Respiratory distress
syndrome
Keluhan Utama
Pasien sesak dari sejak lahir
Keluhan Tambahan
Premetaure dan BBLR
Riwayat Imunisasi
Pasien mendapatkan imunisasi HB0 pasca lahir.
Riwayat Nutrisi
0 – sekarang: susu formula
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 138/89 mmhg
Laju Nadi : 147 x/menit
Laju Napas :60 x/menit
Suhu : 36,6oC
SpO2 : 95%
Pemeriksaan Fisik
Usia dan Berat Lahir Bayi (Kurva Lubchenco)
Usia gestasi : 28-29 minggu
Berat Badan : 1300 gram (1,3 kg)
Panjang Badan : 40 cm
Lila : 8 cm
Lingkar Kepala : 28 cm
Weight percentiles : Percentiles 10-90
Length percentiles : Percentiles 10-90
Kesan : Berdasarkan kurva lubchenco, berdasarkan usia
neonatus kurang bulan, berat badan sesuai masa kehamilan,
panjang badan sesuai masa kehamilan.
Pemeriksaan Fisik
•Length
•Weight Percentiles
Pemeriksaan Fisik
Sistem Deskripsi
Kulit Pasien terlihat pucat
Kepala Normocephali
Mata Sulit dinilai
Hidung Sulit dinilai karena pasien tidak bernafas spontan
Telinga Normotia
Mulut Terdapat sianosis
Leher Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
Thorax Inspeksi: Gerakan dada simetris kanan dan kiri
Palpasi: sulit dinilai
Perkusi:sonor
Auskultasi: Vesikuler, tidak terdengar ronkhi dan wheezing
Status Neurologis
Tanda Kaku kuduk sulit dinilai
Rangsang
Meningeal
Kesimpulan
Patent Ductus Arteriosus (PDA)
Patent Foramen Ovale (PFO)
Diagnosa dan Tatalaksana
DIAGNOSA KERJA :
- Respiratory distress syndrome
- BBLSR
- Paten ductus arteriosus
- Paten foramen ovale
X TATALAKSANA :X
1. Medikamentosa
a. IVFD dextrose 10% 150cc/hari
b. Injeksi aminofilin 3,5 mg/12 jam
c. Injeksi meropenem 40 mg/8jam
d. Injeksi amikasin/20mg
e. Furosemide 1x1,5 mg PO
f. Spironolactone 1x3,125 mg PO
Analisa Kasus
Analisa Kasus
Bayi sesak dari lahir dan kebiruan pada pasien Nampak sesak
Echo:terdaapat kesan PFO(+)
ekstremitas pada saat lahir
dan PDA(+)
Analisa kasus
● Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa pasien seorang bayi Perempuan
berumur 8hari 0 bulan 0 tahun dengan keluhan sesak sejak lahir. Pasien lahir
dengan berat badan lahir 1300 gram dan lahir kurang bulan pada usia gestasi
ibu di minggu ke 29. Pasien lahir secra secio cesariia atas indikasi
permasallahn katup jantung pada ibu pasien. Pasien lahir tidak langsung
menangis,Gerakan tidak aktif,kedua tangan dan kaki kebiruan,dan badan
kemerahan. Setelah dilakukan resusitasi pasien langsung menangis dan segera
dirawat di NICU.
Analisa kasus
● Respiratory distress syndrome pada neonatus, adalah penyebab umum gangguan pernapasan pada
bayi baru lahir, yang muncul dalam beberapa jam setelah lahir, paling sering segera setelah
melahirkan. RDS terutama menyerang bayi premature
● gambaran klinis terdiri dari gejala pernapasan non-spesifik, termasuk takipnea, nafas cuping
hidung(+), retraksi, dan sianosis
● Insiden RDS berbanding terbalik dengan usia kehamilan dan berat bayi, mikan kecil dan muda
kehamilan maka makin tinggi kemungkinan terjadiinya RDS pada bayiBBLR dan preterm
● Faktor risiko yang paling besar dalam RDS adalah prematuritas dan berat badan lahir rendah
Premature
● Prematur didefinisikan sebagai bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu selesai. Ada
subkategori kelahiran prematur berdasarkan usia kehamilan:
○ Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr.
○ Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan antara 1000-
1500 gr.
○ Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
1000 gr.
Epidemilogi
● Sebagai penyebab paling umum gangguan pernapasan pada bayi prematur, RDS terjadi pada sekitar
24.000 bayi yang lahir di Amerika Serikat setiap tahunnya.
● RDS juga merupakan komplikasi paling umum dari prematuritas yang menyebabkan morbiditas
signifikan pada neonatus dan bahkan kematian pada bayi dengan berat badan lahir sangat rendah.
● Sekitar 15 juta kelahiran prematur tercatat setiap tahun di seluruh dunia. Menurut WHO, terdapat
peningkatan kejadian kelahiran prematur selama 20 tahun terakhir di 62 dari 65 negara dengan data
tren yang tersedia.
● Dan lebih dari 50% bayi premature mengalami kedaan BBLR
Etiologi
● RDS terjadi karena kekurangan surfaktan, karena produksi surfaktan yang tidak memadai, atau
inaktivasi surfaktan dalam konteks paru-paru yang belum matang.
● Prematuritas mempengaruhi kedua faktor ini, sehingga berkontribusi langsung terhadap RDS:
○ Surfactant
○ Genetics
Pathophysilogy
● Hukum Laplace menjelaskan ketika tegangan permukaan pada tingkat alveolar meningkat, jumlah
tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan bentuk alveolar meningkat.
● Dengan berkurangnya produksi surfaktan, atelektasis terjadi di seluruh paru, menyebabkan
berkurangnya pertukaran gas.
● Atelektasis yang meluas dan berulang pada akhirnya merusak epitel pernafasan, menyebabkan
respon inflamasi yang dimediasi sitokin.
● Saat edema paru berkembang akibat respons inflamasi, peningkatan jumlah cairan kaya protein dari
ruang pembuluh darah bocor ke alveoli, yang selanjutnya menonaktifkan surfaktan.
Pemeriksaan fisik
● Anamnesis: pasien lahir dalam tidak langsung menangis,Gerakan tidak aktif
● Pemeriksaan fisik: bayi lahir dengan kedaan kebiruan pada bagian ekstremitas,tampak sesak,tidak
bernapas secara spontan
● Pemeriksaan penunjang :echo(PDA&PFO)
Diagnosis
● Pada pemeriksaan fisik akan didapat:
○ nch(+)
○ Sianosis
○ Takipnea
• Prognosis bayi dengan bantuan pernafasan, dan terapi surfaktan eksogen adalah sangat
baik.
• Angka kematian kurang dari 10%, dan beberapa penelitian menunjukkan tingkat
kelangsungan hidup hingga 98% dengan perawatan lanjutan.
THANK YOU