Anda di halaman 1dari 20

Hematemesis Melena et causa

Gastritis Erosif
KELOMPOK F3:
Muhammad Yusran bin Yusof
102009272
Novelia Puspita Widyanto
102012059
Resti Aulia Wulaandari
102012171
Hary Tri Artmaja
102012189
Theresia Chlara E Obisuru
Nodya Melinda Noory
102012297
Marco Lius
Oktaviani Angella Budiman

102012261
102012366
102012429

Pendahuluan

LANGKAH 1
IDENTIFIKAS
I ISTILAH

-------

Rumusan Masalah

Tn. S 50 tahun dengan keluhan muntah


kecoklatan sejak 2 hari yang lalu.
Disertai sakit ulu hati, bertambah saat
makan,

BAB

berbau busuk.

berwarna

hitam

dan

Anamnesis
Kapan pertama kali pasien muntah? Apakah
muntahannya berdarah? Apakah pasien merasa
sakit di ulu hati dan apakah nyerinya bertambah
saat makan? BAB nya seperti apa, apakah
berwarna hitam, apakah bercampur darah, atau
lendir? Apakah BAB nya bau asam atau bau
busuk? Apakah pasien merasa nyeri? Nyerinya
sudah sejak kapan? Adakah gejala penyerta yang
menunjukkan adanya kondisi medis sistemik
(misalnya penurunan berat badan, anemia, nyeri
tekan dan lain-lain)? Ditanyakan riwayat penyakit
dahulu, misalnya
hepatitis, penyakit hati
menahun,
alkoholisme,
penyakit
lambung,
pemakaian NSAID dan penyakit darah seperti:
leukemia dan lain-lain.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum, kesadaran, nadi, tekanan darah, tandatanda anemia dan gejala-gejala hipovolemik agar dengan
segera diketahui keadaan yang lebih serius seperti adanya
rejatan atau kegagalan fungsi hati
Inspeksi

Mata : conjungtiva (ada tidaknya anemis)


Mulut : adanya isi lambung yang bercampur darah
Ekstremitas : ujung-ujung jari pucat
Kulit : dingin
Auskultasi :
Paru
Jantung : irama cepat atau lambat
Usus : peristaltik menurun
Perkusi :
Abdomen : terdengar sonor, kembung atau tidak
Reflek patela : menurun

Pemeriksaan Penunjang
Gold Standar adalah pemeriksaan
endoskopi saluran cerna bagian atas
(UGIE-Upper Gastrointestinal
Endoscopy) dan biopsi lambung (untuk
deteksi kuman H.Pylori, massa tumor,
dan kondisi mukosa lambung).
Pemeriksaan laboratorium seperti kadar
hemoglobin, hematokrit, leukosit,
sediaan darah hapus, golongan darah
dan uji fungsi hati segera dilakukan
secara berkala untuk dapat mengikuti
perkembangan penderita.
Pemeriksaan radiologik

Working Diagnosis
Hematemesis

melena et causa gastritis erosif

Gambaran endoskopi pada


pasien gastric ulcer akibat
penggunaan NSAIDs dan test
H.Pylori negatif.

Gambaran endoskopi pada


pasien duodenal ulcer dengan
test H.Pylori positif tetapi tidak
ada riwayat penggunaan
NSAIDs

Diferential Diagnosis
Varises

esofagus

Tidak nyeri epigastrum


Spontan dan masif

Karsinoma
Sindroma

esofagus

Mallory-Weiss

didahului muntahmuntah hebat


peminum alkohol atau pada hamil muda
terlalu sering muntah-muntah hebat dan terus
menerus

Diferential Diagnosis
Esofagitis
Tukak

korosiva

lambung

mual, muntah, nyeri ulu hati

Karsinoma

lambung

fase lanjut
rasa pedih
nyeri di daerah ulu hati
mudah kenyang dan badan menjadi lemah
melena

Patogenesis
Penggunaan OAINS (aspirin, ibuprofen dan
naproxen) peradangan pada lambung dengan
cara mengurangi produksi prostaglandin yang
bertugas
melindungi
dinding
lambung.
Pengguanaan OAINS jangka panjang dapat
mengakibatkan kerusakan mukosa lambung.
Destruksi mukosa lambung diduga merupakan
mekanisme patogenik yang menyebabkan
cedera. Pada gastritis akut didapatkan
gambaran mukosa tampak memerah, edema,
ditutupi oleh mucus yang melekat serta sering
disertai
erosi
kecil
dan
perdarahan
gastrointestinal akut

Terapi farmako & non


farmako

Antasida

Antagonis Reseptor H2 (Simetidin : 2 x 400 mg/800


mg malam hari, Nizatidine : 1 x 300 mg malam hari)

Proton Pump Inhibitor/PPI (omeprazol 2 X 20 mg,


lansoprazol 2X 30 mg, pantoprazol 2 X40 mg)

Koloid Bismuth (Coloid Bismuth Subsitrat/CBS dan


Bismuth Subsalisilat/BSS)

Prostaglandin: asam lambung, sekresi mukus, bikarbonat,


aliran darah mukosa, pertahanan dan perbaikan mukosa.

Tindakan Operasi : terapi medik gagal atau terjadinya

komplikasi seperti perdarahan, perforasi, dan obstruksi

Balloon tamponade

Fungsinya :
menghentikan
perdarahan varises
sekitar 75-90 % kasus.

Komplikasi
-Koma hepatik
-Syok hipovolemik
-Aspirasi pneumoni
- Anemi posthemoragik

K e s i m p u l a n
Pendarahan saluran cerna bagian atas adalah perdarahan dari
saluran makanan atas (proksimal) sampai ligamentum Treiz
(sekitar duodenum). Perdarahan ini dapat berupa hematemesis,
melena, hematokezia ataupun perdarahan yang tidak tampak.
Hematemesis merupakan muntah darah dan melena sebagai
bercak berwarna hitam, lembek karena mengandung darah
yang sudah bercampur dengan asam lambung yang
membentuk hematin.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya hematemesis melena
diantaranya: pada penderita dyspepsia, kebiasaan makan yang
tidak teratur atau kebiasaan minum alcohol ataupu obat-obatan
NSAD. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya : gastritis
erosive, pecahnya varises esophagus, tukak peptic, robekan
Mallory weis.

Anda mungkin juga menyukai