Anda di halaman 1dari 41

METODOLOGI PENELITIAN

dan
STATISTIKA

ALUR PENELITIAN

TEORI dan FAKTA


EMPIRIK
G
E
N
E
R
A
L
I
S
A
S
I

FENOMENA

PERTANYAAN TAK
TERJAWAB
IDENTIFIKASI dan PERUMUSAN
MASALAH
PERUMUSAN
HIPOTESIS
OPERASIONALISASI
HIPOTESIS (identifikasi
variabel penelitian)
METODE
PENELITIAN
OBSERVASI
EMPIRIK
PENGOLAHAN
DATA
KESIMPULA

DEDUKSI
EKSPLORASI

DEDUKSI

STRUKTURASI

INDUKSI
VERIFIKASI

SIKLUS PENELITIAN
TEO
RI
Teoritisa
si/
Rekonse
psi

ANALIS
IS

Prosedur Logika

Rumusan
Masalah

Induktif

Deduktif

KESIMPUL
AN

MASAL
AH

Prosedur Penelitian
Pengumpu
lan Data

Studi
Pustaka
HIPOTES
IS

Disain
Penelit
ian

Langkah Penelitian
1.
2.
3.
4.

Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah


Penelaahan Kepustakaan
Penyusunan hipotesis
Identifikasi, klasifikasi dan definisi
operasional variabel
5. Penyusunan rancangan penelitian
6. Penentuan sampel
7. Pemilihan dan pengembangan alat pengambil
data
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi hasil analisis
11. Penyusunan laporan

Identifikasi,
Pemilihan, dan
Perumusan masalah

PENDAHULUAN
(Latar Belakang Masalah)
Uraian tentang masalah penelitian
Alasan pentingnya masalah tersebut
diteliti (besar dan urgensi masalah)
didukung fakta atau data empiris,
(dan/atau konsekuensi bila masalah
tersebut tidak diselesaikan)
Faktor yang berhubungan dengan
masalah penelitian
Solusi masalah yang
diusulkan/ditawarkan (akan dilakukan)

Latar Belakang Masalah


Masalah fenomena, gap harapan dan
fakta
Skala masalah pentingnya masalah
diteliti, data empiris
Kronologi masalah hubungan antar
variabel, kajian teoritik, mekanisme
Perkembangan penelitian penelitian
yang sudah ada
Solusi yang ditawarkan hal apa yang
akan diteliti

Masalah
Kesenjangan (gap) antara harapan dan
kenyataan (apa yang diinginkan dengan
kenyataan/fakta)

Segala bentuk pertanyaan yang


perlu dicari jawabannya
Segala bentuk rintangan/hambatan/
kesulitan yang perlu diatasi/
dipecahkan

MASALA
H?
Perlu kepekaan
terhadap
masalah

- Minat
Pengetahu
an/
keahlian
1. Profesi
2. Spesialisasi
3. Akademis
4. Kebutuhan sehari-hari
dan praktek
5. Pengalaman lapangan
6. Bahan bacaan dan
kepustakaan

IDE MASALAH
ASLI ?
BARU ?

TOPIK
TEMA
MASALAH

JUDUL

REPLIKA
SI ?
KESAMAAN
SUBSTANSI
KEILMUAN ?
METODOLOGI ?

Jenis
dan
Rancangan
Penelitian

RANCANGAN PENELITIAN
Rencana

penelitian yang disusun


sedemikian rupa sehingga peneliti dapat
memperoleh jawaban terhadap
pertanyaan penelitiannya

Semua

proses yang diperlukan dalam


perencanaan dan pelaksanaan
penelitian

Peran Rancangan dalam Penelitian


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menentukan jenis observasi yang akan


dilakukan
Menentukan subyek yang akan diteliti
Menentukan variabel yang akan diteliti
Menentukan cara pengumpulan data dan
instrumen yang digunakan
Menentukan cara analisis
Menentukan waktu dan tempat penelitian
Memprediksi kemungkinan kesimpulan
yang akan diperoleh

Memilih Rancangan Penelitian


Harus diperhatikan :
1. Tujuan penelitian hipotesis
penelitian
2. Ada/tidak ada perlakuan
3. Waktu pengamatan/pengumpulan
data
4. Masalah etik
5. Ketersediaan waktu, biaya, tenaga

Desain Penelitian
PENELITIAN
DESKRIPTIF/
EKSPLORATIF

EKSPLANATIF/
ANALITIK

OBSERVASIONAL

EKSPERIMENTAL

CROSS SECTIONAL

PRA EKSPERIMENTAL

CASE CONTROL

EKSPERIMENTAL SEMU

COHORT

EKSPERIMENTAL MURNI

PENELITIAN
OBSERVASIONAL vs EKSPERIMENTAL

OBSERVASIONAL
Jenis dan Rancangan
Penelitian
Populasi dan Sampel
Variabel dan Definisi
Operasional
Pengumpulan Data dan
Instrumen yang
digunakan
Pengolahan dan Analisis

EKSPERIMENTAL
Jenis dan Rancangan
Penelitian
Unit Eksperimen dan
Replikasi
Variabel dan Definisi
Operasional
Prosedur Penelitian
(Protokol), materi dan
bahan penelitian
Pengolahan dan Analisis

PENELITIAN DESKRIPTIF
MENGGAMBARKAN

KEADAAN DARI
SUBYEK YANG DIAMATI
TERBATAS PADA DATA YANG ADA
TIDAK MELAKUKAN GENERALISASI
Contoh :
Penelitian untuk mengetahui
(mengidentifikasi) karakteristik
penderita HNP

PENELITIAN
OBSERVASIONAL

CROSS SECTIONAL
-

KESELURUHAN VARIABEL (PAPARAN


DAN OUTCOME) DIAMATI SECARA
SERENTAK PADA SATU SAAT/PERIODE
POPULASI
PAPARAN
(E)
SAMPEL
OUTCOME
(O)

E+ ,
O+

E+ ,
O-

E- , O+

E- , O-

Contoh
Penelitian

untuk mengetahui
hubungan kebiasaan olah raga
dengan kejadian MSDS pada
masyarakat X
Masyarakat
X

MSDS (+)
Kebiasaan
OR (+)

SAMPEL
Kebiasaan
OR (-)

MSDS (-)
MSDS (+)
MSDS (-)

CASE-CONTROL STUDY

MEMPELAJARI HUBUNGAN PAPARAN


DAN OUTCOME DENGAN CARA
MEMBANDINGKAN KELOMPOK KASUS
DENGAN KELOMPOK KONTROL
BERDASARKAN STATUS PAPARANNYA

DIMULAI DENGAN PEMILIHAN


KELOMPOK KASUS DAN KONTROL

Sampel Kasus
Populasi kasus
(outcome +)

Faktor
Risiko (+)
Faktor
Risiko (-)

Faktor
Risiko (+)
Faktor
Risiko (-)

MASA LALU

Outcome (+)

Populasi kontrol
(outcome-)
Outcome(-)

Sampel Kontrol

SAAT INI

Contoh

Penelitian toksisitas daun


katuk (Sauropus androgynus)
Bronkiolitis obliterans

Konsumsi
daun katuk
(+)
Konsumsi
daun katuk (-)

Konsumsi
daun katuk
(+)
Konsumsi
daun katuk (-)

Ibu Menyusui dengan


Bronkiolitis Obliterans
Sampel

Ibu Menyusui tanpa


Bronkiolitis Obliterans

Sampel

COHORT STUDY

MEMPELAJARI HUBUNGAN PAPARAN


DAN OUTCOME DENGAN CARA
MEMBANDING-KAN KELOMPOK
TERPAPAR DENGAN KELOMPOK TIDAK
TERPAPAR BERDASAR-KAN STATUS
OUTCOMENYA

DIMULAI DENGAN PEMILIHAN


KELOMPOK YANG TERPAPAR DAN
TIDAK TERPAPAR

COHORT STUDY
Berdasarkan

atas titik awal


penelitian, desain penelitian Cohort
dapat dibagi 2 yaitu :
1. Penelitian Concurrent
(Prospective) Cohort
2. Penelitian Historical
(Retrospective) Cohort

Kohort prospektif

SAAT INI

AKAN DATANG

Faktor Risiko (+)

Outcome(+) Outcome(-)

Faktor Risiko (-)

Outcome(+) Outcome(-)

Sampel
Populasi

Kohort retrospektif

MASA LALU

SAAT INI

Faktor Risiko (+)

Outcome(+) Outcome(-)

Faktor Risiko (-)

Outcome(+) Outcome(-)

Sampel
Populasi

Contoh
Efek

OR (senam) tradisional
terhadap kekambuhan
penderita Asma bronkiale
Penderita Asma br.
OR senam trad (+)

Kambuh (+) Kambuh (-)

OR senam trad (-)

Kambuh (+) Kambuh (-)

Sampel

CROSS
ECTIONAL

CASE
CONTROL

MENCARI
PAPARAN
FAKTOR
RISIKO

PEMILIHAN
KASUS dan
KONTROL
PEMILIHAN
KOHORT
(STATUS
PAPARAN)

COHORT
ROSPEKTIF

COHORT
TROSPEKTIF

Pemilihan
Sampel
Mencari
Status
Paparan dan
Outcome

STATUS
PAPARAN

MASA LALU

TERJADI
OUTCOME?

IDENTIFIKASI
KOHORT
TERJADI
OUTCOME?
SAAT INI

MASA AKAN
DATANG

Kelebihan
CROSS
SECTIONAL

CASE CONTROL

Dapat
Relatif murah dan
mudah dibandingkan
menggambarkan
disain penelitian
pola outcome
analitik lainnya
Mudah, cepat dan
Tepat untuk
murah
meneliti outcome
Dapat dimanfaatkan
dengan periode
untuk penelitian
laten yang panjang
selanjutnya
Tepat untuk
meneliti outcome
yang langka atau
jarang terjadi
Dapat meneliti
pengaruh sejumlah
paparan terhadap
sebuah outcome

COHORT
Kesesuaiannya
dengan logika studi
eksperimental
dalam membuat
inferensi kausal
Dapat menghitung
angka insidens
Sesuai untuk
meneliti paparan
yang langka
Memungkinkan
peneliti
mempelajari
sejumlah efek

Kelemahan
CROSS SECTIONAL
Tidak tepat untuk
menganalisis
hubungan kausal
Tidak tepat untuk
meneliti outcome
yang jarang terjadi
Tidak tepat untuk
meneliti paparan
yang jarang ada di
masyarakat

CASE CONTROL

COHORT

Rawan terhadap
berbagai bias (bias
seleksi dan bias
informasi)
Tidak efisien untuk
mempelajari paparan
yang langka
Tidak dapat
menghitung angka
insidens
Tidak mudah untuk
memastikan
hubungan temporal
antara paparan dan
outcome

Mahal dan
membutuhkan waktu
yang lebih lama
(prospektif)
Membutuhkan
ketersediaan data
sekunder yang
lengkap dan handal
(retrospektif)
Tidak efisien dan
tidak praktis untuk
mempelajari outcome
yang langka
Hilangnya subyek
selama penelitian,
karena migrasi,
tingkat partisipasi

PENELITIAN
EKSPERIMENTAL

Penelitian Eksperimental
Ciri

: adanya perlakuan (treatment)


oleh peneliti
Perlakuan (treatment) : satu set
tindakan khusus yang dikenakan
atau dilakukan terhadap unit
eksperimen dalam batas-batas disain
yang digunakan

PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
SYARAT

1. Replikasi/pengulangan
2. Randomisasi
3. Kontrol

lengkap ketiganya True


Experimental
Bila tidak lengkap (biasanya tidak
ada randomisasi) Quasi
Experimental
Bila

PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
MACAM (Campbell & Stanley) :
1. Pra Experimental
2. Eksperimental semu
(QUASI EXPERIMENTAL)
3. Eksperimental murni/sungguhan
(TRUE EXPERIMENTAL)

PENELITIAN
PRA EXPERIMENTAL
TIDAK

MEMENUHI SEMUA SYARAT


DARI SUATU DISAIN EKSPERIMEN
MACAM :
1. THE ONE SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. THE STATIC GROUP COMPARISON

PENELITIAN
PRA EXPERIMENTAL

THE ONE SHOT CASE STUDY

T+

ONE GROUP PRETEST-POSTTEST


DESIGN

T+

THE STATIC GROUP COMPARISON


= RANDOMIZED CONTROL-GROUP POSTTEST ONLY
DESIGN

T+

T-

PENELITIAN
QUASI EXPERIMENTAL

BELUM MEMENUHI KRITERIA EKSPERIMEN


SEBENARNYA Variabel-variabel yang
seharusnya dikontrol/dimanipulasi tidak
dapat dikontrol atau dimanipulasi,
sehingga validitas penelitian tidak
memadai sebagai penelitian eksperimen
murni
Terdapat kekurangan pada (salah satu)
randomisasi, replikasi atau kontrol
internal, biasanya randomisasi

PENELITIAN
QUASI EXPERIMENTAL

NON RANDOMIZED CONTROL GROUP PRETEST-POSTTEST


DESIGN

T+

THE TIME SERIES DESIGN

E11

E22

E33

T+

E44

E55

E66

CONTROL GROUP TIME SERIES DESIGN

E11

E22

E33

T+

E44

E55

E66

C11

C22

C33

T-

C44

C55

C66

EQUIVALENT TIME SAMPLES DESIGN


SEPARATE SAMPLE PRETEST-POSTTEST DESIGN
SEPARATE SAMPLE PRETEST-POSTTEST CONTROL-GROUP

Contoh:
Manfaat Ekstrak Daun Jambu Biji
jumlah trombosit Px DBD

NON RANDOMIZED CONTROL GROUP PRETEST-POSTTEST


DESIGN
Ekstrak daun
jambu biji

Trombosit
Trombosit

Trombosit
Trombosit

Trombosit
Trombosit

Trombosit
Trombosit

THE TIME SERIES DESIGN

T11

T22

T33

Ekstrak
daun
jambu
biji

T44

T55

T66

T44

T55

T66

T44

T55

T66

CONTROL GROUP TIME SERIES DESIGN

T11

T22

T33

T11

T22

T33

Ekstrak
daun
jambu
biji

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai