Anda di halaman 1dari 7

Cradle to Cradle

BY. WILLIAM MCDONOUGH & MICHAEL BRAUNGART

Konsep Cradle to Cradle


1.

Waste Equals Food

2.

Use Current Solar Income

3.

Respect Diversity

Waste Equals Food


Konsep ini menjelaskan tentang buangan yang bisa dipakai oleh proses lain. Untuk dapat
membuat emisi buangan dipakai 100% di dalam proses recycling, emisi tersebut harus dapat
didefinisikan di antara dua jenis, Techinal Metabolism dan Biological Metabolism.
Technical Metabolism
Emisi yang didefinisikan ke dalam Technical Metabolism haruslah didesain untuk proses daur
ulang industrial
Biological Metabolism
Emisi yang didefinisikan ke dalam Biological Metabolism adalah emisi yang didesain untuk
dapat diproses oleh tanah dan menjadi bagian dari proses lingkungan.

Respect Diversity
Respect Diversity bukan hanya menjaga biodiversitas tetapi juga keanearagaman
tempat, keinginan, dan kebutuhan manusia. Elemen-elemen ini hanya dimiliki oleh
manusia.
Keanekaragaman juga mengacu pada keanekaragaman jenis energi terbaharukan yang
dapat dipakai. Dengan semakin banyak alternatif, semakin banyak energi yang dapat
dipakai di dalam beraktivitas.
Keanekaragaman tidak hanya persoalan bagaimana suatu produk itu dibuat tetapi juga
kepada siapa dan bagaimana cara menggunakannya.

Use Current Solar Income


Sumber dari pemasukan energi yang dibutuhkan dapat berupa photovoltaic,
geothermal, angin, air, dan biomasa.
Kualitas energi yang dapat diterima tidak harus dalam kuantitas yang besar, asalkan
memenuhi ketentuan.

ECO-EFFECTIVENESS
Eco-effectiveness dapat dikerjakan menjadi 5 tahap :
1. Get free of known culprits
Berhenti menggunakan barang-barang yang memiliki kandungan kimia yang berbahaya
2. Follow informed personal preferences
Banyak produk yang tidak eco-effective dan kita dapat bertindak dengan tidak menggunakan produk tertentu.
3. Creating a passive positive list
Membuat catatan tentang material-material yang digunakan pada produk dan bagaimana material tersebut didapat/diproses.
4. Activate the positive list
menggunakan catatan-catatan material yang telah dibuat sebelumnya untuk menjadi patokan membuat produk yang lebih ramah
lingkungan.
5. Reinvent
membuat desain produk yang ramah lingkungan.

Lima Prinsip Arahan


Ada lima prinsip bagi inovator desain dan pemimpin usaha untuk memulai transisi ke arah ecoeffectiveness :
1.

Signal your intention : berkomitmen kepada cara berpikir yang baru, daripada berpegang pada
prinsip yang lama.

2.

Restore : Perkembangan tidak hanya mengacu pada perkembangan ekonomi tetapi juga
perkembangan budaya, cara bersikap, dan cara berpikir.

3.

Be Ready to innovate further : siap untuk dapat berinovasi atas produk-produk yang dibuat untuk
dapat semakin menuju eco-effectiveness.

4.

Understand and prepare for the learning curve : perubahan membutuhkan waktu sehingga
perlu adanya adaptasi yang tersu menerus untuk dapat mencapai eco-effectiveness.

5.

Exert intergenerational responsibility : kesadaran bahwa kewajiban untuk dapat mencapai ecoeffectiveness harus dipegang bersama-sama antar generasi.

Anda mungkin juga menyukai