Anda di halaman 1dari 17

MANAGEMENT

INTOKSIKASI ALKOHOL,
MARIJUANA, COCAINE,
& OPIOID
Pembimbing :
dr. Adhi Nurhidayat, Sp.Kj

Disusun oleh :
Haryoko Anandaputra
Putri Lathifa
Syahputra Sakyrianto
Menilai gejala intoksikasi
dan putus zat
Test Laboratorium untuk Skala putus Munculnya gejala putus
menentukan substansi yang zat zat berat seperti
berperan pada gambaran kinis delirium, halusinasi,
kejang grandmal,
alkalosis respiratorik,
dan demam

Management

Munculnya gejala putus zat Munculnya gejala putus zat seperti GI


pada 4-12 jam distress, anxiety, irritablitias, peningkatan
pemberhentian konsumsi tekanan darah, takikardi,dan hiperaktivitas
dan berhenti setelah 4 5 fungsi otonom pada gejala putus zat ringan -
hari sedang
Mempunyai riwayat
penggunaan alkohol
berat dan toleransi
yang tinggi
Riwayat delirium
Penggunaan dan pengobatan
obat putus zat alkohol

Menentukan faktor
resiko gejala putus
zat

Detoxifikasi
Dalam pengobatan berulang yang
medis berat gagal
ataupun gangguan
psikiatri
Management Gejala Putus Zat Alkohol Sedang - Berat

Mengembalikan homeostasis
fisiologis

Penggurangan gangguan CNS dengan


benzodiazepine oral

Penggunaan antikonvulsan

Beta bloker dan clonidine sebagai


tambahan pengobatan gejala putus zat

Penggunaan
antipsikotik

Observasi Observasi
munculnya kembali munculnya
gejala gangguan psikiatrik
Management Ketergantungan Alkohol

Pengobatan Mengobati atau mencegah Gangguan


ketergantungan gangguan neurologi psikiatri

Thiamine Dapat
Naltrexone digunakan
Disulpiram antipsikotik
Acamprosate
Vit B complex
50-100 mg/hari iv atau im

Naltrexone 50 mg/hari orally


Disulpiram 250 mg/hari ; range 250 500 mg/hari
Acamprosate 666 mg t.i.d untuk total dosis 1998
mg/hari
CBT
MET

Oriented grups
12 step fasilitatif
terapi

Aftercare maintain
Psikoterapi
Marital & family
Groups therapies terapi

Brief interventions
Behavioral terapi
Psychodinamic
Gangguan Penggunaan
Marijuana
Pencegahan kekambuhan dengan
pendekatan yang menggabungkan intervensi
motivasi dan pengembangan coping skill
mungkin berguna, meskipun membutuhkan
studi lebih lanjut.
Tidak ada farmakoterapi spesifik
Gangguan Penggunaan Kokain

1. Management intoksikasi dan gejala putus zat pada


gangguan penggunaan kokain
Intoksikasi
Intoksikasi kokain biasanya hanya memerlukan perawatan
suportif.
Pasien gelisah yang akut kadang memerlukan efek sedasi
dengan cara pemberian benzodiazepin.

Gejala Putus zat


Gejala yang muncul pada penghentian penggunaan kokain
biasanya , anhedonia dan rasa keinginan untuk menggunakan
zat
Saat ini farmako terapi untuk gejala putus zat pada
penggunaan kokain tidak memberikan hasil yang jelas
Gangguan Penggunaan Kokain
2. Management pada ketergantungan
kokain
Fokus kepada abstinesia
Mengikuti terapi secara teratur terbukti
meningkatkan efektivitas kesembuhan
Pertimbangkan pendekatan spesifik berikut:
CBT (Cognitive-behavioral therapies) yang di
antaranya management kotingensi
12 langkah berorientasi konseling individual narkoba,
yang diantaranya mengikuti Self Help Group
Gangguan Penggunaan Kokain
Untuk pasien yang memiliki
ketergantungan yang lebih berat atau
tidak memberikan respon terhadap
pengobatan psikososial, pertimbangkan
untuk menambahkan pengobatan
farmakologis.
Obat memiliki efektivitas terbatas, tetapi
pemberian topiramate, disulfiram, dan
modafinil menunjukkan hasil yang
memuaskan apabila diberikan dengan terapi
psikososial
Opioid
Tingkat keracunan Indikator Pengobatan
Ringan sampai sedang Mengantuk, kontriksi pupil, Pengobatan khusus biasanya
bicara cadel tidak diperlukan
Overdosis parah Depresi pernapasan, Membutuhkan perawatan rawat
(mungkin berakibat stupor, koma inap atau pengaturan ER.
fatal) Mungkin memerlukan bantuan
ventilator. Gunakan naloxone
untuk membalikkan.
Manajemen sakau
opioid
Memantau sakau dari zat lain
Penggunaan bersamaan atau sakau dari
zat lain (terutama alcohol,
benzodiazepine, atau agen aniolitik atau
obat penenang lainnya) dapat
menyulitkan pengobatan sakau opioid.
Untuk mengontrol gejala sakau
opioid, menstabilkan pasien dengan
methadone atau buprenorphine,
secara perlahan-lahan
Manajemen Ketergantungan
Opioid
Untuk pasien dengan riwayat
berkepanjangan ketergantungan opioid ( >
1 tahun ), mempertimbangkan penyediaan
pengobatan pemeliharaan agonis
Sebagai strategi alternative,
pertimbangkan terapi pemeliharaan
menggunakan naltrexone, antagonis
opioid yang menghalangi jalan efek dari
dosis opioid

Anda mungkin juga menyukai