PENDAHULUAN
BUKU PERTAMA
Lingkup Pemberlakuan
Berlaku untuk pengelolaan rantai suplai di
lingkungan Kontraktor KKS Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi di wilayah
Negara Republik Indonesia.
2.
Lingkup Pengaturan
Mencakup
pengaturan
Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa, Pengelolaan Aset,
Kepabeanan serta Pengelolaan Proyek,
termasuk pengaturan tentang Manajemen
Penyedia Barang/Jasa dan pedoman untuk
Pendayagunaan Produksi dan Kompetensi
Dalam
Negeri
serta
Pengendalian/
Penyelesaian Perselisihan.
Efektif,
Efisien,
Kompetitif,
Transparan
Adil
6.
7.
Bertanggung Jawab
Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan
nasional
Berwawasan lingkungan
8.
ETIKA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
1.
2.
KEWENANGAN
KEWENANGAN PELAKSANAAN PENGADAAN
BAGIAN I
BUKU KEDUA
10
TAHAP PERENCANAAN
11
12
Rencana
Pengadaan
Proses
Pengadaan
Rencana
Kegiatan
Keputusan
Pengadaan
Usulan
A FE
Persetujuan
AFE
Pelaksanaan
Kegiatan
12
13
14
14
Bab
I - 2.
15
Bab
I - 2.
16
Bab
I - 3.
Pengadaan
Jasa
Konsultansi
Pengadaan
Jasa Lainnya
17
17
Bab
I - 3.
Pengadaan
Barang
18
18
Bab
I - 3.
Siklus Pengadaan
Perencana
an
Dokumen
Pengadaa
n & Susun
HPS/OE
Pendaftar
an
Penilaian
Kualifikasi
Calon
Peserta
Pengumu
man Hasil
Pengadaa
n
Evaluasi
Penawara
n
Pemasuka
n
Penawara
n
Pemberian
Penjelasan
Pelaksana
an
Pekerjaan
Penyeraha
n
Barang/Ha
sil
Pekerjaan
Penunjuka
n
Pemenang
Kontrak
19
20
PENGUMUM
AN
PENDAFTAR
AN
(PRAKUALIFIKASI)
PENGAMBIL
AN
DOKUMEN
PENGADAA
N
PEMBUKAA
N
PENAWARA
N
PEMASUKA
N
PENAWARA
N
(PROTES)
PEMBERIAN
PENJELASAN
EVALUASI
ADMINISTRA
TIF
EVALUASI
PENAWARA
N TEKNIS
EVALUASI
PENAWARA
N HARGA
(PASCA
KUALIFIKASI)
PENUNJUKA
N
PEMENANG
SANGGAHA
N
PENETAPAN
PEMENANG
NEGOSIASI
20
PEMBERIA
N
PENJELAS
AN
PENGUMU
MAN
PENDAFTA
RAN
(PRA
KUALIFI
KASI)
EVALUASI
TEKNIS
EVALUASI
ADMINIS
TRASI
PEMBUKA
AN
SAMPUL 1
PEMASUK
AN PE
NAWARAN
(PROTES)
PENGUMU
M AN
HASIL
EVALUASI
TEKNIS
(SANGGAH
AN)
PEMBUKA
AN
SAMPUL 2
EVALUASI
HARGA
(PASCA
KUALIFI
KASI)
(SANGGAH
AN)
PENGUMU
MAN
CALON
PEMENAN
G
PENETAPA
N CALON
PEMENAN
G
PENUNJUK
AN
PEMENAN
G
21
21
PEMBERIA
N
PENJELAS
AN
PENGUMU
MAN
PENDAFTA
RAN
(PRA
KUALIFI
KASI)
EVALUASI
TEKNIS
EVALUASI
ADMINIS
TRASI
PEMBUKA
AN
SAMPUL
TAHAP-1
PEMASUKA
N
PENAWARA
N TAHAP-1
(PROTES)
(SANGGAH
AN)
PEMASUK
AN
PENAWAR
AN TAHAP2
PEMBUKA
AN
SAMPUL
TAHAP-2
EVALUASI
HARGA
(SANGGAH
AN)
PENGUMU
MAN
CALON
PEMENAN
G
PENETAPA
N CALON
PEMENAN
G
(PASCA
KUALIFI
KASI)
PENGUMU
M AN
HASIL
EVALUASI
TEKNIS
PENUNJUK
AN
PEMENAN
G
22
22
Kegiatan Pengadaan
Yang Memerlukan Persetujuan BPMIGAS
TAHAP
EKSPLORASI
Tahap Pengadaan
Rencana
Pengadaan
Penetapan
Pemenang
Penambahan
Lingkup
Kerja/
Perpanjanga
n Jangka
Waktu
Kontrak
(PLK / PJWK)
1. Berwenang
melaksanaka
n&
mengambil
keputusan
dalam
kegiatan
pengadaan
barang/jasa.
2. Tatacara
pengadaan
harus
mengikuti
tatacara
yang diatur
dalam
pedoman ini.
Pembatalan dan/atau
2013
pemutusan
SKK Migas Alldini
rights Kontrak
reserved
Bab II
1. & 2.
TAHAP BERPRODUKSI
Nilai
Rp.
US$
> Rp.50
miliar
> US$5
juta
> Rp.50
miliar
> US$5
juta
Jenis Kegiatan
Semua Jenis
Kegiatan
Proyek
Konstruksi
terintegrasi
(EPC/EPCI) atau
Pemboran
(Drilling)
Nilai awal
Kontrak
>
Rp.50 miliar atau
> US$5 juta
> Rp.50
miliar
> US$5
juta
Menjadi
> Rp.50
miliar
Menjadi
> US$5
juta
Semua Jenis
Kegiatan
> Rp.50
miliar
23
> US$5
juta
Semua Jenis
Kegiatan
R
A
B
23
Kewenangan
1. Tata cara pengadaan harus mengikuti tata cara pengadaan
yang diatur dalam pedoman ini.
BA
RU
BA
RU
24
24
Bab II
1. & 2.
Pengawasan
1. BPMIGAS melaksanakan pengawasan secara current dan post audit atas
pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan KKKS.
2. Apabila berdasar hasil audit final yang dilakukan oleh BPMIGAS dan/atau
auditor Pemerintah ditemukan bahwa:
a.
b.
maka:
1) Kontraktor KKS diberi surat peringatan oleh BPMIGAS.
2) Pejabat Berwenang, pekerja fungsi Pengguna Barang/Jasa, pekerja
25
Bab II
3.
Kemahalan Harga
120
115
110
HARGA PASAR WAJAR
105
HPS/OE
NILAI KONTRAK
100
95
90
TIDAK KEMAHALAN
KEMAHALAN HARGA
TIDAK KEMAHALAN
KEMAHALAN HARGA
Kemahalan harga
dapat berupa:
1. Penetapan dasar harga dalam penyusunan HPS/OE yang lebih tinggi dari
110% dibanding harga yang wajar berlaku di pasar, berdasar ketentuan
dalam penyusunan HPS/OE, kecuali apabila kemudian harga yang
disepakati dalam Kontrak dapat dibuktikan memenuhi kriteria kewajaran;
dan/atau
2. Penetapan harga Kontrak > HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi,
berdasar ketentuan dalam penyusunan HPS/OE dan/atau pelaksanaan
negosiasi.
26
26
Bab II
3.
27
Bab III
1.
Komponen Dalam
Negeri
1. Komponen dalam negeri terdiri dari komponen dalam negeri barang dan
komponen dalam negeri jasa.
2. Komponen dalam negeri barang adalah:
a. bahan baku dan bahan pembantu langsung yang dihasilkan atau dibuat di
dalam negeri, ditambah biaya rancang bangun dan pengerjaan sampai
dengan menjadi barang jadi yang dilakukan di dalam negeri, atau
b. barang yang dihasilkan atau dibuat di dalam negeri yang digunakan dalam
proses pengerjaan pekerjaan Jasa Pemborongan.
3. Komponen dalam negeri jasa adalah jasa yang berasal dari dalam negeri, yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan di dalam negeri
berupa antara lain biaya penggunaan peralatan, barang habis pakai, sarana
pendukung, buah pikiran, rancang bangun, perangkat lunak dan tenaga kerja
termasuk tenaga ahli yang berasal dari dalam negeri.
4. Pajak keluaran sebagai konsekuensi dari terjadinya transaksi jual beli, biaya
transportasi (termasuk biaya kemasan, pengepakan, asuransi dan
penanganan/handling) dalam rangka penyerahan barang pesanan, keuntungan
dan biaya lain yang bukan merupakan komponen langsung dalam memproduksi
barang atau menyelesaikan pekerjaan jasa bukan komponen dalam negeri.
5. Barang impor yang dijual di dalam negeri atau dijual oleh perusahaan dalam
negeri bukan merupakan Produksi Dalam Negeri dan bukan komponen dalam
negeri.
6. Tenaga kerja asing (TKA) walaupun berdomisili di Indonesia bukan merupakan
komponen dalam negeri.
28
28
Bab III
2.
BA
TKDN
barang
Bab III
3.
TKDN jasa
TKDN
gabungan
29
BA
Pembuatan
Peralatan
Perusahaan Dalam
Negeri
Warga Negara
Indonesia
Perusahaan Nasional,
> 50% saham dimiliki
WNA
Perusahaan Asing
Warga Negara Asing
75%
0%
30
Bab III
3.
2.
3.
31
a.
b.
31
Bab III
3.
DAFTAR BARANG/JASA
PRODUKSI DALAM NEGERI
Barang kebutuhan operasional Kontraktor KKS terdiri dari:
32
Bab III
4.
1.
2.
3.
4.
5.
DAFTAR BARANG/JASA
PRODUKSI
DALAM
NEGERI
Pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa khususnya dalam rangka
mengutamakan penggunaan barang Produksi Dalam Negeri dan
mengutamakan pemanfaatan jasa dalam negeri, menggunakan Buku
Apresiasi Produksi Dalam Negeri (buku APDN), yang diterbitkan oleh
instansi pemerintah yang membidangi industri minyak dan gas bumi.
Kontraktor KKS wajib menggunakan buku APDN tersebut sebagai acuan
untuk menetapkan strategi pengadaan serta menetapkan persyaratan
dan ketentuan pengadaan.
Dalam hal diperoleh fakta yang meyakinkan bahwa kapasitas produksi di
dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan pada suatu saat yang
bersamaan, kekurangannya dapat dipenuhi dengan melakukan
pengadaan dari sumber luar negeri.
Dalam hal satu atau beberapa jenis barang diketahui telah diproduksi di
dalam negeri namun belum tercantum dalam Buku APDN, maka proses
pengadaan dilakukan mengikuti pola memaksimalkan atau
memberdayakan barang Produksi Dalam Negeri.
Daftar Jasa Dalam Negeri digunakan sebagai acuan dalam menetapkan
persyaratan minimum yang harus dipenuhi oleh peserta pengadaan jasa
pemborongan, jasa lainnya atau jasa konsultansi.
33
Bab III
4.
34
Bab III
4.
1.
Program Peningkatan
Penggunaan Barang/Jasa
BPMIGAS dan Kontraktor KKS melakukan penelitian bersama untuk
Produksi
Dalam Negeri
memperluas dan memutakhirkan
buku APDN.
35
35
BA
36
36
PENGUTAMAAN
Barang Produksi Dalam Negeri
Kriteri
a
Tata
Cara
Pengadaan
Wajib
Menggunakan
Memaksimalka
n
Salah satu
pabrik
mencapai:
(TKDN +
BMP)
40%
Kebutuhan
Utama E &
P
Salah satu
pabrik
mencapai:
Utama:
25%
(TKDN +
BMP) < 40%
Pendukung:
TKDN
25%
Pada
dasarnya
menggunak
anmetode
37
Pelelangan
2013 SKK Migas All rights
reserved
Memberdayakan
Tidak Memperhitungkan
37
Bab III
6.
Memaksimalkan
Memberdayakan
Pelelangan Terbatas
Pabrikan
Pabrikan
Pabrikan
Dalam
Dalam
Dalam
Negeri
Negeri
Negeri
Agen
Agen
Agen
Tunggal
Tunggal
Tunggal
Sert TKDN TKDN 10% TKDN 5%
15%.
Tidak Memperhitungkan
Pelelangan
Umum
Penyedia
Barang/Jasa
Bab III
6.
Semua
38
Rp 1 milyar
(
US$100,000.-)
Nilai
Evaluas
i Harga
berdayakan
NA
NA
NA
NA
perhitungkan
Pelelangan Umum
Penyedia
Barang/
Jasa
TKDN
10%
Penyedia
Penyedia
Barang/Jasa Barang/Jasa
TKDN 5%
Rp1 milyar
(> US$100,000.-)
Menerapka
n sistim
preferensi
harga
Rp 1 milyar
(US$100,000.)
Bab III
6.
2013 SKK Migas All rights
reserved
39
WAJIB MENGGUNAKAN
BARANG PRODUKSI DALAM NEGERI
RENCANA
PENGADAAN
PRODUKSI
INDONESIA
MEMAKS
IMAL
KAN
MEM
BERDA
YAKAN
40
Ya
(TKDN +
BMP)
40%
Ya
WAJIB
MENGGUNAKAN
BARANG DALAM
NEGERI
PELELANGAN
TERBATAS
MENGUNDANG
SEMUA PABRIK
D.N TERDAFTAR
DALAM APDN
TKDN 15%
Tdk
PELELANGAN
UMUM
PABRIKAN DN
TKDN 10%
EVALUASI ATAS
PENAWARAN
YANG MASUK
MENDAFTAR
3
Ya
PENAWARAN
MASUK
3
Ya
HARGA
HPS/OE
Ya
Tdk
GAGAL?
Tdk
Ya
PEMILIHAN /
PENUNJUKAN
LANGSUNG
KEPADA
PENAWARAN
YANG MASUK
NEGOSIASI
BERTAHAP
Tdk
PENAWARAN
MASUK
=2
Tdk
Ya
PEMILIHAN
LANGSUNG
HARGA
HPS/OE
Tdk
Ya
HARGA
HPS/OE
NEGOSIASI
BERSAMAAN
PENUNJUKAN
LANGSUNG
40
HARGA
HPS/OE
Tdk
Ya
Ya
KEPUTUSAN
PEMENANG
PENGADAAN
Tdk
Pengadaan Jasa
Mengutamakan keikutsertaan Perusahaan Dalam Negeri dan
dapat diikuti oleh Perusahaan Nasional:
Perusahaan Dalam Negeri dapat membentuk konsorsium
dengan Perusahaan Dalam Negeri lainnya atau dengan
Perusahaan Nasional.
Perusahaan Dalam Negeri atau konsorsium Perusahaan
Dalam Negeri dengan Perusahaan Nasional dapat bekerja
sama dalam bentuk konsorsium atau men-subkontrak-kan
sebagian pekerjaan kepada Perusahaan Asing.
2. Perusahaan Dalam Negeri atau konsorsium Perusahaan Dalam
Negeri wajib mengerjakan minimal 30% berdasar ukuran nilai
Kontrak.
3. Minimal 50% pelaksanaan fisik Jasa Pengerjaan berdasarkan
ukuran nilai Jasa Pengerjaan harus dikerjakan di wilayah
negara Republik Indonesia.
4. Perusahaan dalam Negeri diberikan Preferensi Status
Perusahaan.
1.
41
41
Bab III
7.
Pengadaan Jasa
5. Penyedia Jasa harus mengutamakan penggunaan sub kontraktor yang
berstatus Perusahaan Dalam Negeri.
6. Dalam hal tidak ada satupun Perusahaan Dalam Negeri yang
mendaftarkan diri, proses dilanjutkan dengan hanya mengikutsertakan
Perusahaan Nasional. Perusahaan Nasional dapat bekerjasama dengan
Perusahaan Asing dalam bentuk Konsorsium atau mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan kepada Perusahaan Asing, dengan ketentuan:
Dalam hal dilakukan Konsorsium dengan Perusahaan Asing,
Perusahaan Nasional wajib melaksanakan pekerjaan dengan nilai
minimal 30% berdasar ukuran nilai Kontrak.
Minimal 50% Jasa Pengerjaan berdasarkan ukuran nilai Jasa
Pengerjaan harus dikerjakan di wilayah negara Republik Indonesia.
7. Dalam pelaksanaan pengadaan jasa yang bernilai Rp1 milyar, atau
US$100,000.00:
. evaluasi harga dilakukan dengan cara membandingkan harga
penawaran dari peserta pengadaan tanpa memperhitungkan
preferensi harga.
. Peserta pengadaan harus mencantumkan pernyataan TKDN dalam
penawaran yang disampaikan.
42
42
Bab III
7.
PENGADAAN JASA
RENCANA
PENGADAAN
PELELANGAN
UMUM:
1. MENGUTAMAKAN
KEIKUTSERTAAN
PERUSAHAAN
DALAM NEGERI
DAN DAPAT
DIIKUTI OLEH
PERUSAHAAN
NASIONAL
2. DENGAN
KOMITMEN:
. PENCAPAIAN TKDN
35%
. 30% DIKERJAKAN
PERUSAHAAN
DALAM NEGERI
. 50% DILAKSANA
KAN DI INDONESIA
30%
OLEH
PERSH
DALAM
NEGERI
Tdk
Ya
Ya
50% DI
INDONE
SIA
Tdk
PERSETUJUAN
BPMIGAS
Tdk
PERPANJANG
MASA DAFTAR,
TURUNKAN
SYARAT
Ya
TKDN
35%
Ya
PEMASUKAN
PENAWARAN
43
2013 SKK Migas All rights
reserved
NILAI
> Rp50M /
>US$5JT
43
Tdk
SESUAI
KOMIT
MEN
Tdk
Ya
EVALUASI TEKNIS
& HARGA
GUGUR
UNTUK
KONDISI
TERTENTU
SAJA
PENGADAAN JASA
RENCANA
PENGADAAN
PELELANGAN
UMUM:
UNDANG
PERUSAHAAN DALAM
NEGERI DAN DAPAT
DIIKUTI PERUSAHAAN
NASIONAL
TKDN 35%
Ya
PERPANJANG
MASA DAFTAR,
KONDISI
TERTEN
TU
DANA BANK
BUMN 10%
Ya
DAFTAR
3
NILAI
> Rp50M /
> US$5JT
Ya
DAFTAR
=2
TKDN 30%
Ya
PENUNJUKAN
LANGSUNG
Tdk
Tdk
Ya
LAPOR KE
BPMIGAS
Tdk
Tdk
PEMILIHAN
LANGSUNG
PELELANGAN
ULANG:
Ya
DAFTAR
3
DAFTAR
3
Ya
DAFTAR
=2
Ya
DAFTAR
=1
Tdk
Tdk
PERPANJANG
MASA DAFTAR
[ (TKDN < 30%) +
(10% DANA BANK
BUMN) ] 30%
Tdk
PERPANJANG
MASA DAFTAR
TURUNKAN
PERSYARATAN
[ (TKDN < 30%) +
(10% DANA BANK
BUMN) ] 15%
PEMASUKAN &
EVALUASI
PENAWARAN
44
PENGADAAN JASA
1. Apabila pelelangan ulang mengalami kegagalan dan diketahui secara luas
bahwa persyaratan TKDN dll tidak mungkin dapat dipenuhi, dapat dilakukan
perpanjangan masa pendaftaran pelelangan ulang dengan menurunkan
persyaratan. Dapat dilakukan apabila:
Tidak ada satupun warga negara Indonesia atau Perusahaan Dalam Negeri
yang memiliki peralatan utama yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan dimaksud; atau
Tidak ada satupun Perusahaan Dalam Negeri yang mampu atau memiliki
teknologi untuk mengerjakan pekerjaan terkait; atau
Tidak ada fasilitas pengerjaan di Wilayah RI; atau
Barang kebutuhan utama yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
jasa dimaksud belum diproduksi di Indonesia; atau
Tenaga kerja spesialis atau superspesialis yang dibutuhkan belum tersedia
di Indonesia.
2. Persyaratan:
TKDN, pelaksanaan oleh Perusahaan Dalam Negeri dan/atau pelaksanaan
di Indonesia 5% terhadap nilai Kontrak.
Harus bersedia menggunakan dana Bank BUMN/BUMD sebesar maksimal
10% terhadap nilai Kontrak; berupa Surat Pernyataan dari Bank
Bersangkutan, menjadi kelengkapan Penawaran Teknis.
Penjumlahan persentase komitmen pencapaian TKDN TKDN, pelaksanaan
oleh Perusahaan Dalam Negeri dan/atau pelaksanaan di Indonesia dengan
persentase pendanaan dari bank BUMN/BUMD (15% * nilai Kontrak).
45
45
Bab III
7.
R
BA
Paket <
US$200juta
Peserta
Persyaratan
Persyaratan
Kerjasama
Perusahaan Dalam
Negeri dapat
melakukan
konsorsium dengan
Perusahaan Nasional
Leader
Perusahaan Dalam
Negeri
Sub Kontrak Ke
Perusahaan
46 Asing
2013 SKK Migas All rights
reserved
BA
Peserta
Persyaratan
Kerjasama oleh
Perusahaan
Dalam Negeri
Leader
Sub Kontrak Ke
Perusahaan
Asing
47
2013 SKK Migas All rights
reserved
Sedapat Mungkin
Perusahaan
Dalam Negeri
Pernyataan TKDN
1. Apabila peserta menawarkan barang dengan TKDN 25% bagi peserta
pengadaan barang wajib dipergunakan yang menyatakan memiliki atau
akan menawarkan barang dengan pencapaian TKDN 15%., harus
dibuktikan dengan:
1) Sertifikat TKDN yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang
membidangi perindustrian; atau
2) Telah tercantum dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi
Dalam Negeri yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang
membidangi perindustrian; atau
3) Telah tercantum dalam Buku Apresiasi Produksi Dalam Negeri (APDN)
yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang membidangi industri
minyak dan gas bumi.
2. Dalam hal TKDN barang dinyatakan 25%, namun berbeda dengan
yang tercantum dalam buku APDN:
1) harus dapat dibuktikan dengan sertifikat yang diterbitkan oleh
instansi pemerintah yang membidangi perindustrian.
2) Data dalam sertifikat tersebut digunakan sebagai dasar penentuan
TKDN dari barang yang ditawarkan atau diserahkan.
3) Apabila tidak dapat dibuktikan, pernyataan TKDN terkait diabaikan.
48
48
Bab III
8.
49
49
Bab III
8.
1.
50
Bab III
8.
51
Bab III
8.
Pernyataan TKDN
1. Jasa Pemborongan:
1) Persentase dan nilai komponen dalam negeri barang dan jasa harus
dinyatakan secara terpisah.
2) Apabila peserta pengadaan menyatakan TKDN kumpulan unsur barang
mencapai 25%, harus dilengkapi dengan daftar jenis-jenis barang yang
TKDN-nya mencapai 25% atau lebih.
2. Dalam hal tidak memperhitungkan TKDN, Penyedia Barang/Jasa yang
menawarkan barang atau jasa dalam negeri harus menyatakan dalam
penawaran harga persentase dan nilai TKDN secara self assessment dalam
batas kewajaran tanpa diharuskan mengisi formulir Penghitungan TKDN.
3. Pernyataan TKDN ditandatangani oleh pimpinan Penyedia Barang/Jasa di atas
meterai, dilengkapi dengan pernyataan yang menjamin kebenaran
perhitungan TKDN dan didukung dengan rincian.
4. Apabila penghitungan persentase TKDN atau penjumlahan nilai komponen
biaya dalam rincian yang tercantum dalam formulir SC-12A atau SC-12B atau
SC-12C salah:
1) Dilakukan koreksi aritmatik;
2) Unsur-unsur biaya yang telah tercantum tidak boleh diubah.
5. Apabila angka TKDN dalam surat penawaran berbeda dengan yang tertera
dalam rincian, maka angka yang tertera dalam rincian (Form SC-12 A/B/C)
digunakan sebagai dasar evaluasi.
52
52
Bab III
8.
Pernyataan TKDN
1. Formulir isian pernyataan TKDN menggunakan formulir SC-12,
terdiri dari:
a. Formulir SC-12A dipergunakan pada pengadaan barang yang
akan diserahkan tanpa tambahan kegiatan jasa perakitan atau
pemasangan di tempat penyerahan.
b. Formulir SC-12B dipergunakan pada pengadaan Jasa Lainnya
atau Jasa Konsultansi.
c. Formulir SC-12C dipergunakan pada pengadaan gabungan
barang dan jasa, meliputi pengadaan:
.barang berikut jasa perakitan dan/atau pemasangan; atau
.barang pesanan yang harus dipabrikasi terlebih dahulu;
atau
.Jasa Pemborongan.
2. Dalam hal jumlah jenis (item) barang dan/atau pekerjaan lebih
dari 1, harus dilengkapi dengan daftar/tabel perhitungan TKDN
yang isi pada tiap jenis (item) berisi data-data yang harus ada,
sama seperti pada formulir SC-12.
53
53
Bab III
8.
Pernyataan TKDN
Tahap Pengadaan
Penawaran
Administratif &
Teknis
Penawaran
Harga
Sistem Pemasukan
2 Sampul
Sistem Pemasukan
2 Tahap
Persentase
TKDN yang
54
dinyatakan dalam
penawaran harga
pada dasarnya
harus sama
dengan hasil
kesepakatan
dalam negosiasi
54teknis
Keterangan
Dilengkapi
dengan
perincian TKDN
pada setiap
jenis/kelompok/
bagian
pekerjaan.
Komponen Biaya
(a)
Bahan Material
Langsung
III
US$
(c)
(d=b+c)
(e=b/d)
42.075.000,0
4.765.000,00 46.840.000,00
0
12.475.000,0
0
US$ 1.012.000,00
IV
JUMLAH BIAYA (V +
VI)
2013 SKK Migas All rights
VII
reserved
0,00
0,00 1.012.000,00
834.500,00
865.700,00 13.340.700,00
834.500,00
56.396.500,0
62.027.200,0
5.630.700,00
90,92%
0
0
VI
US$
US$
(b)
TKDN
Rp/US$
II
US$
US$
US$
55
4.341.904,00
66.369.104,0
0
(a)
KOMPONEN BIAYA
A.
Material Terpakai
II
III
US$ 4.285.500,00
Personil/Konsultan
reserved
US$ 2.755.500,00
US$
3.765.000,0
4.285.500,0
8.050.500,00 53,23%
0
0
US$ 6.550.000,00
IV Manajemen
675.000,00
6.550.000,0
345.000,00 6.895.000,00 95,00%
0
2.755.500,0
0
1.467.500,0
2.142.500,00 31,51%
0
56
675.000,00
PT Segala Bangsa
Perincian Nilai Biaya
Komponen
Dalam
Negeri
A. KOMPONEN BIAYA
(a)
Komponen
Luar Negeri
Rp/US$
(c)
(b)
I. Barang
Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN)
TOTAL
%
(e=b/d)
(d=b+c)
30,400,500.0 12,750,000.0
43,150,500.00
0
0
Peralatan Terpasang US$
0.00
0,00
0,00
Material Terpakai
US$
Rp/US$
(f=d*e)
30,400,500.0 12,750,000.0
43,150,500.00
0
0
30,400,500.
00
00,00
70.45%
0
30,400,500.
00
70.45%
II. Jasa
Personil/Konsultan
64.51%
0.93%
365,000.00 2,640,000.00
86.17%
100,800.00
685,300.00
10,908,800.0
Sub Jumlah II US$ 9,369,000.00
20,277,800.00
0
85.29%
57
2013 SKK Migas All rights
JUMLAH BIAYA
reserved
US$
584,500.00
57
39,769,500.0 23,658,800.0
46.20%
6,444,500.0
0
65,000.00
2,275,000.0
0
584,500.00
9,369,000.0
0
39,769,500.
TKDN *
15%
2,5%
TERHADAP
HE-TKDN
BARU
58
TKDN * 7,5%
7,5% PERUSAHAAN D.N.
50% DIKERJAKAN
PERUSAHAAN D.N.
50% DIKERJAKAN DI
INDONESIA
5,0% KONSORSIUM
PERUSAHAAN D.N. dg
PERUSAHAAN NASIONAL
atau dg PERUSAHAAN
ASING.
LEADER PERUSAHAAN
D.N
50% DIKERJAKAN
PERUSAHAAN D.N.
50% DIKERJAKAN DI
INDONESIA
58
Bab III
9.
BAGIAN II
59
59
TAHAP PENGADAAN
60
Strategi Pengadaan
1. Strategi pengadaan barang/jasa dinyatakan dalam bentuk Kebijakan
penyusunan paket pekerjaan termasuk penetapan paket pengadaan,
pengutamaan penggunaan barang/jasa Produksi Dalam Negeri,
penetapan sumber barang/jasa dan penetapan jenis Kontrak.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dapat dipergunakan jenis Kontrak yang
sesuai berdasarkan pertimbangan:
masa perjanjian,
cara pembayaran, maupun
bentuk perikatan.
3. Penetapan strategi Kontrak antara lain mempertimbangkan:
nilai pemakaian barang/jasa yang dibutuhkan,
risiko terhadap operasi,
kondisi pasar,
keseimbangan hak dan kewajiban antara Kontraktor KKS dan
Penyedia Barang/Jasa,
pemberian kesempatan kepada Perusahaan Dalam Negeri untuk
berpartisipasi.
4. Dalam pembuatan Kontrak dapat menggabungkan beberapa bentuk
Kontrak sesuai kebutuhan dengan pertimbangan:
efektifitas pencapaian target pekerjaan, maupun
efisiensi biaya.
61
61
Bab IV
Rencana Pengadaan
62
Bab IV
1.
Penyusunan Paket
Pengadaan
63
Sumber Pengadaan
64
Bab IV
3.
dipisahkan.
Khusus untuk pengadaan barang, jumlah (volume) harus dipasok secara
penuh sesuai yang tercantum dalam Kontrak, namun dimungkinkan untuk
diserahkan secara bertahap (partial delivery).
Masa pelaksanaan Kontrak dapat melebihi dari 1 tahun anggaran.
Kontrak Tahun Tunggal
Yaitu Kontrak pengadaan paket pemasokan barang atau pelaksanaan
pekerjaan jasa yang masa pelaksanaannya tidak melebihi 1 tahun
anggaran.
Masa berlaku Kontrak akan berakhir dalam periode tahun anggaran.
Kontrak Tahun Jamak
Yaitu Kontrak pengadaan dengan jenis barang atau jasa yang pada
dasarnya sama namun diserahkan atau dikerjakan secara bertahap dan
terus menerus, yang masa pelaksanaannya melebihi 1 tahun anggaran.
Pada akhir masa Kontrak dimungkinkan adanya sisa jumlah (volume)
barang/jasa yang belum dipasok atau dikerjakan.
Masa berlaku Kontrak akan berakhir apabila waktu atau volume yang
ditetapkan dalam Kontrak telah habis.
Dimungkinkan untuk memperpanjang masa Kontrak sampai dengan
habisnya jumlah (volume) barang/jasa yang tertera dalam Kontrak,
maksimal 2 tahun.
65
65
Bab IV
4.
1.
66
Bab IV
4.
67
67
Bab IV
4.
68
68
Bab IV
4.
d.
e.
69
69
Bab IV
4.
2.
70
Bab IV
4.
4.
71
71
Bab IV
4.
5.
g.
h.
72
72
6.
73
73
Bab IV
4.
6.
74
74
Bab IV
4.
75
75
6.
76
a)
b)
c)
d)
e)
f)
76
Penyampaian Rencana
Pengadaan
77
Bab V
2.
Penyampaian Rencana
1. BPMIGAS harus sudah menyampaikan persetujuan atau
penolakannya paling lambat 10 hk terhitung
sejak tanggal
Pengadaan
penerimaan dokumen secara lengkap.
a. Tidak termasuk waktu yang diperlukan oleh Kontraktor KKS untuk
melengkapi permintaan penjelasan tambahan.
b. BPMIGAS dapat memberitahukan kepada Kontraktor KKS bahwa
waktu penelitian memerlukan waktu yang lebih lama dari waktu
standar 10 hk .
c. Apabila sampai dengan batas akhir masa 10 hk atau jumlah
waktu lain yang diberitahukan oleh BPMIGAS, dokumen yang
disampaikan tidak lengkap dan/atau tidak sesuai, maka
Kontraktor KKS harus menyampaikan ulang rencana pengadaan.
2. Persetujuan BPMIGAS berlaku untuk jangka waktu selama 60 hari
kalender terhitung setelah tanggal surat persetujuan tersebut.
Kontraktor KKS dapat mengajukan permintaan 1 kali perpanjangan
dengan waktu 30 hari kalender.
3. Kontraktor KKS dapat melanjutkan proses pengadaan apabila
setelah batas akhir waktu persetujuan, BPMIGAS tidak memberikan
jawaban.
78
78
Bab V
2.
1.
2. Tanggungjawab:
a. Bertanggungjawab atas terselenggaranya pengadaan barang/jasa sesuai
dengan prinsip dasar dan etika bisnis pengelolaan rantai suplai.
b. Memaksimalkan penggunaan produksi dan kompetensi dalam negeri.
3. Larangan:
Menetapkan spesifikasi barang/jasa, kriteria, persyaratan atau prosedur
pengadaan yang mengarah untuk memberikan keuntungan tertentu kepada
1 calon Penyedia Barang/Jasa dan/atau pihak tertentu, dan/atau
melakukan tindakan lain yang dapat dikategorikan sebagai tindakan
Pertentangan Kepentingan (conflict of interest);
b. Menjadi anggota Panitia Pengadaan/Tim Internal untuk lingkup pekerjaan
dalam hal pejabat yang bersangkutan memiliki kewenangan untuk:
1) menetapkan Panitia Pengadaan/Tim Internal;
2) menetapkan/menunjuk pemenang pengadaan.
a.
79
79
Bab VI
1.
1.
PERSYARATAN
a. Mematuhi prinsip dasar pengelolaan rantai suplai dan etika bisnis
pengelolaan rantai suplai;
b. Menandatangani dan mematuhi pakta integritas atau pakta sejenis sesuai
ketentuan yang berlaku di lingkungan masing-masing Kontraktor KKS.
3. TANGGUNGJAWAB
a. Bertanggungjawab atas perencanaan kebutuhan, pengelolaan dan
pemanfaatan barang/ jasa secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip
dasar dan etika bisnis pengelolaan rantai suplai.
b. Memaksimalkan penggunaan produksi dan kompetensi dalam negeri.
4. LARANGAN:
a. Menetapkan spesifikasi barang/jasa, kriteria dan persyaratan dalam
dokumen pengadaan yang mengarah kepada upaya menghindarkan
penggunaan barang/jasa Produksi Dalam Negeri.
b. Menetapkan spesifikasi barang/jasa, kriteria dan persyaratan dalam
dokumen pengadaan yang mengarah untuk memberikan keuntungan
tertentu kepada 1 calon Penyedia Barang/Jasa dan/atau pihak tertentu,
dan/atau melakukan tindakan lain yang dapat dikategorikan sebagai
tindakan pertentangan kepentingan (conflict of interest);
c. Mempengaruhi jalannya proses pengadaan baik di dalam maupun di luar
lingkup organisasi Kontraktor KKS yang dapat dikategorikan sebagai
tindakan pertentangan kepentingan (conflict of interest);
2.
80
80
Bab VI
2.
4.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
81
81
Bab VI
2.
1.
82
82
Bab VI
3.
3.
83
Bab VI
3.
84
84
4.
Pelaku Pengadaan:
Panitia Pengadaan / Tim Internal
KONTRAKTOR KKS DALAM TAHAP EKSPLORASI:
Ketua harus berstatus pekerja waktu tidak tertentu (PWTT) dan dapat
dijabat oleh pekerja berkewarga-negaraan asing;
b. Sekretaris dan anggota harus berkewarganegaraan Indonesia dan dapat
berstatus pekerja waktu tidak tertentu (PWTT) atau pekerja waktu tertentu
(PWT) dari Kontraktor KKS yang bersangkutan.
c. 2/3 dari jumlah anggota, termasuk ketua dan sekretaris harus telah
mengikuti pelatihan dan memiliki sertifikat pengadaan industri perminyakan
di Indonesia yang diterbitkan oleh BPMIGAS atau badan lain yang ditunjuk
oleh BPMIGAS.
5. Panitia Pengadaan terdiri dari sekurang-kurangnya 5 orang anggota tetap dan
harus gasal, terdiri dari:
a. Ketua merangkap sebagai anggota;
b. Sekretaris merangkap sebagai anggota, berasal dari fungsi pengadaan;
c. Anggota dari fungsi hukum;
d. Anggota dari fungsi perencana pekerjaan;
ditambah minimal 1 (satu) anggota dari:
e. Fungsi keuangan;
f. Fungsi pengguna;
g. Fungsi lainnya sesuai kebutuhan.
6. Untuk menjaga kesinambungan dan kelancaran proses, anggota Panitia
Pengadaan untuk satu paket pengadaan tertentu sedapat mungkin bersifat
tetap.
a.
85
85
Bab VI
4.
7.
Pelaku Pengadaan:
Panitia Pengadaan / Tim Internal
Apabila diperlukan Panitia Pengadaan dapat dilengkapi dengan 1 orang Wakil
Ketua yang bertugas menjalankan fungsi Ketua dalam hal Ketua berhalangan
secara tidak tetap.
8. Apabila diperlukan Panitia Pengadaan dapat dibantu oleh pekerja ahli yang
bukan anggota untuk melakukan evaluasi aspek teknis maupun aspek lainnya.
9. Tim Internal beranggotakan pekerja fungsi pengelola pengadaan yang
berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan harus gasal.
10. Apabila diperlukan, berdasarkan pertimbangan jumlah beban pekerjaan, Panitia
Pengadaan dapat dilengkapi dengan Sub Panitia Administrasi yang bertugas
mewakili Panitia Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan yang bersifat
administrasi.
11. TANGGUNG JAWAB
a. Panitia Pengadaan/Tim Internal bertanggungjawab atas pelaksanaan
pengadaan barang/jasa melalui pelelangan, pemilihan langsung,
penunjukan langsung dan metoda pengadaan lainnya;
b. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa sampai dengan nilai Rp1 milyar atau
US$100,000.00 dapat dilakukan oleh Tim Internal di dalam fungsi
pengelola pengadaan yang tanggungjawab dan tugas pokoknya sama
seperti Panitia Pengadaan.
c. Mengutamakan penggunaan produksi dan kompetensi dalam negeri.
d. Panitia Pengadaan/Tim Internal bertanggungjawab kepada Pejabat
Berwenang.
86
86
Bab VI
4.
Pelaku Pengadaan:
Panitia Pengadaan / Tim Internal
12. TUGAS POKOK
a. Menyiapkan Dokumen Pengadaan, dokumen penilaian;
b. Memastikan kewajaran dan keabsahan HPS/OE;
c. Menyusun jadwal dan cara pelaksanaan serta menentukan tempat
pelaksanaan pengadaan;
d. Mengumumkan pelelangan;
e. Menyusun daftar Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat kualifikasi
dan klasifikasi;
f. Melaksanakan dan mengesahkan hasil penilaian kualifikasi secara adil dan
transparan, serta mendorong terjadinya persaingan sehat;
g. Memberikan penjelasan serta membuat berita acara pemberian
penjelasan;
h. Membuka dokumen penawaran dan membuat berita acara pembukaan
penawaran serta mengumumkan dan/atau memberitahukan kepada
Penyedia Barang/Jasa yang tidak lulus/gugur/diskualifikasi;
i. Melakukan evaluasi atas penawaran yang masuk, mengadakan Klarifikasi,
negosiasi dan menetapkan urutan calon pemenang serta membuat berita
acara evaluasi pengadaan;
j. Mengusulkan calon pemenang lelang/pemilihan langsung/penunjukan
langsung kepada Pejabat Berwenang;
k. Mengumumkan pemenang yang telah ditetapkan oleh Pejabat Berwenang;
l. Menjawab protes dan sanggahan Penyedia Barang/Jasa;
m. Membuat laporan proses dan hasil pengadaan kepada Pejabat Berwenang.
87
87
Bab VI
4.
88
Usaha Kecil
Usaha
Menengah
Usaha Besar
Perusahaan
Asing
Kriteria
Dimiliki WNI
Dimiliki WNI
Modal > Rp10
Modal
Rp500juta
milyar
Rp500juta
Modal Rp10 Omzet 1 th >
milyar
Rp 50 milyar
Omzet 1 th
Rp2,5 milyar Rp2,5 milyar
Terdiri dari badan
Berdiri
< Omzet 1 th
usaha nasional
sendiri
Rp 50
milik negara/
milyar
swasta, usaha
Berdiri sendiri
patungan,
Usaha asing
dengan kegiatan
ekonomi di
Indonesia
Didirikan bukan
berdasar hukum
RI.
Merupakan
partner
konsorsium
usaha nasional
Sub kontraktor
dari usaha
nasional
Bab VI
5
.
Usaha Kecil/
Koperasi
Kecil
Usaha
Menengah
Usaha Besar
Perusahaan Asing
< Rp1milyar
> Rp 1milyar
s/d Rp 2,5
milyar
> Rp2,5
milyar
Barang Impor
> Rp25 milyar
*)
<
US$100.000
> US$100,000,s/d US
250,000.-
>
US$250,000.-
Barang Impor
> US$2.500.000
*)
2. Pengadaan
Jasa
Pemboronga
n
< Rp1milyar
> Rp1milyar
s/d Rp 5 milyar
> Rp 5 milyar
<
US$100.000
> US$100.000
s/d US$0,5
juta
> US$0,5juta
> US$5.000.000
**)
3. Pengadaan
Jasa Lainnya
< Rp1milyar
> Rp1milyar
s/d Rp 5 milyar
> Rp 5 milyar
<
US$100.000
> US$100.000
s/d US$0,5
juta
> US$0,5juta
> US$5.000.000
**)
4. Pengadaan
< Rp500juta
> Rp500juta
> Rp2,5
> Rp10
milyar
*) Wajib bekerjasama
dalam
bentuk keagenan
atau konsorsium
dg Perusahaan
Jasa
s/d Rp2,5
milyar
***) Dalam Negeri
milyarKonsorsium dengan Perusahaan Dalam Negeri
Konsultansi
**) Menjadi Partner
***) Wajib konsorsium
dengan>atau
mensubkontrakkan
kepada >
Perusahaan
Dalam
< US$50.000
US$50.000
>
US$1.000.000
89
Negeri
s/d
US$250,000,- ***)
2013 SKK Migas All rights
89
reserved
90
Bab VI
5
.
Kualifikasi Penyedia
Barang/Jasa
1. Persyaratan kualifikasi yang ditetapkan merupakan
persyaratan minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan, agar terwujud persaingan sehat.
2. Untuk pekerjaan yang bersifat kompleks dapat ditambahkan
91
91
Bab VI
5
.
Persyaratan kualifikasi
Penyedia Barang, Jasa Pemborongan
& Jasa Lainnya
1. Memiliki
92
92
Bab VI
5.
Persyaratan kualifikasi
Penyedia Barang, Jasa Pemborongan
& Jasa Lainnya
93
Bab VI
5.
6.
Persyaratan kualifikasi
Penyedia Barang, Jasa Pemborongan
& Jasa Lainnya
94
Bab VI
5.
R
BA
Penyedia Barang/Jasa
Berbentuk Konsorsium
95
95
Bab VI
5.
96
96
Bab VI
5.
KD
NPT
PROYEK TUNGGAL
BARANG/JASA atau
KUMPULAN KEBUTUHAN
BARANG/JASA DENGAN MASA
12 BULAN
PERKIRAAN
NILAI
PENGADAAN
BARANG/JASA atau
KUMPULAN KEBUTUHAN
BARANG/JASA DENGAN MASA
> 12 BULAN
NILAI RATARATA
PENGADAAN
UNTUK MASA 12
BULAN
BARANG/JASA atau
KUMPULAN KEBUTUHAN
BARANG/JASA DENGAN MASA
> 5 TAHUN
97
PERKIRAAN
NILAI
PENGADAAN
UNTUK MASA 5
TAHUN
97
NILAI KONTRAK
TUNGGAL
KUMPULAN
NILAI KONTRAK
UNTUK MASA 1
TAHUN
KALENDER
Bab VI
5.
a.
b.
c.
3.
4.
98
98
Bab VI
5.
1.
99
Bab VI
5.
100
100
Nilai total HPS/OE tidak bersifat rahasia setelah pembukaan penawaran harga.
Rincian HPS/OE bersifat rahasia bagi peserta pengadaan.
5.
6.
101
HPS/OE digunakan sebagai salah satu acuan penilaian dalam menetapkan calon
pemenang.
101
Bab
VII
HARGA PERHITUNGAN
SENDIRI (HPS) /
OWNERS ESTIMATE (OE)
6. HPS/OE disusun dan ditandatangani oleh fungsi yang
102
102
Bab
VII
7.
103
103
Bab
VII
BAGIAN III
104
104
1.
105
105
Bab
VIII
1.
b.
Persyaratan kualifikasi.
c.
d.
2.
3.
106
b.
c.
106
Bab
VIII
2.
Dokumen Pengadaan
1. TERDIRI DARI:
Undangan kepada Penyedia Barang/Jasa, dan
Instruksi kepada peserta pengadaan (IKPP)/instruction to bidders (ITB).
2. UNDANGAN KEPADA PENYEDIA BARANG/JASA
a. Undangan kepada Penyedia Barang/Jasa sekurang-kurangnya memuat:
1. Tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk memperoleh dokumen pemilihan
Penyedia Barang/Jasa;
2. Tempat, tanggal, hari, dan waktu pemberian penjelasan mengenai dokumen
pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
3. Tempat, tanggal, hari, dan waktu penyampaian dokumen penawaran;
4. Alamat tujuan pengiriman dokuman penawaran.
b. Dalam hal penilaian kualifikasi dilakukan dengan prakualifikasi, undangan
kepada Penyedia Barang/Jasa yang lulus prakualifikasi disampaikan secara
tertulis atau melalui papan pengumuman Kontraktor KKS.
c. Dalam hal penilaian kualifikasi dilakukan dengan pasca-kualifikasi, undangan
disampaikan secara tertulis atau melalui pengumuman Kontraktor KKS kepada
Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan memenuhi persyaratan golongan
dan sub bidang usaha.
a.
b.
107
107
Bab
VIII
3.
1.
2.
3.
108
Ketentuan Umum
Syarat administrasi
a. Surat Penawaran harus ditanda tangani oleh pejabat yang memiliki
kewenangan menurut anggaran dasar perusahaan atau kuasanya;
b. Dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan;
c.
Surat jaminan keaslian dokumen penawaran dan dokumen
pendukungnya.
Syarat teknis, antara lain:
a.
Lingkup pekerjaan.
b.
Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan termasuk
kerangka acuan kerja dalam hal jasa konsultansi.
c.
Jenis dan mutu bahan yang disyaratkan.
d.
Spesifikasi teknis dan gambar-gambar tidak mengarah kepada
merek/produk tertentu; kecuali untuk:
1) barang/jasa spesifik,
2) barang/jasa standar dan/atau approved brands.
108
Bab
VIII
3.
peserta pengadaan;
2) Keharusan untuk melampirkan fotocopy SKUP dalam pengadaan
barang:
. bagi peserta yang menawarkan barang dengan TKDN 25%.
. peserta pabrikan atau agen tunggal yang mewakili pabrikan yang
menawarkan barang dengan TKDN 15%, untuk pengadaan
barang wajib dipergunakan
3) Keharusan menggunakan semaksimal mungkin hasil produksi dan
kompetensi dalam negeri dengan menyampaikan program
penggunaan produksi dan kompetensi dalam negeri yang dinyatakan
dalam bentuk pernyataan persentase TKDN barang dan/atau
persentase komitmen TKDN jasa.
4) Ketentuan tentang tatacara pengawasan pemenuhan komitmen TKDN
serta sanksi apabila komitmen pemenuhan TKDN tidak dapat
dipenuhi.
109
109
Bab
VIII
3.
Ketentuan tentang:
1) Cara melaksanakan pekerjaan dan syarat-syarat khusus yang
alternatif.
4) Diijinkan atau tidak diijinkannya memasukkan pengecualian
110
110
Bab
VIII
3.
111
111
Bab
VIII
3.
112
112
Bab
VIII
3.
4.
113
113
Bab
VIII
3.
d. Tatacara pembayaran:
4) Kewajiban Penyedia Barang/Jasa kepada sub kontraktor Perusahaan
Dalam Negeri:
. Penyedia Barang/Jasa pelaksana pekerjaan/pemasok barang harus
memenuhi kewajiban pembayaran kepada sub kontraktor
Perusahaan Dalam Negeri sesuai ketentuan dalam kontrak antara
Penyedia Barang/Jasa dengan sub kontraktor.
. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa lalai atau gagal memenuhi
kewajiban yang diperjanjikan kepada sub kontraktor dan digugat
oleh sub kontraktor ke pengadilan atau arbitrase, maka Penyedia
Barang/Jasa terkait dikenakan sanksi merah.
e. Persentase, masa berlaku, dan persyaratan jaminan penawaran.
f. Persentase, masa berlaku, dan persyaratan jaminan pelaksanaan.
g. Persentase, masa berlaku, dan persyaratan jaminan pemeliharaan.
114
114
Bab
VIII
3.
pekerjaan.
3. Ketentuan tentang denda atas keterlambatan penyerahan barang
115
115
Bab
VIII
3.
1.
116
Bab
VIII
4.
Surat Jaminan
RU
BA
Jenis
SURAT
JAMINAN
PENAWARAN
Nilai
1% s/d 3% dari
Nilai Penawaran
Persyaratan
Pada dasarnya diterbitkan
SURAT
JAMINAN
UANG MUKA
Sama dengan
nilai uang muka
SURAT
2013
SKK Migas All rights
JAMINAN
reserved
Bab IX
117
Bab IX
118
2013 SKK Migas All rights
reserved
118
b.
Bab IX
119
2013 SKK Migas All rights
reserved
119
120
2013 SKK Migas All rights
reserved
120
Bab IX
121
2013 SKK Migas All rights
reserved
121
Bab IX
122
2013 SKK Migas All rights
reserved
122
N
o
Kondisi
Pada umumnya
Pekerjaan
berisiko tinggi
Nilai
penawaran <
80% terhadap
HPS/OE
Tahun ke-1
Kontrak
lumpsum
dan/atau
123
2013 SKK
Migas All rights
turnkey
reserved
Nilai Jaminan
123
124
124
Bab IX
125
Bab IX
Jaminan Lain
Jenis
Nilai
Persyaratan
SURAT
JAMINAN
UANG
MUKA
Minimal
sama
dengan
nilai uang
muka
SURAT
JAMINAN
PEMELIHA
RAAN
5% dari
Nilai
Kontrak
Maks
10% u/
pekerjaan
kompleks
Bab IX
12
6
127
Metode Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa
1. Pelelangan Umum
2. Pelelangan Terbatas
3. Pemilihan Langsung
4. Penunjukan Langsung
5. e-bidding
6. e-reverse auction
Bab X
7. Swakelola
128
12
8
METODA PENGADAAN
PELELANGAN UMUM
PERSYARATAN
Rp1 milyar
US$100,000
129
Bab X
Metoda Pengadaan
Pelelangan Terbatas
Penerapa
> Rp500 juta (> US$50,000)
n
1. Mengundang melalui pengumuman minimal 2 peserta
130
130
Bab X
METODA PENGADAAN
Pelelangan Terbatas
Penerapan
131
Bab X
Metoda Pengadaan
Penerapan Dasar:
Pemilihan Langsung
132
Bab X
Metoda Pengadaan
Pemilihan Langsung
1. Mengundang minimal 3 Penyedia Barang/Jasa;
2. Mengundang minimal 2 Penyedia Barang/Jasa:
a. Pengadaan barang produksi dalam negeri wajib
Bab X
Metoda Pengadaan
Pemilihan Langsung
6. Urutan proses sejak pemberian penjelasan sampai dengan
134
Bab X
Metoda Pengadaan
Penunjukan Langsung
Penerapan Dasar
Penerapan Khusus
135
Bab X
Metoda Pengadaan
Penunjukan Langsung
Penerapan Khusus
Bab X
Metoda Pengadaan
Penunjukan Langsung
Penerapan
Khusus
137
Bab X
Metoda Pengadaan
Penunjukan Langsung
Penerapan
Khusus
Bab X
Metoda Pengadaan
Penunjukan Langsung
Penerapan
Khusus
Metoda Pengadaan
Penunjukan Langsung
Penerapan Khusus
140
BA
Tatacara
Urutan proses penunjukan langsung dengan nilai > Rp50 juta) (>
US$5,000.00) mulai dari permintaan penawaran mengikuti tata cara
pelelangan, kecuali:
Panitia Pengadaan/Tim Internal mengirimkan undangan kepada 1
Penyedia Barang/Jasa yang telah lulus penilaian kualifikasi untuk
memasukkan penawaran.
Pemberian penjelasan dilakukan hanya apabila dianggap perlu.
Jaminan penawaran tidak diperlukan, kecuali merupakan kelanjutan
dari proses pelelangan ulang yang gagal atau merupakan kelanjutan
dari proses pemilihan langsung yang gagal.
Pembukaan penawaran tidak harus dihadiri oleh Penyedia Barang/Jasa.
Dalam hal ini berita acara pembukaan penawaran ditandatangani oleh
anggota Panitia Pengadaan/ Tim Internal.
Panitia Pengadaan/Tim Internal dapat meminta tambahan dokumen
pendukung penawaran. Tindakan ini tidak dikategorikan sebagai post
bidding.
Dilakukan negosiasi harga dan bila diperlukan sebelum negosiasi harga
dilakukan Klarifikasi dan negosiasi aspek lainnya. Negosiasi tidak boleh
mengubah sasaran pekerjaan.
Tidak disediakan masa sanggah.
Tata waktu disesuaikan dengan kebutuhan.
Tidak diperlukan pengumuman hasil pengadaan kecuali merupakan
kelanjutan dari proses pelelangan ulang yang gagal atau merupakan
141
kelanjutan dari proses pemilihan langsung yang gagal.
2013 SKK Migas All rights
reserved
141
Bab X
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
142
142
Bab X
2.
3.
4.
5.
143
143
Bab X
144
144
Bab X
SWAKELOLA
145
Bab X
Pelelangan Umum
Bab XI
146
146
Pengumuman
1. Pengumuman pelelangan dilakukan secara terbuka melalui papan
pengumuman Kontraktor KKS.
2. Pelelangan dengan nilai > Rp1 miliar (> US$100 ribu) diumumkan juga
melalui media cetak dan apabila memungkinkan melalui media
elektronik antara lain website BPMIGAS.
3. Pengumuman pelelangan memuat antara lain:
a. Nama dan alamat KKKS ;
b. Judul dan nomor lelang serta uraian;
c. Syarat pendaftaran pelelangan yaitu golongan, bidang/sub bidang,
struktur kepemilikan, struktur kepengurusan perusahaan, surat ijin
usaha serta biaya penggantian Dokumen Pengadaan (apabila ada);
d. Syarat persentase TKDN barang atau syarat komitmen persentase
TKDN jasa yang harus dicapai.
e. Khusus untuk pengadaan Jasa Pemborongan dan Jasa Lainnya,
dicantumkan persyaratan bahwa PBJ harus bersedia memenuhi
tingkat pencapaian TKDN yang ditetapkan KKKS
dalam
pelaksanaan pekerjaan;
f. Tempat, hari, tanggal dan batas waktu untuk mendaftarkan diri;
g. Tata cara dan tata waktu pelaksanaan penilaian kualifikasi;
h. Tempat, hari, tanggal dan waktu untuk pengambilan dokumen
kualifikasi dan/atau Dokumen Pengadaan.
147
147
Pendaftaran
1. Apabila Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar kurang dari 3:
a. Panitia Pengadaan/Tim Internal dapat memperpanjang masa
pendaftaran sesuai kebutuhan, dengan cara mengumumkan
perpanjangan masa pendaftaran sesuai ketentuan
pengumuman.
b. Apabila yang mendaftar tetap kurang dari 3, pelelangan gagal.
Selanjutnya dilakukan pelelangan ulang dimulai dengan
melakukan pengumuman pelelangan ulang.
2. Pada tahap pendaftaran harus telah dapat diidentifikasi
kemungkinan adanya hubungan istimewa di antara peserta
pengadaan.
3. Pendaftaran terbuka untuk semua badan usaha yang memiliki
bidang usaha dan sub bidang usaha yang sesuai dengan jenis
pekerjaan yang akan dilelangkan.
4. Penyedia Barang/Jasa yang melakukan Konsorsium harus
mendaftar sebagai konsorsium. Dalam hal menggunakan sistim
prakualifikasi, Konsorsium harus terbentuk pasti sebelum penilaian
prakualifikasi.
148
148
Penilaian Kualifikasi
1. Penilaian kualifikasi dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
PBJ dalam bidang administrasi, teknis, sumber daya manusia, K3LL,
dan finansial.
2. Bagi PBJ yang telah terdaftar dalam Daftar PBJ Mampu (DPM) dan
menurut PP/TI memenuhi persyaratan kualifikasi, tidak diharuskan
mengikuti proses penilaian kualifikasi, kecuali untuk melengkapi
dokumen-dokumen yang telah kadaluwarsa.
3. Penilaian kualifikasi dilakukan melalui proses Prakualifikasi atau
Pascakualifikasi.
149
14
9
150
151
151
152
Pemberian Penjelasan
1. Penjelasan mengenai Dokumen Pengadaan dilakukan sekurangkurangnya oleh 2 orang anggota Panitia Pengadaan/Tim Internal dan
dapat dibantu oleh pihak terkait di dalam lingkungan Kontraktor KKS
maupun pihak ketiga yang independen, dengan dihadiri sekurangkurangnya 1 Wakil Penyedia Barang/Jasa.
2. Dalam pelaksanaan pengadaan jasa dengan nilai Rp1 miliar
( US$100,000.-) atau pengadaan barang, dilakukan bila dianggap perlu.
3. Dalam hal pemberian penjelasan (preebid meeting) tidak dilakukan
Penyedia Barang/Jasa dapat meminta secara tertulis paling lambat 4 hari
kerja sebelum tanggal penutupan pemasukan dokumen penawaran.
4. Penjelasan mengenai Dokumen Pengadaan diberikan secara jelas agar
dapat dimengerti. Penyedia Barang/Jasa dapat menanyakan hal-hal yang
diperlukan sehubungan dengan Dokumen Pengadaan dan pelaksanaan
pelelangan.
5. Apabila diperlukan oleh Penyedia Barang/Jasa, dapat dilakukan
peninjauan lapangan tempat pelaksanaan pekerjaan.
6. Dalam hal terjadi lelang ulang dan tidak terdapat peserta lelang yang
baru, Panitia Pengadaan/Tim Internal dapat mempertimbangkan untuk
tidak melaksanakan rapat pemberian penjelasan.
153
153
Protes
1. Protes adalah keberatan Penyedia Barang/Jasa yang diajukan selambatlambatnya 3 hari kerja sebelum hari terakhir masa pemasukan dokumen
penawaran.
2. Protes hanya dapat diajukan terhadap adanya:
a. Penyimpangan isi dokumen dan proses lelang terhadap peraturan dan
ketentuan pengadaan barang/jasa dan/atau perundangan yang berlaku.
b. Persyaratan, criteria, atau prosedur pengadaan yang mengarah kepada 1
Penyedia Barang/Jasa atau jenis produk tertentu.
c. Praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) antar peserta pengadaan,
antara peserta pengadaan dengan anggota Panitia Pengadaan/Tim
Internal dan/atau dengan Pejabat Berwenang.
3. Permintaan Klarifikasi, pertanyaan maupun keberatan yang diajukan peserta
pengadaan sehubungan dengan butir-butir di atas diperlakukan sebagai
protes.
4. Tanggapan atas protes:
a. Panitia Pengadaan/Tim Internal memberikan tanggapan tertulis atau
mengadakan pertemuan Klarifikasi, selambat-lambatnya 5 hari kerja
terhitung 1 hari kerja setelah diterimanya surat protes.
b. Apabila materi protes benar, Panitia Pengadaan/Tim Internal melakukan
perbaikan atas dokumen dan/atau proses pelelangan.
c. Panitia Pengadaan/Tim Internal tidak akan menanggapi protes yang tidak
memenuhi ketentuan tersebut di atas, dan proses pengadaan dilanjutkan
setelah diyakini bahwa protes tersebut tidak benar.
154
154
Protes
5.
155
BAGIAN IV
156
156
Dokumen Penawaran
1. Dokumen penawaran disampaikan dalam sampul tertutup
terdiri dari surat penawaran harga, syarat administratif,
uraian penawaran teknis, uraian penawaran harga dan
dokumen pendukung.
2. Surat Penawaran Harga:
a. Harga dan nilai penawaran bersifat pasti dan mengikat.
b. Surat penawaran harus memenuhi ketentuan yang diatur
dalam Dokumen Pengadaan dan bermeterai cukup,
bertanggal serta ditandatangani oleh pimpinan perusahaan
yang berwenang sesuai akte pendirian/perubahan atau
oleh Wakil Penyedia Barang/Jasa.
c. Surat penawaran harga harus dilampiri dengan:
1) Perincian perhitungan nilai TKDN.
2) Surat jaminan penawaran sesuai ketentuan yang
berlaku.
157
157
Dokumen Penawaran
2. Surat Penawaran Harga:
c. Dalam surat penawaran harga harus dicantumkan nilai
penawaran dengan jelas dalam angka dan huruf:
1) Jumlah yang tertera dalam angka harus sesuai dengan
jumlah yang tertera dalam huruf.
2) Apabila terdapat perbedaan antara pernyataan dalam
angka dan pernyataan dalam huruf, maka nilai
penawaran yang digunakan adalah nilai yang sesuai
dalam perincian penawaran.
3) Dalam hal tidak ada perincian penawaran, maka yang
digunakan adalah nilai dalam huruf yang tercantum
dalam surat penawaran.
4) Apabila nilai penawaran dalam angka, huruf dan
perincian ketiga-tiganya berbeda, maka penawaran
dinyatakan gugur.
5) Apabila nilai penawaran yang dinyatakan dalam angka
dan yang dinyatakan dalam huruf sama, namun berbeda
dengan jumlah nilai dalam perincian, maka yang
digunakan adalah nilai dalam surat penawaran.
158
158
Dokumen Penawaran
3.
4.
5.
6.
159
159
Pemasukan Dokumen
Penawaran
160
Pemasukan Dokumen
Penawaran
161
Pemasukan Dokumen
Penawaran
162
162
Pembukaan Penawaran
1. Dilakukan pada waktu yang telah ditentukan dalam Dokumen
Pengadaan, dalam suatu rapat yang dihadiri minimal 2 orang
anggota Panitia Pengadaan/Tim Internal.
2. Panitia Pengadaan/Tim Internal menyatakan di hadapan para
Penyedia Barang/Jasa yang hadir, bahwa waktu penyampaian
dokumen penawaran ditutup serta dilanjutkan dengan
pembukaan dokumen penawaran.
3. Setelah waktu penyampaian dokumen penawaran ditutup,
tidak dapat lagi diterima susulan, perubahan atau tambahan
dokumen penawaran, perubahan kecuali untuk memenuhi
kekurangan nilai meterai dan tanggal.
4. Penyampaian jaminan penawaran asli setelah waktu
penyampaian dokumen penawaran ditutup, diijinkan jika diatur
dalam Dokumen Pengadaan.
5. Pembukaan dokumen penawaran dapat dilakukan apabila
terdapat sekurang-kurangnya 3 Penyedia Barang/Jasa yang
memasukkan penawaran, tidak termasuk Penyedia Barang/Jasa
yang mengundurkan diri, dan dihadiri sekurang-kurangnya 1
peserta lelang.
163
163
Pembukaan Penawaran
6. Apabila jumlah penawaran yang masuk kurang dari 3 dan diketahui
secara luas bahwa PBJ yang ada memang kurang dari 3, dibuat
berita acara lelang gagal beserta justifikasinya. Selanjutnya proses
pengadaan dilanjutkan dengan cara:
a. Pemilihan langsung
atau
164
PEMBUKAAN PENAWARAN
Pembukaan Dokumen Penawaran Sistim Satu Sampul
Panitia Pengadaan/Tim Internal melaksanakan pembukaan
sampul dokumen penawaran di hadapan Wakil PBJ.
2.
1.
165
16
5
PEMBUKAAN PENAWARAN
b.
c.
d.
e.
f.
166
16
6
PEMBUKAAN PENAWARAN
h.
i.
167
16
7
PEMBUKAAN PENAWARAN
Pembukaan Dokumen Penawaran Sistim Dua Tahap
a. Tahap I
1) PP/TI membuka sampul tahap-I di hadapan Wakil PBJ.
2) Dokumen penawaran diperiksa kelengkapannya dan dicatat
dalam berita acara pembukaan dokumen penawaran. Copy
berita acara, diberikan kepada peserta lelang.
3) Hasil evaluasi tahap-I diumumkan di papan pengumuman
KKKS dan/atau diberitahukan kepada peserta pengadaan
oleh PP/TI pada hari dan tanggal yang sama.
168
16
8
PEMBUKAAN PENAWARAN
Pembukaan Dokumen Penawaran Sistim Dua Tahap
b. Tahap II
1) PP/TI yang bertugas membuka sampul penawaran tahapII di hadapan Wakil PBJ yang hadir.
2) Kelengkapan
dokumen
penawaran
diperiksa
dan
dibacakan besaran TKDN, nilai jaminan penawaran dan
harga penawarannya, serta dicatat dalam berita acara
pembukaan dokumen penawaran tahap-II.Copy berita
acara, diberikan kepada peserta lelang.
3) Apabila penawaran yang lulus tahap-I lebih dari 1,
sedangkan yang memasukkan penawaran tahap-II hanya 1
atau penawaran tahap ke-II yang memenuhi syarat hanya
1, proses pelelangan dilanjutkan.
169
16
9
170
EVALUASI PENAWARAN
171
EVALUASI ADMINISTRASI.
1. Dalam hal menggunakan sistim pascakualifikasi:
a. Penelitian atas pemenuhan persyaratan kualifikasi merupakan
bagian dari evaluasi administrasi.
b. Pada pemasukan penawaran yang menggunakan ssistem
2 sampul atau 2 tahap, penelitian atas pemenuhan
persyaratan kualifikasi merupakan bagian dari evaluasi
administrasi penawaran harga.
c. Penilaian kualifikasi dilaksanakan setelah tahap evaluasi
harga diselesaikan.
2. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi
apabila:
a. Memenuhi syarat-syarat administrasi yang telah ditentukan
dalam Dokumen Pengadaan harus diserahkan.
b. Isi dari dokumen yang diserahkan oleh peserta pengadaan
dipastikan benar, dan harus dapat dijamin kebenarannya
oleh peserta pengadaan yang bersangkutan dan masih
berlaku.
3. Terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi
selanjutnya dilakukan evaluasi teknis.
172
172
EVALUASI TEKNIS
1. Tata cara evaluasi dan faktor-faktor yang dinilai pada evaluasi
teknis harus sesuai dengan yang ditetapkan pada Dokumen
Pengadaan.
2. Apabila pada evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas
atau meragukan, Panitia Pengadaan/Tim Internal melakukan
Klarifikasi.
3. Panitia Pengadaan/Tim Internal melakukan evaluasi atas aspekaspek teknis penawaran antara lain:
a. Jenis dan uraian pekerjaan;
b. Jenis, kualitas dan jumlah bahan, peralatan dan tenaga kerja
yang akan digunakan;
c. Spesifikasi teknis dan gambar-gambar teknis;
d. Persentase TKDN barang dan/atau persentase komitmen
TKDN jasa;
e. Pemenuhan syarat-syarat khusus dalam pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan ketentuan perundangan yang
berlaku.
173
173
Evaluasi Penawaran
Alternatif
174
1.
175
< Persyaratan
minimal
Pernyataan TKDN pada
yang
<
penawaran harga
ditetapkan
dalam
PENGADAAN JASA PEMBORONGAN
Dokumen
Pernyataan TKDN gabungan
< Pengadaan
dalam penawaran teknis
Pernyataan TKDN gabungan
dalam penawaran harga
176
176
<
5.
6.
7.
8.
177
177
TKDN Hasil
Verifikasi > TKDN
Penawaran
TKDN Hasil
Verifikasi < TKDN
178
2013 Penawaran
SKK Migas All rights
reserved
Evaluasi
Penawaran
TKDN Kontrak
TKDN Penawaran
TKDN Penawaran
TKDN Hasil
Verifikasi
TKDN Penawaran
178
evaluasi teknis
1. Pada tahap evaluasi teknis, para pihak tidak boleh melakukan Post Bidding.
2. Dalam pelaksanaan negosiasi teknis pada pelelangan dengan sistim dua
tahap dimungkinkan adanya perubahan materi penawaran dan/atau
penambahan dokumen yang mendukung penawaran teknis dan tidak
dikategorikan sebagai Post Bidding.
3. Proses dilanjutkan dengan evaluasi harga apabila:
a. Pada pelelangan dengan sistim satu sampul dan pada sistim dua
sampul terdapat minimal 1 penawar yang memenuhi persyaratan
teknis.
b. Pada pelelangan dengan sistim dua tahap terdapat minimal 2 penawar
yang memenuhi persyaratan teknis.
c. Apabila kondisi minimal di atas tidak terpenuhi, maka pelelangan
dinyatakan gagal.
4. Pada sistim dua sampul dan sistim dua tahap Panitia Pengadaan/Tim
Internal menyusun risalah evaluasi dan hasil evaluasi administrasi dan
teknis yang selanjutnya disahkan oleh Pejabat Berwenang.
5. Hasil evaluasi administrasi dan teknis pada sistim dua sampul dan sistim
dua tahap diumumkan di papan pengumuman Kontraktor KKS atau
diberitahukan kepada Penyedia Barang/Jasa oleh Panitia Pengadaan/Tim
Internal.
179
179
EVALUASI HARGA
180
Koreksi Aritmatik
Panitia Pengadaan/Tim Internal melakukan koreksi aritmatik atas
kesalahan hitung yang diketemukan dalam surat penawaran
harga dan/atau perinciannya, meliputi kesalahan penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian dari volume dengan harga satuan.
Koreksi aritmatik juga dilakukan apabila diketemukan kesalahan
penghitungan persentase dan/atau nilai TKDN pada lembar
perhitungan TKDN (form SC-12 A/B/C).
1. Dilakukan koreksi atas:
a. Kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan, maka hasil perkalian; harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah.
b. Kesalahan hasil penjumlahan/pengurangan nilai penawaran.
c. Apabila terjadi kesalahan penghitungan persentase TKDN
pada form SC-12 A/B/C, dilakukan koreksi perhitungan,
dengan ketentuan nilai komponen dalam negeri tidak boleh
diubah.
181
181
Koreksi Aritmatik
2. Koreksi aritmatik dapat mengubah nilai total penawaran harga
atau urutan penawaran.
3. Apabila:
a. Mengubah nilai total penawaran harga; dan
b. Mengakibatkan nilai jaminan penawaran kurang dari 1% dari
nilai total penawaran harga hasil koreksi;
Maka jaminan penawaran harus diganti/ditambah menjadi
minimal 1% dari nilai total harga hasil koreksi.
4. Apabila Penyedia Barang/Jasa:
a. Menerima nilai total penawaran hasil koreksi, harus
memberikan pernyataan persetujuan di atas meterai.
b. Tidak menyetujui nilai total harga hasil koreksi aritmatik, atau
perubahan urutan penawaran, dan/atau perubahan nilai
jaminan penawaran, maka penawaran dinyatakan gugur.
c. Tidak bersedia menerima hasil koreksi aritmatik walaupun
bersedia memenuhi kewajibannya sesuai penawaran awal,
maka penawarannya dinyatakan diskualifikasi.
182
182
183
1.
nilai penawaran
lebih rendah dari 80% terhadap
Panitia Pengadaan/Tim Internal melakukan klarifikasi dan verifikasi kepada
peserta pengadaan terkait untuk mendapatkan keyakinan
atas kewajaran
HPS/OE
harga penawaran.
184
1.
2. Persentase TKDN yang dinyatakan dalam penawaran harga dan minimal sama
dengan yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan, digunakan sebagai dasar
evaluasi harga.
3. Dalam hal peserta tidak menyatakan nilai komponen bukan biaya dalam
penawaran atau dalam form SC-12, maka:
a. Panitia Pengadaan melakukan klarifikasi untuk menetapkan nilai komponen
bukan biaya minimal 8% terhadap nilai komponen biaya yang dinayatakan
dalam formulir SC12 A/B/C.
b. Nilai komponen bukan biaya hasil klarifikasi dikurangkan dari unsur
komponen biaya.
c. Panitia menghitung TKDN dan TKDN gabungan hasil klarifikasi berdasar
komponen biaya langsung hasil klarifikasi.
d. TKDN hasil klarifikasi dipergunakan sebagai dasar evaluasi penawaran harga
dan dicantumkan dalam Kontrak.
Kegiatan ini tidak dikategorikan sebagai Post Bidding.
4. Penentuan peringkat pemenang atas penawaran Penyedia Barang/Jasa
ditentukan berdasarkan harga evaluasi yang telah memperhitungkan preferensi
atas TKDN.
185
185
186
BA
Apabila pernyataan TKDN dalam penawaran harga berbeda dengan pernyataan TKDN
dalam penawaran teknis:
A. Pengadaan Barang, Jasa Lainnya & Jasa Konsultansi:
EVALUASI
KONTRAK
SISTEM 2 SAMPUL
TKDN MINIMAL < TKDN
PENAWARAN HARGA >
TKDN PENAWARAN TEKNIS
TKDN PENAWARAN
HARGA
TKDN PENAWARAN
HARGA
TKDN PENAWARAN
HARGA
TKDN PENAWARAN
HARGA
SISTEM 2 TAHAP
TKDN MINIMAL < TKDN
PENAWARAN HARGA >
TKDN PENAWARAN TEKNIS
(TKDN NEGOSIASI TEKNIS)
TKDN PENAWARAN
HARGA
TKDN PENAWARAN
HARGA
TKDN PENAWARAN
HARGA
TKDN PENAWARAN
HARGA
186
187
BA
Apabila pernyataan TKDN dalam penawaran harga berbeda dengan pernyataan TKDN
dalam penawaran teknis:
B. Pengadaan Jasa Pemborongan:
EVALUASI
KONTRAK
SISTEM 2 SAMPUL
TKDN GABUNGAN MINIMAL < TKDN
GABUNGAN PENAWARAN HARGA > TKDN
GABUNGAN PENAWARAN TEKNIS
TKDN GABUNGAN MINIMAL < TKDN
GABUNGAN PENAWARAN HARGA < TKDN
GABUNGAN PENAWARAN TEKNIS
SISTEM 2 TAHAP
TKDN GABUNGAN MINIMAL < TKDN
GABUNGAN PENAWARAN HARGA > TKDN
PENAWARAN TEKNIS (TKDN NEGOSIASI
TEKNIS)
TKDN GABUNGAN MINIMAL < TKDN
GABUNGAN PENAWARAN HARGA
< TKDN PENAWARAN TEKNIS (TKDN
NEGOSIASI TEKNIS)
187
187
1. HE TKDN Barang
2. HE TKDN Jasa
3. HE TKDN Pemborongan
Jasa)
II
III
Dengan
HPb
=
Komponen biaya produksi langsung dalam penawaran
Pengertia
harga barang
188 n:
Komponen biaya pelaksanaan langsung dalam penawaran
2013 SKK Migas AllHPj
rights =
reserved
188
Peny
e dia
Barang
Nilai Penawaran
(HPb)
Uraian
Komponen Dalam
Negeri (TKDN)
Nilai Rp.
Preferensi
Harga Evaluasi
Harga
HE-TKDN:
Barang (Pb)
(100%/(100%+Pb))*
HPb
Maksimal 15%
Preferensi Status HE-PSp: (100%/
Perusahaan (PSp) (100%+PSp))* HETKDN
= 2,5%
Rumus
%
Nilai Rp.
Nilai Rp.
Biaya Produksi
25,000,000,000.
10,000,000,000.
40.00
40% x 15% 6.00%
Langsung
00
00
Biaya Transport & 1,250,000,000.0
Handling
0
26,250,000,000.
Komponen Biaya
00
Pabrikan berstatus Perusahaan
Status
Dalam Negeri, 55% saham dimiliki 2.50%
Perusahaan
WNI
Komponen Bukan 2,100,000,000.0
Biaya
0
Harga Evaluasi
28,350,000,000.
Penawaran
00
Biaya Produksi
24,500,000,000.
7,350,000,000.0
30.00
30% x 15% 4.50%
Langsung
00
0
Biaya Transport & 1,715,000,000.0
Handling
0
26,215,000,000.
Komponen Biaya
00
B
Status
Pabrikan berstatus Perusahaan
0.00%
Perusahaan
Nasional
Komponen Bukan 2,050,000,000.0
189
Biaya
0
2013
SKK Migas All rights
189
reserved
Peringkat
23,584,905,660.3
8
1,250,000,000.00
24,834,905,660.3
8
24,229,176,254.0
3
2,100,000,000.00
26,329,176,254.0
I
3
23,444,976,076.5
6
1,715,000,000.00
25,159,976,076.5
6
25,159,976,076.5
6
2,050,000,000.00
Peny
e dia
Barang
Nilai Penawaran
(HPb)
Uraian
Komponen Dalam
Negeri (TKDN)
Nilai Rp.
Nilai Rp.
Biaya Produksi
26,500,000,000.
6,625,000,000.0
25.00
25% x 15% 3.75%
Langsung
00
0
Biaya Transport & 1,590,000,000.0
Handling
0
28,090,000,000.
Komponen Biaya
00
Pabrikan bertatus Perusahaan
Status
Dalam Negeri, 75% saham dimiliki 2.50%
Perusahaan
BUMN
Komponen Bukan 2,305,000,000.0
Biaya
0
Harga Evaluasi
30,395,000,000.
Penawaran
00
Preferensi
Harga Evaluasi
Harga
HE-TKDN:
Barang (Pb)
(100%/(100%+Pb))*
HPb
Maksimal 15%
Preferensi Status HE-PSp: (100%/
Perusahaan (PSp) (100%+PSp))* HETKDN
= 2,5%
Rumus
%
Nilai Rp.
190
190
Peringkat
25,542,168,674.7
0
1,590,000,000.00
27,132,168,674.7
0
26,470,408,463.1
2
2,305,000,000.00
28,775,408,463.1
III
2
Harga Evaluasi
Penye
dia
Jasa
Nilai Penawaran
(HPj)
Uraian
Preferensi Harga
HE-TKDN=
Jasa (Pj) Maksimal
Pe(100%/(100%
7,5%
Status
ring+Pj)*HPj HE PSp=
Perusahaan (PSp)
kat
(100%/(100%
Maksimal 7,5%
Komponen Dalam
Negeri (TKDN)
+PSp))* HE TKDN
Nilai Rp.
Nilai (Rp)
Komponen
Biaya
Status
Perusahaan
Nilai (Rp)
Komponen
75,000,000,000. 60.0 45,000,000,000.0
60% x 7,5% 4.50%
Biaya
00
0
0
Status
Perusahaan Dalam Negeri
7.50%
Perusahaan
Pelaksana
100% oleh Perusahaan Dalam Negeri
Pekerjaan
Lokasi
60 % di Indonesia
Pelaksanaan
Komponen
6,250,000,000.0
Bukan Biaya
0
Harga Evaluasi 81,250,000,000.
Penawaran
00
71,770,334,928.2
3
66,763,102,258.8
2
6,250,000,000.00
73,013,102,258.8
2
Pelaksana
50% oleh Perusahaan Dalam negeri
B Pekerjaan
Lokasi
50% di Indonesia
Pelaksanaan
Komponen
7,175,000,000.0
191
Bukan Biaya
0
2013 SKK Migas All rights
191
Harga Evaluasi 79,675,000,000.
reserved
7,175,000,000.00
74,211,523,347.2
Nilai Penawaran
(HPj)
Uraian
Komponen Dalam
Negeri (TKDN)
Nilai Rp.
Nilai (Rp)
Komponen
50% x
76,000,000,000.
38,000,000,000.
50.00
Biaya
7,5%
00
00
Status
Perusahaan Nasional
Perusahaan
Pelaksana
100% oleh Perusahaan Nasional
Pekerjaan
Lokasi
Pelaksanaan
60 % di Indonesia
Pekerjaan
Komponen
7,675,000,000.0
Bukan Biaya
0
Harga Evaluasi 83,675,000,000.
Penawaran
00
Preferensi Harga
Harga Evaluasi
Jasa (Pj)
HE-TKDN=
Maksimal 7,5% (100%/(100%+Pj)* PerStatus
ingHPj
Perusahaan
HE PSp= (100%/ kat
(100%+PSp))* HE
(PSp)
TKDN
Maksimal 7,5%
%
Nilai (Rp)
192
192
73,253,012,048.
19
73,253,012,048.
0.00%
19
3.75%
7,675,000,000.0
0
80,928,012,048.
19
III
Nilai Rp.
Nilai Rp.
Gabungan
00 2
00
2
72,096,151,273.6
Status Perusahaan
Perusahaan Dalam Negeri
7.50%
0
100% oleh Perusahaan Dalam
Pelaksana Pekerjaan
Negeri
Lokasi Pelaksanaan
60 % di wilayah Indonesia
8,250,000,000.0
Bukan Biaya
8,250,000,000.00
0
80,346,151,273.6
Evaluasi
89,750,000,000.
Penawaran
00
0
Biaya Barang
Gabungan
00 1
00
193
Konsorsium Perusahaan Dalam
2013 Status
SKK Migas
All rights
Perusahaan
193
5.00%
Negeri (Leader) + Asing.
reserved
II
68,883,610,451.3
1
7,228,915,662.65
76,112,526,113.9
6
72,488,120,108.5
3
Penye
dia
Jasa
Uraian
Nilai Penawaran
(HPj)
Nilai Rp.
C
Komponen Dalam
Negeri (TKDN)
Nilai Rp.
Nilai Rp.
Biaya
81,000,000,000. 35.9 29,100,000,000.
77,028,303,236.7
Gabungan
00 3
00
0
77,028,303,236.7
Status Perusahaan
Perusahaan Nasional.
0.00%
Pelaksana Pekerjaan
50% oleh Perusahaan Nasional
Lokasi Pelaksanaan
60 % di wilayah Indonesia
7,780,000,000.0
Bukan Biaya
7,780,000,000.00
Evaluasi
88,780,000,000.
84,808,303,236.7
III
Penawaran
00
0
194
194
Normalisasi
1. Normalisasi digunakan untuk menyetarakan penawaran
harga. Apabila akan diterapkan, ketentuan dan cara
penghitungannya harus dicantumkan dalam Dokumen
Pengadaan.
2. Nilai penawaran disetarakan dengan memperhitungkan
keseluruhan biaya nyata yang akan dikeluarkan oleh
Kontraktor KKS (total cost) atau peluang untuk
mendapatkan penghematan/keuntungan bagi negara
dan/ atau mengoperasikan barang/peralatan, dan/atau
untuk mengoperasikan fasilitas tertentu.
3. Nilai normalisasi diperhitungkan dengan cara
menambahkan seluruh biaya penyetaraan pada HE
TKDN.
4. Nilai hasil normalisasi hanya digunakan untuk
kepentingan evaluasi penetapan urutan calon pemenang
dan tidak digunakan sebagai nilai pengikatan Kontrak.
195
195
PENETAPAN PERINGKAT
1. Penetapan peringkatPENAWARAN
penawaran dapat dilakukan secara parsial
196
NEGOSIASI HARGA
PENAWARAN
197
PELAKSANAAN NEGOSIASI
HARGA
198
198
PELAKSANAAN NEGOSIASI
4. Negosiasi bersamaan
HARGA
a. Dilakukan secara tertulis kepada 3 penawar peringkat-I
BA
199
199
PELAKSANAAN NEGOSIASI
HARGA
4. Jika hasil negosiasi terhadap penawaran peringkat I s/d peringkat III masih
lebih tinggi dibanding HPS/OE, maka:
a. Dilakukan analisa atas HPS/OE. Apabila dinilai tidak sesuai dengan
kondisi pasar pada saat tersebut, dapat dilakukan
koreksi/penyesuaian dengan penambahan setinggi-tingginya 10% dan
didukung dengan analisa pasar.
b. Penawar dengan harga hasil negosiasi yang paling rendah dan dinilai
wajar dan lebih rendah dibanding HPS/OE yang telah dikoreksi dapat
ditetapkan sebagai calon pemenang.
200
200
PELAKSANAAN NEGOSIASI
5. Dibuat risalah pelaksanaan negosiasi harga yang memuat
paling
HARGA
tidak:
a. Metode negosiasi;
b. Harga penawaran peserta negosiasi. Dalam hal dilaksanakan
secara tertulis, surat penawaran negosiasi dilampirkan dalam
risalah;
c. Kesimpulan pelaksanaan negosiasi;
6. Risalah ditandatangani oleh Panitia Pengadaan/Tim Internal .
Apabila dilaksanakan secara langsung ditandatangani juga oleh
Wakil Penyedia Barang/Jasa yang dinegosiasi.
7. Apabila telah diperoleh kesepakatan harga, Penyedia Barang/Jasa
diwajibkan untuk menyampaikan harga penawaran dan TKDN
baru berikut rinciannya, ditandatangani oleh pimpinan
perusahaan atau Wakil Penyedia Barang/Jasa di atas meterai.
8. Apabila tidak ada satupun harga hasil negosiasi yang lebih
rendah atau sama dengan HPS/OE atau HPS/OE yang telah
dikoreksi, maka negosiasi dinyatakan gagal.
201
201
PENETAPAN
CALON
PEMENANG
1. Panitia Pengadaan/Tim Internal mengusulkan satu calon pemenang yang
penawarannya:
a. Penawaran secara administrasi, teknis dan kualifikasi memenuhi
persyaratan dalam dokumen pengadaan; dan
b. Telah mengupayakan pengutamaan penggunaan hasil produksi dan
kompetensi dalam negeri.
c. Merupakan harga terendah, setelah dilakukan evaluasi menggunakan
prinsip memaksimalkan penggunaan Produksi Dalam Negeri, atau
setelah dilakukan normalisasi dan/atau telah dilakukan negosiasi.
d. Dalam hal digunakan sistim Perjanjian Dengan Beberapa Penyedia
Barang/Jasa (MSA) atau Kontrak Harga Satuan secara itemized, calon
pemenang yang diusulkan dapat lebih dari satu.
e. Berdasarkan usulan Panitia Pengadaan/Tim Internal, Pejabat
Berwenang segera:
1) Menetapkan pemenang pengadaan apabila merupakan
kewenangan Kontraktor KKS.
2) Menyetujui dan menyampaikan usulan penetapan pemenang
pengadaan kepada BPMIGAS apabila merupakan kewenangan
BPMIGAS.
2. Apabila Pejabat Berwenang berpendapat lain atas usulan penetapan
calon pemenang pengadaan, Pejabat Berwenang membahas dengan
Panitia Pengadaan/Tim Internal, untuk mendapatkan keputusan akhir.
202
202
PENGUMUMAN PEMENANG
PELELANGAN
1. Keputusan penetapan calon pemenang pengadaan, diumumkan
melalui papan pengumuman Kontraktor KKS dan/atau
diberitahukan secara tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa
peserta pelelangan, segera setelah diterimanya keputusan
tersebut oleh Panitia Pengadaan/Tim Internal.
2. Untuk paket pengadaan dengan nilai > Rp.50 milyar
( > US$5 juta), dalam pengumuman dicantumkan bahwa
penetapan sebagai pemenang pengadaan dapat dibatalkan
apabila:
a) Ada sanggahan dari peserta pengadaan lain dan terbukti
substansi sanggahannya benar, sehingga perlu dilakukan
evaluasi ulang atau proses pengadaan harus dibatalkan; atau
b) Berdasarkan penelitian BPMIGAS proses pengadaan dan/atau
kriteria penetapan calon pemenang pengadaan tidak benar,
sehingga perlu dilakukan evaluasi ulang atau proses
pengadaan harus dibatalkan.
203
203
SANGGAHAN
1. Keberatan peserta atas keputusan dalam pelelangan dapat diajukan pada masa
sanggah:
1. Terhadap hasil evaluasi administrasi dan teknis pada pelelangan sistim 2 sampul
atau sistim 2 tahap; dan/atau
2. Terhadap keputusan penetapan calon pemenang pengadaan.
2. Sanggahan hanya dapat diajukan terhadap:
a. Ketidaklulusan hasil penilaian pascakualifikasi.
b. Penyimpangan atas ketentuan dan prosedur yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan dan/atau ketentuan BPMIGAS tentang pengadaan barang/jasa yang
berlaku;
c. Rekayasa proses pengadaan sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang
sehat;
d. Penyalahgunaan wewenang oleh Panitia Pengadaan/Tim Internal dan/atau Pejabat
Berwenang;
e. Praktek KKN diantara peserta pelelangan, antara peserta pelelangan dengan anggota
Panitia Pengadaan/Tim Internal dan/atau dengan Pejabat Berwenang.
3. Panitia Pengadaan/Tim Internal tidak berkewajiban untuk menanggapi sanggahan yang
diajukan di luar angka 2. di atas dan proses pengadaan dapat diteruskan.
4. Permintaan Klarifikasi dan pertanyaan yang bersifat mempersoalkan maupun keberatan
yang diajukan peserta pengadaan atas hasil evaluasi administrasi dan teknis serta
evaluasi harga diperlakukan sebagai sanggahan.
5. Sanggahan harus diajukan secara tertulis oleh peserta pengadaan, ditandatangani oleh
pimpinan perusahaan yang menandatangani penawaran, dengan melampirkan buktibukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
6. Sanggahan hanya dapat dilakukan oleh peserta pelelangan yang memasukkan
penawaran.
204
204
SANGGAHAN
205
SANGGAHAN
206
PERSETUJUAN RENCANA
PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN
207
207
1.
PERSETUJUAN RENCANA
PENUNJUKAN PEMENANG
Dalam keadaan tertentu, khususnya untukPENGADAAN
pekerjaan yang sangat
kompleks, BPMIGAS dapat memberitahukan kepada KKKS bahwa
penelitian memerlukan waktu yang lebih lama dari waktu standar
20 hari kerja.
208
208
209
PENUNJUKAN PEMENANG
LELANG
210
210
PELELANGAN GAGAL
211
PELELANGAN ULANG
1. Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, Panitia Pengadaan/Tim Internal
melakukan 1 kali pelelangan ulang.
2. Proses pelelangan ulang dimulai sesegera mungkin setelah lelang dinyatakan
gagal.
3. Pelelangan ulang diselenggarakan dengan mengundang Peserta Pengadaan
lama atau mengundang Peserta Pengadaan lama dan Penyedia Barang/Jasa
baru. Dalam hal mengundang peserta baru, proses dimulai dengan tahap
pengumuman:
a. Peserta lama harus mendaftar ulang,
b. Peserta yang telah dinyatakan telah lulus penilaian kualifikasi tidak
dilakukan penilaian kualifikasi lagi.
c. Terhadap peserta baru harus dilakukan penilaian kualifikasi.
4. Dalam pelelangan menggunakan sistim 2 tahap:
a. Apabila harga penawaran lebih tinggi dari HPS/OE dan negosiasi secara
bertahap tidak menghasilkan kesepakatan harga, dapat dilaksanakan 1 kali
lagi negosiasi yang dilakukan secara bersamaan atau dilakukan pelelangan
ulang tahap II saja dengan mengundang peserta yang penawarannya telah
dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
b. Apabila tidak ada peserta yang memasukkan penawaran harga atau
penawaran harga yang masuk tidak ada yang memenuhi syarat dapat
dilakukan pelelangan ulang tahap II saja dengan mengundang peserta yang
penawarannya telah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi dan
teknis.
212
212
PEMBATALAN PELELANGAN
1. Pembatalan pelelangan sedapat mungkin dihindarkan. Pembatalan pelelangan hanya
dapat dilakukan oleh Kontraktor KKS apabila salah satu kondisi berikut terpenuhi:
a. Perubahan lingkup kerja karena perubahan pada rencana kerja atau karena lelang
ulang gagal;
b. Adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap atas pelaksanaan lelang
tersebut;
c. Anggaran yang dialokasikan tidak mencukupi;
d. Proses pengadaan tidak dilaksanakan sesuai ketentuan dalam dokumen pengadaan
atau ketentuan perundangan-undangan yang berlaku;
e. Terbukti telah terjadi tindak KKN.
2. Pembatalan lelang yang rencana pengadaannya melalui persetujuan BPMIGAS harus
dilaporkan kepada BPMIGAS dan menjadi catatan BPMIGAS terhadap penilaian kinerja
Kontraktor KKS.
3. Dalam hal terjadi pembatalan pelelangan pekerjaan jasa konstruksi dan tahapan
pelelangan telah sampai pada penunjukan pemenang, Penyedia Barang/Jasa yang telah
ditunjuk sebagai pemenang dapat meminta penggantian biaya penyiapan dokumen
penawaran. Penggantian biaya dihitung dengan menggunakan salah satu dari ketentuan
berikut:
a. Setinggi-tingginya sama dengan nilai jaminan penawaran, apabila Kontraktor KKS
belum menerbitkan Surat Perintah Memulai Pelaksanaan Pekerjaan (SPK) / Letter of
Intent (LOI); atau
b. Sebesar nilai kompensasi menurut ketentuan yang tertuang dalam draft kontrak
yang menjadi bagian dari Dokumen Pengadaan, apabila Kontraktor KKS telah
menerbitkan Surat Perintah Memulai Pelaksanaan Pekerjaan (SPK) / Letter of Intent
(LOI).
213
213
214
21
4
2.
3.
4.
5.
215
21
5
BAGIAN V
216
216
JASA KONSULTANSI
Bab XII
217
Jasa Konsultansi
Definisi
Layanan jasa profesional untuk mencapai sasaran tertentu yang
hasil akhirnya berbentuk piranti lunak, usulan atau rekomendasi
sebagai hasil analisis data dan/atau keadaan, disusun secara
sistimatis berdasarkan kerangka acuan kerja (KAK) yang
ditetapkan pengguna barang/jasa
Bab
XII
218
219
Ketentuan Umum
1. Tidak rutin
2. Mengutamakan konsultan dalam negeri.
3. Dapat
menggunakan
tenaga
ahli
asing
bertaraf
220
Penyiapan Dokumen
1. SURAT UNDANGAN Pengadaan
2. INSTRUKSI KEPADA PESERTA PENGADAAN (IKPP)/ INSTRUCTION
TO BIDDERS (ITB).
a. Tujuan pembuatan KAK adalah:
i. Menjelaskan tujuan dan lingkup
ii. Sebagai acuan dan informasi bagi para konsultan yang
diundang
iii. Sebagai acuan dalam evaluasi usulan, Klarifikasi dan
negosiasi
b. KAK sekurang-kurangnya memuat:
i. Uraian pendahuluan
ii. Data penunjang berupa data yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek.
iii. Jenis dan jumlah laporan.
iv. Hal-hal lain.
2013 SKK Migas All rights
reserved
221
1.
222
223
224
Klarifikasi Teknis
Sistim Evaluasi Kualitas
1. Klarifikasi Teknis
Klarifikasi dilakukan untuk memperoleh kepastian dan/atau kejelasan
teknis, guna pencapaian hasil kerja yang optimal, dengan
memperhatikan bobot pekerjaan dan tenaga ahli yang akan mengerjakan
serta pertimbangan kebutuhan perangkat pendukung yang proposional.
Klarifikasi tidak boleh mengubah sasaran kerangka acuan kerja;
2. Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi antara lain:
a. Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi antara lain:
b. Lingkup dan sasaran pencapaian Jasa Konsultansi;
c. Cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja;
d. Kualifikasi tenaga ahli;
e. Organisasi pelaksanaan;
f. Program alih pengetahuan;
g. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
h. Jadwal penugasan personil;
i. Fasilitas penunjang;
j. Persentase komitmen TKDN jasa.
225
Bobot (%)
Pengalaman Konsultan
10-20
20-45
45-60
Jumlah
100
kepada
226
Pengalaman Konsultan
Sistim Evaluasi Kualitas
1. Pekerjaan sejenis dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir.
2. Pengalaman kerja di Indonesia dan/atau lokasi proyek di
Indonesia mendapat nilai tambah.
3. Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas.
4. Jumlah proyek/ pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh
konsultan.
5. Unsur-unsur yang dinilai, antara lainpengalaman melaksanakan
proyek/ pekerjaan sejenis, pengalaman melaksanakan
proyek/kegiatan di Indonesia dan/atau di luar negeri,
kemampuan manajerial dan fasilitas yang dimiliki, kapasitas
perusahaan dengan antara lain memperhatikan jumlah tenaga
ahli tetap.
227
228
229
230
Sistim Evaluasi
Kualitas Teknis & Harga
1. Evaluasi berdasarkan kombinasi skor penawaran teknis dan skor
nilai penawaran harga, dilanjutkan dengan Klarifikasi teknis dan
negosiasi harga.
2. Untuk
pekerjaan
yang
lingkup,
keluaran
(output),
waktu
231
penawaran
(HEP)
(jika
tanpa
232
1. Nilai akhir =
233
Bab XII
Score Penawaran
Teknis
84
82
86
Score Penawaran
Tertimbang
63.00
61.50
64.50
0,25)
Harga Penawaran
(Rp)
TKDN
(%)
40
60
50
Preferensi
(%)
3.00
4.50
3.75
HE TKDN
(Rp)
Score Harga
Penawaran
94.08
100.00
86.87
Score Harga
Penawaran
2013 SKK MigasTertimbang
All rights
23.52
25.00
21.72
reserved
234
235
2013 SKK Migas All rights
reserved
235
Pembatalan Penunjukan
1. Penunjukan pemenangPemenang
dibatalkan dan jaminan penawaran
dicairkan apabila konsultan yang ditunjuk sebagai pemenang:
a. mengganti ketua pelaksana pekerjaan (team leader) atau
mengganti lebih dari 30% (tigapuluh persen) jumlah tenaga
ahlinya; atau
b. mengundurkan diri; atau
c. tidak dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan.
2. Dalam hal penunjukan pemenang dibatalkan:
a. Dilakukan negosiasi harga dengan konsultan peringkat
kedua;
b. Apabila calon pemenang kedua juga mengundurkan diri,
dilakukan negosiasi harga kepada calon pemenang peringkat
ketiga;
c. Apabila calon pemenang ketiga juga mengundurkan diri,
maka dilakukan pelelangan ulang.
236
2013 SKK Migas All rights
reserved
236
237
Penerbitan Kontrak
PENUNJUKAN
PEMENANG
Tidak Kompleks 30 hk
Kompleks
90 hk
PENERBITAN KONTRAK
238
Bab
XIII
ISI KONTRAK
Kontrak sekurang-kurangnya memuat secara jelas hal-hal sebagai berikut:
1. Para pihak yang menanda tangani Kontrak.
2. Penyedia Barang/Jasa yang mewakili atau memimpin (leader) dalam hal
Kontrak dilakukan dengan konsorsium atau bentuk kerja sama lainnya.
3. Hak, kewajiban dan tanggung-jawab kedua belah pihak sesuai konsep
Kontrak dan kesepakatan sebagai hasil proses pengadaan.
4. Lingkup pekerjaan termasuk persyaratan dan spesifikasi teknis sesuai
konsep Kontrak dan kesepakatan sebagai hasil proses pengadaan.
5. Harga dan nilai.
a. Harga dan nilai yang bersifat pasti sesuai hasil proses pengadaan;
b. Ketentuan mengenai penyesuaian harga dan nilai untuk Kontrak
yang jangka waktunya lebih dari 1 tahun. Apabila tidak dinyatakan,
maka harga Kontrak tersebut berlaku untuk seluruh masa Kontrak.
Apabila mengakibatkan diperlukannya PLK, secara kumulatif nilai
penambahan PLK tidak boleh melebihi 10% dari nilai Kontrak awal.
6. Komitmen Penyedia Barang/Jasa dalam penggunaan produksi/
kompetensi dalam negeri.
7. Tanggal saat dimulainya pekerjaan dan jangka waktu Kontrak.
8. Jaminan pelaksanaan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen
Pengadaan.
239
239
Bab
XIII
ISI KONTRAK
Syarat-syarat pembayaran:
1. Pembayaran akan dilaksanakan kepada Penyedia Barang/Jasa melalui
rekening bank yang berada di wilayah Negara Republik Indonesia dengan
mengutamakan penggunaan Bank Umum yang berstatus BUMN/BUMD. Para
pihak yang mengikat diri dalam Kontrak harus memiliki rekening bank yang
berada dalam wilayah Negara Republik Indonesia baik sebagai rekening
pembayar maupun sebagai rekening penerima.
2. Pada Kontraktor KKS tahap produksi, transaksi pembayaran dilakukan melalui
rekening pembayar dan rekening penerima pada Bank Umum berstatus
BUMN/BUMD.
3. Jangka waktu dan tahapan pembayaran, sesuai yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan.
4. Uang Muka:
a. Dalam pengadaan jasa pemboran dan jasa konstruksi, dengan nilai
Kontrak sampai dengan Rp 2 trilliun (US$200 juta), kepada Perusahaan
Dalam Negeri diberikan uang muka sebesar minimal 5% dan maksimal
10%.
b. Untuk kegiatan selain jasa pemboran dan jasa konstruksi:
.. Diutamakan bagi Usaha Kecil atau badan usaha yang dimiliki
perguruan tinggi/lembaga ilmiah.
.. Dapat juga diberikan kepada:
.
BUMN / BUMD; atau
.
Pemenang pengadaan sebagai realisasi kesepakatan dalam
proses pengadaan termasuk proses negosiasi.
.
Setinggi-tingginya 20%
240
240
Bab
XIII
Uang Muka
Bagi Perusahaan Dalam
Formula perhitungan:
Negeri
Uang Muka = X * (5% s.d. 10%) * Y
Dimana:
X = %-ase nilai bagian pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawab
Perusahaan Dalam Negeri
Y = adalah Nilai Kontrak, dihitung maksimum Rp.2 triliun.
Contoh-1:
Nilai uang muka ditetapkan 5%.
Nilai Kontrak = Rp.1,5 triliun
Nilai tanggung jawab Perusahaan Dalam Negeri = Rp.900 miliyar
X = Rp.900.000.000.000,00 Rp.1.500.000.000.000,00 = 60%
Nilai uang muka
= 60% x 5% x Rp.1.500.000.000.000,00
= Rp.45.000.000.000,00
241
241
Uang Muka
Bagi Perusahaan Dalam
Formula perhitungan:
Negeri
Uang Muka = X * (5% s.d. 10%) * Y
Dimana:
X = %-ase nilai bagian pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawab
Perusahaan Dalam Negeri
Y = adalah Nilai Kontrak, dihitung maksimum Rp.2 triliun.
Contoh-2:
Nilai uang muka ditetapkan 5%.
Nilai Kontrak = Rp.10 triliun
Nilai tanggung jawab Perusahaan Dalam Negeri = Rp.3 triliun
X = Rp.2.000.000.000.000,00 Rp.2.000.000.000.000,00 = 100%
Nilai uang muka
= 100% x 5% x Rp.2.000.000.000.000,00
= Rp.100.000.000.000,00
242
242
ISI KONTRAK
Ketentuan tentang Sanksi.
Penyedia Barang/Jasa terlambat menyelesaikan pekerjaan/ menyerahkan barang
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. Dikenakan denda paling sedikit 1 dari harga Kontrak untuk setiap hari
keterlambatan.
b. Besarnya denda maksimum ditetapkan 5%. Bilamana diperlukan, untuk
proyek/kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dapat dikenakan denda lebih dari 5%
dan setinggi-tingginya 20% dari nilai Kontrak.
KONDISI KONTRAK
PENGENAAN DENDA
1. Penyewaan dan/atau penggunaan Persentase denda keterlambatan
peralatan dengan masa Kontrak
dikalikan nilai Kontrak untuk masa 12
lebih dari 12 bulan
bulan
2. Pada prinsipnya dilakukan atau
diserahkan secara bertahap
(parsial)
243
Apabila
keterlambatan telah
2013c.
SKK
Migas Alldenda
rights
reserved dilanjutkan dan diselesaikan, maka
Bab
XIII
ISI KONTRAK
1. Penyedia Barang/Jasa wajib memenuhi kewajiban pembayaran
kepada sub kontraktor yang berkaitan dengan pelaksanaan
Kontrak. Apabila Penyedia Barang/Jasa lalai atau gagal
memenuhi kewajiban yang diperjanjikan kepada sub kontraktor
dan digugat oleh sub kontraktor ke pengadilan atau arbitrase,
Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan tidak dapat
diikutsertakan dalam kegiatan pengadaan pada semua
Kontraktor KKS. Penyedia Barang/Jasa bersangkutan dapat
diikutsertakan kembali dalam kegiatan pengadaan apabila
seluruh kewajibannya kepada sub kontraktor terkait dipenuhi.
2. Tatacara pengenaan sanksi ini mengikuti ketentuan pengenaan
sanksi kategori hitam.
3. Ketentuan ini tidak diterapkan apabila Penyedia Barang/Jasa
dapat membuktikan bahwa pemenuhan kewajiban kepada sub
kontraktor tidak atau belum dapat dilakukan karena kegagalan
pihak sub kontraktor dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya.
244
244
Pengalihan Pekerjaan
1. Dilarang mengalihkan atau mensub kontrakkan:
a. Pekerjaan utama dan/atau lebih dari 50% dari nilai jasa
pelaksanaan pekerjaan Jasa Pemborongan atau Jasa Lainnya.
b. Penyediaan barang dan/atau peralatan dalam kontrak
pengadaan barang atau kontrak pengupahan.
Apabila ketentuan ini dilanggar Penyedia Barang/Jasa dikenai
sanksi kategori merah.
2. Pengalihan sebagian pekerjaan harus mendapatkan persetujuan
Bab
XIII
245
246
Bab
XIII
Bahasa Kontrak
1. Bahasa kontrak: bahasa Indonesia atau bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris.
2. Bahasa Indonesia yang mengikat.
3. Bahasa Inggris dapat digunakan untuk menjamin
kebenaran pemahaman spesifikasi teknis
Bab
XIII
247
Lampiran Kontrak
1. Lampiran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah dari
kontrak.
2. Untuk Kontrak Jasa Konsultansi:
a. Rincian tanggung jawab serta hak dan kewajiban kedua belah
pihak.
b. Penjelasan tentang jumlah biaya keseluruhan, jumlah tenaga
ahli, jenis tenaga ahli, unit biaya personel, jadwal kerja
tenaga ahli dan staf konsultan dan unit biaya-biaya langsung;
c. Tanggung jawab profesi (professional responsibilities /
liabilities terhadap Jasa Konsultansi yang ditanganinya);
d. Hak kepemilikan hasil pekerjaan dan data (Proprietary and
Intelectual Rights) harus menjadi milik negara.
2013 SKK Migas All rights
reserved
248
Bab
XIII
Bab
XIII
249
249
250
250
Bab
XIII
PLK (Penambahan)
Pelaksanaan PLK yang berupa penambahan volume pekerjaan, jenis
pekerjaan dan/atau jangka waktu pelaksanaan Kontrak harus memenuhi
salah satu syarat berikut:
1. Merupakan pekerjaan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi sehubungan
dengan telah terjadinya Keadaan Darurat (Emergency) berdasarkan
pernyataan pimpinan tertinggi Kontraktor KKS.
2. Dalam rangka penyelesaian pekerjaan semula yang pelaksanaannya
tertunda atau terhambat, sebagai akibat dari kondisi yang terjadi berada
di luar kendali Penyedia Barang/Jasa maupun Kontraktor KKS, dengan
menggunakan satuan harga pada Kontrak yang bersangkutan, sepanjang
dapat dipertanggung-jawabkan secara profesional.
3. Merupakan pekerjaan tambahan yang tidak diduga sebelumnya dalam
usaha memanfaatkan waktu jeda (windows/idle) penggunaan peralatan
dalam Kontrak yang sedang berjalan oleh Kontraktor KKS lain.
Pemanfaatan kondisi ini hanya dimungkinkan sampai dengan berakhirnya
masa Kontrak.
4. Dalam rangka penyelesaian pekerjaan semula yang tidak dapat dielakkan
Bab
berdasarkan pertimbangan teknis, dengan mengguna-kan satuan harga
XIII
pada Kontrak yang bersangkutan sepanjang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional.
5. Merupakan pekerjaan tambahan yang tidak terduga sebelumnya dan telah
ada harga standar dengan menggunakan satuan harga menurut harga
yang berlaku pada Kontrak yang bersangkutan dan secara teknis
merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
pekerjaan terdahulu berdasarkan pendapat fungsi teknis yang kompeten
secara tertulis.
2013 SKK Migas All rights
reserved
251
PLK (Penambahan)
Pelaksanaan PLK yang berupa penambahan volume pekerjaan, jenis
pekerjaan dan/atau jangka waktu pelaksanaan Kontrak harus memenuhi
salah satu syarat berikut:
6. Merupakan pekerjaan tambahan yang tidak terduga sebelumnya dan
sehubungan dengan homogenitasnya perlu dijaga kontinuitas
pelaksanaannya sesuai dengan pendapat fungsi teknis yang kompeten
secara tertulis, tetapi tidak ada harga standarnya. Penetapan harganya
harus memperhatikan harga pasar.
7. Diperlukan kesinambungan (bridging) pekerjaan yang sedang
berlangsung, sementara proses pengadaan yang baru sedang
dilaksanakan namun belum selesai. Jangka waktu PLK kesinambungan
(bridging) ini hanya diperbolehkan paling lama sampai dengan 1 (satu)
hari sebelum tanggal dimulainya pekerjaan sesuai Kontrak baru dan
paling lama 6 (enam) bulan.
8. PLK kesinambungan (bridging) ini tidak boleh dilakukan sebagai
kelanjutan dari PLK kesinambungan (bridging) yang dilaksana-kan secara
penunjukan langsung atau dilanjutkan dengan PLK kesinambungan
(bridging) yang dilaksanakan secara penunjukan langsung.
252
Bab
XIII
Batasan Nilai
PLK & PJWK
1. Nilai kumulatif penambahan tidak boleh melebihi 10% terhadap
nilai Kontrak awal dan tidak boleh lebih besar dari Rp 50 milyar
atau US$5 juta, kecuali:
a. PLK pada bullet 1 s/d 3 di depan
b. Proyek konstruksi terintegrasi (EPC atau EPCI) atau bagianbagiannya, atau dalam rangka penyelesaian program
pemboran (drilling) 1 (satu) sumur tertentu termasuk
pengadaan barang dan jasa pendukungnya.
2. Jumlah nilai penambahan untuk Kontrak proyek konstruksi
terintegrasi (EPC atau EPCI) atau bagian-bagiannya tidak boleh
>30% (tiga puluh persen) terhadap nilai Kontrak awal.
Bab
XIII
253
253
Bab XIII
254
Bab
XIII
Sanksi
PLK & PJWK
1. Apabila KKKS telah melaksanakan PLK yang melebihi batas di
depan atau yang seharusnya mendapatkan persetujuan terlebih
dulu dari BPMIGAS sesuai ketentuan di atas, maka:
a. Pimpinan tertinggi KKKS dan pimpinan fungsi pengguna
diberikan peringatan/sanksi administratif oleh BPMIGAS; dan
b. Nilai kelebihan PLK atau nilai PLK yang seharusnya
mendapatkan persetujuan dari BPMIGAS tersebut berpotensi
tidak dapat dibebankan sebagai biaya berdasarkan Kontrak
Kerja Sama (KKS).
c. Apabila berdasarkan temuan audit, pelaksanaan PLK secara
teknis tidak dapat dipertanggung jawabkan kelayakannya,
maka biaya pelaksanaan PLK tersebut tidak dapat dibebankan
sebagai biaya berdasarkan Kontrak Kerja Sama (KKS).
2. PLK harus dituangkan dalam amandemen Kontrak tertulis dan
ditandatangani oleh para pihak yang menandatangani Kontrak.
2013 SKK Migas All rights
reserved
255
Bab
XIII
256
Bab
XIII
ii.
257
Bab
XIII
Manajemen Kontrak
1. Melakukan evaluasi kinerja dan memberikan arahan perbaikan.
2. Memastikan pelaksanaan Kontrak sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku dan/atau
standard engineering
258
Bab
XIII
259
Bab
XIII
Sanksi Finansial
Atas Kegagalan Mencapai Komitmen TKDN
Pecapaian tingkat komponen dalam negeri pada pelaksanaan
Kontrak apabila diaplikasikan pada evaluasi penawaran tidak
mengubah peringkat pemenang. Besarnya sanksi adalah selisih
perhitungan HEP penawaran dengan simulasi HEP TKDN yang
sebenarnya dicapai.
PENAWARAN
PE
NYE
DIA
NILAI RP.
TKDN
(%)
28,500,000,000
28%
27,500,000,000
28,000,000,000
PELAKSANAAN KONTRAK
PER
ING
KAT
TKDN
(%)
26,870,558,494.45
25%
26,972,083,455.77
15%
27,500,000,000.00
III
15%
27,500,000,000.00
III
25%
27,114,457,831.33
II
25%
27,114,457,831.33
II
H E P (Rp.)
H E P (Rp.)
260
PER
ING
KAT
Sanksi Finansial
Atas Kegagalan Mencapai Komitmen TKDN
Pencapaian TKDN pada pelaksanaan Kontrak apabila diaplikasikan pada
evaluasi penawaran mengubah peringkat pemenang. Besarnya sanksi adalah
selisih nilai penawaran yang dimenangkan dengan penawaran terbaik yang
dikalahkan, ditambah selisih perhitungan HEP Penawaran dengan simulasi HEP
yang sebenarnya dicapai dalam pelaksanaan pekerjaan.
PENAWARAN
PENY
E DIA
NILAI (Rp).
TKDN
(%)
PELAKSANAAN KONTRAK
H E P (Rp.)
PE
R
ING
KA
T
TKD
N
(%)
H E P (Rp.)
PER
ING
KAT
28,500,000,00
26,870,558,494.
28,500,000,000,0
I
28%
22%
III
0
45
0
27,500,000,00
27,500,000,000.
27,500,000,000.0
III
B
15%
15%
II
0 yang dikenakan kepada
00Penyedia Barang/Jasa A adalah:
0
o Besarnya sanksi
28,000,000,00
27,114,457,831.
- HEP Penawaran)II+ 25% 27,114,457,831.3
C = (HEP Realisasi Kontrak
25%
I
0
33
3
A
261
261
PENILAIAN KINERJA
Kinerja Penyedia Barang/Jasa dinilai oleh fungsi terkait di
lingkungan Kontraktor KKS dengan tata cara penilaian sesuai
dengan sistim dan prosedur yang ada pada masing-masing
Kontraktor KKS. Dasar dari penilaian kinerja Penyedia Barang/Jasa
dapat diukur antara lain berdasarkan:
1. Respon terhadap undangan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
pengadaan.
2. Keaktifan:
Aktif berpartisipasi dalam proses pengadaan;
Aktif dalam memberikan informasi antara lain tentang
perkembangan teknologi baru, alat-alat baru dan saransaran untuk perbaikan proses pengadaan.
3. Ketepatan penyerahan barang/jasa dari segi mutu, waktu dan
harga.
4. Pelaksanaan penerapan K3LL dalam pengadaan barang/jasa.
5. Kepatuhan terhadap etika pengelolaan rantai suplai.
262
262
263
263
264
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mendaftar namun tidak mengambil Dokumen Pengadaan barang/jasa sebanyak 3 kali dalam
setahun.
Mengambil Dokumen Pengadaan namun:
a. Tidak mengajukan penawaran tanpa memberikan keterangan tertulis (no response)
sebanyak 3 kali dalam setahun.
b. Tidak mengajukan penawaran tetapi memberikan keterangan tertulis (no quote) sebanyak 5
kali dalam setahun.
Dua kali dalam setahun:
a. Terkena diskualifikasi karena mengajukan penawaran yang tidak memenuhi ketentuan yang
dipersyaratkan dalam dokumen lelang.
b. Membatalkan penawaran yang telah diajukan setelah pembukaan penawaran.
c. Tidak memberikan respon pada saat diminta Klarifikasi;
d. Terlambat mengambil dan menandatangani Kontrak lebih dari 10 hari kerja dari batas waktu
yang telah ditetapkan Kontraktor KKS.
e. Terlambat memasok barang atau terlambat melaksanakan jasa sesuai Kontrak namun tidak
berakibat fatal bagi operasi Kontraktor KKS. Aturan batas waktu toleransi keterlambatan
ditetapkan sendiri oleh Kontraktor KKS.
Tidak sanggup memasok barang atau tidak melaksanakan jasa sesuai Kontrak dan menurut
penilaian Kontraktor KKS dampak yang timbul tidak berakibat fatal bagi operasi Kontraktor KKS.
Tidak dapat memasok barang atau tidak melaksanakan jasa karena meminta kenaikan harga
barang/jasa yang bukan disebabkan oleh peraturan pemerintah Republik Indonesia.
Penyedia Barang/Jasa Bukan Usaha Kecil tidak melaksanakan kewajiban untuk bekerjasama
dengan usaha kecil untuk Pengadaan dengan nilai lebih besar Rp.50 milyar atau lebih besar dari
US$5 juta sesuai dengan kesepakatan dalam Kontrak.
Mengirimkan atau mengajukan protes atau sanggahan secara tertulis ke Panitia Pengadaan/Tim
Internal di luar waktu yang ditentukan.
264
265
265
266
267
267
2. Kategori Merah.
a. Diberikan surat yang menyatakan tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan pengadaan
baru selama masa 1 tahun berikutnya di lingkungan Kontraktor KKS yang
bersangkutan.
b. Apabila batas waktu sanksi telah berakhir, Penyedia Barang/Jasa dapat mengajukan
surat pernyataan permintaan untuk dapat kembali mengikuti kegiatan pengadaan di
lingkungan Kontraktor KKS, dengan tembusan kepada BPMIGAS.
3. Kategori Hitam:
a.
268
269
269
Terimakasih
270
270