Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin Terbaru
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin Terbaru
FISIOLOGI SISTEM
ENDOKRIN
SISTEM ENDOKRIN
1. Mengontrol
FUNGSI SISTEM
ENDOKRIN
1. Perkembangan
2.
3.
4.
5.
dan
pembelahan
sel
pada fetus
Stimulasi pertumbuhan sel dan jaringan
Koordinasi dalam sistem reproduksi
Memelihara
dan
mempertahankan
lingkungan interna
Respons adaptasi terhadap situasi
emergensi
CONTOH
Respon terhadap stres dan cedera
1. Kortisol
stres
meningkatkan
respons simpatis
untuk
meningkatkan
curah jantung dan
mempertahankan tekanan darah
2. Kortisol cedera menurunkan
akumulasi SDP di t4 cedera atau infeksi
menurunkan reaksi peradangan
Epineprin
berikatan dg 2 di
otot polos bronkiolus meningkatkan
aliran udara ke paru (relaksasi
otot)
saluran udara > terbuka
oksigen > banyak masuk ke
jaringan
3.
Menstimulasi
pertumbuhan
dan
perkembangan
@ Laktogen plasenta
memacu
pertum
buhan sistem duktus
mamaria, perkembang an kelenjar
mamaria
@ GH
hati
menstimulasi
sintesis dan sekresi IGF 1 peptida
yang mstimulasi pertumbuhan
tulang
Siklus menstruasi
Folikel
berkembang di bawah LH,
menstimulasi produksi estrogen
(ovarium)
menstimulasi
proliferasi kelenjar bagian dalam
(endometrium) uteri
juga
mestimulasi sntesis reseptor
progesteron
endometrium
bersifat sekretorik untuk persiapan
ovum yang telah difertilasi.
dari kolesterol
.Terdifusi melewati membrane sel
.Diterima oleh reseptor di dalam sel
.Organ endokrin : korteks adrenal,
ovarium, testis, dan plasenta
2.
Hormon Nonsteroid:
Berupa
AKSI HORMON
Pendekatan
Lock
and
Key
menggambarkan interaksi antara
hormon dengan reseptornya yang
spesifik.
Reseptor untuk hormon nonsteroid
terdpt di membrane sel
Reseptor
untuk hormon steroid
ditemukan dalam sitoplasma sel atau
di dalam nukleus
HORMON STEROID
1. Melewati membran sel
2. Mengikat reseptor spesifik
3. Masuk
ke dalam nukleus
unt
mengikat
DNA
sel,
kemudian
mengaktivasi gen tertentu (aktivasi
gen secara langsung)
4.mRNA
HORMON NONSTEROID
1. Bereaksi dengan reseptor spesifik
f.
Hormon
pertumbuhan
(somatotropin / Growth Hormone/
GH), memacu pertumbuhan otot dan
skelet.
KELENJAR TIROID
1. Terletak di depan trakea, terdiri dari
8. Fungsi:
a. Sintesis dan sekresi hormon tiroid
tiroksin (T4) dan tri-iodotironin (T3).
b. Perangsang proses oksidasi
c. Mengatur penggunaan oksigen
d. Mengatur pengeluaran karbon
dioksida
e. Meregulasi metabolisme :
.Meningkatkan sintesis protein
.Mendorong glikolisis dan glukoneogenesis
.Kalsitonin: metabolisme kalsium
KELENJAR PARATIROID
1. Di setiap kelenjar tiroid di dalam
tersusun
atas 2 lapisan yaitu
lapisan luar (korteks) dan lapisan
dalam (medula). Jumlahnya ada 2
dan
ukurannya
berbeda-beda,
beratnya rata-rata 5 - 9 gram.
2. Fungsi :
a. Mengatur
keseimbangan
air,
elektrolit dan garam garam
b. Mengatur
metabolisme
lemak,
hidrat arang dan protein
c. Mempengaruhi aktivitas jaringan
limfoid.
terutama
Aldosteron
. mengatur homeostasis garam dan
air
. Meregulasi konsentrasi potasium
dan sodium dalam tubuh
Apabila
terjadi
peningkatan
mineralokortikoid
akan
terjadi
ketidakseimbangan
elektrolit
yang
serius
sehingga
mengakibatkan
peningkatan ekskresi potassium oleh
ginjal, terjadi hipokalsemia
Sodium dapat juga disimpan oleh ginjal
yang
menyebabkan
terjadinya
hiponatrimia, yang dapat menyebabkan
disritmia, koma, dan kematian.
Glukokortikoid
terutama
Kortisol
pada manusia
terlibat
dalam
metabolisme
karbohidrat
terlibat dalam respons terhadap stres
menstimulasi glukoneogenesis
memobilisasi asam lemak bebas
agen anti inflamatori
peningkatan kadar GD
distribusi lemak yang tidak merata
emosional
b. Medula :
Epineprin (EP),
memodulasi respons kardiovaskuler
respons metabolik terhadap stres.
membantu metabolisme karbohidrat
dengan
jalan
menambah
pengeluaran glukosa dari hati
meningkatkan glukogenolisis
vasodilatasi
Norepineprin (NEP),
merupakan neurotransmiter
pada
PANKREAS
1. Kelenjar ini terdapat di belakang lambung,
3.
5. Glukagon:
Mengontrol kadar GD
perangsangan glukagon terjadi bila
meningkatkan
transportasi
asam
6. Insulin:
hormon anabolik
Setelah makan, insulin memindahkan
glukosa dari sirkulasi dan memacu
konversinya menjadi glikogen dan
lipid.
Insulin memacu konversi asam lemak
menjadi lipid serta ambilan asam
amino ke dalam hati dan otot skelet,
tempat
keduanya
dikembangkan
menjadi protein.
dan
penyimpanan glukosa
b. Menghambat
glikogenolisis,
glukoneogenesis dan ketogenesis
c. Meningkatkan sintesa
trigliserida
dari asam lemak bebas di hepar
2. Pada Otot
a. Meningkatkan sintesis protein
Poliuria
Polidipsi
Polifagia
Penurunan berat badan dan lemah
Gangguan saraf tepi / kesemutan
Gangguan penglihatan
Gatal / bisul
Gangguan ereksi (laki2)
Keputihan (wanita)
komplikasi : sakit jantung, stroke, dan
sakit ginjal
OVARIUM
1. Ovarium merupakan kelenjar utama
wanita
2. Terletak di rongga abdomen yang
dekat dengan uterus
3. Di bawah kontrol LH dan FSH dari
pituitari anterior
4. Mempunyai
beberapa
fungsi
termasuk perkembangan seksual
(kedewasaan dan koordinasi)
3. Relaksin,
polipeptida yang juga
ditemukan dalam placenta, yang
mungkin berperan penting dlm
persalinan
dengan
melunakkan
serviks dan merelaksasi ligamen
pelvis.
4. Inhibin, yang menghambat produksi
FSH
TESTIS
1. Testis
PLACENTA
1. Placenta merupakan organ kehamilan
3. Gastrin
4. Neurotensi
5. Sekretin
6. Substansi P
7. Vasoactive Intestinal Peptida (VIP)
GINJAL
Ginjal memproduksi hormon hormon
yang terlibat dalam pengontrolan
tekanan darah dan eritropoeisis.
1. Renin,
membelah
angiotensin
menjadi angiotensin I dalam ginjal
dan plasma.
2. Eritropoeitin, menstimulasi sel sel
darah merah dalam sumsum tulang.
RESPONS ENDOKRIN
TERHADAP OLAH RAGA
Regulasi dari metabolism glukosa
selama OR:
1. Sekresi glukagon meningkat selama
OR unt mendorong pemecahan
glikogen hati (glikogenolisis)
2. Epineprin
dan
norepineprin
meningkatkan lagi glikogenolisis
3.Kadar
kortisol
juga
meningkat
selama OR unt katabolisme protein,
untuk glukoneogenesis selanjutnya
4.Hormon pertumbuhan memobilisasi
asam lemak bebas
5. Tiroksin mendorong katabolisme
glukosa
6.
Ketika
intensitas
meningkat
begitupula dengan tingkat pelepasan
katekolamin unt glikogenolisis
7.
plasma
yang
menurun
mendorong dilepaskannya aldosteron
yang meningkatkan reabsorpsi Na
dan H2O oleh ginjal dan tubulus ren
2. Ketika Dehidrasi, ADH dilepaskan dari
pituitary posterior, diketahui oleh
osmoreseptor,
kemudian
air
direabsorpsi oleh ginjal.
MATUR SUKSMA