Prescribing as part of
rational drug use
Abraham Simatupang
Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen
Indonesia
farmakologiuki@yahoo.com
Tujuan
Mengetahui masalah
Peresepan/Penggunaan Obat yang
Irasional
Mengetahui Konsep/Prinsip Guide to
Good Prescribing (WHO)
Mampu mendesiminasikan prinsipprinsip Guide to Good Prescribing
(WHO)
PENGGUNAAN OBAT
RASIONAL dipengaruhi oleh:
(Darmansjah I, 2009)
Pengaturan obat
Formal
Pendidikan
Non-formal
Pengaruh industri obat
Informasi/prescribing Information
Sistem pelayanan kesehatan
Sosio-kultural
Sumber: diunduh dari http://www.iwandarmansjah.web.id
1. Tetapkan masalah
pasien
Pasien 1:
Seorang supir taksi umur 52 thn, mengeluh
nyeri tenggorok dan batuk serta selesma
sejak 2 minggu sebelumnya. Bersinnya
sudah hilang, tetapi ia tetap batuk, terutama
malam hari. Ia perokok berat yg sudah
sering dianjurkan untuk menghentikan
kebiasaannya itu. Pada anamnesis dan
pemeriksaan lebih lanjut tidak ditemukan
kelainan selain radang tenggorok.
Apa masalah pasien ini?
3. Teliti kecocokan
terapi-P
Kemungkinan terapi pasien 1:
1.Nasihat: stop/mengurangi iritan:
merokok, debu (supir taksi?)
2.Antitusif: Gol. Narkotik: Kodein?
Noskapin? DMP? sedatif supir taksi
3.Antihistamin: Efek sedatif! supir taksi
4.Dosis: rendah
5.Harga: cukup murah
Pasien 2:
Tuan P umur 60 th, beberapa bulan ini
mengeluh nyeri dada yang menyesakkan
nafasnya, timbul bila melakukan kegiatan fisik
dan hilang bila menghentikannya. Sejak 4
tahun stop merokok. Ayah dan saudara lelaki
meninggal karena serangan jantung. Tidak
pernah minum aspirin selain untuk nyeri.
Pada auskultasi: bising di atas a. karotis
kanan dan a. femoralis kanan. TD: 130/86
mmHg, Nadi: 78/mnt, teratur, BB normal.
Diagnosis: angina pektoris Patofisiologi!
tujuan pengobatan
Obatnya apa?
Tujuan pengobatan
Etiologi angina pektoris : arteriosklerosis
parsial pembuluh koroner
Tujuan: mengatasi serangan secepatnya
Strategi: me pasokan O2, me
kebutuhan O2 miokard me beban hulu
(preload), kontraktilitas, frekuensi deyut
jantung, atau beban hilir (afterload).
Senyawa farmakologis:
1.Nitrat organik
2.Beta bloker
3.Penyekat kanal Calsium
Balance
Agents increasing O2 su
O22 Demand
>
Ischemia
O22 Supply
Coronary
Blood flow
Vasodilators
(esp. Ca antagon
Regional
myocardial
Blood flow
Also: statins
(chronic use)
Anti -thrombotics
++
++
Betabloker
++
++
++
Penyekat
kanal
Calsium
++
++
++
Keaman
an
Beta-bloker
Kecocokan
Me
kontraktilitas
jantung
Biaya
+
Bentuk sediaan yg
efeknya cepat:
injeksi, tab
sublingual,
semprot mulut
ESO:
hipotensi,
gagal
jantung
kongestif,
bradikardi
a sinus
KI: hipotensi,
gagal jantung
kongestif,
bradikardia, blok
AV.
Asma bronkiale
Keaman
an
Kecocokan
Biaya
Beta-bloker
Farmakokinetik
: menembus
sawar darah
otak
Memicu
serangan
asma,
dingin
tangan
dan kaki,
hipoglike
mia,
impotensi
Bentuk sediaan
cepat: injeksi
Penyekat
kanal
Calsium
Farmakodinam
ik: vasodil
koroner,
Vasodil perifer
(afterload)
Tak ada
perbedaan
Tak ada
perbedaan
1810
2-30 menit
100-150
0,5-4 jam
0,5-10 jam
180-210
368-400
0,5-4 jam
350-550
836
I. Tetapkan diagnosis
Kemanjura
n
Keaman
an
Kecocoka
n
Biaya
++
Beta-bloker
Kemanju
ran
Keama
nan
Kecoco
kan
Biay
a
(+)
(semprot)
Isosorbid mononitrat
(tablet)
VI. Kesimpulan
Zat aktif
Jadwal dosis
Lama pengobatan
4. Mulai pengobatan:
Tulis resep
Resep obat berisi perintah dari
penulisnya (dokter, asisten dokter,
bidan) kepada apotik sebagai pihak
yang memberikan obat kepada pasien.
PENTING:
Resep harus ditulis secara JELAS!
Mudah dibaca (tidak selalu dalam
bahasa Latin, dianjurkan dengan
bahasa setempat)
Komponen Resep = R/
Efek obat
Efek samping
Instruksi
Peringatan
Kunjungan berikutnya
Sudah jelaskah semuanya?
Kehamilan
Menyusui
Anak-anak
Manula
Gagal ginjal
Gagal hati
Riwayat alergi
obat
Penyakit lain
Obat lain
6. Pantau (hentikan)
pengobatan
Diagnosis tepat?
Tujuan pengobatan benar?
Obat-P cocok untuk pasien ini?
Obat diresepkan dengan benar?
Instruksi kepada pasien benar?
Apakah efek dipantau dengan benar?
Buku, Monograf:
1.Buku teks farmakologi & terapi a.l. Goodman &
Gilman: The pharmacological basis of
therapeutics, Katzung, Laurence & Bennet:
Clinical Pharmacology, Farmakologi & Terapi (FK
UI), dll.
2.Farmakope, British National Formulary (BNF), dll.
3.Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN, 2008),
Daftar Obat Esensial WHO, ISO
4.Pedoman terapi (nasional atau internasional):
PAPDI, POGI, IDAI, dll.
Jurnal (bisa diunduh secara online): BMJ, Lancet,
NEJM, dll.
Referensi lanjutan
Website dan jurnal online
1. WHO: http://www.who.int/medicines/en/
2. Food & Drug Administration: www.fda.gov dan
http://www.accessdata.fda.gov/
Scripts/cder/DrugsatFDA/
3. Therapeutic Good Administration (Australia):
www.tga.gov.au
4. EMEA (Uni-Eropa): www.emea.europa.eu
5. Drug Effectiveness Review Program:
www.ohsu.edu/drugeffectiveness
6. Cochrane Collaboration: www.cochrane.org
7. Medical guidelines:
http://www.guideline.gov/browse/guideline_index.
aspx
(sumber: http://www.who.int/medicines/areas/rational_use/en/index
Rangkuman
Pengobatan/peresepan yang rasional
merupakan suatu keharusan dalam pelayanan
kesehatan
Langkah dalam terapi rasional:
1. Penetapan masalah
2. Penentuan Tujuan terapi
3. Meneliti cocok tidaknya terapi-P Anda untuk pasien ini
4. Memulai pengobatan
5. Memberikan penjelasan tentang obat, cara pakainya dan
peringatan
6. Memantau (hentikan) pengobatan