Anda di halaman 1dari 34

PERAN PERAWAT DALAM

TERAPI PSIKOFARMAKO

By: Deponidarsa, S.Kep. Ners


PENDAHULUAN
• Penatalaksanaan klien gangguan jiwa tidak terlepas dari (empat)
peran perawat dalam merawat klien : Pelaksana, Pendidik,
Pengelola dan Peneliti.

Didukung dengan kemampuan komunikasi terapeutik dari


perawat- dapat terjadinya perubahan perilaku klien & keterlibatan
emosional klien dalam menjalankan terapi

Diperlukan pengetahuan & kemampuan dalam melakukan Askep


secara Holistik khususnya peran perawat dalam terapi
psikofarmako
• Psikofarmaka merupakan salah satu terapi dibidang psikiatrik
klien gangguan jiwa
• Menggunakan obat yang digolongkan dalam psikotropika
mempunyai efek terhadap berbagai proses mental dalam SSP :
proses fikir, perasaan dan tingkah laku
PENGERTIAN
• PSIKOFARMAKA = PSIKOTROPIKA : OBAT
YG DIGUNAKAN UTK KLIEN GG. JIWA
• PSIKOFARMAKOTERAPI = MEDIKASI
PSIKOTROPIKA : TERAPI GG. JIWA DG
MENGGUNAKAN OBAT-OBATAN
• TERAPI PSIKOFARMAKA TERDIRI DARI :
1. ANTIPSIKOSIS
2. ANTIDEPRESAN
3. ANTIANSIETAS
4. ANTIMANIK
PERAN PERAWAT DALAM TERAPI
PSIKOFARMAKA

A. Pelaksana
1. Mengumpulkan Data Sebelum Pengobatan, Meliputi :
 Riwayat Penyakit
 Diagnosis Medis
 Hasil Pemeriksaan Labor
 Riwayat Pengobatan :
• Obat psikiatrik sebelumnya yang dipakai
• Obat non psikiatrik sebelumnya yang dipakai
• Pemakaian obat jalanan
 Jenis Obat Yang Digunakan (lima benar)
2. MONITOR EFEK SAMPING
 Monitor efek terapi
 Monitor efek samping, beri tindakan, rujuk ke dokter
3. MELAKSANAKAN PRINSIP-PRINSIP
PENGOBATANPSIKOFARMAKOLOGI
a. Prinsip Pemberian Obat :
1) Persiapan:
Obat :
 Cek lembaran obat klien, identifikasi jenis obat, cara
pemberian & dosis obat
 Cek kemasan obat, dosis, efek samping &cara pemberian
Klien :
 Kaji riwayat pengobatan klien ada reaksi yg tdk
diinginkan selama pemberian obat
 Kaji pengetahuan klien ttg obat
 Kaji kondisi klien sebelum obat diberikan
2) Pemberian Obat :
 Lima benar pemberian obat: benar obat, dosis, klien, cara dan waktu
pemberian
 Benar Pendokumentasian
3) Evaluasi
 Observasi efek samping obat setelah pemberian obat
 Catat pd blanko status jika dlm 1 jam tdk ada efek samping
 Memberi tanda tangan atau nama jelas pd lembar obat untuk aspek
legal.

b. Pendekatan Khusus dlm Pemberian Obat


1) KLIEN CURIGA
• Yakinkan klien bahwa obat bermanfaat
• Hindari sikap ragu-ragu, hrs konsisten antara respon verbal & non
verbal
• Berkomunikasi dg singkat & Jelas- Beri obat dlm kemasan yg sama
pd setiap pemberian
• Jika ada perubahan dosis diskusikan terlebih dahulu pd klien
• Jika segala upaya gagal diskusikan dg dokter cara alternatif lain
2) KLIEN DENGAN PERILAKU MENARIK DIRI
Lakukan pengawasan pd klien secara ketat
termasuk kemungkinan penyimpanan obat
Beri perhatian & dukungan agar klien memiliki
semangat hidup kembali
Tingkatkan harga diri klien
Kerahkan dukungan sosial yg dimiliki klien

3) KLIEN KETERGANTUNGAN ZAT


 Beritahu klien bahwa “obat” bukan satu-satunya
carautk keluar dari masalah
 Diskusikan dg klien ttg efek merugikan dr masing-
masing obat
B. PENDIDIK
Memberikan Pendidikan Kesehatan
1. Klien :
• Tentang obat yg diminum sering anggap tdk ada manfaat
2. Keluarga :
• Adanya anggapan jika klien sdh pulang tidak perlu lagi
minum obat dirumah resiko kambuh
Pendidikan Kesehatan meliputi tentang :
• Jenis obat, jelaskan nama, bentuk dan ukuran
• Keuntungan dan resiko yg mungkin terjadi
• Terapi tambahan selain obat
• Apa yg perlu dilakukan & menghubungi siapa jika ada
masalahatau ketidak jelasan dlm program pengobatan
C. PENGELOLA

1. MENGKOORDINASIKAN OBAT DG TH/ MODALITAS


• Atur Th/ modalitas yg lain agar klien tdk mengalami bahaya
• Hindarkan Th/ Modalitas yg butuh konsentrasi tinggi
2. MELAKSANAKAN PROGRAM PENGOBATAN
BERKELANJUTAN
• Perawat penghubung antara klien & fasilitas kes yg ada dimasy.setelah
klien selesai dirawat puskesmas, klinik jiwa.
• Jelaskan pentingnya program pengobatan berkelanjutan
• Jelaskan konsekuensi jika menhhentikan obat tanpa konsultasidan tdk
sesuai program
3. MENYESUAIKAN DG TERAPI NON FARMAKOLOGI
• Peran perawat diperluas menjadi terapis.
D. PENELITI

• Ikut serta dlm riset klinik inter disipliner


• Menyiapkan sampel, informed consent,
pemilihan responden, perlakuan,
menggunakan plasebo dsbnya.
• Pengembangan ilmu sehingga efektif dan
efisien.
APLIKASI PROSES KEPERAWATAN
PSIKOFARMAKO

A. TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN PSIKOSIS


B. TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN DEPRESI
C. TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN ANSIETAS
D. TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN MANIA
TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN
PSIKOSIS
1. Pengkajian
Obat antiPsikosis
A. Nama Obat
Gol. Fenotiazin : Clorpromazin (Thorazine), Trifluoperazin
(Stelazin), Perpenazine (Trilafon), Flufenazin (Prolixin)
Gol Butirofenon : Haloperidol (Haldol)
Gol Tiosanten : Clorprotizin (Taractan), Tiotizin (Nafan)
Gol Dibenzozazepin : Loxapin (Loksiten)
Gol Benzisosazol : Risperidon (Risperdal)
Lain-lain
B. Indikasi
 PSIKOSA ORGANIK : Delirium, Dimensia
 PSIKOSA FUNGSIONAL : Skizofrenia, Gangguan paranoid,
Mania
 NON PSIKOSA: Hyperemisis, Cegukan yg berat Anak-anak
yang hiperkinesis

C. Mekanisme Kerja
 Mekanisme kerja yg sebenarnya belum diketahui
 Diperkirakan obat bekerja dg cara memblok reseptor pasca
sinaps dopamin dibasal ganglia, hipotalamus, sistem limbik
batang otak dan medula
 Efek dari antipsikosis juga berhubungan dgn pencegahan
transmisi “ pencegah-dopamin impuls-impuls saraf di sinaps”
D. KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas
Gangguan Hati
Penyakit Kardiovaskuler
Glaukoma
Gangguan Konfulsif
Ibu Hamil
Ibu Menyusui
Klien Lanjut Usia
E. Efek Samping
 RESPIRASI : Dispnea, laringospasme, depresi pernafasan
 SSP : Gangguan ekstrapiramidal, Distonia akut(spasme lidah,
wajah, leher, pinggang),Akatisia (gelisah tidak dapat duduk
dgntenang, mengetukkan kaki),Diskinesia (mengecapkan bibir,
menjulurkanlidah, gerakan mengunyah)
 HEMATOLOGI : Anemia, Leukopenia, Leukositosis,
Agranulositosis
 INTEGUMEN : Kemerahan, Fotosensitivitas, dermatitis
 PENGLIHATAN : Pandangan Kabur, Glaukoma
 GASTROINTESTINAL : Bibir kering, mual, muntah,
anoreksia, konstipasi, diare, penurunan BB.
 KARDIVASKULER : Hipotensi ortostatik, hipertensi, henti
jantung, takikardia
 LAIN-LAIN : Retensi urin, impotensi, amenorhea, ginekomastia,
enuresis
OBAT ANTI PARKINSON
A. Nama Obat
 Triheksifenidil
 SA
B. Indikasi
 Parkinsonisme
 Untuk menghilangkan reaksi ekstrapiramidal
C. Mekanisme Kerja
Kerja obat ini ditujukan utk pemulihan keseimbangan kedua
neurotransmiter mayor secara alamiah yg terdpt di SSP : Asetil
kolindan dopamin
Ketidakseimbangan defisiensi dopamin yg menghasilkan
kegiatan kolinergik berlebihan
D. Kontra Indikasi
Glaukoma
Takikardia
Hipertensi
Penyakit jantung
Asma
Ulkus duadenum
E. Efek Samping
 SSP : Sakit kepala, pusing, perasaan mengantuk,kelelahan,
cemas, psikosis, depresi,halusinasi, tremor.
 KARDIOVASKULER : Hipotensi, ortastatik, gagl jantung
kronik
 INTEGUMEN : Fotosensitivitas, dermatitis
 PENGLIHATAN (MATA) : Pandangan kabur
 HEMATOLOGI : Leukopenia
 GASTROINTESTINAL : Mual, muntah, konstipasi, bibir
kering
 Retensi Urin, Frekuensi urin
TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN
DEPRESI

1. Pengkajian
A. Nama Obat
 Gol. Trisiklik : Amitriptilin (Elavil), Imipramin
(Tofranil)
 Gol. Tetrasiklik : Maprotilin (Ludiomil)
 Gol. MOA (Monoamino Oksidase) Inhibitor :
Phenelzin (Nardil), Isokarboxazid ( Marplan)
B. Indikasi
 Depresi
 Nyeri berat dan kronik
 Enuresis
C. MEKANISME KERJA
 Meningkatkan konsentrasi norepineprin, serotonoi dan atau
dopamin dlm tubuh.
 Diotak disempurnakan dgn cara memblok ambilan ulang
dari zat-zat kimia ini melaluineuron-neuron (trisiklik,
tetrasiklik dll) ataumelalui menghambat suatu enzim pd
tempat yg bermacam-macam dlm tubuh
menonaktifkan neurohormon (MOA Inhibitor)
D. KONTRA INDIKASI
- Hiperswensitifitas
- Penyakit hati
- Glaukoma
- Penyakit Kardiovaskuler
- Hipertensi
- Ibu hamil
- Ibu menyusui
PENGHAMBAT MONOAMIN
OKSIDASE :
 Hipersensitifitas
 Penyakit hati
 Penyakit Kardiovaskuler
 Hipertensi
E. Efek Samping
TRISIKLIK
 SSP : Sakit kepala, pusing, perasaan mengantuk, kebingungan,
kelelahan, cemas, insomnia, mimpi buruk, penuaan, tremor
 KARDIOVASKULER : Hipotensi ortastatik, takikardia,
hipertensi, palpitasi
 INTEGUMEN : Fotosensitivitas, kemerahan, urtikaria, keringat,
pruritis
 PENGLIHATAN (MATA) : Pandangan kabur, tinnitis,
midriasis, optalmoplegia
 HEMATOLOGI : Leukopenia, agranulositosis,
trombositopenia, eosinofilia
 GASTROINTESTINAL : Mual, muntah, diare, bibir kering,
paralitik usus halus,stomatitis,distress epigastrik
 Retensi Urin, Frekuensi urin
PENGHAMBAT MONOAMIN OKSIDASE
 SSP : Sakit kepala, pusing, perasaan mengantuk,
kebingungankelelahan, cemas, insomnia, tremor,
hiperrefleksia, mania
 KARDIOVASKULER : Hipotensi ortastatik,
distritmia, hipertensi
 INTEGUMEN : Kemerahan, peningkatan
perspirasi, kekuningan
 PENGLIHATAN (MATA) : Pandangan kabur
 HEMATOLOGI : Anemia
 GASTROINTESTINAL : Konstipasi, Mual,
muntah, diare, bibir kering, perubahan BB
 Perubahan libido dan frekuensi urin
TERAPI OBAT UNTUK
KELAINAN ANSIETAS ANSIETAS

1. Pengkajian
A. Nama Obat
Gol. Benzodiazepin : Diazepam (Valium), Lorazepam
(Ativan), Alprazolam(Xanax)
Propanediol : Meprobamate (Eguanil)
B. Indikasi
 Disebut juga ansiolitik, tranquilizer minor
 Gangguan ansietas
 Pengguna alkohol yang akut
 Spasme otot skeletal
 Gangguan konvulsif
 Medikasi preanestesi
C. Mekanisme Kerja
Mendepresi SSP kecuali Buspirone tdk menekan SSP

D. Kontra Indikasi
Hipersensitifitas
Ketergantungan klien pada obat
Glaukoma
Disfungsi hati, ginjal
Psikosis
Ibu hamil, menyusui
Klien lanjut usia
E. Efek Samping
SSP : Pusing, perasaan mengantuk, kebingungan,
sakit kepala, cemas, tremor, rangsangan, kelelahan,
depresi, insomnia, halusinasi
Gastro intestinal : Mual, muntah, konstipasi, mulut
kering, anoreksia, diare
Integumen : Kemerahan, dermatitis, gatal
Kardiovaskuler : Hipotensi ortostatik, perubahan
EKG, takikardia, hipotensi
Penglihatan (Mata) : Pandangan kabur, tinnitis,
midriasis
TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN
MANIA
1. Pengkajian
A. OBAT ANTIMANIK
a. NAMA OBAT
- Gol. Garam Litium : Litium Karbonat (Eskalit)
b. INDIKASI
Digunakan untuk kontrol episode mania
c. MEKANISME KERJA
- Belum diketahui, diperkirakan litium karbonat
meningkatkan ambilan ulang amino biogenik dlm
otak, shg menurunkan kadar amino dlm tubuh
- Teori lain : menghubungkan keefektifan litium dgn
suatu perubahan metabolisme Na dlm sel-sel saraf
d. KONTRA INDIKASI
Penyakit kardiovaskuler
Penyakit ginjal
Penggunaan diuretik yg bersamaan
Klien dgn diet rendah Na
Ibu hamil
Ibu menyusui
e. EFEK SAMPING
- SSP : Pusing, perasaan mengantuk, kebingungan, sakit,
ataksia, kejang,kecepatan menelan, stupor, kehilangan
memori, tremor, kelelahan
- Gastro intestinal : Mual, muntah, mulut kering, diare, nyeri
abdomen, kram,stomatitis, distress epigastrik
- Integumen : Kulit kepala kering, alopesia, kemerahan,
hiperkeratosis, pruritis
- Kardiovaskuler : Hipotensi, perubahan EKG, disritmia,
kolaps sirkulatori
- Penglihatan (Mata) : Pandangan kabur, tinnitis
- Kelelahan otot
- Hiponatremia
B. OBAT ANTIKONVULSAN
a. Nama Obat
 Karbamazepin (Tegritol)
 Asam Valproik (Depaken)
b. Indikasi
Untuk mengobati kelainan afektif bipolar (kejang tonik
klonik, mioklonik)
c. MEKANISME KERJA
Kerja dari obat-obatan ini dlm pengobatankelainan bipolar
belum jelas
d. KONTRA INDIKASI
- Hipersensitivitas
- Insufisiensi hepatik
e. EFEK SAMPING
- SSP : mengantuk, pusing
- Hematologi : Leukopenia, waktu
perdarahan memanjang
- Gastrointestinal : Mual, muntah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai