bedah-plastik.com
ahmadfawzy@hotmail.com
@bedahplastik
Luka
Terminologi Luka
Terminologi Luka
Terminologi Luka
Deskripsi Luka
1. Lokasi anatomis
2. Bentuk : luka linier, luka elips, luka sirkuler, ulkus,
defek/tissue loss
3. Ukuran dimensi luar : panjang x lebar, diameter
4. Ukuran kedalaman luka
5. Tepi : rata, ireguler, compang-camping
6. Dinding : rata, bergaung
7. Dasar : lemak subkutis, fasia, otot, tulang
8. Isi : bersih, seroma, hematoma/clotting,
perdarahan aktif, kontaminasi debris, corpus
alienum
9. Daerah sekitar luka : tenang, inflamatif
Klasifikasi Penyembuhan
Sayatan
Hemostasis bedah
Simpul dan Jahitan
Teknik menjahit
Prinsip bedah
Safe surgery
Keamanan pasien
Keamanan dan kenyamanan
operator, asisten dan tim
Kesalahan-kesalahan
Antisepsis
Membuat kondisi kontaminasi
menjadi suci hama
Asepsis
Mempertahankan kondisi suci
hama yang sudah dibuat
Aspek Operator :
Antisepsis
Mencuci tangan
Asepsis
Penggunaan baju operasi, topi,
masker, kacamata pelindung
Menggunakan bahan dan alat
steril: sarung tangan, kain
penutup steril
1
2
TANGAN KANAN
Sarung tangan steril
standar selalu dalam
keadaan sedikit bagian
proksimalnya terlipat
keluar. INGAT bahwa sisi
luar lipatan merupakan sisi
non-asepsis sementara sisi
dalamnya adalah sisi
asepsis.
Hal ini memudahkan
prosedur di mana sisi nonasepsis boleh terpegang
dengan tangan kiri saat
menyarungkan tangan
kanan
TANGAN KIRI
Sarung tangan steril
standar selalu dalam
keadaan sedikit bagian
proksimalnya terlipat
keluar. INGAT bahwa sisi
luarnya merupakan sisi
non-asepsis sementara sisi
dalamnya adalah sisi
asepsis.
Tangan kanan yang sudah
bersarung tangan steril
menyelipkan jari-jarinya ke
dalam lipatan sisi dalam
sarung tangan (sisi
asepsis). Kemudian
perlahan-lahan jari-jari
tangan kiri didorong
Aspek Pasien :
Antisepsis
Bercukur
Mencuci daerah lapang operasi
dengan antiseptik
Asepsis
Penggunaan baju operasi, kain
steril penutup lapang operasi
Sterilisasi basah
Autoclave 120oC
30 menit
Uap formalin
24 jam
Radiasi
30 menit
Sterilisasi kering
Zat antiseptik
Golongan
Sediaan
Alkohol
Larutan 70%
Formalin
Sublimat
Larutan
Iodin
Tinctura
Larutan 7.5-10%
Klorheksidin
Scrubb 1.5%
Larutan 4%
Ket.
> 24 jam
Anestesi lokal
Anestesi lokal
Anestesi topikal
Kulit utuh:
Euthetics Mixture Light Anesthesia
(EMLA), Topsy
Krim 1g (25mg Lidokain + 25 mg Prilokain)
Topical anesthesia
Anestesi lokal
Ligan (Protein)
ZAL
Na+
Membran sel : Fosfolipid
intraselular
ZAL + Na+
Prinsip umum
Onset
Durasi
Infiltrasi
Cepat
Singkat
Block
Lambat
Panjang
Toksisitas
Dosis
dosis maksimal
Intravaskular
Penambahan vasokonstriktor
Penambahan vasokonstriktor:
1:80.000 100.000
Instrumen Dasar
Alat pemotong
Pisau
Gunting
Pemegang jaringan
Hemostat
Pemegang jarum
Pisau
Disposable vs.
reusable
Kombinasi:
Gagang reusable
Bilah disposable
Pisau
Pengetahuan dan keterampilan:
Anatomi pisau
Cara memegang pisau
Cara menggunakan pisau
foto
Gunting / Scissors
Pengetahuan dan
keterampilan:
Anatomi gunting
Macam-macam gunting
Cara memegang gunting
Cara menggunakan gunting
Macam-macam gunting
Macam-macam gunting
Macam-macam gunting
Pinset / Forceps
Pinset / Forceps
Klem / Hemostat
Pengetahuan dan
keterampilan:
Anatomi hemostat
Macam-macam hemostat
Cara memegang hemostat
Cara menggunakan
hemostat
Macam-macam hemostat
Pemegang jarum /
Needle-holder
Pengetahuan dan keterampilan:
Anatomi pemegang jarum
Cara memegang pemegang jarum
Cara menggunakan pemegang
jarum
Bagian-bagian jarum
tip
eye
body
cutting
reverse cutting
round / tapper
Closed eye
French eye
Swaged eye
Ukuran jarum
jarum 3/8
Jarum 1/2
Jarum 1/2
Gerakan rotasi
Rotasi pergelangan tangan / lengan bawah
Struktur
Monofilamen
Multifilamen : braided
Penyerapan
Diserap (absorbable)
Tidak diserap (Non absorbable)
Reaksi
jaringan
Minimal
Maksimal
Monofilamen
Multifilamen - braided
Profil jarum
Kode benang
Katalog
Exp.date
Panjang benang
Ukuran jarum
Metode sterilisasi
Macam-macam sayatan
Sayatan lurus
Sayatan elips
Sayatan lurus
Insisi
Sayatan elips
Eksisi
Diseksi
Hemostasis
Macam hemostasis
Penggunaan benang
Penggunaan klem hemostat
Penggunaan electrocauter
Surgeons knot
Macam jahitan
Jahitan interrupted
Jahitan continuous
Matras vertikal
Matras horizontal
Jahitan subkutikular
Interrupted suture
X = kedalaman luka
Interrupted suture
Sayatan lurus
Interrupted suture
Sayatan elips
1
Continuous suture
Mattress suture
Matras vertikal
Mattress suture
Matras horizontal
Subcuticular suture
Fungsi jahitan pada luka bukanlah sebagai
modalitas definitif penutup luka, melainkan
sekedar penaut/fiksasi dari 2 tepi luka yang
telah didekatkan (aposisi).
Fungsi penutup luka tetaplah proses
epitelialisasi dari sel-sel epitel yang
menyeberang dari jaringan di satu tepi luka
ke tepi yang berseberangan.
Segera setelah sel-sel epitel membentuk
jembatan jaringan penutup luka dan tercipta
jalinan-jalinan serat-serabut pengikat
(fibrosis) sebagai penguatnya, maka fungsi
jahitan selesai dan dapat dilepaskan
Kira-kira 1 minggu pascaprosedur penjahitan
luka, kekuatan pertautan jaringan sudah >
80% dan simpul jahitan yang tidak terserap
(non-absorbable) bisa dilepaskan saja
Luka dijahit bila bersih dari pencemar dan
jaringan mati, tidak ada perdarahan aktif, dan
setelah organ-organ bawah kulit yang rusak
dan perlu tindakan korektif sudah diperbaiki
Harus menghindari ruang rugi (dead space)
yaitu rongga-rongga yang terisiko terbentuk
akibat tidak ada aposisi jaringan dan potensial
terisi oleh kumpulan rembesan darah
(hematoma) atau serum (seroma) yang
melambatkan penyembuhan
Hematoma dan seroma yang terkumpul
secara alamiah akan diserap dahulu, semakin
besar koleksi hematoma/seroma maka
penyerapan semakin lama dan penyembuhan
juga semakin lama. Pada kondisi pencucian
luka yang kurang baik, keberadaan
hematoma/seroma ini memudahkan infeksi
susulan sehingga kelak terjadi nanah dan
abses bawah kulit.
Seringkali datang kepada kita penderita luka yang
sifatnya lebar dan dalam, yang mana perlu kita fikirkan
daya regangan dari tepi-tepi luka tersebut sangat kuat.
Risiko putus
Tegang jelek secara estetik karena berisiko terjadi
parut bekas luka yang hipertrofik bahkan menjadi keloid
End of session