Anda di halaman 1dari 87

HISTOLOGI

TRAKTUS
DIGESTIVUS Sheilla Rachmania, dr

Histology Department
Medical Faculty – Jember University ©2016
GASTROINTESTINAL TRACT:

CAVUM TUBULAR
ORIS DIG.TRACT

DIGEST.
GLANDS
CAVUM
ORIS
Bibir
Pars Kutanea Pars Intermedia Pars Mukosa

• Struktur kulit • Bagian merah • Epitel berlapis


dengan rambut bibir /peralihan pipih tak
• Epitel berlapis • Epidermis bertanduk
pipih bertanduk dengan banyak • Dermis
• Folikel rambut keratohialin, mengandung
(+) stratum lusidum banyak kelenjar
tebal dgn labialis
banyak papil • Dermal papil
dan pleksus tampak tinggi-
pembuluh darah tinggi
pd dermis
• Tdk ada folikel
rambut/kelenjar
keringat/sebasea
Pipi

• Tersusun oleh otot lurik di dalam jaringan ikat fibroelastis


• Sisi luar diliputi kulit (t.a folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat)
• Sisi dalam diliputi membran/mukosa dengan epitel berlapis pipih tak bertanduk;
banyak mengandung ujung saraf sensorik, pleksus kapiler, kelenjar mukosa kecil
dan kelenjar labial seromukous
• Terdapat berkas sabut elastis yang masuk di antara sabut otot lurik, dimana
mukosa terikat pada lapisan otot ini sehingga tidak terlipat dan tidak tergigit
saat mengunyah
• Terdiri dari badan (corpus)
Lingua dan akar lidah; tersusun
atas serat otot lurik yang
diliputi mukosa dan
kelenjar
• Otot lurik berjalan 3 arah :
transversal, longitudinal,
dan vertikal
• 2 sisi lidah
• DORSAL : banyak tonjolan
kecil/papil, terdapat sulkus
terminalis yang membagi
lidah anterior (2/3 depan,
berisi papilla lingualis) dan
posterior (1/3 belakang,
berisi tonsila lingualis)
• VENTRAL : mukosa licin
•Struktur lidah:
Lingua • 1. Serat otot rangka
(tersusun 3 arah)
• Intrinsik (di dalam lidah)
• Ekstrinsik (origonya di luar lidah,
insersinya di lidah)
• 2. Kelenjar (terletak di antara
serat-serat otot
• Kelenjar mukosal (terletak di pangkal
lidah dengan saluran keluar di
belakang sulkus terminalis)
• Kelenjar serosa ( di badan lidah,
dengan saluran keluar di depan
sulkus terminalis)
• Kelenjar asini campur (di ujing lidah
dengan saluran keluar di bawah
lidah)
•3. Papilla lingualis
• Papilla filiformis
• Papilla fungiformis
• Papilla sirkumvalata
• Papilla foliata
• PAPILLA FILIFORMIS
• Tersebar di seluruh permukaan lidah
• Tersusun dlm barisan sejajar sulkus terminalis
• Bentuk spt kerucut, langsing, tinggi ±2-3 mm
• Tdd jaringan ikat di tengahnya, diselubungi oleh epitel yang mengalami
keratinisasi
• Tidak punya kuncup kecap (taste bud) dan ujung saraf sensorik
• PAPILLA FUNGIFORMIS
• Tersebar di antara deretan papilla filiformis
• Jumlahnya makin banyak makin ke ujung lidah
• Bentuk seperti jamur dengan tangkai pendek
• Tdd jaringan ikat di tengah membentuk papil sekunder diliputi epitel tipis
• Trdpt pleksus pembuluh darah di lamina propria sehingga papil tampak merah
• Memiliki kuncup kecap di epitelnya
• PAPILLA SIRKUMVALATA
• Berjumlah 10-14 buah
• Terletak di sepanjang sulkus terminalis
• Dibatasi oleh sebuah parit melingkar dengan banyak kuncup kecap pada epitel
dinding lateralnya
• Terdapat saluran keluar kelenjar Ebner di dasar parit (utk membersihkan parit dari
sisa makanan sehingga kuncup kecap dapat menerima rangsang)
• PAPILLA FOLIATA
• Terletak pada bagian samping dan belakang lidah
• Berbentuk lipatan mirip daun dengan kuncup kecap terletak dalam epitel di
lipatan tersebut
• Terdapat kelenjar serosa mirip kelenjar Ebner yang bermuara di dasar alur
KUNCUP KECAP
- Mengandung sel reseptor kecap (gustatoris)
- Terletak di epitel berlapis pipih utamanya di papilla dan beberapa tempat di
rongga mulut, di pallatum, dan epiglotis
- Berupa bangunan pucat berbentuk tong, dasarnya di lamina basalis dengan
permukaan agak cekung pada titik tempat pori pengecap
- Terdapat 3 jenis sel:
- Sel penyokong/sustentakular; di bagian perifer kuncup pengecap, mikrovili (+)
- Sel pengecap neuroepitel; sel pucat terletak lebih ke tengah, mikrovili (+)
- Sel basal; terletak di perifer dekat lamina basalis
• Saraf dari kuncup kecap pada 2/3 anterior lidah berjalan dalam korda
timpani (cabang nervus VII),
• 1/3 posterior lidah berjalan dalam saraf glosofaringeus (n. IX)
• Kuncup kecap di epiglotis dan faring bawah berjalan dalam saraf vagus (n.X)
Kelj ludah intrinsik (minor)

Kelenjar Liur

Intrinsik (minor) Ekstrinsik (mayor)


• Mukosa & submukosa dr rongga • Di luar rongga mulut, besar2,
mulut pengeluaran sekret secara
• Kecil2, & trs menerus mengeluarkan intermittent apabila ada rangsangan
sekret  membasahi rongga mulut • Sekret: saliva yg disalurkan ke rongga
• - Glandula labialis  pd bibir mulut melalui saluran keluar
• Sifat: merokrin, tubulo-alveolar
• - Glandula lingualis  pd lidah • glandula parotis (serous)
• - Glandula buccalis  pd mukosa • glandula submandibularis/
pipi submaxilaris (Mixed)
• - Glandula palatinae  pd • glandula sublingualis (Mucous
palatina dominant)
Kelenjar Liur Utama
• KELENJAR PAROTIS
• Terletak di bawah depan telinga
• Saluran keluar utamanya (Duktus Stensen) menembus pipi, bermuara ke dalam
vestibulum di depan gigi molar 2 atas
• Merupakan kelenjar liur terbesar, tipe asini serosa tubulo alveolar kompleks
• Sekretnya mengandung banyak amilase
• KELENJAR SUBMANDIBULAR/ SUBMAXILLAR
• Terletak di dasar mulut / di bawah corpus mandibula
• Saluran keluarnya (Saluran Wharton) bermuara di bawah ujung lidah
• Merupakan tipe kelenjar alveolar kompleks dengan asini serosa, mukosa, dan campur
• Sekretnya mengandung amilase lemah dan enzim lisozim
• KELENJAR SUBLINGUAL
• Merupakan kumpulan kelenjar kecil-kecil di dekat saluran keluar kelenjar
submandibular di dasar mulut
• Tiap kelenjar masing-masing bermuara di bawah lidah
• Tipe tubula alveolar kompleks, campur, serosa, dan mukosa
Gingiva

• Dilapisi ep. berlapis pipih bertanduk


• Lamina propria tdd jar. ikat kuat, melekat erat dg periost atau periodontal
membran, submukosa (-)
Tdd:
1. free gingiva: tepi bebas ginggiva, propria papil (+)
2. attached gingiva: merup. bag. ginggiva yg melekat pd tulang alveolar  attached
epithelial cuff (bagian gingiva yang menempel pada enamel, propria papil (-))
Palatum

Palatum durum Palatum molle

•Epitel spt ginggiva (ep berlapis pipih


bertanduk), propia papil tinggi,  pemb. •Ep. berlapis pipih tak
darah, memp. sub mukosa kecuali di dekat bertanduk, dekat
gingiva & garis tengah (raphe), memp.
sabut2 kolagen dg arah vertikal  terikat nasopharynx mjd ep.
kuat pd periost berderet silindris bersilia &
•Tdd:
•fatty zone  1/3 bag. Anterior  jar.
sel goblet, pd sisi oral: kelj
lemak di dalam sub mukosa mucous (+), sisi pharyngeal:
•glandular zone  2/3 posterior kelj
mukus didalam sub mukosa
kelj. campur (+).
Palatum Durum
Palatum Molle
Gigi
• Komponen gigi:
• Enamel
• Dentin
• Sementum
• Pulpa gigi

Terdiri atas:
Mahkota gigi
Leher
Akar gigi
Gigi
ENAMEL
•lapisan terluar
•paling keras  96% anorganik  90% kalsium fosfat
•tdd enamel prismata
•grs pertumbuhan (+)  incremental lines of Retzius

DENTIN
• melingkupi pulpa dentis, pd mahkota & akar gigi
• bagian terbesar, tdd 69% mineral
• tdd sabut2 kolagen & bahan dasar yg mengapur
• kanalikuli dentinalis (+), berisi tome’s fibers 
menghantar impuls ke pulpa dentis
• garis pertumbuhan (+)  contour lines of owen
Gigi

• SEMENTUM
• Komposisi & morfologi spt tulang, tdd 46% bahan
• anorganik
• Hanya terdapat di bag. akar gigi
• Tdd 2 macam :
• cellular cement: sementosit (+), pada apex dari
akar gigi
• acellular cement: sementosit (-), lapisan yg lebih
tipis, & terdapat lebih proximal dari akar gigi.
Gigi

• PULPA DENTIS
rongga di dalam gigi, dibatasi sel2 odontoblast
berisi:
• sel-sel  sel mesenchym
• sabut kolagen, sabut retikuler
• 1 arteri, 2 vena
• sabut saraf
Gigi

• PERIODONTAL MEMBRAN
• Tdd jar. ikat yg melekatkan gigi dg sekitar
• sarphey’s fibers (+): berkas2 sabut kolagen yg
terbentang antara tulang alveolar & cementum
• Periodontal membrane membentuk persendian
gomphosis
TUBULAR
DIGESTIVE
TRACT
a
L m
b
A
L u
n
R
A g
• U
YDs
u
EI

Tu
n
ika
m
u
ko
• Tsa
u
n
ika
su
b
m
u
k
o
sa

Tu
n
ika
m
u
sk
• u laris
Tu
n
ika
sero
sa
/a
d
ve
n
t
i
tia

s
R
Gha
S. l
u
T s
R
• U
s
A u
s
C
T be
Tunika Mukosa
• Terdiri dari:
• Epitel yang dilapisi mukus
• Lapisan penyokong/lamina propria berupa jaringan ikat
longgar
• Lapisan tipis otot polos/muskularis mukosa (2 lapis: sirkular
dan longitudinal)
• Terdapat benjolan (vili) di seluruh bagian mukosa untuk
menambah luas permukaan dan invaginasi
(kriptus/kelenjar intestinal) untuk menambah daya
sekretoris
• Terdapat banyak kapiler darah dan jaringan limfatik
(penghasil IgA) di lamina propria, meluas ke submukosa
Tunika Mukosa

Muskularis
Epitel Lamina propria
Mukosa
•Tdd jar. ikat kendor, berisi:
•Tergantung fungsinya pemb. darah & limfe, bahan2 •Tdd 2 lapisan otot polos:
•Protektif: ep. berlapis interselluler, kelj.2: •lapisan dalam: sirkuler
•oesophageal cardiac gland pd •lapisan luar: longitudinal,
pipih tak bertanduk oesophagus proximal dan •Kecuali pd:
(pd bibir s/d cardia, & distal
•oesophagus  1 lapisan:
anus bag. Dalam) •cardiac, fundic, & pyloric gland
pd lambung longitudinal
•Absorptif/sekretoris: •kripta dr Lieberkuhn pd usus •lambung  3 lapisan:
ep. selapis silindris pd halus & besar sirkuler, longitudinal, &
•sabut2 otot polos pd villi
cardia s/d rektum sirkuler
intestinalis usus halus
Tunika Submukosa

• Terdiri dari jaringan ikat areolar kasar dengan


banyak serat elastin dan sedikit sel
• Berisi pleksus pembuluh darah (Pleksus Heller),
pleksus saraf, dan sel ganglion parasimpatis
(Pleksus Submukosal dari Meissner)
• Terdapat infiltrasi sel-sel limfosit
• Terdapat kelenjar khusus pada beberapa organ:
• Oesophageal Gland Proper (esofagus)
• Brunner Gland (duodenum)
Tunika Muskularis

• Terdiri dari 2 lapisan berkas serat otot polos,


tersusun sirkuler di sisi dalam (untuk
menyempitkan lumen) dan longitudinal di sisi
luar (untuk memendekkan usus)
• Pada lambung terdapat 3 lapis otot polos
(sirkuler, longitudinal, dan oblique)
• Terdapat pleksus pembuluh darah dan saraf
(Pleksus Mienterikus Auerbach)
Tunika Serosa/ Adventitia

• Dibentuk oleh jaringan areolar elastis padat


yang menyatu dengan jaringan ikat organ
sekitarnya (Adventitia) atau diliputi oleh
peritoneum/ mesotelium /epitel selapis pipih
(Serosa)
• Terdapat pembuluh darah dan limfe
esofagus
ESOFAGUS
• Panjang ±25 cm
• Dari faring sampai gaster
Ep: berlapis pipih tak bertanduk, bagian atas

mengandung
• Berdasarkan perbedaan morfologi keratohialin
mukosanya yang
dibagi menjadi lama kelamaan
3 regio
menipis  pada 1/3 bawah epitelnya berubah jd
Mukosa
selapis silindris
• Oesophageal cardiac gland  pd lamina propria
oesophagus proximal & distal
• Muskularis mukosa: 1 lapis tebal otot polos,
longitudinal

• Terdiri dari serat elastin


Submukosa • Terdapat oesophageal gland proper (kelenjar
mucous)

• Oesophagus 1/3 atas: tdd otot bergaris


• Oesophagus 1/3 tengah: tdd otot bergaris & otot
Muskularis eksterna
polos
• Oesophagus 1/3 bawah: tdd otot polos
• Pada batas atas dan bawah terdapat 2 lapis otot
polos sirkular membentuk sfingter

Serosa/ Adv • Di bagian atas berupa adventitia, di bawah (di


gaster
GASTER
• Kantong berbentuk huruf J dengan batas kanan atas cekung
(kurvatura minor) dan batas bawah cembung (kurvatura mayor)
• Kapasitas 2-3 liter
• Diapit sfingter kardiaka di atas dan sfingter pilorik di bawah

Mukosa
• ep. selapis silindris pucat (surface epithelium/mucous cap cells), sel goblet (-)
• Lamina propria:  kelj., bermuara di dasar gastric pits
• Muskularis mukosa: 3 lapis otot polos  circ-long-circ
• Lapisan mukosa dan submukosa membentuk lipatan-lipatan memanjang (Rugae) yang hilang bila lambung distensi

Submukosa

• Kelj. (-), banyak kapiler pemb darah dan pemb.limfe

Muskularis Eksterna

• 3 lapis ot. polos  obliq-circ-long

Adventitia

• Tdd serosa
• Pada daerah kurvatura mayor dan minor bersatu dengan omentum/mesenterium mayor dan minor
• Kelenjar dibagi menjadi 3
zona:
• KEL. KARDIA : terletak pada
daerah sempit bentuk cincin
mengelilingi kardia gaster;
lumennya lebar bergelung
dengan sel-sel penghasil mukus +
sel parietal + sel enteroendokrin.
Menghasilkan enzim lisozome.
• KEL. FUNDUS/UTAMA : terletak
di daerah fundus dan corpus;
sumurnya pendek2 dengan
kelenjar tubulosimpleks,
bercabang dan lurus. Terdapat sel
parietal, sel chief, mucous neck,
dan enteroendokrin.
• KEL. PILORUS : terletak di antrum
dan kanal pilorus, dengan sumur-
sumur dalam, kelenjarnya pendek
dan bergelung. Terdapat sel
parietal, mucous neck cell dan
enteroendokrin
Lambung Cardia
•Gastric pits spt huruf V, dangkal
•Kelj. (+), bulat/lonjong, tidak rapat  cardiac gland,
berupa tubulus bercabang ganda terutama di bag. atas
kelj.
Lambung Fundus
•Gastric pits spt huruf U, dangkal
•Lamina propria:  fundic gland, berupa
tubulus, rapat sejajar, tegak lurus permukaan
Lambung Pylorus
•Gastric pits berupa cekungan dalam yg dapat mencapai lamina propria
•Lamina propria: kelj. dg bag. bwh menggelembung & bergelung  pyloric gland (+)
•Sel kelj. 1 macam   mucous neck cells
•Musk. sirkularis, mukosa, & submukosa: penebalan  sphincter pylori
GASTER
• Sel-sel epitel lambung:
• SEL PARIETAL
• tersebar antara chief cell & mucous neck cells
• besar, menonjol pd lumen, sitopl. granuler, Eosin (+),
• memproduksi HCL
• SEL ZIMOGEN / CHIEF CELL
• Terletak di dasar kelenjar lambung, bentuk piramid dengan inti bulat
• Menghasilkan pepsinogen yang dalam suasana asam akan aktif menjadi
pepsin
• MUCOUS NECK CELL
• Terdapat di daerah leher kelenjar lambung, bentuk tidak teratur
• Menghasilkan mukus asam
• ENTEROENDOCRINE CELL / ARGENTAFIN
• Terletak di dasar kelenjar lambung, bentuk piramid dengan sitoplasma jernih
• Memproduksi polipeptida dan protein dengan aktivitas hormonal, dapat
bertindak sebagai hormon yang beredar, pengatur neurotransmitter, maupun
keduanya (sekretin, gastrin, kolesistokinin, somatostatin)
usus halus
(intestinum
tenue)
USUS HALUS
• Terbentang dari ujung pilorus sampai ileocaecal junction
• Panjang ± 720 cm
• Tdd : DUODENUM (20 cm), JEJUNUM (2/5 USUS HALUS), ILEUM (3/5 USUS HALUS)

Berfungsi mengangkut bahan makanan (chyme) dari lambung ke usus besar,


menghasilkan enzim2 untuk mencerna makanan, menyerap hasil akhir
pencernaan, dan mensekresi hormon-hormon tertentu.
- Mukosa
- Pada mukosa usus halus terdapat struktur-struktur untuk memperluas permukaan
usus halus, yaitu:
- Plika Sirkularis Kerckring
- Merupakan lipatan permanen, berjalan melingkar pada seluruh tebal mukosa. Tiap lipatan dapat
melingkari 2/3 lumen usus. Makin ke distal makin pendek, hilang pada pertengahan ileum
- Villus
- Tonjolan kecil mirip jari/daun pada membran mukosa dengan panjang 0,5-1,5 mm, dilapisi epitel
dan lamina propria yang mengandung sel sistem imun. Pada duodenum bentuknya seperti
spatula, pada ileum seperti jari
- Central lacteal (+)
- Kriptus (Kelenjar Usus Lieberkuhn)
- Struktur mirip pipa bermuara di dasar villus, masuk jauh ke dalam muskularis mukosa, epitelnya
merupakan lanjutan epitel yang melapisi villus
- Mikrovilli
- Terletak pada sel silindris absorbtif di villus dan kriptus (striated border/brush)
USUS HALUS

- Mukosa (cont.)
- Terdapat 3 macam kelenjar pada usus halus:
- Kelenjar intestinal  dalam mukosa usus halus dan usus besar
- Kelenjar submukosa  dalam duodenum (kel.duodenum/Brunner), tipe tubular
kompleks
- Kelenjar di luar saluran cerna tapi sekretnya disalurkan ke lumen usus halus
melalui duktusnya (hepar, pankreas)
- Mukosa usus halus dilapisi epitel selapis silindris dengan striated border +
beberapa jenis sel lain:
- Sel silindris absorptif : terletak di lamina basal, bentuk lonjong dengan inti di
basal. Tiap sel memiliki mikrovili berjajar membentuk striated border. Berfungsi
utk absorbsi gula, asam amino, dan lipid
- Sel Induk : di dasar kriptus, merupakan sel induk untuk sel lain
- Sel Paneth : di dasar kriptus, bentuk piramid, granula eosinofilik (+). Berfungsi
untuk produksi lisozim (fagositosis)
- Sel Goblet : tersebar di antara sel silindris, menghasilkan mukus glikoprotein utk
melindungi mikrovili
- Sel Enteroendokrin / Argentafin : terdapat di kriptus dan villus, menghasilkan
peptida pengatur aktif yg berkaitan dgn sekresi lambung, motilitas intestinal,
sekresi pankreas, dan kontraksi kandung empedu. Banyak di duodenum
- Sel Lain (kaveola/kemoreseptor, sel limfosit, dll)
USUS HALUS

- Mukosa (cont.)
- Di bawah lapisan epitel terdapat lamina propria yang merupakan
jaringan ikat longgar dengan sifat jaringan limfoid
- Banyak limfosit, makrofag, folikel soliter / nodul limfatik yang
makin ke disatal makin banyak, bersatu membentuk Plaque Peyer /
Peyer Patch / Nodul agregatii (disebut juga GALT / Gut Associated
Lymphoid Tissue)
- Lapisan muskularis mukosanya terdiri dari 2 lapis otot polos yang
berjalan sirkuler dan longitudinal
USUS HALUS
- Submukosa
- Sama dengan uraian sebelumnya, tetapi pada bagian yang
terdapat Peyer Patch, lapisan submukosa juga diinfiltrasi oleh
sel-sel limfosit
- Terdapat kelenjar duodenum / Brunner yang terdiri dari sel
kuboid tinggi dengan inti gelap, menghasilkan mukus basa untuk
menetralisir asam lambung yang masuk ke dalam duodenum dan
juga peptida urogastrone untuk menekan produksi HCl lambung
- Terdapat pleksus pembuluh darah (Plexus Heller) dan pleksus
ganglion otonom parasimpatis (Plexus Meissner)
- Muskularis
• tdd 2 lapis otot polos: muskulus sirkularis (dalam) dan
muskularis longitudinalis (luar)
• diantaranya: plexus Auerbach (+)
- Serosa
- Tdd jar. ikat kendor yg tertutup mesotelium (serosa)
Duodenum

•  Plika kerkringi & bercabang2


• Vili lebar2 spt daun
• Pd lamina propria: kripta lieberkuhn (+)
• Pd tunika submukosa: kelj. Brunner (+), lebih pucat  khas pd duodenum
• Pd pertengahan duodenum bermuara duktus choledochus & duktus pankreatikus
Usus Halus [Yeyunum]

• Batas dg duodenum tidak jelas


• Tidak mempunyai tanda khusus
• Plika kerkringi banyak dan panjang2
• Vili yeyunum bag. Atas spt lidah & bag. Bwh spt jari
• Kripta lieberkuhn & sel goblet > dr duodenum
Usus Halus [Ileum]

• Plika kerkringi makin jarang & pendek, menghilang akhir ileum


• Vili pendek & atropi, menghilang akhir ileum
•  Kripta Lieberkuhn & sel goblet tp tertutup infiltrasi limfosit
• Pd lamina propria: peyer patch (+)  khas pd ileum
usus besar
(Intestinum
crassum)
USUS BESAR
• Panjang ± 180 cm, terdiri dari caecum, appendix, colon, rectum, dan
anus
• Tidak menghasilkan enzim
• Tidak ada plika dan vili
• Kripta lebih panjang dan dalam
• Epitelnya sama dengan usus halus namun lebih banyak sel goblet

• Fungsi untuk absorbsi cairan, pencernaan


selulosa, sekresi mukus untuk pelumas
makanan, dan mencerna makanan oleh bakteri
di dalamnya
• Iliocaecal Junction:
• Mukosa membentuk lipatan anterior dan posterior (2
daun katup), terdiri dari lapisan mukosa dan
submukosa yang diperkuat oleh otot polos melingkar
ILIOCAECAL
JUNCTION

• Mukosa membentuk lipatan anterior dan posterior (2 daun katup),


terdiri dari lapisan mukosa dan submukosa yang diperkuat oleh otot
polos melingkar
USUS BESAR

• Appendix:
• Merupakan diverticulum kecil dan buntu, berasal dari caecum (± 25 cm di
bawah iliocaecal junct)
• Lumen sempit dengan batas tidak teratur, mengandung debris sel
• Tidak ada vili, sedikit kelenjar dan sedikit sel goblet
• Diselubungi epitel selapis silindris berstriated border
• Pada lamina proprianya terdapat massa jaringan limfoid
USUS BESAR

• Caecum, Colon, Rectum


• Terdapat kelenjar intestinal yang lebih dalam dan lebih rapat
• Sangat banyak sel goblet
• Lapisan muskulus longitudinal pada caecum dan colon bersatu membentuk 3
pita memanjang (taenia coli)
• Serosa merup. jar. ikat kendor berisi kantong2 lemak (appendices epiploicae)
USUS BESAR

• Rectoanal Junction
• Mukosa & Submukosa:
• Kelenjar intestinal pada daerah ini mulai memendek dan lama kelamaan menghilang
• Membran mukosa membentuk lipatan memanjang (Columna Rectalis Morgagni) dimana
terdapat banyak vena panjang berdinding tipis
• 2,5 cm di atas anus, epitel silindris berubah menjadi epitel berlapis gepeng yang meluas ke
bawah sebagai peralihan dari mukosa ke kulit
• Di anus, epitelnya menjadi berlapis gepeng bertanduk dengan kelenjar tubulosa bercabang
(kelenjar sirkumanal)
USUS BESAR
• Rectoanal Junction
• Muskularis:
• Pada daerah rektum
bagian bawah,
lapisan muskulus
longitudinal lebih
pendek dari panjang
rektum sehingga
mukosa menonjol ke
lumen membentuk
sekat (Plika
Transversa)
• Di bawah rektum,
lapisan dalam
muskularis menebal
membentuk sfingter
ani internum
• Di saluran anus
terdapat berkas otot
lurik yang
membentuk sfingter
ani externum
USUS BESAR

• Anus
• Epitel:
• mulai garis rekto-anal s/d ano-perineal epitelnya berlapis pipih tak bertanduk
• sphincter ani externus: kulit tipis berambut dengan kelj lemak & keringat apokrin
(kelj. sirkum-analis).
• Muskulus sirkularis: tdd otot polos tebal  sphincter ani internus
• Sphincter ani externus, dibentuk otot bergaris dr pelvis
DIGESTIVE
GLANDS
PANKREAS
Kelenjar besar yang memiliki sisi eksokrin
dan endokrin

• EKSOKRIN (multilobulated, tubuloasinar kompleks)


• Bentuk seperti buah alpukat terdiri dari 5-8 sel bentuk
piramid, tersusun mengelilingi lumen sempit
• Di antara tiap asini terdapat jaringan ikat halus mengandung
pembuluh darah, limfe, saraf, dan duktus
• Asini-asini berkelompok membentuk suatu bangunan tidak
teratur, pada lumennya terdapat sel sentroasinar
• Sistem duktus eksokrin pankreas:
• Dari sentroasinar/sentroduktular sekret dialirkan ke duktuli
interkalaris, lalu ke duktus intralobular, interlobular, terakhir ke
duktus utama
• Epitelnya makin ke duktus utama makin bertambah tinggi, dan selnya
dari pipih menjadi kuboid dan silindris secara bertahap
PANKREASKelenjar besar yang memiliki sisi eksokrin
dan endokrin

• ENDOKRIN (Pulau
Langerhans)
• Tersebar di seluruh pankreas,
berbentuk massa bundar tidak
teratur dengan sel-sel pucat
banyak pembuluh darah, tiap
pulau dipisahkan dari jaringan
eksokrin di sekitarnya oleh
jaringan retikular tipis
• Terdapat 4 jenis sel :
• Sel A(Alfa) : menghasilkan
glukagon dan ACTH
• Sel B (Beta) : menghasilkan insulin
• Sel D (Delta) : menghasilkan
somatostatin yang menghambat
glukagon dan insulin
• Sel C (Clear) : sel cadangan, fungsi
belum jelas
HEPAR

• Diliputi oleh simpai jaringan ikat fibrosa (Simpai dari Glisson)


yang membentuk septa jaringan ikat tipis masuk ke dalam
hati, membagi hati dalam lobus dan lobulus
• Hati merupakan organ yang tersusun oleh sel parenkim
(hepatosit) yang tersusun berupa lempeng-lempeng saling
berhubungan dan bercabang, membentuk anyaman 3 dimensi
dimana di antara lempeng terdapat sinusoid darah
• Hepatosit berbentuk poligonal dengan membran sel jelas, inti
bulat/lonjong. Terdapat vakuola penyimpanan glikogen dan
lemak
• Lobulus hati memiliki beberapa kanal portal di tepinya dan
vena sentralis di tengahnya  lempeng hepatosit tampak
memancar dari vena sentralis seperti ruji roda
HEPAR

• Terdapat sel2:
• Endotelial cell (inti kecil
memanjang dengan
sitoplasma tipis)
• Kupffer cell / fagosit /
stellata cell (sel dengan
inti besar, pucat,
sitoplasma banyak)
• Hepatosit dipisahkan
dari dinding sel darah
oleh suatu celah
sempit disebut Celah
Disse / Ruang
Perisinusoid)
HEPAR

• Lobulus hati / lobulus klasik


merupakan prisma poligonal
ukuran 1-2 mm, terlihat hexagonal
pada potongan melintang dengan
vena sentralis di tengah dan kanal
portal di sudut-sudutnya (unit
fungsional hati)
• Daerah portal/kanal portal
mengandung jaringan ikat, cabang
vena porta, arteri hepatika, duktus
biliaris, dan pembuluh limfe
• Jar. Ikat lobuli
• Canal portal: jar. ikat
interlobuler yg terletak
di antara 3 lobuli yg
berdekatan.
• Pd potongan melintang
berbentuk segitiga,
disbt segitiga Kiernan,
mengandung:
• v. interlobularis: cabang v.
porta, dg penampang
terbesar, dinding tipis
• a. interlobularis: cabang a.
hepatika, dg penampang
terkecil, dinding agak tebal
• bile duct: epitel selapis kubis
sampai silindris
KANDUNG EMPEDU

• Bentuk buah alpukat berujung buntu, merupakan divertikulum dari


duktus hepatikus komunis
• Dindingnya terdiri dari:
• Membran Mukosa
• Bila kosong membentuk banyak lipatan/rugae sehingga tampak tdk teratur
• Diselubungi sel epitel silindris tinggi dengan inti di basal
• Lamina proprianya berisi jaringan retikular halus dengan pembuluh darah kecil
• Terdapat kelenjar mukosa di daerah leher kandung empedu
• Muskularis
• Lapisan serat otot polos dengan tebal dan susunan tidak teratur, tersusun seperti
jala dengan anyaman serat kolagen, retikulin, dan elastin di antaranya
• Adventitia/Serosa
• Jaringan ikat padat kolagen bersatu dengan simpai Glisson
KANDUNG
EMPEDU

• Leher kandung empedu melanjutkan diri menjadi duktus sistikus,


dimana membran mukosanya membentuk lipatan spiral dengan
serat otot polos sebagai pusatnya (Katup Spiral Heisster)

Anda mungkin juga menyukai