Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN V

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR


I.

Tujuan

Menentukan pengaruh temperature terhadap kelarutan suatu


zat dan menghitung panas kelarutannya.
II.

Landasan Teori

panas kelarutan adalah panas yang dilepaskan atau diperlukan


bila 1mol solute dilarutkan sehingga terbentuk larutan dengan
konsentrasi tertentu. Ada 2 macam panas kelarutan, yaitu panas
pelarutan integral dan panas pelarutan diferensial. Panas pelarutan
integral didefinisikan sebagai perubahan entalpi jika 1mol zat
dilarutkan dalam nmol pelarut. Panas pelarutan diferensial
didefinisikan sebagai perubahan entalpi jika 1mol zat terlarut
dilarutkan dalam jumlah larutan yang tak terhingga, sehingga
konsentrasinya tidak berubah dengan penambahan 1mol zat
terlarut.
panas kelarutan terhadap pengaruh temperatur berhubungan
erat dengan panas pelarut. Zat dengan panas pelarutan (H) positif
akan menunjukan kenaikan suhu pada waktu zat tersebut
dilarutkan.

III. Prosedur Percobaan


3.1 Alat Dan Bahan
3.1.1 Alat
-Termostat 0-50C
-Termometer 50C
-Buret
-Erlenmeyer 250mL
-Gelas ukur 250mL
-Pipet volume 10mL
-Batang Pengaduk
-Tabung reaksi
3.1.2 Bahan
-Larutan asam oksalat
-Larutan NaOH 0,5N
-Indikator PP
-Es batu
-Garam daput

3.2 Skema Kerja

Kristal Asam
Oksalat
Dilarutkan dalam 100mL akuades sedikit demi sedikit dampai jenuh.
Larutan Jenuh
Dilengkapi termometer dengan pengaduk dalam tabung reaksi.
Dimasukkan kedalam termometer pada temperatur yang dikehendaki.
Diaduk agar temperatur homogen
Kristal asam
oksalat
Diambil 10mL yang tidak ikut terbawa
Dititrasi Larutannya dalam NaOH 0,5N
Diulangi 2 kali untuk setiap temperatur percobaan
Hasil

IV.

Hasil Dan Pembahasan

Pada praktikum bahan yang digunakan adalah asam oksalat


dan NaOH.asam oksalat pada praktikum kali ini akan dititrasi
dengan NaOHyang bertujuan untuk menentukan nilai kelarutan
asam oksalat tersebut. Asam oksalat digunakan karena kelarutan
asam oksalat sangat sensitif terhadap suhu sehingga dengan
berubahnya suhu, kelarutan asam oksalat juga akan berubah selain
itu asam oksalat memiliki kelarutan yang kecil bila dilarutkan
dalam air.
Asam oksalat dimasukkan ke termostat yang berisi campuran
air, garam, dan es batu.larutan diaduk untuk menyesuaikan dengan
suhu yang telah ditetap kan dilanjutkan dengan mentitrasi dengan
10mL larutan NaOH 0,5N, asam oksalat diberi 3 tetes indikator PP
sebelum dititrasi, indikator sebagai pemberitahu bahwa larutan
telah mengalami reaksi PH indikator PP 8,2-10 yang bersifat basa.
Tujuan titrasi untuk menentukan konsentrasi kelarutan asam
oksalat terhadap variabel suhu.

BERDASARKAN PRAKTIKUM YANG TELAH DILAKUKAN DIDAPATLAH HASIL SEBAGAI BERIKUT :

NO

Suhu
C

Volume
H2C2O4

25

Volume NaOH, mL terpakai


V1

V2

V ratarata

10

19,8

19,3

19,55

20

10

19,9

19,5

19,7

15

10

20

19,8

19,9

10

10

20

20

20

10

20,2

20,5

20,35

10

23

21

22

Dari tabel yang telah didapatkan suhu dari asam oksalat telah ditetap
kan dari 0-25C. Hal ini bertujuan untuk membandingkan kelarutan pada
beberapa suhu berbeda. Untuk volume titrasi NaOH akan dihentikan bila
larutan asam oksalat mengalami perubahan warna menjadi merah muda.
Dari data tabel terliahat bahwa volume NaOH yang dibutuhkan bervariasi
dimana pada suhu 25C membutuhkan NaOH sebanyak 19,55mL untuk
mentitrasi asam oksalat hingga pada suhu 0C volum NaOH yang
dibutuhkan sebesar 21mL untuk mentitrasi asam oksalat.
Pada Percobaan titrasi NaOH dengan asam oksalat menghasilkan
reaksi sebagai berikut :
2NaOH + H2C2O4

Na2C2O4 + 2H2O

Dimana reaksi tersebut merupakan reaksi pencampuran asam oksalat


dengan NaOH dalam keadaan asam.

V. KESIMPULAN
5.1 kesimpulan
Nilai kelarutan dipengaruhi oleh temperatur dan
kelarutan jenuh merupakan suatu larutan sudah tidak dapat
melarutkan lagi zat terlarutnya.

PERHITUNGAN

V H2C2O4 = 10mL

1. Suhu H2C2O4 = 25
V NaOH Rata-rata = 19,55mL
S=
=
=
= 1,0005
2. Suhu H2C2O4 = 20
V NaOH Rata-rata = 19,7mL
S=
=
= 1,008
3. Suhu H2C2O4 = 15
VNaOH Rata-rata = 19,9
S=
=
= 1,01842

Anda mungkin juga menyukai