tidak segera diobati, maka pada pengobatan awal pneumonia diberikan antibiotika secara empiris. Dengan pemberian antibiotik yang tepat dapat menurunkan angka mortalitas sebanyak 1%.
3
Oleh karena ini penting sekali kemampuan dalam mendiagnosis dan memberi penatalaksanaan baik asfiksia dan pneumonia pada bayi yang baru lahir guna menurunkan angka mortalitasnya.
Keluhan Utama
Bayi tidak menangis
Menurut pengakuan ibu pasien, pasien tidak langsung menangis sesaat setelah lahir. Bayi merintih dan dirangsang untuk menagis selama 2 menit kemudian mulai menangis kecil. Bayi tidak tampak kebiruan, kepala namun tampak lemah dan sulit bernapas. Kepala bayi tampak panjang. Setelah dikeringkan pasien dirujuk ke RS. Bayi lahir lama setelah dipimpin mengejan (3 jam), ketuban berwarna jernih.
Riwayat Penyakit
Tidak ada
RPK
RPD
Tidak ada
RPS
Riwayat Kehamilan Pemeliharaan Prenatal : pernah Periksa di : puskesmas Penyakit kehamilan : tidak ada Obat-obatan yang sering diminum: tablet penambah darah dan vitamin.
Riwayat Kelahiran Lahir di : Praktek bidan di tolong oleh : bidan Berapa bulan dalam kandungan: 9 bulan Jenis partus : Spontan, bayi tidak langsung menagis, kulit biru(-), kepala panjang
Apgar Skor
Kriteria
Denyut jantung Usaha napas Tonus otot Refleks
0 1 menit
2 1 1 0
1 5 menit 5 10 menit
2 2 1 1
Warna kulit
Total
1
5
1
7
Pemeriksaan Fisik
Antropometri Tanda Vital
Keadaan Umum
Kesan sakit : Sakit sedang
Nadi
BB: 3400 kg : 120 x/menit
PB
: 49 cm
Postur:
square window:
arm recoil:
sudut popliteal:
scarf sign:
Pemeriksaan fisik
Kepala caput (-), warna hitam, ubun-ubun belum menutup Mata : cowong (-), anemis (-), ikterik (-), pupil 3mm/3mm, Reflek cahaya +/+ Hidung : sumbat (-), bau (-), selaput putih (-) Telinga : Bersih, Bau (-), cairan (-) pembesaran bersih, tonsil Mulut : lidah kelenjar : (-) dan faring tidak hiperemi kaku kuduk : (-) Inspeksi : diam simetris, gerak simetris, retraksi suprasternal(-), retraksi interkostal (-) Palpasi : krepitasi (-) Perkusi : sonor Auskultasi : suara napas bronchovesikuler, ronkhi (-/),wheezing (-/-) Inspeksi: Ictus Cordis tidak terlihat Palpasi: Ictus Cordis teraba pada ICS V MCL Sinistra Perkusi: Batas Kiri = ICS V MCL Sinistra, Batas Kanan = ICS IV PSL Dextra Auskultasi: S1/S2 tunggal, reguler, suara tambahan (-)
Leher
Dada
Jantung
Pemeriksaan fisik
Abdomen
Inspeksi: Cembung, tampak tali pusat terbungkus kasa Palpasi : organomegali (-) Perkusi : Timpani Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Ekstremitas
Pemeriksaan refleks:
:+ :+ :+ :+
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah
Leukosit
Trombosit Hematrokit GDS CRP
11.400/l
233.000/l 43,3% 71 mg/dl - (< 6 mg/dl)
Foto Thorax AP
Diagnosis
Diagnosis Kerja :
Neonatus cukup bulan+ Sesuai masa kehamilan+ Asfiksia sedang dengan perbaikan
Diagnosis Lain :
Bronchopneumonia
Penatalaksanaan
O2 1 Lt/menit nasal kanul IVFD D10% 60cc/KgBB/24 jam Cefotaxim injeksi 2 x 175mg Vit K injeksi 1mg
Prognosis
Dubia ad Bonam
Fakta
Anamnesis Riwayat penyakit sekarang bayi masuk karena tidak langsung menangis setelah lahir, merintih(+), kulit membiru(-), sulit bernapas(+, kepala panjang (+). ibu pasien mengaku bahwa bayi lahir dari mulai mengejan cukup lama. Pemeriksaan Fisik Saat datang pada pemeriksaan fisik didapatkan Keadaan umum lemah, kepala caput(+), retraksi (+), RR:62x/menit, T: 35,80C, N: 135x/menit Saat dilakukan pemeriksaan, pasien telah dirawat selama 4 hari, ditemukan sesak(-), puasa(+), RR: 51xmenit, T:36.20C, N:124x/menit, retraksi(-), rh(),wh(-), ballard skor 38 usia 40 minggu Pemeriksaan penunjang Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb : 14,1 gr/dl, Leukosit : 11.400/l, Plt : 233.000/l, Hct : 43,3%, GDS : 71 mg/dl, CRP : (-)<6 mg/dl. Hasil foto thorax menunjukkan gambaran bronchopneumonia
Neonatus cukup bulan, Sesuai masa kehamilan dengan menghitung ballard skor yang kemudian di masukan ke dalam grafik klasifikasi neonatus berdasarkan maturitas dan pertumbuhan infant.
Kongres European Perinatal Medicine ke II, Bayi Cukup Bulan: bayi yang masa kehamilannya mulai dari 37 minggu sampai 42 minggu atau 259 sampai 293 hari
Teori Neonatus
menentukan usia gestasi bayi baru lahir melalui penilaian neuromuskular dan fisik. Penilaian neuromuskular meliputi postur, square window, arm recoil, sudut popliteal, scarf sign dan heel to ear maneuver. Penilaian fisik yang diamati adalah kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara, mata/telinga, dan genitalia.
Teori Asfiksia
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernafas secara spontan, tidak teratur dan tidak adekuat segera setelah lahir. penyebab asfiksia: Faktor ibu(Hipoksia ibu dan Gangguan aliran darah uterus yang salah satu peyebabnya ialah partus lama), Faktor plasenta, Faktor Fetus, Faktor
asfiksia neonatorum dibagi dalam : 1). Vigorus baby, skor Apgar = 7 10. Dalam hal ini bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa, 2). Mild Moderate asphyxia (asfiksia sedang), Skor Apgar 4 6. Pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih dari 100x/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada. Dan 3). Asfiksia Berat Skor Apgar 0-3. Tujuan utama mengatasi asfiksia ialah untuk mempertahank an kelangsungan hidup bayi dan membatasi gejala sisa yang mungkin timbul di kemudian hari.
Prinsip resusitasi: 1). Memberikan lingkungan yang baik pada bayi dan mengusahakan saluran pernapasan tetap bebas serta merangsang timbulnya pernapasan; 2). Memberikan bantuan pernapasan secara aktif pada bayi yang menunjukkan usaha pernapasan lemah; 3). Melakukan koreksi terhadap asidosis; 4). Menjaga agar sirkulasi
Tindakan berupa resusitasi bayi baru lahir dengan memberikan ventilasi yang adekuat dan pemberian oksigen yang cukup
Teori Bronchopneumonia
Bronkopneumonia adalah peradangan pada paru dimana proses peradangannya ini menyebar membentuk bercakbercak infiltrat yang berlokasi di alveoli paru dan dapat pula melibatkan bronkiolus terminal. Suhu tubuh 38,5o C, pada setiap nafas terdapat retraksi otot epigastrik, interkostal, suprasternal, dan pernapasan cuping hidung, Takipneu berdasarkan WHO; Usia < 2 bulan: 60 x/menit, pada palpasi ditemukan fremitus vokal menurun, pada perkusi lapangan paru redup pada daerah paru yang terkena, pada auskultasi dapat terdengar suarathorax bronkopneumoni, bercak-bercak infiltrat Foto pernafasan menurun didapati pada satu atau beberapa lobus. Pada bayi-bayi kecil jumlah leukosit dapat berada dalam batas yang normal. Kadar hemoglobin biasanya normal atau sedikit menurun. Kadar CRP biasanya lebih rendah pada infeksi virus dan infeksi bakteri superfisialis daripada infeksi bakteri profunda. Diagnosis Bayi berusia di bawah 2 bulan, Pneumonia: Bila ada nafas cepat 60 x/menit atau sesak nafas, Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Definisi
Pemeriksaan fisik:
Pemeriksaan penunjang:
Diagnosis:
Cont.. Bronchopneumonia
Penatalaksanaan kausatif bronchopneumonia: Antibiotik untuk Neonatus dan bayi muda (< 2 bulan): ampicillin + aminoglikosid amoksisillin-asam klavulanat amoksisillin + aminoglikosid sefalosporin generasi ke-3
Penatalaksaan suportif
Pemberian oksigen lembab 2-4 L/menit sampai sesak nafas hilang Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit. Asidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat intravena dengan dosis awal 0,5 x 0,3 x defisit basa x BB (kg).
Simptomatis
Obat penurun panas diberikan hanya pada penderita dengan suhu tinggi, takikardi, atau penderita kelainan jantung.
ketidak sesuaian
Pemilihan antibiotik tidak sesuai urutan antibiotik yang harusnya diberikan pada penderita pneumonia di bawah usia 2 bulan yaitu; ampicillin + aminoglikosid, amoksisillin-asam klavulanat, amoksisillin + aminoglikosid, dan sefalosporin generasi ke-3.