Farmakoterapi
Gangguan Depresi
di Layanan Primer
Oleh: Dr. dr. Dharmady Agus, Sp.KJ
i. Preferensi pasien.
ii. Riwayat respons terhadap antidepresan.
iii. Riwayat kurangnya respons terhadap pengobatan
non-farmakologis.
● Episode depresif sedang & berat:
● Antidepresan sebagai lini pertama
PEMILIHAN ANTIDEPRESAN
LINI
LINI PERTAMA LINI KEDUA KETIGA
• SSRI ● Tricyclic
• SNRI antidepressant ● RIMA
• Agomelatine (melatonin ● Tetracyclic ● Monoamine
agonis-serotonin ● Quetiapine oxidase inhibitors
antagonist) ● Aripiprazole (MAOI)
• Bupropion (NDRI) ● Trazodone ● Reboxetine
• Vortioxetine (serotonin ● Moclobemide
transporter inhibitor) ● Selegiline
● Levomilnacipran
• Mirtazapine (presynaptic
● Vilazodone
alpha-2 adrenergic
receptors antagonist)
Obat lini kedua dan ketiga:
Efek samping lebih banyak, risiko
interaksi obat lebih besar, dan beberapa
obat memiliki efikasi yang lebih rendah
PEMILIHAN ANTI-DEPRESAN
FUNGSI KOGNITIF GANGGUAN
● SSRI, Bupropion, Duloxetine, Moclobemide, TIDUR
● Agomelatine, Mirtazapine,
Tianeptine → memperbaiki pasien dengan
Trazodone, dan Quetiapine →
disfungsi kognitif.
dampak positif terbesar untuk
● Vortioxetine → dampak positif terbesar
gangguan tidur.TERAPI
RESPONS
pada fungsi eksekutif, kecepatan pemikiran,
TERBAIKMirtazapine,
● Escitalopram,
dan pengontrolan kognitif.
Sertraline, dan Venlafaxine.
● Duloxetine → efek terbesar pada delayed
recall.
NYERI NEUROPATIK
● SNRI (Duloxetine) dapat
memperbaiki nyeri kronis
fibromyalgia dan nyeri neuropati.
Prinsip Manajemen
Farmakoterapi
1. Penilaian klinis terperinci → evaluasi gejala, perilaku bunuh diri, gejala
bipolar, komorbiditas, dan respons pengobatan saat ini.
2. Pertimbangkan pengobatan farmakologis dan non farmakologis
berdasarkan bukti terbaru.
3. Sesuaikan pemilihan obat dengan respons kecocokan pasien.
4. Evaluasi pengobatan (dosis, durasi, respons, dan efek sampingnya).
5. Jika terdapat penyakit fisik → lakukan pemeriksaan penunjang
(pemeriksaan laboratorium, profil lipid, tes fungsi hati, dan
elektrokardiogram).
6. Evaluasi tolerabilitas, keamanan, dan respons awal pengobatan dalam 2
minggu.
Faktor-faktor yang memengaruhi respons
pengobatan Antidepresan
● Usia lanjut.
● Adanya gejala kecemasan.
● Durasi episode depresif yang panjang.
● Episode depresif dengan gejala psikotik:
direkomendasikan penggunaan kombinasi
Antidepresan dan Antipsikotik.
TABEL
RANGKUMAN
ANTIDEPRESAN
ANTIDEPRESAN
TERHADAP RISIKO BUNUH DIRI
● Penggunaan SSRI pada pasien dewasa → menurunkan
risiko bunuh diri >40%, pada lansia >50%.
● Antidepresan pada remaja → dapat meningkatkan risiko
percobaan bunuh diri.
a. Penggunaan SSRI pada remaja → meningkatkan
risiko percobaan bunuh diri 1.92 kali (hasil studi
observational).
b. Tidak ada perbedaan risiko bunuh diri antara
golongan anti-depresan pada remaja.
EFEK SAMPING SERIUS LAINNYA