Anda di halaman 1dari 20

KONSEP PSIKOFARMAKA PADA

PASIEN GANGGUAN JIWA

Sri Wulan Lindasari, M.Kep, Ners


PRINSIP TERAPI PADA GANGGUAN JIWA

Masalah gangguan jiwa mrp masalah yang komplek, shg terapi


melalui beberapa cara pendekatan

Faktor yang mempengaruhi gangguan jiwa : Organobiologik,


psikoedukatif, sosiokultural, spiritual – religius

Pendekatan th/ menganut paham Eklektik - Holistik


PEDOMAN TERAPI GANGGUAN JIWA

TERAPI TERAPI TERAPI SPIRITUAL


TERAPI BIOLOGIS
PSIKOLOGIK SOSIOKULTRAL – RELIGIUS
• Medikamentosa/ • KONSELING • Terapi keluarga • Sesuai dg agama
Psikofarmaka/ • PSIKOTERAPI • Terapi okupasi yang di anut
Psikotropik
• ECT
PENGGOLONGAN PSIKOFARMAKA

• Antipsikosis (major tranquilizer, neuroleptik)


1

• Antineurosis (minor tranqulizer, antansietas)


2

• Psikotogenik (psikotomimetik, psikodisleptik, halusinogenik)


3

• Antidepresi
4
ANTIPSIKOTIK

Obat-obatan “tranquilizer mayor” yang memberikan


penatalaksanaan yang efekif thd sejumlah kasus
penderita psikotik

Farmakokinetik :
▪ Diabsorpsi usus, 90% terikat protein
▪ Kadar tertinggi dalam darah sesudah IM/IV
daripada PO
▪ Waktu paruh 1-2 hari
▪ Sebagian besar disimpa dalam lemak tubuh
JENIS ANTIPSIKOTIK
JENIS – JENIS :
A. GOL POTENSI RENDAH ( dengan dosis > 100 mg/ hari dan efek sedasi kuat)
1. CHLORPROMAZINE
2. THIORIDAZINE
3. LEVOPROMAZINE
B. GOL. POTENSI TINGGI (dengan dosis < 100 mg/ hari dan efek sedasi kurang)
1.FLUFENAZINE
2.TRIFLUOPERAZINE
3. PERPHENAZINE
4. HALOPERIDOL
C. GOL. ATIPIKAL
1. RISPERIDONE
2. CLOZAPINE
INDIKASI ANTIPSIKOTIK
1. Episode Psikotik
2. Gangguan Mood
3. Gangguan Waham
4. Gangguan kepribadian ambang
5. Gangguan Psikotik kibat zat
6. Gangguan Mental Organik
7. Retardasi Mental
8. Gangguan Perkembangan Pervasif
9. Ganggguan Perilaku disrutif
10. Ganggguan Pengendalian Impuls
TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Gejala ekstrapiramidal : turunkan dosis, beri THF


2. Sindroma neuroleptika maligna : stop obat, beri
tindakan simtomatis
3. Hipotensi ortostatik : monitor TD
4. Efek antikolinergik : minum banyak, diet tinggi serat
5. Agranulositosis : isolasi, antibiotik
SEDASI

TARDIVE GEJALA
DYSKINENSIA EKSTRAPIRAMIDAL

EFEK
SAMPING
ANTIKOLINERGIC
PENINGKATAN BB
SIDE EFFECT

PENURUNAN
HIPOTENSI
LIBIDO
Berguna sebagai anticemas dan ketegangan mental

Termasuk minor tranquilizer

Penggunaan dosis tinggi dalam jangka lama dapat


menimbulkan ketergantungan psikik dan fisik.

ANTI ANSIETAS
DAN HIPNOTIK Diazepam Lorazepam
SEDATIF
Bromazepam Clobazam

Alprzolam Klordiazepoksida

Buspiron Hidroksizine
INDIKASI ANTIANSIETAS & HIPNOTIK SEDATIF

1. Gangguan ansietas
2. Meredakan ansietas atau ketegangan karena
situasi tertentu
3. Gejala putus zat akut karena alcohol
4. Meredakan spasme otot
5. Menurunkan ansietas berat agar bisa diberikan
psikoterapi
EFEK SAMPING ANTIANSIETAS & HIPNOTIK
SEDATIF

1. Kelambatan mental, sedasi, vertigo, bingung,


tremor, lelah, sakit kepala, ansietas, insomnia,
kejang, derilium
2. Hipotensi ortostatik, takikardi
3. Mata kabur, midriasis, telinga tinitus
4. Anoreksia, mual, mulut kering, diare,
konstipasi
5. Kulit : rash, dermatitis, pruritus
KONTRAINDIKASI ANTIANSIETAS & HIPNOTIK
SEDATIF

1. Penyakit hati
2. Pasien lansia
3. Penyakit ginjal
4. Glukoma
5. Kehamilan dan menyusui
6. Gangguan pernafasan
7. Reaksi hipersensitif
TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Anjurkan tidk menggunakan alat berbahaya;


menyetir
2. Untuk menghentikan obat harus secara bertahap
3. Monitor ketat pada lansia
4. Hindari penyalahgunaan
5. Pemberian maksimal 100 hari
ANTI DEPRESI
.

TCA (Antidepresan trisiklik)


– Diabsorpsi cepat dari tr. GI
– Dimetabolisme d hepar dieksresi di ginjal
– Waktu paruh beberapa jam sampai dua hri

MAOI(Monoamin oksidase) :
▪ Kemungkinan berhubungan dengan peningkatan NE dan
5-HT SSP
▪ Respon klinisnya 1-4 minggu
ANTI DEPRESI

Indikasi TCA : depresi berat, gangguan bipolar, depresi atau


campuran
Efek samping : antikolinergik side effect, sedasi, hipotensi
orthostatik, insomnia, ruam, peningkatan BB, tremo

• Indikasi Maoi : depresi atipikal, depresi unipolar atau bipolar,


gangguan panik dengan atau tanpa agorapobia, fobia social
• Efek samping MAOI : insomnia, pusing
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT PSIKOTROPIKA

Melakukan pengkajian ( Obat ebelumnya yg dipakai, pemakaian alcohol,riwayat merokok, minum kopi dsb)

Koordinasi terapi modalitas

Memberika obat kepada pasien

Monitor efek obat

Pendkes ttg obat

Maintenance obat

Penelitian tentang obat


Tindakan Keperawatan

1. Bina hubungan saling percaya

2. Jelaskan program pengobatan

3. Jelaskan efek terapi dan efek samping

4. Jelaskna 6 benar penggunaan obat

5. Supervisi pengobatan

6. Tangani efek samping

7. Dorong keluarga mendukung klien


EVALUASI
Perubahan
Efek samping perilaku
Klien dapat Tidak putus Efek terapi
minimal, optimal
bekerjasama obat optimal
tertangani
THANK U VERY MUCH

FOR U'R ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai