Anda di halaman 1dari 17

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Jl. Pattimura No.20 Gd. Sapta Taruna, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110

SATUAN KERJA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN


JALAN NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PAKET :
PW.3.4 PENGAWASAN TEKNIK PRESERVASI JALAN SIDOARJO -
MALANG - KEPANJEN

SUMBER DANA APBN


TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE
KELUARAN (OUTPUT) TAHUN ANGGARAN 2022

1. LATAR Direktorat Jenderal Bina Marga Cq. Satuan Kerja Perencanaan


BELAKANG dan Pengawasan Jalan Nasional Propinsi Jawa Timur Cq,
Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan, bermaksud untuk
mengadakan Penyedia Jasa Konsultan Pengawasan Teknik
Preservasi Jalan Sidoarjo - Malang - Kepanjen di Provinsi Jawa
Timur.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
rencana mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan
dalam kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan adanya suatu
team konsultan bertugas sebagai pengawas pekerjaan
konstruksi yang berperan membantu Satuan Kerja / Pejabat
Pembuat Komitmen Pelaksana Jalan Nasional di dalam
melaksanakan pengawasan teknis pada lokasi kegiatan yang
sedang berlangsung.
Team pengawas dimaksud, adalah Penyedia jasa konsultansi
pekerjaan pengawasan teknis/supervisi.

2. MAKSUD DAN Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi, Pekerjaan


TUJUAN Pengawasan konstruksi ini, adalah untuk :
a. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana Jalan
Nasional didalam melakukan pengawasan teknik terhadap
kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi (Kontraktor).
b. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana Jalan
Nasional dalam pemantauan pekerjaan padat karya.
c. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi
oleh Penyedia Jasa konstruksi di lapangan dalam
menerapkan desain yang memenuhi persyaratan dalam
spesifikasinya.
d. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa
Konstruksi bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor) sesuai dengan
spesifikasi dan persyaratan teknis yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
e. Menyusun revisi/review desain, bilamana terdapat
perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi
dilapangan.
Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil pekerjaan
konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam
spesifikasi dan dilaksanakan secara tepat mutu, tepat biaya dan
waktu serta tertib Administrasi.
3. SASARAN Sasaran pengadaan jasa konsultansi ini, adalah tercapainya hasil
pekerjaan preservasi jalan tersebut sesuai dengan isi dokumen
kontrak, sehingga kinerja jalan yang ditangani diharapkan dapat
memberikan layanannya sampai akhir umur rencana.
Disamping itu, sebagian tugas Pejabat Pembuat Komitmen
Pengawasan khususnya dalam hal menyangkut masalah
pengendalian teknis dilapangan dan administrasi teknik pada
umumnya, dilimpahkan kepada Penyedia jasa.

4. LOKASI KEGIATAN Kegiatan pekerjaan ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten


Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Malang Provinsi Jawa
Timur

5. SUMBER Untuk pelaksanaan kegiatan ini HPS yang diperlukan


PENDANAAN Rp. 1.754.566.000,00 (Satu Miliar Tujuh Ratus Lima Puluh
Empat Juta Lima Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah)
termasuk PPN di dalamnya, sumber dana APBN Tahun
Anggaran Tahun 2022.

6. NAMA DAN 6.1. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : RR. Rum Auliyati, ST, MM
ORGANISASI 6.2. Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
PEJABAT Provinsi Jawa Timur, Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan.
PEMBUAT
KOMITMEN
Data Penunjang

7. DATA DASAR Dokumen Kontrak di lingkungan Satuan Kerja Perencanaan dan


Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur.

8. STANDAR TEKNIS Sesuai dengan Standar yang berlaku di lingkungan Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal
Bina Marga.

9. STUDI-STUDI -
TERDAHULU

10. REFERENSI ● Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004


HUKUM Tentang Jalan.
● Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 34 Tahun
2006 Tentang Jalan.
● Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 59 Tahun
2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi, dll.
● Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
● Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Jasa Pemerintah.
● Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 21/SE/M/2019 tentang Standar Susunan
Tenaga Ahli untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
Melalui Penyedia Jasa.

11. LINGKUP Lingkup kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan Satuan Kerja


KEGIATAN Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa
Timur, Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
1. Pengawasan terhadap pekerjaan Preservasi Jalan dan
Jembatan Sidoarjo - Gempol - Pandaan - Malang – Kepanjen
2. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen PJN dalam
pemantauan pekerjaan padat karya pada ruas Sidoarjo -
Gempol - Pandaan - Malang – Kepanjen

12 KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah:


a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Triwulan
c. Laporan Bulanan
d. Laporan Khusus / Teknis (jika ada)
e. Laporan Pengujian Mutu
f. Laporan Akhir
g. Laporan Program Mutu
h. Laporan RKK Pengawasan

Pegiriman disampaikan kepada :


- Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur - Bali
- Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Jawa Timur
- Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan
- Pejabat Pembuat Komitmen PJN
- Core Team

13 PERALATAN Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang
MATERIAL, dapat digunakan harus dipelihara oleh Penyedia Jasa, terdiri dari:
PERSONIL DAN a. Laporan dan Data
FASILITAS DARI Laporan dan Data, yaitu berupa dokumen hasil koordinasi
PEJABAT pengawasan teknis.
PEMBUAT
b. Akomodasi dan Ruang Kantor
KOMITMEN
1. Kendaraan roda empat (sewa)
● Jenis kendaraan minimal MPV
● Kapasitas mesin minimum 1400 cc
● Kapasitas tempat duduk 5 orang
● Umur kendaraan maksimum 6 tahun dihitung sejak
tahun pembuatan yang tertera dalam STNK sampai
dengan tahun kontrak berjalan.
2. Kendaraan roda dua (sewa)
● Kapasitas mesin minimum 125 cc
● Umur kendaraan maksimum 6 tahun dihitung sejak
tahun pembuatan yang tertera dalam STNK sampai
dengan tahun kontrak berjalan.
c. Ruang Kantor
Meja rapat dengan kursinya untuk rapat intern konsultan,
meja dan kursi untuk SE, fasilitas lainnya termasuk kantor,
mess dan lain-lain harus disediakan sendiri oleh Penyedia
Jasa dengan cara sewa yang akan dibayarkan melalui
kontrak.
d. Tunjangan Perumahan
Tunjangan Perumahan harus disediakan sendiri oleh
Penyedia Jasa dengan cara sewa yang akan dibayarkan
melalui kontrak.
e. Staff Pengawas/Pendamping
Pengguna Jasa akan mengangkat petugas atau wakil yang
bertindak sebagai Pengawas atau Pendamping dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa Konsultansi.
f. Biaya Operasional:
● Biaya Sewa Alat Ukur
● Biaya Komputer + Printer (sewa)
● Biaya Alat Tulis Kantor
● Biaya Komunikasi
g. Penerapan SMKK
Penyedia Jasa wajib melaksanakan SMKK termasuk namun
tidak terbatas seperti pembuatan dokumen RKK, sosialisasi
dan promosi K3, menyediakan Alat Pelindung Diri, Asuransi
BPJS Ketenagakerjaan, fasilitas dan sarana kesehatan,
Biaya Test Antigen Covid-19 serta perlengkapan lain yang
berkaitan dengan pengendalian risiko K3.
Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti
tercantum pada Rincian Biaya Langsung Non Personil.
Untuk fasilitas yang cara pengadaanya secara beli, setelah
pekerjaan selesai, harus dikembalikan kepada Pengguna Jasa.

14 PERALATAN DAN Penyedia Jasa harus menyediakan:


MATERIAN DARI 1. Smartphone/Android setiap Supervision Engineer
PENYEDIA JASA dengan aplikasi Timestamp Camera/Photo dengan
KONSULTANSI keterangan tanggal, waktu, dan lokasi kegiatan;
2. Kelengkapan keamanan kesehatan dan keselamatan
kerja (K3);
3. Asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan dan Ketenagakerjaan sesuai dengan aturan
yang berlaku.
4. Semua personil harus dinyatakan sehat jasmani dan rohani
yang dibuktikan dengan surat keterangan sehar Jasmani dan
Rohani dari Dokter yang berstatus Pegawai Negeri Sipil di
Rumah Sakit Pemerintah/Unit Pelayanan Kesehatan
Pemerintah setempat yang masih berlaku, sekurang-
kurangnya dikeluarkan 1 (satu) bulan terakhir.
5. Menyusun laporan Program Mutu (PM) sebanyak 5 (lima)
rangkap/buku

15 LINGKUP Memberikan pengarahan kepada seluruh Personil tentang tugas


KEWENANGAN dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan sesuai dengan
PENYEDIA JASA yang tercantum dalam surat perjanjian (Kontrak)

16 JANGKA WAKTU Jangka waktu penyeleseian pekerjaan ini adalah selama 330
PENYELESEIAN (tiga ratus tiga puluh) hari kalender.
KEGIATAN

17 TENAGA AHLI, Posisi dan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksakan
TENAGA kegiatan ini, adalah sebagai berikut :
SURVEYOR/ Kualifikasi Minimal Jumlah
TEKNIS, TENAGA Posisi Sertifikat Pengala Orang
Pend.
PENDUKUNG Keahlian man (thn) Bulan
I. Profesional Staff
Supervision Sarjana Ahli Madya 5 11 OB
Engineer/SE T. Sipil Teknik Jalan
(1 Org) (S1)
Inspection Sarjana Ahli Madya 4 8 OB
Engineer T. Sipil Teknik Jalan
(1 Org) (S1)
Quality Sarjana Ahli Madya 4 7 OB
Engineer T. Sipil Teknik Jalan
(1 Org) (S1)
HSE / K3K Sarjana Ahli Muda K3 3 4 OB
(1 Org) Teknik Konstruksi
(S1)
II. Sub Profesional Staff
Inspector D3/S1 Ijazah T. Sipil 3/0 11 OB
(1 Org)
Surveyor D3/S1 Ijazah T. Sipil 3/0 10 OB
(1 Org)
Laboratorium D3/S1 Ijazah T. Sipil 3/0 8,9 OB
Technician
(1 Org)
III. Supporting Staff
Sekretaris SMA/D3/ Ijazah SLTA/ - 11 OB
(1 Org) S1 Sederajat
Operator SMA/D3/ Ijazah SLTA/ - 11 OB
Computer S1 Sederajat
(1 Org)
Office Boy SMP Ijazah SLTP/ - 11 OB
(1 Org) Sederajat

Setiap tenaga ahli tersebut harus sudah mempunyai Sertifikat


Keahlian (SKA) yang masih berlaku dari Asosiasi yang
berwenang terdaftar pada LPJK.
Keahlian yang diperlukan, tugas dan tanggung jawab masing-
masing tenaga ahli, yaitu sebagai berikut :

17.1. Supervision Engineer


Merupakan pihak atau orang yang bertugas memimpin,
mengarahkan, dan mengendalikan seluruh tenaga ahli
pengawasan konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan
pekerjaan.
Supervision Engineer sekurang-kurangnya seorang Sarjana
Teknik Sipil (S1) dari suatu perguruan tinggi negeri atau swasta
yang terakreditasi.
Supervision Engineer harus memiliki pengalaman minimal 5
(lima) tahun dalam bidang pengawasan yang sesuai dan
mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli Teknik Jalan
– Madya.
Tugas dan kewajiban Supervision Engineer akan mencakup,
namun tidak terbatas pada hal-hal yang tersebut dibawah ini:
a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi untuk melaksanakan pengukuran/rekayasa
lapangan yang dilakukan Pelaksana dan menyampaikan
laporan kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat
keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului
pekerjaan utama;
b. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
konstruksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada
semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi
sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis
kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut
dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya
dinyatakan secara umum;
c. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana
menerapkan Teknik pelaksanaan konstruksi yang
tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan;
d. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau
menolak pekerjaan dan material;
e. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan yang
setiap hari dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan
pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;
f. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari
semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu
kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buku Spesifikasi Umum dan
hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal dimikian, maka
Supervision Engineer juga membuat rekomendasi secara
tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan
tersebut;
g. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran
setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh
Surveyor;
h. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak
tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
i. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan
jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Pelaksana;
j. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-
sketsa yang benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi
pekerjaan;
k. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat selesai
sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
l. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambat
kerja dan Analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya,
yang dibuat oleh Pelaksana sebelum pelaksanaan;
m. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak serta membuat
laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan.
n. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu
dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat
layanan jalan terkait dengan usulan pembayaran yang
diajukan Pelaksana;
o. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada di bawah
wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK serta instansi
lain yang terkait tepat pada waktunya; dan
p. Menyusun/ memelihara arsip korespondensi kegiatan,
laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan
pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar desain, laporan
hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan
jalan dan lainnya.
q. Membuat laporan-laporan seperti tersebut pada bagian 12
Kerangka Acuan Kerja ini, mengenai kamajuan fisik dan
keuangan kegiatan yang ada dibawah wewengnya dan
menyerahkan kepada PPK Pengawasan, Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa
Timur, serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya.
r. Dalam pelaksanaannya Supervision Engineer bertanggung
jawab kepada PPK Pengawasan, Satker P2JN Provinsi Jawa
Timur.

17.2. Inspection Engineer


Merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada
Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi Pelaksana
bekerja. IE bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan
pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain,
pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai dasar
pembayaran prestasi pekerjaan.
Inspection Engineer sekurang-kurangnya seorang Sarjana
Teknik Sipil (S1) dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan
tinggi atau swasta yang terakreditasi.
Inspection Engineer harus memliki pengalaman minimal 4
(Empat) tahun dalam bidang pengawasan yang sesuai dan
mempunyai Sertifikasi Keahlian (SKA) sebagai Ahli Teknik Jalan
– Madya.
Tugas dan kewajiban Inspection Engineer mencakup, namun
tidak terbatas pada apa yang tersebut dibawah ini :
a. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan
pelaksanaan di lapangan;
b. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan
tentang keamanan dan keselamatan kerja;
c. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang
dijalankan Pelaksana;
d. Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan
dinilai tidak benar atau membahayakan. Dalam segala hal,
semua instruksi harus dicatat dalam buku harian (log book)
serta segera memberi tahu kepada Supervision Engineer;
e. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan
penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar
Kemajuan Pekerjaan);
f. Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh
Pelaksana;
g. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa
pekerjaan dan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan;
h. Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan
pekerjaan di lapangan, serta selalu memberikan informasi
tentang rincian pekerjaan kepada Supervision Engineer,
i. Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
j. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari
Supervision Engineer dalam melaksanakan tugas-tugasnya
serta bekerjasama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di
laboratorium.
k. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus
pada semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang
dilaksanakan, dan memberitahu dengan kepada
Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak
memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak;
l. Semua hasil pengarhatan tersebut dilaporkan secara tertulis
kepada Superuisiori Engineer pada hari itu juga;
m. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan
memeriksa semua /hasil pengukuran, perhitungan kuantitas
dan bukti pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak;
n. Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat
ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan
cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga
kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah
diselesaikan, pengukuran dilapangan, kejadian - kejadian
khusus dan sebagainya dengan menggunakan formulir
laporan standar (Laporan Harian) yang harus diserahkan/
dikirim kepada Supervision Engineer dan PPK setiap hari
setelah selesai kerja;
o. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus
terhadap semua pekerjaan harian (day work), termasuk
membuat catatan mengenai peralatan, tenaga kerja dan
bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan harian tersebut;
p. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana
dan evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) di
lapangan;
q. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil
pekerjaan;
r. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan
secara tertulis kepada Supervision Engineer sebagai bahan
masukan yang disampaikan kepada PPK;
s. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil
pekerjaan, perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan
usulan pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak; dan
t. Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran
akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah
diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat.

17.3. Quality Engineer


Quality Engineer membantu Supervision Engineer dalam
penaminan mutu pekerjaan yang telah ditentukan oleh Dokumen
Kontrak dan memahami benar terhadap metode pemeriksaan
bahan, tes laboratorium yang diisyaratkan
Quality Engineer sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik
Sipil (S1) dari suatu perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang terakreditasi.
Quality Engineer harus memliki pengalaman minimal 4 (Empat)
tahun dalam bidang pengawasan yang sesuai dan mempunyai
Sertifikasi Keahlian (SKA) sebagai Ahli Teknik Jalan – Madya.
Tugas dan kewajiban Quatity Engineer mencakup, namun tidak
terbatas pada apa yang tersebut dibawah ini :
a. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di
lapangan apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;

b. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,


pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium
lapangan pelaksana serta memantau alat-alat pengujian
sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan
laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan;
c. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua
pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan
tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu material
serta hasil pekerjaannya, dan memberiktahukan dengan
segera secara tertulis kepada Supervision Engineer tentang
kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur
pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat
pada material atau mutu pekerjaannya;
d. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan
serta menyeragkannya kepada Supervision Engineer
rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau ditolaknya
material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;
e. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang
dilakukan oleh Pelaksana tidak kurang dari syarat minimum
yang ditetapkan spesifikasi;
f. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan ke
lokasi proyek sehingga sebelum material terrsebut digunakan
sudah sesuai dengan spesifikasi;
g. Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan
mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh selama
bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision
Engineer kepada PPK, Laporan tersebut berisikan semua
data laboratorium serta pengujian di lapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada;
h. Menyiapkan format laporan pemjaminan mutu pekerjaan,
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;
i. Melakukan monitoring pekerjaan di lapangan terkait dengan
pemenuhan mutu pekerjaan;
j. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji
mutu dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi
persyaratan teknis;
k. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna
pencegahan ketidaksesuaian; dan
l. Memberikan panduan di lapangan bagi personil pelaksana
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan
(jika diperlukan).

17.4. Health Safety Environment (HSE) Engineer


Merupakan pihak atau orang yang bertugas memastikan bahwa
aspek Keamanan, Kesehatan, Keselamatan dan lingkungan
sudah tersedia dan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
HSE Engineer sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik (S1)
dari suatu perguruan tinggi negeri atau swasta yang terakreditasi.
HSE Engineer harus memliki pengalaman melaksanakan
pekerjaan yang sesuai minimal 3 (tiga) tahun dan mempunyai
Sertifikasi Keahlian (SKA) sebagai Ahli K3 Konstruksi – Muda.
Tugas dan kewajiban HSE Engineer mencakup, namun tidak
terbatas pada apa yang tersebut dibawah ini :
a. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang
mungkin terjadi di lingkungan kerja. Hal ini termasuk
membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability).
b. Menyusun rencana program keselamatan dan Kesehatan
kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya
preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau
kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif bertujuan
untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan
kerja;
c. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor
penting dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini
termasuk merancang prosedur baku dan memeliharan
barang atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan
kerja; dan
d. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisa akar masalah termasuk tindakan preventif dan
korektif yang diambil.

17.5. Inspector
Tenaga Teknisi Inspector seorang Sarjana Teknik Sipil (S1)
pengalaman 0 (nol) tahun / Sarjana Muda D.III T. Sipil
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun sejak lulus.
Tugas dan Kewajiban Inspector adalah mencakup tetapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Inspection Engineer untuk
mengawasi kuantitas dari konstruksi dan memastikan
berdasarkan basis harian bahwa pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi, gambar-
gambar kerja yang disahkan oleh Supervision Engineer
b. Membuat catatan harian tentang aktivitas penyedia jasa
konstruksi dan engineer dengan format laporan standard
memberitahukan penyedia jasa konstruksi secara tertulis
terhadap penyimpangan-penyimpangan yang dilakukannya.
c. Menggambar kemajuan harian yang dicapai penyedia jasa
konstruksi pada grafik (chart) yang telah disetujui.
d. Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan,
kebakaran dan lain-lain) serta ketidaksesuaian di lapangan
kepada Inspection Engineer
e. Membantu Inspection Engineer dalam membuat laporan dan
serat terima sementara serta pemeriksaan kuantitas di
lapangan.

17.6. Laboratorium Technician


Tenaga Laboratorium Technician seorang Sarjana Teknik Sipil
(S1) pengalaman 0 (nol) tahun / Sarjana Muda D.III T. Sipil
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun, sejak lulus.
Tugas dan kewajiban Laboratorium Technician adalah mencakup
tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:
a. Mengetahui petunjuk teknis dan instruksi dari Quality
Engineer
b. Malakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium penyedia jasa konstruksi,
agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya
tenaga dan peralatan dan pengendalian mutu dangan
persyaratan dalam dokumen kontrak.
c. Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan
pemeriksaan mutu bahan dan pekerjaan dilaboratorium, serta
memberikan laporan kepada Quality Engineer setiap
permasalahan yang timbul sehubungan dengan
pengendalian mutu bahan dan pekerjaan.
d. Melakukan semua tes terhadap semua material yang dipasok
untuk struktur bangunan jembatan sehubungan dengan
pengedalian mutu untuk bahan bagunan jembatan.
e. Melakukan semua tes termasuk semua usulan komposisi
campuran (job mix formula), baik untuk pekerjaan aspal, soil
cement, dan beton.
f. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan “Coring”
perkerasan jalan yang dilakukan oleh penyedia jasa
konstruksi, sehingga baik jumlah serta lokasi “Coring”
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan.
g. Menyerahkan kepada Quality Engineer himpunan dalam
bulanan pengendalian mutu paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
h. Memberi petunjuk kepada staf penyedia jasa konstruksi, agar
semua teknisi laboratorium dan staff pengendali mutu
mengenai dan memahami semua prosedur dan tata cara
pelaksanaan test sesuai dengan yang tercantum dalam
spesifikasi.

17.7. Surveyor
Tenaga Teknisi Surveyor seorang Sarjana Teknik Sipil (S1)
pengalaman 0 (nol) tahun / Sarjana Muda D.III T. Sipil
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun, sejak lulus.
Tugas dan kewajiban Surveyor antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab terhadap semua pengukuran kuantitas


dan pekerjaan.
b. Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan penyedia
jasa konstruksi untuk memastikan pengukuran degan akurat
telah mawakili kuantitas untuk pembayaran serifikat bulanan
atau untuk pembayaran akhir (final)
c. Membantu dan berhubungan dengan tim supervisi dalam
semua hal yang berhubungan dengan pengukuran kuantitas.
d. Membuat laporan harian untuk kemajuan pekerjaan
e. Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga kerja,
dan material.

17.8. Tenaga Pendukung


Tenaga Pendukung pada posisi Sekretaris 1 (satu) orang,
Operator Komputer 1 (satu) orang, untuk membantu operasional
kegiatan Team Leader dan engineer di lapangan/lokasi pekerjaan
dengan pendidikan minimal SMA/D3/S1 yang sesuai dengan
tugasnya dan untuk posisi Office Boy 1 (satu) orang dengan
minimal pendidikan SMP.
18 JADWAL TAHAPAN Jadwal tahapan pelaksanaan pekerjaan harus disusun oleh
PELAKSANAAN penyedia jasa dan selanjutnya dituangkan ke dalam Rencana
KEGIATAN Mutu Kontrak. Jadwal mobilisasi dan kebutuhan personil akan
disesuaikan dengan kegiatan pelaksnaan pekerjaan fisik
dilapangan

19 LAPORAN Laporan Pendahuluan dibuat tidak lebih dari 15 (lima belas) hari
PENDAHULUAN setelah dimulainya SPMK Penyedia Jasa Konsultan harus
menyerahkan 5 (lima) rangkap/buku laporan yang berisi jadwal
rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara
lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing
pekerjaan serta personil-personil pendukung Penyedia Jasa
Konsultan. Laporan ini dibuat dalam kertas ukuran A4.

20 LAPORAN Laporan Bulanan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku setiap


BULANAN akhir bulan kalender, jumlah laporan disesuaikan dengan
lamanya masa layanan. Laporan ini merupakan laporan singkat
mengenai kemajuan kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi
pekerjaan fisik setiap Field Team, keadaan cuaca, juga
permasalahan yang dialami oleh Penyedia Jasa
Konstruksi/Penyedia Jasa Konsultan bila ada (menyangkut
administrasi, teknis atau keuangan) dan memberikan
rekomendasi atau saran-saran bagaimana menaggulangi/
menyeleseiakan permasalahan tersebut serta memuat laporan
pelaksanaan K3 dan pengelolaan lingkungan di lapangan.
Laporan ini dibuat dalam kertas ukuran A4.

21 LAPORAN Laporan Triwulan sebanyak 5 (lima) rangkap/buku setiap akhir


TRIWULAN bulan ketiga, jumlah laporan disesuaikan dengan lamanya masa
layanan. Laporan ini merupakan Rangkuman laporan bulanan
selama tiga bulan, mengenai kemajuan kegiatan Penyedia Jasa
Konstruksi pekerjaan fisik setiap Field Team, keadaan cuaca,
juga permasalahan yang dialami oleh Penyedia Jasa
Konstruksi/Penyedia Jasa Konsultan bila ada (menyangkut
administrasi, teknis atau keuangan) dan memberikan
rekomendasi atau saran-saran bagaimana menanggulangi/
menyeleseikan permasalahan tersebut. Laporan ini dibuat dalam
kertas ukuran A4.

22 LAPORAN TEKNIS Laporan Teknis dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap/buku bila pada
pelaksanaan pekerjaan fisik terdapat perubahan (revisi/review)
(KHUSUS)
desain yang memerlukan Justifikasi Teknis pada setiap
perubahan desain dan/atau setiap terjadinya perubahan lingkup
pekerjaan (kontrak).
Laporan ini diserahkan pada saat ada perubahan pelaksanaan
kontrak dan disusun pada kertas A4. Dan untuk gambar-gambar
pada kertas A3.
23 LAPORAN Laporan Pengujian Mutu dibuat pada setiap akhir kontrak
PENGUJIAN MUTU bersamaan dengan laporan akhir. Laporan ini dibuat sebanyak 5
(lima) rangkap/buku pengujian bahan dan/atau mutu hasil
pekerjaan, baik di laboratorium maupun dilaksanakan pada bulan
sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan
rekapitulasi dari semua hasil pengujian tersebut di atas dan
salinan bukti pengujian pada formulir laboratorium/lapangan
harus disertakan.

24 LAPORAN AKHIR Pada setiap akhir tahun dan akhir masa layanan jasa, Penyedia
Jasa Konsultan harus menyerahkan Laporan Akhir sebanyak 5
(lima) rangkap/buku dan berbentuk soft copy yang dimasukan di
Flash disk (FD) 2 (dua) buah (di akhir kegiatan untuk PPK
Pengawasan Jalan Nasional Wilayah Jawa Timur). Laporan
harus dilengkapi dengan foto dokumentasi dan dikirim ke masing-
masing instansi terkait.
Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan
secara ringkas dan jelas mengenai metode pelaksanaan
konstruksi, realisasi biaya pekerjaan dan perubahan-perubahan
kontrak yang terjadi, lokasi-lokasi sumber material, personil
Penyedia Jasa Konsultan dan Penyedia Jasa Konstruksi yang
telah dilaksanakan, rekomendasi tentang cara pemeliharaan
dikemudian hari dan segala permasalahan yang kemungkinan
besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja dilaksanakan,
serta saran-saran tentang perbaikan yang perlu dilakukan.

25 PRODUKSI DALAM Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
NEGERI dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali di
tetapkan lain dalam butir 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

26 PERSYARATAN Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan


KERJASAMA untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi:
Masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan kesepakan bersama yang
dituangkan dalam perjanjian tertulis yang tercantum dalam Kerja
Sama Operasional (KSO)

27 PEDOMAN Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


PENGUMPULAN berupa Standar Teknis yang memenuhi persyaratan di
DATA LAPANGAN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
28 ALIH Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka
PENGETAHUAN Penyedia Jasa harus mangadakan presentasi/diskusi terkait
dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf Pejabat Pembuat Komitmen.

Catatan : Gaji Personil tidak boleh dibawah Upah Minimum Kabupaten/Kota

Sidoarjo, 12 Oktober 2021

Pejabat Penandatanganan Kontrak

RR. Rum Auliyati, ST, MM


NIP. 19750901 200812 2 001

Anda mungkin juga menyukai