HISTOLOGI
LABORATORIUM HISTOLOGI
1. Mahasiswa wajib meminjam preparat maksimal 3 hari sebelum praktikum di Laboran Histologi.
4. Mahasiswa wajib hadir di Laboratorium Histologi paling lambat 10 menit sebelum praktikum
dimulai.
5. Mahasiswa wajib mengenakan Jas Laboratorium yang terdapat identitas (milik sendiri) sebelum
masuk Laboratorium Histologi.
7. Handphone dengan segala aktivitasnya wajib digunakan selama praktikum, hanya untuk
mendokumentasikan hasil pengamatan.
8. Mahasiswa wajib membawa minimal 1 Atlas Histologi dan Buku Penuntun Praktikum selama
kegiatan praktikum Anatomi.
12. Selama kegiatan praktikum berlangsung, mahasiswa dilarang bersenda gurau dan bersikap
santun.
BIBIR
Terdiri atas 3 komponen :
1. Epitel berlapis pipih
2. Jaringan fibroelastis
3. Otot bergaris
Terdiri atas 3 bagian :
1. Bibir pars kutanea:
▪ Epitel berlapis pipih bertanduk.
• Kel lemak (+)
• Kel keringat (+)
• Folikel rambut (+)
• Otot bergaris dari m.orbicularis oris (+)
PAPILA LINGUALIS
Tonjolan propria yang dilapisi oleh epitel berlapis pipih.
• 4 macam papila lingualis:
1. Papila filiformis
• Ujung lancip seperti benang.
• Dilapisi oleh epitel berlapis pipih bertanduk.
• Papila yang terbanyak.
• Alat pengecap /taste bud (-).
• Papil primer dan sekunder (+).
2. Papila fungiformis
• Bentuk seperti jamur.
• Dilapisi oleh epitel berlapis pipih tak bertanduk.
• Tersebar diantara papila filiformis.
• Jumlah lebih sedikit dari papila filiformis.
• Taste bud (+), sedikit.
• Papil primer (+), papil sekunder (+).
4. Papila foliata
• Seperti daun.
• Berderet-deret di tepi lateral belakang lidah.
• Taste bud (++)
• Papil sekuder 3 buah, berbentuk seperti jari:
– 2 di tepi disebut papil saraf, 1 di tengah disebut papil darah.
TASTE BUD
• Bentuk seperti gentong.
• Taste pore (+)
• Terdiri atas 2 macam sel :
– Sel penyangga : pucat, spt sekoci.
– Sel neuro-epitel : gelap, taste hair (+), merupakan sel pengecap.
GINGIVA = GUSI
PALATUM
A. PALATUM DURUM
• Epitel seperti gingiva (berlapis pipih bertanduk)
• Propria papil panjang2.
• Pembuluh darah (++)
• Submukosa (+)
• 1/3 ant. fatty zone, lemak dlm sbmukosa++
• 2/3 post glandular zone, kel mukous ++
• Kerangka tulang (+)
• Dilapisi oleh epitel berlapis pipih bertanduk.
• Kerangka jaringan tulang (+).
• Di dalam sub mukosa terdapat kelenjar.
PHARYNX
• Dilapisi epitel berlapis pipih → berlapis silindris → berderet silindris
• Submukosa : tonsilla pharyngica (+).
GIGI DEWASA
Sel odontoblast
• Asal : mesodermal.
• Berderet di tepi pulpa dentis.
• Mempunyai juluran sitoplasma tome`s fibers, yg memasuki canaliculi dentinalis.
SEMENTUM
• Hanya terdapat pada akar gigi. 46% anorganik, terdiri atas:
– Cellular cement : cementocyte (+), pada apex akar gigi.
– Acellular cement : lapisan tipis diatas apex akar gigi, cementocyte (-).
PERIODONTAL MEMBRANE
• Jaringan ikat yang melekatkan gigi dengan sekitarnya.
• Membentuk persendian sindesmosois yang nama khususnya gomphosis.
• Sharpey`s fibers (+)
• Epithelial rest dari Mallasez (+)
A. TUNIKA MUKOSA :
Terdiri 3 lapis yaitu dari dalam ke luar : lapisan epitel, lamina propria dan muskularis mukosa
EPITEL tergantung fungsi, bisa protektif (epitel berlapis pipih tanpa tanduk pada esofagus dan anus), atau
sekretoris dan absortif (epitel selapis silindris pada gaster sampai rektum)
LAMINA PROPRIA : merupakan jaringan ikat kendor di bawah lapisan epitel, yang berisi pembuluh darah,
pembuluh limfe dan otot polos
Pada esofagus, gaster, usus halus dan usus besar lamina proprianya mengandung kelenjar
B. TUNIKA SUBMUKOSA :
• Terdiri atas jaringan ikat kendor
• Mengandung pleksus pembuluh darah dari Heller, pleksus darah yang disebut pleksus submukosa
Meisner, ganglion parasympatis, sel limfosit dan kelenjar
C. TUNIKA MUSKULARIS EKSTERNA
• Terdiri atas 2 lapis otot polos, sebelah dalam sirkuler, sebelah luar longitudinal
• Pada lambung muskularis eksterna terdiri atas 3 lapis
D. TUNIKA ADVENTITIA
• Terdiri atas jaringan ikat kendor
• Bila diliputi oleh mesotelium disebut tunika serosa
STRUKTUR LOKALIS :
OESOPHAGUS
- Epitel penutup : epitel berlapis pipih tanpa tanduk
- Lamina propria mengandung kelenjar mukus yang disebut oesophegeal cardiac gland (hanya pada esofagus
atas dan bawah)
- Mukosa: epitel selapis silindris yang pucat surface epithelium atau mucous cap cells
Lapisan-lapisan lambung
• Muskularis mukosa : 3 lapis otot polos
• Tunika submukosa : tidak ada kelenjar
• Tunika muskularis eksterna : 3 lapis otot polos
• Tunika adventitia : terdiri atas serosa
• Gaster dibagi menjadi : cardia, fundus, dan pylorus
Pembagian lambung :
1 . Lambung cardia :
- Pada lamina propria , fundic gland berupa tubulus dan tersusun rapat saling sejajar tegak lurus permukaan
- Fundic gland mengandung sel utama, sel parietal, mucous neck cell, sel argentafin dan sel neuroendokrin
- Pada lamina propria, pyloric gland menggelembung dan bergelung sehingga tidak pernah terpotong
longitudinal
USUS HALUS
- Secara umum terdapat mikrovili, viili intestinalis, plika semisirkularis Kerkringi
- Mikrovili merupakan tonjolan halus yg terletak di permukaan sel absortif, mempunyai nama striated border
- Villi intestinalis merupakan tonjolan propria di permukaan dan diantara plika Kerkringi
- Plika Kerkringi merupakan lipatan sirkuler yg tingginya 1/3 sampai 2/3 lumen dan bercabang. Makin ke anal
makin sedikit
• Mukosa: epitel selapis silindris dengan striated border, terdiri atas sel absortif, sel Goblet, sel Paneth,
sel argentafin, sel M
• Lamina propria: merupakan jaringan ikat kendor, sabut retikuler dan limfosit
• Muskularis mukosa: 2 lapis otot polos
• Tunika submukosa: merupakan jaringan ikat kendor, mengandung kelenjar, pleksus Meissner, pleksus
Heller
• Tunika muskularis eksterna: 2 lapis otot polos yang dalam sirkuler, yang luar longitudinal. Di antara 2
lapis terdapat pleksus Auerbach
• Tunika adventitia: merupakan serosa
• Usus halus dibagi menjadi duodenum, jejenum dan ileum
STRUKTUR LOKALIS :
DUODENUM :
• Plika Kerkringi banyak dan bercabang
• Vili lebar seperti daun
• Kripta Lieberkhun pada lamina propria
• Pada submukosa terdapat kelenjar Brunner yang pucat
Selapis kubis tinggi dengan inti gelap dan pipih yang terletak dibasal.
Sitoplasma jernih & bervacuola.
Menghasilkan mukous basa yang menetralisir sekret dari lambung yang asam.
Mengandung urogastron yg menghambat sekresi asam lambung.
ILEUM :
• Plika Kerkringi makin jarang dan pendek dan menghilang pada akhir ileum
• Villi pendek dan atropi menghilnag pada akhir ileum
• Pada lamina propria terdapat limfonoduli yang disebut Peyer patch (hanya pada satu sisi)
USUS BESAR :
Berfungsi absorbsi air dan mencerna selulosa oleh sisa enzym dan kuman pembusuk.
STRUKTUR LOKALIS
APPENDIX VERMIFORMIS :
COLON
• Khas: mempunyai Taenia coli merupakan pengumpulan muskularis longitudinalis menjadi 3 kelompok
• Pada serosa terdapat jaringan ikat kendor yang berisi kantong-kantong lemak yang disebut
appendices epiploica
• Banyak sel goblet, sel paneth tidak ada
ANUS
• Mulai garis recto-anal sampai ano-perineal diliputi epitel berlapis pipih tanpa tanduk
• Pada sphincter ani dilapisi kulit tipis mempunyai kelenjar lemak dan kelenjar apokrin tg disebut
kelenjar sirkum analis
• Sphincter ani internus merupakan penebalan otot polos
• Sphincter ani eksternus merupakan otot bergaris dari pelvis
KELENJAR LUDAH
Kecil-kecil dan terus menerus mengeluarkan sekret untuk membasahi rongga mulut.
Fakultas Kedokteran | Universitas Surabaya 58
Yang termasuk kelenjar ludah minor adalah :
- Glandula parotis.
- Glandula submandibularis / submaxillaris.
- Glandula sublingualis.
Sifat asinus / alveolus serous adalah :
• Bagian serous terletak didistal bagian yang mucous tampak bentukan seperti bulan sabit yang
disebut serous demilune dari Gianuzzi.
A . intercalated duct ;
2 . INTER-LOBULER DUCT
BAGIAN EKSOKRIN ;
BAGIAN ENDOKRIN.
HEPAR
• Kelenjar yang terbesar.
• Berat 1,5 kg.
• Terdiri atas 4 lobi.
• Dibungkus oleh capsula Glisson, terdiri atas: jaringan ikat padat mengandung sabut kolagen dan sabut
elastis
• Di luar kapsul terdapat tunika serosa terdiri atas jaringan ikat kendor dan selapis mesotel, kecuali pars
afiksa.
PORTA HEPATIS
PARENCHYMA HEPAR
Terdiri atas lempengan2 setebal 1 sel yang disebut lamina hepatis/ hepatic plates dan merupakan epitel
kelenjar.
• Bentuk polyhedris.
• Inti sel satu / lebih, berbentuk bulat.
• Nukleolus jelas, 1 atau lebih.
• Sitoplasma eosinofil.
• Organel banyak : mitochondria, ERH, Golgi app, lysosome, ERK.
• Inklusi (+) : glycogen, lipid droplets.
Kapiler empeduintra lobuler bile duct [kalau ada]kanal Heringduktus interlobularisduktus hepatikus
dextra/sinduktus hepatikus komunisduktus cystikus atau ke duktus choledochus.
SINUSOID HEPAR :
1. Sel endotel :
- Sel pipih berinti gelap dan punya sifat khusus :
- Selaput sel berlubang-lubang (fenestra).
- Hubungan antar sel tak lengkap.
- Basal membran tidak ada.
- Sifat2 ini untuk meningkatkan efisiensi resorbsi dan sekresi.
2. Sel dari Von Kupffer.
Sel phagosit.
Berbentuk seperti bintang.
Juluran2 sitoplasma menyusup diantara sel-sel endotel.
• Merupakan sabut2 retikuler yang halus, terletak diantara sel2 hepatosit dan sinusoid.
• Fungsi :
– Penyangga parenchym.
– Agar sinusoid tetap terbuka.
• Vena interlobularis.
• Arteria interlobularis.
• Ductus interlobularis.
Ke3 PORTAL TRIAD.
• Komponen lain yg tdk termasuk portal triad pblh lymfe & sabut saraf.
PORTAL TRIAD :
1. Vena interlobularis.
Cabang a. hepatica.
Penampang terkecil.
Dinding tebal, tunika media dan tunika elastica interna jelas.
3. Duktus interlobularis.
• Saluran empedu.
• Penampang sedang.
• Dilapisi oleh epitel seapis kubis/ silindris dengan susunan sel-sel yang teratur.
• Merupakan lanjutan dari kanal Hering.
• Berjalan berdampingan dengan portal triad yang lain
LOBULASI HEPAR :
A. VENA PORTA
• Fungsional.
• Membawa darah dari lien dan usus yang mengandung bahan2 yang telah diserap oleh usus, kecuali
lemak (diangkut oleh pembuluh lymfa).
• Vena porta vena interlobularis sinusoid vena sentralis vena sublobularis vena hepatica
vena cava inferior.
V. interlobularis
V.Centralis
- Dinding tipis.
- Besar.
- Berdinding tebal.
Arteria hepatika :
- Bersifat nutritif.
- Bercabang menjadi arteria interlobularis yang kemudian bercabang-cabang lagi menjadi sinusoid.
PEMBULUH LYMFA :
- Hepar memproduksi cairan lymfa yang ditampung dalam celah Disse, ialah ruang sempit diantara dinding
sinusoid dan dinding sel hepatosit, kemudian masuk ke celah (periportal space) dari Mall, ialah ruang sempit
diantara tepi luar outer limiting plates dengan jaringan ikat perilobuler pembuluh lymfa di portal area.
FUNGSI HEPAR :
Fakultas Kedokteran | Universitas Surabaya 69
• Detoksikasi dan inaktivasi: obat, racun, senyawa-senyawa lain.
• Lain-lain: pembuatan heparin, phagositosis oleh sel Kupffer.
• Hanya 10% parenchym hati yang diperlukan untuk hidup.
KANDUNG EMPEDU.
MAKROKOPIS
- Organ berbentuk kantong bulat panjang yang merupakan pelebaran dari saluran empedu.
- Berfungsi sebagai reservoir empedu dan mengkonsentrasikannya dengan jalan meresorbsi air dan mineral.
Tunika mukosa :
Tunika muskularis.
• Otot polos yang tebal dengan arah sirkuler dan longitudinal dengan diantaranya terdapat sabut-sabut
elastis.
Tunika serosa.
1. Duktus hepatikus.
2. Duktus cystikus.
3. Duktus choledochus.
Ketiganya adalah saluran empedu diluar hepar.
SISTEM URINALISIS
Sistem urinalis terdiri dari beberapa organ, yaitu 2 ginjal, 2 ureter, 1 kandung kemih dan 1 urethra.
Fungsi:
GINJAL:
NEPHRON :
Makroskopis :
MESANGIAL CELL
• Stalk cells / intercappillary cells.
• Tertetak diantara kapiler glomerulus.
• Bentuk sel seperti bintang (stellate) dan mirip pericyte.
• Fungsi: penyangga kapiler, phagocytosis, membuang protein besar dari lamina basalis kapiler,
menurunkan aliran darah glomerulus dengan rangsangan angiotensin, mengadakan mitosis
bila diperlukan.
• Saluran yang berkelok2, bagian nephron yang terpanjang, lumen terlebar dan membentuk massa
utama cortex.
• Berasal dari kutub urinal (urinary pole).
• Dilapisi epitel selapis kubis dengan brush border yaitu suatu mikrovili
• Batas sel tak jelas, sitoplasma banyak dan acidofil.
• Inti sel besar, pucat dan jumlahnya hanya sedikit
5. MACULA DENSA :
-Kumpulan sel2 T.C.II yang mengelompok tampak deretan inti yang sangat berdekatantampak gelap.
RENAL CORPUSCLE
• BADAN MALPHIGI :
• Berbentuk spheris.
• Terdiri: glomerulus + capsula Bowman.
• Mempu 2 kutub, yaitu :
• Vascular pole
• Urinary pole
VASCULAR POLE
URINARY POLE
•
lobus ginjal , adalah :
• 1 piramid dengan bagian cortex yang menyertai.
• ginjal manusia mempunyai banyak piramid → ginjal multilobar.
• ginjal mammalia rendah hanya mempunyai 1 piramid → ginjal unilobar.
• lobulus ginjal, adalah :
• kesatuan terkecil fungsionil, terdiri atas: 1 medullary ray pada bagian tengah dengan
setengah cortex dikiri-kanannya sampai sebatas a/v interlobularis.
BAGIAN MEDULLA :
Mikroskopis :
- Henle tebal ascending, merupakan lanjutan dari henle tipis, epitelnya mirip T.C. II ialah epitel selapis kubis
tanpa brush border, karena dia melanjutkan diri sebagai T.C.II.
HENLE TIPIS :
• Merupakan lengkung tajam yang menghubungkan henle tebal descending dan ascending.
T.C.I → Henle tebal descending → Henle tipis → Henle tebal ascending → T.C.II → Collecting tubule → Calix
minor → Calix mayor → Pelvis renalis → Ureter → Vesica urinaria → Urethra
FILTRATION BARRIER :
- Endotel kapiler :
Endotel ini sangat pipih dan berlubang-lubang serta tidak mempunyai diaphragma.
SIRKULASI G I N J A L :
Arcuata → menuju ke cortex sebagai arteria interlobularis yang berjalan di dalam labyrinth (antara 2 medullary
rays) → arteria intralobularis → kapiler yang membentuk glomerulus. Arteria renalis → masuk hilus →
PELVIS RENALIS :
Merupakan pelebaran ureter bagian atas dengan lumen yang berbentuk seperti corong.
Mempunyai dinding 3 lapis yaitu, lapisan mukosa, lapisan muskularis dan lapisan adventitia.
1. Lapisan mukosa :
Lapisan ini terdiri dari EPITEL PERALIHAN ( terdiri dari 2 – 3 lapis sel ), BASAL LAMINA dan LAMINA
PROPRIA.
2. Lapisan muskularis :
Lapisan ini terdiri dari otot polos tipis yang terutama arahnya sirkuler ( melingkar ) dan mengelilingi
papillae renalis.
Lapisan adventitia :
URETER :
• tunica mucosa :
• epitel : peralihan.
• lamina propria: jaringan ikat padat dengan lumen seperti bintang karena lipatan longitudinal.
• tunica muscularis :
• otot polos dengan arah long-circ (2/3 prox )
• long-circ-oblique (1/3 distal )
VESICA URINARIA :
TUNIKA MUKOSA
- dilapisi oleh epitel peralihan yang terdiri atas 6-8 lapis sel (kosong) atau 2-3 lapis sel (penuh).
- relative tebal, terdiri jaringan ikat kendor yang berisi kelenjar mucous kecil2, bila isinya kosong tampak
berlipat-lipat.
TUNIKA MUSKULARIS
TESTIS :
Tunika vaginalis.
- Jaringan fibro-elastis yang mengandung sel-sel otot polos yang berkontraksi periodik.
Tunika vaskulosa.
- Terdiri atas jala-jala kapiler yang terbenam di dalam jaringan ikat kendor.
MEDIASTINUM TESTIS
• permukaan belakang dari tunika albuginea menebal dan membentuk tonjolan kedalam testis.
• Dari sini menyebar sekat-sekat fibrosa yang mengarah ke kapsula testikularis yang disebut septula
testis.
• Terbentuklah lobuli testis yang berbentuk piramid dengan puncak di mediastinum testis, jumlah +/-
250 piramid.
• Tiap lobuli testis mengandung 4 tubuli seminiferi yang berjalan berlekuk-lekuk dan tertanam didalam
jaringan ikat kendor.
TUBULI SEMINIFERI :
• Penyokong & pelindung dan mengatur nutrisi spermatozoa yang sedang berkembang.
• Phagositosis: memakan badan residu (sisa2 sitoplasma spermatid) yang kemudian dihancurkan oleh
lysosome.
• Sekresi:
– Cairan yang melancarkan transport sperma.
– Protein pengikat androgen mengkonsentrasikan testoteron.
– Sekresi hormon steroid yaitu estrogen.
ADA 3 TAHAP :
SPERMATOSITOGENESIS
- Mulai dari spermatogonium s/d spermatosit primer.
MEIOSIS
- Pembelahan reduki (meiosis) 2X, pada spermatosit primer spermatosit sekunder terbentuk
spermatid.
SPERMIOGENESIS
- Transformasi spermatid menjadi spermatozoon.
SPERMATOGONIA :
• Akrosom: berubah menjadi berbentuk bulan sabit kecil tepat diatas inti.
• Gelembung acrosome menjadi tudung kepala/ Head cap, yaitu selaput yang mengelilingi akrosom,
karena terjadi serapan cairan didalam gelembung acrosome.
• Head cap akan meluas, akhirnya akan melapisi separuh permukaan inti.
• Daerah golgi dengan sebagian sitoplasma akan melepaskan diri sebagai badan residu dan difagositir
oleh sel Sertoli.
Pembentukan bagian tengah (middle piece)
• 1 sentriol melekatkan diri pada kutub yang berlawanan dengan akrosom, disebut centriole proximal
dan akan dibentuk flagella.
• Sentriol yang lain melingkari sumbu panjang filamen berbentuk seperti cincin, disebut anulus.
• Terbentuklah tabung caudal (caudal tube ) melingkari flagelum yang berasal dari filamen halus yang
melekat pada selaput inti yang kemudian akan menjadi selubung tambahan pada bagian tengah dari
calon spermatozoa.
• Mitochondria menyusun diri secara spiral (helix) diproximal flagela, membentuk selubung
mitochondria.
Tahap akhir spermiogenesis
• Inti sel memadat dan bentuknya berubah agak gepeng dan memanjang dan dia akan bergerak kearah
membran sel sehingga terbentuklah kepala sperma.
• Sitoplasma bergerak kearah ujung ekor sel.
• Terbentuklah spermatozoa yang secara morpholgi sudah matang, tetapi secara fungsional belum,
masih perlu kapasitasi yang terjadi sesudah eyakulasi.
SPERMATOZOA DEWASA:
Terdiri dari :
Kepala :
• Mengandung bentukan seperti silia, yaitu 2 mikrofilamen pusat yang dikelilingi oleh 9 pasang
mikrofilamen doublets.
• Bentukan ini dibungkus oleh sitoplasma .
• Di permukaannya terdapat selubung mitochondria.
Bagian ekor :
• Principal piece: bentukan seperti silia yang dibungkus oleh sarung yang terdiri atas ikatan2 serabut
yang tersusun melingkar.
• End piece: di bagian ujung yang telanjang.
JARINGAN INTERSTITIUM :
• Jaringan ikat kendor yang terletak diantara tubuli seminiferi.
• Berisi: sel interstitial dari Leidig, fibroblast, makrofag, mast cells, sel mesenchyme, pembuluh lymfa,
pembuluh darah, saraf.
FUNGSI TESTIS :
1. FUNGSI EKSOKRIN:
• Menghasilkan sel kelamin pria, yang tergantung banyak faktor :
FSH.
• Merangsang sel Sertoli untuk membentuk reseptor ABP (Androgen Bound Protein) yang akan
berikatan dengan hormon testoteron dan akan disekresikan kedalam lumen tubulus seminiferus.
2. FUNGSI ENDOKRIN :
• Sel Leidig dirangsang oleh LH (Luteinizing Hormon) dan ICSH ( Interstitial Cell Stimulating Hormon) utk
menghasilkan testoteron.
• Sel Sertoli menghasilkan hormon inhibin.
FUNGSI TESTOSTERON :
• Penampaan sifat2 sex sekunder laki.
• Pertumbuhan saluran2 genital & kelenjar2 reproduksi tambahan.
• Membangkitkan nafsu birahi.
• Memberikan potensi/ kemampuan untuk persetubuhan.
RETE TESTIS :
• Di dalam mediastinum testis, membentuk anyaman.
• Dilapisi epitel selapis kuboid rendah / pipih dan bbrp sel mempunyai silium.
• Lanjutan dari tubuli recti.
• Spermatozoa (-), karena spermatozoa saat lewat di tubuli recti & di rete testis sangat cepat.
DUCTULI EFFERENTES :
• pada bagian atas belakang dari testis tiap 10-15 ductus efferentes berjalan berlekuk2, membentuk
lobulus2 epididymis.
• Tiap ductulus panjang 6-8 cm, diameter 0,005 mm.
DUCTUS EPIDIDYMIS :
• Semua ductuli efferentes melanjutkan diri kedlm 1 ductus epididymis.
• Diliputi oleh jaringan ikat & berjalan sangat berlekuk2, membentuk badan & ekor epididymis.
• Panjang 5-7 m dan spermatozoa berjalan sangat lamban untuk mendapatkan kesuburan yang optimal.
• Dilapisi oleh epitel berderet silindris dengan non motile cilia, lumen rata.
• Dikelilingi oleh otot polos untuk membantu menyalurkan spermatozoa.
DUCTUS DEFERENS :
• Keluar dari scrotum, berjalan dalam canalis inguinalis sebagai bagian dari funuculus spermaticus.
• Dilapisi oleh epitel berderet silindris dengan stereo cilia.
• Lamina basalis halus, lamina propria tipis dan mengandung sabut2 elastis.
• Lumen berbentuk seperti bintang.
• Tunika sbmukosa tipis.
• Lapisan otot polos tebal, long-circ-long.
• Tunika adventitia : jaringan ikat fibrous yang menyatu dengan sekitarnya.
• PROSTAT:
- kumpulan 30-50 kelenjar tubulo-alveoler bercabang, tersusun mengelilingi urethra dan bermuara kedalam
urethra pars prostatica.
- Daerah mukosa (central) : kelenjar kecil2
- Daerah submukosa (transition)
- Daerah permukaan (periferal /main gland): merupakan bagian yang terbesar.
- Seluruh kelompok kelenjar diliputi oleh jaringan ikat fibro-elastis yang mengandung plexus vena yang luas.
- Alveoli tertanam dalam jaringan ikat padat dan sabut2 otot polos.
- Permukaannya dilapisi oleh epitel selapis kubis/ silindris yang membentuk banyak lipatan.
- Lamina basalis tak jelas.
- Di dalam lumen sering tampak corpora amylacea/ batu prostat (bentukan bulat/lonjong ) yang merupakan
endapan bahan sekresi yang mengapur.
• KELENJAR BULBO-URETHRALIS.
- Sepasang, seperti kacang hijau.
- Terbungkus oleh jaringan ikat, dibelakang urethra pars membranacea.
- Kelenjar tubulo-alveoler bercabang.
- Sabut2 elastis (+), otot polos (+).
- Dilapisi oleh epitel selapis kubis / silindris.
- Sal keluar dilapisi oleh epitel berderet silindris, sel2 mukous, beberapa sel2 otot polos yang melingkar.
- Sekret kental, mukous, jernih.
KULIT PENIS
• Permukaan penis dilapisi kulit tipis yang ujungnya melipat dan meliputi glans penis yang disebut
preputium.
• Mempunyai kelenjar keringat kecil2 & kelenjar lemak yang berhubungan dengan folikel rambut,
kecuali ujung penis tak mengandung rambut.
• Permukaan dalam preputium yang langsung berhubungan dengan glans penis dilapisi oleh epitel
berlapis pipih tak bertanduk yang agak basah.
• Pada glans penis & permukaan dalam preputium terdapat kelenjar lemak yang mengalami modifikasi,
kelenjar dari Tyson.
CORPORA CAVERNOSA
• Corpora cavernosa penis :
– Dikelilingi jar ikat padat yang disebut tunika albuginea.
– Antara keduanya terdpt lubang2.
– Ruang2 cavernosa yang dipusat adalah yang paling besar dan makin ke tepi semakin kecil.
• Corpora cavernosa urethra :
– Ruang2 cavernosa hampir sama besar bahkan kadang yang ditengah agak kecil2 dibanding
yang ditepi.
• Terdiri dari
1. Ovaria
a . Tubae uterinae
c . Vagina
3 . Genitalia externa
4 . Glandulae mammariae
OVARIUM:
lapisan stroma mengandung folikel ovarial, corpus luteum dan corpus albicans II. MEDULA OVARIUM
:
FOLIKEL OVARIAL:
• setelah pubertas
• Perubahan yang terjadi :
– Oosit I membesar dan bersama sel folikel membentuk ZONA PELLUCIDA (grs homogen
mengell oosit I )
– Sel folikel menjd selapis kubis selapis silindris berlapis kubis .
• Timbul ruangan-ruangan kecil disebut CALL-EXNER BODIES
• Terbentuk lapisan.theca interna dan externa terpisah dengan lapisan.sel folikel oleh GLASSY
MEMBR.
• Theca interna menghslkan ESTROGEN .
Folikel de Graaff :
a. Cumulus Oophorus
sel folikel yang menonjol ke dlm anthrum
b. Corona Radiata
Selapis sel folikel yang mengelilingi oosit
c. Membrana Granulosa
Lapisan sel folikel yang membentuk dinding anthrum
CORPUS ALBICANS :
ATRESIA FOLIKEL :
1. INFUNDIBULUM :
Bagian ujung yang menghadap ke rongga perut. Berbentuk cerobong (funnel shaped) & tepi bebasnya
mengandung lipatan-lipatan yg disebut FIMBRIAE .
2. AMPULLA
Merupakan bagian terpanjang (ta 2/3 panjang tuba). Mempunyai lumen lebar, dinding sempit, lipatan
mukosanya kompleks dan bercabang-cabang .
3. ISTHMUS
Mempunyai lumen sempit dan dinding tebal. Lipatan mukosa rendah tak bercabang .
4. INTRAMURAL
Menembus dinding uterus dan memp lumen sempit .
1. EPITELIUM :
-Selapis silindris, sebagian sel-2 nya bersilia dan sebagian lain tidak bersilia (peg cells) sel-sel sekretori
2. LAMINA PROPRIA :
1. Inner circular
– Tebal dan lengkap
2. Outer longitudinal
– Tipis dan tidak lengkap
III. SEROSA
UTERUS:
CORPUS UTERI :
Lapisan terluar & terdiri atas jaringan ikat tipis yang permukaan diliputi mesothelium
2.Myometrium (muscularis)
- Terdiri jaringan otot polos yang bisa bertambah dengan cara mitosis dan membesar pada saat hamil .
a. Stratum subvasculare
b. Stratum vasculare .
- Terdiri dari.otot polos sirkuler dan serong .
- Terdapat pd bagian tengah dan paling tebal, banyak mengand pembuluh darah
c. Stratum supravasculare .
- Merupakan lapisan luar, tipis, longitudinal .
3.Endometrium :
Epitelnya selapis silindris dengan beberapa sel yang bersilia dan membentuk kelenjar uterin masuk dalam
stroma kemudian bercabang pada bagian basal
Punya 2 macam arteri: bagian basal – lurus dan di bagian permukaan spiral (COILED / SPIRAL ARTERI)
STRUKTUR HISTOLOGI:
Coiled arteri menyempit sehingga endometrium tampak pucat. Terdapat infiltrasi lekosit dalam stroma
4.Fase menstrual :
Endometrium terkelupas dan keluar sebagai external menstrual discharge terdiri atas:
a.darah arteri & vena
b. sel epitel dan stroma
c. sekret kelenjar .
CERVIX UTERI:
• MUKOSA :
Epitelnya selapis silindris yang membentuk lekukan ke dalam propria dan bercabang-cabang
Kelenjar Cervix: BRANCED TOBULAR bila buntu kista OVULA NABOTH .
Lamina propria terdiri dari jaringan ikat dan tidak mengandung coiled arteri sehingga tidak
mengalami perubahan saat menstruasi .
• MUSCULARIS :
Terdiri dari jar.otot polos yang tidak teratur lap.luar arahnya longitudinal dan melanjutkan ke
vagina .
• ADVENTITIA :
Terdiri dari jar.ikat fibro-elastis
VAGINA
• Lapisan propria terdiri dari jaringan ikat padat dengan banyak sabut elastis, pembuluh darah, ujung
saraf sensorik khusus dan sabut saraf, serta tak punya kelenjar
2.MUSKULARIS
- Dibedakan:
b. Bagian luar tebal, tersusun longitudinal ke atas melanjutkan diri ke myometrium Cervix
INTROITUS VAGINAE
2 . SPHINCTER CUNNI
GENITALIA EKSTERNA
1. Clitoris
• Homolog dengan penis tapi rudimenter dan tidak lengkap .
• Terdiri dari 2 corpora yang erectil pada bagian distal berakhir sebagai GLANS CLITORIDIS yang
rudimenter .
• EPITEL: berlapis pipih tak bertanduk .
• PROPRIA: membentuk propria papil yg mengandung banyak pembuluh darah, ujung saraf sensorik
khusus: Corpuscle Meissner dan corp.Vater Paccini .
2. Labia Minora
Merupakan lipatan mukosa yg membentuk dinding lateral vestibulum vaginae
Epitel: berlapis pipih tak bertanduk dgn pigmen yg banyak pada bagian basal .
Propria: terdiri dari jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah dan mengandung kelenjar
sebacea yang tak berhubungan dengan folikel rambut .
4. Kelenjar-kelenjar
a. Kelenjar VESTIBULAR MINOR :
– Merupakan kelenjar mucous kecil-kecil .
– Terdapat dalam vestibulum vaginae , terutama sekitar orificium urethae externum dan dekat
clitoris .
b. Kelenjar VESTIBULAR MAJOR :
– Disebut Kelenjar Bartholin .
– Merpkan kelenjar tubulo-alveolar yang menghasilkan mukus pelumas .
– Saluran keluarnya bermuara dekat dasar HYMEN .
PLASENTA:
• Sel trophoblast membentuk epithelial cord (tonjolan epitel) di seluruh permukaan blastocyst
PRIMARY (primitive) VILLI .
• Selanjutnya masuk jaringan ikat embryo ke dalam villi ini CHORION .
• Disusul masuknya pembuluh.darah SECONDARY CHORIONIC VILLI .
Bagian yang tumbuh ke arah myometrium (menuju DECIDUA BASALIS) tumbuh subur disebut CHORION
FRONDOSUM membentuk PLACENTA
• Endometrium berubah menjadi jaringan decidua dan dibedakan berdasarkan letaknya menjadi :
1 . DECIDUA BASALIS
2 . DECIDUA CAPSULARIS
3 . DECIDUA VERA
• Ciri sel decidua : selnya besar dan pucat , sitoplasma mengandung glikogen
• Terdapat diantara blastocyst dengan myometrium .
1. DECIDUA BASALIS :
Merupakan bagian jaringan ibu yang ikut membentuk placenta, sehingga disebut PLACENTA pars MATERNALIS
bersama CHORION FRONDOSUM membentuk placenta
2. DECIDUA CAPSULARIS :
Merupakan jar. endometrium ibu yg menutup permuk blastocyst setelah proses nidasi
Selnya besar dan pucat dengan sitoplasma yang mengandung banyak glikogen.
b.VILLI CHOREALIS :
1. STEM VILLUS: merupakan pangkal villus yang masih melekat pd chorionic plate
2.FLOATING (FREE) VILLUS: merupakan cabang villi chorealis yang terapung di dalam lacunae (intervillous
space)
3.ANCHORING VILLUS: merupakan lanjutan stem villus yang kemudian tertanam/ melekat pada decidua
basalis
-BAGIAN TENGAH :
Terdiri dari jaringan.ikat embryonal yang tersusun kendor, mengandung kapiler foetal dan sel HOFFBAUER
selnya besar, inti bulat dan besar, dapat mengadakan fagositosis.
-BAGIAN TEPI:
1. SEL CYTOTROPHOBLAST
-Terdapat pada lapis dalam, hanya sampai kehamilan minggu X .
-Disebut SEL LANGHANS sel pucat, batas sel jelas dan sitoplasma mengandung vacuola dan
glikogen.
2. SEL SYNTITIOTROPHOBLAST
-Merupakan sel terluar dan tampak sebagai lapis gelap dg ketebalan bervariasi
-Intinya kecil dan gelap dan tidak mempunyai batas sel merupakan massa sitoplasma dengan inti
banyak .
2. PARS MATERNALIS:
-Ditandai dengan adanya SEL DECIDUA
a. DECIDUA BASALIS (basal plate), tersusun dari sel decidua, merupakan tempat melekatnya ANCHORING
VILLUS .
PLACENTA BARRIER
1. Sel syntitiotrophoblast
1 2. Sel cytotrophoblast
janin .
2
HORMON-HORMON PLACENTA
1. Estrogen .
2. Progesteron .
3. Human Chorionic Gonadotropin ( HCG ) oleh cytotrophoblast .
4. Human Placental Lactogen ( HPL ) oleh Syntitiotrophoblast .
• Setiap mamma terdiri dari 15–20 lobi yang dipisahkan oleh jaringan.lemak dan jaringan.ikat
interlobaris .
• LOBUS: masing-masing mempunyai saluran keluar yang bermuara pada papilla mammae .
Terbagi menjadi LOBULI oleh jaringan lemak dan jaringan ikat interlobularis. Jaringan intralobuler
merupakan jaringan.ikat kendor .
Masing-masing lobus kelenjar mammae mempunyai saluran keluar sendiri, sehingga akan terdapat 15-20
saluran keluar yang bermuara pada apex papilla mammae.
Lobus-lobus ini terbagi menjadi lobuli yang masing-masing dipisahkan oleh JARINGAN INTERLOBULARIS yang
juga terdiri dari jaringan ikat padat dan jaringan lemak.
• Saluran terkecil DUCT. INTRALOBULARIS (selapis kubis) DUCTUS INTERLOBULARIS (selapis silindris)
DUCTUS LACTIFERUS (berderet silindris/berlapis kubis/ berlapis silindris SINUS LACTIFERUS
(berlapis pipih tak bertanduk)
• Sinus ini merupakan ductus yang melebar di dekat papilla mammae & tempat menampung ASI.
1. KELENJAR MAMMA NON AKTIF (resting), terdiri dari sistem saluran : DUCTULI INTRA LOBULARIS. Belum
terbentuk alveoli, terutama terdiri dari jaringan lemak & jaringan ikat intralobuler .
• Pada kehamilan bulan IV-V proliferasi duct. intralobularis membentuk buds/ kuncup yang
kemudian membesar menjada ALVEOLI (epitel masih selapis silindris). Jaringan ikat dan
jaringan.lemak intra dan interlobuler menipis .
• Pada bulan VI alveoli membesar dan pada akhir kehamilan membentuk colostrum
-Terjadi sekresi aktif ASI sehingga alveoli membesar menjadi SACCULI (epitel selapis kubis)
-Sebagian alveoli masih tetap dalam keadaan resting (epitel selapis silindris)
PAPILLA MAMMAE :