Anda di halaman 1dari 107

Hasil penelitian

? Tak Terjawab
Fenomena Biologik
& Medik
Identifikasi & perumusan MASALAH
Teori
TUJUAN
Skema Alur Penelitian

KERANGKA KONSEP

Operasionalisasi
HIPOTHESIS
(Identifikasi variabel)

Rancangan Penelitian
Kesimpulan
Hasil Subjek + Instrumentasi

Obsevasi Empirik
Pengolahan &
Analisis Data (Pengukuran, Pengumpulan Data)
HIPOTESIS
 Hipo : lemah; Tesis: pernyataan
 Pernyataan yang masih lemah  perlu
dibuktikan untuk menegaskan apakah hipotesis
tsb dapat diterima atau harus ditolak 
berdasarkan fakta / data empirik yang telah
dikumpulkan dalam penelitian
 Jawaban sementara dari pertanyaan
penelitian  kebenarannya akan dibuktikan
dalam penelitian tsb.
MACAM HIPOTESIS
 HIPOTESIS NOL (H0)
 Nol = keberadaannya tidak ada (no existence)
 Nol = tidak ada pengaruh, tidak ada perbedaan,
tidak ada hubungan
 Disebut Hipotesis statistik, artinya dapat diuji
kebenarannya
 HIPOTESIS ALTERNATIF (HA)
 Merupakan pernyataan operasional hipotesis
penelitian
 HA berdasar teori  H. deduktif
 HA berdasar pengamatan  H. induktif

Sevilla, et al. 1993: 13-17


HIPOTESIS
 HIPOTESIS KERJA : hipotesis yang akan
dibuktikan kebenarannya dengan penelitian
yang akan dilakukan (H1)
“ada hubungan antara … dengan …”
 HIPOTESIS NIHIL : kebalikan dari hipotesis
kerja (H0)
“tidak ada hubungan antara … dengan …”
Hipotesis Yang Baik :
 Dirumuskan dari teori/konsep yang sudah
ada, sehingga relevan dengan fakta
 Dirumuskan dalam bentuk pernyataan
(statement) singkat dan sederhana
 Berlaku dalam tingkat populasi sehingga
mempuyai daya ramal yang tinggi
 Mencerminkan tentang hubungan antar
variabel
 Dapat diuji untuk membuktikan kebenaran/
kesalahannya
Tidak Semua Penelitian Memerlukan
Hipotesis :
 Penelitian Deskriptif, Eksploratif, beberapa
penelitian eksperimen/tindakan dsb.
Tidak Semua Peneliti Mampu Merumuskan
Hipotesis :
 Tidak adanya kerangka teori/konsep yang
relevan dengan tema penelitian
 Peneliti tidak mampu menggunakan kerangka
teori yang ada
 Peneliti tidak mampu menguasai metodologi
penelitian yang sesuai
Tidak Semua Hipotesis Terbukti/
Dapat diterima :
 Teori sudah usang dan tidak relevan
 Alat pengumpul data untuk uji empiris tidak
valid
 Data sudah usang dan tidak reliabel
 Penarikan sampel tidak tepat atau terlalu kecil
 Perumusan masalah tidak sejalan dengan
teori yang mendasarinya
Tidak Semua Hipotesis Terbukti/
Dapat diterima :
 Rancangan pengolahan data tidak
memenuhi asumsi
 Kesalahan penafsiran atas hasil pengolahan
data
 Fakta tidak sesuai dengan teori yang dipakai
sebagai acuan, dll
Sumber Hipotesis : dapat disusun/
dirumuskan dari
 Telaah teori
 Fakta berdasarkan pengamatan atau
pengalaman peneliti
 Dugaan dan pengetahuan Peneliti
 Hasil penelitian pendahulu/sebelumnya yang
relevan
EKSPERIMEN /
OBSERVASI

“Dugaan”/ Hipotesis :
• DITERIMA / DITOLAK

“H1” DITERIMA “H0” DITOLAK


4 CIRI POKOK HIPOTESIS
1. Merupakan kalimat DEKLARATIF
2. Mengekspresikan korelasi (hubungan) 2 variabel
atau lebih
3. Merupakan jawaban sementara dari
permasalahan
4. Memungkinkan untuk dibuktikan secara empirik
JUDUL PENELITIAN
 Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani
Terhadap Gambaran Lipid Wanita
Menopause
 Pengaruh Resiko Merokok Terhadap
Perjalanan Klinis Penderita Infark Miokard
Akut
 Pengaruh Ekstrak Antanan (tumbuhan liar)
dalam bentuk Salep, Krim dan Jelly
Terhadap Penyembuhan Luka Bakar
Rancangan Penelitian
Berdasarkan ada tidaknya perlakuan
 Penelitian Observasional
 Tidak ada perlakuan
 Terpajan (exposure)
 Penelitian Eksperimental
 Ada perlakuan (treatment)
Penelitian Observasional
Pembagian dan berdasarkan tujuan :
 Penelitian Eksploratif
 Untuk menelusuri kemungkinan sebab-sebab
timbulnya sesuatu yang belum diketahui
 Tanpa hipotesis
Penelitian Observasional
 Penelitian Deskriptif
 Untuk mendeskripsikan secara sistematik
variabel-variabel suatu fenomena dengan
obyektif
 Tanpa hipotesis
Penelitian Observasional
 Penelitian Analitik
 Untuk menentukan hubungan antar variabel
guna menjawab mengapa dan bagaimana
fenomena terjadi
 Ada hipotesis
Penelitian Observasional Analitik
 Cross sectional study
 Penelitian untuk mempelajari hubungan antara
variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel
tergantung (efek) melalui pengukuran
terhadap efek sebanyak satu kali pada suatu
saat
Penelitian Observasional Analitik
 Case control study = Retrospektif study =
Trohoc study
 Penelitian untuk mempelajari hubungan antara
variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel
tergantung (efek) dengan melakukan
penyelidikan secara retrospektif pada faktor
resiko yang mungkin dapat menerangkan
mengapa efek terjadi
Penelitian Observasional Analitik
 Cohort study = Prospektif study
 Penelitian untuk mempelajari hubungan antara
variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel
tergantung (efek) dengan melakukan
penyelidikan secara prospektif selama
periode tertentu untuk mencari ada tidaknya
efek
Penelitian Eksperimental
 Untuk menguji hubungan antara suatu
sebab (yang sengaja dimanipulasi peneliti)
dengan akibatnya
 3 syarat/prinsip penelitian eksperimen yang
harus dipenuhi
1. Randomisasi : mempunyai kesempatan
yang sama untuk dijadikan sampel
Penelitian Eksperimental
2. Replikasi : sampel penelitian mampu
diberikan perlakuan ulangan
3. Kontrol : ada sampel penelitian yang
dipakai sebagai kontrol/tidak diberikan
perlakuan atau diberlakukan standart dan
diamati
Penelitian Eksperimental
 Penelitian Pra-experimental
 Tidak semua prinsip eksperimen ada dalam
design
 Ada hipotesis
 Penelitian True-experimental
 Memperhatikan 3 prinsip eksperimental
 Ada hipotesis
Penelitian Eksperimental
 Penelitian Quasi-experimental
 Memperhatikan 3 prinsip eksperimental tetapi
karena ada keterbatasan sehingga ada prinsip
yang tidak optimal
 Ada hipotesis
JUDUL PENELITIAN
 Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani
Terhadap Gambaran Lipid Wanita
Menopause
 Pengaruh Resiko Merokok Terhadap
Perjalanan Klinis Penderita Infark Miokard
Akut
 Pengaruh Ekstrak Antanan (tumbuhan liar)
dalam bentuk Salep, Krim dan Jelly
Terhadap Penyembuhan Luka Bakar
POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI

SAMPEL JADI SAMPEL


ITU APA?
Masalah Sampling
 Ukuran populasi
 Masalah biaya
 Masalah waktu
 Penelitian menyebabkan rusaknya Unit yang
diteliti
 Masalah ketelitian
 Masalah ekonomis
PERMASALAHAN DALAM
SAMPEL
1. Berapa jumlah sampel yang akan diambil
2. Bagaimana teknik pengambilan sampel
POPULASI DAN SAMPEL
 Populasi : Keseluruhan atau himpunan
obyek dengan ciri-ciri yang sama
Contoh :
 Anak-anak usia sekolah dari keluarga “broken
home”
 Penderita epilepsi di Indonesia
 Kasus patah tulang di UGD RSSA
 Puskesmas di Jawa Timur
POPULASI DAN SAMPEL
 Sampel : Himpunan bagian atau sebagian
dari populasi
 Sampling : Pengambilan sampel untuk
penelitian
POPULASI DAN SAMPEL

generalisasi

Populasi Sampel
Parameter Statistik

sampling
POPULASI DAN SAMPEL
Generalisasi maksimal jika tahap
sampling dipenuhi :
 Azas probabiliti

 Jumlah sampel random

 Ciri-ciri populasi di penuhi secara ketat

 Variasi antar unit populasi sekecil


mungkin
POPULASI DAN SAMPEL
Keuntungan sampling
 Kesimpulan umum (tentang populasi)
diperoleh dengan relatif murah, cepat, akurat
dan dapat dipertanggung jawabkan
 Tingkat kesalahan pada kesimpulan umum
dapat diperhitungkan
 Validitas informasi atau pengukuran dapat
ditingkatkan karena dapat dilakukan kontrol
terhadap variabel tertentu
Kelompok subyek Karakteristik Contoh
Populasi Dibatasi oleh Bayi sepsis
target karakteristik klinis (jumlahnya
& demografis tak terbatas

Populasi Dibatasi Bayi sepsis


terjangkau oleh tempat di RS
& waktu
Sampel yg Dipilih scr 60 bayi
dikehendaki random sepsis

Subyek yg Subyek yg
benar-benar 54 bayi
menolak
diteliti sepsis
Macam Kondisi Populasi
 BERDASARKAN JUMLAH SUMBER DATA:
 Populasi terbatas
 Populasi tak terbatas
Macam Kondisi Populasi
 BERDASARKAN KARAKTERISTIK:
 Populasi teoritis (Theoritical pop.)
 Sumber data ditetapkan scr kualitatif berdasarkan
karakter populasi. Misal: IP>3.0, TOEFL >450
 Populasi yg tersedia (Accessible pop.)
 Sumber data dg jumlah dapat dinyatakan dg tegas.
 Misal 3000 siswa SLP Kotatip Malang
SAMPEL
 Sampel Representatif
 Karakteristik populasi (heterogen/ homogen)
 Penentu teknik Sampling:
 Random Sampling
 Stratified Random Sampling
 Ukuran Sampel
 Prinsip: semakin besar populasi  akurasi
 ukuran tgt sifat populasi & tujuan penelitian
 Rambu2 umum untuk populasi homogen:
 Pop > 1000, n = 15%
 Pop = 100, n = 50%
 Popolasi kecil = Ambil keseluruhan
SAMPEL
 Ukuran minimum sampel berdasarkan tipe
penelitian (Gay, 1976)
 Penelitian deskriptif: 10% dr pop
 Populasi kecil: > 20%
 Penelitian Korelasi: 30 subyek
 Penelitian ex post facto: 15 subyek/kelompok
 Penelitian eksperimen: 30 subyek/kelompok

Sevilla, et al. (1993: 163).


SAMPEL
 Ukuran sampel, Formula Slovin (1960)
 n = N / (1 + N e2)
 n = ukuran sampel
 N = ukuran populasi
 e = Nilai kritis (batas ketelitian) yg diinginkan
 Contoh:
Jika sebuah populasi besarnya 9000, batas ketelitian yg
diinginkan 2%, berapa besar sampel representatif?
Jawab:
n = 9000 / (1 + 9000* 0,022)
n = 1.957
SAMPEL
 Untuk menaksir parameter rata-rata 
2
Z  
n   /2 
 e 

untuk menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa IPK


Mahasiswa FK= 2,7. dari 30 mhs percobaan dapat diperoleh
informasi bahwa standar deviasi IPK adalah 0,25. Berapa
jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan
tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang
dari 0,05,?

2
 (1,96)(0,25) 
n     96,04
 (0,05) 
SAMPEL
 Untuk menaksir parameter proporsi P
 Z 2 / 2 pq 
n   2

 e 

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan


angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi
0,10 ?

 1,96 2 
n   2
  96,04
 4 ( 0,10) 
SAMPEL
Ukuran Sampel ; Isac Michel
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter rata-rata 
NZ 2 S 2
n
Nd 2  Z 2 S 2
untuk menguji suatu hipotesis IPK Mahasiswa FK yang
berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel
percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi IPK adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini
berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error
estimasi  kurang dari 5 persen ?

(175)(1,96) 2 (0,25) 2
n  62
(175)(0,05)  (1,96) (0,25)
2 2 2
SAMPEL
Ukuran Sampel ; Isac Michel
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P

NZ 2 pq
n
Nd 2  Z 2 pq

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa FK yang berjumlah


175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan diperoleh data
proporsi mahasiswa manajemen FK menggunakan angkutan kota
waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan
jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan
sebesar 0,10.?

(175)(1,96) 2 (0,4)(0,6)
n  60,38
(175)(0,1)  (1,96) (0,4)(0,6)
2 2
TEHNIK SAMPLING
 Cara pengambilan sampel dari populasi
dibedakan menjadi dua cara:
 Probabilitas sampling atau random sampling :
tiap unit atau individu populasi mempunyai
kesempatan atau probabilitas yang sama
menjadi sampel
Random sampling merupakan asumsi dasar
pemakaian statistik inferensial
 Non probabilitas sampling atau non random
sampling
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Sampling
Teknik Sampling

Probability Sampling Non Probability


Probability Sampling Non Probability
Sampling
Sampling

 Simple Random
 Simple Random
Sampling Convenience
Sampling Convenience
 Stratified sampling
 Stratified sampling
Sampling Purposive sampling
Sampling Purposive sampling
 Propotional Judgement Sampling
 Propotional Judgement Sampling
 Disproportional Quota Sampling
 Disproportional Quota Sampling
 Cluster Sampling Snowball Sampling
 Cluster Sampling Snowball Sampling
 Double
 Double
Sampling
Sampling
 Jenis sampel

Random Sampling (teknik: undian/


sistematik)

Stratified Random Sampling


(dibuat strata, acak dlm strata)
PROBAILITY
SAMPLES Cluster Random Sampling (dibuat
kelompok, acak dlm kelompok)

Multi-stage Random Sampling


(sampel scr bertahap, acak dlm tiap
tahap)
Simple random sampling

populasi *************
*************
*************
*************

sampel
*****
*****
Systematic random sampling
 Akan diambil 30 unit sampel dari populasi
90 unit pengambilan sampel pertama
diampil secara simple random sampling
kemudian jarak tiap sampel berikut di beri
jarak tetap 90 : 30 = 3
 Misal : sampel pertama no 15, sampel
kedua dst no 18, 21, 24 dst sampai
diperoleh 30 unit sampel
Simple stratified random sampling
•# * * # * # # # + + +
populasi
•+ + + * # + * * * # # *
•# # * * * + + + + # # +
stratifikasi
####
**** ####
**** ++++ ####
**** ++++
++++ Strata 3
Strata 1 Strata 2

randomisasi
** ++ ## sampel
** ++ ##
Proportional Stratified Random Sampling
$$$$*****#####**
**###$$***##$$#
##***$$***$$##** populasi
***$$$$$#####

stratifikasi
$ $ $ $ # # # # # * * * * * *
$ $ $ $ # # # # # * * * * * *
$ $ $ $ # # # # # * * * * * *
$ $ $ $ # # # # # * * * * * *
Strata 1 Strata 2 Strata 3
randomisasi $$$$
#####
sampel
******
Cluster random sampling
1 2 3 4 5
+#*o #+o* #*+o #+*o +*#o
6 7 8 9 10
+*o# o+#* o#+* o*+# *+#o
11 12 13 14 15
*+o# *o#+ +o#* #o+* #o*+

Randomisasi cluster

7 10 14
o+#* *+#o #o+*

Randomisasi sampel
**o#o#
 Multistage Random Sampling
Kombinasi dari simpel – stratified –
cluster sampling
PURPOSIVE SAMPLES.
NON Dasar: tujuan ttt peneliti
PROBABILITY
SAMPLES

ACCIDENTAL SAMPLES.
Pengambilan sampel sembarang
s/d juml ttt yg diinginkan
Convenience Sampling
 Sampel convenience adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan
saja, anggota populasi yang ditemui peneliti
dan bersedia menjadi responden di jadikan
sampel.
Purposive Sampling
 Merupakan metode penetapan sampel
dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria
tertentu
Quota Sampling
 Merupakan metode penetapan sampel
dengan menentukan quota terlebih dahulu
pada masing-masing kelompok, sebelum
quata masing-masing kelompok terpenuhi
maka peneltian beluam dianggap selesai.
Snow Ball Sampling
 Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya
jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti
sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup.
Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit
untuk identifikasi.

A
A

B B B
B B B
1 2 3
1 2 3

C C C C C C
C C C C C C
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
JUDUL PENELITIAN
 Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani
Terhadap Gambaran Lipid Wanita
Menopause
 Pengaruh Resiko Merokok Terhadap
Perjalanan Klinis Penderita Infark Miokard
Akut
 Pengaruh Ekstrak Antanan (tumbuhan liar)
dalam bentuk Salep, Krim dan Jelly
Terhadap Penyembuhan Luka Bakar
Alat Pengumpulan Data
 Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data
(instrumen penelitian) sangat menentukan kualitas
data yang dapat dikumpulkan, sekaligus akan
menentukan kualitas penelitian itu sendiri
 Kriteria alat pengumpulan data yang baik:
 Reliabilitas atau Keterandalan
 Validitas atau Kesahihan
 Apa komentar Anda tentang alat ukur di bawah
ini?
 Sikap petani terhadap program kerja bakti diukur
melalui wawancara dengan Lurah dan perangkat
desanya
 Tingkat kesabaran seseorang diukur melalui
pengisian angket
 Berat surat diukur dengan timbangan beras
Pemilihan Alat Ukur
 Kesesuaian dengan variabel yang akan
diamati
 Kualitas alat dari segi reliabilitas dan validitas
 Biaya Pengadaan dan Pemakaian
 Penggunaan Alat
 Tingkat kesukaran pemakaian
RELIABILITAS DAN VALIDITAS

Reliabilitas ;
 Alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan
keajegan hasil pengukuran (konsistensi) apabila
digunakan untuk pengukuran pada waktu yang
berbeda dan tidak tergantung siapa yang
menggunakannya
 Reliabilitas dapat dilihat dari besarnya simpangan
baku dari hasil pengukuran yang berulang-ulang atau
dari besarnya tingkat kesalahan (error) pengukuran
RELIABILITAS DAN VALIDITAS

Validitas :
 Alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan
kesesuaian atau kecocokan antara alat ukur dengan
apa yang diukur
Contoh :
 Thermometer untuk mengukur/mengamati suhu
 Ujian Tertulis untuk mengukur prestasi belajar mahasiswa
 Test IQ untuk mengukur tingkat kecerdasan/ kecakapan
seseorang
 Timbangan Elektronika untuk mengukur berat suatu
barang/benda
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

 Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari


kemampuan alat ukur tersebut mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur.
 Validitas Eksternal

Instrumen yang dicapai bila data yang


dicapai sesuai dengan data atau informasi
lain mengenai variabel penelitian yang
dimaksud
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

 Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-
bagian instrumen dengan instrumen
secara keseluruhan.
 Melalui Analisis Faktor
 Melalui Analisis Butir
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
KUESIONER

 Kriteria:
 Jika koefisien korelasi product moment melebihi
0,3 (Azwar, 1992. Soegiyono, 1999 )
 Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel
(  ; n-2 ) n = jumlah sampel.
 Nilai Sig.  
Uji Reliabilitas Instrumen
 Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
 Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua
jenis reliabilitas, yaitu :
 Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada
responden yang intinya sama akan tetapi
menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
 Apakah menurut saudara harga tiket di kereta
ini tidak mahal ?
 Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan
pelayanan yang saudara terima ?
Uji Reliabilitas Instrumen
 Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner
yang sama pada waktu yang berbeda.
Misalnya:
 Pada minggu I ditanyakan:
 Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas
dosen di Universitas Calibakal ?
 Pada minggu III ditanyakan:
 Ditanyakan lagi pada responden yang sama
dengan pertanyaan yang sama.
 Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)
 Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelemahan pada uji
reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach
Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas
internal adalah sebagai berikut:
1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30
orang responden (batas sampel besar dalam
statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas
internal adalah sebagai berikut:
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor
item dengan skor total. Korelasi Rank Spearman jika
data yang diperoleh adalah data ordinal, sedangkan
jika data yang diperoleh data interval kita bisa
menggunakan korelasi Product Moment. Sedangkan
uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah uji,
Alpha, Hoyt dan Spearman Brown
METODE
PENGUMPULAN DATA
 Kualitas data tidak hanya ditentukan oleh
reliabilitas dan validitas dari alat ukurnya
saja, tetapi juga ditentukan oleh bagaimana
cara pengumpulannya
Syarat-syarat data yang baik
 Data harus Akurat.
 Data harus relevan
 Data harus uptodate
Beberapa Aspek dalam Proses Pengumpulan Data :
 Data apa yang dikumpulkan (What)
 Dengan apa data itu dikumpulkan (With)
 Darimana data akan dikumpulkan (Where)
 Kapan data tersebut dikumpulkan (When)
 Bagaimana cara mengumpulkan (How)
Pembagian data menurut cara
memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan
atau digunakan oleh organisasi yang bukan
pengolahnya
Pembagian data menurut sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari
dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan
untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari
luar instansi.
Pembagian data menurut waktu
pengumpulannya
1. Data Time Series
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari
waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di kumpulkan
pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek dengan
tujuan untuk menggambarkan keadaan
Data menurut sifatnya
1.Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapat atau judgement
sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata
atau kalimat.
Contoh:
 Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
2.Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau
bilangan
Contoh:
 Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal
Waras mencapai 92%
Metode Pengumpulan Data :
 Observasi (Pengamatan Langsung)
 Survei
 Interview (Wawancara)
 Eksperimen (Percobaan/Pengukuran
Langsung)
Observasi
 Pengumpulan data melalui pengamatan dan
pencatatan oleh pengumpul data terhadap
gejala/peristiwa yang diselidiki pada obyek
penelitian
Sifat :
 Tidak ada interaksi antara obyek yang
diamati dengan pengamat/pengumpul data
Kelebihan Observasi :
 Data yang diperoleh uptodate (terbaru) karena
diperoleh dari keadaan yang terjadi pada saat itu
(pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut)
 Data lebih obyektif dan jujur karena obyek yang
diteliti atau responden tidak dapat mempengaruhi
pengumpul data (menutup kemungkinan manipulasi)
Kelemahan Observasi :
 Memerlukan banyak waktu
 Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan
data masa lalu dan masa mendatang
 Tidak dapat digunakan utuk pengumpulan
data yang berkaitan dengan sikap dan
motivasi serta perilaku responden
Persiapan Observasi :
 Isi pengamatan  data apa yang akan diamati ?
 Obyek Pengamatan  apa/siapa yang diamati ?
 Alat Pengamatan  pengamatan langsung atau
menggunakan alat bantu ?
 Waktu Pengamatan  kapan pengamatan akan
dilakukan ?
 Dokumentasi Pengamatan  pencatatan langsung
atau menggunakan alat bantu ?
Survei
 Pengumpulan data melalui permintaan
keterangan/jawaban kepada sumber data dengan
menggunakan daftar pertanyaan/ kuesioner/angket
sebagai alatnya
Cara Pemakaian Kuesioner :
 Tatap muka dengan sumber data/ responden secara
kelompok atau perorangan
 Melalui Telepon
 Melalui Pos (surat)
Sifat :
 Terdapat interaksi antara obyek yang diamati
dengan pengamat/pengumpul data
Kelebihan Survei :
 Data yang diperoleh autentik, obyektif dan jujur
karena berasal dari sumber data (responden)
secara langsung
 Dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam
lingkup yang luas
 Dalam hal tertentu, efisien dalam penggunaan waktu
pengumpulan data
Kelemahan Survei :
 Ada informasi terselubung dari responden
khususnya untuk informasi yang berkaitan
dengan sifat, motivasi atau perilaku
responden
 Responden terkadang tidak menjawab apa
adanya tetapi apa yang sebaiknya
 Responden terlalu dibatasi pada jawaban-
jawaban tertentu
 Responden sering tidak mengembalikan
kuesioner
 Sering muncul jawaban-jawaban yang tidak
diinginkan dan tidak sesuai dengan yang
diinginkan
Persiapan Survei :
 Perancangan kuesioner
 deskripsikan maksud dari kuesioner
kepada responden
 buat materi/daftar pertanyaan
 buat kode jawaban
 buat petunjuk menjawab pertanyaan
 Uji coba kuesioner  lakukan uji coba
kuesioner dan analisis
kekurangan/kelemahan kuesioner
 Perbaikan/Penyempurnaan kuesioner 
lakukan perbaikan dan penyempurnaan
kuesioner dari hasil uji coba
 Pemilihan responden  tetapkan secara
jelas kriteria dan siapa responden yang akan
diberi kuesioner
 Pelaksanaan  lakukan pembagian
kuesioner dan tetapkan tehnis
pelaksanaannya
Pembuatan Kuesioner yang baik :
 Ada petunjuk jelas mengenai maksud
diberikannya kuesioner
 Ada petunjuk jelas mengenai cara pengisian
kuesioner
 Menggunakan kalimat yang mudah
dimengerti dan tidak bias arti
 Menghindari pertanyaan yang tidak jelas, tidak perlu
dan tidak relevan
 Menghindari pertanyaan yang sugestif, bernada
menekan/mengancam dll
 Menggunakan urutan pertanyaan yang logis dan
sistematis
 Merahasiakan identitas responden agar responden
obyektif dalam menjawab
Interview / Wawancara
 Pengumpulan data melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara pewawancara
(pengumpul data) dengan responden
(sumber data)
Sifat :
 Terdapat interaksi dan komunikasi antara
pewawancara dengan responden
Sebelum Wawancara dimulai :
 Menerangkan maksud wawancara dikaitkan
dengan tujuan penelitian
 Menjelaskan mengapa responden dipilih
untuk diwawancarai
 Menjelaskan identitas dan asal usul
pewawancara
 Menjelaskan sifat wawancara : terbuka atau
tertutup (rahasia)
 Komponen dan Faktor yang
mempengaruhi dalam suatu Wawancara :
 Pewawancara :karakteristik sosial,
kemampuan, motivasi, rasa aman
 Responden : karakteristik sosial,
kemampuan, motivasi, rasa aman
 Materi Wawancara : kepekaan pertanyaan,
kesukaran pertanyaan, substansi
 Situasi Wawancara : waktu, tempat,
kehadiran orang lain, sikap masyarakat
KUESIONER
Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara
membagi daftar pertanyaan kepada responden agar
responden tersebut memberikan jawabannya.
 Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi
kesempatan untuk menjawab sesuai dengan
kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga
barang di supermarket ini ?
……………………………………………………
KUESIONER
 Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh
peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga
barang di supermarket ini ?
 Sangat mahal  Murah
 Mahal  Sangat murah
 Cukup
KUESIONER
Keuntungan penelitian dengan menggunakan
kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan
waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar
KUESIONER
Langkah-langkah dalam penyusunan
kuesioner
 Menentukan variabel yang diteliti
 Mementukan Indikator
 Menentukan subindikator
 Mentransformasi sub indikator menjadi
kuesioner
Eksperimen/Percobaan
 Pengumpulan data melalui pencatatan
langsung dari percobaan/ pengukuran
Sifat :
 Terdapat penggunaan alat ukur atau metode
eksperimen tertentu
Tahapan Eksperimen/Percobaan :
 Identifikasi semua variabel yang relevan
 Identifikasi variabel non eksperimen yang mungkin
mengganggu eksperimen
 Tentukan alat ukur atau instrumentasi yang dipakai
 Tentukan rancangan dan metode eksperimen yang
akan dilakukan
 Tentukan kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan untuk eksperimen
 Lakukan eksperimen/pengukuran
 Catat data hasil eksperimen/ pengukuran
 Untuk mendapatkan eksperimen yang baik,
perlu dilakukan eksperimen yang berulang-
ulang
JUDUL PENELITIAN
 Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani
Terhadap Gambaran Lipid Wanita
Menopause
 Pengaruh Resiko Merokok Terhadap
Perjalanan Klinis Penderita Infark Miokard
Akut
 Pengaruh Ekstrak Antanan (tumbuhan liar)
dalam bentuk Salep, Krim dan Jelly
Terhadap Penyembuhan Luka Bakar
SELESAI

ALHAMDULILLAH…

Anda mungkin juga menyukai