Anda di halaman 1dari 17

GINGIVA

Gingiva adalah bagian mukosa ronga mulut yang


mengelilingi gigi

Bagian Gingiva :
Sulkus Gingiva
Sulkus gingiva (gingiva sulcus) merupakan celah dangkal disekeliling gigi yang pada
sisi sebelah dalam didindingi oleh permukaan gigi, pada sisi sebelah luar didindingi
oleh epitel sebelah dalam dari gingiva bebas. Bentuk sulkus adalah seperti huruf V.
Pada sulkus gingiva terdapat suatu cairan yang dinamakan GCF (Gingiva Cleficular
Fluid) yang banyak mengandung leukosit dan berfungsi dalam pertahanan tubuh.
Free Gingiva
Gingiva bebas merupakan bagian gingiva paling koronal dan tidak melekat ke
permukaan gigi dan lebar gingiva sekitar 1,0 mm. Gingiva berbatasan dengan
gingiva cekat oleh alur gusi bebas (free gingival groove). Gingiva bebas merupakan
bagian tepi gingiva yang menyelimuti gigi seperti kerah pada baju. Bagian gingiva
ini membentuk dinding jaringan lunak (gingival sulcus).
Attached Gingiva
Gingiva ini kaku lenting dan melekat erat ke periosteum tulang alveolar yang
berada dibawahnya. Permukaan vestibular dari gingiva cekat terus memanjang ke
mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat digerakkan, bagian tersebut
dinamakan mucogingival junction
Gingiva Interdental
Gingiva interdental adalah bagian gingiva yang mengisi embrasur gingiva (gingival
embrassure), yaitu ruang interproksimal di bawah area kontak gigi. Bentuknya
seperti lembah.

Jaringan ikat gingiva atau biasa disebut dengan lamina propria terdiri atas komponen berupa 60% kolagen, 5% fibroblast dan
35% saraf dan pembuluh darah.
Beberapa sel yang teridentifikasi dalam jaringan ikat yaitu:
Fibroblast
Berperan dalam produksi jenis fiber pada jaringan ikat dan berperan dalam sintetik matriks di dalam jaringan ikat.
Sel mast
Memperoduksi substansi vasoaktif yang dapat mempengaruhi fungsi system microvaskular dan mengontrol aliran darah yang
melalui jaringan.
Makrofag
Berperan dalam fagositosis dan fungsi sintetik di dalam jaringan.
Sel-sel inflamatori
Terdiri atas neutrophil granulosit, limfosit dan sel plasma

BIBIR
Bibir atau disebut juga labia, adalah lekukan jaringan
lunak yang mengelilingi bagian yang terbuka dari
mulut.

Anatomi
Bibir dibagi menjadi dua bagian yaitu bibir bagian atas
dan bibir bagian bawah. Bibir bagian atas terbentang
dari dasar dari hidung pada bagian superior sampai ke
lipatan nasolabial pada bagian lateral dan batas bebas
dari sisi vermilion pada bagian inferior. Bibir bagian
bawah terbentang dari bagian atas sisi vermilion
sampai ke bagian komisura pada bagian lateral dan ke
bagian mandibula pada bagian inferior.

Histologi
Tersusun dari epidermis, jaringan subkutan, serat otot
orbikularis oris, dan membran mukosa yang tersusun
dari bagian superfisial sampai ke bagian paling dalam.
Bagian vermilion merupakan bagian yang tersusun atas
epitel pipih yang tidak terkeratinasi. Epitel-epitel pada
bagian ini melapisi banyak pembuluh kapiler sehingga
memberikan warna yang khas pada bagian tersebut.
Selain itu, gambaran histologi juga menunjukkan
terdapatnya banyak kelenjar liur minor. Folikel rambut
dan kelejar sebasea juga terdapat pada bagian kulit
pada bibir, namun struktur tersebut tidak ditemukan
pada bagian vermilion

PALATUM
Palatum merupakan sebuah dinding atau
pembatas yang membatasi antara rongga mulut
dengan rongga hidung sehingga membentuk atap
bagi rongga mulut. Struktur palatum sangat
penting untuk dapat melakukan proses
mengunyah dan bernafas pada saat yang sama.

LIDAH
Lidah merupakan salah satu organ
aksesoris dalam sistem pencernaan.
Secara embriologis, lidah mulai
terbentuk pada usia 4 minggu
kehamilan. Lidah tersusun dari otot lurik
yang dilapisi oleh membran mukosa.
Lidah beserta otot-otot yang
berhubungan dengan lidah merupakan
bagian yang menyusun dasar dari
rongga mulut. Lidah dibagi menjadi dua
bagian yang lateral simetris oleh septum
median yang berada disepanjang lidah.
Lidah menempel pada tulang hyoid pada
bagian inferior, prosesus styloid dari
tulang temporal dan mandibula

4 Jenis Papila
1. Papila filiformis. Papila filiformis mempunyai jumlah yang sangat banyak di lidah.
Bentuknya kerucut memanjang dan terkeratinasi, hal tersebut menyebabkan
warna keputihan atau keabuan pada lidah. Papila jenis ini tidak mengandung
kuncup perasa.
2. Papila fungiformis. Papila fungiformis mempunyai jumlah yang lebih sedikit
dibanding papila filiformis. Papila ini hanya sedikit terkeratinasi dan berbentuk
menyerupai jamur dengan dasarnya adalah jaringan ikat. Papila ini memiliki
beberapa kuncup perasa pada bagian permukaan luarnya. Papila ini tersebar di
antara papila filiformis.
3. Papila foliata. Papila ini sedikit berkembang pada orang dewasa, tetapi
mengandung lipatan-lipatan pada bagian tepi dari lidah dan mengandung kuncup
perasa.
4. Papila sirkumfalata. Papila sirkumfalata merupakan papila dengan jumlah paling
sedikit, namun memiliki ukuran papila yang paling besar dan mengandung lebih
dari setengah jumlah keseluruhan papila di lidah manusia.

MUKOSA
Stratum Basal
Sel dari stratum basal berbentuk kuboid dan silindris pendek dan membentuk lapisan tunggal yang
berdiam di lamina basalis di permukaan antar epitel dan lamina propria. Sel basal menunjukkan
aktivitas paling aktif dalam siklus epitel mukosa mulut.
Stratum Spinosum
Terletak di atas lapisan basal. Terdiri dari sel berbentuk polyhedral. Lapisan basal dan lapisan pertama
dari lapisan spinosum sering disebut stratum germinativum. Dinamakan germinativum, karena banyak
mitosis, bertanggung jawab terhadap kehidupan sel-sel lebih ke permukaan.
Stratum Granulosum
Terletak di atas lapisan spinosum pada ortokeratin epithelium. Terdiri dari sel-sel agak gepeng, berisi
granula keratohialin serta banyak bundle tonofibril pada epitel berkeratin. Pada lapisan tak berkeratin,
lapisan germinativum tidak mencolok. Granula yang terdapat dalam sitoplasma sel sengat padat,
basofilik, dan berkaitan dengan pembentukkan ortokeratin.
Stratum Korneum
Pertemuan antara inti-inti sel di stratum granulosum dan stratum korneum (lapisan superficial dari sel
keratin) tiba-tiba. Sel-sel dari stratum korneum gepeng tanpa inti dan penuh dengan filament keratin
yang dikelilingi oleh matriks.

LAMINA BASALIS
Sel basal melekat pada lamina basalis dengan
perlekatan mekanis yang dinamakan hemi-desmosom.
Hemi-desmosom terdiri dari tonofilamen yang
menembus sitoplasma sel dan berakhir di lamina
basalis
Kelainan genetik dan penyakit autoimun menyebabkan
kerusakan pada lamina basal. Lepuh mukosa (pada
penyakit pemfigus)memacu pembentukan antibodi
yang merusak komponen tertentu (bullous pemphigoid
antegen collagen XVII) pada lamina basal sehingga
terjadi pemisahan epitel dari jaringan ikat pada area
lamina lucida.

LAMINA PROPRIA
Lamina Propria merupakan jaringan ikat yang teletak di
bawah epitel (pendukung epitel).Dibedakan dalam 2
lapisan yaitu lapisan papilar dan reticular. Pada lapisan
papilar, terdapat jaringan ikat yang menjorok ke arah
epitel, fiber kolagen sedikit dan susunan renggang,
banyak kapiler. Pada lapisan retikular, fiber kolagen
tersusun padat paralel dengan permukaan. Pada
masticatory mucosa jumlah dan panjang papil
bertambah. Pada lining mucosa terdapat lapisan
retikular tampak menonjol. Pada lamina propria
ditemukan pembuluh darah yang berasal dari lapisan
sub mukosa

Warna Mukosa Mulut


Faktor yang mempengaruhi:
- Pelebaran pembuluh darah kecil di jaringan ikat
- Ketebalan lapisan epitel
- Derajat keratinisasi
- Jumlah pigmen melanin pada epitel
- Mengindikasikan keadaan mukosa mulut:
- Sehat : Merah muda
- Radang : Merah (karena dilatasi pembuluh darah)
Pada daerah merah bibir lebih merah karena epidermis lebih tipis dan pad bagian
dermis banyak plexus pembuluh darah. Pigmentasi endogen mukosa mulut paling
sering terjadi pada attached gingiva, palatum keras, mukosa bukal, lidah. Warnanya
bias dari coklat muda sampai hitam. Pigmentasi endogen disebabkan melanin yang
diproduksi oleh melanoblast.

Anda mungkin juga menyukai